PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
JEMBATAN (1 JP)
PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN PONDASI DAN PEKERJAAN BETON PEKERJAAN BANGUNAN ATAS
BANGUNAN BAWAH 1. Rancangan campuran beton JEMBATAN
1. Pengendalian lalu lintas 1. Pondasi jembatan 2. Percobaan campuran 1. Jembatan beton bertulang
2. Pemeriksaan letak lokasi 3. Pembetonan
2. Kepala dan pilar Jembatan 2. Jembatan gelagar beton
jembatan dan muka air banjir 4. Pengendalian mutu
pratekan
3. Pengukuran dan Pematokan 5. Perawatan
3. Jembatan gelagar komposit
4. Mutual check 6. Baja tulangan
4. Jembatan rangka baja
5. Pekerjaan pendukung lainnya 7. Acuan
5. Jembatan khusus
8. Perancah
9. Pengukuran dan pembayaran pekerjaan beton
PEKERJAAN PERSIAPAN
P a d a t a h a p p e r s i a pa n h a r u s d i s i a p k a n p r o g r a m
mobilisasi, penyerahan lapangan, persiapan base
camp, serta program mutu
Pengendal
Pemeriksaan letak Pekerjan
ian lalu Pengukuran dan
lintas lokasi jembatan dan Mutual Check Pendukung
muka air banjir Pematokan
lainnya
3
1. Pengendalian lalu lintas
Selama pelaksanaan pekerjaan semua jalan lama tetap
terbuka untuk lalu lintas dan dijaga dalam kondisi aman
dan dapat digunakan, dan pemukiman di sepanjang dan
yang berdekatan dengan pekerjaan disediakan jalan
masuk yang aman dan nyaman ke pemukiman mereka.
Dalam keadaan khusus Penyedia Jasa dapat
mengalihkan lalu lintas ke jalan alih sementara.
Pengalihan ini harus mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
4. Mutual Check
- Direksi teknik bersama dengan panitia peneliti dan penyedia jasa melaksanakan pemeriksaan
lapangan, melakukan pengukuran, pemeriksaan detai l kondisi lapangan.
- Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara, apabila hasil
pemeriksaan lapangan mengakibatkan perubahan isi kontrak maka harus dituangkan dalam
bentuk addendum kontrak.
- Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus
dilakukan oleh direksi teknik dan penyedia jasa selama periode pelaksanaan kontrak untuk
menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan 5
5. Pekerjaan Pendukung lainnya
Dalam hal ini yang perlu mendapat perhatian juga adalah pekerjaan jalan pendekat
(Bridge Aproach) dan bangunan pelengkap jembatan.
Bangunan pelengkap jembatan mencakup masalah keamanan bagian bawah jembatan yang
sangat dipengaruhi oleh perubahan aspek – aspek dinamik morfologi sungai, khususnya
masalah hidraulik dan muatan sedimen.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan pengaman struktur bangunan seperti:
• Krib
• Bronjong atau matras
• Pengamanan Tebing Dinding Beton dan Pasangan Batu Kali
• Turap baja
• Dinding Penahan Tanah
• Bangunan Pengatur Dasar Sungai ( Bottom Controller )
6
P E K E R J A A N P O N D A S I D A N
B A N G U N A N B AWA H
Bangunan bawah jembatan dalam hal ini terdiridari pondasi dan
kepala jembatan. Terdapat berbagai macam pondasi yangdigunakan
di Indonesia. Kaison beton yang dicor ditempat, tiang pancang baja,
tiang pancang beton bertulang dan pratekan, serta tiang bor,
kesemuanya dipakai secara luas.Kepala jembatan yang digunakan
umumnya susunan pile cap serta pilar berkolom tunggal atau
majemuk dan balok melintang ujung (cross head).
Pondasi
Kepala dan Pilar Jembatan
Jembatan
7
J E N I S P O N D A S I J E M B ATA N
PONDASI DANGKAL
Langsung
Sumuran
PONDASI DALAM
Baja (pipa, propil), Beton
Beton (Beton bertulang, prategang – precast)
8
PONDASI LANGSUNG
Hal-hal yang perlu diperhatikan
- Termasuk pondasi dangkal
Dipergunakan bila tanah pondasi cukup keras dan padat daya dukung izin tanah
>2,0 kg/cm2
Kedalaman >3 m dari dasar sungai/ tanah dasar bebas dari pengaruh scouring vertikal
Perlu diperhatikan terhadap scouring horizontal
Bentangan jembatan sedemikian sehingga tidak mengurangi luas profil basah sungai
Perlu diperhatikan pada bagian kepala jembatan, mungkin perlu diberi pengamanan
Diusahakan agar pada pilar tidak digunakan pondasi lngsung, dan apabila tidak dapat dihindari maka
perlu dipasang pengamanan untuk melindungi pondasi
Penggunaan jenis pondasi langsung/ dangkal pada jembatan tidak disarankan pada sungai-sungai
yang tidak dapat diperkirakan perilakunya pada waktu musim banjir yaitu:
- Perilaku gerusan
- Perilaku benda-benda hanyutan
9
PONDASI SUMURAN
10
PONDASI DALAM
Pondasi Tiang Pancang
- Pondasi tiang pancang popular dipergunakan di Indonesia karena pelaksanaannya yang relatif
mudah dan sesuai dengan kebanyakan kondisi tanah di Indonesia.
- sungai/aliran air mengingat pemancangan tiang mencapai titik dalam, adapun jenisjenis tiang
pancang meliputi berikut ini :
Tiang kayu, termasuk cerucuk
Tiang baja struktur
Tiang pipa baja
Tiang beton bertulang pracetak
Tiang beton pratekan, pracetak
Tiang bor beton cor langsung di tempat
Tiang turap
11
Tiang Pancang Kayu
- Tiang pancang kayu harus seluruhnya keras (sound) dan bebas dari kerusakan,
mata kayu, bagian yang tidak keras atau akibat serangan serangga.
- Tiang pancang kayu yang menggunakan kayu lunak memerlukan pengawetan,
yang harus dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 - 86 dengan
menggunakan instalasi peresapan bertekanan. Bilamana instalasi semacam ini
tidak tersedia, maka dilakukan pengawetan dengan tangki terbuka secara panas
dan dingin
12
Tiang Pancang Beton
13
Tiang Pancang Baja
14
Tiang pancang baja
Penyambungan Tiang Sepatu tiang pancang
Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak diperlukan pada profil H
Penyambungan antara potongan tiang baja memerlukan
atau profil baja gilas lainnya. Namun bilamana tiang pancang akan
pengelasan standar tinggi dan harus dilakukan oleh tukang
dipancang di tanah keras, maka ujungnya dapat diperkuat dengan
las yang bersertifikat. Pengelasan harus dikerjakan
menggunakan pelat baja tuang atau dengan mengelaskan pelat atau
sedemikian rupa hingga kekuatan penampang baja
siku baja untuk menambah ketebalan baja.
semula dapat ditingkatkan
16
PELAKSANAAN PENGEBORAN
1. Dibuat lubang dengan dibor sampai kedalaman sesuai gambar rencana
2. Sebelum pengecoran semua lubang harus utuh, dasar casing harus
d i p e r t a h an k a n t i d a k l e b i h d a r i 1 5 0 c m d a n t i d a k k u r a n g d a r i 3 0 c m
dibawah permukaan beton selama penarikan dan operasi penempatan, kecuali
ditentukan lain oleh direksi
3. S a m p a i k e d a l am a n 3 m d a r i p e r m u k a a n , b e t o n y g d i c o r h a r u s d i g e t a r k a n
d e n g a n a l a t p e n g g e t a r, d a n s e b e l u m n y a s e m u a k o t o r a n d i b e r s i hk an , d e m i k i a n
j u g a b i l a a d a a i r d a l a m l u b a n g b o r h a r u s d i k e l u a r k an .
4. S a a t p e n c a b u t an c a s i n g d i g e t a r k a n u n t u k m e n g h i n da r i m e n e m p e ln y a
beton pada dinding casing
5. A p a b i l a p e n g e c o r a n b e t o n d i d a l a m a i r a t a u p e n g e b o r an l u m p u r m a k a
d i g u n a k an c a r a t r e m i e
6. Ti a n g b o r u m u m n y a h a r u s d i c o r s a m p a i k i r a - k ir a s a t u m e t e r d i a t a s
e l e v a s i y a n g a k a n d i p o t o n g , s e m u a b e t o n y a n g l e p a s , k e l e b i ha n d a n
lemah harus dikupas dari bagian puncak tiang bor dan baja tulangan
y a n g t e r t i n g ga l h a r u s m e m p u n y a i p a n j a n g y a n g c u k u p s e h i n g g a
m e m u n g k i nk an p e n g i k at a n y a n g s e m p u r n a k e d a l a m p u r a t a u s t r u k t u r d i a t a s n y a
17
PELAKSANAAN PENGEBORAN
PENGECORAN BETON TIANG BOR
- Beton digunakan harus dicor ke dalam suatu lubang yang kering dan basah
- Beton harus dicor melalui sebuah corong dengan panjang pipa
- Pengaliran harus diarahkan sedemikian rupa hingga beton tidak menimpa
baja tulangan atau sisi sisi lubang.
- Beton harus dicor secepat mungkin setelah pengeboran
- Bilamana elevasi akhir pemotongan berada di bawah elevasi muka air tanah,
tekanan harus dipertahankan pada beton yang belum mengeras, sama
dengan atau lebih besar dari tekanan air tanah, sampai beton tersebut
selesai mengeras
PENGECORAN BETON DI BAWAH AIR
• Semua bahan lunak dan bahan lepas
pada dasar lubang harus dihilangkan
dan cara tremie yang telah disetujui
harus digunakan.
• Cara tremie harus mencakup sebuah
pipa yang diisi dari sebuah corong
diatasnya. Pipa harus diperpanjang
sedikit di bawah permukaan beton
baru dalam tiang bor sampai di atas
elevasi air/lumpur.
• Bilamana beton mengalir keluar dari
dasar pipa, maka corong harus diisi
lagi dengan beton sehingga pipa
selalu penuh dengan beton baru.
Pipa tremie harus kedap air, dan harus
berdiameter paling sedikit 15 cm.
Sebuah sumbat harus ditempatkan di
depan beton yang dimasukkan
pertama kali dalam pipa untuk
mencegah pencampuran beton dan air.
Penanganan Kepala Tiang Bor Beton
Tiang bor umumnya harus dicor sampai kira-kira satu meter di atas elevasi yang
akan dipotong. Semua beton yang lepas, kelebihan dan lemah harus dikupas dari
bagian puncak tiang bor dan baja tulangan yang tertinggal harus mempunyai panjang
yang cukup sehingga memungkinkan pengikatan yang sempurna ke dalam pur atau struktur
di atasnya.
Tiang bor harus dibentuk dengan cara dan urutan sedemikian rupa hingga dapat dipastikan
bahwa tidak terdapat kerusakan yang terjadi pada tiang bor yang dibentuk
sebelumnya. Tiang bor yang cacat dan di luar toleransi harus diperbaiki atas biaya
Kontraktor.
Pengujian Tiang Bor
Turap
TURAP Beton
Turap Baja
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1. Pengukuran
- Cerucuk
- Dinding turap
- Penyediaan tiang pancang
- Pemancangan tiang pancang
- Tiang bor beton cor langsung di tempat
- Pelaksanaan tiang bor beton cor langsung di tempat
yang berair
- Tiang uji
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
2. Pembayaran
Harga Kontrak per satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi
penuh untuk penyediaan, penanganan, pemancangan, penyambungan,
perpanjangan, pemotongan kepala tiang, pengecatan, perawatan,
pengujian, baja tulangan atau baja pra-tegang dalam beton, penggunaan
peledakan, pengeboran atau peralatan lainnya yang diperlukan untuk
penetrasi ke dalam lapisan keras, dan juga termasuk hilangnya selubung
(casing), semua tenaga kerja dan setiap peralatan yang diperlukan dan
semua biaya lain yang perlu dan biasa untuk penyelesaian yang
sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan.
PENJANGKARAN TANAH (GROUND ANCHOR)
Penjangkaran gabungan
Di mana ada bagian-bagian yang diperbesar dan tekanan
pasip bersama-sama tahanan geser batangnya yang
menahan gaya tarik, sehingga dapat disebut sebagai
gabungan dari kedua metode terdahulu. Untuk
membuat penjangkaran dengan diameter besar
pembuatan lubangnya perlu menggunakan mata bor
khusus atau semburan air bertekanan tinggi
Metode Penjangkaran
Beberapa metode penjangkaran yang dipakai dapat
dijelaskan berikut ini :
1. Metode Penjangkaran dengan grouting
2. Metode penjangkaran dengan lubang
bertekanan
3. Metode penjangkaran dengan penekanan
(jangkar baji)
4. Metode penjangkaran plat
5. Metode jangkar UAC
Metode Penjangkaran Prategang Pratekan dengan Grouting
Penjangkaran dengan grouting terdiri
dari 3 (tiga) bagian penting yaitu :
a. Anchorage (kombinasi dari
anchor head, bearing plate dan
trumpet yang mempunyai
kapasitas mentransfer gaya
prategang dari baja prategang
(bar atau strand) ke bumi atau
konstruksi pendukung
b. Free stressing (unbonded) length
(agian baja prategang yang
bebas untuk mengalami
perpanjangan atau pemuluran
secara elastis (elongate
elastically) dan mentransfer gaya
perlawanan dari “bond length”
ke struktur.
c. Bond length
Kepala dan Pilar Jembatan
Kepala jembatan, umumnya dari jenis
dinding dan balok beton, diperlukan
sebagai landasan jembatan dan
menahan timbunan dibelakang kepala
jembatan
35
Kesiapan Kerja
Sebelum pengecoran beton dilaksanakan harus dilakukan pekerjaan persiapan sebagai berikut:
• Semua ruang yang akan diisi adukan beton harus bebas dari kotoran
• Bidang –bidang beton lama yang akan berhubungan dengan beton baru, harus dikasarkan
dan dibasahi sebelum beton baru dicorkan
• Tulangan harus bersih dan bebas dari segala lapisan penutup yang dapat merusak beton
atau mengurangi lekatan beton dengan tulangan
• Tidak boleh ada air pada semua ruang yang akan dicor beton kecuali pada system
pengecoran Tremie
Pembetonan
- Pelaksanaan pengecoran
- Pemadatan
- Sambungan pelaksanaan (construction joint)
Pengendalian Mutu
Pengujian sump pada setiap Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, pengujian tambahan yang
campuran tidak boleh berada diluar Penyedia Jasa harus diperlukan untuk menentukan mutu
rentang nilai slump (± 2 cm) yang menyediakan benda uji beton berupa silinder bahan atau campuran atau
disyaratkan. dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, pekerjaan beton akhir
dan harus dirawat sesuai dengan SNI 03-4810-
1998. Benda uji tersebut harus dicetak
bersamaan dan diambil dari contoh yang sama
dengan benda uji silinder yang akan dirawat di
laboratorium.
Slump test
Pengujian Kuat tekan beton
Perawatan
Tujuan perawatan adalah menahan kelembaban didalam beton pada waktu semen berhidrasi,
dan oleh karena hal tersebut akan mengusahakan tercapainya kekuatan struktur yang
diinginkan dan tingkat kekedapan (impermeabilitas) yang disayaratkan untuk ketahanannya
1. Lapisan pasir yang dibasahi dengan tebal tidak kurang dari 5 cm ditaruh diatas permukaan beton
yang sedang kita rawat
2. Permukaan beton ditutup dengan karung yang dibasahi terus menerus
3. Dengan mempergunakan lapisan curing compound
4. Digenangi air diatas pelat beton, dengan terlebih dahulu membuat tonjolan tanah liat sekeliling daerah yang
akan digenangi
5. Ditutup dengan membrane kedap air seperti politherene atau kertas berlapis ter
6. Perawatan dengan uap biasanya untuk beton pracetak
BAJA TULANGAN
Penulangan untuk jembatan biasanya harus dipasok sesui dengan persyaratan AASHTO M 311 M
(ASTM A 615) selain itu juga disediakan persyaratan sebagai berikut :
• AASHTO M225 (ASTM A496) Deformed Steel Wire for Concrete Reinforcement
• AASHTO M32 (ASTM A 82) Cold Drawn Steel Wire for Concrete Reinforcement
• AASHTO M55 (ASTM A 185) Welded Steel Wire Fabric for Concrete Reinforcement
ACUAN
Acuan harus mempunyai sasaran : kekuatan, kekakuan, penampilan dan penghematan
biaya . Acuan harus dapat menahan beban sebagai berikut :
• Beban mati : massa dari acuan, tulangan, bahan yang tertanam, beton baru
• Beban superimpose : massa pekerja, peralatan, jembatan kerja, perhitungan untuk benturan dan
massa dari beban sementara yang disebabkan oleh penumpukan bahan
• Tekanan kesamping (lateral) dari beton : yang bertambah dengan bertambahnya tinggi beton yang
dicor. Getaran beton juga menambah tekanan lateral
• Beban (lateral) lain : beban angin, gaya dari tegangan kabel, dan penyangga yang miring, beban-
beban ini harus diperhitungkan terutama untuk desain acuan
• Beban khusus : disebabkan oleh kondisi khusus pelaksanaan.
PERANCAH
Persyaratan Perancah:
• Mempunyai batang penguat (bracing)
• Mempunyai pengaturan untuk
penyesuaian vertical
• Pondasi harus mampu memikul
beban tanpa terjadi penurunan
berlebihan dari perancah tersebut,
atau penurunan relatif antara
penyangga yang berdekatan
• Semua komponen perancah harus
lurus dan benar tanpa bengkokkan
ataulengkungan dan semua
komponen yang rusak harus
disingkirkan dari lokasi.
P E K E R J A A N B A N G U N A N ATA S
J E M B ATA N
43
JEMBATAN BETON BERTULANG
Cor in-situ
Unit Pracetak
Jembatan beton bertulang ini dipasang dengan menggunakan perancah. mulai
Bagian – bagian pracetak yang
dibuat acuan atau bekisting untuk gelagar beton bertulang
tipikal dari bangunan atas
Acuan dibuat dengan dimensi sesuai dengan Gambar Rencana, acuan
jembatan adalah papan–papan
selesai, mulai dipasang baja tulangan dalam acuan tersebut, dengan
lantai, pelat lantai, gelagar, pelat soffit
memperhatikan selimut tebal selimut beton dengan menahan baja tulangan
lantai, unit kereb dan tiang (post).
dengan beton decking. Mutu beton decking harus lebih tinggi dari beton yang
Unit pracetak dipasang dengan
akan di cor.
menggunakan satu crane atau dua
Setelah semua baja tulangan selesai dipasang dan acuan dibersihkan dari
crane
kotoran yang ada, maka barulah dilakukan pengecoran beton dengan
mengacu pada pelaksanaan pekerjaan beton.Perancah baru boleh dilepas
setelah beton mempunyai kuat tekan minimal 85% dari beton karakteristik.
Untuk bentang pendek dapat dicor bersama-sama dengan lantai.
Pelat Lantai
Pembentukan
rongga
Pembentukan Rongga
Perlengkapan Pra-tegang
Selimut Beton
Pengecoran Beton
Penempatan Kabel
Segera sebelum penarikan kabel, Kontraktor harus menunjukkan bahwa semua kabel
bebas bergerak antara titik-titik penjangkaran dan elemen-elemen tersebut bebas
untuk menampung pergerakan horisontal dan vertikal sehubungan dengan gaya pra-
tegang yang diberikan.
Sebelum penegangan, kabel harus dibersihkan dengan cara meniupkan udara bertekanan
ke dalam selongsong. Jangkar juga harus dalam keadaan bersih. Bagian kabel yang
menonjol harus dibersihkan dari bahan-bahan yang tidak dikehendaki, karat/korosi, sisasisa
adukan semen, gemuk, minyak atau kotoran debu lainnya yang dapat mempengaruhi
perlekatannya dengan pekerjaan pen-jangkaran. Kabel dicoba untuk ditarik keluar dan
masuk ke dalam selongsong agar dapat kelengketan akibat kebocoran selongsong dapat
segera diketahui dan diambil langkah-langkah seperlunya.
Gaya tarik pendahuluan, untuk menegangkan kabel dari posisi lepasnya, harus diatur
agar besarnya cukup akan tetapi tidak mengganggu besarnya gaya yang diperlukan yang
akan digunakan untuk setiap prosedur.Setelah kabel ditegangkan, kedua ujungnya diberi
tanda untuk memulai peng-ukuran pemuluran. Bilamana Direksi Pekerjaan
menghendaki untuk menentu-kan kesalahan pembacaan pemuluran (zero error in
measuring elongation) selama proses penegangan, data bacaan dynamometer dan
pengukuran pemu-luran harus dicatat dan dibuat grafiknya untuk setiap tahap
penegangan
METODE PENEGANGAN SETELAH PENGECORAN (POST-TENSION)
Peyuntikan dan penyelesaian akhir setelah pemberian gaya pra-tegang
Kabel harus disuntik dalam waktu 24 jam sesudah penarikan kabel selesai dilakukan
kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan. Lubang penyuntikan harus diuji dengan diisi air
bertekanan 8 kg/cm2 selama satu jam sebelum penyuntikan. Selanjutnya selongsong harus dibersihkan
dengan air dan udara bertekanan
Selongsong penyuntikan tidak boleh terpengaruh oleh goncangan atau getaran dalam waktu 1 hari setelah
penyuntikan.Tidak kurang dari 2 hari setelah penyuntikan, permukaan adukan dalam penyuntikan dan lubang
pembuangan udara harus diperiksa dan diperbaiki sebagaimana diperlukan. Kabel tidak boleh dipotong dalam
waktu 7 hari setelah penyuntikan. Ujung kabel harus dipotong sedemikian rupa sehingga minimum terdapat
selimut beton setebal 3 cm pada ujung balok (end block).
PENANGANAN, PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN UNIT-UNIT BETON PRACETAK
• Pemberian tanda unit-unit beton pracetak
Segera setelah pembongkaran acuan samping dan melaksanakan perbaikan kecil, maka unit-unit
harus diberi tanda untuk memudahkan indentifikasi di kemudian hari.
• Penanganan dan pengangkutan
Perhatian khusus harus diberikan dalam penanganan dan pemindahan unit-unit beton
pracetak. Gelagar dan pelat pracetak harus diangkat dengan alat pengangkat atau melalui lubang-
lubang dibuat pada unit-unit tersebut, dan harus diangkut dalam posisi tegak. Titik angkat, bentuk
dan posisinya harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Penyangga dan penggantung yang cocok harus
digunakan setiap saat dan tidak boleh ada unit beton pracetak yang akan digerakkan sampai
sepenuhnya lepas dari permukaan tanah.
• Penyimpanan
Unit-unit harus ditempatkan bebas dari kontak langsung dengan permukaan tanah dan ditempatkan
pada penyangga kayu di atas tanah keras yang tidak akan turun baik musin hujan maupun kemarau, akibat
beban dari unit-unit tersebut. Bilamana unit-unit tersebut disusun dalam lapisan-lapisan, maka tidak
melebihi dari 3 lapisan dengan penyangga kayu dipasang di antara tiap lapisan
• Baja pra-tegang
Semua baja pra-tegang harus dilindungi dari kerusakan fisik dan karat atau akibat lain dari korosi
setiap saat dari pembuatan sampai penyuntikan.
PELAKSANAAN BALOK BETON PRATEKAN SEGMENTAL
Pekerjaan ini terdiri dari perakitan, penyambungan dan penegangan segmen-segmen pracetak di lapangan
5. Gelagar komposit baru berfungsi sebagai komposit apabila beton yang berada di
atas gelagar tersebut mengeras dan bekerja sama dengan gelagar menjadi satu
kesatuan dalam suatu struktur.
6. Komposit terbentuk melalui Shear Connector yang dipasang pada gelagar melintang
JEMBATAN RANGKA BAJA
balaiptk@gmail.com
sibimakonstruksi@gmail.com