PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
JEMBATAN (1 JP)
Pengend
Pemeriksaan Pekerjan
al ian Pengukuran
lalu letak lokasi Mutual Penduku
jembatan dan dan
lintas Check ng
muka air banjir Pematokan
lainnya
3
1. Pengendalian lalu lintas
Selama pelaksanaan pekerjaan semua jalan lama tetap
terbuka untuk lalu lintas dan dijaga dalam kondisi aman
dan dapat digunakan, dan pemukiman di sepanjang dan
yang berdekatan dengan pekerjaan disediakan jalan masuk
yang aman dan nyaman ke pemukiman mereka.
Dalam keadaan khusus Penyedia Jasa dapat
mengalihkan lalu lintas ke jalan alih sementara.
Pengalihan ini harus mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
4.Mutual Check
- Direksi teknik bersama dengan panitia peneliti dan penyedia jasa
melaksanakan pemeriksaan lapangan, melakukan pengukuran, pemeriksaan
detai l kondisi lapangan.
- Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara,
apabila hasil pemeriksaan lapangan mengakibatkan perubahan isi kontrak
maka harus dituangkan dalam bentuk addendum kontrak.
- Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata
menetapkan
pembayaran kuantitas pekerjaan
harus dilakukan yang
oleh telah
direksi dilaksanakan
teknik gunajasa selama
dan penyedia
pembayaran hasil pekerjaan
periode pelaksanaan kontrak untuk 5
5.Pekerjaan Pendukung lainnya
Dalam hal ini yang perlu mendapat perhatian juga adalah pekerjaan jalan
pendekat (Bridge Aproach) dan bangunan pelengkap jembatan.
Bangunan pelengkap jembatan mencakup masalah keamanan bagian
bawah jembatan yang sangat dipengaruhi oleh perubahan aspek – aspek
dinamik morfologi sungai, khususnya masalah hidraulik dan muatan
sedimen.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan pengaman struktur
bangunan seperti:
• Krib
• Bronjong atau matras
• Pengamanan Tebing Dinding Beton dan Pasangan Batu Kali
• Turap baja
• Dinding Penahan Tanah
• Bangunan Pengatur Dasar Sungai ( Bottom Controller )
6
P E K E R J AA N
P O N D AS I DA
N BBa nA
g u nN
a n bG a w aUh j eNm bA a t aNn d a l a m h a l i n i t e r dB i r i dA
ari pondasi
WAdanHk e p a l a j e m b a t a n . T e r d a p a t b e r b a g a i m a c a m p o n d a s i y a n g
d i g u n a k a n di I n d o n e s i a . K a i s o n beton y a n g d i c o r d i t e m p a t , t i
a n g p a n c a n g b a j a , t i a n g p a n c a n g beton b e r t u l a n g dan p r a t e k
an, serta tiang bor, kesem uanya dipakai secara luas.Kepala je
mbatan yang digunakan umumnya susunan pile cap serta pilar
b e r k o l o m t u n g g a l a t a u m a j e m u k dan b a l o k m e l i n t a n g u j u n g ( c r
o s s head) .
Ponda
Kepala dan Pilar
si
Jembatan
Jembat
an
7
J E N I S P O N D AS I J E M B AT A N
PONDA SI DANGK AL
Langsung
Sumuran
PONDA SI DALAM
Baja (pipa, propil), Beton
Beton (Beton bertulang, prategang – precast)
8
PONDA SI LANGS
U NHal-
G hal yang perlu diperhatikan
- Termasuk pondasi dangkal
Dipergunakan bila tanah pondasi cukup keras dan padat daya dukung izin tanah
>2,0 kg/cm2
Kedalaman >3 m dari dasar sungai/ tanah dasar bebas dari pengaruh
scouring vertikal Perlu diperhatikan terhadap scouring horizontal
Bentangan jembatan sedemikian sehingga tidak mengurangi luas profil basah
sungai
Perlu diperhatikan pada bagian kepala jembatan, mungkin perlu diberi
pengamanan
Diusahakan agar pada pilar tidak digunakan pondasi lngsung, dan apabila tidak
dapat dihindari maka perlu dipasang pengamanan untuk melindungi pondasi
Penggunaan jenis pondasi langsung/ dangkal pada jembatan tidak disarankan
- Perilaku gerusan
pada sungai-sungai yang tidak dapat diperkirakan perilakunya pada waktu
-musim
Perilaku
banjirbenda-benda
yaitu: 9
hanyutan
PONDA SI SUMU
RAN
1. Termasuk pondasi dangkal
2. Dipergunakan bila tanah pondasi:
- Cukup keras
- Daya dukung tanah > 3 kg/cm2
- Kedalaman > 4 m dari dasar sungai/ tanah dasar
setempat
- Bebas dari pengaruh scouring vertikal
3. Perlu diperjhatikan adanya pengaruh scouring horizontal
4. Bentang jembatan ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi
profil basah sungai
5. Kemungkinan diperlukan pengamanan (protection) pada
bagian kepala jembatan
10
PONDA SI DA
L APondasi
M Tiang Pancang
- Pondasi tiang pancang popular dipergunakan di Indonesia karena pelaksanaannya
yang relatif mudah dan sesuai dengan kebanyakan kondisi tanah di Indonesia.
- sungai/aliran air mengingat pemancangan tiang mencapai titik dalam, adapun
jenisjenis tiang pancang meliputi berikut ini :
Tiang kayu, termasuk cerucuk
Tiang baja struktur
Tiang pipa baja
Tiang beton bertulang pracetak
Tiang beton pratekan, pracetak
Tiang bor beton cor langsung di tempat
Tiang turap
11
Tiang Pancang
-
Kayu
Tiang pancang kayu harus seluruhnya keras (sound) dan bebas dari
kerusakan, mata kayu, bagian yang tidak keras atau akibat serangan
serangga.
- Tiang pancang kayu yang menggunakan kayu lunak memerlukan
pengawetan, yang harus dilaksanakan sesuai dengan AASHTO
M133 - 86 dengan menggunakan instalasi peresapan bertekanan.
Bilamana instalasi semacam ini tidak tersedia, maka dilakukan
pengawetan dengan tangki terbuka secara panas dan dingin
12
Tiang Pancang
Beton
- Tiang pancang beton pracetak harus dirancang,
dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan
yang diperlukan sehingga tahan terhadap
pengangkutan, penanganan, dan tekanan akibat
pemancangan tanpa kerusakan.
- Tiang pancang digunakan bila lapisan tanah
pondasi cukup
dalam (>8 m) dari dasar sungai atau tanah
setempat
13
Tiang Pancang
Baja
Keuntungan menggunakan pondasi tiang pancang
baja:
- Mempunyai kemampuan daya dukung tekan
(kompresif) yang tinggi bila dipancang pada
lapisan tanah keras dan mampu dipancang
dengan keras untuk penetrasi yang dalam hingga
mencapai lapisan dukung
- Mudah dipotong atau diperpanjang untuk
menyesuaikan dengan variasi ke dalaman
lapisan dukung (bearing stratum)
14
Tiang pancang baja
Penya mbungan Ti ang Sepatu ti ang pancang
Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak diperlukan pada profil H
Penyambungan antara potongan tiang baja memerlukan
atau profil baja gilas lainnya. Namun bilamana tiang pancang akan
pengelasan standar tinggi dan harus dilakukan oleh tukang
dipancang di tanah keras, maka ujungnya dapat diperkuat dengan
las yang bersertifikat. Pengelasan harus dikerjakan
menggunakan pelat baja tuang atau dengan mengelaskan pelat atau
sedemikian rupa hingga kekuatan penampang baja semula
siku baja untuk menambah ketebalan baja.
dapat ditingkatkan
16
PELAKSANAAN PENGEBORAN
Tiang bor umumnya harus dicor sampai kira-kira satu meter di atas elevasi
yang akan dipotong. Semua beton yang lepas, kelebihan dan lemah harus
dikupas dari bagian puncak tiang bor dan baja tulangan yang tertinggal
harus mempunyai panjang yang cukup sehingga memungkinkan
pengikatan yang sempurna ke dalam pur atau struktur di atasnya.
