Anda di halaman 1dari 38

Inovasi Dalam

Pengembangan Model
Bisnis Kreatif
Disampaikan oleh:
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Bandung Barat

Pada Pelatihan Pengembangan Model Bisnis dan Inovasi


Desa Cibodas Kec. Lembang dan Desa Kertajaya Kec. Padalarang
Kabupaten Bandung Barat

Ngamprah, November 2023


1. Mengapa Perlu Inovasi Model Bisnis 2

• Model bisnis (Business Model) adalah rancangan cara kerja


atau proses kegiatan atau akvitas berbisnis secara
menyeluruh yang digambarkan secara visual dan sederhana
agar mudah dimengerti atau dirumuskan secara matematis
agar terformulasikan sebagai sebuah standar yang
memudahkan untuk perhitungan.
• Dimulai dari pengadaan bahan baku, pembuatan produk,
penyimpanan, distribusi, pemasaran dan penjualan,
pengelolaan uang, pengelolaan sumberdaya manusia sampai
kepada pelanggan.
3

• Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai kreatifitas dan inovasi.


Inovasi tidak cukup hanya dengan membuat suatu penemuan baru
(invention), baik dalam hal produk atau jasa, akan tetapi untuk
menjadi inovasi dibutuhkan komponen lain yaitu komersialisasi
(commercialization).
• Baik di dalam invention maupun commercialization, sangat
dibutuhkan kreatifitas. Meskipun inovasi dan kreatifitas itu
berbeda, namun relevan satu sama lain. Kreatifitas dibutuhkan
untuk membuat inovasi bisa berhasil, namun begitu, kreatifitas
tinggi belum tentu menghasilkan inovasi yang berhasil, karena
komersialisasi membutuhkan respon pasar yang positif.
4

• Innovation = Invention X Commercialization


• Pada persamaan di atas, yang perlu diperhatikan
adalah bahwa fungsi yang terlibat bukanlah fungsi
penjumlahan, namun fungsi perkalian. Artinya kedua
variabel yang membentuk inovasi mutlak harus
dipenuhi. Jika variabel invention sama dengan nol,
maka inovasi juga sama dengan nol. Begitu pula jika
commercialization sama dengan nol, maka inovasi juga
sama dengan nol.
5

• Pada kebanyakan kasus, suatu penemuan tidak dapat


menghasilkan nilai ekonomis dengan sendirinya, namun justru
komersialisasi lah yang mampu menghasilkan nilai ekonomis dari
suatupenemuan. Nilai yang dihasilkan dari komersialisasi jauh
lebih besar daripada penemuan itu sendiri.
• Sebagai contoh kita bisa melihat salah satu perusahaan paling
inovatif, Apple Computer. Produk komputer personalnya,
Macintosh, bukanlah murni penemuan dari Apple Computer, akan
tetapi sudah ada perusahaan lain yang membuat produk komputer
personal yaitu Xerox, yang dinamai dengan Xerox Alto.
6

Xerox Alto Apple Machintos


7

• Produk Apple yang lain yaitu iPod, yang merupakan alat


pemutar musik, juga bukan merupakan barang baru
yang belum ada sebelumnya.
• Dari sini kita bisa lihat bahwa ternyata produk yang
dihasilkan oleh Apple Computer bukan lah penemuan
baru, namun yang dilakukan oleh Apple adalah upaya
komersialisasi yang jauh lebih efektif sehingga nilai
dari inovasinya sangat besar.
8

Mp3 player Apple iPod


generasi awal
9

• Secara umum, inovasi dapat diklasifikasikan


berdasarkan jenis dan kategorinya.
• Inovasi dapat diterapkan pada:
10

• Inovasi disruptive artinya inovasi yang revolusioner, mengusik dan


menggantikan cara maupun produk yang sudah ada.
• Pada inovasi yang bersifat disruptive, relevan dengan yang
dijelaskan oleh salah satu ekonom, Joseph Schumpeter, yaitu apa
yang dia sebut sebagai creative destruction.
• Creative destruction mengacu pada pengenalan produk, jasa,
maupun bisnis baru yang mampu memaksa kondisi pasar existing
untuk berubah membentuk kondisi pasar baru, sehingga bukan
saja peta persaingannya yang berubah, namun konteks pasarnya
pun juga berubah. Contohnya Uber, yang mampu mengubah
konteks industri jasa transportasi yang sudah ada.
11
12

• Inovasi incremental artinya


inovasi yang evolusioner,
bertahap, yang dihasilkan dari
perbaikan cara maupun produk
yang sudah ada.
• Sebagai contoh misalkan pisau
cukur Gillette, yang
perubahannya perlahan, mulai
dari penambahan jumlah mata
pisau, perbaikan bentuknya
agar lebih ergonomis, dst.
13

