Anda di halaman 1dari 1

PERSYARATAN MUTLAK PENGGUNAAN MUTU BAJA TINGGI

UNTUK PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Hadi Rusjanto Tanuwidjaja1


Euricky Eduardo Tanuwidjaja2
Grace Kurniawati Santoso3

1Dirut PT Haerte Konsultan Engineers Jakarta


2Design Engineer PT Haerte Widya Konsultan Engineers Jakarta
3Dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti Jakarta

ABSTRAK
Penggunaan baja mutu tinggi dengan f y = 500-700 MPa masih menjadi kendala terkait dengan
issue masalah persyaratan daktilitas yang diragukan dapat dicapai oleh setiap produsen pabrik baja
di Indonesia, sehingga perencanaan struktur menggunakan baja tulangan mutu tinggi untuk
perencanaan bangunan tahan gempa di negara kita ini belum diperbolehkan. Perkembangan
teknologi di negara maju seperti Jepang, New Zealand, Kanada dan laporan hasil penelitian yang
baru saja dikeluarkan oleh National Institute of Standards and Technology (NIST GCR 14-917-30)
dalam laporan rekomendasinya memperbolehkan penggunaan baja tulangan mutu tinggi sampai
dengan f y = 700 MPa. Tulisan ini mengulas secara singkat rangkuman latar belakang mengenai
persyaratan teknis yang mutlak harus terpenuhi terkait dengan peraturan ACI 318-2011, SNI
2874-2013 a.l. mengenai faktor kuat lebih, panjang penjangkaran dan penyaluran dari
sambungan tulangan, ketentuan mengenai kolom kuat dan balok lemah, koneksi balok- kolom,
tulangan pengekang serta optimisasi pengurangan volume baja tulangan yang cukup signifikan dan
berdampak positip mengurangi kerapatan penempatan tulangan sehingga jumlah kerja , biaya dan
waktu pelaksanaan lapangan dapat dihemat.

Kata-kata kunci: daktilitas, kuat-lebih, pengekang

Seminar dan Pameran HAKI 2014 - “Siaga Gempa Bersama HAKI Menuju Indonesia yang Lebih Baik dan Aman”

Anda mungkin juga menyukai