Anda di halaman 1dari 5

Nama :Togi V.

Sitinjak

NIM :7183141042

MODEL-MODEL KEWIRAUSAHAAN
Model-Model Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan Enterpreneurship, yang dapat diartikan
sebagai “the backbone of economy”, yaitu syaraf pusat perekonomian. Secara epistimologi
kewirausahaan hakeketnya adalah suatu kemampuandalam berfikir kreatif dan berperilaku
inovativ yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak rencana atau planing dalam
menghadapi tantangan hidup.Ciri-ciri umum kewirausahaan, seperti menurut Douglas
menyebutkan beberapa ciri-ciri umum dari kewirausahaan antara lain :

1) Tujuan yang berkelanjutan; seorang wirausahawan tidak hanya puas dalam pencapaian
tujuan, melainkan senantiasa membuat tujuan bau untuk menantang diri mereka.
2) Ketekunan ; ketabahan dalam mencapai suatu tujuan.
3) Pengetahuan tentang bisnis; seorang wirausaha harus mengerti prinsip-prinsip dasar
tentang bagaimana suatu bisnis dapat bertahan dan berhasil.
4) Mengatasi kegagalan; kegagalan adalah jambatan-hambatan sementara terhadao
pencapaian tujuan.
5) Upaya diri; percaya bahwa kita mengintrol kesuksesan atau kegagalan sehingga upaya
yang serius sangat dipelukan untuk mencapai tujuan.

Menurut Roopke dikutip Suryana (2001)


1) Kewirausahaan Rutin (wirt)

Wirausaha yang melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada


pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Fungsi wirausaha rutin adalah
mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan
pengalo-kasian sumber-sumber. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang, pasar,
dan teknologi.
2) Kewirausahaan Arbitase

Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan) dan
pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan pembuatan
barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha, kegiatan-nya adalah spekulasi
dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.
3) Kewirausahaan Inovatif

Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda, ia
merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi juga
dalam pasar dan sumber pengadaan (pembekalan), peningkatan teknik manajemen, dan
metode distribusi baru. Ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber
pembekalan, dan organisasi yang baru.

Menurut Muhammad Zen


1) Wirausaha Andal

Wirausaha andal adalah Wirausaha yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan


kemampuan kewirausahaan yang cukup baik untuk dapat mendirikan, memiliki dan
mengelola perusahaan yang resikonya tidak begitu besar dan kegiatan usahanya belum begitu
kompleks.

2) Wirausaha Tangguh
Wirausaha tangguh adalah wirausaha yang mempunyai semangat, sikap , perilaku dan
kemampuan kewirausahaan yang baik untuk dapat mendirikan, memiliki dan mengelola
perusahaan yang resikonya cukup besar serat kegiatan usahanya cukup kompleks.

3) Wirausaha Unggul
Wirausaha unggul yaitu wirausaha yang berperilaku dan kemampuannya bukan saja dalam
memobilisasi sumber daya dan mengubahnya menjadi produk, serta memasarkannya tetapi
juga memiliki kreativitas, sebagai pembaru, ansisipasif, dan berkeberanian menghadapi dan
menerima resiko.

Model Proses Kewirausahaan


Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996:3), proses kewirausahaan
diawali proses dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
internal maupun eksternal seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan
lingkungan (Bygrave, 1996:3). Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control,
kreativitas, inovasi, .Implementasi, dan pertumbuhan sehingga dapat membuat seseorang
menjadi wirausaha yang besar (Soeharto Prawirokusumo (1977: 5). Secara internal, inovasi
dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu seperti locus of control, toleransi,
nilainilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang
mempengaruhi di dengan adanya inovasi, antaranya model peran, aktivitas, dan peluang.
Oleh karena itu, inovasi berkembang didukung oleh kejadian menjadi kewirausahaan melalui
proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan pemicu, diimplementasikan keluarga.

Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi ini dipicu
oleh faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor individu yang memicu kewirausahaan
adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi,
pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan. Sedangkan faktor pemicu yang
berasal dari lingkungan ialah peluang, model peran, aktivitas, inkubator, sumber daya, dan
kebijakan pemerintah. Sedangkan, faktor pemicu berasal dari lingkungan sosial meliputi
keluarga, orang tua dan jaringan kelompok. seperti halnya pada tahap perintisan
kewirausahaan, maka pertumbuhan kewirausahaan sangat tergantung pada kemampuan
pribadi, organisasi, dan lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan
kewirausahaan adalah pesaing, pelanggan, pemasok, dan lembaga-lembaga keuangan yang
akan membantu pendanaan. Sedangkan faktor yang berasal dari pribadi adalah komitmen, isi,
kepemimpinan, dan kemampuan manajerial. Selanjutnya faktor yang berasal dari organisasi
adalah kelompok, struktur, budaya, dan strategi. Jadi kewirausahaan diawali dengan inovasi.
Inovasi tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, sosiologi, organisasi, dan lingkungan.
Seorang yang berhasil dalam berwirausaha adalah orang yang dapat menggabungkan
nilainilai sifat-sifat utama (pola sikap) dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman
dan keterampilan praktis (knowledge and practice). Jadi, pedoman-pedoman,
pengharapanpengharapan dan nilai-nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun kelompok
berpengaruh dalam membentuk perilaku kewirausahaan.
Ciri penting fase permulaan dan proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil
menurut Suryana (2001) adalah berikut ini :
1. Tahap Imitasi dan Duplikasi (Imitating and Duplicating)
Pada tahap proses imitasi dan duplikasi wirausahawan mulai meniru ideide orang lain,
misalnya untuk memulai atau merintis usaha barunya diawali dengan meniru usaha orang
lain, dan dalam menciptakan jenis barang yang akan dihasilkan meniru jenis produk yang
sudah ada. Teknik produksi, desain, proses, organisasi usaha, dan pola pemasarannya ke
semuanya meniru yang sudah ada. Beberapa keterampilan tertentu diperoleh melalui
kegiatan magang atau berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari dalam atau dari luar
lingkungan keluarga. Selain itu banyak pula wirausaha yang berhasil diperoleh dari hasil
pengamatan.
2. Tahap Duplikasi dan Pengembangan (Duplicating and Developing)
Pada tahap duplikasi dan pengembangan, para wirausahawan mulai mengadakan
pengembangan ide-ide barunya. Dalam tahap duplikasi produk, misalnya wirausahawan
mulai mengembangkan produknya dengan diversifikasi dan diferensiasi berdasarkan
desain sendiri. Dalam organisasi usaha dan pemasaran wirausahawan mulai
mengembangkan model-model organisasi usaha dan pemasarannya. Pada tahap ini,
perkembangannya relatif lambat dan kurang dinamis, tetapi sudah sedikit mengalami
perubahan, misalnya untuk perubahan teknik dan desain cenderung monoton, dan berubah
paling cepat 3 sampai 5 tahun sekali, di sisi lain pemasaran cenderung dikuasai oleh para
pedagang pengumpul (monopsoni). Pada tahap ini, umumnya wirausahawan
memosisikan dirinya sebagai pengikut pasar (market follower) dalam kegiatan
pemasarannya.
3. Tahap Menciptakan Sendiri Barang dan Jasa Baru yang Berbeda (Create New and
Different)
Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda (create new and different)
dapat timbul apabila wirausahawan mulai bosan dengan proses produksi yang sudah ada,
keingintahuan, ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada mulai timbul disertai adanya
keinginan untuk mencapai hasil yang lebih unggul. Pada tahap ini, organisasi usaha mulai
diperluas dengan skala yang luas pula, produk mulai diciptakan sendiri berdasarkan riset
pasar sehingga produk yang dibuat adalah yang laku dijual dan dibutuhkan konsumen,
ada keinginan untuk menjadi penantang pasar (market challenger), bahkan pemimpin
pasar (market leader). Produk-produk unik yang mengendalikan pasar (market driven)
mulai diciptakan, dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi, trend, dan selera
konsumen.

Sumber:
Fauziyah Qatrunnada. 2014. Teoridan Model Kewirausahaan.
https://prezi.com/yennzp90wgiz/teori-dan-model-kewirausahaan/. Diaksespada 19 Oktober
2020.

Lieli, Hendy. 2016. Potret proses kewirausahaan dari perintisan sampai pengembangan
usaha sebuah UKM dalammenujupasarinternasional. Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
SofiAfifah. 2020. PengertianKewiirausahaan, Ciri-Ciri, dan Model Kewirausahaan.
https://www.kompasiana.com/sofiafifah5936/5e6f29bdd541df62aa6d4bb3/pengertian-
kewirausahaan-ciri-ciri-dan-model-kewirausahaan..Diaksespada 19 oktober 2020.
Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai