Identifikasi kerusakan
Penyebab lanjutan
Spalling/retak akibat
Penyebab utama
korosi baja tulangan
Penanganan berdasarkan
hasil DED rehabilitasi/
preservasi jembatan
Jenis-jenis kerusakan beton
• KETIDAKSEMPURNAAN PELAKSANAAN/ MUTU
BETON RENDAH (201, 204)
• RETAK (202)
• SPALLING (205)
• SCALLING (205)
• DELAMINASI (201)
• KERUSAKAN AKIBAT KEBOCORAN ATAU
REMBESAN AIR (201)
• LENDUTAN (206)
KETIDAKSEMPURNAAN PELAKSANAAN/ MUTU
BETON RENDAH (201, 204)
• mutu beton rendah,
• keropos,
• selimut beton terlalu tipis, yang semuanya
dapat mengakibatkan korosi pada baja
tulangan
RETAK (202)
• Retak adalah suatu keadaan pecahnya atau pemisahan suatu
struktur tanpa terjadi keruntuhan.
• Yang umum terjadi pada daerah lantai jembatan dan gelagar.
• Dengan adanya retak, dapat terjadi masuknya bahan berbahaya
kimia, polusi, chloride dan lain sebagainya ke dalam struktur lantai
atau gelagar.
• Keparahan kerusakan akibat retak tergantung pada lebar retak,
banyaknya retak, endapan yang ada pada daerah retak.
• Secara umum retakini dapat diidentifikasi pada waktu pemeriksaan
untuk lebar retak sekitar 1.5 mm dengan volume retak yang
mendapai sekitar 30% dari luas permukaan lantai jembatan
Tabel 4-1 Lebar retak yang diizinkan
14
PEMERIKSAAN VISUAL
15
PEMERIKSAAN VISUAL
16
PEMERIKSAAN VISUAL
17
PEMERIKSAAN VISUAL
18
PEMERIKSAAN VISUAL
19
NON-DESTRUCTIVE TEST (NDT)
NON DESTRUCTIVE TEST (Pengujian Tak Merusak)
• Hammer Test
• Rebar identification (Cover meter)
• Crack depth and concrete homogenity (UPV)
• Half Cell Potential
• Pull of Test
• Kekencangan Baut (Bolt Tension Inspection)
• Brinell Test
• Thickness Gauge
21
Uji pantul beton keras (Hammer test)
22
Schmidt Rebound Hammer (Concrete Hammer Test)
Pemilihan Permukaan Uji
25
Kriteria umum kualitas permukaan beton dengan
hammer test
>40 Good
35-40 Fair
30-35 Less
20-30 Not good
<20 Crack /delamination
Uji kerapatan beton (UPV-Pundit)
• Uji kerapatan beton (UPV-Pundit) dilakukan
untuk mengetahui mutu beton yang dinyatakan
dengan:
• besaran frekwensi kecepatan pantul beton
untuk kemudian dapat ditentukan mutu beton
struktur tersebut
• serta kerusakan seperti lebar retak dan
kedalaman retak pada struktur.
• Pengujian tersebut dilakukan dengan
menghitung kecepatan gelombang yang
melewati beton yang diamati.
Pengujian Kedalaman Retak dan Homogenitas dengan
Pundit (Ultrasonic Pulse Velocity)
Ultrasonic Pulse Velocity (UPV)
Distance (w/o
crack)
Distance (with
crack)
Time (w/o crack)
Calculate crack
depth :
Wave speed Concrete Crack depth (hc) :
(m/s) Quality
>4000 Very good
3500 – 4500 Good
3000 – 3500 Medium
<3000 Not good
29
Cover Meter
• Uji ketebalan selimut beton ini dilakukan untuk mengetahui
tebal selimut beton pada eksisting struktur beton yang diuji.
Pengujian ini dilakukan untuk semua jenis struktur beton
bertulang
• Uji dimensi dan jarak baja tulangan dilakukan untuk semua
jenis struktur beton bertulang, dan dengan alat yang disebut
cover meter atau profo meter akan dicatat dimensi serta jarak
antar baja tulangan terpasang
31
Uji Korosi Pada Tulangan (Half Cell Pontential Test)
33
DESTRUCTIVE TEST (DT)
Uji Karbonasi
• Uji karbonasi ini digunakan untuk mengetahui kondisi beton
yang ada apakah sudah terjadi karbonasi atau penurunan mutu
akibat terjadinya reaksi lingkungan dengan beton yang ada
PENGUJIAN KARBONASI
• Dilakukan dengan menyemprotkan larutan phenolpthaline 5%
terhadap benda uji hasil pemboran.
• Warna beton setelah disemprot phenolpthaline 5% adalah
violet atau ungu
• Ukur sampai kedalaman hingga muncul warna ungu ketika
disemprotkan phenolpthaline. Kedalaman hingga beton
berwarna ungu merupakan kedalaman karbonasi.
Pengambilan Benda Uji Beton Inti (Core Drill)
1. PERSIAPAN PERMUKAAN
Pembersihan permukaan yang akan
diperbaiki atau dikerjakan harus
dibersihkan terlebih dahulu dengan
mesin gurinda atau sikat kawat sehingga
bebas dari kotoran – kotoran atau bekas
beton yang tidak sempurna selebar 5
cm disekitar permukaan yang akan
dilakukan perbaikan retak, pembersihan
dilakukan pada sepanjang retakan.
Permukaan beton harus bebas dan
bersih terhadap minyak, oli dan
sejenisnya.
CONSTRUCTION METHOD
BICS METHOD
CONSTRUCTION METHOD
BICS METHOD
3. PENUTUP RETAKAN
Setelah dilakukan pembersihan
seperti yang disebutkan diatas,
kemudian sepanjang jalur
retakan yang ada ditutup
dengan menggunakan bahan
penutup (sealant) selebar 5 cm
dan tebal 3 mm
4. Setelah jalur retakan tertutup semua dengan bahan penutup dan bahan
penutup mengeras maka dapat dilaksanakan tahap berikutnya yaitu :
memasang alat penyuntik (BL INJECTOR)
CONSTRUCTION METHOD
BICS METHOD
6. Setelah alat penyuntik terpasang maka dilakukan pencampuran bahan epoxy (BL
GROUT) yang terdiri atas 2 komponen sesuai persayaratan dari pabrik pembuat.
Bahan epoxy (BL GROUT) yang telah tercampur (dengan perbandingan Base agent :
hardener adalah 2 : 1 ) tersebut dimasukan kedalam alat penyuntik dengan suatu alat
yang khusus sampai penuh dalam batas plastik penutup balon yaitu : sampai balon
penyuntik berdiameter 25 mm dan kemudian tahapan tersebut dilakukan terus sampai
semua alat penyuntik terisi dengan bahan epoxy (BL GROUT).
Pekerjaan tersebut harus terus diawasi dan dilakukan pemeriksaan pada setiap alat
penyuntik apabila balon sudah mulai mengempis maka harus diisi lagi dengan bahan
epoxy dan seterusnya sehingga semua balon terisi dan tidak ada lagi balon yang
mengempis maka hal tersebut mengindikasikan bahwa semua retakan sudah terisi
penuh bahan epoxy ( BL GROUT )
CONSTRUCTION METHOD
BICS METHOD
7. Apabila semua balon telah terisi penuh dan tidak ada lagi yang
mengempis bahan epoxy akan mulai mengikat (setting, menjadi
keras). Proses setting tersebut akan memerlukan waktu sekitar 3 jam.
CONSTRUCTION METHOD
BICS METHOD
CONSTRUCTION METHOD
BICS METHOD
CONSTRUCTION METHOD
Pekerjaan selesai (100%)
PERKUATAN STRUKTUR BETON
Concrete jacketing
Penambahan Dimensi
FRP
PERKUATAN STRUKTUR BETON
• Penambahan dimensi
• Eksternal stressing
• FRP (Fibre Reinforced Polymer)
TAHAPAN PERKUATAN STRUKTUR
JEMBATAN
Dilakukan pada:
Bahan sebelum komposit
dan
Bahan setelah komposit
• Tidak merusak
• Mudah dalam pemasangan
• Ringan – tidak menambah beban mati
• Kuat tarik cukup besar
• Tidak memerlukan peralatan besar
• Dapat dipasang dibawah air
• Dapat diberi lapisan akhir yang sesuai dengan
keinginan
Keuntungan FRP secara struktural
Ultimate 309 575 575 896 240 696 876 1062 2790
Tensile
Strength (MPa)
Elongation at 1.6 2.2 2.2 2.2 1.2 1.7 1.2 1.05 1.8
Break (%)