KEWIRAUSAHAAN HUTAN
OLEH
ANSELAUS PEHAN PERAN
1804070034
FAKULTAS PERTANIAN
KUPANG
2020
TUGAS 1
1. Bagaimana pemahaman Saudara tmengenai Entrepreneur/Wirausaha
JAWAB
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis
Drucker, 1959
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different)
Zimmerer. 1996
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth)
Mossi berpendapat bahwa hal utama yang harus dimiliki seorang wirausahawan yang
pertama-tama adalah kemampuan untuk membaca peluang pasar, mengenali dan menganalisanya
untuk kemudian dijadikan metode dalam penciptaan suatu produk yang akan berdaya saing di
pasar
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan
sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir
semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
JAWAB
1. Seberapa besar Skor Adaptasi Kognitif seseorang, dan tulis apa komentarnya.
Semakin tinggi skore kemampuan adaptasi kognitive semakin siap melakukan tugas baru.
Kemampuan ini membuat kita berpikir tentang apa yang di butuhkan, membantu menyediakan
pengetahuan serta kontrol terhadap pemikiran dan kegiatan pembelajaran.
Komentar:
Tugas Strategi
Tugas Refleksi
Ya
Alasan : karena merupakan logika yang dapat digunakan baik para entrepreneur pemula maupun
yang sudah berpengalaman dalam memulai setiap bisnis yang sangat sulit diprediksi untuk
mengurangi biaya kegagala dari seorang entrepreneur,karena menjadi intrepreneur bukanlah
Genetik / ciri-ciri kepribadian tertentu atau keturunan,layaknya prilaku yang suka mencari
resiko/misi yang unik tetapi entrepreneur dapat dipelajari dengqn efektuasi serta dapat diajarkan
dan ditularkan kepada orang lain. dan mereka menggunakan apa yang mereka miliki yaitu
dengan melihat siapa mereka, apa yang mereka tahu, dan siapa yang mereka tahu, lalu memilih
di antara hasil yang memungkinkan dan yang terbaik bagi mereka dan hasil yang mungkin gagal
jawabannya karena prosesnya dimulai dengan hasil yang diinginkan dan berfokus kepada cara
untuk mendapatkan hasil tersebut. Proses yang biasa dihadapi manager, proses rasional, kondisi
normal.
Pola pikir kausal menurut saya lebih baik digunakan pada saat seeorang yang sudah lama
berbisnis di bidang wirausaha dan pola piker efektual lebih baik di gunakan pada saat seseorang
baru pertama kali memulai bisnisnya khususnya di bidang wirausaha
3. Agar fleksibel secara kognitif mengharuskan seseoarang perlu bertanya pada diri
sendiri.
Menurut saya langkah pertama yang diambil jika ada keraguan bagi seseorang agar fleksibel
secara kognitif yaitu harus bergerak secara dinamis, bias mengatur waktu sendiri dan terlibat
dalam proses untuk mencapai sebuah kerangkah keputusan tang berfokus pada pengindraan dan
pengolaan /analisa pengolaan dalam lingkungan serta melakukan implementasi.
RANGKUMAN MATERI 1 DAN 2
Materi 1
a. Pengertian Kewirausahaan
Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan
ked an akhiran an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan
wirausaha. Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial
atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai keberanian seseorang
untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali
diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur
adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Dalam
waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan
definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin.
b. Tujuan Kewirausahaan
c. Teori Kewirausahaan
Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka lahirlah berbagai
macam teori tentang kewirausahaan, akan coba saya uraikan berbagai teori kewirausahaan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen
(individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan
kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan
neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan.
Kirzerian Entrepreneur
Pengertian Entrepreneur/Wirausaha
Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal abad
ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent
who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Adapun
makna secara etimologis wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri
dari tiga suku kata : “wira“, “swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul, teladan,
tangguh, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang
kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti berdiri.
Pendapat para pakar mengenai kewirausahaan.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35)
wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung
resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis
(Acmad Sanusi, 1994)
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer. 1996).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,
1997)
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai
lebih.
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
Keuntungan dan Kerugian Wirausaha
1. Keuntungan:
Otonomi.
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha
memposisikan seseorang menjadi “bos” yang memiliki kehendak terhadap
kontrol bisnisnya.
Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan
keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
Kontrol finansial (Pengawasan keuangan).
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik
sendiri.
memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan
menciptakan kesempatan kerja.
2. Kerugian
Pengorbanan personal.
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan
sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir
semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
Beban tanggung jawab.
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran,
keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan
Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal.
Karena wirausaha menggunakan keuntungan yang kecil dan keuangan
milik sendiri, maka marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif
kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya
Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda
Jaga kredibilitas dan brand image.
Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal
kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
Materi 2
Syarat Pokok:
1. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi untuk berusaha mencari
penghasilan dan keuntungan melalui perusahaan.
2. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang menguntunhkan deta
melakukan apa saja yang perlu untuk memanfaatkannya.
3. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan barang dan jasa serta
mencoba cara kerja yang lebih tepat dan efisien.
4. Mau dan mampu berkomunikasi, tawar-menawar dan musyawarah dengan berbagai pihak
yang yang besar pengaruhnya pada kemajuan usaha terutama pada pembeli / langganan.
5. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat dan disiplin.
5. Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya serta luas dan tangguh, tetapi cukup
luwes dalam melindunginya.
6. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan
memanfaatkan dan memotivasi orang lain (leadership/managerialship) serta melakukan
perluasan dan pengembangan usaha dengan resiko moderat.
7. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja sama yang
saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
1. Berpikir dan bertindak strategis serta adaptif terhada perubahan dalam berusaha menari
peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko yang agak besar dan dalam
mengatasi berbagai masalah.
2. Selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam
memuaskan langganan.
3. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan serta
meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian.
4. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama
dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta penumpukan permodalan.
Semakin tinggi skore kemampuan adaptasi kognitive semakin siap melakukan tugas baru.
Kemampuan ini membuat kita berpikir tentang apa yang di butuhkan, membantu menyediakan
pengetahuan serta kontrol terhadap pemikiran dan kegiatan pembelajaran.
a. Orientasi Strategis
b. Komitmen terhadap peluang
c. Komitmen terhadap sumber daya
d. Kontrol sumber daya
e. Struktur managemen
f. Filosofi pemberian penghargaan
g. Orientasi pertumbuhan
h. Kultur kewirausahaan