Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lucky Ramadhani

Nim : G93218086
Kelas : Manajemen B

1. Frame entrepreneurship (Kerangka kerja kewirausahaan)


Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri
dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang,
menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan
adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang
sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan meruapakan
sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan
bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan
usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak
puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggu
demi minggi selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia
selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi lah
semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan
peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupannya.
Urgensinya adalah:
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya
kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.1
Contoh:
 Pola Tanggapan, Yang dimaksud dengan pola tanggapan adalah bentuk atau
kondisi pasar yang akan menerima segala jenis produk kita (barang/jasa). Pola
tersebut dibagi menjadi dua yaitu,
1) Karakteristik perorangan adalah karakter yang melekat pada satu pribadi
atau perseorangan yang memiliki daya tarik sendiri dan cukup berperan
sangat besar dalam menciptakan selera produk yang ditawarkan. Karakter
ini melekat pada jenis bahan, kualitas bahan, model dan bentuk tampilan,
dan semua karakter ini hanya berfokus pada pribadi seorang. Contoh yang
bisa dipakai adalah Pakaian Kebaya Pernikahan; bahan, model, asesoris
dan kelengkapannya, warna, ukuran selalu disesuaikan dengan minat
pribadi seorang yang akan menggunakannya.
2) Karakteristik kelompok sosial adalah karakter yang melekat pada lebih
dari satu pribadi dan cenderung berkelompok dan masal yang memiliki
daya tarik dan cukup berperan sangat besar dalam menciptakan selera
produk yang ditawarkan. Karakteristik ini sangat membantu dalam
menentukan tema produk yang akan dibuat dan ditawarkan kepada mereka
karena tidak perlu memperhatikan hal-hal kecil yang sifatnya selera
1
http://chaerulhatami.blogspot.com/2013/04/pengertian-kewirausahaan-kerangka_9.html
personal. Contoh dari karakter ini adalah pakaian batik yang dapat dipakai
untuk acara resepsi. Pakaian batik ini bisa dibuat dengan berbagi jenis
bahan yang bebeda, ukuran yang berbeda, bentuk yang berbeda (pria:
lengan panjang/pendek dan wanita model yang lagi trend), dan dapat dijual
dengan harga yang berbeda berdasarkan kualitas bahan dan banyaknya
bahan yang dipakai.
 Pola peluang, Yang dimaksud dengan pola peluang adalah bentuk dan warna yang
ada dimasyarakat dan memberikan kesempatan untuk memperoleh kesempatan
berbisnis. Pola yang akan saya sampaikan dan sangat berpeluang saat ini ada dua
yaitu,
1) Kebutuhan ekonomi, pada sektor ekonomi sangat menarik sekali untuk
membangun bisnis. Salah satu contoh sektor ini adalah keuangan yang
meliputi: konsultan manajeman, konsultan pajak, konsultan akuntansi,
konsultan software yang berhubungan dengan akuntansi-keuangan-pajak.
2) Kemajuan teknologi, kemajuan teknologi yang tidak pernah berhenti
adalah sasaran yang paling menarik untuk mengembangkan bisnis.
Peluang dalam bisnis ini adalah komputer, software, mesin, perindustrian
dan perakitan, otomotif, pendidikan, dll.
 Perillaku wirausaha adalah langkah-langkah calon pebisnis menentukan arah ke
depan yang tertata dan terstruktur dengan baik. Langkah-langkah tersebut dapat
dilihat di bawah ini,
1) Mendirikan Usaha, orang yang punya minat dan ide untuk mebuat bisnis
alangkah bainya dia segera untuk mendirikan bisnis tersebut di tempatnya.
Sehingga ide dan keinginan tidak hanya tinggal di pikiran dan angan-
angan saja. Dengan mendirikan usaha baik sedniri maupun bersama maka
niat berbisnis tersebut sudah terawali.
2) Mengelola Usaha, setelah bisnis sudah berdiri maka usaha tersebut harus
dikelola dengan profesional. Pengelolaan secara profesional menyangkut
keuangan: utang-piutang, kepemilikan modal, konsep pemasaran, cara
memproduksi yang efektif, tempat beroperasi, dll
3) Mengembangkan Usaha, bisnis yang sudah dapat dikelola dengan baik
alangkah menariknya jika dikembangkan lebih maksimal. Pengembangan
tersebut bisa dalam bentuk produk, lini pemasaran, organisasi perusahaan,
kemampuan beroperasi yang semakin meningkat, modal, dll
4) Melembagakan Usaha, semakin berkembang dan maju bisnis yang dimliki
alangkah baiknya bila segera dilembagakan dalam bentuk PT, CV, atau
UD sehingga dapat membantu dalam peningkatan omset, permodalan
dengan pihak kedua (investor dan bank), keamanan produk dari duplikasi
dan jiplakan oleh pengusaha lain, dll
 Hasil usaha, Ketika seseorang menjalankan bisnis dan dapat berkempang maka
manfaat yang telah dicita-citakan dapat dilihat di bawah ini,
1) Pengusaha: Laba, Tender
2) Perusahaan: Tepat Guna, Hemat, Unggul, Bermutu, Pembaharuan
Organisasi2

2
https://teddywirawan.wordpress.com/2010/09/15/kerangka-berpikir-tentang-kewirausahaan/
2. Resources and capabilities (Sumber daya dan kemampuan) dalam kewirausahaan,
Sumber daya merupakan suatu hal yang wajib ada di dalam kewirausahaan, karena
kewirausahaan adalah suatu proses membelai bisnis baru atau mengorganisasikan atau
mengkoordinir sumber daya yang ada. Menurut Stephen P Robbins dan Mary Coulter,
kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu
menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mengejar peluang untuk menciptakan
nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan
keunikan tentang sumber daya apa yang dikendalikan.3
Sumber daya yang dimaksud dari beberapa pengertian diatas adalah segala sesuatu hal
yang berkualitas atau berguna, berwujud atau tidak berwujud. Sumber daya juga
memounyai karateristik lain yaitu semipermanen atau lengket yang berupa wirausahawan.
Sumber daya bisa berupa kepemilikan atau properti dan berbasis pengetahuan. Sumber
daya berbasis kepemilikan atau properti memberikan seseorang tersebut “hak”, jika
seseorang memiliki mesin ia berhak menggunakannya, jika seseorang memiliki gedung ia
berhak mengoperasikannya. Sumber daya berbasis pengetahuan lebih tidak berwujud,
seperti bakat atau keterampilan. Sumber daya berbasis pengetahuan memungkinkan
perusahaan atau seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.
Contoh:
 Organisasi secara umum memiliki tiga jenis kemampuan:
a) Kemampuan fungsional dasar seperti pemasaran, keuangan, operasi, dan
penelitian pengembangan.
b) Kemampuan peningkatan dinamis yang memungkinkan organisasi atau
perusahaan untuk berubah dan menjadi lebih responsif dan fleksibel atau
disebut juga kemampuan belajar dan inovasi.
c) Kemampuan wirausaha adalah mereka yang menggunakan sumber daya
perusahaan dan mengembangkan yang baru secara strategis4

3. Environtment for entrepreneruship (Lingkungan untuk kewirausahaan),


Lingkungan usaha tidak bisa diabaikan begitu saja. Lingkungan usaha dapat menjadi
pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat
mampengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan
makro.
Contoh:
 Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan
operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan,
direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya. Sejalan dengan pergeseran
strategis pemasaran yaitu dari laba perusahaan (shareholder) ke manfaat bagi
stakeholder, maka lingkungan internal baik perorangan maupun kelompok yang
mempunyai kepentingan pada perusahaan akan sangat berpengaruh.
 Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat
mempengaruhidaya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi:

3
Dedy Takdir Dkk, Kewirausahaan (Wijana Mahardi Karya, Yogyakarta 2016) hlm 3
4
Marc J. Dollinger, Enterpeneurship Strategies and Resource Fourth Edition (marsh Publication, Limbard,
Illinois U.S.A 2008) hlm 30
a) Lingkungan Ekonomi (Economic Environment)
Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional, dan global akan berpengaruh
terhadap peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya perusahaan banyak
dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi. Variabel-variabel ekonomi seperti
tingkat inflasi, tingkat bunga dan fluktus mata uang asing baik langsung
maupun tidak akan berpengaruh pada perusahaan. Inflasi atau kenaikan
harga-harga akan mempersulit para pengusaha dalam memproyeksikan
usahanya. Demikian juga kenaikan suku bunga dan fluktuasi mata uang
asing akan menyulitkan perusahaan dalam mengkalkulasi keuangannya.
b) Lingkungan Teknologi (Tecnological Environment)
Kekuatan teknologi dan kecenderungan perubahannya sangat berpengaruh
pada perusahaan.Perubahan teknologi yang secara dratis dalam abad
terakhir ini telah memperluas skala industri secara secara
keseluruhan.Teknologi baru telah menciptakan produk-produk baru dan
modifikasi produk lainnya.Demikian juga, bidang usaha jasa telah banyak
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi.Kemajuan teknologi dalam
menciptakan barang dan jasa telah mampu memenuhi kebutuhan dan
permintaan pasar secara cepat.Oleh karena itu, kemampuan pesaing untuk
menciptakan nilai tambah secara cepat melalui perubahan teknologi harus
diperhatikan oleh perusahaan tersebut.
c) Lingkungan Sosiopolitik (Socio Environment)
Kekuatan sosial dan politik, kecendrungan dan konteksnya perlu
diperhatikan untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut
berpengaruh pada tingkah laku masyarakat.Dalam beberapa hal,
perusahaan kekuatan politik berpengaruh terhadap perubahan pemerintah,
dan secara tidak langsung berdampak pada perubahan ekonomi.Misalnya
dengan adanya kekacauan politik dan kerusuhan yang tejadi selalu
membawa sentimen pasar.Perubahan investasi pemerintah dalam bidang
teknologi juga sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi. Namun
demikian, lingkungan ini akan sangat bermanfaat apabila wirausaha pandai
memanfaatkan peluang dari lingkungan tersebut.
d) Lingkungan Demografi dan Gaya Hidup (Demograi and Life Style
Environment)
Produk barang dan jasa yang di hasilkan sering kali dipengaruhi oleh
perubahan demografi dan gaya hidup. Kelompok-kelompok masyarakat,
gaya hidup, kebiasaan, pendapat, dan struktur masyarakat bisa menjadi
peluang. Pada prinsipnya, semua lingkungan di atas bisa menciptakan
peluang bagi wirausaha.5

4. Entrepreneurial Strategies (Strategi kewirausahaan), Strategi dapat didefinisikan


sebagai sebuah tindakan serta pengetahuan dalam memrencanakan, menerapkan dan
mengoreksi sebuah keputusan yang penting yang membuat sebuah kelompok atau
organisasi dapat meraih tujuannya. Strategi sangat penting digunakan dalam berbagai
bidang, termasuk pada bidang wirausaha. Tidak mungkin sebuah perusahaan dapat hidup
dan berkembang tanpa adanya strategi baik dari lingkungan terluar hingga lingkungan

5
http://kwulanny.blogspot.com/2016/10/lingkungan-usaha.html
terdalam sekaligus. Fungsi dari strategi sendiri adalah memungkinkan perusahaan
melenceng dari alur yang mengantarkanya pada tujuan utama.
Contoh:
 Formulasi strategi adalah sebuah tahap mengamati dan mengkaji kembali
beberapa hal yang berkaitan lingkungan terdalam hingga terluar yang ada disekitar
wirausahawan meliputi pembedahan visi dan misi, analisis internal serta melihat
isuisu yang berkembang di masyarakat. Hal ini dilakukan dalam formulasi strategi
agar tujuan jangka panjang perusahaan dapat dirumuskan dengan benar dan tepat
sasaran. Dimulai dari pengembangan visi dan misi dimana hal yang paling
mendasar dalam formulasi strategi karena visi adalah garis besar pandangan dari
wirausahawan itu didirikan, sedangkan misi adalah serangkaian tahapan yang
dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut. Setelah visi dan misi adalah adalah
analisis internal ini meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dunia
usaha kedepan agar didapatkan keunggulan dari para pesaing. Tak berhenti
sampai disitu sebagai wirausahawan harus melihat isu-isu yang berkembang
diperusahaan agar mengetahui berbagai hal seperti pangsa pasar, produk yang
diinginkan konsumen, dan tren yang berkembang di masyarakat.
 Implementasi strategi, Pada tahap ini strategi yang telah dirumuskan atau
diformulasikan dituangkan dalam rangkaian operasional yang terjadwal dengan
jelas serta memiliki anggaran keuangan yang jelas untuk mendukung masing-
masing operasional yang terjadi dalam kegiatan wirausaha. Agar tidak melenceng
dari formulasi strategi maka harus diperlukan sebuah prosedur yang mengatur
tentang operasional, tidak hanya itu penempatan struktur organisasi akan
memudahkan implemen strategi dapat berjalan dengan mudah sesuai strategi yang
dipilih wirausahawan.
 Evaluasi strategi, Dimana strategi yang telah diformulasikan dan
diimplementasikan dapat dinilai apakah dengan strategi ini wirausahawan sudah
memperoleh tujuan ingin dicapai sesuai formulasi atau masih belum tercapai.
Sebaiknya wirausahawan juga harus menetapkan kriteria atau standar tercapainya
tujuan tersebut sesuai formulasi strategi. Hasil evaluasi akan menjadi umpan balik
(feedback).6 bagi wirausahawan tersebut agar dapat melakukan perbaikan dalam
penentuan strategi dan menentukan apakah strategi tersebut dapat digunakan
kembali atau tidak.

6
Ismail Solihin, Pengantar Manajemen (Erlangga, Jakarta 2010) , 86

Anda mungkin juga menyukai