Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN PENGETAHUAN :

DIMENSION OF INNOVATION

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Pengetahuan dan Inovasi

Disusun oleh :

1. Dinda Prinita Hapsari 14020217120007

2. Adella Diesta Cahya M 14020217120020

3. Efarani Cahya Puspita 14020217140028

4. Elisabeth Siki Ayu P 14020217140039

5. Fajrina Sigita Pramesti 14020217140040

DEPARTEMEN ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2020
PRODUCT INNOVATION

Inovasi produk merupakan suatu proses yang berusaha memberikan solusi terhadap
permasalahan yang ada. Permasalahan yang sering terjadi di dalam bisnis adalah produk yang
bagus tetapi memiliki harga yang mahal atau produk yang murah tetapi berkualitas. Tetapi
sebagai pelaku usaha, harus memiliki kepekaan terhadap keinginan konsumen yang
terkadang sulit untuk diterima. Keinginan yang sering diinginka adalah produk yang murah
tetapi memiliki kualitas yang bagus. Untuk menciptakan produk yang berkualitas dengan
harga yang terjangkau maka harus jeli dalam melihat sebuah peluang untuk mewujudkannya.
Peluang yang mungkin akan terjadi adalah:

1. Mencoba mengurangi biaya produksi


Misalnya menambah kuantitas pembelian bahan untuk mendapatkan potongan harga.
Selain itu, melakukan outsourcing ke perusahaan lain untuk mencegah biaya sdm
yang lebih tinggi. Atau dpat juga mencari celah-celah yang bisa mengoptimalkan
proses produksi.
2. Memberikan layanan lain yang bisa memberikan subsidi harga
Misalnya pada produsen kamera. Harga kamera akan terus menurun tetapi harga lensa
tetap mahal. Pada lini ini mungkin mendapatkan keuntungan pada penjualan kamera
sedikit, akan tetapi keuntungan yang diperoleh dari penjualan lensa cukup tinggi
sehingga bisa menompang penjualan kamera.

PROSES INOVASI

Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu atau organisasi,
mulai sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi) inovasi. Kata proses
mengandung arti bahwa aktivitas itu dilakukan dengan memakan waktu dan setiap saat tentu
terjadi perubahan. Berapa lama waktu yang dipergunakan selama proses itu berlangsung akan
berbeda antara orang satu atau organisasi satu dengan yang lain tergantung kepada kepekan
orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian pula selama proses inovasi itu berlangsung
akan selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai proses itu dinyatakan berakhir.
Dalam mempelajari proses inovasi para ahli mencoba mengidentifikasi kegiatan apa saja
yang dilakukan individu selama proses itu berlangsung serta perubahan apa saja yang terjadi
dalam inovasi, maka hasilnya diketemukan pentahapan proses inovasi. Untuk memperluas
wawasan tentang pentahapan proses inovasi, berikut akan kami tunjukan berbagai model
pentahapan dalam proses inovasi yang berorientasi pada organisasi.
Zaltman dkk., membagi proses inovasi dalam organisasi menjadi dua tahap yaitu
tahap permulaan dan implementasi. Tiap tahap dibagi dalam beberapa langkah.

1. Tahap Permulaan (initation stage)

a. Langkah pengetahuan dan kesadaran


Jika inovasi dipandang sebagai suatu ide, kegiatan, atau material, yang diamati baru oleh unit
adopsi (penerima inovasi), maka tahu adanya inovasi menjadi masalah pokok. Sebelum
inovasi dapat diterima oleh calon penerima harus sudah menyadari bahwa ada inovasi, dan
dengan demikian ada kesempatan untuk menggunakan inovasi dalam organisasi.

b. Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi


Dalam tahap ini anggota organisasi membentuk sikap terhadap inovsai. Dari hasil penelitian
menunjukan bahwa sikap terhadap inovasi memegang peranan yang penting untuk
menimbulkan inovasi untuk ingin berubah atau menerima inovasi. Paling tidak ada dua hal
dari dimensi sikap yang dapat ditunjukan anggota organisasi terhadap adanya inovasi yaitu:
1) Sikap terbuka terhadap inovasi, yaitu ditandai dengan adanya :
 Kemauan anggota organisasi untuk mempertimbangkan inovasi
 Mempertanyakan inovasi (skeptic)
 Merasa bahwa inovasi akan dapat meningkatkan kemampaun organisasi dalam
menjalankan fungsinya.
2) Memiliki presepsi tentang potensi inovasi yang ditandai dengan adanya pengamatan yang
menunjukan :
 Bahwa ada kemampuan bagi organisasi untuk menggunakan inovasi
 Organisasi telah pernah mengalami keberhasilan pada masa lalu dengan
menggunakan inovasi
 Adanya komitmen atau kemauan untuk bekerja dengan menggunakan inovasi serta
siap untuk menghadapi kemungkinan timbulnya masalah dalam penerapan inovasi.

Dalam mempertimbangkan pengaruh dari sikap anggota organisasi terhadap proses


inovasi, maka perlu dipertimbangkan juga perubahan tingkah laku yang diharapkan oleh
organisasi formal. Akan terjadi disonansi apabila terjadi perbedaan antara sikap individu
dengan perubahan tingkah laku. Penerima disonan terjadi apabila anggota tidak menyukai
inovasi, tetapi organisasi mengharapkan menerima organisasi. Sedangkan penolak disonan
apabila anggota menyukai tetapi organisasi menolak inovasi. Menurut Rogers disonansi dapat
berkurang dengan dua cara :
1. Anggota organisasi merubah sikapnya menyesuaikan dengan kemauan organisasi
2. Tidak melanjutkan menerima inovasi, menyalah gunakan inovasi, disesuaikan dengan
kemauan anggota organisasi.
Untuk melancarkan proses inovasi , perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang dapat
meningkatkan motivasi serta tersedianya sumber bahan pelaksana.

c. Langkah pengambilan keputusan


Pada langkah ini segala informasi mengenai potensi inovasi dievaluasi. Jika menganggap
inovasi itu dapat diterima dan ia senang menerimanya maka inovasi akan
diterima dan diterapkan dalam organisasi. Demikian pula sebaliknya, jika unit tidak
menyukai dan menganggap inofasi tidak bermanfaat maka ia akan menolak.

2. Tahap Implementasi (implementation stage)

Pada langkah ini kegiatan yang dilakukan oleh anggota organisasi ialah menerapkan inovasi,
ada dua langkah yang dilakukan yaitu :

a. Langkah awal (permulaan) implementasi


Organisasi mencoba menerapkan sebagian inovasi. Misalnya setelah dekan
memutuskan bahwa dosen harus membuat persiapan mengajar dengan model Satuan
Acara Perkuliahan, maka pada awal penerapannya setiap dosen diwajibkan membuat
untuk satu mata kuliah dulu, sebelum nantinya akan berlaku untuk semua mata kuliah.
b. Langkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi
Jika pada penerapan awal telah berhasil, para anggota telah memahami serta
memperoleh pengalaman dalam menerapkann.

INOVASI MARKETING

Pada era milenial sekarang ini inovasi bidang pemasaran berkembang sangat cepat dan luas.


Para pemilik bisnis diutuntut untuk berinovasi dalam menciptakan produk. Diperlukan
kemampuan seni yang tinggi agar produknya dapat menarik di pasaran. Selain itu pemilik usa
ha juga perlu menguasai data, customer service, dan design product. Maka dari itu berikut
langkah – langkah pemasar melakukan inovasi di era millennial:

1. Berkolaborasi dengan pelanggan dalam meciptakan produk


Pada era ini, konsumen tidak hanya memiliki peran pasif, namun mereka juga
berperan sebagai pembuat konte. Konsumen zaman sekarang memiliki inovasi
yang lebih sehingga dengan membentuk mereka diharapkan akan menjadi
lebih dari konsumen biasa. Sehingga para pemasar dituntut untuk terlibar
dengan konsumen secara lansung dari awal agar dapat mengetahui kebutuhan
mereka. Contohnya tim pemasar menghabiskan waktu dengan orang- -orang
yang bekerja dari rumah atau karyawan full atau pekerja paruh. Ini dilakukan
agar pemasar dapat mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
2. Menjadikan semua anggota tim memiliki peran penting.
Sekarang ini, orang merupakan media baru dimana mereka tidak hanya
menjadi sumber daya yang baik namun juga dapat memperkuat penjualan
sehingga knowledge sharing sangat diperlukan dalam tim agar satu sama lain
dapat saling menginspirasi dan berinovasi. Pemasara juga harus menjadikan
mitra dan pelanggan sebagai peran penting dalam keberlangsungan
pemasaran.
3. Menganalisis pengalaman pelanggan
Kutipan “konsumen adalah raja” adaalah ungkapan yang sangat relate dengan
kehidupan sekarang. Maka pemasar perlu memperhatikan pengalaman
pelanggan. Conttohnya seperti tannggapan pelanggan terhadap produk, proses
pembelian, hubungan dengan pelanggan, dsb.
4. Mengukur keberhasilan pemasaran dengan teknologi
Sekarang ini kita dapat mengukur keberhasilan pemasaran kita dengan akurat
yaitu dengan teknologi dan data. Dulu saat perkembangan teknologi belum
seperti sekarang, keberhasilan pemasaran diukur dari anggaran dan prestasi
dengan memenangkan perhargaan inovasi.
5. Pola pikir cara yang baru
Dengan perubahan perilaku konsumen, teknologi, media akan menuntut
pemasaean untuk memiliki inovasi yang tinggi. Pemasar di era millennial
perlu mendorong diri merka untuk berfikir lebih seperti innovator dan
wirausahawan.
STRUKTUR INOVASI

Sistem manajemen yang memberikan dukungan anggota organisasi secara jelas memahami
arah, sasaran, tujuan yang terukur, mulai dari tataran strategis dalam rencana strategis
organisasi sampai pada tataran teknis operasional dalam berbagai dokumen Standar
Operasional Prosedur, Pedoman, aturan, dll. Sistem manajemen yang menghasilkan daya
pembeda antara target yang tercapai dan target yang belum tercapai, yang pada akhirnya
menghasilkan penghargaan dalam sistem manajemen kinerja yang terukur, obyektif, dan
transparan. Salah satu contoh sistem manajemen inovasi yang disebut dengan IMPA
(Innovation Management Platform) dapat dilihat pada gambar berikut ini;

Inovasi merupakan konsep yang masih terus akan berkembang dan memberikan kontribusi
yang besar dalam meningkatkan kinerja organisasi. Persaingan bisnis akan lebih banyak
ditentukan bagaimana perusahaan mampu mewujudkan inovasi dalam organisasinya, baik
inovasi proses maupun inovasi produk. Dalam hal ini kepemimpinan, budaya, dan sistem
manajemen inovasi merupakan rumusan yang perlu direncanakan, diimplementasikan, dan
dievaluasi serta ditingkatkan terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai