Anda di halaman 1dari 42

Beton adalah campuran yang terdiri atas

semen, agregat halus (pasir), agregat


kasar (kerikil) dan air.

Campuran tersebut harus mempunyai


komposisi yang sesuai dengan kebutuhan,
misalnya beton fc 30 Mpa mempunyai
komposisi yang berbeda dengan beton fc
20 MPa
Hal yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan kekuatan yang sesuai dengan
kekuatan yang diinginkan :

Komposisi campuran
Cara dan waktu pengecoran
Waktu dan cara pemadatan
Waktu dan cara perawatan (curing)
Kuat
Keras
Awet
Dapat menahan tekan
Lemah terhadap gaya tarik ( untuk itu
dipasang baja tulangan yang tahan
terhadap tarik )
Beton siklop - Campuran beton dengan batuan besar dan
biasanya digunakan untuk isian pondasi sumuran karena
tidak mempunyai kekuatan struktur
Beton tak bertulang - Beton biasa yang tidak berfungsi
strktural
Beton bertulang - Beton yang didesain sebagai struktural
dan menggunakan baja tulangan untuk menahan tarik
Beton pratekan - Beton yang didesain dan dibuat
sedemikian, sehingga pada waktu awal beton diberi
tekanan tertentu dan untuk menahan gaya tarik akibat
beban digunakan baja prategang
Kode kerusakan Bahan dan Kerusakan

Beton
201 Cacat pada beton termasuk terkelupas, sarang lebah,
berongga, berpori dan kualitas beton yang jelek
202 Keretakan
203 Korosi pada tulangan baja
204 Kotor, berlumut, penuaan atau pelapukan beton
205 Pecah atau hilangnya material
206 Defleksi

Ref : XII - 2
Kerontokan beton - Keropos - adalah beton
adalah terlepasnya yang tidak padat dan
sebagian komponen /atau disebabkan
beton, akibat terjadi- karena material halus
nya karat pada baja beton tidak dapat
tulangan mengisi rongga,
Disebabkanbeton
kurang padat, acuan
jelek, tulangan terlalu
rapat dsb.
Beton berongga (Drumminess) adalah beton yang
mutunya jelek dan pada bagian dalamnya terdapat
lubang yang disebabkan oleh :

* karat pada baja tulangan yang


mendorong sebagian permukaan beton
* tidak menempelnya lapisan baru pada
perbaikan permukaan beton
Permukaan yang lepas

Permukaan
tulangan yg
berkarat
Kerusakan 201 - Kerusakan-Kerusakan Pada Beton

Ekspansi
akibat Karat
pada Tulangan
Tulangan Terbuka
Menyebabkan
Beton Retak Daerah
dan yang
Terkelupas Terkelupas

Kerontokan pada beton

Korosi Tulangan
Kerusakan 201 - Kerusakan-Kerusakan Pada Beton

Beton yang Berongga


Adanya warna hijau lumut karena adanya
tumbuhan
Terdapat garis berwarna putih berkerak atau
bahkan sering terjadi seperti stalaktit yang
menyatakan kapur semen larut dan keluar
dari beton
Adanya daerah yang basah/lembab terus
menerus
Merupakan kerusakan beton sejak awal,
karena tidak tercapainya mutu yang
disyaratkan
Untuk mengetahui mutu yang sebenarnya
diperlukan alat untuk memeriksanya, seperti
hammer test, core drill
Retak struktural - yaitu Retak non struktural -
retak yang berpengaruh yaitu retak yang tidak
terhadap kekuatan mempengaruhi kekuatan
struktur struktural secara
Disebabkan oleh : langsung seperti retak
Momen yang melebihi susut, akibat suhu, akibat
ijin (tengah bentang); reaksi kimia dll.
Gaya lintang atau walaupun demikian
Kombinasi momen dan secara jangka panjang
gaya lintang. tetap berbahaya
terhadap struktur.
Tipe A, B, C dan D : retakan sedimentasi atau setting Retak non struktural
Tipe E, F dan G : retakan susut plastis
Tipe H dan I : susut termal dalam beton muda
Tipe H : perubahan bentuk yang terhalang dari luar
Tipe I : perubahan bentuk yang terhalang dari dalam
Tipe J : retakan karena susut pengeringan
Tipe K dan L : retakan permukaan kulit beton
Tipe M : retakan akibat korosi
Retak akibat adanya reaksi alkali-agregat
Retak buaya
Retak susut plastis
Retak susut akibat kering
Retak torsi
Retak bagian ujung struktur
D - Cracking
Random cracking
Retak akibat beton yang mengalami bleeding
Shrinkable agregates
Physical Drying shrinkage
Crazing

After Coroosion of reinforcement


Chemical
hardening Alkali aggregate reactions
Cement carbonation
Thermal
Types
of cracks Accidental overload
Structural Creep
Design loads

Plastic Plastic shrinkage


Before hardening Plastic settlement

Constructional movement
Alkali - agregat reaction cracks - pengembangan yang
disebabkan reaksi antara kandungan mineral silikon
tertentu dari agregat dan alkali pada semen.
Adanya partikel agregat/benda asing seperti pecahan
kaca jendela yang tercampur dan mendekati permukaan
beton bereaksi dengan alkali pada semen yang
mengakibatkan pengembangan dan tonjolan pada lantai
atau beton.

Keretakan tersebut akan berlanjut, dan mulai terbentuk


1 sampai 10 tahun atau lebih setelah pengecoran yang
makin lama makin dalam dan lebar
crazing - Keretakan pada permukaan dengan jarak
antar retak dalam arah selang berkisar 0,5 cm - 7,5
cm yang disebabkan antara lain oleh tidak kuatnya
bekisting, perbandingan air semen yang tinggi dan
pelaksanaan curing (perawatan beton) yang kurang
D-Cracking Keretakan pada bagian tepi yang
disebabkan oleh penggunaan agregat kasar yang
porous dan bersifat absorpsi
Random cracking - Keretakan yang acak yang
seringkali dalam dan lebar serta memisah atau
mengelompok yang disebabkan banyak faktor:
meliputi siar yang tidak cukup atau subgrade yang
tidak stabil
Crack karena bleeding - Keretakan yang terjadi akibat
lepasnya hubungan pasta dan agregat karena bleeding
Plastic shrinkage cracking - Keretakan pada pavement yang
terjadi karena kondisi pengeringan yang cepat ketika beton
masih dalam keadaan platis

Drying shrinkage cracking - Keretakan awal yang terbentuk


dari drying shrinkage pada struktur lantai karena expansion
joint yang tidak memenuhi syarat

Torsional cracking - Kegagalan geser akibat torsi dari plat


lantai pada hubungan kaku pada beton
Corner cracking - Keretakan pada bagian tepi disebabkan
beban lalu lintas yang sering dan berat yang melintasi bagian
tepi dan kurangnya daya dukung akibat dari pemadatan
subbase yang tidak memenuhi syarat

Sand -streaking - Kerusakan yang berbentuk seperti barik-


barik, biasanya dikarenakan kebocoran pada bekisting yang
mengakibatkan keluarnya air semen. Penyebab dari
kerusakan ini adalah air yang terlalu banyak, pasta semen
yang terlalu banyak, grading dari agregat yang kurang baik
Karat baja tulangan dapat Bagian beton yang sering
terjadi lebih cepat pada mengalmi karat pada baja
lokasi yang berair asin tulangannya :
Apabila terjadi kerusakan Dekat daerah batas air
pada selimut beton Di bawah lantai dan balok
Adanya kerusakan pada Di bawah kepala pilar
beton itu sendiri seperti Di bawah permukaan
retak. beton yang menggem-
bung
Baja tulangan terlihat secara jelas
(terbuka) dan berkarat
Terlihat adanya warna karat pada
permukaan beton (biasanya pada bagian
bawah lantai beton), dan menggambarkan
garis-garis tulangan.
Kerusakan 203 - Karat pada Besi Tulangan

Korosi pada baja tulangan


Penyebab ausnya beton :
Lalu lintas - pada daerah permukaan lantai
beton yang dibuat expose
Pengikisan - umumnya terjadi pada kolom
pilar yang terkikis di sungai
Proses kimia - adanya reaksi kimia antara
lingkungan dan beton
Kerusakan 204 - Kerusakan Komponen karena aus
dan pelapukan

1. Lalu-lintas
2. Pengikisan oleh air atau bahan yang larut dalam air
3. Proses kimiawi

Pengikisan oleh
air
205 - Pecah atau hilangnya sebagian dari
konstruksi beton yang diakibatkan oleh
tumbukan kendaraan, kayu, kapal dll.
206 - lendutan yang melebihi lendutan ijin,
sehingga membahayakan struktur, perlu
penanganan yang serius.
Honey combing - Lubang yang tidak beraturan
disebabkan oleh kegagalan dari mortar untuk
mengisi ruang antara pada partikel agregat kasar.
Kerusakan ini dapat terjadi dikarenakan kurang
sempurnanya penggetaran atau jarak antara
bekisting terlalu sempit sehingga mengganggu
pelaksanaan penggetaran atau terlalu rapatnya
pembesian
Bugholes - Lubang-lubang kecil pada permukaan dengan
diameter umumnya kkurang dari 1/2 inch. Lobang-lobang
kecil yang tampak biasanya menjadi lebih besar bila di sand
blasting

Form scabbing - Serat dari permukaan bahan bekisting yang


melekat pada beton dan terlepas/sobek pada waktu
pelepasan bekisting. Kerusakan ini umumnya disebabkan
pemakaian bahan bekisting yang kkurang baik atau
pemakaian release agent yang tidak memadai
Scalling - Proses penghilangan lapisan es dengan
bahan garam(deicer salt ) dan pembekuan dan
pencairan (freezing thawing) dapat menyebabkan
kerusakan pada pavement yang dibuat dari beton
tanpa adanya gelembung udara. Proses scalling
pada jembatan diakibatkan lalu lintas yang
memercikkan bahan pencair es (deicer slash) dari
pavement dan proses berulang dari pembekuan dan
pencairan (freezing and thawing)
Blistering - Blister yang terjadi pada pelaksanaan
akhir (finishing) dan menyebar pada umur beton
yang masih muda. Bentuk kerusakan ini tipis
dan tidak ada ikatan hingga akan pecah akibat
beban roda kendaraan

Spalling - Kerusakan permukaan terbentuk


serpihan / bongkahan yang dapat terjadi
dikarenakan proses korosi yang berkelanjutan,
siar pada lantai yang terlalu lebar dan
mengalami beban tumbukan roda
Water cavitation - Kehancuran pada beton akibat pecahan
gelombang dari aliran air

Water erosion - Kehancuran beton disebabkan oleh kikisan


aliran air yang berlannjut

Dusting - Erosi pada permukaan beton yang menyerupai


debu halus yang umumnya disebabkan tidak
dilaksanakannya curing dengan baik

Rain damage - Kerusakan beton pada lantai yang disebabkan


oleh curahan air hujan sebelum beton mengeras
Stain - Kerusakan yang terlihat sebagai bercak karat
pada beton yang disebabkan terjadinya korosi
tulangan karena : adanya keretakan struktur yang
tidak diperbaiki sehingga mempercepat proses
korosi ; selimut beton yang tidak memenuhi syarat ;
pemotongan tulangan yang mendekati permukaan
dan tidak dilindungi sehingga mengakibatkan
menjalarnya proses korosi
Efflorrescence - Kerusakan disebabkan adanya
endapan garam yang umumnya berwarna putih
pada permukaan. Hal ini terjadi karena adanya
larutan garam yang menembus dan keluar dari
beton kemudian menguap. Terjadinya efflorescence
yang parah akibat bocornya expansion joint dapat
membentuk stalaktit (adanya kebocoran yang
menyebabkan kalsium terlarut dan mengendap
pada bagian atas lantai) atau pada bagian bawah
struktur jembatan
Discoloration - Kerusakan yang mengakibatkan terjadinya
perubahan warna pada beton dan dapat disebabkan oleh ;
perubahan penggunaan merk semen; penggunaan bahan
bekisting yang jelek; penggunaan bahan release agent yang
berbeda

Karbonasi - Kerusakan yang diakibatkan terjadinya karbonasi


pada beton yang terlihat sebagai warna terang pada
permukaan atas. Dengan menggunakan bahan
phenolphtalin 1% maka beton yang mengalami karbonasi
terlihat jelas tidak berwarna sedang yang tidak terkarbonasi
akan berwarna kemerahan

Anda mungkin juga menyukai