Tiang bor harus dibentuk dengan cara dan urutan sedemikian rupa hingga
dapat dipastikan bahwa tidak terdapat kerusakan yang terjadi pada tiang
bor yang dibentuk sebelumnya. Tiang bor yang cacat dan di luar toleransi
harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.
Pengujian Tiang Bor
Turap
TURAP Beton
Turap Baja
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1. Pengukuran
- Cerucuk
- Dinding turap
- Penyediaan tiang pancang
- Pemancangan tiang pancang
- Tiang bor beton cor langsung di tempat
- Pelaksanaan tiang bor beton cor langsung
di tempat
yang berair
- Tiang uji
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
2. Pembayaran
Harga Kontrak per satuan pengukuran, untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan, penanganan, pemancangan, penyambungan,
perpanjangan, pemotongan kepala tiang, pengecatan,
perawatan, pengujian, baja tulangan atau baja pra-tegang
dalam beton, penggunaan peledakan, pengeboran atau
peralatan lainnya yang diperlukan untuk penetrasi ke dalam
lapisan keras, dan juga termasuk hilangnya selubung (casing),
semua tenaga kerja dan setiap peralatan yang diperlukan dan
semua biaya lain yang perlu dan biasa untuk
penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang
diuraikan.
PENJANGKARAN TANAH (GROUND ANCHOR)
Penjangkaran gabungan
Di mana ada bagian-bagian yang diperbesar
dan tekanan pasip bersama-sama tahanan
geser batangnya yang
menahan gaya tarik, sehingga dapat disebut
sebagai gabungan dari kedua metode
Metode
Penjangkaran
Beberapa metode penjangkaran yang
dipakai dapat
dijelaskan berikut ini :
1. Metode Penjangkaran dengan grouting
2. Metode penjangkaran dengan
lubang bertekanan
3. Metode penjangkaran dengan
penekanan
(jangkar baji)
4. Metode penjangkaran plat
5. Metode jangkar UAC
Metode Penjangkaran Prategang Pratekan
dengan Grouting
Penjangkaran dengan grouting terdiri
dari 3 (tiga) bagian penting yaitu :
a. Anchorage (kombinasi dari
anchor head, bearing plate dan
trumpet yang mempunyai
kapasitas mentransfer gaya
prategang dari baja prategang
(bar atau strand) ke bumi atau
konstruksi pendukung
b. Free stressing (unbonded) length
(agian baja prategang yang
bebas untuk mengalami
perpanjangan atau pemuluran
secara elastis (elongate
elastically) dan mentransfer gaya
perlawanan dari “bond length” ke
struktur.
Kepala dan Pilar Jembatan
Kepala jembatan, umumnya dari jenis
dinding dan balok beton, diperlukan
sebagai landasan jembatan dan
menahan timbunan dibelakang kepala
jembatan
35
Kesiapan Kerja
Sebelum pengecoran beton dilaksanakan harus dilakukan pekerjaan persiapan
sebagai berikut:
• Semua ruang yang akan diisi adukan beton harus bebas dari kotoran
• Bidang –bidang beton lama yang akan berhubungan dengan beton baru, harus
dikasarkan
dan dibasahi sebelum beton baru dicorkan
• Tulangan harus bersih dan bebas dari segala lapisan penutup yang dapat
merusak beton atau mengurangi lekatan beton dengan tulangan
• Tidak boleh ada air pada semua ruang yang akan dicor beton kecuali pada
system Campuran Beton
Rancangan
pengecoran Tremie
Percobaan campuran
Setelah didapat rancangan campuran, kemudian diperlukan suatu batch kecil
campuran percobaan, kira-kira 0,1 m3 beton untuk memastikan apakah asumsi
yang dibuat pada desain campuran telah benar. Campuran percobaan ini harus
diuji untuk kekuatan tekan, slump dan sifat- sifat lain yang disyaratkan oleh
perencana untuk menentukan apakah sifat-sifat tersebut diperoleh dengan
proporsi dari material yang diperkirakan . Minimum 20 benda uji harus dibuat
dengan maksud memastikan kekuatan tekan campuran percobaan tersebut.
Percobaan campuran harus memenuhi SNI 03-2834-2000.
Pembetonan
- Pelaksanaan pengecoran
- Pemadatan
- Sambungan pelaksanaan
(construction joint)
Pengendalian Mutu
Slump test
Pengujian Kuat tekan
beton
Perawatan
Tujuan perawatan adalah menahan kelembaban didalam beton pada waktu
semen berhidrasi, dan oleh karena hal tersebut akan mengusahakan tercapainya
kekuatan struktur yang diinginkan dan tingkat kekedapan (impermeabilitas) yang
disayaratkan untuk ketahanannya
1. Lapisan pasir yang dibasahi dengan tebal tidak kurang dari 5 cm ditaruh diatas
permukaan beton yang sedang kita rawat
2. Permukaan beton ditutup dengan karung yang dibasahi terus menerus
3. Dengan mempergunakan lapisan curing compound
4. Digenangi air diatas pelat beton, dengan terlebih dahulu membuat tonjolan tanah liat
sekeliling daerah yang akan digenangi
5. Ditutup dengan membrane kedap air seperti politherene atau kertas berlapis ter
6. Perawatan dengan uap biasanya untuk beton pracetak
BAJA TULANGAN
43
JEMBATAN BETON
BERTULANG Cor in-situ
Unit
Pracetak
Jembatan beton bertulang ini dipasang dengan menggunakan perancah. mulai
Bagian – bagian pracetak
dibuat acuan atau bekisting untuk gelagar betonbertulang
tipikal dari bangunan
yang
Acuan dibuat dengan dimensi sesuai dengan Gambar Rencana, acuan selesai,
jembatan adalah papan–
atas
mulai dipasang baja tulangan dalam acuan tersebut, dengan memperhatikan
lantai, pelat lantai, gelagar,
papan
selimut tebal selimut beton dengan menahan baja tulangan dengan beton
lantai, unit kereb dan tiang
pelat soffit
decking. Mutu beton decking harus lebih tinggi dari beton yang akan di cor.
Unit pracetak dipasang
(post).
Setelah semua baja tulangan selesai dipasang dan acuan dibersihkan dari
dengan
menggunakan satu crane
kotoran yang ada, maka barulah dilakukan pengecoran beton dengan
cran
atau dua
mengacu pada pelaksanaan pekerjaan beton.Perancah baru boleh dilepas
e
setelah beton mempunyai kuat tekan minimal 85% dari beton karakteristik.
Untuk bentang pendek dapat dicor bersama-sama denganlantai.
Pelat Lantai
Pembentukan
rongga
Pembentukan
Rongga
Rongga diadakan pada
bangunan atas jembatan
beton untuk penempatan
kabel posttensioning,
untuk fasilitas umum,
untuk meringankan
bangunan, untuk
displace beton dekat
sumbu netral di mana
terdapat sedikit beban,
atau memudahkan
pencapaian untuk
pemeliharaan.
JEMBATAN GELAGAR BETON PRATEKAN
Perlengkapan Pra-tegang
Selimut Beton
Pengecoran Beton
Prosedur Pra-tegang
• Operasi penarikan kabel harus dikerjakan oleh tenaga yang terlatih dan berpengalaman
di Bidangnya
• Gaya pra-tegang harus diberikan dan dilepas secara bertahap dan merata.
• Untuk menghilangkan kekenduran dan menaikkan kabel dari lantai landasan, maka gaya
100 kg atau sebesar yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan harus diberikan pada kabel.
• Gaya awal harus diberikan untuk menghitung pemuluran yang diperlukan
• Kabel harus ditandai untuk pengukuran pemuluran setelah tegangan awal diberikan
• Bilamana terjadi slip pada salah satu kelompok kabel yang ditarik secara bersama-sama,
maka tegangan pada seluruh kabel harus dikendorkan, kabel-kabel diatur lagi dan
kelompok kabel tersebut ditarik kembali.
• Gaya pra-tegang harus dipindahkan dari dongkrak penarik ke abutment landasan
prategang segera setelah gaya yang diperlukan (atau pemuluran) dalam kabel telah
tercapai, dan tekanan dongkrak harus dilepas sebelum setiap operasi berikutnya dimulai
• Bilamana untaian (strand) yang dilengkungkan disyaratkan, maka Direksi Pekerjaan
dapat memerintahkan pengukuran pemuluran atau regangan pada berbagai posisi
sepanjang kabel untuk menentukan gaya pada kabel pada masing-masing posisi
METODE PENEGANGAN SETELAH PENGECORAN (POST-TENSION)
Penempatan jangkar
Setiap jangkar harus ditempatkan tegak lurus terhadap garis kerja gaya pra-tegang, dan
dipasang sedemikian hingga tidak akan bergeser selama pengecoran beton
Penempatan Kabel
Segera sebelum penarikan kabel, Kontraktor harus menunjukkan bahwa semua kabel
bebas bergerak antara titik-titik penjangkaran dan elemen-elemen tersebut bebas untuk
menampung pergerakan horisontal dan vertikal sehubungan dengan gaya pra- tegang
yang diberikan.
Sebelum penegangan, kabel harus dibersihkan dengan cara meniupkan udara bertekanan
ke dalam selongsong. Jangkar juga harus dalam keadaan bersih. Bagian kabel yang
menonjol harus dibersihkan dari bahan-bahan yang tidak dikehendaki, karat/korosi, sisasisa
adukan semen, gemuk, minyak atau kotoran debu lainnya yang dapat mempengaruhi
perlekatannya dengan pekerjaan pen-jangkaran. Kabel dicoba untuk ditarik keluar dan
masuk ke dalam selongsong agar dapat kelengketan akibat kebocoran selongsong dapat
segera diketahui dan diambil langkah-langkah seperlunya.
Gaya tarik pendahuluan, untuk menegangkan kabel dari posisi lepasnya, harus diatur agar
besarnya cukup akan tetapi tidak mengganggu besarnya gaya yang diperlukan yang akan
digunakan untuk setiap prosedur.Setelah kabel ditegangkan, kedua ujungnya diberi tanda
untuk memulai peng-ukuran pemuluran. Bilamana Direksi Pekerjaan
menghendaki untuk menentu-kan kesalahan pembacaan pemuluran (zero error in
measuring elongation) selama proses penegangan, data bacaan dynamometer dan
pengukuran pemu-luran harus dicatat dan dibuat grafiknya untuk setiap tahap penegangan
METODE PENEGANGAN SETELAH PENGECORAN (POST-TENSION)
Kabel harus disuntik dalam waktu 24 jam sesudah penarikan kabel selesai dilakukan
kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan. Lubang penyuntikan harus diuji dengan
diisi air bertekanan 8 kg/cm2 selama satu jam sebelum penyuntikan. Selanjutnya
selongsong harus dibersihkan dengan air dan udara bertekanan
Selongsong penyuntikan tidak boleh terpengaruh oleh goncangan atau getaran dalam waktu
1 hari setelah penyuntikan.Tidak kurang dari 2 hari setelah penyuntikan, permukaan
adukan dalam penyuntikan dan lubang pembuangan udara harus diperiksa dan diperbaiki
sebagaimana diperlukan. Kabel tidak boleh dipotong dalam waktu 7 hari setelah
penyuntikan. Ujung kabel harus dipotong sedemikian rupa sehingga minimum terdapat
selimut beton setebal 3 cm pada ujung balok (end block).
PENANGANAN, PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN UNIT-UNIT BETON PRACETAK
• Penerimaan unit-unit
Bilamana unit-unit difabrikasi di luar tempat kerja, maka Kontraktor harus memeriksa
mutu dan kondisi pada saat barang tiba di tempat dan harus segera melapor secara
tertulis kepada Direksi Pekerjaan untuk setiap cacat atau kerusakan.
balaiptk@gmail.com
sibimakonstruksi@gmail.com