• Sedangkan inovasi
lateral/general, yaitu inovasi
yang dihasilkan dari menirukan
inovasi yang sudah ada.
• Contohnya inovasi dari layar
smartphone dengan notch atau
“poni” yang banyak ditirukan
oleh vendor smartphone lain,
setelah Apple memperkenalkan
penggunaan layar dengan
notch pada produk iPhone X.
14

• Antara jenis dan kategori inovasi dapat dikombinasikan


sehingga menghasilkan berbagai macam inovasi.
• Ada inovasi dalam hal teknologi dan sifatnya disruptive,
contohnya yaitu penggunaan sistem operasi Android pada
smartphone.
• Berdasarkan data dari Statista terkait penjualan smartphone
pada pengguna akhir, dari tahun 2009 hingga 2018, sistem
operasi existing, yaitu Symbian dan RIM (Blackberry), kian
tergerus dan digantikan oleh sistem operasi Android, hingga
yang bertahan di tahun 2018 hanya tinggal dua pemain
utama, yaitu sistem operasi Android dan iOS.
Grafik: Global smartphone sales to end users from 1st quarter 2009 to 15
2nd quarter 2018, by operating system (in million units)

Sumber: Statista, 2019


16

• Contoh inovasi lain ada yang


dihasilkan dari produknya dan
sifatnya incremental, contohnya
Coca Cola.
• Inovasi yang dibuat oleh Coca Cola
adalah dengan mengubah komposisi,
menambah flavor baru,
menggunakan gula stevia, dst., yang
mana hal tersebut dilakukan secara
perlahan dan masih menggunakan
produk yang sudah ada. Rincian
inovasi Coca Cola disajikan pada
tabel berikut.
17
18

• Inovasi yang belakangan ini berdampak besar adalah inovasi yang


dilakukan terhadap model bisnis, baik yang incremental maupun
disruptive.
• Salah satu faktor yang membuat inovasi model bisnis memiliki
dampak yang besar ataupun diperlukan untuk bersaing di era
bisnis saat ini adalah adanya fenomena yang disebut sebagai
experience economy.
• Istilah experience economy diungkapkan pertama kali oleh B.
Joseph Pine II dan James H. Gilmore yang ditulis di Harvard
Business Review, mereka mengungkapkan bahwa ekonomi berubah
dan bergeser dari yang awalnya agrarian economy, industrial
economy, dan service economy, menjadi experience economy.
19

• Perubahan terkait konteks ekonomi tersebut, berimplikasi


pada nilai ekonomis yang berubah pula.
• Nilai ekonomis suatu produk bergeser, yang tadinya hanya
dijual sebagai komoditas bergeser menjadi sebagai satuan
produk, bergeser lagi menjadi layanan, dan saat ini bergeser
lagi menjadi pengalaman (experience). Yang mana ketika
dijual sebatas komoditas nilai ekonomisnya kecil, dan
semakin naik posisi kompetitifnya (bergeser menjadi produk,
layanan, hingga pengalaman), maka nilai ekonomisnya akan
meningkat.
20

• Sebagai contoh kita bisa lihat di bisnis kopi, yang hingga


tahun 1900-an masih dijual sebagai komoditas, memiliki
harga jual 5 sen per cangkir, bergeser menjadi produk
dengan harga jual 15 sen per cangkir, kemudian bergeser lagi
menjadi layanan berupa penyajian kopi di restoran dsb.
• dengan harga jual sebesar 1,2 pounds per cangkir, dan
kemudian bergeser menjadi pengalaman (sebagaimana kita
bisa lihat saat ini banyak café yang menjual pengalaman
melalui suasana, view, atmosfer, dst.) dengan harga jual
menjadi 2,8 pounds per cangkir.
21
22
23

• Selain nilai ekonomis yang meningkat, kebutuhan pelanggan yang


harus dipenuhi pun menjadi semakin spesifik.
• Artinya untuk meningkatkan “status” produk diperlukan upaya
untuk membuatnya semakin berbeda atau unik, maka hal ini bukan
sekedar masalah upaya pemasaran saja, tetapi secara keseluruhan
model bisnis berubah.
• Sebagai contoh ketika kopi dijual sebatas komoditas, maka
segmen pelanggan yang disasar adalah perusahaan atau bisnis
(B2B). Upaya pemasaran, bentuk jalinan hubungan dengan
pelanggan, sumber dan besar pemasukan, aktivitas produksi,
semuanya akan berbeda dengan ketika kopi dijual sebagai
experience.
24

• Pada saat dijual sebagai experience, maka pola yang ada


cenderung hubungan B2C (Business to customer). Artinya
entitas pelanggan yang dilayaninya adalah pengguna akhir
(end user).
• Bahkan lebih dari itu, pola yang diciptakan bukan hanya
mengandalkan layanan kepada pelanggan, tetapi
menonjolkan value yang ditawarkan kepada pelanggan.
• Contoh lainnya dari inovasi model bisnis dapat kita lihat
yaitu Gojek yang model bisnisnya benar-benar berbeda
dengan penyedia jasa transportasi yang sudah ada.
25
26

• Meskipun produk yang diterima konsumen sama, yaitu jasa transportasi, akan tetapi
Gojek tidak melakukan inovasi besar pada jasa yang dihasilkannya, namun pada model
bisnisnya. Gojek memanfaatkan apa yang disebut dengan economy sharing, sehingga
untuk menyediakan layanan transportasinya, Gojek tidak perlu melakukan pembelian
aset berupa sepeda motor, tidak perlu menggaji pengemudi ojeknya, tidak perlu
melakukan perawatan motor, sehingga hal ini menjadi salah satu faktor yang memiliki
dampak besar terhadap efisiensi biaya transportasi.
• Karena biayanya rendah, maka tarif yang dikenakan kepada konsumen juga rendah,
sehingga pada akhirnya konsumen lebih memilih layanan transportasi yang tarifnya lebih
murah, apalagi ditambah dengan beberapa keunggulan lainnya misalkan tidak perlu
repot-repot berjalan ke pangkalan ojek, tersedia kapan saja, dan seterusnya.
• Bahkan hingga saat ini, model bisnis Gojek terus berkembang dengan semakin banyaknya
layanan yang disediakan.
27
2. Inovasi Model Bisnis 28

• Inovasi model bisnis adalah perencanaan dan perancangan cara baru


berbisnis melalui perubahan, perbaikan dan penyempurnaan proses bisnis
yang sudah ada, baik di internal maupun berkolaborasi dengan eksternal
sehingga tercipta proses kerja baru yang tidak pernah dilakukan sebelumnya
untuk meningkatkan nilai tambah pemangku kepentingan.
• Inovasi model bisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
• - Menciptakan proses kerja baru yang memiliki keterkaitan dan saling
ketergantungan antara aktivitas yang diselenggarakan atau dilaksanakan para
pemangku kepentingan bisnis misalnya antara lain: Pemasok, Pelanggan,
Pemerintah dan pihak-pihak lainnya.
29

• Keterkaitan dan saling ketergantungan ini tentunya harus


dapat memenuhi kebutuhan dan dapat meningkatkan nilai
tambah atau menciptakan nilai tambah baru yang diinginkan
masing-masing pemangku kepentingan.
• Bisnis model dapat terjadi dalam beberapa bentuk antara
lain dengan menambahkan aktivitas baru atau
menggabungkan beberapa aktivitas yang telah ada secara
sempurna atau dengan mengubah atau mengganti beberapa
aktivitas yang telah ada.
Enam pertanyaan mendasar sebelum melakukan inovasi model bisnis 30

a. Apa kebutuhan pengguna yang akan dipenuhi oleh model bisnis baru?
b. Apa aktivitas-aktivitas yang dapat memenuhi model bisnis baru?
c. Bagaimana menggabungkan aktivitas-aktivitas tersebut secara sempurna
sehingga tercipta model bisnis baru?
d. Siapa pelaksana aktivitas-aktivitas tersebut dan bagaimana cara mengatur
ataupun mengkoordinasikannya secara baik?
e. Bagaimana menciptakan nilai yang diinginkan pemangku kepentingan?
f. Apa pendapatan/perolehan nilai yang akan diperoleh, setelah diciptakan
dandilaksanakannya model bisnis baru?
Jenis-jenis penciptaan nilai baru dari inovasi model bisnis 31

a. Novelty, yaitu menciptakan keunikan baru dengan penggabungan aktivitas &


proses bisnis yang telah sempurna seperti produk-produk Apple antara lain
iTunes, iPhone, iPad.
b. Lock in, mengunci pelanggan untuk tetap mengkonsumsi produk
perusahaan, contohnya membuat mesin printer berharga murah tetapi harus
membeli catridge & toner dari manufacturer.
c. Complementary, saling melengkapi antara satu aktivitas dengan aktivitas
lain dalam bisnis, contohnya sistem pembayaran online (Pay Pal) pada
transaksi bisnis di e-Bay.
d. Efisiensi, menciptakan inovasi baru dalam sistem distribusi sehingga
biayanya lebih murah. Contohnya Wal-Mart dengan sistem penyimpanannya
yang disebut VMI (Vendor Management Inventory).
32

• Lebih jauh tentang inovasi model bisnis, kita bisa lihat dalam pembahasan
yang dipaparkan oleh Mark W. Johnson dalam bukunya yang diterbitkan tahun
2018, “Reinvent Your Business Model”. Berikut artikel dari SWA ditulis oleh
Edison Lestari yang merangkum isi buku setebal 240 halaman tersebut.
• Lebih dari setengah perusahaan yang didirikan setelah 1984 dan masuk
Fortune 500 antara 2006 dan 2016 melakukan inovasi model bisnis. Tidak
semua inovasi berhasil.
• Inisiatif Better Place, sebuah sistem yang brilian untuk mobil elektrik, akhirnya
harus tutup pada 2013. Sebaliknya, Hilti berhasil mengubah model bisnisnya
dari menjual peralatan menjadi menyewakan peralatan. Dow Corning berhasil
ketika meluncurkan Xiameter, situs web penjualan silikon yang berbiaya
murah.
33

• Mengetahui bagaimana cara membangun (atau membangun ulang) sebuah


model bisnis yang jelas memungkinkan pemimpin pasar untuk menghadang
kompetisi sekaligus memicu inovasi.
• Sebuah model bisnis dapat dipecahkan menjadi empat elemen utama: value
proposition (pekerjaan apa yang dilakukan oleh produk atau jasa tersebut),
resources (manusia, teknologi, fasilitas, peralatan, dana merek, dan bahan
baku), processes (cara produksi yang bisa diulangi dan berkelanjutan), dan
profit formula (bagaimana menciptakan nilai bagi konsumen dan pemegang
saham).
• Walaupun kelihatannya sederhana, kerangka kerja ini powerful sekali karena
saling terikat.
• Bisnis yang sukses harus memadukan semua ini secara konsisten dan saling
melengkapi.
34

• Untuk mengembangkan value proposition, kita tidak boleh


mendefinisikan produk apa yang diinginkan konsumen tetapi
mendefinisikannya sebagai tugas apa yang harus diselesaikan.
• Mengapa telepon pintar (smartphone) begitu sukses? Karena, telepon
pintar menyelesaikan tugas yang diinginkan.
• Penggunanya tak sekadar menginginkan komunikasi, tetapi juga
mengorganisasi kegiatannya (fitur calendar, e-mail, chat), serta
pembunuh waktu senggang (aplikasi, baca online,dan sebagainya).
• Value proposition dikembangkan dengan mengidentifikasi job-to-be-
done penting yang tidak terpenuhi hari ini, kemudian
mengembangkan penawaran yang menyelesaikan job-to-be-done
tersebut dengan harga yang lebih rendah.
35

• Studi kasus: Menyadari bisnis power tools telah menjadi komoditas, Hilti
mengubah model bisnisnya dari menjual peralatan menjadi menyewakan
peralatan. Dengan model bisnis baru ini, Hilti adalah perusahaan servis
sehingga inventori berada di balance sheet Hilti. Biaya overhead menjadi lebih
tinggi tetapi margin juga menjadi lebih tebal.
• Singkat kata, model bisnis penyewaan ini adalah value proposition yang baru
sehingga profit formula-nya juga berubah. Dengan demikian, Hilti harus
mengubah key resources dan key process-nya juga. Hilti memulainya dengan
delapan pelanggan di Swiss.
• Hasilnya sangat menggembirakan sehingga Hilti mengembangkan model bisnis
baru ini ke semua negara.
• Saat ini, Hilti mengelola sekitar satu juta tools untuk sekitar seratus ribu
pelanggan di seluruh dunia dengan pendapatan sekitar US$ 4,2 miliar.
36

• Inovasi model bisnis dapat dilakukan dengan proses berulang.


• Pertama, cari peluang memuaskan kebutuhan pelanggan.
• Kedua, buat cetak biru bagaimana memuaskan kebutuhan
pelanggan tersebut dengan cara yang menghasilkan keuntungan
bagi perusahaan.
• Ketiga, atur sumber daya dan proses untuk mengubah konsep
abstrak tersebut menjadi keuntungan.
• Pikirkan juga apakah sistem bisnis baru ini tetap berada dalam
unit bisnis yang sudah ada saat ini ataukah sebaiknya dijadikan
unit bisnis baru agar bisnis tersebut dapat berkembang.
37

• Inovasi model bisnis harus fokus pada sesuatu yang besar – mengubah permainan di
pasar yang sudah ada, menciptakan pasar baru, atau mengubah sebuah industri.
• Walaupun cara berpikirnya harus besar, eksekusinya mesti dimulai dengan langkah kecil.
• Inkubasi bisnis baru secara perlahanan akan memberikan waktu dan ruang untuk menguji
asumsi, melakukan perubahan, dan mengembangkan sumber daya utama yang
dibutuhkan.
• Kerangka kerja inovasi model bisnis yang dibahas di buku ini hanya terdiri dari empat
kotak, tetapi implikasinya bisa sangat besar.
• Inovasi model bisnis dapat membantu perusahaan
• mengatasi banyak masalah: pertumbuhan, perubahan pasar, teknologi baru, ataupun
perubahan faktor sosial.
38

Sekian dan Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai