Anda di halaman 1dari 7

Nama : Iin anggriani

NIM : 23010095
Mata ujian : Manajemen Inovasi
Dosen : Dr.Juliana Ibrahim

Jawaban Soal Ujian Akhir Semester

1.
A. Perbedaan inovasi dan kreativitas :
kreatif adalah berbagai hal yang berhubungan dengan upaya
mengeluarkan potensi pikiran untuk mendapatkan ide. Jadi fokus dari
upaya kreatif adalah untuk mendapatkan ide. ada dua cara yang bisa
digunakan untuk memproduksi ide kreatif. Pertama melalui eksperimen
pikiran. Yang kedua, mengolah segala sesuai yang diterima oleh
pancaindra dan memunculkannya sebagai ide.
inovasi adalah upaya untuk memperkenalkan suatu perubahan pada
sistem yang relatif stabil. Boleh dikatakan, inovasi merupakan hasil dari
penerapan dari ide-ide kreatif.

perbedaan kreatif dan inovatif terletak pada fokusnya. Fokus utama


dari proses kreatif adalah memproduksi ide. Sementara, inovasi
mempunyai fokus yakni menciptakan sesuatu yang baru.Dengan fokus
utamanya yakni memproduksi ide tanpa embel-embel tertentu, hal tersebut
membuat upaya kreatif lebih sulit untuk diukur.
Sedikit berbeda dengan upaya-upaya inovatif yang fokusnya adalah
membuat sesuatu yang baru. Keberadaan predikat ‘baru’ itu membuatnya
lebih mudah untuk diukur.
Contoh kreatif dan inovatif :
• Kreatif : menemukan ide berbelanja tanpa harus datang ke
penjual dan hanya dirumah saja tanpa membuang waktu
• Inovatif : membuat aplikasi belanja online yang mudah dan
menarik

B. Berikut adalah beberapa alasan mengapa inovasi sangat penting


dalam menjalankan bisnis:
1. Meningkatkan Daya Saing. Dalam dunia bisnis yang
kompetitif, inovasi dapat meningkatkan daya saing sebuah
bisnis dengan cara menawarkan produk atau layanan yang lebih
baik, lebih efisien, atau lebih murah dari pesaingnya.
2. Meningkatkan Efisiensi. Inovasi dapat membantu bisnis untuk
meningkatkan efisiensi dalam operasionalnya, seperti
memperkenalkan teknologi baru atau mengembangkan proses
kerja yang lebih efisien. Dengan cara ini, bisnis dapat
menghemat biaya dan meningkatkan profitabilitas.
3. Mengembangkan Pasar Baru. Inovasi dapat membantu bisnis
untuk mengembangkan pasar baru dengan menciptakan produk
atau layanan yang belum ada sebelumnya. Dengan cara ini,
bisnis dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan
pendapatan.
4. Meningkatkan Reputasi Bisnis. Inovasi dapat membantu
bisnis untuk meningkatkan reputasinya di mata pelanggan dan
masyarakat secara umum. Bisnis yang inovatif dan selalu
menghadirkan produk atau layanan baru yang menarik akan
lebih mudah dikenal dan dihargai oleh konsumen.
5. Menghadapi Tantangan Bisnis. Inovasi dapat membantu
bisnis untuk menghadapi tantangan yang dihadapinya, seperti
persaingan yang semakin ketat, perubahan tren dan gaya hidup,
atau perubahan kebijakan pemerintah. Dengan inovasi, bisnis
dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan tetap
eksis di tengah persaingan yang ketat.
6. Mendorong Pertumbuhan Bisnis. Inovasi dapat membantu
bisnis untuk tumbuh dan berkembang dengan cara menciptakan
peluang baru. Dengan cara ini, bisnis dapat meningkatkan
pendapatan, memperluas jangkauan, dan memperkuat posisi di
pasar.
7. Menciptakan Nilai Tambah. Inovasi dapat menciptakan nilai
tambah bagi pelanggan, seperti menawarkan produk atau
layanan yang lebih fungsional, efektif, atau
menyenangkan. Dengan cara ini, bisnis dapat memperoleh
keuntungan dari nilai tambah yang dihasilkan dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.

Dengan demikian, inovasi sangat penting dalam menjalankan bisnis


karena dapat memberikan banyak manfaat bagi bisnis itu sendiri, pelanggan,
dan masyarakat secara umum.

Oleh karena itu, bisnis harus selalu berusaha untuk mengembangkan inovasi
secara terus-menerus agar dapat tetap bersaing dan berkembang di pasar yang
semakin kompetitif.

2. Inovasi disruptif atau disruptive innovation adalah inovasi yang bisa


membuat pasar baru, atau menggantikan pasar yang lama dengan ide
bisnis yang segar dan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Inovasi yang radikal ini bahkan bisa mengganggu dan merusak pasar
yang telah ada. Sering kali inovasi ini disebut sebagai inovasi yang
mengganggu tataran industri konvensional. Hal ini dikarenakan inovasi
disruptif kerap mencetuskan ide mengenai produk atau layanan baru yang
tidak terpikirkan dan menciptakan jenis konsumen baru. Pada akhirnya,
adanya inovasi ini membuat pasar lama turun harga dan terpuruk.
Istilah disruptive innovation sendiri pertama kali dicetuskan oleh
Clayton M. Christensen, seorang ekonom dari Harvard Business School
pada tahun 1995. Dikatakan bahwa inovasi disruptif bisa menjangkau
semua bidang industri dari mulai teknologi, platform baru hingga model
bisnis terbaru. Bisa dibilang kemunculan inovasi ini menjadi momok
yang sangat besar bagi para pengusaha konvensional dan kaku. Hal ini
dikarenakan, industri konvensional tersebutlah yang paling terancam
keberadaannya dengan banyaknya inovasi yang akan menggannggu pasar
yang mungkin telah mereka bangun. Bagi bisnis yang tidak mampu
bersaing dan bertahan, kemunduran perusahaan merupakan hal yang
niscaya dialami. Pada dasarnya, disrupsi adalah hal yang biasa terjadi
dalam dunia bisnis yang bersifat pasti namun tidak statis dan selalu
berubah.
beberapa tips yang bisa diterapkan untuk bisnis di era disrupsi:
1. Mengamati Tren
Untuk menghadapi disrupsi dan bisa berdampak positif pada
perusahaan, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah
mengamati tren di lingkungan bisnis. Amati apa saja perubahan-
perubahan yang terjadi pada suatu bisnis dan pasar yang ada.
Dengan melakukan pengamatan, pebisnis bisa mendeteksi
jikalau disrupsi akan terjadi. Pada akhirnya, pebisnis bisa
melakukan adaptasi dan antisipasi terhadap disrupsi tersebut.
Bahkan, pebisnis bisa turut serta menjadi pionir inovator dalam
era disrupsi.

2. Berpikir Out of The Box


Apabila pebisnis ingin turut aktif menjadi agen disruptif yang
berinovasi, pebisnis harus mampu berpikir secara out of the
box. Dengan begitu, pebisnis mungkin bisa mendapatkan ide
yang sebelumnya yang tidak pernah terpikir.Ada dua langkah
yang harus dilakukan dalam rangka berpikir out of the box.
Yang pertama adalah menjadikan diri sebagai pemikir kreatif.
Selanjutnya, pebisnis bisa memfokuskan diri pada berbagai
pertanyaan yang bisa menstimulasi timbulnya jawaban dan
solusi.

3. Melakukan Inovasi
Langkah selanjutnya adalah untuk menjadi salah satu agen
disrupsi adalah dengan melakukan berbagai inovasi bisa
dibilang langkah yang tepat untuk mencegah bisnis mengalami
kemunduran dan tetap relevan dengan kebutuhan pasar. Di
tengah-tengah banyaknya inovasi disrupsi terjadi dalam bisnis,
menggunakan cara lama dan mempertahankan prinsip yang
usang sama saja dengan bunuh diri. Oleh karena itu, pebisnis
harus pintar melakukan adaptasi dan juga melakukan berbagai
inovasi. Hal ini dilakukan agar bisnis tidak tertinggal dari
kompetitor yang melakukan inovasi, sehingga perusahaan tetap
mampu bersaing dan terus menguntungkan.

4. Partnership
Cara lain untuk tetap bersaing di tengah disrupsi adalah dengan
menggandeng perusahaan lain dan melakukan kerja sama.
Partnership bisa dilakukan mulai dari input hingga output.
Dengan begitu, bisnis bisa lebih efektif dan efisien sehingga
mampu bertahan bahkan bersaing dengan pebisnis yang menjadi
agen disruptif. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan
permintaan pasar yang semakin beragam, bertahan pada strategi
yang sama tidak akan memajukan perusahaan. Sebaliknya,
pebisnis justru bisa tersaingi oleh pebisnis lain yang melakukan
inovasi disruptif. Oleh karena itu, pebisnis harus mampu
bersikap dinamis dan fleksibel serta terbuka dengan berbagai
macam pilihan yang ada. Dengan begitu, tidak hanya bertahan,
pebisnis juga mampu bersaing dengan perusahaan lain yang
menerapkan inovasi.

3. Berikut adalah 5 inovasi strategi yang dapat dilakukan Pak Herman untuk
meningkatkan usahanya di bidang pariwisata :
• Membedakan diri dengan pesaing bisnis serupa
• Memperluas pangss pasar dan memperluas media promosi
• Meningkatkan kualitas layanan
• Meningkatkan efisiensi operasional
• Memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin kompleks dan
beragam serta mengikuti trend dan teknologi terbaru dibidang
pariwisata

4. Berikut adalah 5 faktor yang dapat menghambat pengembangan inovasi


bisnis :
• Tidak berpikir jangka waktu panjang
Perencanaan bisnis adalah hal yang paling sering kita dengar dalam
berbagai kegiatan, baik itu organisasi maupun dalam sebuah bisnis.
Namun, seringkali hal ini tidak dianggap fundamental oleh para
pebisnis. Perencanaan bisnis baik dalam jangka waktu yang pendek
maupun panjang sangat penting bagi bisnis untuk
mengkomunikasikan nilai hingga solusi untuk pasar. Namun
kebanyakan para pebisnis hanya berpikir pencapaian target dalam
waktu singkat. Bahkan pebisnis banyak yang berani mengeluarkan
biaya yang tidak sedikit agar dapat mencapai tujuan tersebut tanpa
banyak pertimbangan. Alih-alih berpikir pencapaian jangka
pendek, akhirnya malah biaya operasional yang membengkak dan
bisnis berujung rugi dan tidak bisa menjadi untung. Padahal, biaya
tersebut sebenarnya bisa dialokasikan ke inovasi produk sehingga
ada berbagai produk yang dapat disajikan kepada konsumen.

• Kurangnya pola pikir inovasi


Faktor kegagalan yang seringkali terjadi dalam dunia bisnis adalah
para pelaku bisnis enggan untuk berpikir kreatif. Banyak sekali
perusahaan yang menjual produk dalam desain dan fungsi yang
sama selama bertahun-tahun. Hal ini dikarenakan ketika produk
tersebut pertama kali dirilis berhasil menarik minat masyarakat dan
pelaku bisnis terlena terhadap hal tersebut. Sebenarnya sah-sah
saja ketika perusahaan tetap memperhatikan kualitas yang sama
seperti pertama kali dirilis. Namun di titik ini tentu masyarakat akan
merasa bosan jika perusahaan tidak melakukan inovasi pada
produk atau layanannya. Faktor ini juga dapat mempengaruhi
angka penjualan yang akhirnya berujung perusahaan akan
mengalami kerugian.

• Kurang memahami kebutuhan pelanggan


Hanya karena sesuatu yang tren tidak berarti itu tepat untuk setiap
target market Anda. Inovasi tentu bisa baik untuk bisnis, tetapi
hanya jika itu benar-benar bermanfaat bagi model bisnis dan
pelanggan Anda. Akhir-akhir ini banyak sekali inovasi yang gagal
karena perusahaan tidak menyadari apa masalah yang sedang
dihadapi oleh pelanggan dan apa yang diinginkan pelanggan. Maka
dari itu, Anda sebaiknya tetap mendengarkan pendapat dan
masukan dari pelanggan agar dapat menyediakan yang mereka
butuhkan. Tak perlu melakukan semua masukan dari konsumen,
Anda dapat menyesuaikan masukan dan keinginan dari konsumen
yang disesuaikan dengan visi misi bisnis agar tidak terlalu
bertabrakan dan mengganggu stabilitas usaha.

• Kurangnya alokasi anggaran


Tujuan dari melakukan suatu bisnis tentu untuk memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya. Apabila Anda tidak memiliki
kemampuan perencanaan yang baik, bisnis yang dijalankan bisa
jadi gagal. Selama melakukan usaha, Anda perlu belajar mengelola
keuangan dengan baik seperti mengetahui pemasukan, pengeluaran
operasional, atau bahkan pengeluaran dalam hal inovasi produk
serta layanan. Dengan perencanaan keuangan yang baik akan
membuat proses pelaksanaan inovasi dapat berjalan semestinya.Hal
yang penting untuk diterapkan dari melakukan inovasi adalah
memilih untuk tidak berperang dengan kompetitor melalui harga.
Justru Anda harusnya berkolaborasi untuk dapat melengkapi
unique selling point yang bisnis Anda belum miliki. Sehingga
ekosistem usaha setempat dapat berjalan secara kondusif.
Upayakan untuk fokus memiliki value tersendiri dari bisnis Anda.
Ini akan dengan sendirinya membuat audiens menilai dan
menyesuaikannya dengan preferensi dan kebutuhan mereka sendiri.

• Kurang fokus terhadap market positioning


Seringkali pebisnis menyangka bahwa melakukan inovasi apa saja
t tersampaikan dengan baik pada target pasar. Namun dalam
kenyataannya ini belum tentu berhasil. Target pasar yang dihadapi
oleh pelaku bisnis berbeda-beda, ada yang menyukai produk A, ada
pula yang menyukai produk B, dan ada pula yang lainnya. Untuk
itu ketika melakukan inovasi, Anda perlu memperhatikan strategi
pemasaran yang tepat. Anda juga dapat melakukan riset pasar
terlebih dahulu untuk mengatasi kemungkinan penentuan market
positioning yang salah. Namun selain itu teruslah untuk menguji
kesesuaian inovasi produk atau layanan yang Anda lakukan untuk
menghindari kegagalan ini.

Anda mungkin juga menyukai