Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF MELALUI


PEMANFAATAN DAN PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL,
KEGIATAN PENGEMBANGAN EKOSISTEM EKONOMI KREATIF,
SUB KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

TAHUN ANGGARAN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT


DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
Komplek Perkantoran Pemkab Bandung Barat Jl. Raya Padalarang-Cisarua KM. 2 Ngamprah
Telp/Fax (022) 27010109
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

Sub Kegiatan Penyusunan Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif


Perangkat Daerah : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Bidang Urusan/Tugas : Pariwisata
Program : Pengembangan Ekonomi Kreatif Melalui
Pemanfaatan dan Perlindungan Hak Kekayaan
Intelektual
Hasil : Pelaku usaha industri kreatif yang meningkat
kompetensinya
Kegiatan : Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Dokumen Rencana Aksi Pengembangan
Ekonomi Kreatif
Kinerja Kegiatan : Tersedianya Rencana Aksi Pengembangan
Ekonomi Kreatif
Satuan Ukuran dan Jenis Keluaran : Dokumen
Volume : 1 Dokumen

A. LATAR BELAKANG
Ekonomi kreatif juga merupakan wujud dari upaya pembangunan yang
berkelanjutan melalui kreativitas, yang mana pembangunan berkelanjutan adalah suatu
iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang
terbarukan. Sehingga, ekonomi kreatif adalah manifestasi dari semangat bertahan hidup
yang penting bagi negara-negara maju dan juga menawarkan peluang yang sama untuk
negara-negara berkembang. Pesan besar yang ditawarkan ekonomi kreatif adalah
pemanfaatan cadangan sumber daya yang bukan hanya terbarukan, bahkan tak terbatas,
yaitu ide, talenta, dan kreativitas.
Produk Domestik Bruto (PDB) dari sub sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia
pada 2021 memberikan kontribusi cukup besar yang mencapai 6,98 persen atau dengan
nilai Rp1.134 triliun. Kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB) ekonomi kreatif
(ekraf), Jawa Barat menyumbangkan 20,73% dari total produk domestik (PDB) ekraf
nasional. Bila dirupiahkan, nilai kontribusi ekraf Jawa Barat pada tahun 2016 lalu bahkan
sudah mencapai Rp 191,3 triliun.
1. Gambaran Umum
Kabupaten Bandung Barat sebagai kabupaten yang memiliki potensi sumber
daya manusia kreatif, dalam perencanaannya akan berkembang dan ditetapkan
sebagai Kabupaten/kota Kreatif. Sembilan dari enam belas sub sektor ekonomi
kreatif telah berkembang dengan cukup baik di Bandung Barat yaitu Seni
Pertunjukan, Kuliner, Film, Fotografi, Fashion, Kriya, Musik, Desain Produk dan
Seni Rupa.Terdapat tiga Sub sektor yaitu Sub Sektor Seni Pertunjukan, Kuliner dan
Kriya yang menjadi prioritas pengembangan tahun 2023. Sub Sektor Film, Animasi
dan Video masih menjadi sub sektor yang dikembangkan potensinya oleh Kabupaten
Bandung Barat untuk menjadi Sub Sektor unggulan.
Jumlah pelaku ekonomi kreatif yang tercatat di Kabupaten Bandung Barat
sebanyak kurang lebih 8.796 orang pada tahun 2021 dari berbagai sub sektor dengan
asumsi bahwa jumlah tersebut diprediksikan terus bertambah seiring dengan
dinamika wilayah yang terus berkembang. Pengembangan ekonomi kreatif di
Kabupaten Bandung Barat telah sejalan dengan visi, misi dan isu strategis daerah
dimana ekonomi kreatif diharapkan dapat menjadi tulang punggung perekonomian
masyarakat¸ meningkatkan daya saing ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan
penanggulangan kemiskinan.
Sebagai mana tertuang dalam dokumen RPJMD Kabupaten Bandung Barat
Tahun 2018-2023 serta dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi pelaksanaan
pengembangan ekonomi kreatif serta pengawasan penyelenggaraan dan penyediaan
prasarana ekonomi kreatif. Salah satu sasaran pembangunannya adalah
meningkatnya pertumbuhan dan produktivitas pelaku sektor ekonomi kreatif.
2. Kondisi Saat ini
Perkembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung Barat selama 2 (dua)
tahun terakhir berdasarkan hasil pendataan dan pemutakhiran data ekonomi kreatif
tahun 2022 cenderung mengalami penurunan. Salah satunya akibat pandemi Covid-
19 yang sampat saat ini masih belum menujukan tanda-tanda akan berakhir. Namun
meskipun mengalami penurunan, geliat ekonomi kreatif masih menunjukkan
eksistensi dan prestasinya dalam menampilkan produk – produk yang inovatif dan
penuh dengan kreatifitas.
Rekapitulasi Sub Sektor Ekonomi Kreatif
di Kabupaten Bandung Barat Tahun 2022

Sumber: Hasil Pendataan Dan Pemutakhiran Data Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Tahun 2022

3. Urgensi Kebutuhan Rencana Aksi


Menjadi amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 bahwa setiap daerah
sebaiknya punya rencana aksi / rencana induk pengembangan ekonomi kreatif.
Meski saat ini pengembangan ekonomi kreatif sendiri belum secara eksplisit dalam
perencanaan pembangunan Kabupaten Bandung Barat sebagai sektor yang akan
mengambil peran penting dalam pariwisata berbasis ekowisata.
Penyusunan rencana aksi pengembangan ekonomi kreatif Kabupaten Bandung
Barat diharapkan berisi konsepsi, arah kebijakan, dan strategi mengenai
pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung Barat. Memberikan
kontribusi ekonomi, menjadi citra dan identitas bangsa, sumber daya terbarukan,
menciptakan inovasi dan kreativitas, serta pemerataan kesejahteraan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Maksud kegiatan penyusunan kajian ini adalah adanya Dokumen Kajian
Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Bandung Barat yang
menjadi amanat dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi
Kreatif.
2. Tujuan
Tujuan penyusunan Kajian Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Kabupaten Bandung Barat diantaranya:
a. Meningkatkan daya saing pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung
Barat.
b. Peningkatan jumlah dan kualitas wirausaha kreatif dan Pekerja Kreatif yang
berkiprah pada lapangan pekerjaan baik dalam usaha Ekonomi Kreatif maupun
dalam sektor pembangunan selain usaha Ekonomi Kreatif.
c. Penciptaan keterkaitan dari hulu ke hilir usaha Ekonomi Kreatif dengan
berbagai industri dan jasa lainnya di seluruh sektor pembangunan.
d. Meningkatkan kontribusi usaha ekonomi kreatif dalam perekonomian nasional,
khususnya di Kabupaten Bandung Barat.
3. Sasaran
Tersedianya dokumen Kajian Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Kabupaten Bandung Barat yang akan menjadi dasar dan masukan dalam penyusunan
kebijakan/regulasi pengembangan ekonomi kreatif. Serta mendorong peningkatan
nilai tambah ekonomi kreatif, ekspor ekonomi kreatif, dan tenaga kerja ekonomi
kreatif baik itu pelaku usaha berskala kecil, menengah dan besar di Kabupaten
Bandung Barat.

C. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung
Barat di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4688);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6801);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan
Indikasi Geografis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 252,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5953);
6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 212, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6414);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 Tentang Ekonomi Kreatif Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6802);
9. Peraturan Presiden Nomor 142 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan
Ekonomi Kreatif Nasional Tahun 2018–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 272);
10. Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2019 tentang Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 204);
11. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2019 tentang Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 205);
12. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2021 Nomor 63) sebagaimana dirubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2021 Nomor 63);
13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2017 Tentang
Pengembangan Ekonomi Kreatif (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2017 Nomor 15);
14. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2019 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2017 Tentang
Pengembangan Ekonomi Kreatif (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
Nomor 69);
15. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 44 Tahun 2021 Tentang Rencana Aksi
Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021-2025
(Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 Nomor 44);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung Barat (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016 Nomor 9 Seri D) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 8 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 9
Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Bandung Barat;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 16 Tahun 2022 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2023 (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Barat Tahun 2022 Nomor 16);
18. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 76 Tahun 2020 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat (Berita Daerah Tahun 2020 Nomor 77)
19. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah di
Lingkungan Pemerintah Daerah (Berita Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun
2021 Nomor 62);
20. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 39 Tahun 2023 tentang Perubahan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2023 (Berita Daerah
Kabupaten Bandung Barat Tahun 2023 Nomor 39).
21. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 52 Tahun 2022 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2023 (Berita Daerah
Kabupaten Bandung Barat Tahun 2022 Nomor 52) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 30 Tahun 2023
tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 52 Tahun
2022 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2023 (Berita Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2023 Nomor 30).
D. INDIKATOR KINERJA
Penyusunan Kajian Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten
Bandung Barat diharapkan menghasilkan keluaran sebagai berikut :
1. Mendapatkan strategi kebijakan yang tepat dalam program pengembangan ekonomi
kreatif ke depan
2. Menciptakan Ekosistem Ekonomi Kreatif yang berdaya saing global
3. Menciptakan kesempatan kerja baru yang berpihak pada nilai seni dan budaya
bangsa Indonesia serta sumber daya ekonomi lokal;
4. Melindungi hasil kreativitas Pelaku Ekonomi Kreatif

E. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Dinas Pariwista Kebudayaan Kabupaten
Bandung Barat, para pengambil kebijakan, Perangkat Daerah Terkait serta stakeholder
lainnya.

F. HASIL YANG DIHARAPKAN


Tersedianya Dokumen Kajian Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Kabupaten Bandung Barat yang mendeskripsikan formulasi kebijakan dan time line
pelaksanaan dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan berupa Dokumen :
1. Laporan Desain Riset atau Instrumen Survei (DRIS).
2. Laporan Akhir Kajian
3. Ringkasan Eksekutif.

G. RINCIAN AKTIVITAS
Rincian Kegiatan Kajian Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten
Bandung Barat adalah sebagai berikut:
1. Tahapan Pelaksanaan
a) Penyusunan Rancangan Kajian (Desain atau Instrumen Survei).
b) Pengumpulan Data.
c) Pengolahan dan Analisis Data.
d) Forum Diskusi/ Seminar
e) Pelaporan Akhir
2. Identifikasi Kebutuhan
Kegiatan Kegiatan Kajian Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Kabupaten Bandung Barat memiliki identifikasi kebutuhan sebagai berikut:
a) Pelaksanaan kegiatan memerlukan tenaga SDM Tenaga Ahli Muda, Asisten
Tenaga Ahli dan Operator pengelola data.
b) Sarana/Prasarana untuk melaksanakan rapat, pelaporan, penggandaan dan
publikasi media.
H. SUMBER PENDANAAN
Sumber pendanaan untuk seluruh tahapan kegiatan Penyusunan Kajian Rencana
Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bandung Barat dibiayai dari APBD
Tahun Anggaran 2023 melalui Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat.

I. RINCIAN PENGGUNAAN ANGGARAN


Dalam menunjang pekerjaan ini membutuhkan anggaran dari APBD Kabupaten
Bandung Barat sebesar Rp. 74.871.000 (Tujuh Puluh Empat Juta Delapan Ratus Tujuh
Puluh Satu Ribu Rupiah), dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Perhitungan
NO Uraian Kegiatan Harga Total
Volume Satuan
Satuan
A B C D E F
BIAYA LANGSUNG PERSONIL
I. TENAGA AHLI
1. Ahli Muda (S1 3 Th 1 x 1 Org/Bln 17.913.000 17.913.000
2. Ahli Muda (S1 1 Th) 2 x 1 Org/Bln 15.354.000 30.708.000
3. Asisten Tenaga Ahli 1 x 1 Org/Bln 3.000.000 3.000.000

II. TENAGA PENDUKUNG


1. Operator Komputer 1 x 1 Org/Bln 2.250.000 2.250.000

BIAYA LANGSUNG NON


PERSONIL
I Biaya Non Personil
1. Biaya Non Personil 1 Paket 21.000.000 21.000.000

Total Sebelum Pajak 74.871.000

J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Penyusunan Kajian Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Kabupaten Bandung Barat dilaksanakan satu tahun anggaran 2023 dengan matriks jadwal
sebagaimana terlampir.

K. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) ini disusun sebagai pedoman untuk
penyusunan Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Bandung Barat
pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat dengan harapan dapat
mampu memberikan kontribusi pembangunan di Kabupaten Bandung Barat.

Bandung Barat, Oktober 2023


Mengetahui, Pelaksana Kegiatan,
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi
Kabupaten Bandung Barat Kreatif

AKHMAD PANJI HERNAWAN, SH, EDO ENDRAWAN, S.Sos, MM


M.Si
Pembina Utama Muda, IV/c Penata Tk. 1, III/d
NIP. 19670217 199703 1 004 NIP. 19710904 200604 1002

Anda mungkin juga menyukai