Anda di halaman 1dari 27

Kebijakan Pembangunan

Kepariwisataan

Santi Septianti, SE, MM


Rujukan Regulasi
Pembangunan Kepariwisataan di Indonesia

Regulasi Perencanaan Regulasi Pariwisata HKPD Aturan Terkait Lainnya


dan Penganggaran
• UU No. 10 Tahun 2009 tentang • UU No. 23 Tahun 2014 tentang
• UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem • Peraturan Presiden 64 Tahun
Kepariwisataan Pemerintahan Daerah
Perencanaan Pembangunan Nasional 2014 tentang Koordinasi
• UU No. 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi • UU No 1 Tahun 2022 tentang
• UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Kreatif Strategis Lintas Sektor
Hubungan Keuangan Antara
Negara • PP No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Penyelenggaraan
Pemerintah Pusat dan Keuangan
• PP No. 17 Tahun 2017 tentang Induk Pembangunan Kepariwisataan Kepariwisataan, sebagaimana
Daerah (HKPD)
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Nasional Tahun 2010-2025 telah diubah 3 kali melalui
• Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
Penganggaran • Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun Perpres 40/2107, Perpres
55 Tahun 2005 tentang Dana
• Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang 2019 tentang Kementerian Pariwisata 14/2018, dan Perpres 26/2022
Perimbangan- Presiden Nomor 7
RPJMN 2020-2024 dan Ekonomi Kreatif Tahun 2022 tentang Petunjuk • Perpres No. 84 Tahun 2021
• Perpres No. 108 Tahun 2022 tentang RKP • Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik tentang RIDPN Lombok-Gili
2023 yang dimutakhirkan dengan 2019 tentang Badan Pariwisata dan Tahun Anggaran 2022 Tramena Tahun 2020-2044
Perpres No. 134 Tahun 2022 Ekonomi Kreatif • Perpres No. 7 Tahun 2022 tentang • Perpres No 79, 80, dan 87
• Permen PPN/Kepala Bappenas No. 1 • Peraturan Menteri Pariwisata dan Petunjuk Teknis Dana Alokasi tentang Percepatan
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Ekonomi Kreatif Nomor 12 Tahun 2020 Khusus Fisik Tahun Anggaran 2022
Permen PPN/Kepala Bappenas No. 3 tentang Rencana Strategis Kementerian Pembangunan Jawa Tengah,
• Peraturan Menteri Perencanaan
Tahun 2019 tentang Tata Cara Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Jawa Timur, Kawasan Rebana
Pembangunan Nasional/Kepala
Penyusunan RPJM Tahun 2020-2024 Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun dan Jabar bagian Selatan
Badan Perencanaan Pembangunan
2020-2024 Nasional Nomor 4 Tahun 2019
• Berbagai Peraturan Menteri Pariwisata tentang Tata Cara Perencanaan
dan Ekonomi Kreatif Dana Transfer Khusus

2
Amanat RPJMN 2020-2024: Peningkatan Kontribusi Pariwisata Berkelanjutan
(Quality & Sustainable Tourism)

Pariwisata juga menjadi bagian dari Tujuan Pembangunan


RPJMN Nilai-Nilai utama: Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs)

2020-2024 Pariwisata berkelanjutan


Perpres 59/2017: TPB, bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan
kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta
Target utama pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu
Nilai Tambah menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi
Pariwisata SDM terampil berikutnya.

Kepuasan pengalaman
PARIWISATA Target 8.9 – pada tahun 2030, menyusun dan menerapkan
kebijakan untuk mempromosikan pariwisata
BERKUALITAS berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan
Diversifikasi produk
dan jasa mempromosikan budaya dan produk lokal.

Adopsi teknologi Target 12.b – mengembangkan dan menerapkan alat untuk


Target Utama: memantau dampak pembangunan berkelanjutan untuk
✓ Devisa pariwisata pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan
kerja, mempromosikan budaya dan produk lokal.
✓ Nilai tambah sektor pariwisata
✓ Kesiapan destinasi, industri dan masyarakat
✓ Kapasitas SDM pariwisata
Target 14.7 – pada tahun 2030 meningkatkan manfaat ekonomi
Dasar hukum pelaksanaan pariwisata berkelanjutan: bagi SIDS dan LDCs dari penggunaan sumber daya laut yang
➢ Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan berkelanjutan, termasuk melalui pengelolaan perikanan, budidaya,
➢ Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 dan pariwisata yang berkelanjutan.
➢ Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021
tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan

3
Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024

Peningkatan Nilai Tambah Pariwisata melalui:


Peningkatkan daya saing destinasi dan industri pariwisata yang didukung penguatan rantai pasok dan ekosistem
pariwisata
Peningkatan lama tinggal dan pengeluaran wisatawan sebagai hasil dari perbaikan aksesibilitas, atraksi dan amenitas,
termasuk di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
Revitalisasi Bali dengan fokus meningkatkan daya dukungnya.
Pengembangan amenitas dan atraksi wisata melibatkan industri dan partisipasi masyarakat yang didukung:
• Kerja sama pembiayaan,
• Perbaikan pengelolaan destinasi,
• Penerapan standar layanan,
• Penguatan rantai pasok industri pariwisata,
• Penataan kota sebagai service hub pariwisata,
• Penataan kawasan perdesaan untuk mendukung pariwisata, serta desa wisata.
Peningkatan citra dan diversifikasi pemasaran pariwisata yang didukung keterpaduan pemasaran, serta penguatan nation
branding
Penerapan praktik berkelanjutan di sektor pariwisata

4
Destinasi Disiapkan Melalui Peningkatan Aksesibilitas, Pengelolaan Atraksi dan
Amenitas, dan Penyiapan SDM Terampil
1 Pembangunan 2 Pembangunan Kawasan 3 Pembangunan
Infrastruktur Amenitas
untuk Aksesibilitas Wilayah/Perkotaan

Perintisan, Pengembangan, Pemantapan, Pembangunan Desa Wisata Pembangunan Kawasan


Jaringan Jalan Revitalisasi Destinasi Pariwisata Pariwisata
Bandara Penyediaan Sistem
dan Jembatan Air Baku Penyediaan
4 Amenitas dan Atraksi Air Minum
(SPAM)

Hotel dan Rumah Wisata &


Rel Makanan dan Wahana
Resort Pondok Wisata
(Homestay) Minuman Wisata Listrik

Pelabuhan Angkutan 5 Pengembangan SDM Pariwisata Instalasi Tempat


Multimoda Pengolahan Air Pemrosesan Akhir
Limbah (IPAL) (TPS/TPA)
Penanganan Jalan
Mendukung DPP
& Pembangunan Amenitas
Pembangunan Pelabuhan Kawasan Pariwisata (oleh
dan Bandara Gerakan Sadar Wisata Pelatihan dan Sertfikasi Kewirausahaan
Pemerintah)

6 Pemampu (Enabler)
Pembangunan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Penguatan Industri
Tata Kelola untuk Adopsi
Pariwisata (Ekonomi, Sosial-Budaya, Pariwisata
Pengalaman Wisata Teknologi
Lingkungan) dan Bisnis Inklusif
5
Fokus Utama: 5 DPSP dan 5 DPP berikutnya

5 Pemerintah akan fokus pada pengembangan Danau Toba,


DPSP Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang

Setelah urusan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, maka 5


5 DPP
destinasi berikutnya adalah Wakatobi, Raja Ampat, Bangka Belitung
berikutnya
Bromo Tengger Semeru, dan Morotai

Tematik Pembangunan Pariwisata yang Berkualitas

Sumber: Rapat Terbatas Presiden RI tanggal 21 November 2019 dan 10 Desember 2019.
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024; Perpres 64/2014 tentang Koordinasi
Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Kepariwisataan, sebagaimana telah diubah 2 kali melalui Perpres
40/2107 dan Perpres 14/2018

6
Perkembangan Capaian Pembangunan Sektor Pariwisata

7
Pemulihan Terus Membaik Hingga Triwulan IV 2022
Momentum Perbaikan Sektor Pariwisata
Kunjungan Wisman (Ribu Orang) Penumpang Pesawat Domestik (Juta) Penumpang Kereta Api (Juta Orang) Penumpang Kapal Laut (Juta Orang)
2.500 25
25 7

6
2.000 20
20
5

1.500 15
15 4

1.000 3
10 10

2
500
5 5
1

-
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 - - 0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

PDB Peny. Akomodasi Makan Minum TPK Hotel Berbintang (Persen) Lama Tinggal Hotel Berbintang (Hari) Investasi Sektor Hotel Restoran
80 60 2 8.000
PDB Nasional 2020 Q1 2020 Q2 2020 Q3
Sektor Akmamin 1,9
60 7.000 2020 Q4 2021 Q1 2021 Q2
50
Akomodasi 1,8
6.000 2021 Q3 2021 Q4 2022 Q1
40 Makan Minum 1,7
40 2022 Q2 2022 Q3 2022 Q4
1,6 5.000
20
1,5 4.000
30
1,4
- 3.000
20 1,3
(20) 2.000
1,2

10 1,1 1.000
(40)
1
-

Jan

Jan
Mar

Mar
Nov

Nov

Nov
Mar
Mei

Sep

Mei

Sep

Mei

Sep
Jan
0

Jul

Jul

Jul
(60) Proyek (Unit) Nilai (Rp Proyek (Unit) Nilai (Rp
Mar
Jan

Nov

Nov

Nov
Mar

Mar
Mei

Mei

Mei
Sep

Sep

Sep
Jan

Jan

Miliar) Miliar)
Jul

Jul

Jul

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2020 2021 2022

2020 2021 2022 2020 2021 2022 PMA PMDN

8
TREND PENGEMBANGAN PARIWISATA

Megatrend 2045: Pariwisata Destinasi harus berfokus berkelanjutan dan fokus pada
Wisatawan cenderung melakukan proses browsing, Pasar pariwisata menjadi semakin kompetitif, terutama penyediaan pengalaman unik dan autentik yang
booking, dan payment yang lebih dekat dari hari untuk destinasi dengan fitur iklim atau keindahan alam yang menghubungkan wisatawan dengan penduduk
keberangkatan. Inspirasi untuk berwisata Gen X datang serupa. Untuk menonjol, destinasi perlu fokus pada kekhasan setempat. Wisatawan difasilitasi untuk merasakan
dari pinterest dan blogs, Millennials dari instagram, dan mereka. Tempat harus mengidentifikasi merek destinasi, budaya, makanan, dan gaya hidup lokal, memberi jalan
Gen Z dari TikTok yang menonjolkan budaya dan pengalaman unik yang kepada pengalaman otentik yang pasti akan mereka
Pemasaran yang Efektif dan ditawarkan kepada wisatawan ingat.
Peran Media Sosial
Destination Sustainability and
Uniqueness Community
Engagement

Standar Keamanan Business Leisure Adopsi Teknologi Transisi Menuju


Pertumbuhan
dan Kebersihan Travel Maraknya wisata massal, meningkatkan perdebatan
tentang ‘batasan pariwisata’ di kalangan penduduk Berkelanjutan
Akibat teknologi, pemisahan antara pekerjaan dan kehidupan
Pandemi COVID-19 telah merubah persepsi setempat. Destinasi perlu menggunakan kemajuan
menjadi kabur. Hal ini melahirkan perjalanan ‘BLeisure’, Komitmen pemerintah dalam Net
wisatawan dan meningkatkan standar teknologi untuk mengembangkan manajemen
sebuah genre perjalanan yang menggabungkan antara bisnis Zero Emission (NZE) dilakukan
keselamatan dan kebersihan. Mereka pengelolaan pengunjung dan meningkatkan tourism
dan liburan. Pelakunya adalah pekerja yang memutuskan untuk mendukung pencapaian
memiliki preferensi untuk menjaga jarak, experience. Teknologi, termasuk VR, AR, dan
untuk mengadopsi gaya hidup remote working sambil penurunan emisi gas rumah
pembayaran tanpa kontak, dan booking gamifikasi, dapat digunakan untuk mengelola alur
melakukan traveling. Hotel bisnis dengan kecepatan internet kaca.
yang fleksibel. wisatawan, menyebarkan pengunjung dari area ramai
yag baik akan menjadi kebutuhan.
ke area kurang ramai

Sumber,: Berbagai sumber (diolah), UNWTO dan Solimarinternational

9
Megatren yang Mempengaruhi Pariwisata

Perubahan Megatren:
• Pandemi Covid-19
• Kondisi geopolitik dan geoekonomi
• Teknologi: otomasi, teknologi hijau,
digitalisasi, monitoring Kesehatan,
blockchain
• Penduduk kelas menengah: daya beli
+ kesadaran tinggi terhadap dampak
sosial, ekonomi dan lingkungan
• Perubahan demografi: aging society

Sumber: ADB, Covid-19-future-tourism-asia-pacific (Maret,


Sumber: WEF, 2023 2022)

10
Strategi Peningkatan Produktivitas Sektor Pariwisata
Meningkatkan peringkat Daya Saing Pariwisata Nasional Meningkatkan Pariwisata Berkualitas
❑ Meningkatkan pendapatan dari pariwisata (Devisa dan Pendapatan dari
❑ Travel and Tourism Development Index yang dikeluarkan oleh WEF, Wisnus)
Indonesia berada di peringkat 32 (2021) dari semula 70 (2013) ➢ Lama Tinggal (length of stay)
❑ Skor terendah adalah tourist service infrastructure, health&hygine, ➢ Belanja Wisatawan (average spending).
socioeconomic resilience, environment sustainability, dan ICT ➢ ASPA=Target $2.000 / trip (2045).
readiness ❑ Meningkatkan Nilai Tambah Sektor Akmamin dan Sektor Jasa
❑ Peringkat TTDI Indonesia ditargetkan mencapai peringkat 10 Penunjang Pariwisata
dunia (2045) ❑ Pengembangan pariwisata berkelanjutan (penerapan prinsip BGCE)

Meningkatkan kelembagaan destinasi dan Meningkatkan Kapasitas SDM,


pemasaran pariwisata (branding Wonderful industri, dan masyarakat
Indonesia dan National Branding)
❑ Keterampilan Tenaga Kerja pariwisata yang
❑ Branding Pariwisata yang connect dengan industri wellness, Produktivitas ❑
connect dengan sektor unggulan pariwisata
Ekosistem pariwisata yang melibatkan UMKM,
Pertunjukan dan Film, Kuliner, Fashion, Budaya-Sejarah
Indonesia, dan Wisata belanja.
Pariwisata dan masyarakat, serta industri (hotel, restoran,
dll) dalam rantai nilai/rantai pasok
❑ Kelembagaan Destinasi dan Pemasaran quasi pemerintah Indonesia
yang memiliki KPI pengembangan quality tourism dan
pemasaran destinasi Meningkatkan infrastruktur dasar dan
❑ Indonesia menjadi tuan rumah (winisatawan) dalam khusus pariwisata untuk menunjang
pelaksanaan event internasional, termasuk dalam bidang aksesibilitas, amenitas, dan atraksi di
MICE, olahraga, festival, dll Destinasi Prioritas
❑ Desa wisata yang maju dan mandiri

❑ Pembangunan 10 (atau beberapa) Destinasi


Mainstreaming: Pariwisata Prioritas penting untuk memberikan arahan
yang spesifik dalam RPJMN dan RPJPN
❑ Meningkatkan Propaganda: Bangga Berwisata Indonesia, Bangga Buatan Indonesia ❑ Target memiliki 5 Destinasi Pariwisata dalam World
❑ Kemitraan dan Sertifikasi dengan Standar Nasional untuk recognisi pelaku BGCE dan Zero Carbon, misalnya Green Globe Top 25 Destination versi TripAdvisor atau Lembaga
❑ Mainstreaming: Go Local, Kesetaraaan Gender, serta wisata ramah difabel, anak, dan orang tua Pemeringkat yang Kredibel lainnya (2045).
❑ Kemudahan Visa dan Izin Tinggal bagi orang kaya dari Luar Negeri (second home visa dan golden visa)
❑ Indonesia yang archipelagic, perlu meningkatkan wisata minat khusus watersport tourism (diving, snorkling, etc), yatch and
cruise, ecotourism, geopark, dan pulau-pulau kecil

11
Pengembangan Pariwisata
Dalam Rancangan RPJPN 2025-2045
Kerangka Awal Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Pariwisata 2025-2045

2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2045

Peningkatan Daya Saing Peningkatan Destinasi Perwujudan Destinasi


Penguatan Penerapan
Pariwisata Pariwisata Unggulan Asia Pariwisata Unggulan Dunia
Pariwisata Berkelanjutan

● Pembangunan destinasi pariwisata ● Penguatan branding Wonderful ● Peningkatan destinasi selain Bali yang ● Peningkatan destinasi selain Bali
berkelanjutan sesuai preferensi pasar Indonesia menjadi unggulan di Asia yang menjadi unggulan global
yang berkembang ke arah pariwisata ● Relaksasi kebijakan visa untuk ● Peningkatan integrasi konektivitas di ● Peningkatan integrasi konektivitas
berdampak dan berkelanjutan perjalanan bisnis, SAVE tourism, Asia yang efisien dan berbasis pariwisata Indonesia secara global
● Penguatan rantai pasok pariwisata dan kebutuhan khusus wisatawan berkelanjutan ● Integrasi trade, tourism and
yang inklusif dan berkelanjutan lainnya ● Pendalaman pasar tradisional dan investment yang bernilai tambah
● Penguatan tata kelola destinasi dan ● Peningkatan integrasi multimoda perluasan ke pasar baru tinggi
industri pariwisata yang untuk mendukung mobilitas yang ● Peningkatan kualitas integrasi ● Peningkatan SDM pariwisata
terstandardisasi efisien pariwisata dan ekonomi kreatif untuk berdaya saing global
● Pembangunan infrastruktur hijau ● Peningkatan daya saing industri daya saing branding dan penetrasi ● Peningkatan kontribusi pariwisata
untuk infrastruktur dasar dan pariwisata melalui smart services produk dan jasa wisata dan ekonomi sebagai salah satu penggerak
kreatif secara regional utama perekonomian
pendukung pariwisata ● Peningkatan kompetensi SDM ● Peningkatan SDM pariwisata berdaya
● Perluasan penerapan BGCE (Blue, pariwisata tersertifikasi ● Peningkatan pariwisata yang
saing global
Green & Circular economy) ● Peningkatan kualitas atraksi minat ● Peningkatan kualitas rantai pasok adaptif dengan kebutuhan dinamika
● Peningkatan keterampilan SDM khusus, MICE, dan event pariwisata yang inklusif dan pasar, serta tetap inklusif dan
pariwisata internasional berkelanjutan berkelanjutan
● Peningkatan kualitas rantai pasok
pariwisata yang inklusif dan
berkelanjutan

13
Transformasi Sektor Pariwisata

Isu: Masih Rendahnya Penerapan Isu: Masih Rendahnya Nilai Tambah Isu: Masih Rendahnya Daya Saing Pariwisata
Pariwisata berkelanjutan Pariwisata dan Citra Pariwisata

Indikator Indikator Indikator


1. Jumlah destinasi, industri pariwisata dan 1. Kontribusi PDB pariwisata (%) 1. Peringkat Travel and Tourism Development Index
desa wisata yang terstandardisasi dan 2. Peningkatan devisa dan average spending per day (TTDI) masuk dalam peringkat 20 besar dunia
tersertifikasi (ASPA) wisatawan mancanegara ($ AS) (2029) dan 10 besar dunia (2045)
2. Peningkatan skor Travel and Tourism 3. Peningkatan pendapatan wisatawan nusantara (Rp) 2. Peringkat brand Wonderful Indonesia meningkat
4. Nilai tambah sektor akmamin dan sektor jasa 3. Nilai investasi di sektor pariwisata (Rp)
Development Index (TTDI) untuk komponen
penunjang pariwisata (Rp) (opsi) 4. Peningkatan devisa dan average spending per day
keberlanjutan lingkungan hidup, ketahanan 5. Nilai investasi di sektor pariwisata (Rp) (ASPA) wisatawan mancanegara ($ AS)
sosial ekonomi, kesehatan dan kebersihan, 6. Jumlah tenaga kerja pariwisata (orang) 5. Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara
dan infrastruktur pariwisata 7. Persentase tenaga kerja pariwisata yang (orang)
3. Jumlah provinsi dengan nilai Indeks tersertifikasi (%) (opsi)
Pembangunan Kepariwisataan Nasional
(IPKN) di atas 4

