Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman materi bagaimana seorang wirausaha berfikir menurut Hisrich (Buku

Enterpreneurship)
Menurut Hisrich dalam bukunya yang berjudul Enterpreneurship seorang wirausaha
harus memiliki pola berfikir:
1. Berfikir secara struktural
Seorang wirausaha harus memiliki pola fikir yang kreatif. Pola fikir kreatif ini dihasilkan
dari sumber pengetahuan yang ada. Seorang wirausaha harus memiliki inovasi yang baru ,
sebelumnya harus mengetahui dulu perkembangan apa yang terjadi di zaman sekarang, juga
mengetahui produk/ jasa apa saja yang dibutuhkan di pasaran saat ini. Dengan demikian,
seorang wirausaha yang dapat melihat dan mencocokan struktural dan target pasar, lebih
cenderung untuk mengkaji peluang kewirausahaan.
2. Bricolage
Seorang wirausaha harus bereksperimen dan menghasilkan peluang kewirausahaan.
Secara pemahaman saya bricolage adalah suatu cara seorang wirausaha yang melihat suatu
masalah lalu menggabungkan/ mengkombinasikan antara sumber daya yang ada dengan cara
berfikir orang tersebut untuk menciptakan peluang usaha yang baru. Bricolage juga juga
diartikan sebagai cara berfikir yang berimbang dan berprilakuyang merupakan sumber
penting peluang kewirausahaan.
3. Efektif
Sebagai pemimpin bisnis potensial, harus terlatih untuk berfikir rasional dan mungkin
dipercaya jika anda tidak melakukannya. Contoh disini adalah dengan diwujudkan dalam
prosedur yang disebutkan oleh Philip Kotler dalam menejemen pemasarannya. Kotler
mendefinisikan pasar sebagai berikut: “Sebuah pasar terdiri dari semua calon pelanggan ysng
berbagi kebutuhan tertentu atau menginginkan siapa yang mungkin bersedia dan mampu
melakukan imbalan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan.” Dengan produk atau
layanan, Kotler menyarankan agar prosedur berikut untuk menghasilkan produk/ layanan ke
pasar:
1. Menganalisis peluang jangka Panjang di pasar
2. Penelitian dan memilih target market
3. Mengidentifikasi variable segmentasi dan segmen pasar
4. Mengembangkan profil dari segmen yang dihasilkan
5. Mengevaluasi daya Tarik dari masing-masing segmen
6. Memilih segmen target
7. Mengidentifikasi kemungkinan konsep posisi untuk setiap segmen sasaran
8. Pilih, kembangkan dan mengkomunikasikan konsep yang dipilih
9. Destinasi market yang strategis
10. Rencanakan program pemasaran
Pola fikir netral mencakup kesanggupan untuk cepat merasakan, bertindak dan
memobilisasi bahkan dibawah ketidakpastian. Syarat dalam mengembangkan pola fikir
kewirausahaan, individu harus berusaha untuk membuatnya merasakan peluang dalam
konteks perubahan tujuan. Dalam konteks lingkungan yang berubah dan kunjungan Kembali
merupakan pertanyaan yang sederhana tentang apa yang dianggap benar tentang pasar dan
perusahaan. Contohnya entrepreneur yang efektif Neurs berfikir untuk terus menerus
memikirkan Kembali Tindakan yang strategis saat ini, struktur organisasi, sistem komunikasi,
budaya perusahaan, penyebaran asset, strategi investasi. Singkatnya, setiap aspek dari oprasi
dan Kesehatan perusahaan untuk menjadi baik dalam tugas ini, individu harus
mengembangkan kemampuan beradaptasi yang kognitif.
4. Kemampuan beradaptasi kognitif
Adaptasi kognitif menggambarkan sejauh mana pengusaha itu dinamis, fleksibel, dapat
mengatur diri, dan terlibat dalam proses menghasilkan beberapa keputusan kerja.
Kemampuan beradaptasi adalah tercermin dalam kesadaran penuh pengusaha yaitu
kemampuan untuk merenungkan, memahami dan mengendalikan seseorang. Perlu diketahui
untuk menjadi mandiri kita bisa mencapai ini dengan bertanya pada diri kita sendiri dari
pertanyaan yang berhubungan dengan (1) pemahaman (2) hubungan/ koneksi (3) strategi dan
(4) Perenungan/ refleksi.
1. Pertanyaan pemahaman dirancang untuk meningkatkan pemahaman pengusaha
tentang sifat lingkungan sebelum mereka mulai mengatasi tentang kewirausahaan,
apakah itu perubahan dalam lingkungan atau penilaian peluang potensial.
2. Tugas koneksi dirancang untuk merangsang pengusaha untuk berfikir tentang posisi
saat ini
3. Tugas strategi dirancang untuk merangsang pengusaha untuk memikirkan strategi
mana saja yang cocok untuk mengatasi masalah, tugas ini juga mendorong mereka
untuk memikirkan apa, mengapa, dan bagaimana cara mereka mengatasi situasi.
4. Tugas refleksi dirancang untuk merangsang pengusaha untuk berfikir tentang
pemahaman mereka dan perasaan Ketika mereka berkembang melalui proses
kewirausahaan ini.

Anda mungkin juga menyukai