Anda di halaman 1dari 27

Panduan Program Kerja Audit

Kinerja Tematik Pembangunan


Destinasi Pariwisata
Berdasarkan Surat Deputi Kepala BPKP,
Nomor: S-361/D3/04/2021 tanggal 28 Mei
2021 hal Panduan Program Kerja Audit
Kinerja Tematik Pembangunan Destinasi
Pariwisata
Bab 1
Pendahuluan
Sistematika Panduan
Pendahuluan Gambaran Umum
01 • Latar Belakang 02 •

Gambaran Umum Pembangunan Pariwisata
Arah Kebijakan dan Strategi
• Dasar Hukum
• Tujuan Panduan • Stakeholders Terkait
• Ruang Lingkup • Regulasi Terkait

Program Kerja Audit Penutup


03 • Perencanaan Audit Kinerja 04
• Pelaksanaan Audit Kinerja
• Pengkomunikasian Hasil Audit
dan Monitoring Tindak Lanjut
Latar Belakang

Indeks daya saing


Sektor Pariwisata Pembangunan Destinasi
pariwisata Indonesia
memacu pertumbuhan Pariwisata bersifat lintas
ekonomi daerah sektoral

Pembangunan Perpres 192 Tahun 2014


Kepariwisataan meliputi 4 BPKP selaku Pembina APIP
aspek
Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP terkait peran
APIP yang efektif

Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024

Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 tentang BPKP

Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2014

Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2011


Tujuan dan Ruang Lingkup
Tujuan
Untuk memberikan acuan dan panduan langkah kerja minimal yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP
dan APIP Daerah dalam melaksanakan audit kinerja tematik pembangunan destinasi pariwisata yang
bersumber dari APBD. Pemilihan lingkup audit terhadap program pembangunan destinasi pariwisata
dimaksudkan untuk mendorong APIP memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Ruang Lingkup

• Gambaran Umum Pembangunan Destinasi Pariwisata


• Program Kerja Audit Kinerja Tematik Pembangunan Destinasi Pariwisata
Bab 2
Gambaran
Umum
Gambaran Umum

Tujuan Pembangunan Arah Pembangunan Pembangunan


Destinasi Pariwisata Destinasi Pariwisata Destinasi Pariwisata

• Prinsip pembangunan dan pengembangan


Meningkatkan kualitas dan kuantitas • Perwilayahan Destinasi Pariwisata
berkelanjutan
destinasi pariwisata yang mencakup
• Orientasi pada upaya pertumbuhan, • Pembangunan Daya Tarik Wisata
destinasi pariwisata yang aman,
nyaman, menarik, mudah dicapai, dan
peningkatan kesempatan kerja, pengurangan • Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata
kemiskinan, dan pelestarian lingkungan
meningkatkan pendapatan nasional • Pembangunan prasarana umum dan
• Dilaksanakan dengan tata kelola yang baik
dan masyarakat.
• Dilaksanakan secara terpadu secara lintas fasilitas
sektoral/lintas pelaku yang terlibat • Pemberdayaan masyarakat
• Dilaksanakan dengan mendorong kemitraan
• Pengembangan investasi di bidang
sektor publik dan privat
pariwisata
Arah Kebijakan dan Strategi
1 2 3

Perencanaan pembangunan Pengendalian implementasi Arah kebijakan dan strategi


destinasi pariwisata dengan pembangunan destinasi tersebut disesuaikan dengan
strategi menyusun rencana pariwisata dengan strategi kebijakan dan kondisi di
induk dan menyusun rencana melakukan koordinasi antara daerah masing-masing..
detail pembangunan destinasi pemerintah provinsi,
pariwisata. pemerintah kabupaten/kota,
pelaku usaha dan masyarakat
Stakeholders Terkait
Pemerintah Dinas
Pusat Pekerjaan
Dinas Bappeda
Dinas Umum
Perhubunga Pariwisata
Dinas
n
Penanaman
Modal PTSP
Dinas
Komunikasi dan Dinas
Informasi Penanaman
Modal PTSP
Dinas
Pemberdayaan Dins
Masyarakat Pendidikan
Desa
Regulasi Terkait Pembangunan Pariwisata
Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019

Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 – 2024

Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2014 Tentang
Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan Kepariwisataan

Peraturan Menteri Pariswisata Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Provinsi dan Kabupaten/Kota

Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.183/M.PPN/HK/01/2019 Tentang Pembentukan Tim
Koordinasi Program Pembangunan Pariwisata yang Terintegrasi dan Berkelanjutan

Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota tentang RIPPARDA Provinsi/Kabupaten/Kota

Keputusan Gubernur Tentang Kelompok Kerja Koordinasi Program Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan

SK Gubernur/Walikota/Bupati tentang Koordinasi Lintas Sektor Pariwisata


Bab 3 Program
Kerja Audit
Perencanaan Audit Kinerja
1. Persiapan
a. Pembentukan tim dan surat penugasan memperhatikan kompetensi dan keahlian yang sesuai dengan penugasan yang
akan dilakukan
Langkah kerja:
1) Identifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) APIP yang memiliki kompetensi dan pengalaman melakukan audit
kinerja
2) Identifikasi SDM APIP yang memahami proses bisnis sektor pariwisata seperti personil/tim yang sering terlibat
dalam asistensi penyusunan risiko untuk dinas pariwisata
3) Buat simpulan
b. Pengalokasikan dan penetapan sumber daya disesuaikan dengan risiko penugasan
Langkah kerja:
4) Identifikasi dan analisis Potential Audit Objective (PAO) terkait dengan pembangunan pariwisata seperti isu-isu
terkini, besaran anggaran dan kejadian temuan tahun sebelumnya
5) Tentukan dan alokasikan sumber daya disesuaikan dengan hasil analisis PAO seperti penyusunan anggaran waktu
penugasan atau mengalokasikan hari pengawasan ke dalam tahapan audit kinerja yang akan dilakukan
6) Entry meeting dilakukan pada Perangkat Daerah yang menjadi leading sector dalam pembangunan destinasi
pariwisata
Perencanaan Audit Kinerja
c. Penentuan Tujuan dan Ruang Lingkup
Langkah Kerja:
1) Pastikan apakah tujuan dan ruang lingkup sudah ditetapkan dalam perencanaan pengawasan intern
2) Jika belum, maka tentukan tujuan audit secara jelas seperti contoh tujuan audit kinerja berbasis risiko pada
pembangunan destinasi pariwisata adalah untuk menilai capaian kinerja termasuk aspek ketaatan, aspek
ekonomis, efisien, dan efektif (3E) serta menilai kecukupan desain dan efektivitas pengendalian intern
terkait dengan pengelolaan risiko pembangunan destinasi pariwisata
3) Jika belum, maka tentukan ruang lingkup. Audit kinerja berbasis risiko tematik bidang pariwisata
sangatlah luas, di mana pembangunan kepariwisataan dilakukan melalui empat aspek yaitu industri,
destinasi, pemasaran dan kelembagaan. Dengan adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki, APIP
dapat fokus kepada salah satu aspek untuk dipilih menjadi ruang lingkup audit
4) Lakukan pemilihan ruang lingkup, dapat menggunakan faktor risiko dan kriteria
Contoh Penentuan Ruang Lingkup
Pembangunan Pariwisata

Pembangunan Kelembagaan Pembangunan Industri


Pemasaran Pariwisata Destinasi Pariwisata Pariwisata

Promosi Wisata Pengembangan Destinasi Wisata Kelembagaan dan Pemanfaatan Teknologi Penciptaan Ekonomi Lokal dan Sikap Masyarakat Jaminan keselamatan, kebersihan, keamanan dan destinasi +Kesehatan

Dinas Dinas Dinas Dinas Bappeda Dinas Dinas Dinas Dinas Dinas Dinas Dinas Dinas Komunikasi Dinas Koperasi, Dinas Dinas Dinas Dinas Polisi Dinas Satuan Polisi
Pariwisata Penanaman Komunikasi Pariwisata Pekerjaan Perhubungan Pendidikan Pariwisata Pendidikan Pemberdayaan Koperasi, Informatika, Usaha Kecil dan Perindustrian Pariwisata Pendidikan dan Pemberdayaan Pariwisata Pamong Praja
Modal dan Informatika, Indikasi Umum dan dan dan Masyarakat dan Usaha Kecil statistik dan Menengah dan Kebudayaan Masyarakat dan Indikasi
Indikasi PTSP Statistik dan Indikasi Kegiatan: - Penataan Indikasi Kebudayaan Indikasi Kebudayaan Desa dan Persandian Perdagangan Indikasi Desa Kegiatan: SOP Indikasi Indikasi
Kegiatan: Persandian Kegiatan: Kebijakandan Ruang Kegiatan: Kegiatan: Menengah Indikasi Kegiatan: Indikasi Pengamanan Kegiatan: Kegiatan: SOP
Strategi Indikasi Pengembang perencanaan Pembanguna Indikasi Organisasi Indikasi Indikasi Indikasi Kegiatan: Kegiatan: Indikasi Pengembang Kegiatan: Indikasi Kegiatan: Pariwisata Kebijakan Pengamanan
Pengembang Kegiatan:Perijin Indikasi an Destinasi Peningkatan Indikasi n Atribut Kegiatan: pariwisata Kegiatan: Kegiatan: Indikasi Sistem Informasi Penciptaan Kegiatan: an budaya Penciptaan Kemitraan bermitra Pengamanan pariwisata
an Pariwisata an Pariwisata Kegiatan:Siste Wisata Ekonomi Kegiatan: Pusat Peningkatan penumbuh Pelatihan dan Keikutsertaan Kegiatan: pariwisata, produk umkm Penciptaan lokal kurikulum strategis untuk dengan Polisi di Lokasi kemitraan
m Informasi melalui Pembanguna Pariwisata SDM SDM Peningkatan organisasi Keikutsertaan Kelembagaan penunjang pola dukungan dukungan khusus budaya membangun jenis Wisata dengan
Pariwisata pariwisata n Ruas Pusat Pariwisata Jurusan SDM masyarakat UMKM UMKM, Lembaga pariwisata produk UMKM penunjang pariwisata lokal kearifan lokal Satpol PP
Banten Pariwisata pariwisata penunjang Pendidikan penunjang pariwisata pada sekolah yang akan
pariwisata Pariwisata dikembangkan
Perencanaan Audit Kinerja (2)
2. Pemahaman Proses Bisnis
a. Identifikasi dan analisis Perangkat Daerah yang terlibat dalam program pembangunan destinasi pariwisata serta penanggung jawab utama
dalam pelaksanaan program tersebut
Langkah Kerja:
1) Pastikan apakah sudah terdapat Keputusan Kepala Daerah tentang Tim Kelompok Kerja terkait dengan program pembangunan
kepariwisataan yang terintegrasi dan berkelanjutan
2) Jika ada, dapat dilanjutkan dengan mengidentifikasi tugas dan fungsi dari masing-masing Perangkat Daerah yang termasuk ke dalam Tim
Kelompok Kerja tersebut.
3) Buat simpulan
b. Identifikasi keselarasan program Perangkat Daerah yang mendukung program pembangunan destinasi pariwisata
Langkah kerja:
4)Identifikasi keselarasan program Perangkat Daerah yang mendukung program pembangunan destinasi pariwisata yang ada di RPJMD,
Renstra, Renja, dan RKA. Pastikan program dan kegiatan telah konsisten dan selaras dalam mendukung pembangunan destinasi
pariwisata
5)Buat kertas kerja dan simpulan (kertas kerja keselarasan dapat merujuk pada Lampiran 5, Peraturan Deputi PPKD Nomor 9 Tahun 2020
Tentang Pedoman Umum Audit Kinerja Berbasis Risiko)
Perencanaan Audit Kinerja (3)
c. Identifikasi dan analisis kondisi Sistem Pengendalian Intern (dapat merujuk Peraturan Badan

Pengawasan Keungan dan Pembangunan Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terintegrasi pada K/L/D)


Contoh Langkah kerja:
1) Lingkungan Pengendalian
2) Penilaian Risiko
3) Kegiatan Pengendalian
4) Informasi dan Komunikasi
5) Pemantauan
Perencanaan Audit Kinerja (4)
d. Identifikasi area-area kritis terkait dengan program dan kegiatan Perangkat Daerah yang mendukung pembangunan destinasi
pariwisata
Langkah kerja:
1) Identifikasi permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam program dan kegiatan Perangkat Daerah yang mendukung
pembangunan destinasi pariwisata
2) Klasifikasikan permasalahan-permasalahan tersebut menjadi urutan prioritas berdasarkan kriteria/risiko sehingga menjadi area-
area kritis yang menjadi Tentative Audit Objective (TAO) dalam pelaksanaan audit kinerja berbasis risiko
3) Dapatkan dokumen register risiko terkait dengan program dan kegiatan Perangkat Daerah yang mendukung pembangunan
destinasi pariwisata
4) Evaluasi register risiko dengan membandingkan register risiko dengan area-area kritis yang sudah teridentifikasi sebelumnya
5) Hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan Tentative Audit Objective (TAO) dan pengembangan kriteria/parameter audit kinerja

6) Lakukan pembahasan mengenai pengembangan dan penetapan parameter kinerja yang akan diukur beserta bobot penilaian

7) Buat berita acara kesepakatan


8) Susun rencana pengujian
Contoh Penetapan Konteks
Visi : Terwujudnya Kota ABC yang Maju, Sejahtera dan Agamis
1. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial
demi terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas, berakhlak mulia dan
berbudaya
2. Meningkatkan pembangunan sarana prasarana wilayah, penataan ruang
dan pemukiman yang memadai, berkualitas dan berwawasan lingkungan
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal dalam
Misi : memperkuat struktur perekonomian daerah
4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik serta pelayanan publik
yang prima didukung kapasitas birokrasi yang berintegritas, kompeten dan
profesional
5. Memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan
spritual dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan bernegara

3.4 Meningkatkan peran sektor perdagangan dan pariwisata sebagai


Tujuan 3 : pendukung perekonomian daerah
3.4.1 Meningkatnya kinerja perdagangan
Sasaran :
3.4.2 Meningkatnya kunjungan wisatawan
3.4.2.1 Persentase peningkatan kunjungan wisatawan
Indikator 3.4.2.2 Persentase pengembangan destinasi pariwisata
:
Sasaran 3.4.2.3 Persentase promosi pemasaran pariwisata

Strategi : Peningkatan pengembangan destinasi dan pemasaran pariwisata


-Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program :
-Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Contoh Identifikasi Risiko
Contoh Identifikasi Risiko Strategis Pemerintah Daerah
Risiko Se bab Dampak
No Tujuan/Sasaran Strate gis Indikator Kine rja Kode C/UC Uraian
Uraian Pe milik Uraian Sumbe r Pihak yang te rke na
Risiko
a b c d e f g h i j k
1 Meningkatkan Meningkatkan PDRB Pengembangan dan RSP 1 Kepala Perencanaan pembangunan Internal C Potensi pendapatan Kepala Daerah, Dinas
perekonomian daerah sektor pariwisata pembangunan daerah wisata Daerah destinasi pariwisata belum tidak termanfaatkan Pariwisata dan
terkendala dengan budaya bersifat lintas sektoral (silo) dalam pengembangan Masyarakat
dan adat setempat ekonomi daerah

Contoh Identifikasi Risiko Strategis Perangkat Daerah


Risiko Se bab Dampak
No Tujuan/Sasaran Strate gis Indikator Kine rja Kode C/UC Uraian
Uraian Pe milik Uraian Sumbe r Pihak yang te rke na
Risiko
a b c d e f g h i j k
1 Meningkatkan kunjungan Persentase peningkatan Aksesibilitas dan Amenitas RSO 1 Kepala Dinas Perencanaan pembangunan Internal C kunjungan wisatawan Kepala Daerah, Dinas
wisatawan kunjungan wisatawan destinasi pariwisata tidak Pariwisata destinasi pariwisata belum menurun Pariwisata dan
memadai bersifat lintas sektoral (silo) Masyarakat

Contoh Identifikasi Risiko Operasional Perangkat Daerah


Risiko Se bab Dampak
No Ke giatan Indikator Ke luaran Kode C/UC Uraian Pihak yang
Uraian Pe milik Uraian Sumbe r
Risiko te rke na
a b c d e f g h i j k
1 Kegiatan pengembangan Meningkatnya pengembangan Objek wisata kurang menarik, ROO1 Kepala Bidang Belum tersedianya kajian/telaahan Internal C Terhambatnya Kepala
objek wisata objek wisata tidak didukung atraksi dan hiburan Destinasi mengenai potensi objek wisata Pengembangan objek Daerah,Dinas
Pariwisata yang akan dikembangkan wisata Pariwisata dan
Masyarakat
Toilet, Kebersihan ,dan keamanan ROO2 Kepala Bidang Pengelolaan lokasi wisata kurang Internal C Terhambatnya Kepala
kurang layak Destinasi memadai Pengembangan objek Daerah,Dinas
Pariwisata wisata Pariwisata dan
Masyarakat
2 Kegiatan promosi Meningkatnya kunjungan Promosi pariwisata tidak tepat ROO3 Kepala Bidang Belum terdapatnya analisis data Internal C Objek wisata sepi Kepala
pariwisata objek wisata sasaran Pemasaran kepariwisataan sebagai acuan pengunjung Daerah,Dinas
Pariwisata dalam melakukan kegiatan Pariwisata dan
promosi pariwisata Masyarakat
Kurangnya daya tarik bagi investor ROO4 Kepala Bidang Belum terdapatnya analisis data Internal C Objek wisata sepi Kepala
Pemasaran kepariwisataan sebagai acuan pengunjung Daerah,Dinas
Pariwisata dalam melakukan kegiatan Pariwisata dan
promosi pariwisata Masyarakat
Contoh Rencana Pengujian (TAO)
a. Aspek Kebijakan

Tentative Audit Objective 1


Tujuan: Meyakini kebijakan di tingkat pusat telah selaras dengan kebijakan di daerah
Prosedur Audit:
• Inventarisir dan dapatkan kebijakan-kebijakan di pusat terkait dengan pembangunan destinasi pariwisata
• Inventarisir dan dapatkan kebijakan-kebijakan di daerah terkait dengan pembangunan destinasi pariwisata
• Lakukan identifikasi dan analisis terkait dengan kebijakan tersebut yang saling bertentangan dan berpotensi menghambat pencapaian pembangunan destinasi
pariwisata
• Lakukan wawancara dengan pejabat terkait untuk mendapatkan penjelasan
• Buat simpulan
b. Aspek Kelembagaan Destinasi
Tentative Audit Objective 2
Tujuan: Meyakini bahwa kelembagaan/Perangkat Daerah yang terlibat dalam pembangunan destinasi pariwisata telah sesuai kebutuhan
Prosedur Audit:
• Identifikasi Perangkat Daerah mana saja yang terlibat dalam pembangunan destinasi pariwisata.
• Dapatkan dokumen perencanaan pembangunan destinasi pariwisata seperti RPJMD, Renstra,RKA, RKT dan KAK dari masing-masing Perangkat Daerah yang
terlibat.
• Lakukan wawancara dengan pejabat terkait untuk mengetahui kondisi actual
• Bandingkan dengan kondisi saat ini, identifikasi permasalahan dan penyebabnya
• Buat simpulan
Contoh Rencana Pengujian (TAO) (2)
Tentative Audit Objective 3
Tujuan: Meyakini bahwa pembagian peran dan tugas antar Perangkat Daerah telah ditetapkan
Prosedur Audit:
• Dapatkan kebijakan yang mengatur peran dan tugas antar Perangkat Daerah yang terlibat dalam pembangunan kepariwisataan termasuk aspek pembangunan
destinasi pariwisata
• Lakukan analisis peran dan tugas serta lingkup kewenangan Perangkat Daerah yang terlibat pembangunan destinasi pariwisata
• Lakukan wawancara dengan pejabat Perangkat Daerah terkait untuk mendapatkan informasi adanya permasalahan tumpang tindih peran dan tugas pembangunan
destinasi pariwisata
• Dapatkan bukti dokumentasi terkait permasalahan tersebut
• Buat simpulan
Tentative Audit Objective 4
Tujuan: Meyakini bahwa Perangkat Daerah yang terlibat dalam pembangunan destinasi pariwisata telah berjalan secara efektif dalam menjalankan fungsinya
Prosedur Audit:
• Dapatkan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang terlibat dalam pembangunan destinasi pariwisata
• Analisis program dan kegiatan yang dilakukan apakah mendukung pembangunan destinasi pariwisata, jika tidak maka berpotensi terjadinya inefektivitas dalam
pencapaian kinerja pembangunan destinasi pariwisata.
• Dapatkan bukti dokumentasi terkait.
• Lakukan observasi pelaksanaannya di lapangan
• Lakukan analisa dan identifikasi penyebab program/kegiatan/fungsi yang tidak mendukung pembangunan destinasi pariwisata.
• Lakukan wawancara dengan pejabat terkait mengenai penyebab tersebut.
• Buat simpulan
Contoh Rencana Pengujian (TAO) (3)
Tentative Audit Objective 5
Tujuan: meyakini bahwa indikator kinerja kegiatan yang terkait dengan pembangunan destinasi pariwisata telah selaras dengan indikator kinerja program dan sasaran strategis
Prosedur Audit:
• Dapatkan indikator kinerja/sasaran strategis terkait pembangunan destinasi pariwisata
• Bandingkan keselarasan antara indikator kinerja kegiatan dengan indikator kinerja program dalam mendukung sasaran strategis yang hendak dicapai
• Diskusikan penyebab ketidakselarasan indikator tersebut apabila ada, maka berpotensi terjadinya inefektivitas dalam pencapaian kinerja pembangunan destinasi pariwisata.
• Buat simpulan
c. Aspek Implementasi
Tentative Audit Objective 6
Tujuan: Meyakini bahwa pelaksanaan pembangunan destinasi pariwisata telah didasarkan pada kebijakan yang ada
Prosedur Audit:
• Identifikasi kebijakan-kebijakan terkait dengan pembangunan destinasi pariwisata
• Identifikasi program dan kegiatan yang diperlukan terkait kebijakan yang ditetapkan
• Lakukan inventarisasi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam pembangunan destinasi
• Analisis kesesuaian antara program dan kegiatan yang diperlukan dengan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam pembangunan destinasi
• Lakukan analisis capaian kinerja program dan kegiatan tersebut
• Lakukan observasi dan konfirmasi terkait hasil capaian program dan kegiatan tersebut
• Diskusi dan klarifikasi mengenai hasil observasi dan konfirmasi terkait capaian program dan kegiatan tersebut kepada pihak yang terkait
• Identifikasi dan analisis perolehan input/sumber daya yang diperoleh dalam pencapaian kinerja program dan kegiatan tersebut, apakah sudah sesuai dengan standar yang ada, jika
tidak maka berpotensi terjadinya ketidakekonomisan
• Identifikasi dan analisis bagaimana input/sumber daya telah di proses secara optimal pada program dan kegiatan dalam menghasilkan output yang mendukung pembangunan
destinasi pariwisata, apakah proses tersebut sudah efisien atau tidak
• Buat simpulan
Pelaksanaan Audit Kinerja
• Pelaksanaan Audit kinerja berdasarkan pada rencana pengujian (TAO) yang telah disusun oleh auditor
• Pengujian dilakukan dalam rangka memperoleh bukti yang relevan, kompeten dan cukup untuk menilai
capaian kinerja dalam aspek ketaatan dan aspek 3E, efektivtas pengendalian dalam pengelolaan risiko
pembangunan destinasi pariwisata
• Hasil pengujian perlu didokumentasikan dalam kertas kerja audit
• Evaluasi bukti dan penarikan simpulan dilakukan untuk menentukan apakah rencana pengujian (TAO)
berdasarkan risiko pembangunan destinasi pariwisata telah dikelola oleh auditi dan apakah desain serta
implementasi pengendalian telah mendukung pencapaian tujuan/sasaran pembangunan destinasi pariwisata

• Penarikan simpulan tersebut dapat menghasilkan temuan audit apabila terdapat perbedaan antaran kondisi dan
kriteria dari hasil capaian kinerja dalam aspek ketaatan, aspek 3E dan efektivitas pengendalian dalam
pengelolaan risiko pembangunan destinasi pariwisata
No
Contoh Pelaksanaan Penilaian dan Penyimpulan
Aspek/Indikator/Parameter Bobot
Bobot
Rinci
Kriteria
Capaian
per
Capaian
per
Capaian
per
Capaian
Kinerja
Keterangan
parameter indikator aspek
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
A Aspek Kebijakan 20%
Kebijakan di daerah sudah sesuai dengan I dentifikasi efektivitas
20
kebijakan pusat pengendalian terkait
dengan pengelolaan
10 %tase
-Tidak ada kebijakan yang bertentangan risikonya atas capaian
kinerja yang tidak
10 %tase
-Tidak ada kebijakan yang menghambat tercapai/maksimal
B
20%
Aspek Kelembagaan
PD yang terlibat sesuai kebutuhan 6,67 I dentifikasi efektivitas
-Terdapat SK Tim kerja terkait pembangunan pengendalian terkait
pariwisata yang memuat perangkat daerah 3,33 Ya/Tidak dengan pengelolaan
yang terlibat risikonya atas capaian
-Terdapat Dokumen perencanaan yang kinerja yang tidak
3,33 Ya/Tidak
memuat Perangkat Daerah yang terlibat tercapai/maksimal
Pembagian Peran dan Tugas PD telah
6,67
ditetapkan
-Terdapat SK Tim kerja yang memuat peran
3,33 Ya/Tidak
dan tugas Perangkat Daerah terlibat
-Tidak ada peran dan tugas yang tumpang
3,33 Skala
tindih
PD yang terlibat telah menjalankan
6,67
fungsinya
-Terdapat Kerangka Acuan Kerja dari
3,33 Ya/Tidak
Peangkat Daerah yang terlibat
-Program dan kegiatan Perangkat Daerah
yang terlibat telah mendukung pembangunan
3,33 Ya/Tidak
destinasi pariwisata (Efektivitas)

C Aspek Indikator Kinerja 30%


Indikator kinerja telah selaras dalam I dentifikasi efektivitas
30
mendukung sasaran strategis pengendalian terkait
-I ndikator kinerja kegiatan telah selaras dengan pengelolaan
dengan indikator kinerja program dan risikonya atas capaian
30 %tase
mendukung sasaran strategis (efisien) kinerja yang tidak
tercapai/maksimal
D Aspek Implementasi 30%
Pelaksanaan Pembangunan Destinasi telah I dentifikasi efektivitas
30
sesuai dengan arah dan strategi pengendalian terkait
-Perolehan I nput/Sumber Daya atas program dengan pengelolaan
dan kegiatan terdapat pada standar yang ada 7,50 %tase risikonya atas capaian
(Ekonomis) kinerja yang tidak
-Penggunaan input/sumber daya atas tercapai/maksimal
program dan kegiatan telah optimal (tepat
7,50 %tase
waktu) dalam menghasilkan output (Efisien)

-Output yang dihasilkan dapat dimanfaatkan


7,50 %tase
(Efektivitas)
-output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan
7,50 %tase
yang ditetapkan (Efektivitas)
Total Capaian Kinerja
Pengkomunikasian Hasil Audit dan Monitoring Tindak Lanjut
1) APIP melakukan pembahasan akhir dengan auditi (dalam hal ini Perangkat Daerah yang menjadi leading sector) dan membahas mengenai notisi hasil audit
2) Notisi hasil audit minimal memuat mengenai capaian kinerja yang memuat aspek ketaatan, ekonomis, efisien, efektif, temuan dan rekomendasi mengenai perbaikan
pengelolaan risiko dan efektivitas pengendalian.
3) Pembahasan akhir sebaiknya dihadiri oleh pihak-pihak yang berwenang mengambil keputusan dari kedua belah pihak dan dibuatkan berita acara pembahasan hasil
audit
4) Dalam pembuatan laporan hasil audit setidaknya mencakup:
• Dasar melakukan audit intern
• Tujuan/sasaran, ruang lingkup dan metodologi audit
• Pernyataan bahwa penugasan dilaksanakan sesuai dengan standar audit
• Kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian/pengukuran capaian kinerja
• Hasil audit berisikan simpulan, fakta dan rekomendasi
• Tanggapan dari pejabat auditi yang bertanggung jawab
• Pernyataan adanya keterbatasan apabila ada

5) Penyajian laporan hasil audit kinerja dapat merujuk pada Peraturan Deputi PPKD Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Pedoman Umum Audit Kinerja Berbasis Risiko

6) APIP perlu memantau dan mendorong tindak lanjut untuk memastikan bahwa rekomendasi telah dilaksanakan dalam rangka memperbaiki kelemahan serta
kekurangan yang ada
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai