KETENTUAN
PENULANGAN BETON
Untuk Bangunan Gedung
Oleh : Ir. Hardizal Bahar
27 Juli 2022
1
Bimtek PUPR 27 Juli 2022
KETENTUAN PENULANGAN BETON
Lingkup Bahasan
1. Pengantar : Struktur gedung tahan gempa
2. Baja Tulangan
3. Ketentuan Umum Beton Bertulang
a. Material Beton
b. Selimut Beton
c. Jarak Tulangan Maks dan Min
d. Tulangan susut
e. Panjang penyaluran dan Lewatan
4. DETAIL PENULANGAN ELEMEN STR UTAMA:
a. Balok
b. Kolom
c. Dinding Struktural
e. Balok Kopel
1. Ketinggian Gedung
2. Lokasi gedung yang akan dibangun
3. Fungsi bangunan
1. Ketinggian Gedung
IMB –Provinsi DKI Jakarta ada ketentuan tentang ketinggian
bangunan, yaitu:
1) H < 8 lantai termasuk bangunan rendah maka IMB melalui
wilayah kota (Low control)
2) H >= 8 lantai termasuk bangunan tinggi maka IMB melalui
pusat dan diperiksa oleh TPKB – Tim Penasehat Konstruksi
Bangunan yang sekarang berubah menjadi TABG – Tim Ahli
Bangunan Gedung. (High control)
3. Fungsi bangunan
Fungsi bangunan akan menentukan Kategori Resiko
dan Faktor Keutamaan (Ie) sesuai dengan SNI 1726-
2019 pasal 4.1 tabel 3
Kategori Resiko I Ie=1.0
Kategori Resiko II Ie=1.0
Kategori Resiko III Ie=1.25
Kategori Resiko IV Ie=1.50
Dengan penjelasan rinci sesuai tabel 3 pasal 4.1 berikut
Sistem Struktur
Gedung yang
diijinkan untuk
KDS A sampai F
SRPMB 18.2.2
Struktur rangka penahan momen
biasa
3. Fungsi bangunan
3. Fungsi bangunan
3. Fungsi bangunan
Contoh:
Φ16 -> tulangan polos diameter 16 mm
D16 -> tulangan ulir diameter 16 mm
TYPO
d) ASTM A955 M – Baja nirkarat
(stainless)
BAJA TULANGAN
Material Tulangan Baja
Sifat mekanis Baja tulangan (SNI 2052-2017 Tabel 6)
BAJA TULANGAN
Ketentuan Baja Tulangan
SNI 2847‐19 pasal 20.2
a. Material Beton
b. Selimut Beton
c. Jarak Tulangan Maks dan Min
d. Tulangan susut
e. Panjang penyaluran dan lewatan
KETENTUAN PENULANGAN BETON
3a. Material BETON
SNI 2847‐13 pasal .... SNI 2847‐19 pasal 19.2
Dari perilaku material, kerja sama antara beton dan baja tulangan dalam
menahan gaya, maka dapat ditentukan panjang penyaluran baja tulangan
sesuai ketentuan SNI 2847-2019 pasal 25.4, yaitu:
a) Panjang penyaluran batang tarik Ld sesuai pasal 25.4.2
b) Panjang penyaluran batang tarik dengan kait standar Ldh sesuai pasal
25.4.3
c) Panjang penyaluran batang ulir berkepala Ldt sesuai pasal 25.4.4
d) Sambungan lewatan batang tarik Ld sesuai pasal 25.5
KETENTUAN PENULANGAN BETON
Bentuk penyaluran tarik batang tulangan ulir dapat
digambarkan seperti skema dibawah ini:
4.1 Balok
4.2 Kolom
4.3 Dinding Struktural
4.4 Balok Kopel
DETAIL PENULANGAN BETON
DETAIL PENULANGAN BETON
Detail penulangan balok harus dibedakan antara balok induk dan balok
anak karena punya perilaku yang berbeda, lihat skema berikut.
DETAIL PENULANGAN BETON
Ketentuan Umum mengenai batasan ukuran balok
diatur dalam SNI 2849-19 pasal 18.6.2
DETAIL PENULANGAN BETON
Tulangan Longitudinal
Tulangan lentur utama ditentukan oleh
diagram bidang momen dan titik belok
momen positif dan negatif.
Cut off point
DETAIL PENULANGAN BETON
Penulangan balok induk dengan bentang banyak
menurut SNI 2847-2019 pasal 9.7.3
DETAIL PENULANGAN BETON
Contoh penulangan
transversal pada Kolom
Pu<0.3Agfc’ dan
fc’ <70 Mpa
SNI 2847-2019 R18.7.5.2
DETAIL PENULANGAN BETON
Contoh penulangan
transversal pada Kolom
Pu>0.3Agfc’ dan
fc’ >70 Mpa
SNI 2847-2019
R18.7.5.2 (f)
DETAIL PENULANGAN BETON
Stek kolom pada fondasi
Ketentuan stek kolom ke fondasi menurut
SNI 2847-19 pasal 18.13.2
DETAIL PENULANGAN BETON
Contoh Stek kolom pada fondasi
Vertical Section
DETAIL PENULANGAN BETON
Tampak Kolom – Dari jauh
DETAIL PENULANGAN BETON
Stek Kolom
DETAIL PENULANGAN BETON
DETAIL PENULANGAN BETON
Pada bangunan tinggi pada umum nya memakai sistem dinding struktural
sesuai dengan kebutuhan Arsitektur dan Ketahanan terhadap gempa
misal nya seperti gbr dibawah.
DETAIL PENULANGAN BETON
Corewall atau dinding struktural mempunyai bentuk sesuai
dengan kebutuhan Arsitektur, diantaranya seperti berikut:
DETAIL PENULANGAN BETON
Perilaku dinding struktural sebagai elemen vertikal penahan beban
gempa, bentuk regangan dalam menahan beban axial dan momen lentur.
Bagian ujung yang tertekan terjadi potensi ketidakstabilan (instability)
sehinga diperlukan elemen batas (boundary element)
Ketentuan penulangan
elemen batas diatur dalam
SNI 2847-19
pasal 18.10.6.2
DETAIL PENULANGAN BETON
Ketentuan Penulangan Elemen Batas
Ketentuan penulangan
elemen batas diatur dalam
SNI 2847-19
pasal 18.10.6.3
DETAIL PENULANGAN BETON
Shearwall Plan
DETAIL PENULANGAN BETON
Shearwall Plan ‐ Zoom
DETAIL PENULANGAN BETON
Shop dwg Wall: Denah
DETAIL PENULANGAN BETON
Shop dwg Wall: Vetical Section Detail
DETAIL PENULANGAN BETON
Shearwall Vertical Section
Shearwall View Detail
Penulangan pada batas
Boundary Element
Batas Boundary Element
DETAIL PENULANGAN BETON
Shearwall Photo
DETAIL PENULANGAN BETON
DETAIL PENULANGAN BETON
Balok kopel
(Coupling Beam
DETAIL PENULANGAN BETON
Foto Balok Kopel
DETAIL PENULANGAN BETON
Daftar Referensi
1. SNI 2847-2013: "Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung 2013” (Versi US: ACI 318 – 2011)
2. SNI 2847-2019: "Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung 2013” (Versi US: ACI 318 – 2014)
3. ACI 318-19, “Building Code Requirements for Structural Concrete
and Commentary”
4. ACI 315-2018: Detail and Detailing of Concrete Reinforcement 1999
5. H. Bahar, “Pedoman Detail Penulangan Beton menurut SNI
2847-2019 dan ACI 315-2018
6. David Fanella, “Reinforced Concrete Structures, Analysis and
Design, 2011
7. Jack Moehle, “Seismic Design of Reinforced Concrete”, 2015
7. Steffie Tumilar, “Ketentuan Detail Tulangan Pada Struktur Beton
Bertulang Sesuai SNI 2847-201X dan ACI 318 -14”, Yogyakarta,
2018
DETAIL PENULANGAN BETON