Anda di halaman 1dari 25

Panduan Akin

Tematik
Pembangunan
Kepariwisataan
Direktorat Pengawasan Tata Kelola Pemerintah Daerah
Urgensi Perubahan Pedoman

1 2 3

Peningkatan ekspektasi Peningkatan sektor


Perlunya perluasan ruang
stakeholders terhadap peran pariwisata harus diikuti
lingkup audit kinerja
APIP, terutama dalam dengan pengawasan yang
(Latar Belakang)
melaksanakan audit kinerja memadai (Latar
(Latar Belakang) Belakang)
Data Penyerapan Tenaga Kerja dari Sektor Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif

Mengapa
Sektor
Pariwisata? Sumber: Data Badan Pusat Statistik diolah oleh
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (tahun
2022)
PARIWISATA KETAHANAN PANGAN

Mengapa
Sektor 9,78% 16,05%

Pariwisata?
PENDIDIKAN KESEHATAN

10,51% 13,09%

Sumber: Insilwas 2022


Sistematika Panduan
10% 30% Bab II: Gambaran Umum
Bab I:
Kepariwisataan
Pendahuluan • Pengertian dan Tujuan
• Latar Belakang
Kepariwisataan
• Tujuan Panduan
• Keterlibatan Stakeholders
• Ruang Lingkup
• Kebijakan Pembangunan
• Sistematika Panduan
Kepariwisataan

60% Bab III: Program Kerja 80% Bab IV: Penutup


Audit
Prosedur dan langkah kerja
dalam melaksanakan audit
kinerja tematik
TUJUAN
Acuan dan langkah/prosedur kerja minimal bagi APIP Daerah dalam
melaksanakan audit kinerja tematik pembangunan kepariwisataan yang
bersumber dari APBD

RUANG LINGKUP
• Pembangunan/ Peningkatan/Pengembangan Daya Tarik Wisata
(DTW)/Kawasan Strategis Pariwisata (KSP)/Destinasi Pariwisata;
• Pemasaran Daya Tarik Wisata/Kawasan Strategis Pariwisata/Destinasi
Pariwisata dan ekonomi kreatif; dan
• Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
• Monitoring/Evaluasi/Pelaporan Pembangunan Kepariwisataan

*Sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Panduan ini bersifat
umum dalam bentuk Program Kerja Audit (PKA) dan contoh kertas kerja, APIP Daerah dapat melakukan
penyesuaian yang dipandang perlu dengan menambah atau mengurangi Tentative Audit Objective
(TAO) sesuai dengan kondisi di Pemerintah Daerah masing-masing
Gambaran Umum Kepariwisataan
Pemetaan Nomenklatur dan Kodefikasi
Prov.Sulteng Prov.Kaltim Kota Jogja KabTanah Kota Padang Total
Laut

Pemetaan
Nomenklatur dan
Kodefikasi
Proses Bisnis 1: Pembangunan/Peningkatan/Pengembangan Daya Tarik Wisata
(DTW)/Kawasan Strategis Pariwisata (KSP)/Destinasi Pariwisata
TAO 1 Pembangunan kepariwisataan tidak memperhatikan rencana induk/rencana pembangunan/pengembangan DTW/KSP/Destinasi Pariwisata

TAO 2 Akses/prasarana transportasi menuju DTW/KSP/Destinasi Pariwisata belum layak menunjang pembangunan kepariwisataan

TAO 3 Sarana transportasi menuju DTW/KSP/Destinasi Pariwisata belum layak menunjang pembangunan kepariwisataan

Fasilitas pariwisata seperti prasarana dan fasilitas umum (ruang ganti, toilet, tempat ibadah, jalur pejalan kaki dsb) di tempat DTW/KSP/Destinasi
TAO 4
Pariwisata belum layak menunjang pembangunan kepariwisataan

TAO 5 Pembangunan kepariwisataan belum melibatkan/memberdayakan masyarakat

TAO 6 Nilai investasi pariwisata belum optimal dalam mendukung pembangunan kepariwisataan

TAO 7 Pelaku usaha pariwisata belum memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) dalam mendukung pembangunan kepariwisataan

Atraksi/pertunjukan/festival/pameran yang diselenggarakan di tempat DTW/KSP/Destinasi Pariwisata belum


TAO 8
optimal mendukung pembangunan kepariwisataan
Proses Bisnis 2: Pemasaran Daya Tarik Wisata (DTW)/Kawasan Strategis Pariwisata
(KSP)/Destinasi Pariwisata dan ekonomi kreatif
Promosi (pemasangan pada media cetak, media sosial, dan sebagainya) dan fasilitasi pemasaran (mengikuti expo/stand pameran) terhadap
TAO 1
DTW/KSP/Destinasi Pariwisata dan ekonomi kreatif belum optimal mendukung pembangunan kepariwisataan

TAO 2 Ikon/simbol/ciri khas DTW/KSP/Destinasi Pariwisata belum diketahui oleh wisatawan

Kemitraan/kerja sama strategis pemasaran terkait DTW/KSP/Destinasi Pariwisata dan ekonomi kreatif belum optimal mendukung pembangunan
TAO 3
kepariwisataan

Proses Bisnis 3: Pengembangan Sumber Daya Proses Bisnis 4: Monitoring / Evaluasi /


Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pelaporan Pembangunan Kepariwisataan
Tenaga kerja SDM pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif tidak
TAO 1
terlatih/kompeten Monitoring/Evaluasi/Pelaporan belum optimal dalam
TAO 1
mendukung pembangunan kepariwisataan
Lembaga kependidikan pariwisata belum optimal mendukung
TAO 2
pembangunan kepariwisataan

TAO 3 Kegiatan ekonomi kreatif tidak berkontribusi dalam PDRB


Contoh Tentative Audit Objective (TAO) yang dapat digunakan dalam pelaksanaan audit kinerja
tematik sektor pembangunan kepariwisataan
TAO 8 Atraksi/pertunjukan/festival/pameran yang diselenggarakan di tempat DTW/KSP/Destinasi Pariwisata belum optimal mendukung pembangunan Perangkat Daerah
kepariwisataan. Terkait:

Tujuan: Meyakini bahwa atraksi/pertunjukan/festival/pameran yang diselenggarakan di tempat DTW/KSP/Destinasi Pariwisata telah optimal Bappeda
mendukung pembangunan kepariwisataan Dinas Pariwisata
Satpol PP

Prosedur Audit:
• Dapatkan kebijakan/aturan/kriteria terkait dengan atraksi/pertunjukan/festival/pameran yang diselenggarakan di tempat DTW/KSP/Destinasi
Pariwisata yang telah disepakati dalam berita acara kesepakatan;
• Dapatkan data/informasi terkait dengan atraksi/pertunjukan/ festival/pameran yang diselenggarakan di tempat DTW/KSP/Destinasi Pariwisata;
• Lakukan identifikasi dan analisis apakah atraksi/pertunjukan/festival/pameran yang diselenggarakan di tempat DTW/KSP/Destinasi Pariwisata
telah mempunyai jadwal tetap/berkal;
• Identifikasi, analisis, dan wawancara melalui uji petik kepada wisatawan (responden) yang terpilih untuk mengetahui tingkat kepuasan
pengunjung terkait atraksi/pertunjukan/festival/pameran yang diselenggarakan di tempat DTW/KSP/Destinasi Pariwisata;
• Lakukan analisis melalui uji petik atas keekonomisan atraksi/pertunjukan/festival/pameran yang diselenggarakan di tempat
DTW/KSP/Destinasi Pariwisata dengan membandingkan data-data realisasi keuangan pada kegiatan yang diuji petik dengan standar satuan
harga/harga pembanding/harga perkiraan pasar/analisis standar biaya yang berlaku atau jika terdapat temuan atas kegiatan tersebut dapat
digunakan sebagai dasar penghitungan capaian ekonomis atas kegiatan yang diuji petik;
• Lakukan analisis melalui uji petik atas kegiatan promosi dan fasilitasi pemasaran terkait dengan keefisienan yaitu membandingkan jumlah
anggaran dengan realisasi anggaran. Hitung capaian keefisienan atas kegiatan yang diuji petik tersebut;
• Buat simpulan apakah atraksi/pertunjukan/festival/pameran yang diselenggarakan di tempat DTW/KSP/Destinasi Pariwisata telah mendukung
pembangunan kepariwisataan, telusuri kendala/sebabnya, dan buat saran perbaikan
Contoh Rekapitulasi Pengukuran Kinerja
Pembangunan Kepariwisataan

Skor Kategori

85 ≤ Skor ≤ 100 Berhasil

70 ≤ Skor ≤ 85 Cukup Berhasil

50 ≤ Skor ≤ 70 Kurang Berhasil

0 ≤ Skor ≤ 50 Tidak Berhasil


Bab IV: Penutup
Panduan audit kinerja tematik sektor
pembangunan kepariwisataan disusun untuk:
• Dapat memberikan langkah/prosedur kerja
minimal dalam pelaksanaan audit kinerja
tematik pembangunan kepariwisataan.
• Dapat memberikan rekomendasi perbaikan
dalam pembangunan kepariwisataan daerah.
• Dapat dikembangkan/disesuaikan oleh APIP
daerah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
di lapangan sepanjang dapat meningkatkan
kualitas hasil audit kinerja.
• Dapat bermanfaat bagi APIP daerah untuk
dapat memberikan nilai tambah bagi
stakeholders dalam pencapaian tujuan
organisasi khususnya pada sektor
pembangunan kepariwisataan.
TERIMA
KASIH
Survei Bobot Parameter dan Sub Parameter Audit Kinerja
(PE.08/S-198/D3/04/2023 tanggal 4 April 2023) 9 Pemda yang mengisi 5 Pemda
Survei Bobot Parameter dan Sub Parameter Audit Kinerja
(PE.08/S-198/D3/04/2023 tanggal 4 April 2023) 9 Pemda yang mengisi 5 Pemda
Survei Bobot Parameter dan Sub Parameter Audit Kinerja
(PE.08/S-198/D3/04/2023 tanggal 4 April 2023) 9 Pemda yang mengisi 5 Pemda
Contoh
Perencanaan
dan
Pelaksanaan

Contoh Risiko Operasional Perangkat Daerah

Anda mungkin juga menyukai