Nim : G93218086
Kelas : Manajemen B
2
https://teddywirawan.wordpress.com/2010/09/15/kerangka-berpikir-tentang-kewirausahaan/
2. Resources and capabilities (Sumber daya dan kemampuan) dalam kewirausahaan,
Sumber daya merupakan suatu hal yang wajib ada di dalam kewirausahaan, karena
kewirausahaan adalah suatu proses membelai bisnis baru atau mengorganisasikan atau
mengkoordinir sumber daya yang ada. Menurut Stephen P Robbins dan Mary Coulter,
kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu
menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mengejar peluang untuk menciptakan
nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan
keunikan tentang sumber daya apa yang dikendalikan.3
Sumber daya yang dimaksud dari beberapa pengertian diatas adalah segala sesuatu hal
yang berkualitas atau berguna, berwujud atau tidak berwujud. Sumber daya juga
memounyai karateristik lain yaitu semipermanen atau lengket yang berupa wirausahawan.
Sumber daya bisa berupa kepemilikan atau properti dan berbasis pengetahuan. Sumber
daya berbasis kepemilikan atau properti memberikan seseorang tersebut “hak”, jika
seseorang memiliki mesin ia berhak menggunakannya, jika seseorang memiliki gedung ia
berhak mengoperasikannya. Sumber daya berbasis pengetahuan lebih tidak berwujud,
seperti bakat atau keterampilan. Sumber daya berbasis pengetahuan memungkinkan
perusahaan atau seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.
Contoh:
Organisasi secara umum memiliki tiga jenis kemampuan:
a) Kemampuan fungsional dasar seperti pemasaran, keuangan, operasi, dan
penelitian pengembangan.
b) Kemampuan peningkatan dinamis yang memungkinkan organisasi atau
perusahaan untuk berubah dan menjadi lebih responsif dan fleksibel atau
disebut juga kemampuan belajar dan inovasi.
c) Kemampuan wirausaha adalah mereka yang menggunakan sumber daya
perusahaan dan mengembangkan yang baru secara strategis4
3
Dedy Takdir Dkk, Kewirausahaan (Wijana Mahardi Karya, Yogyakarta 2016) hlm 3
4
Marc J. Dollinger, Enterpeneurship Strategies and Resource Fourth Edition (marsh Publication, Limbard,
Illinois U.S.A 2008) hlm 30
a) Lingkungan Ekonomi (Economic Environment)
Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional, dan global akan berpengaruh
terhadap peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya perusahaan banyak
dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi. Variabel-variabel ekonomi seperti
tingkat inflasi, tingkat bunga dan fluktus mata uang asing baik langsung
maupun tidak akan berpengaruh pada perusahaan. Inflasi atau kenaikan
harga-harga akan mempersulit para pengusaha dalam memproyeksikan
usahanya. Demikian juga kenaikan suku bunga dan fluktuasi mata uang
asing akan menyulitkan perusahaan dalam mengkalkulasi keuangannya.
b) Lingkungan Teknologi (Tecnological Environment)
Kekuatan teknologi dan kecenderungan perubahannya sangat berpengaruh
pada perusahaan.Perubahan teknologi yang secara dratis dalam abad
terakhir ini telah memperluas skala industri secara secara
keseluruhan.Teknologi baru telah menciptakan produk-produk baru dan
modifikasi produk lainnya.Demikian juga, bidang usaha jasa telah banyak
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi.Kemajuan teknologi dalam
menciptakan barang dan jasa telah mampu memenuhi kebutuhan dan
permintaan pasar secara cepat.Oleh karena itu, kemampuan pesaing untuk
menciptakan nilai tambah secara cepat melalui perubahan teknologi harus
diperhatikan oleh perusahaan tersebut.
c) Lingkungan Sosiopolitik (Socio Environment)
Kekuatan sosial dan politik, kecendrungan dan konteksnya perlu
diperhatikan untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut
berpengaruh pada tingkah laku masyarakat.Dalam beberapa hal,
perusahaan kekuatan politik berpengaruh terhadap perubahan pemerintah,
dan secara tidak langsung berdampak pada perubahan ekonomi.Misalnya
dengan adanya kekacauan politik dan kerusuhan yang tejadi selalu
membawa sentimen pasar.Perubahan investasi pemerintah dalam bidang
teknologi juga sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi. Namun
demikian, lingkungan ini akan sangat bermanfaat apabila wirausaha pandai
memanfaatkan peluang dari lingkungan tersebut.
d) Lingkungan Demografi dan Gaya Hidup (Demograi and Life Style
Environment)
Produk barang dan jasa yang di hasilkan sering kali dipengaruhi oleh
perubahan demografi dan gaya hidup. Kelompok-kelompok masyarakat,
gaya hidup, kebiasaan, pendapat, dan struktur masyarakat bisa menjadi
peluang. Pada prinsipnya, semua lingkungan di atas bisa menciptakan
peluang bagi wirausaha.5
5
http://kwulanny.blogspot.com/2016/10/lingkungan-usaha.html
terdalam sekaligus. Fungsi dari strategi sendiri adalah memungkinkan perusahaan
melenceng dari alur yang mengantarkanya pada tujuan utama.
Contoh:
Formulasi strategi adalah sebuah tahap mengamati dan mengkaji kembali
beberapa hal yang berkaitan lingkungan terdalam hingga terluar yang ada disekitar
wirausahawan meliputi pembedahan visi dan misi, analisis internal serta melihat
isuisu yang berkembang di masyarakat. Hal ini dilakukan dalam formulasi strategi
agar tujuan jangka panjang perusahaan dapat dirumuskan dengan benar dan tepat
sasaran. Dimulai dari pengembangan visi dan misi dimana hal yang paling
mendasar dalam formulasi strategi karena visi adalah garis besar pandangan dari
wirausahawan itu didirikan, sedangkan misi adalah serangkaian tahapan yang
dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut. Setelah visi dan misi adalah adalah
analisis internal ini meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dunia
usaha kedepan agar didapatkan keunggulan dari para pesaing. Tak berhenti
sampai disitu sebagai wirausahawan harus melihat isu-isu yang berkembang
diperusahaan agar mengetahui berbagai hal seperti pangsa pasar, produk yang
diinginkan konsumen, dan tren yang berkembang di masyarakat.
Implementasi strategi, Pada tahap ini strategi yang telah dirumuskan atau
diformulasikan dituangkan dalam rangkaian operasional yang terjadwal dengan
jelas serta memiliki anggaran keuangan yang jelas untuk mendukung masing-
masing operasional yang terjadi dalam kegiatan wirausaha. Agar tidak melenceng
dari formulasi strategi maka harus diperlukan sebuah prosedur yang mengatur
tentang operasional, tidak hanya itu penempatan struktur organisasi akan
memudahkan implemen strategi dapat berjalan dengan mudah sesuai strategi yang
dipilih wirausahawan.
Evaluasi strategi, Dimana strategi yang telah diformulasikan dan
diimplementasikan dapat dinilai apakah dengan strategi ini wirausahawan sudah
memperoleh tujuan ingin dicapai sesuai formulasi atau masih belum tercapai.
Sebaiknya wirausahawan juga harus menetapkan kriteria atau standar tercapainya
tujuan tersebut sesuai formulasi strategi. Hasil evaluasi akan menjadi umpan balik
(feedback).6 bagi wirausahawan tersebut agar dapat melakukan perbaikan dalam
penentuan strategi dan menentukan apakah strategi tersebut dapat digunakan
kembali atau tidak.
6
Ismail Solihin, Pengantar Manajemen (Erlangga, Jakarta 2010) , 86