14
Penentuan Prioritas - Destinasi Pariwisata

15
Kriteria Penilaian Lokasi Prioritas
Destinasi Pariwisata Proritas Dan Destinasi Pariwisata Pengembangan

• Dalam Rancangan Teknokratis dilakukan analisis


kesiapan Destinasi Pariwisata di Indonesia, yaitu:
penilaian atraksi, aksesibilitas, amenitas, tren
pertumbuhan, jumlah wisatawan, total kontribusi
kepada ekonomi, tingkat kemudahan berusaha di
destinasi, dan beberapa indikator lain seperti
indeks bencana alam dan purcashing power di
destinasi tersebut.
• Semestanya adalah destinasi di RIPPARNAS (DPN,
KPPN, dan KSPN)
• Metologi dilakukan dengan berbasis data
(evidence) dengan pendekatan kuantitatif dan
kualititafi dengan seluruh pentahelix stakeholder
pariwisata.
• Hasil RT RPJMN 2020-2024 menjadi masukan bagi
penyusunan Visi Misi Calon Presiden dan Wakil
Presiden
• Visi Misi Presiden Terpilih menjadi masukan RT
Sumber: Rancangan Teknokratis RPJMN 2020-2024, Bappenas 2019 RPJMN menjadi Perpres RPJMN 2020-2024

16
Taman Nasional Sebagai Destinasi Blue, Green dan Circular Economy untuk
Pariwisata yang Berkelanjutan
Mengintegrasikan Blue, Green dan Circular Economy dan memingkatkan efisiensi sumber daya lebih lanjut dalam rantai nilai
pariwisata merupakan peluang bagi sektor pariwisata untuk merangkul jalur pertumbuhan yang tangguh dan berkelanjutan

• Berinvestasi dalam hal yang dapat mengubah rantai


nilai pariwisata yang lebih berkelanjutan
• Memprioritaskan pendekatan sektor –sektor yang
berpengaruh dalam rangka pendekatan ekonomi
sirkular
• Fokus pembiayaan pembangunan yang
mengedepankan inovasi dan aspek ekonomi sirkular

• Pengambilan keputusan mempertimbangkan


banyak aspek (tidak hanya aspek ekonomi)
• Mengarahkan dana pemulihan menuju pariwisata
yang berkelanjutan
• Mengutamakan kolaborasi lintas sektor
• Mengoptimalkan peran serta kelompok masyarakat
dalam membuat kebijakan

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber


17
Pembangunan Destinasi Pariwisata Mengadopsi Pendekatan End to End Berdasarkan Perencanaan
Terintegrasi dan Berkelanjutan dengan Memaksimalkan Rantai Pasok dan SDM Lokal
End to End Tourism Supply Chain Creating Tourism Destination

Super Priority

Bali

Target Market : Wisatawan Domestik (overland tourist), High End Tourist

Developing and Centralized


Sumatera Jawa-Bali Nusra Kalimantan Sulawesi Maluku-Papua
Bangka Belitung Bromo Morotai
Derawan-Berau Wakatobi
Batam-Bintan Ijen Raja Ampat
Sambas-Singkawang Makassar-Toraja
Padang-Bukittingi Bandung-Halimun Biak Cendrawasih

Target Market : Wisatawan Lokal (aglomerasi), Niche Market, Traveler


18
Integrated Tourism Master Plan (ITMP)
untuk Pengembangan Pariwisata Terpadu
Penyusunan ITMP melalui ITDP Batch 1 Penyusunan ITMP melalui APBN

Lombok-Gili Tramena Danau Toba Borobudur-Yogyakarta- Manado-Likupang Bangka-Belitung


Prambanan

Rancangan Peraturan Presiden Rancangan Peraturan Presiden


Perpres Nomor 84 Tahun 2021 Rancangan Peraturan Presiden Rancangan Peraturan Presiden
• Harmonisasi • Harmonisasi
Penyusunan ITMP melalui ITDP Batch 2
Raja Ampat Morotai
Wakatobi Labuan Bajo Bromo Tengger Semeru

ITMP Sedang Disusun Tahun


Laporan Akhir
2023
Laporan Akhir Finalisasi Laporan Akhir Growth Projections

19
Tahapan Pengembangan

Kondisi Awal 2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039


Lombok Peningkatan Memperkuat
Pengembangan Peningkatan Peningkatan
Gili Destinasi yang Daya Saing Keanekaragaman
Pariwisata Daerah
Terpadu
Indonesia
sebagai Tujuan
Diprioritaskan Pariwista
Tramena Utama Asia

