PENGEMBANGAN
WISATA
KULINER
1
PEDOMAN PENGEMBANGAN
Wisata Kuliner
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia
Tahun Anggaran 2019
Pengarah
Dra. Ni Wayan Giri Adnyani, M.Sc., CHE
Penanggung Jawab
Oneng Setya Harini, MM.
Koordinator Pelaksana
Monique Wiryawan
Tim Penyusun
Santi Palupi, Fitri Abdillah
Pedoman ini ditujukan untuk para pengelola daya tarik/atraksi wisata di daerah. Termasuk dalam
pengelola adalah pemilik daya tarik/atraksi, pemerintah daerah, pemerintah pusat, asosiasi, dan atau
akademisi yang terjun dalam pengembangan wisata kuliner terutama yang berskala kecil. Pemilihan
target pedoman ini didasarkan pada setiap langkah pengembangan selalu melibatkan pihak lain
yang kompeten di bidangnya sehingga diperlukan leadership untuk memutuskan dan secara tidak
langsung berinvestasi untuk pengembangan tersebut.
Atas terbitnya buku panduan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada
semua pihak yang telah membantu. Revisi dan saran perbaikan sangat diperlukan untuk efektifnya
penerapan pedoman ini.
Tim Penyusun
3
SAMBUTAN
DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN INDUSTRI
DAN KELEMBAGAAAN
Sektor pariwisata saat ini menjadi sektor prioritas pembangunan nasional. Oleh sebab itu inovasi
terhadap berbagai produk unggulan pariwisata harus terus digalakkan. Salah satu yang paling
menjanjikan untuk mendukung pariwisata adalah kuliner. Sektor kuliner memiliki andil yang sangat
besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Dari total 16 subsektor ekonomi kreatif
yang dikembangkan, terdapat 3 subsektor yang memberikan kontribusi dominan terhadap PDB,
dimana kuliner menempati urutan yang pertama dengan presentase 41,69%, diikuti oleh subsektor
fashion 18,15% dan subsektor kriya sebesar 15,70% diurutan kedua dan ketiga (Data Statistik dan
Hasil Survei Ekonomi Kreatif, 2017). Wisata kuliner merupakan bagian integral dari pengembangan
pariwisata yang tumbuh dan berkembang oleh sejarah, budaya, ekonomi, dan masyarakat. Hal ini
merupakan nilai tambah dalam memperkaya pengalaman wisatawan ketika berinteraksi dengan
masyarakat setempat.
Kuliner merupakan salah satu hal yang paling diminati dan berharga di mata wisatawan. Pada
saat melakukan perjalanan, wisatawan biasanya akan bertanya tentang masakan lokal, menjelajah
restorannya, mencicipi yang khas dari produk, dan memahami tradisi dari masyarakat lokal di
destinasi wisata yang dikunjungi, sehingga wisatawan akan mendapatkan pengalaman unik dan
istimewa.
Disadari juga bahwa berkembangnya wisata kuliner seiring dengan berkembangnya social media,
perkembangan ekonomi, dan peningkatan pemahaman terhadap warisan budaya tradisional. Kuliner
4
merupakan keunggulan kompetitif yang perlu terus menerus untuk digali dan dikembangkan.
Dengan menemukenali keunggulan kompetitif tersebut, semakin banyak destinasi di seluruh dunia
yang ingin memposisikan diri sebagai tujuan wisata kuliner.
Buku “Pedoman Pengembangan Wisata Kuliner” ini bernilai strategis dalam rangka mendukung
pengembangan objek wisata baru yang sangat melimpah dan beragam di Indonesia. Oleh karena
itu buku pedoman ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh semua stakeholder terkait di destinasi-
destinasi wisata tersebut.
Akhir kata semoga langkah ini mampu menjadi jembatan emas untuk kejayaan pariwisata Indonesia.
5
SAMBUTAN
ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas berkat rahmat – Nya,
buku Pedoman Pengembangan Wisata Kuliner dapat diterbitkan. Buku ini merupakan salah satu
upaya pemerintah untuk mengakselerasi pengembangan kuliner untuk meningkatkan perolehan
devisa.
Kuliner dan gastronomi telah menjadi salah satu alasan utama perjalanan wisata. Pada banyak
destinasi, kuliner telah menjadi sektor strategis yang berkontribusi terhadap penciptaan lapangan
kerja dan lapangan usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan rumah tangga. Penciptaan
lapangan kerja dan lapangan usaha merupakan upaya sistematis menciptakan nilai untuk seluruh
rantai nilai dari produksi makanan berkualitas, dari basis produksi sampai end customer.
6
Sebagai implementasi dari penerapan Grand Desain Wisata Kuliner dan Belanja tersebut serta
berdasar pengalaman empiris lapangan pada saat survei dan bimbingan teknis, diperlukan suatu
kerangka baku dan ringkas tentang bagaimana pengembangan wisata kuliner. Untuk itu disusunlah
panduan ini sebagai implementasi dari harapan tersebut. Disusun dengan Bahasa yang sederhana
dan praktis, buku ini diharapkan dapat digunakan oleh pemilik usaha, pengelola, dan pemerintah
daerah untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Buku panduan pengembangan wisata kuliner
ini juga mengansumsikan bahwa pengembangan wisata dimulai dari pengembangan produk.
Pengembangan dilakukan secara berjenjang dimulai dari potensi wisata sampai dengan kemasan
paket wisata. Penjenjangan ini selanjutnya disebut hierarki produk wisata kuliner.
Pedoman ini selain mempunyai sisi praktis agar bisa diimplementasikan, juga nantinya harus
mempunyai kekuatan hukum agar bisa menjadi kebijakan bagi pengembangan yang akan datang.
Kepada seluruh tim penyusun yang telah membantu tersusunnya pedoman ini diucapkan terima
kasih.
7
DAFTAR ISI
SEKAPUR SIRIH
I. PENDAHULUAN 12-23
BAB I A. Latar Belakang
B. Maksud
C. Tujuan
D. Sasaran
E. Dasar Kebijakan
F. Daftar Istilah
8
BAB III PENGEMBANGAN WISATA BAB IV FAKTOR KUNCI
KULINER 32-53 KEBERHASILAN
PENGEMBANGAN
A. Penyaringan Wisata Kuliner 54-61
9
DAFTAR
FORM
FORM 1 FORM 10
Logbook Informasi Objek Kuesioner Kepuasan Konsumen
Observasi
FORM 11
FORM 2 Logbook Daya Tarik/Atraksi Wisata
Form Screening Objek
Observasi FORM 12
Form Isian Observasi
FORM 3 Untuk Paket Wisata
Logbook Screening Objek
Observasi FORM 13
Form Pertimbangan Pemilihan Tema
FORM 4 Wisata
Form Verifikasi Potensi Wisata
FORM 14
FORM 5 Form Contoh Kurasi Wisata Kuliner
Pedoman Wawancara
FORM 15
FORM 6 Kuesioner Kepuasan Konsumen Terhadap
Form Evaluasi Hasil Perbaikan Paket Wisata
Objek Observasi
FORM 16
FORM 7 Form Monitoring dan Evaluasi
Logbook Potensi Wisata
FORM 17
FORM 8 Kuesioner Validasi Itenerary Paket Wisata
Form Evaluasi Pendampingan Tematik Kuliner
FORM 9 FORM 18
Form Evaluasi Hasil Pendampingan Logbook Paket Wisata
10
11
12
BAB 1
PENDAHULUAN
13
A. LATAR BELAKANG
14
15
Secara umum pariwisata budaya diartikan sebagai jenis
kegiatan pariwisata yang dikembangkan dengan mengandalkan
atraksi wisata budaya dengan tujuan untuk menambah
pengalaman hidup bagi wisatawan. Termasuk dalam atraksi
dimaksud adalah pola perilaku sosial masyarakat lokal,
adat istiadat, kebiasaan, dan warisan budaya lainnya. Dalam
implementasinya, Kementerian Pariwisata mengkategorisasi
LATAR BELAKANG
16
Sinergi keempat hal tersebut dalam rangka
implementasi visi pembangunan pariwisata
Indonesia:
17
Gambar 1. Ragam Motivasi Berkunjung ke Destinasi Pariwisata Kuliner
Sumber: UNWTO, Global Report on Food Tourism, 2017.
WISATA MAKANAN
63%
MENGUNJUNGI PASAR DAN
PRODUSEN MAKANAN 53%
PAMERAN KULINER
KEGIATAN KULINER
79%
MUSEUM 12%
WORKSHOP MEMASAK
62%
LAIN-LAIN
20%
19
B. MAKSUD bangan dalam bentuk buku pedoman pengem-
bangan produk wisata kuliner.
20
D. SASARAN
Sasaran dari Pedoman Pengembangan Wisata Kuliner ini adalah:
a). Tersusunnya acuan dasar bagi stakeholder utama (pentahelix) pariwisata dalam
pengembangan produk kuliner.
E. DASAR KEBIJAKAN
Dasar kebijakan penyusunan kriteria pedoman pengembangan wisata kuliner ini adalah
sebagai berikut:
e). Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 11 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pariwisata.
21
F. MAKSUD G. DAFTAR ISTILAH
Buku Panduan Pengembangan Berikut daftar istilah yang terkait dengan pedoman
Produk Wisata Kuliner disusun buku ini.
dalam rangka:
a). Penyamaan persepsi, cara a). Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang
pandang, asumsi, wawasan terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi
dan luaran pengembangan serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud
produk pariwisata kuliner kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi
dan belanja. antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
b). Penyiapan acuan dasar bagi wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
pemerintah dalam pengem- pengusaha.
bangan, monitoring, dan
evaluasi produk kuliner b). Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan
c). Penyiapan bahan infor- wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
masi bagi pihak yang yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
berkepentingan dalam Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
rangka sinergi pengem-
bangan kuliner c). Wisata adalah kegiatan perjalanan yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk
mengunjungi destinasi pariwisata dalam jangka
waktu sementara.
22
ke destinasi pariwisata maupun pergerakan di k). Hierarki Produk Wisata
dalam wilayah destinasi pariwisata. dalam kaitan adalah luaran yang diperoleh
dengan motivasi kunjungan wisata. tahapan pengembangan produk
dimulai dari potensi yang ada
f). Fasilitas Umum adalah sarana pelayanan dasar sampai dengan paket wisata
fisik suatu lingkungan yang diperuntukkan bagi kuliner dan belanja.
masyarakat umum dalam melakukan aktifitas
kehidupan keseharian. l). Destinasi Pariwisata adalah
kawasan geografis yang berada
g). Amenitas Pariwisata adalah semua jenis sarana dalam satu atau lebih wilayah
yang secara khusus ditujukan untuk mendukung administratif yang didalamnya
penciptaan kemudahan, kenyamanan, keselamatan terdapat daya tarik wisata,
wisatawan dalam melakukan kunjungan ke destinasi fasilitas umum, amenitas
pariwisata. pariwisata, aksesibilitas, serta
masyarakat yang saling terkait
h). Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan dan melengkapi terwujudnya
barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan sistem kepariwisataan.
wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
m). Daya Tarik Wisata/Atraksi
i). Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha Wisata adalah segala sesuatu yang
pariwisata yang saling terkait dalam rangka memiliki keunikan, keindahan,
menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan dan nilai yang berupa budaya
kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan dan hasil buatan manusia yang
pariwisata. dapat menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan.
j). Produk Wisata adalah suatu susunan aktivitas
terpadu, yang terdiri dari daya tarik dan atraksi n). Paket Wisata adalah rangkaian
wisata, transportasi, dan akomodasi di mana tiap dari atraksi wisata dan fasilitas
unsur dipersiapkan oleh penyedia produk dan yang mendukungnya yang
ditawarkan secara terpisah kepada wisatawan. disusun dengan tema-tema
dan harga tertentu sebagai satu
kesatuan perjalanan wisata.
23
24
BAB II
PRODUK WISATA KULINER
25
A PRODUK WISATA
Produk Wisata merupakan suatu susunan aktivitas terpadu, yang terdiri dari daya tarik
dan atraksi wisata, transportasi, dan akomodasi di mana tiap unsur dipersiapkan oleh
penyedia produk dan ditawarkan secara terpisah kepada wisatawan.
26
Tabel 1 Karakteristik Produk Wisata
Highly Perishable Produk wisata harus dinikmati pada saat itu, tidak bisa disimpan, dan sekali
dinikmati harus seluruhnya. Produk wisata juga tidak bisa di berhentikan,
diinterupsi, atau dimodifikasi. Dalam pelaksanaannya, kepuasan yang
diperoleh dari penikmatan produk wisata merupakan satu rangkaian.
Kesalahan kecil yang terjadi mampu memberi kesan buruk pada seluruh
rangkaian produk yang disusun.
Composite Product Produk wisata tidak mungkin disediakan oleh hanya satu usaha/entitas
and Fragmented seperti perusahaan, dan mencakup pengalaman lengkap berkunjung ke
Supply tempat tertentu pada waktu tertentu. Setiap provider berkontribusi tertentu
terhadap pengalaman berwisata.
Absence of ownership Produk wisata merupakan layanan maka tidak terjadi perubahan kepemilikan
property. Layanan ini dapat dibeli untuk konsumsi tetapi kepemilikan tetap
dengan penyedia layanan.
Berbasis Produk Lokal Produk wisata kuliner harus berbasis pada keunggulan lokal pada masing-
masing destinasi. Produk yang disusun dilakukan dengan memadukan
berbagai atraksi di destinasi tertentu maupun kombinasi dengan destinasi
lainnya. Berbasis lokal juga diartikan sebagai penciri pada daerah/wilayah
setempat tersebut.
Dapat Dirangkai Produk wisata pada prinsipnya merupakan rangkaian berbagai atraksi wisata
Menjadi Tema-tema yang dipadukan dengan fasilitas-fasilitas pendukungnya seperti akomodasi
dan transportasi. Karena disusun dari berbagai atraksi-atraksi wisata maka
rangkaian kegiatan tersebut dapat diurutkan berdasar pertimbangan pola-
pola tertentu yang disebut sebaga tema wisata.
27
B. PRODUK WISATA KULINER
Wisata kuliner adalah istilah yang paling populer digunakan
untuk menggambarkan bentuk pariwisata yang secara
signifikan menekankan hubungan antara host and guest melalui
makanan sebagai budaya. Secara definitif (Horng & Tsai, 2010)
mengklaim bahwa pariwisata kuliner adalah pengalaman
berwisata dengan aktivitas yang terkait makanan, di mana
pembelajaran budaya dan transfer pengetahuan dari destinasi
dan masyarakatnya difasilitasi.
28
C. HIERARKI PRODUK
Dalam bahasan di atas disebut bahwa produk pariwisata disusun oleh rangkaian atraksi-
atraksi wisata. Oleh sebab di dalam destinasi seringkali ditemukan objek atau kejadian
yang belum merupakan atraksi namun berpotensi menjadi atraksi maka produk
pariwisata disusun secara bertingkat. Penyusunan produk wisata dilakukan secara
bertahap mengikuti hierarki produk wisata. Setidaknya terdapat 3 hierarki produk yang
diperkenalkan sebagai berikut:
1. Potensi Wisata
29
1. POTENSI WISATA
Potensi wisata adalah hasil karya (kuliner) dan aktivitas yang dikenal masih terbatas di
lingkungan yang relatif sempit (desa/kecamatan), memiliki kualitas (rasa/model) yang
diminati oleh lingkungan sekitarnya, dikenal hanya dengan informasi dari mulut ke
mulut dan berkembang dengan sendirinya.
Paket wisata adalah suatu kumpulan aktivitas wisata yang dilakukan dengan
mengunjungi atraksi-atraksi wisata sehingga membentuk pola perjalanan wisata
dengan tema-tema tertentu. Sarana dan fasilitas yang dibutuhkan yang dikemas
dalam satu paket harga dan dipasarkan untuk menarik kunjungan wisatawan.
Wisata tematik adalah paket perjalanan wisata yang dikemas dengan tema
perjalanan wisata tertentu. Hierarki ini yang melandasi pembahasan mengenai
pedoman pengembangan produk kuliner digambarkan sebagai berikut:
30
Tabel 2
Level Hirarki dan Kriteria Produk
Level Hirarki
No Kriteria Potensi Daya Tarik/ Paket Wisata
Atraksi Wisata Tematik/Umum
1 2 3
1 Skala Usaha kecil/usaha usaha rumahan usaha rumahan
rumahan atau manufaktur atau manufaktur
yang siap dikunjungi yang secara rutin
wisatawan dijadikan objek
kunjungan
2 Lokasi belum dikenal sangat dikenal sangat dikenal
oleh netizen oleh netizen
3 Penunjuk Lokasi tidak ada mudah dicari mudah dicari
4 Sebaran informasi Dari mulut ke semua saluran semua saluran
mulut (worth informasi informasi
of mouth)
5 Informasi
di internet sedikit banyak dalam, banyak dalam,
bentuk berita, bentuk berita,
blog, review, dan blog, review, dan
iklan iklan
6 Review netizen ada banyak banyak
7 Fasilitas
pengunjung belum ada dipersiapkan untuk dipersiapkan untuk
jumlah kunjungan jumlah kunjungan
tertentu tertentu
8 Kemasan produk sekedarnya baik dan sudah ber- sangat baik dengan
fungsi sebaga media tujuan utama sebagai
pemasaran media pemasaran
9 Atraksi tidak ada lokasi dipersiapkan lokasi dipersiapkan
dengan atraksi dengan atraksi agar
tambahan pengunjung lebih lama
tinggal
10 Tempat display tidak ada ada sangat baik
11 Kunjungan
wisatawan tidak ada sering selalu
12 Waktu kunjungan tidak tentu tertentu tertentu
31
32
BAB III
PENGEMBANGAN
WISATA KULINER
33
A. PENYARINGAN WISATA KULINER
Pengembangan wisata kuliner prinsipnya adalah mengembangkan produk wisata, oleh
sebab itu pembahasan dilakukan mengikuti status hierarki produk wisata. Namun
demikian sebelum sampai pada pengembangan hierarki produk perlu dilakukan observasi
awal tentang objek observasi (site) yang akan distudi.
34
LANGKAH 1
LANGKAH 2
LANGKAH 3
Lakukan penetapan level hierarki objek observasi sesuai dengan kriteria hasil observasi.
LANGKAH 4
35
B. PENGEMBANGAN POTENSI WISATA
1. Pengertian Potensi Wisata Kuliner
Potensi wisata adalah hasil karya (kuliner) dan aktivitas yang dikenal masih terbatas di
lingkungan yang relatif sempit (desa/kecamatan), memiliki kualitas (rasa/model) yang
diminati oleh lingkungan sekitarnya, dikenal hanya dengan informasi word of mouth, dan
berkembang dengan sendirinya. Produk yang dihasilkan biasanya belum secara optimal
diketahui oleh khalayak kecuali oleh back packer yang memang menyukai informasi yang
unik dan belum diekspos oleh media, dan biasanya masih dilakukan pada skala rumah
tangga, dikelola mandiri dan tidak secara professional.
2. Target Pengembangan
Target pengembangan adalah potensi tersebut menjadi daya tarik wisata atau atraksi
wisata.
36
LANGKAH 1
Identifikasi profil awal potensi wisata kuliner dari logbook penyaringan
lokasi (form 3).
LANGKAH 2
Lakukan pendalaman informasi potensi yang diperoleh dari logbook
penyaringan. Pendalaman dilakukan untuk melengkapi informasi yang
diperoleh dari form 3. Hasil dari desk study adalah profil potensi detail
yang diperoleh dari berbagai sumber terutama internet dan pustaka
lainnya. Hasil desk study adalah informasi yang lebih akurat dibanding
logbook potensi yang diperoleh dari screening.
LANGKAH 3
Verifikasi Potensi. Gunakan form verifikasi data untuk menilai lokasi
dengan dilakukan dengan mengisi checklist. Verifikasi dilakukan sebagai
cek awal lokasi dengan mengisi form yang disediakan. Nilai verifikasi
adalah 4 level mulai dari kurang, sedang, dan baik (form 4). Nilai kurang
pada checklist merupakan masukan untuk perbaikan dan pengembangan
lokasi. Nilai bagus menunjukkan kesiapan potensi untuk dikembangkan
menjadi daya tarik atau atraksi. Verifikasi ini dapat dilanjutkan dengan
wawancara dengan pengelola, pelayan, atau masyarakat sekitar (form 5).
LANGKAH 4
Penilaian. Hasil dari penyebaran kuesioner dan wawancara dirumuskan
dengan hasil penilaian. Langkah ini merupakan penilaian terhadap
potensi dikaitkan dengan kesiapannya dikembangkan menjadi daya
tarik wisata. Penilaian menggunakan data yang ada. Jika jumlah jawaban
lebih banyak baik maka potensi dianggap baik, demikian juga kalau lebih
37
banyak yang kurang. Jika diperoleh nilai semua baik, maka dianggap sangat
siap dikembangkan menjadi daya tarik, sedangkan jika diperoleh semua
kurang diperlukan pendampingan khusus. Hasil yang diperoleh adalah
rekomendasi pengembangan potensi menjadi daya tarik wisata.
LANGKAH 5
Implementasi dan pendampingan pengembangan potensi sesuai dengan
rekomendasi kesiapan potensi. Implementasi adalah perbaikan fisik terhadap
objek observasi sesuai dengan rekomendasi yang dikemukakan pada tahap
penilaian lokasi. Implementasi dilakukan oleh pelaku/industri sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Pendampingan adalah bimbingan yang
dilakukan oleh instansi terkait dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan
Dinas Pariwisata Daerah untuk melatih dan mendampingi pelaku industri
dalam mengembangkan usahanya. Pelatihan dan pendampingan difokuskan
pada peningkatan layanan kepada wisatawan dan pemasaran produk.
LANGKAH 6
Evaluasi Hasil. Evaluasi hasil dilakukan dengan mengecek perbaikan yang
telah dilakukan baik secara fisik maupun peningkatan layanan (form 6).
Output evaluasi adalah temuan kendala implementasi baik pelatihan maupun
pendampingan yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai
masukan perbaikan untuk program berikutnya.
LANGKAH 7
Pendokumentasian hasil pengembangan potensi wisata dalam logbook
pengembangan potensi wisata (form 7).
38
ILUSTRASI CONTOH POTENSI WISATA KULINER DAN BELANJA
ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
39
C. PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA/ATRAKSI
1. PENGERTIAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK/ATRAKSI WISATA
Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai
yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan (UU No. 10 tahun 2009). Daya tarik
wisata juga diartikan dengan upaya atau kegiatan yang mempergunakan sesuatu yang
memiliki keunikan, keindahan dari alam, budaya, maupun buatan yang dimiliki oleh
masyarakat untuk menarik kunjungan wisatawan.
Komponen penting dari daya tarik wisata adalah memiliki keunikan, keaslian,
kelangkaan, dan keutuhan yang bernilai tinggi sehingga menjadi tujuan wisatawan
datang ke suatu daerah tertentu. Disamping itu komponen lain juga penting diperhatikan
adalah menyangkut kebutuhan wisatawan, mengingat daya tarik wisata telah bersentuhan
dengan wisatawan yang datang.
Atraksi wisata adalah segala sesuatu (tempat/area, fasilitas wisata, aktivitas wisata atau
ciri-ciri/fenomena yang spesifik) yang memiliki suatu karakteristik tertentu yang dapat
menarik atau ditujukan untuk menarik orang sebagai para pengunjung/wisatawan
untuk dikunjungi, disaksikan, dilakukan atau dinikmati di suatu daerah tujuan wisata
(Suryadana, 2010).
Pariwisata berkembang lebih optimal bila memiliki lebih dari satu jenis Atraksi
wisata. Secara umum atraksi wisata terdiri dari tiga jenis yaitu atraksi alam,
budaya, dan buatan.
40
2 . TARGET PENGEMBANGAN
LANGKAH 1
Identifikasi profil awal potensi wisata kuliner dari logbook penyaringan lokasi (form 3).
LANGKAH 2
Lakukan Desk Study potensi wisata dengan pendalaman informasi potensi yang diperoleh
dari logbook penyaringan. Desk study dilakukan untuk melengkapi informasi yang
diperoleh dari form 3. Hasil dari Desk Study adalah profil potensi detail yang diperoleh
dari berbagai sumber terutama internet dan pustaka lainnya. Hasil Desk Study adalah
informasi yang lebih akurat dibanding logbook potensi yang diperoleh dari screening.
LANGKAH 3
Verifikasi Daya Tarik/Atraksi. Gunakan form verifikasi data untuk verifikasi data yang
diperoleh dari logbook (form 4). Nilai verifikasi adalah 4 level mulai dari kurang, sedang,
dan baik. Nilai kurang pada lembar verifikasi merupakan masukan untuk perbaikan
dan pengembangan lokasi. Verifikasi ini dapat dilanjutkan dengan wawancara dengan
pengelola, pelayan, atau masyarakat sekitar (form 4 dan form 5). Verifikasi diarahkan
pada aspek keberlanjutan wisatawan dalam hal ini adalah loyalitas konsumen.
LANGKAH 4
Penilaian. Hasil dari verfikasi (form 4) dan wawancara (form 5) dirumuskan dengan
hasil penilaian. Langkah ini merupakan penilaian terhadap daya tarik/atraksi dikaitkan
dengan kepuasan dan loyalitas konsumen. Penilaian dilakukan secara sederhana dengan
41
menggunakan modus terhadap hasil verfikasi. Jika diperoleh sebagian besar jawaban pada
verifikasi adalah kurang maka upaya yang harus dilakukan semakin besar. Demikian
sebaliknya. Hasil yang diperoleh selanjutnya dibuat rekomendasi pengembangan dan
membuat prioritas berdasar ranking terhadap seluruh aspek yang dinilai kurang.
LANGKAH 5
Pendampingan. Pendampingan adalah implementasi dan langkah aksi dari rekomendasi
yang dikemukakan pada tahap penilaian. Pendampingan adalah perbaikan fisik dan/atau
peningkatan kapasitas pengelola usaha dalam meningkatkan layanan kepada wisatawan.
Hasil akhir dari tahapan ini adalah meningkatnya kualitas fisik objek dan meningkatnya
kemampuan pelayanan bagi operator yang terlibat. Tingkat keberhasilan pendampingan
diukur dengan pre dan post test (form 8).
LANGKAH 6
Evaluasi Hasil Pendampingan. Evaluasi hasil dilakukan dengan mengecek perbaikan yang
telah dilakukan baik secara fisik maupun peningkatan layanan (form 9). Output evaluasi
adalah temuan kendala implementasi baik pelatihan maupun pendampingan yang sudah
dilakukan. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai masukan perbaikan untuk program
berikutnya.
LANGKAH 7
Kepuasan Konsumen. Tahapan ini merupakan penilaian respons wisatawan terhadap
pengembangan atraksi yang sudah dilakukan. Respons diberikan dalam bentuk kuesioner
dan wawancara kepada wisatawan. Respons ini juga merupakan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan pengembangan atraksi wisata. Pemantauan terhadap pelaksanaan
ujicoba kunjungan dengan memantau jumlah dan aktivitas yang dilakukan. Evaluasi
terhadap capaian program sesuai target yang diharapkan. Kuesioner kepuasan konsumen
(Form 10)
LANGKAH 8
Pendokumentasian hasil pengembangan daya tarik/atraksi wisata dalam logbook
pengembangan daya tarik/atraksi wisata (form 11).
42
ILUSTRASI CONTOH TARIK DAYA/ATRAKSI
WISATA KULINER ADALAH SEBAGAI
BERIKUT:
1. Potensi
• Rumah Desa memberi peluang besar untuk
menemukan rahasia masakan Bali yang otentik dan
mengetahui kehidupan sosial orang Bali.
• Adanya aktivitas tradisional seperti aktivitas spiritual,
meditasi, membuat jamu dan obat herbal.
• Lingkungan alam yang masih asri dikelilingi oleh
sawah indah.
2 . Daya Tarik
• Pengunjung akan memiliki wawasan tentang tradisi
makan orang Bali.
• Program yang ditawarkan tidak hanya menunjukan
bagaimana cara memasak makanan Bali tetapi juga
memberi tahu tentang filosofisnya.
• Memberikan pengalaman untuk merasakan kehidupan
sosial penduduk desa melalui aktivitas yang dilakukan masyarakat sekitar. Berkaitan
dengan budaya dan agama.
3 . Atraksi
• Demo memasak masakan khas kuliner Bali.
• Aktivitas tradisional: kekidung, lontar,
membuat sesaji (mejejaitan).
• Trekking/bersepeda berkeliling desa ke
ladang, belajar irigasi, bertani, memasing.
• Tarian tradisonal Bali.
43
D. PENGEMBANGAN PAKET WISATA
1. PENGERTIAN PENGEMBANGAN PAKET WISATA
Paket wisata adalah produk perjalanan yang dijual oleh suatu perusahaan biro perjalanan
atau perusahaan transportasi yang bekerja sama dengannya di mana harga paket wisata
tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya. Namun
paket wisata dilakukan dengan cara tetap dan harga yang telah ditetapkan sebelumnya
termasuk untuk transfer (jemput wisatawan di stasiun, pelabuhan laut atau pelabuhan
udara, lalu diantar ke tempat penginapan dan kelak mengantarkan ke tempat berangkat)
dan pengangkutan (transportasi), fasilitas akomodasi (penginapan), wisata, dan hal yang
menarik perhatian dan semuanya itu ditetapkan.
2. TARGET PENGEMBANGAN
LANGKAH 1
Identifikasi profil awal potensi wisata kuliner dari logbook penyaringan lokasi (form 3).
LANGKAH 2
Lakukan Desk Study potensi wisata dengan pendalaman informasi potensi yang diperoleh
dari logbook penyaringan. Desk Study dilakukan untuk melengkapi informasi yang
diperoleh dari form 3. Hasil dari Desk Study adalah profil potensi detail yang diperoleh
dari berbagai sumber terutama internet dan pustaka lainnya. Hasil Desk Study adalah
informasi yang lebih akurat dibanding logbook potensi yang diperoleh dari screening.
44
LANGKAH 3
Verifikasi Daya Tarik/Atraksi. Gunakan form verifikasi data untuk verifikasi data
yang diperoleh dari logbook (form 7). Nilai verifikasi adalah 4 level mulai dari kurang,
sedang, dan baik. Nilai kurang pada checklist merupakan masukan untuk perbaikan dan
pengembangan lokasi. Nilai bagus menunjukkan kesiapan potensi untuk dikembangkan
menjadi daya tarik atau atraksi. Verifikasi ini dapat dilanjutkan dengan wawancara dengan
pengelola, pelayan, atau masyarakat sekitar (form 4 dan form 5). Verifikasi diarahkan
pada aspek keberlanjutan wisatawan dalam hal ini adalah loyalitas konsumen.
LANGKAH 4
Penyiapan Lokasi untuk Kedatangan Wisatawan. Observasi dilakukan berfokus di samping
pada aksesibilitas dan amenitas juga mengembangkan atraksi yang dapat menjadi nilai
tambah dari daya tarik yang ada (form 10).
LANGKAH 5
Perhitungan Itinerary Paket Wisata (Lihat Note Pembuatan Paket Wisata). Penyusunan
itinerary merupakan lanjutan dari analisis pengembangan tema wisata yang dilakukan.
Perhitungan itinerary harus memperhatikan waktu perjalanan, lokasi yang dituju, serta
lama singgah pada masing masing-masing atraksi wisata yang ada. Pada tahapan ini
disusun pula estimsi perhitungan harga jual paket wisata yang disusun (form 11).
LANGKAH 6
Kurasi Paket Wisata. Validasi itinerary dilakukan dengan kurasi paket oleh tim independen
sebagai bagian dari pemantauan dan evaluasi paket. Validasi dapat dilakukan dengan
memberikan kuesioner terhadap panelis ahli tentang itinerary yang disusun (form 12).
45
LANGKAH 7
Uji coba Kunjungan Wisatawan. Tahap ini merupakan penilaian respons wisatawan terhadap
pengembangan atraksi yang sudah dilakukan. Respons diberikan dalam bentuk kuesioner
dan wawancara kepada wisatawan (form 13). Respons juga merupakan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan pengembangan atraksi wisata.
LANGKAH 8
Evaluasi dan Pemantauan Monev dilakukan terhadap pelaksanaan uji coba kunjungan
dengan memantau jumlah dan aktivitas yang dilakukan. Evaluasi terhadap capaian
program sesuai target yang diharapkan (form 14).
LANGKAH 9
Analisa Pengembangan. Pengembangan
tema adalah tahapan kegiatan dalam
merangkai berbagai atraksi wisata yang
ada menjadi tema-tema wisata tertentu.
Pada tahapan ini rangkaian tema yang
dikembangkan masih mencakup wilayah
terbatas dalam suatu destinasi. Tema yang
dikembangkan masih merupakan tema
khusus kuliner.
LANGKAH 10
Penetapan lokasi sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dalam paket
wisata tematik kuliner. Penetapan ini bermakna bahwa beberapa lokasi
dalam satu destinasi dapat dirangkai menjadi satu rangkaian produk
paket wisata tematik kuliner. Paket wisata ini dimasukkan dalam
logbook paket wisata tematik.
LANGKAH 11
Pendokumentasian hasil pengembangan paket wisata dalam logbook
pengembangan paket wisata (form 15).
46
Pengemasan Paket Wisata
• JEJAMURAN
• BUMI LANGIT
INSTITUTE
- Pelatihan
permakultur
- Warung Bumi
- Cooking class:
kuliner sehat
- Edutour/ekowisata
- Pasar organik
(buka Minggu)
- Tersedia olahan
produk organik
48
B. PAKET KELANA RASA KULINER MINANGKABAU
Dari rendang, katupek pitalah, sate minang (ada 4 macam yang hendak dicoba) sampai
makanan yang jarang ditemukan di luar Minangkabau seperti sala lauak, cangkuak dan
ampiang dadiah akan dicoba, menyusuri 4 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.
Ingin menikmati kuliner Minang selama - 2 Botol air kemasan 600 ml/hari.
3 hari 2 malam, ini ada paketnya.
BIAYA TOUR TIDAK TERMASUK
Berangkat : 29 - 31 Juli 2016 - Room service dan pengeluaran pribadi
Harga : Rp 2.750.000. (tanpa tiket pesawat)/ seperti : Telepon, Minibar, Laundry.
orang, minimal 2 orang - Tiket pesawat
- Kelebihan berat bagasi
BIAYA TOUR TERMASUK - Makan dan minum yang tidak
- Akomodasi hotel twin share. tercantum dalam program.
- Makan dan minum sesuai program - Tambahan tour/optional tour di luar
acara, kecuali minuman beralkohol. program yang sudah ditentukan
- Tours & transfer sesuai dengan itinerary. - Tip driver dan guide, porter hotel, dll
- Transportasi dengan bus wisata AC.
- Tiket masuk objek wisata sesuai dengan CATATAN - Jadwal diatas dapat berubah,
disesuaikan dengan kondisi di lapangan
program.
Informasi : Hubungi Jalanjalanku, duniajalanjalan@
- Pemandu kuliner serta pemandu lokal gmail.com,
akan mendampingi rombongan selama
perjalanan. Jalanjalankuxyz@gmail.com, 081214989675
49
E. PEMASARAN PRODUK WISATA
1. PENGERTIAN PEMASARAN PRODUK WISATA
Pemasaran pariwisata adalah suatu sistem dan koordinasi yang dilakukan sebagai
kebijaksanaan bagi perusahaan atau kelompok industri pariwisata, baik swasta maupun
pemerintah, dalam ruang lingkup tertentu dalam rangka keuntungan tertentu dengan
mengelola kepuasan wisatawan. Secara sederhana pemasaran pariwisata adalah mengelola
7P yaitu product, positioning, price, promotion, place, packaging, dan partnership.
2. TARGET PEMASARAN
50
3. LANGKAH-LANGKAH
PEMASARAN PRODUK WISATA
LANGKAH 1
Identifikasi Atraksi. Dari logbook atraksi
wisata dapat ditemukan berapa banyak daya
tarik/atraksi atau paket wisata yang sudah
ada. Tentukan daya tarik/atraksi atau paket
wisata mana yang akan dipasarkan sebagai
produk unggulan
LANGKAH 2
Rumuskan USPs. USPs (Unique Selling
Propositions) atau biasa disebut dengan
Unique Selling Point. USPs merupakan
keunikan yang akan menjadi unggulan dan
merupakan alasan mengapa pengunjung
akan datang.
LANGKAH 3
Tetapkan Target Pasar. Target pasar adalah
segmen pasar sasaran yang paling tepat.
Informasi dari wisatawan yang sudah
berkunjung sangat bermanfaat untuk
menentukan segmen ini.
51
LANGKAH 4
Rumuskan Positioning. Positioning adalah strategi dalam menanamkan citra di benak
pasar agar dipersepsikan unik dibanding dengan destinasi lainnya. Positioning ini sangat
erat hubungannya dengan USPs.
LANGKAH 5
Menetapkan Harga. Pengelola dapat menetapkan harga jual dengan beberapa teknik
penetapan harga yaitu
(1) Penetrasi: yaitu penetapan harga rendah diawal untuk merangsang
kunjungan, dan selanjutnya menaikkan harga sampai pada posisi harga
normal yang akan ditawarkan secara regular;
(2) Psikologikal: yaitu penetapan harga untuk memperoleh kesan emosional,
seperti terkesan murah;
52
LANGKAH 6
Membangun Saluran dan Komunikasi Pemasaran. Tahap selanjutnya adalah membangun
saluran pemasaran (chanel). Saluran pemasaran merupakan perantara destinasi wisata
dalam menggapai pengunjungnya. Komunikasi pemasaran atau biasa disebut dengan
promosi. Langkah-langkah dalam melakukan komunikasi pemasaran adalah menetapkan
tujuan komunikasi, merumuskan pesan dan memilih alat yang cocok. Merumuskan
pesan: pesan harus dirumuskan sesuai dengan tujuan dari komunikasi pemasaran yang
telah ditetapkan serta memilih alat (tools) komunikasi pemasaran.
53
54
BAB IV
FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
PENGEMBANGAN
56
B. ASPEK PASAR
Kunci keberhasilan dari aspek pasar pada pengembangan wisata kuliner meliputi:
57
C. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Kunci keberhasilan dari aspek sumber daya manusia pada pengembangan wisata kuliner
meliputi:
58
D. ASPEK DESTINASI
Kunci keberhasilan dari aspek destinasi pada pengembangan
wisata kuliner meliputi:
59
E. INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
Kunci keberhasilan dari aspek infrastruktur pendukung pada pengembangan wisata
kuliner meliputi:
60
F. ASPEK KEBIJAKAN DAN TATA KELOLA
Kunci keberhasilan dari aspek kebijakan dan tata kelola pada
pengembangan wisata kuliner meliputi:
61
62
BAB V
PENUTUP
63
Saat ini pariwisata tidak sekedar merupakan bagian dari
aktivitas “istirahat dan rileks” atau rest and relax yang identik
dengan kebutuhan para pekerja di era industri. Kegiatan wisata
bergeser menuju ke gaya hidup yang sehat dan bermakna. Pelaku
wisata pun bergeser ke kaum muda (youth) yang memunculkan
segmen wisatawan milenial atau millennial travellers. Perilaku
wisatawan milenial sangat mempengaruhi produk wisata dan
juga pengembangan destinasi pariwisata global.
64
REFERENSI
UNWTO. (2016). Global Report on Shopping Tourism.
Madrid: World Tourism Organization.
REFERENSI
UNWTO. (2017). Global Report on Food Tourism. Madrid:
World Tourism Organization.
65
FORM 1 Logbook Informasi
Objek Observasi
Catatan informasi objek observasi kuliner yang Anda peroleh dalam logbook di
bawah ini.
No Informasi Deskripsi
3. Sumber informasi
66
FORM 2 Form Screening Objek Observasi
Berilah tanda (√) pada kolom yang disediakan untuk menyatakan persetujuan Anda terhadap pernyataan di bawah ini.
No Pernyataan Persetujuan
YA TIDAK
I WISATAWAN
1 Objek merupakan usaha rumah tangga?
2 Objek baru diketahui oleh kalangan terbatas?
3 Objek belum/tidak pernah dikunjungi wisatawan?
II PRODUK
1 Apakah produk yang dijual adalah produk tunggal/sejenis?
2 Apakah ada tempat untuk display?
3 Apakah tempat tersebut menyediakan produk yang dibawa pulang?
5 Apakah tempat tersebut juga menyediakan produk lain selain produk utama?
6 Apakah produk yang disajikan merupakan produk yang diminati (enak/bagus)?
III ATRAKSI
1 Apakah ada aktivitas di sekitar lokasi yang mendukung produk tersebut menjadi dikenal?
2 Apakah ada aktivitas penduduk di sekitar yang menarik?
3 Apakah objek ini sering dijadikan tempat singgah untuk satu kelompok paket wisata?
4 Apakah objek ini memiliki paket produk wisata?
IV AKSES
1 Apakah tempat tersebut mudah dijangkau?
2 Apakah ada tempat parkir?
3 Apakah ada papan penunjuk jalan menuju lokasi?
4 Apakah informasi disebarkan dari mulut ke mulut?
5 Banyakkah informasi tentang objek di internet?
V AMENITAS
1 Apakah tempat tersebut memiliki toilet?
2 Apakah jumlah toiletnya lebih dari satu?
3 Apakah tempat tersebut nyaman untuk makan?
4 Apakah tempat tersebut aman ?
5 Apakah tempat tersebut bersih?
Catatan: jika semua jawaban pada pertanyaan wisatawan adalah tidak maka simpulan yang diperoleh adalah objek informasi tersebut masih berupa
potensi wisata kuliner 67
FORM 3 Logbook Screening
Objek Observasi
Berilah penjelasan pada kolom yang disediakan tentang informasi kuliner yang diperoleh.
No Informasi Deskripsi
3 Konsumen
4 Kondisi usaha
5 Keunikan
8 Kemenarikan lainnya
9 Jelaskan hal-hal yang terkait dengan usaha tersebut dan belum dijelaskan?
68
FORM 4 Verifikasi Potensi Wisata
Berilah penilaian anda (√) pada kolom yang disediakan tentang potensi kuliner pada kolom yang disediakan.
Nama Informan
Deskripsi Informan
No Pertanyaan
1 Kualitas produk
2 Tempat untuk display
3 Kemasan produk
4 Kemasan aktivitas
proses produksi
5 Servicescape (penataan
taman dan lingkungan)
6 Akses
7 Toilet
8 Kenyamanan
9 Keamanan
10 Kualitas layanan
11 Berikan ulasan Anda
terhadap berbagai perbaikan
yang sudah dilakukan?
Berilah penjelasan pada kolom yang disediakan tentang informasi yang diperoleh.
No Informasi Deskripsi
3 Konsumen
4 Kondisi usaha
5 Keunikan
8 Kemenarikan lainnya
9 Jelaskan hal-hal yang terkait dengan usaha tersebut dan belum dijelaskan?
72
FORM 8 Form Evaluasi Pendampingan
Berilah penilaian Anda (√) pada kolom yang disediakan tentang potensi kuliner pada kolom yang disediakan.
1 Materi pendampingan
2 Waktu pelaksanaan
3 Instruktur
4 Metode penyampaian
5 Modul pendampingan
6 Kecukupan alat-alat
yang disediakan
7 Bahasa yang digunakan
8 Kemudahan menerima
materi
9 Asistensi
10 Kemudahan diskusi
11 Urutan materi penyampaian
Berilah penilaian Anda (√) pada kolom yang disediakan tentang potensi kuliner pada kolom
yang disediakan.
1 Jumlah wisatawan
2 Kualitas produk
3 Tempat untuk display
4 Kemasan produk
5 Kemasan aktivitas proses
produksi
6 Servicescape (penataan
taman dan lingkungan)
7 Akses
8 Toilet
9 Kenyamanan
10 Keamanan
11 Kualitas layanan
Berilah penilaian Anda (√) pada kolom yang disediakan tentang potensi kuliner pada kolom yang
disediakan.
Apakah Anda puas dengan perjalanan wisata kali ini? Pilih salah satu jawaban saja untuk setiap
pertanyaan yang diajukan kecuali ada petunjuk khusus.
No Pernyataan Persetujuan
Sangat Buruk Buruk Baik Sangat Puas
I INFORMASI
1 Informasi produk memadai
2 Informasi mudah diakses dari manapun
II LAYANAN
1 Toilet
2 Taman
3 Servicescape/ jalan lingkungan
4 Papan penunjuk jalan
III AKSES
1 Lahan parkir
2 Parker
3 Jalan akses
4 Jalan di lokasi
5 Atap peneduh
IV PRODUK
1 Rasa produk
2 Layanan terhadap produk
3 Souvenir
4 Kemasan produk
5 Kadaluarsa
75
FORM 11 Logbook Daya Tarik/
Atraksi Wisata
Berilah keterangan pada kolom yang disediakan tentang kondisi aktual potensi kuliner
yang diperoleh dari lapangan.
No Informasi Deskripsi
76
FORM 12 Form Isian Observasi Untuk
Paket Wisata
Berilah tanda (√) pada kolom yang disediakan untuk menyatakan persetujuan Anda terhadap pernyataan dibawah ini.
No Pernyataan Persetujuan
YA TIDAK
I INFORMASI
1 Apakah informasi daya tarik ini dipublikasi dengan media online?
2 Apakah informasi daya tarik ini sudah diketahui oleh masyarakat sekitar?
3 Apakah tempat tersebut dikunjungi pengunjung dari luar daerah?
4 Apakah tempat tersebut dikunjungi pengunjung asing?
5 Apakah informasi lokasi mudah diakses di internet?
II AMENITAS
1 Apakah tempat tersebut memiliki toilet?
2 Apakah toiletnya bersih?
3 Apakah jumlah toiletnya lebih dari satu?
4 Apakah tempat tersebut nyaman untuk makan?
5 Apakah tempat tersebut aman ?
6 Apakah tempat tersebut bersih?
7 Apakah ada ATM di sekitar lokasi?
8 Apakah ada papan informasi dijalan menuju lokasi?
9 Apakah masyarakat turut menjaga lingkungan sekitar?
10 Apakah ada warung serba ada di sekitar lokasi?
III AKSES
1 Apakah di tempat tersebut tersedia tempat parkir kendaraan?
2 Apakah tempat parkir tersebut mampu menampung kendaraan roda dua dan roda empat?
3 Apakah mudah menuju tempat tersebut ?
4 Apakah jalan menuju lokasi dalam kondisi baik?
5 Apakah tersedia peta yang menunjukkan lokasi?
IV PRODUK
1 Apakah tempat tersebut berjualan souvenir?
2 Apakah tempat tersebut menyediakan produk yang dibawa pulang?
3 Apakah tempat tersebut juga menyediakan produk lain selain produk utama?
4 Apakah ada produk lain yang dijual di lokasi tersebut selain produk utama?
5 Apakah masyarakat sekitar juga diperbolehkan menjual souvenir/produk lain disekitar lokasi?
77
FORM 13 Form Pertimbangan Pemilihan
Tema Wisata
Berilah pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pemilihan tema tour pada kolom yang
disediakan.
No Informasi Deskripsi
78
FORM 14 Form Contoh Kurasi Wisata Kuliner
10
Penanggung Jawab
...............................
79
FORM 15 Kuesioner Kepuasan Konsumen
Terhadap Paket Wisata
Berikan tanda centang (√) pada nomor yang tersedia sesuai dengan jawaban yang Anda pilih.
Apakah Anda puas dengan perjalanan wisata kali ini? Pilih salah satu jawaban saja untuk setiap
pertanyaan yang diajukan kecuali ada petunjuk khusus.
No Pernyataan Persetujuan
Sangat Buruk Buruk Baik Sangat Puas
I INFORMASI
1 Informasi produk tour memadai
2 Informasi mudah diakses dari manapun
II LAYANAN
1 Toilet
2 Taman
3 Servicescape/ jalan lingkungan
4 Papan penunjuk jalan
III AKSES
1 Lahan parkir
2 Parker
3 Jalan akses
4 Jalan di lokasi
5 Atap peneduh
IV PRODUK
1 Rasa produk
2 Layanan terhadap produk
3 Souvenir
4 Kemasan produk
5 Kadaluarsa
V TOUR
1 Keseluruhan perjalanan
2 Tour guide
3 Kendaraan
4 Tata waktu
5 Kesesuaian dengan tema
Berilah pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pemilihan tema tour pada kolom yang
disediakan.
No Informasi Deskripsi
81
FORM 17 Form Kuesioner Validasi Itenerary
Paket Wisata Tematik Kuliner
Berilah tanda (√) untuk menyatakan persetujuan atau pertidaksetujuan terhadap itinerary
yang disusun.
No Pernyataan Persetujuan
YA TIDAK
10
82
FORM 18 Logbook Paket Wisata
No Informasi Deskripsi
1 Sebutkan lokasi/area
informasi tersebut
83
Pariwisata tidak
sekedar bagian dari
bergeser menuju ke
memunculkan segmen
wisatawan milenial
atau millennial
travellers.
84