Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL

ANALISIS STUDI KELAYAKAN MINYAK KELAPA DI DESA TUWAGOETOBI

KECAMATAN WITIHAMA

KABUPATEN FLORES TIMUR

OLEH

ANSELAUS PEHAN PERAN

1804070034

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelapa telah dikenal lama sejak zaman peradaban umat manusia dan diketahui dapat
tumbuh di daerah tropis. Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos
dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya
oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir.
Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Ada tiga teori yang
menyatakan tentang daerah asal tanaman kelapa. Teori yang pertama memperkirakan tanaman
kelapa adalah tanaman yang tumbuh di Amerika, teori yang kedua beranggapan bahwa tanaman
kelapa berasal dari daerah pantai kawasan Amerika Tengah, dan teori yang ketiga beranggapan
bahwa tanaman kelapa tumbuh dan berasal dari suatu kawasan di Asia Selatan atau Malaysia,
atau mungkin daerah Pasifik Barat1 .

Kelapa adalah tanaman serbaguna. Seluruh bagian tanaman kelapa bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Itulah sebabnya tanaman ini telah ratusan tahun dikenal di seluruh
kepulauan nusantara. Kelapa dapat tumbuh di semua jenis tanah. Hal ini terbukti dengan adanya
tanaman kelapa rakyat yang tumbuh di tanah pekarangan, pertamanan, tempat rekreasi, di
pematang sawah dan di kebun bercampur baur dengan macam tanaman lain serta kelapa dapat
juga tumbuh di sungai dan lain-lain2 . Bagi perkebunan atau perusahaan yang akan mendirikan
perkebunan kelapa, memerlukan pertimbangan dan syarat tanah tertentu agar pertumbuhan

Tanaman kelapa merupakan komoditi ekspor dan dapat tumbuh disepanjang pesisir
pantai khususnya, dan dataran tinggi serta lereng gunung pada umumnya. Buah kelapa yang
menjadi bahan baku minyak disebut kopra. Dimana kandungan minyaknya berkisar antara 60 –
65 %. Sedang daging buah segar (muda) kandungan minyaknya sekitar 43 %. Minyak kelapa
terdiri dari gliserida, yaitu senyawa antara gliserin dengan asam lemak. Kandungan asam lemak
dari minyak kelapa adalah asam lemak jenuh yang diperkirakan 91 % terdiri dari Caproic,
Caprylic, Capric, Lauric, Myristic, Palmatic, Stearic, dan Arachidic, dan asam lemak tak jenuh
sekitar 9 % yang terdiri dari Oleic dan Linoleic.
Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia
berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika.
Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut, namun akan
mengalami pelambatan pertumbuhan

Kelapa merupakan komoditas yang strategis dalam kehidupan masyarakat Indonesia


karena perannya yang besar meliputi social, budaya, sumber pendapatan dan lain sebagainya.
Prakosa (2002) menyatakan bahwa, permasalahan yang dihadapi oleh agribisnis perkelapaan
cukup kompleks. Peran kelapa sebagai bahan baku minyak goreng pada saat ini sudah tergeser
oleh kelapa sawit yang harganya relatif lebih murah. sehingga kurang peluang untuk
memperoleh tambahan pendapatan ataupun nilai tambah dari hasil usaha. Keterkaitan subsistem
budidaya (on-farm) dengan input dan pengolahan output (off-farm) masih jauh dari keterpaduan.
Akibatnya, peluang menciptakan efisiensi dan nilai tambah tidak dapat diraih secara optimal.

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan proposal ini adalah agar mahasiswa bisa lebih mengetahui cara-cara
dalam membudidayakan tanaman Kelapa dengan benar. Mahasiswa juga akan mengetahui studi
kelayakan pohon kelapa yang berada di Desa Tuwagoetobi, Kecamatan Witihama, Kabupaten
Flores Timur. Serta menyelidiki keadaan dari dari kelapa yang ada di di desa Tuwagoetobi,
Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur dan alasan para pengusaha minyak kelapa untuk
memenuhi ekonomi rumah tangga mereka serta konsekuensi pengusaha minyak kelapa yang di
control melalui percobaan ataupun observasi tanpa control.

Anda mungkin juga menyukai