2020 2025 2030 2035 2040 2045

Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5

Pembangunan Penetrasi Pasar Keberlanjutan Pariwisata


• Pemantauan pariwisata untuk
Infrastruktur • Menjaga dan memperkuat
memastikan kelestarian lingkungan
• Konstruksi untuk kawasan wisata yang sudah
• Memperkenalkan potensi tujuan wisata
mendukung industri stabil
baru
pariwisata
• Peningkatan kunjungan
sebagian besar akan ditarik
oleh Mandalika dan tujuan
yang ada
Percepatan Pertumbuhan Diversifikasi Pariwisata
• Akselerasi pertumbuhan pengunjung • Memperkenalkan tujuan wisata baru
• Kegiatan dan pengembangan (Bagian tenggara Pulau Lombok dan
pariwisata akan didorong menuju jalur tengah)
pantai selatan
20
Cakupan Pengembangan

Analisis Kegiatan

Analisis kerangka kelembagaan dan hukum,


A.
peraturan dan kebijakan SDM Kelembagaan
Analisis supply and demand pengembangan Kepariwisataan
B.
daerah tujuan wisata
Analisis kondisi awal (baseline) rencana tata
C. ruang, kesenjangan infrastruktur dan obyek wisata Lahan dan Tata
serta fasilitas bagi pengunjung Ruang
Infrastruktur
Artikulasi peluang dan hambatan lingkungan, Dasar
D.
sosial, sosial-ekonomi, dan warisan budaya Strategi Investasi
Penyusunan visi, proyeksi pertumbuhan, dan
E. Strategi
skenario pembangunan
Pemasaran dan
F. Perincian skenario pembangunan terpilih Branding

Perumusan dan finalisasi rencana induk Jalan dan


G. Lingkungan,
pariwisata terpadu Transportasi
Sosial, dan
H. Memastikan keterlibatan aktif dari para
Budaya
pemangku kepentingan

21
Peningkatan Konektivitas/Transportasi Mendukung
Kemudahan Berwisata Bagi Wisatawan Nusantara

Konektivitas udara menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan tujuan


wisata. Transportasi udara ini memfasilitasi integrasi ke dalam ekonomi dan
menyediakan konektivitas vital pada skala nasional, regional dan
Darat Laut internasional. Pengembangan konektivitas udara menjadi penting dan
Hub/ penyediaan bandara hub untuk melayani tujuan wisata.
Terintegrasi/
Intermoda Sumber: Dimitriou DJ, Air transport connectivity development in tourist regions. 2018

Udara
https://www.merdeka.com/uang/menhub-budi-tekankan-
pentingnya-integrasi-moda-transportasi-umum.html

Keunggulan hub/Intermoda/Integrasi dalam transportasi:


1. Efesiensi waktu yang utama bagi wisatawan agar
sampai di tempat tujuan, selain itu kecepatan diperlukan
untuk rantai pasok pengiriman logistik.
2. Efektivitas biaya transportasi rendah sehingga Indonesia https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230113174150-
6155459/aduh-banyak-rute-penerbangan-hilang-gara- 269-900209/awal-2023-diwarnai-harga-tiket-pesawat-turun-
harga perjalanan wisata terjangkau atau harga logistik jakarta-bali-cuma-segini
gara--ri-defisit-pesawat
bisa bersaing dengan negara lain.
3. Proses rantai pasok logistik akan semakin mudah.
• Dengan tantangan sebagai negara kepulauan, transportasi
https://www.jawapos.com/infrastruktur/28/08/2021/berop
Sumber: INACA, 2022
erasi-kereta-yia-pangkas-jarak-tempuh-bandara-jogja/
udara menjadi pilihan transportasi yang dapat menjangkau
destinasi yang berada di luar pulau/kepulauan dengan
efisiensi waktu yang tinggi
• Peningkatan integrasi moda transportasi seperti Bandara-KA Bandara, • Perlu adanya dukungan dalam bagi dunia usaha sektor
Bandara-DAMRI, KAI-Pelabuhan Penyebrangan, dan DAMRI-Pelabuhan penerbangan seperti skema penyewaan pesawat dan harga
• Integrasi moda transportasi akan memberikan pilihan efisiensi waktu atau avtur, yang mempengaruhi harga tiket penerbangan
efektivitas biaya bagi setiap segmen wisatawan seperti invididu/grup dan • Perlu adanya kebijakan tarif dan insentif harga tiket
kelompok umur tertentu penerbangan bagi wisatawan nusantara
22
Pemasaran Melalui Film Mampu dan Sosial Media
Terjadi Peningkatan Perjalanan Wisatawan Nusantara ke Lokasi Destinasi Film
Sosial Media menjadi media paling Efektif untuk meningkatkan Kunjungan

“…..terdapat pengaruh antara film 5cm Empat influencer otomotif Fitra Eri,
• “…Andre Hirata mengungkap film Om Motomobi, Ridwan Haif, dan
terhadap minat wisata remaja ke Taman Laskar Pelangi sektor pariwisata
Nasional Bromo Tengger Semeru Arief Muhammad melakukan
tanah kelahirannya meningkat Jimmy Challenge ke Taman
sebesar 67,7%, sedangkan sisanya hingga lebih dari 1.800%. Bahkan Nasional Alas Purwo dan Kawah
sebanyak 32,3% di pengaruhi oleh factor sekarang levelnya sudah bukan lagi Wurung.
atau ha lain diluar intensitas menonton lokal, tapi internasional…” Konten Otomotif berpadu padan
fim 5 Cm…..” (Rahmadiani, 2014) (Koridor.co.id) secara apik dengan konten
pariwisata.

• 7 Obyek Wisata di Pangalengan, Travel Influencer menyukai tinggal


dan mempromosikan di Indonesia
Salah Satunya Lokasi Syuting
• Terdapat pengaruh yang dan mempromosikan Indonesia
"Pengabdi Setan“ karena netizen memiliki kekuatan
signifikan antara terpaan media
• Untuk masuk ke Rumah Pengabdi followers dan comments yang
pada film Susah Sinyal terhadap
Setan ini, dikenakan tarif Rp10.000 tinggi. Dapat menjadi salah satu
keputusan berwisata ke Pulau
per orang. Sedangkan biaya parkir nilai tambah untuk bermitra dan
Sumba (Maria, 2018)
mobil Rp5.000 dan motor Rp3.000 mengajak influencer menjadi Duta
Pariwisata Indonesia.

• Menggunakan teknik
• Pengaruh yang terjadi Public Figure dan Artis
storynomics tourism, membuat channel YT
terhadap perkembangan menampilkan berbagai daya dengan bertemakan wisata.
pariwisata di Rumah Do’a Tarik sekitar Danau Toba dan Millenials menggunakan YT
Bukit Rhema (Gereja Ayam) mengangkat isu kearifan lokal dan IG. Gen Z menggunakan
(Herlambang, 2019). dalam film TikTok.
• Mencapai lebih dari 2 juta
penonton

23
Digitalisasi untuk Kemudahan Berwisata di Indonesia
Meningkatan Pengalaman Wisatawan Nusantara dimulai sejak Browsing dan Booking

Sistem Pemesanan Digital Terintegrasi Digitalisasi Pemesanan Transportasi

Aplikasi Garuda Indonesia

Digitalisasi Pemesanan Akomodasi

Aplikasi Traveloka

Sumber: Amadeus, 2022 Digitalisasi Pemesanan Atraksi/


Aktivitas Wisata
• Seiring dengan perkembangan teknologi dan generasi wisatawan yang lebih dinamis dan spontaneous, proses
browsing, booking, dan payment berlangsung lebih dekat dengan hari perjalanan wisata dibandingkan generasi
sebelumnya.
• Badan Usaha (Swasta dan BUMN) berkontribusi besar dalam mendukung digitalisasi di sektor pariwisata
• Digitalisasi pariwisata Indonesia dapat meningkatkan pengalaman wisatawan nusantara berwisata di Indonesia Aplikasi Xplorin
• Digitalisasi juga membantu pemerintah dalam mendapatkan Big Data Pariwisata yang dapat menciptakan kebijakan
24
… Untuk Mengoptimalkan Peran Taman Nasional

Sumber: Paparan Ditjen KSDAE, KLHK, 2016


25
123 TAMAN WISATA ALAM

26
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai