Anda di halaman 1dari 36

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

MELALUI SPIP (WBK-WBBM)


KANTOR PERWAKILAN BKKBN KALIMANTAN TIMUR

Samarinda, 10 JANUARI 2022

SUPRIYADI, SE., Ak., MM., CA., QIA, CRMP, CGCAE


Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur

BERSERTIFIKASI
Supriyadi, SE., Ak., MM., CA., QIA., CRMP., CGCAE
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur

Tim Pengembang: SPIP, RBIA, RM, RB, GCG


Dosen: UI, STAN, Pusdiklat BPKP, PT Swasta

Mastering: Risk Management Chicago 2001, Risk


Based Audit Manila 2001, Financial Risk Management,
Jakarta 2003, Risk Management ERM London, UK
2010. Risk Based Internal Audit, London, UK 2010,
Profesional Risk Management, Jakarta, 2010 etc.

Risk Management Experience:


1. Koordinator Pengembang di BPKP Hoby: Sport
2. Pembangun RM 60 BUMN Terbesar
3. Pembangun RM K/L/P 08164819383
4. Mastering: USA, UK, Philippine 081296140307 supriyadihsp@yahoo.com

Satu Istri
Satu Putra (Sudah Keluarga) IKUTIN PROGRAM KB
Satu Putri (Baru Lulus S-2 UI) 1 ISTRI 2 ANAK
AGENDA

1. Pengantar
2. Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
3. Pembangunan ZI
4. Penutup

3
PROGRAM REFORMASI BIROKRASI (8 Area
Perubahan)
1. Mengurangi atau menghilangkan
Organisasi penyalahgunaan kewenangan
Peraturan - UU 2. Mempunyai birokrasi yang selalu
Tata Kelola tumbuh berkembang
3. Peningkatan Mutu Pelayanan Kepada
SDM Aparatur Masyarakat
Pengawasan 4. Peningkatan Mutu Pelaksanaan
Akuntabilitas Kebijakan
5. Peningkatan Efisiensi segala Kegiatan
Pelayanan Publik 6. Mewujudkan Birokrasi Pemerintah
Budaya Kerja yang antisipatif, proaktif dan efektif
Tujuan Reformasi Birokrasi

Sesuai GDRB 2010-2025, yakni untuk mewujudkan tata


kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)
dengan birokrasi pemerintah yang profesional,
berintegritas tinggi, menjadi pelayan masyarakat, dan
abdi negara.
Zona Integritas
Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada
instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya
mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas
Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)
melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal
pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan ...
(Wilayah Bebas Korupsi, Wilayah Birokrasi Bersih Melayani)
Gagalnya Penciptaan Zona Integritas

EKSTERNAL

INTERNAL
Sumber Penghambat Tercapainya ZI (RISIKO)
(Lingkungan Eksternal)
Kekuatan-kekuatan lingkungan yang
EKSTERNAL menghalangi atas pelaksanaan strategi
dan tujuan perusahaan
(lingkungan Internal)
Proses bisnis yang tidak terdefinisikan
INTERNAL secara jelas sehingga dimungkinkan
terjadinya gap dengan strategi dan
tujuan bisnis
(Informasi)
Adanya informasi yang tidak relevan dan
tidak dapat diandalkannya informasi utk
pengambilan keputusan
New SPIP (Terintegrasi)

SPIP
INTEGRASI PARAMETER PENILAIAN

PARAMETER PENILAIAN KAPABILITAS APIP PARAMETER IEPK


MRI

DILEKATKAN PADA PENILAIAN


SUBUNSUR-SUBUNSUR SPIP
INTEGRASI PARAMETER PENILAIAN
SISTEM PENGENDALIAN INDEKS EFEKTIVITAS
MANAJEMEN RISIKO INDEKS
INTERN PEMERINTAH PENGENDALIAN KORUPSI

Kapabilitas Pengelolaan
4 A. Penetapan Tujuan
Kepemimpinan

Risiko Korupsi
1 Kapasitas
5

B. Struktur dan Proses


Kebijakan 2 1Kompetensi Anti Korupsi
1
Lingkungan Pengendalian
Kapabilitas

Sumber Daya Manusia1


2

Penerapan Strategi
Penilaian Risiko Sistem Pencegahan

Pencegahan
2
Kemitraan 1
3
Proses Manajemen 2 Kegiatan Pengendalian 1
Budaya Organisasi Anti
Risiko 5 Korupsi
4
Informasi dan Komunikasi
5

Kejadian Korupsi
Aktivitas Penanganan 2 Sistem Respon

Penanganan
Pemantauan 4
Risiko
Hasil

Outcome C C Tingkat Korupsi


C. Pencapaian Tujuan

Sumber: HM Treasury Sumber: PP No. 60 Tahun 2000 tentang SPIP Sumber: FRM
BKKBN ?
LANGKAH APA YANG SUDAH DILAKUKAN
Wistle Blowing System

Whistleblowing System adalah aplikasi http://bkkbn.go.id


yang disediakan oleh BKKBN bagi pihak
lain yang memiliki informasi dan ingin
melaporkan suatu perbuatan berindikasi
pelanggaran yang terjadi di lingkungan
BKKBN.
Conflict Interest (Benturan Kepentingan)

Benturan Kepentingan adalah situasi dimana pejabat atau


pegawai di BKKBN memiliki atau patut diduga memiliki
kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan
wewenang dalam kedudukan atau jabatannya, sehingga
dapat mempengaruhi kualitas keputusan dan/atau
tindakannya
1. Penentuan Kegiatan apapaun.
2. Pemilihan Petugas dalam suatu kegiatan.
Gratifikasi

Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas


yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat
(diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas
lainnya.
1. Saat bertugas, (jemputan, makan, uang
saku)
2. Diberikan kemudahan-kemudahan diluar
aturan (tugas dan fungsinya)
3. Diberikan janji-janji yang mengakibatkan
tidak independent keputusan
Peningkatan Nilai IEPK
The Fraud Triangle
Terjadinya
PRESURE
Kecurangan Biasanya
Diakibatkan Oleh 1 Pendorong Terjadinya
Adanya 3 Faktor Kecurangan

2 3
OPPORTUNITY FRAUD RASIONALIZATION
Kewenangan Untuk Justifikasi Tindakan
Menyalahgunakan Kecurangan
Uang/ Aset Orgss (Pembernaran)
Definisi Fraud

“Fraud can encompass any (white collar) crime (intentionally) for gain
which uses deception
Kecurangan dapat meliputi seluruh kejahatan kerah putih dengan sengaja untuk keuntungan dengan cara penipuan -penipuan,
penyembunyian, atau pelanggaran kepercayaan.

Dilakukan oleh pihak organisasi untuk memperoleh uang, properti, atau jasa, untuk menghindari
pembayaran, atau untuk mengamankan keuntungan pribadi atau bisnis.

Fraud, including white collar crime (Sutherland, 1941), was not only about accounting fraud
(fraudulent statement) and misappropriation of assets (ISA 240 [Redrafted], paragraph 3), but also
about corrupt practices

• conflict of interest (purchases scheme and other types), bribery (including kickback and other types), illegal gratuities, and
economic extortion.
Optimalisasi Sistem Pengendalian Sebagai
Garda Terdepan Pencegahan Korupsi Dan
Mendorong Gerakan Anti-fraud Di Organisasi

18
Agar Bisa Mengelola Fraud Risk Perlu FRA

Assessment

Risk

Fraud

Analog: Kalau Dalam Pengajian, Maka Kita Mengkaji Apa Keburukan Yang Mungkin Terjadi !!!!!!!
UNSUR SPIP (PP 60 2008)
Penegakan Integritas dan Etika

UNSUR SPIP Ps. 4


Komitmen terhadap Kompetensi
Kepemimpinan yang Kondusif
Lingkungan Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
Pengendalian
Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
Peran APIP yang Efektif
Ps. 13 Hubungan Kerja yang Baik

Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Analisis Risiko

Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah


Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi

SPIP Ps. 18 Pengendalian Fisik atas Aset


Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Kegiatan
Pemisahan Fungsi
Pengendalian
Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Ps. 41
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
Informasi &
Sarana Komunikasi
Komunikasi
Sistem Informasi

Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan


Pengendalian Evaluasi Terpisah
Intern Ps. 43 Tindak Lanjut 21
Peran Pimpinan Dalam Pengelolaan Risiko
Ro

Control
Consequence
R1
Ri
sk
Ap
pe Responses
tit R2
e
1
Target Risk = Acceptable Risk =
2 Residual Risk

nce
ra
Target Risk = le
k To
Acceptable Risk = Residual Risk s
Ri

Likelihood
SUPRIYADI-RM TASKFORCE 22
Obyek Risiko

Individu

Keluarga

Organisasi
Jika Anda Punya Uang Yang Idle?

V 1. Ditabung Risk Taker


2. Dideposito
3. Serahkan Ke Financial
Manager
Apa Yang Anda
4. Main Saham di Bursa Efek
(Konvensional)
Lakukan
5. Semi Auto Trading?
6. Full Auto Trading?
Risk Averter/
7. Berdagang/ Berkebun? Avoider
KONSEP RISIKO
Definisi Risiko

1. AS/NZS 4360:2004: “Kesempatan terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap
tujuan (Goal)”
2. ISO 31000:2009: Suatu kondisi yang tidak pasti yang berdampak pada tujuan
3. ERM-COSO: Peristiwa yang berdampak negatif, yang dapat menghambat pencapaian tujuan (Goal)
atau menurunkan nilai aset
4. PP 60/2008: kejadian yang mungkin terjadi, bila terjadi memberi dampak negatif pd
pencapaian tujuan IP
5. BS MR/2007: peluang terjadinya bencana, kerugian, atau hasil yang buruk.

Uncertainty
Dampak pada tujuan
27
KONSEP
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT FRAMEWORKS
Saat ini banyak dikenal konsep Menetapkan Konteks

Memantau dan Mereview


kerangka risiko, diantaranya:

Mengkomunikasikan dan
Mengkonsultasikan
Identifikasi Risiko

Risk Assessment
1. Kerangka COSO Analisis Risiko

2. Kerangka ASNZS
Evaluasi Risiko

Perlakuan Risiko

3. Kerangka ISO:31.000
4. dsb
Risk Mangement Frameworks
Menetapkan Konteks

Memantau dan Mereview


Identifikasi Risiko

Mengkomunikasikan dan
Mengkonsultasikan

Risk Assessment
Analisis Risiko

Evaluasi Risiko

Perlakuan Risiko
ERM-COSO 2004

ASNZS-4360 : 2004

ISO-31000 : 2008

The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).


Definisi Manajemen Risiko
Definisi : (Australian Risk Management Standard 4360: 2004)
“Kultur, proses, dan struktur yang diarahkan kepada pengelolaan yang efektif
terhadap peluang-peluang yang potensial dan pengaruh-pengaruh yang
merugikan”

Definisi : (Enterprise Risk Management - COSO:2004)


Suatu proses, yang diefektifkan oleh Dewan Komisaris, Manajemen dan
Personil Perusahaan, diterapkan mulai sejak penyusunan strategi hingga
seluruh proses perusahaan, dirancang untuk mengidentifikasi peristiwa
potensial yang dapat mempengaruhi perusahaan, dan mengelola risiko
tersebut agar sesuai dengan risk appetite (batas selera risiko) perusahaan,
untuk menyediakan keyakinan memadai sehubungan dengan pencapaian
sasaran perusahaan ” (ERM-COSO:2004)
31
Strategic Market
Risk

08/06/2022
Operation Risk

Financial Risk

Human Capital Risk


AIBR-SUPRIYADI
Enterprise Risk Management

IT Risk
Enterprise Creation
Enterprise Focus in Risk

Legal Risk
32

Reputation Risk
Risk Assessment Proses
Pemahaman Bisnis Lingkungan Internal &
Tujuan Stakeholder dan Harapan Hambatan
Ekternal

Identifikasi
Apa Konsekuensi dan
Potensi Peristiwa Sebab Peristiwa Evaluasi Pengendalian
Seberapa Besar

Pengukuran & Evaluasi


Likelihood/ Kemungkinan Terjadi Besarnya Dampak/Konsekuensi

Risk Respon
Avoid Reduce Transfer Accept 33
Tools Aplikasi Compres - System Plus
1 2
https://www.youtube.com/channel/ http://sirrbia.site/home/
UC905xjfwP1YBh9-QQZlch3Q
Penutup

1. Risiko Ada dimana saja


2. Perencanaan Yang Baik Merupakan 50% Pekerjaan Selesai
3. Risiko Kecurangan Bisa Terjadi Karena Tekanan, Kelemahan
Prosedur (SOP) atau Peluang, Rasionalisasi.
4. Risiko Kecurangan merupakan hambatan utama dalam
pembangunan Zona Integritas
5. Penguatan Pengendalian Harus Pada Hard maupun Soft
Control (Internal dan Eksternal)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai