Anda di halaman 1dari 31

INTERNASLISASI PEMBANGUNAN BUDAYA SADAR RISIKO

INTERNALISASI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO


Oleh : Pungky Setyo Wibowo, ST
Risk Champion DJCK Batch II

Balai Prasarana Permukiman Wilayah D.I. Yogyakarta (21 September 2022)

1
PELAKSANAAN SURVEI AWAL PEMAHAMAN MANAJEMEN RISIKO

https://bit.ly/PRETESTMRDJCK
Outline
Paparan 1. Latar Belakang Penerapan Manajemen Risiko
2. Dasar Hukum dan Tujuan
3. Road Map Implementasi Manajemen Risiko DJCK 2022 –
2024
4. Pengenalan Risiko dan Manajemen Risiko
5. Pengendalian Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko DJCK
6. Sembilan (9) Risiko Umum Pembangunan Konstruksi
7. Proses Manajemen Risiko
8. Profil Risiko Unit Kerja / Satker

3
1
Latar Belakang
PenerapanTahun 2022

Manajemen Risiko
“ Tone From The Top
1 Menjaga mutu pekerjaan dengan
9 Strategi Pencegahan Penyimpangan PBJ

01. Reorganisasi Struktur Organisasi Unit Layanan Pengadaan dan Kelompok


mengikuti metoda dan prosedur kerja Kerja Pengadaan Barang Jasa (PBJ)
sehingga meminimasi kegagalan
konstruksi 02. Perkuatan Sumber Daya Manusia (SDM)
03. Perbaikan Mekanisme Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

2 Menjaga disiplin terhadap jadwal


penyelesaian pekerjaan dengan ritme 04. Pembinaan Penyedia Jasa (Kontraktor dan Konsultan)
kerja cepat, dikerjakan dengan langgam
“rock and roll”.  05. Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (System Delivery) oleh
Kementerian PUPR dan BPKP

3 Menjaga tertib administrasi agar 06. Pelaksanaan Manajemen Risiko


pekerjaan dapat 07. Pembentukan Unit Kepatuhan Intern
dipertanggungjawabkan  (Second Line of Defense) di Unor dan
Balai
08. Membentuk Inspektorat Bidang Investigasi
4 Mempersiapkan dengan matang (IBI) dan Penguatan Kompetensi dan
paket pekerjaan Independensi Auditor Inspektorat Jenderal

09. Continous Monitoring atas Perangkat


Pencegahan Penyimpangan (Fraud) PBJ
dengan IT Based (PUPR 4.0)

Basuki Hadimoeljono, 2020


2 Dasar Hukum
Tahun 2022

dan Tujuan
Dasar Hukum &
Tujuan

Dasar Hukum Tujuan Implementasi MR

1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Manajemen Risiko yang menciptakan dan melindungi nilai-
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah nilai di dalam organisasi dengan mengelola risiko,
2. Peraturan Menteri PUPR Nomor 20/PRT/2018 mengambil keputusan, menetapkan dan mencapai sasaran,
Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian serta meningkatkan kinerja di Kementerian Pekerjaan Umum
Intern Pemerintah di Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat.
Umum Dan Perumahan Rakyat
3. SE Menteri PUPR Nomor 04/SE/M/2021 Tentang
Pedoman Penerapan Manajemen Risiko di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
4. SE Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor
25/SE/DC/2022 tentang Pedoman Teknis
Penerapan Manajemen Risiko Direktorat Jenderal
Cipta Karya
3
Road Map
Implementasi MR
DJCK 2022-2024
Tahun 2022
Road Map Implementasi MR Ditjen Cipta Karya 2022-2024
2022 2023 2024
Target
Membangun Kapasitas Integrasi Membangun Budaya Sadar Risiko

Tingkat
Managed Managed Optimized
Efektivitas

Nilai 75 85 91

▪ Penyesuaian kerangka Kerja DJCK termasuk


pedoman teknis MR dan pedoman pemberian ▪ Integrasi MR dengan Proses
▪ Evaluasi Risiko DJCK
Pendampingan penghargaan (reward) Perencanaan dan Evaluasi
▪ Kajian Budaya Sadar Risiko Terhadap
MR ▪ Pemanfaatan SI ▪ Integrasi MR dengan proses bisnis
Renstra
▪ Perluasan Kompetensi yang lain
▪ Reward MR

• Pembangunan Manajemen Risiko tingkat UPR T-


• Integrasi MR kedalam proses
3 (2022) • Pengkajian budaya Risiko
perencanaan dan anggaran
• Executive Briefing tentang tata Kelola risiko • Pelatihan Budaya Risiko
• Integrasi MR ke dalam Proses
• Pelatihan Eselon III • Pembangunan Budaya Risiko yang
Keluaran pengendalian Internal
• Pelatihan Pejabat Pengawas dan Jafung Muda terbuka
• Integrasi MR ke dalam manajemen
• Pelatihan Pejabat Perbendaharaan • Reward Penerapan MR sebagai
Proyek
• Pelatihan Pelaksana bagian dari penilaian Kinerja
• Integrasi MR dalam Proses Bisnis lainnya
• Pengembangan SIM

• Meningkatnya kesadaran terhadap


• Anggaran Berbasis Risiko
risiko sebagai bagian dari
• Kemampuan pengelolaan Risiko • Audit Berbasis Risiko
Hasil pengelolaan risiko
• Sistem Informasi Berjalan • Pengambilan Keputusan Berbasis Risiko
• Sadar bertranformasi menjadi
• Perencanaan Strategis Berbasis Risiko
Kebiasaan

0≤ Nilai < 30: Initial, 30 ≤ Nilai ≤ 55 Repeatable, 55 ≤ Nilai ≤ 75 Defined, 75 ≤ Nilai ≤ 90 Managed, 90 ≤ Nilai ≤ 100 Optimized
Catatan:
- Tingkat efektivitas penerapan manajemen risiko di DJCK Tahun 2021 ialah defined dengan nilai 70. Kondisi ini menunjukkan DJCK sudah
mampu mengidentifikasi dan menetapkan risiko-risiko kunci, melakukan reviu, dan menempatkan langkah penanganan.
- Evaluasi Implementasi manajemen risiko mengacu pada Surat Edaran Itjen Nomor 05/SE/IJ/2021 tentang pedoman evaluasi tingkat efektivitas
penerapan manajemen risiko di Kementerian PUPR
- Evaluasi implementasi ini akan menjadi baseline dalam peningkatan kualitas implementasi manajemen risiko hingga tahun 2024 9
4 Pengenalan Risiko
dan Manajemen
Risiko
Tahun 2022
#1 Apa itu RISIKO?

Tujuan Masa Lalu Masa Kini Masa Depan


Masalah
Tindakan
Menempuh perjalanan dengan • Telah terjadi
• Akibat Keputusan
pesawat dari A ke B untuk Masa lalu
Manajemen
masalah/krisis/bencana
menghadiri rapat pada pukul 9.00
Keputusan/
a.m. Aktivitas Risiko
Tindakan • Belum terjadi
(potensi risiko)
Manajemen • Akibat
masalah keputusan saat
Ini hanya kebalikan dari Keputusan/ ini)
Gagal berangkat dari A ke B tujuan Aktivitas
• Tidak ada kejutan
Ini adalah pernyataan dampak • Pencapaian
Terlambat dan melewatkan dari risiko, bukan risiko itu Tujuan
rapat sendiri
Ini adalah pernyataan dampak
Tidak ada makanan dalam dari risiko, bukan risiko itu
pesawat sehingga kelaparan sendiri

Ini adalah risiko, yang dapat dikendalikan


Ketinggalan pesawat sehingga
dengan memastikan masih banyak waktu
terlambat hadir mengikuti rapat untuk mencapai bandara

Cuaca buruk membuat Ini adalah risiko, yang tidak dapat


pesawat tidak dapat berangkat dikendalikan, namun kita dapat
mengangkut peserta rapat membuat rencana kontijensinya
#2 APA ITU RISK MANAGEMENT

Identifikasi Seluruh
Risiko
Yang Relevan

Analisis dan
Peringkatkan
Risikonya

Manajemen Risiko adalah suatu proses Prioritaskan dan susun


mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan Inovasi Pengendalian
mengendalikan peristiwa atau situasi
potensial untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tujuan organisasi
Monitor Risiko dan
Pelaporan Ke
Manajemen
5
Pengendalian
Kepatuhan Intern
dan Manajemen
Tahun 2022

Risiko
“ Pengendalian Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko di Ditjen
Cipta Karya
Risiko
• Pengendalian Internal dilakukan oleh
Unit Kerja, • Bertanggung jawab dalam membangun
KPA dan PPK sejak dari hulu.
UPT, KPA lingkungan pengendalian
First Line
dan Satker
• Bertanggung jawab dalam kepatuhan • Tujuan pengendalian Intern adalah (i)
Of Defense penyelengaraan proses bisnis pembangunan menjamin efektivitas dan efisiensi; (ii)
keperluan kewajiban dan pelaporan; dan
(iii) memastikan pemenuhan regulasi yang
ada
Risiko
• UKI mendukung KPA dan Satker untuk
UKI • Mendukung Pelaksanaan proses bisnis melalui memastikan kualitas kelengkapan
penyusunan NSPK dan instrument administrasi maupun substansi
Second Line pengendalian pelaksanaan kegiatan
Of Defense • Melaksanakan fungsi konsultasi dalam
mengelola risiko • KPA dan PPK di awal tahun Menyusun
• Melaksanakan fungsi pengendalian kepatuhan profil risiko sebagai upaya identifikasi
titik kritis pada tiap tahapan pekerjaan dan
merumuskan tindak lanjutnya.
Risiko
• Profil Risiko digunakan oleh APIP dalam
• Pelaksanaan audit independent atas kepatuhan “menguji” tingkat pengendalian intern
Inspektorat
Third Line Jenderal pelaksanaan proses bisnis dan keberfungsian KPA dan PPK.
Of Defense proses pengendalian intern
“ Tujuan Pembangunan Konstruksi
TEPAT KUANTITAS TEPAT WAKTU
Jumlah volume yang dibangun/terpasang sesuai Pembangunan konstruksi dilaksanakan
dengan volume rencana berdasarkan analisis tepat waktu sesuai yang direncanakan
dan identifikasi kebutuhannya

TEPAT TEPAT MUTU


ADMINISTRASI Kinerja (performance) harus
Terpenuhinya segala persyaratan memenuhi spesifikasi dan kriteria
administrasi secara benar, lengkap dalam Batasan yang telah
dan tepat sesuai yang dipersyaratkan dipersyaratkan

TEPAT MANFAAT/ TEPAT BIAYA


SASARAN Anggaran yang dikeluarkan tidak melebihi
Infrastruktur terbangun sesuai dengan anggaran yang ditetapkan baik biaya setiap
sasaran yang dituju dan dapat item pekerjaan, setiap periode pelaksanaan,
dimanfaatkan sesuai dengan fungsi maupun biaya totalnya.
infrastruktur yang direncanakan
6 9 Risiko Umum
Pembangunan
Tahun 2022

Infrastruktur
9 Risiko Umum
Pembangunan Infrastruktur

Pelaksanaan pekerjaan
Keterlambatan terlambat akibat; cuaca,
dimulainya proyek akibat kelangkaan material,
persoalan RC misal; lahan, ketersediaan tenaga kerja,
perizinan lingkungan, dll Mutu pekerjaan tidak ketidak sesuaian metode kerja
terpenuhi, misal;
Ketidaksesuaian antara volume
pekerjaan di dalam BQ dan
kondisi di lapangan Pemutusan kontrak yang diakibatkan oleh (i)
Proses konstruksi terkendala ketidakmampuan penyelesaian pekerjaan ; (ii) pemalsuan
akibat dokumen perencanaan dokumen saat lelang; (iii) refocusing anggaran; (iv)
tindakan KKN lainnya
yang tidak handal

Fraud pada proses pelaksanaan pekerjaan antara


lain; penggantian bahan material, manipulasi data
uji, kolusi kontraktor-konsultan pengawas

Pengelolaan Kontrak yang


tidak memadai; misal; Bangunan tidak dimanfaatkan secara
perubahan jenis kontrak langsung (outcome tidak terpenuhi) oleh
dibandingkan saat proses lelang, Penerima manfaat
addendum tanpa justifikasi
Kecelakaan Kerja
teknis; pembayaran dengan bukti
yang tidak memadai, dll yang menyebabkan
cacat atau kematian

?
7 Proses Manajemen
Risiko Tahun 2022
“ PROSES MANAJEMEN RISIKO
Penetapan Identifikasi Analisis Evaluasi Respon Monitoring Konsultasi
Konteks Risiko Risiko Risiko Risiko dan Review Komunikasi

No Tahap Output
1 Penetapan Konteks 1.  tujuan, strategi, ruang
lingkup
2. parameter-parameter lain
yang berhubungan dengan
proses pengelolaan risiko

2 Identifikasi Risiko 1. Daftar Risiko


2. Jenis Risiko

3 Analisis Risiko 1. Kemungkinan risiko


2. Dampak Risiko
3. Tingkat Risiko

4 Evaluasi Risiko 1. Profil Risiko


2. Prioritas Penanganan Risiko

5 Respon Risiko 1. Inovasi pengendalian


2. Tingkat Risiko

6 Monitoring dan Review 1. Efektivitas Penanganan


Risiko
2. Perbaikan Pengawasan
“ KATEGORI RISIKO
No Kategori Penjelasan
1 Keuangan Risiko yang berkaitan dengan kerangka penganggaran, penerimaan negara
bukan pajak, dan pengeluaran yang berkaitan dengan kekayaan negara yang
meliputi BMN, kekayaan negara yang dipisahkan, investasi pemerintah, dan
kekayaan negara lainnya.

2 Reputasi Risiko yang berkaitan dengan persepsi atau tingkat kepercayaan pemangku
kepentingan eksternal terhadap organisasi.
3 Fraud/Kecurangan Risiko yang berkaitan dengan perbuatan yang mengandung unsur
kesengajaan, niat, menguntungkan diri sendiri atau orang lain, penipuan,
penyembunyian atau penggelapan, dan penyalahgunaan kepercayaan yang
bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara tidak sah yang berupa uang,
barang/harta, jasa, dan tidak membayar jasa, yang dilakukan oleh satu individu
atau lebih di lingkungan organisasi.

4 Hukum Risiko yang berkaitan dengan tuntutan/gugatan hukum dan upaya hukum
lainnya kepada organisasi atau jabatan.
5 Kecelakaan Kerja Risiko yang berkaitan dengan cedera dan/atau gangguan kesehatan baik fisik
maupun mental yang dialami pegawai dalam pelaksanaan tugas kedinasan.

6 Layanan Risiko yang berkaitan dengan simpangan dari standar layanan yang
ditetapkan.

7 Kinerja Risiko yang berkaitan dengan tidak tercapainya sasaran atau target kinerja
yang ditetapkan dalam kontrak kinerja atau target kinerja lainnya
Peran Unit Pemilik Risiko Tingkat 3/UPR T-3
dalam Penerapan Manajemen Risiko

Struktur Manajemen Risiko Struktur UPR T-3


SE Menteri PUPR 04/2021 di lingkungan Ditjen Cipta Karya

Pemilik & Pengelola Risiko:


Kasatker Pelaksanaan PPW

Tim Pengelola Risiko:


Para PPK/Direksi Teknis/JFT

Integrasi Penerapan MR Antar UPR

UPR T-1
Penetapan Lingkup,
Kriteria, & Konteks

Perumusan Profil
UPR T-2 Risiko

UPR T-3
Modul Manajemen Risiko
Sistem Informasi Risk and Complience (SI-RICO)

Ruang Lingkup

Modul Manajemen Risiko pada Sistem


Informasi Risk and Compliance
(SI-RICO) dikembangkan untuk memfasilitasi
seluruh pelaksanaan penyelenggaraan
Manajemen Risiko di lingkungan Ditjen Cipta
Karya.

Fitur yang dikembangkan:


● Dashboard
● Komitmen MR (Konteks, profil risiko,
peta risiko, jadwal pelaksanaan)
● Laporan Pemantauan
● Lost Event Database (laporan kejadian
pada periode tertentu) Manfaat
● Bantuan
1. Memudahkan proses Manajemen Risiko mulai dari identifikasi
risiko, analisis risiko, hingga evaluasi risiko kepada seluruh
Pemilik Risiko di lingkungan Ditjen Cipta Karya;
User
2. Membantu pemilik risiko dalam pemantauan dan tinjauan
UPR T1, T2, T3 manajemen risiko secara berkala dan real time update;
3. Membantu Pemilik Risiko dalam melakukan Monitoring Risiko.
Admin
Dit. KI
8 Profil Risiko Unit
Kerja/Satker
Tahun 2022
Profil Risiko BPPW D.I. Yogyakarta (UPR-T2).. (1)

No Risiko Penyebab Pengendalian yang Sudah Ada Inovasi


Pengendalian
1 Mutu konstruksi ̵ Lemahnya ̵ Melakukan pengecekan berkala
infrastruktur pengawasan oleh terhadap hasil pekerjaan oleh
terbangun tidak konsultan konsultan supervisi/ MK bersama
sesuai dengan MK/supervisi, direksi dengan tim PPK / direksi lapangan
spesifikasi teknis teknis & PPK ̵ koordinasi secara berkala terkait
dan/atau kontrak ̵Kesalahan dalam permasalahan yang terjadi pada saat
penerapan metode pelaksanaan konstruksi
kerja. ̵ Menegaskan kepada penyedia jasa
̵kurangnya kemampuan
SDM dilapangan untuk memenuhi backup quality
sesuai dengan spesifikasi teknis
̵ Melakukan perbaikan terhadap
pekerjaan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis dan/ atau kontrak
2 Pelaksanaan ̵ Pengawasan oleh ̵ Mengoptimalkan kinerja konsultan
pekerjaan konstruksi konsultan supervisi/ pengawas/direksi teknis di lapangan
terlambat direksi teknis yang ̵ Melaksanakan rapat rutin terkait
kurang optimal dengan metode pelaksanaan
̵ penyusunan time ̵ Pemantauan langsung di lapangan 2-
schedule yang tidak 3 kali seminggu
akurat ̵ Melakukan rekayasa teknis terkait
̵ metode pekerjaan metode.
yang kurang
memperhatikan
kondisi geografis
lahan.
Profil Risiko BPPW D.I. Yogyakarta (UPR-T2).. (2)

No Risiko Penyebab Pengendalian yang Sudah Ada Inovasi


Pengendalian
3 Ketidaksesuaian ̵ Tenaga ahli yang ̵ Melaksanakan Rapat Pra Kontrak
tenaga ahli bertugas di lapangan untuk memastikan kesesuaian
pekerjaan konsultasi tidak sesuai dalam Tenaga Ahli yang dimobilisasi yang
di lapangan dengan dokumen kontrak tercantum dalam kontrak
kontrak
4 Data dukung ̵ Terjadi ketidaksesuaian ̵ Melakukan reviu terhadap dokumen
pembayaran antara dokumen perencanaan sebelum pelaksanaan
kegiatan tidak pelaksanaan dengan pekerjaan dimulai
sesuai realisasi kondisi lapangan ̵ Konsultan supervisi/ MK mengecek
lapangan ̵ Data dukung kesesuaian spesifikasi teknis dengan
pembayaran kegiatan kondisi lapangan
tidak lengkap ̵ Memastikan IPA siap untuk
dilaksanakan komisioning
̵ Menghitung ulang komposisi bahan
kimia sesuai kapasitas IPA
5 Kelebihan ̵ Konsultan Pengawas ̵ Konsultan MK/ Supervisi melakukan
pembayaran pada melakukan pengecekan pengendalian terhadap backup
paket pekerjaan terhadap backup quantity, gambar kerja, dan RAB
dengan penyedia quantity, Gambar kerja, sesuai dengan kondisi lapangan
jasa dan RAB dengan kondisi ̵ Dilakukan pemeriksaan kelengkapan
lapangan dokumen/ data dukung yang
̵ Addendum diserahkan dalam pengajuan
̵ CCO terhadap kegiatan pembayaran
yang masih berlangsung
Profil Risiko BPPW D.I. Yogyakarta (UPR-T2).. (3)

No Risiko Penyebab Pengendalian yang Sudah Ada Inovasi


Pengendalian
6 Mutu konstruksi ̵ Lemahnya pengawasan ̵ Menegaskan kepada Pelaksana
infrastruktur oleh konsultan pengawas untuk berpedoman pada RKS saat
terbangun tidak ̵ Pelaksanaan tidak pelaksanaan konstruksi
sesuai dengan RAB berpedoman pada RKS ̵ Menegaskan kepada konsultan
dan RKS supervisi agar mengecek kesesuaian
spesifikasi teknik dengan di lapangan
7 Uji mutu pengolahan ̵ Pelaksanaan pekerjaan ̵ Melakukan reviu terhadap dokumen
(komisioning) tidak tidak sesuai dengan RKS perencanaan sebelum pelaksanaan
sesuai standar ̵ Perubahan desain saat pekerjaan dimulai
pelaksanaan tidak diikuti ̵ Konsultan MK/supervisi melakukan
dengan perubahan pengecekan kesesuaian standar
spesifikasi yang baru teknis dan spesifikasi teknis dengan
̵ Standar teknis yang kondisi lapangan bila terdapat
digunakan belum update perubahan desain
Progres Implementasi Manajemen Risiko (MR)..(1)
Progres Implementasi Manajemen Risiko (MR)..(2)
Progres Implementasi Manajemen Risiko (MR)..(3)
Terima
Kasih

+
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
https://kepatuhanintern.ciptakarya.pu.go.id/
PELAKSANAAN SURVEI AKHIR PEMAHAMAN MANAJEMEN
RISIKO

https://bit.ly/POSTTESTMRDJCK

Anda mungkin juga menyukai