03/02/2023

Persyaratan Material Beton Bertulang

untuk
Bangunan Tahan Gempa

Prof. Iswandi Imran

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Outline

• Pendahuluan

• Persyaratan terkait Desain (SNI 2847)

• Persyaratan terkait Pelaksanaan

• Persyaratan terkait Retrofit

• Penutup

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

1
 03/02/2023

Pendahuluan
• Material beton masih merupakan material konstruksi
yang popular digunakan di Indonesia, termasuk untuk
gedung tinggi.
• Pembangunan gedung di Indonesia, khusus nya di
kota-kota yang rawan gempa seperti Yogyakarta,
Jakarta, Bandung dan lain-lain masih terus
berlangsung karena masih adanya kebutuhan untuk
fungsi perkantoran, tempat tinggal dan lain-lain.
• Perilaku struktur bangunan terhadap gempa tentunya
sangat dipengaruhi oleh perilaku material konstruksi
yang digunakan.
• Sehingga penting diketahui syarat-syarat apa yang
harus dimiliki material konstruksi untuk bangunan
tahan gempa, termasuk untuk retrofit bang. eksisting

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Persyaratan terkait Desain

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

2
 03/02/2023

Beberapa Ketentuan Material Beton Bertulang

untuk Sistem Penahan Gempa

• Kuat tekan beton minimum untuk elemen struktur

penahan gempa (SRPMK dan SDSK) f’c = 21 MPa;
• Baja tulangan yang digunakan haruslah tulangan ulir.
Baja tulangan polos hanya diperkenankan untuk
tulangan spiral;
• Karakteristik material baja tulangan diatur secara
khusus
• Tulangan pengekang dapat menggunakan baja
tulangan mutu 700 MPa (Namun, batasan kuat leleh
desain sebagai tulangan geser tetap diambil 420 MPa).

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Ketentuan Mengenai Material untuk Sistem

Penahan Gempa

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

3
 03/02/2023

Ketentuan Material untuk KDS D, E, F

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Persyaratan Material Baja Tulangan

Persyaratan material baja tulangan untuk SRPMK dan SDSK (Pasal

20.2.2.5):
SNI 2052:2017

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

4
 03/02/2023

Persyaratan Baja Tulangan untuk SRPMK dan SDSK

s
Tegangan (MPa) Kuat tarik aktual
> 0,25 sy
su
Runtuh

sy

Kuat leleh aktual

f y nominal
< 125 MPa
E
1 Perpanjangan
Perpanjangan leleh maksimum
e
ey Regangan emaks

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Signifikansi Parameter Baja Tulangan

• Kuat lebih diatur menjamin terjaganya hirarki

• Rasio kuat ultimit thd kuat leleh diatur  menjamin
perambatan zona plastis (perilaku elemen lebih daktil)
• Elongasi  menjamin pencapaian daktilitas elemen

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

5
 03/02/2023

Ketentuan Mengenai Sistem Penyambung Baja

Tulangan untuk SRPMK dan SDSK

• Sistem sambungan lewatan dan las  di luar zona plastis

• Sistem sambungan mekanis tipe 1  di luar zona plastis
(kekuatan sambungan min. 1,25fy batang yang disambung)
• Sistem sambungan mekanis tipe 2  sebarang lokasi
(kekuatan sambungan min. kekuatan batang yang disambung)
• Sistem sambungan las  di luar zona plastis
(kekuatan sambungan min. 1,25fy batang yang disambung)

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Sifat Weldability

AWS D1.4

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

6
 03/02/2023

Persyaratan terkait Pelaksanaan

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Persyaratan Material Beton untuk

Gedung Tinggi Tahan Gempa

• Memiliki rasio kuat terhadap berat yang tinggi

(khususnya untuk kolom dasar)  menjaga rasio
tekan serendah mungkin agar perilaku kolom dasar
tetap daktil  butuh high strength concrete

• Kemudahan untuk dilaksanakan dan memiliki slump

loss yang kecil  butuh high workability dan slump
retensi
• Kemudahan untuk dipadatkan  tulangan relative
rapat terkait persyaratan seismic detailing yang lebih
ketat
• Memiliki durabilitas yang tinggi (longer life time)
 Butuh high performance concrete
TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

7
 03/02/2023

Ketentuan Detailing Seismik Kolom

(SNI 2847 Pasal 18.7.5)

Less ductile

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Ketentuan Detailing Seismik Kolom

(SNI 2847 Pasal 18.7.5)
Ikat silang berturutan yang
mengikat tulangan longitudinal
yang sama, harus memiliki kait
90o dipasang pada sisi kolom
yang berlawanan
6db pemanjangan
6db ≥ 75 mm Ash2

xi
bc2
xi
Ash1

xi xi xi

bc1

Dimensi xi antara sumbu-sumbu penampang

tulangan longitudinal yang ditopang secara
lateral tidak melebihi 350 mm. Nilai hx dalam
Pers. (18.7.5.3) diambil sebagai nilai terbesar
dari xi.

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

8
 03/02/2023

Ketentuan Detailing Non-Seismik Kolom (SNI

2847 Pasal 25.7.2)

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Kondisi Aktual Penulangan Terpasang

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

9
 03/02/2023

Konskuensi Penggunaan Beton yang Kurang Tepat

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Beton Kinerja Tinggi (HPC)

The American Concrete Institute (ACI) defines

HPC ‘‘as concrete which meets special
performance and uniformity requirements that
cannot always be achieved routinely by using
only conventional materials and nominal
mixing, placing, and curing practices.”

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

10
 03/02/2023

Sifat-sifat Ideal Beton Kinerja Tinggi untuk

Gedung Tinggi Tahan Gempa

 Kemudahan pengerjaan
 Pemadatan tanpa segregasi
 Kuat umur awal tinggi
 Sifat mekanis jangka panjang stabil
HIGH
 Permeabilitas rendah PERFORMANCE
 Durabilitas tinggi CONCRETE
 Panas hidrasi rendah (HPC/BKT)
 Toughness tinggi
 Stabilitas volume baik
 Rasio kuat terhadap berat tinggi

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Signifikansi Parameter Workability

Workability Cegah:
- Segregasi
Workability: the ease with which the concrete - Bleeding
ingredients (gravel, sand, cement, water) can be - Honeycomb
mixed, transported, pumped, placed, consolidated, - Permukaan
and finished with minimum loss of homogeneity  Finishing yang
high consistency jelek/retak2

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

11
 03/02/2023

STRATEGI UNTUK MENDAPATKAN BETON

KINERJA TINGGI UNTUK BANGUNAN TINGGI

1. Beton dengan kuat tekan yang tinggi tidak selalu

identik dengan campuran yang kandungan OPC nya
tinggi. Kandungan semen OPC sebaiknya dibatasi
maksimum 500 kg untuk menghindari terjadinya
tegangan akibat pengaruh suhu tinggi.
2. Jangan terkecoh dengan nilai kuat tekan potensial
yang diperoleh dari hasil uji silinder kontrol
seharusnya juga fokus pada pencapaian mutu beton
terpasang.
3. Standar deviasi cendrung lebih tinggi dibandingkan
dengan beton normal.

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

STRATEGI UNTUK MENDAPATKAN BETON

KINERJA TINGGI UNTUK BANGUNAN TINGGI

4. Beton kinerja tinggi lebih rentan terhadap curing

yang kurang sempurna.
5. Ternary atau Quarternary blends cendrung
menghasilkan beton yang lebih baik dibandingkan
dengan Binary blends

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

12
 03/02/2023

Contoh Aplikasi BKT

pada Gedung Tinggi

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Project : Indonesia 1 Tower

Pelaksana : CCEED-ACSET JO
Location : Jl. MH Thamrin No.13
Year : 2016
Height : 303 Mtr
Penyedia RMC: PT. Adhimix
Concrete Grade :
• Fc 70 MPa : 9,750 M3 (Corewall & Column)
SCC Slump 600±100 mm ; Max Fresh Concrete
Temperature 32°C ;
Max Peak Temperature 81°C ; Slump Retention 3 Hours;
Max Size Aggregate 20 mm
• Fc 60 MPa : 4,980 M3 (Corewall & Column)
Slump 190±10 mm ; Slump Retention 3 Hours
Max Size Aggregate 20 mm ; Max Peak Temperature 81°C
• Fc 55 MPa : 7,820 M3 (Corewall & Column)
Slump 160±10 mm ; Slump retention 3 Hours
Max Size Aggregate 20 mm ; Max Peak Temperature 81°C

PT. Adhimix
TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN
GEMPA

13
 03/02/2023

PT. Adhimix
TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Indonesia 1 Tower
Concrete Properties Unit
fc' 55 Mpa fc' 60 Mpa fc' 70 Mpa

fcr Mpa 66 71 82
Height Mtr 303
Location of structure Core Wall & Column Core Wall & Column Core Wall & Column
Volume of Concrete M3 7.820 4.980 9.750

Mix Design
Cement Content OPC (Type I) kg/m3 450 460 490
Fly Ash Content (kg) Type F kg/m3 79 82 54
Micro Silica kg/m3 0 0 35
Ice Water kg/m3 0 0 145
Free Water Content kg/m3 160 153 0
Ice Block kg/m3 0 0 0
Coarse Agg. Max 25mm Ex Rumpin kg/m3 0 0 0
Coarse Agg. Max 20mm Ex Rumpin kg/m3 995 1056 945
Coarse Agg. Max 10 mm Ex Rumpin kg/m3 0 0 0
Fine Aggregate Natural Sand kg/m3 680 651 701
Admixture 1 - Type D
Admixture 1 - Type D
Plastiment P121 R
Plastiment VZ
kg/m3
kg/m3
1,34
0
1,48
0
1,25
0
Compressive Strength, MPa
Admixture 2 - Type F
Admixture 2 - Type F
Viscoflow 3270
Sikament 163
kg/m3
kg/m3
0
8,9
0
0
10,5
0
Indonesia 1 Tower
Admixture 2 - Type F Viscocrete 1003 kg/m3 0 4,74 0
100,0
Admixture - High Super Plasticizer Viscoflow 3267 SL kg/m3 0 0 0 89,1
Fly Ash Content % 15% 15% 9%
w/c ratio 0,30 0,28 0,25
Total Weight of Cementitious kg/m3 529 542 579 80,0
Concrete Density kg/m3 2374 2408 2382
64,0 66,7
58,9
Properties of Fresh Concrete 60,0 49,8
■ Flow 45,5
Flow of Fresh Concrete mm 650
Flow Retention Hours 3 40,0
Flow after Retention mm 470
■ Slump
Slump of Fresh Concrete mm 185 190 20,0
Slump Retention hours 3 3
Slump after Retention mm 160 180
Concrete Temperature (Initial) Deg. 34,8 36,4 27,4 0,0
Concrete Temperature (after Retention) Deg. 36,6 37,5 32,0
fc' 55 Mpa fc' 60 Mpa fc' 70 Mpa
Properties of Hard Concrete (Cylinder)
Compressive Strength, Field :
■ 7 Days Average Mpa 45,5 49,8 58,9
7 days 28 days
■ 28 Days Average Mpa 64,0 66,7 89,1

PT. Adhimix
TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

14
 03/02/2023

Proyek : Indonesia 1 Tower

PT. Adhimix
TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

OptimaCrete – Thamrin Nine Project

Compressive Strength 65 & 60 Mpa

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

15
 03/02/2023

Lab Trial – f’c 70 MPa : Fresh Concrete Performance- using the latest
technology recommended by LHCR- could increase 10 cm flow in 2
hour

800
Flow Loss OptimaCrete f’c
70
600
Flow (mm)

400

200 Initial Flow 1 Hrs Flow 2 Hrs Flow

0
Initial 60' 120'
N2 Time (minutes)
N3 N5 N6

• Concrete flow increase from initial flow to

2 hour slump retention
• Visual stability index value 0-1, stable
• No segregation

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Mock Up Trial – f’c 70 MPa : Fresh Concrete Performance, flow increased

100mm after 2 hours. All test results meet the target.

Mock up
Performance Unit Initial 1 hour 2 hour Target
Flow mm 600 640 700 650±50
Temperature °C 27.1 27.9 29.9 <30
T50 sec 3.28 2.99 2.09 1-5
V Funnel sec 7.24 5-15
Lbox Ratio 0.95 0.8-1
Segregation Resistance % 5.2 0-15
J-ring mm 2 0-10

J-ring test V-funnel test Lbox test

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

16
 03/02/2023

Mock Up Trial - f’c 70 MPa - Compressive Strength

Compressive Strength Mock up OptimaCrete Low

100 140.0%
heat f’c 70 MPa 130.1%
90
120.0%
Compressive Strength (MPa)

80

Strength Development (%)

70 100.6% 100.0%
60 80.0%
50
61.9% 91.10 60.0%
40
70.415
30 40.0%
36.3%
20 43.305
25.42 20.0%
10
0 0.0%
1D 3D 7D 28D
Age (Days)

• Compressive strength 28D has achieved 91.1 Mpa (130.1%)

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

MPP Office

PT. Adhimix
TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

17
 03/02/2023

Project : The Okura Residence & Hotel

Customer : JO Shimizu – Total
Location : Jl. Jend. Gatot Subroto
Kav. 26-27
Year : 2021
Height : 197 Mtr
Penyedia RMC: PT. Adhimix
Concrete Grade
• Fc 65 Mpa : 1,998 M3 (Corewall &
Column)
Slump 160±20 mm
Max Temperature 35°C
Max Size Agregate 20 mm

PT. Adhimix
TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

The Okura
Concrete Properties Unit Residence & Hotel
fc' 65 Mpa

fcr Mpa 77
Height Mtr 197
Location of structure Core Wall & Column
Volume of Concrete M3 1.998

Mix Design
Cement Content
Fly Ash Content (kg)
OPC (Type I)
Type F
kg/m3
kg/m3
540
0
Compressive Strength, MPa
The Okura Residance & Hotel
Micro Silica kg/m3 0
Ice Water kg/m3 0
Free Water Content kg/m3 150
Ice Block kg/m3 0
Coarse Agg. Max 25mm Ex Rumpin kg/m3 0 90,0
Coarse Agg. Max 20mm Ex Rumpin kg/m3 985
77,4
Coarse Agg. Max 10 mm Ex Rumpin kg/m3 0 80,0
Fine Aggregate Natural Sand kg/m3 744
Admixture 1 - Type D Plastiment P121 R kg/m3 1,1
70,0
Admixture 1 - Type D Plastiment VZ kg/m3 0
58,9
Admixture 2 - Type F
Admixture 2 - Type F
Viscoflow 3270
Sikament 163
kg/m3
kg/m3
5,3
0 60,0
Admixture 2 - Type F Viscocrete 1003 kg/m3 0
Admixture - High Super Plasticizer Viscoflow 3267 SL kg/m3 0 50,0
Fly Ash Content % 0%
w/c ratio
Total Weight of Cementitious kg/m3
0,28
540
40,0
Concrete Density kg/m3 2425
30,0
Properties of Fresh Concrete
■ Flow 20,0
Flow of Fresh Concrete
Flow Retention
mm
Hours 10,0
Flow after Retention mm
■ Slump 0,0
Slump of Fresh Concrete mm 180
Slump Retention
Slump after Retention
hours
mm
4
135
fc' 65 Mpa
Concrete Temperature (Initial) Deg. 32,7

7 days 28 days
Concrete Temperature (after Retention) Deg. 33,7

Properties of Hard Concrete (Cylinder)

Compressive Strength, Field :
■ 7 Days Average Mpa 58,9
■ 28 Days Average Mpa 77,4

PT. Adhimix
TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

18
 03/02/2023

Persyaratan terkait Retrofit

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

Kriteria Material dan Sistem Retrofit terkait Gempa

• Pengaruh modifikasi bangunan terhadap

kekakuan, kekuatan, perilaku leleh, deformability
harus diperhitungkan dalam model analisis
struktur yang diretrofit

• Kompatibilitas antara komponen baru dan

eksisting harus dicek pada displacement demand
yang terjadi

19
 03/02/2023

Differences between Repair Materials and Existing

Concrete that can Affect Repair Durability

• Shrinkage of the repair material relative to the concrete

substrate;
• Thermal expansion or contraction differences between the
repair material and concrete substrate;
• Differences in stiffness and Poisson’s ratio causing unequal
load sharing and strains resulting in interface stresses;
• Differences in creep properties of repair material and the
concrete being repaired; and
• Relative fatigue performance of the components in the
composite repaired structure

Persyaratan Umum untuk Kompatibilitas

Property Relationship of repair mortar (R)

to concrete substrate (C)
Strength in compression, tension, and flexure RC
Modulus in compression, tension, and flexure RC
Poisson’s ratio Dependent on modulus and type of repair
Coefficient of thermal expansion RC
Adhesion in tension and shear RC
Curing and long-term shrinkage RC
Strain capacity RC
Creep Dependent on whether creep causes desirable
or undesirable effects
Fatigue performance RC
Chemical reactivity Should not promote alkali-aggregate reaction,
sulfate attack, or corrosion of reinforcement in
the substrate
Electrochemical stability Dependent on permeability of patch material
and chloride ion content of substrate

20
 03/02/2023

Contoh Kriteria Kinerja

Contoh Retrofit Beton Bertulang

21
 03/02/2023

Contoh Retrofit Beton Bertulang

(Kondisi Interface)

Contoh Retrofit Beton Bertulang

(Kondisi Interface)

Nahlawi and Paul, 2016

22
 03/02/2023

Terimakasih

TEKNOLOGI BETON PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA

23