TUGAS KHUSUS
1. Hopper
Hopper berfungsi sebagai jalan masuknya nib dari
kakao ke dalam mesin pemasta kasar untuk proses
pemastaan, dengan bentuk corong. Desain berbentuk
corong dimaksudkan agar masukan nib kakao kedalam
ruang pemasta merata, agar tidak terjadi over yang dapat
mengganggu kerja mesin. Hopper biasanya terbuat dari
lembaran baja atau stainless steel.
Gambar 2. Hopper
2. Screw
Salah satu komponen utama pada mesin pemasta
kasar kakao dalah screw. Screw berfungsi sebagai poros
pendorong,pemotong dan juga pengaduk. Tipe screw
yang terdapat pada mesin pemasta kasar kakao adalah
metering screw. Material yang sering digunakan utnuk
pembuatan screw adalah material stainless steel. Oleh
karena itu ulir yang digunakan dari bahan stainless steel
dengan jarak ulir (pitch) 1 cm dan tebal ulir 0.2 mm. Bahan
stainless steel digunakan karena mempunyai kromium
yang membuatnya tahan akan karat dan mempunyai titik
lebur yang tinggi sehingga tidak mudah memuai.
Gambar 3. Screw
3. Cylinder Screw
Cylinder Screw merupan salah satu komponen dari
mesin pemasta kasar kakao yang berfungsi sebagai
tempat proses pemastaan, tempat dimana pengumpanan
panas, dan pengadukan. Pisau yang terdapat di dalam
barrel, erat hubungannya dengan putaran screw sebagai
indikasi terjadinya peningkatan suhu akibat dari gesekan
pisau dengan bahan pasta dan juga screw. Dalam
penentuan ukuran panjang serta diameter dari barrel
disesuaikan dengan panjang dan diameter dari cylinder
screw, dimana jarak selisih keduanyan sebesar + 0,2 mm.
4. Dies
Dies merupakain komponen mesin pemasta kasar
kakao yang terletak pada ujung mesin. Dies biasanya
berfungsi sebagai lubang pencetak atau keluaran hasil
dari proses pemasta pada proses merubah nib kakao
menjadi pasta dan juga berfungsi dalam membantu proses
penghancuran nib menjadi pasta.
Gambar 5. Dies
5. Motor penggerak
Sumber penggerak dari mesin pemasta kasar ( driver
unit) berasal dari motor listrik 1-phasa dengan daya PK,
dan tegangan sebesar 220 volt. Penerusan transmisi dari
motor ke mesin dihubungkan dihubungkan secara
langsung dengan poros screw melalui gear couple tanpa
adanya reduksi putara motor ke poros screw.
1. Hopper
Material yang dipilih sebagai bahan membuat hopper
adalah stainless steel. Perencanaan kapasitas hopper
dalam sekali proses pemastaan sebesar 5 kg/jam.
Perencanaan Bentuk hopper yaitu berbentuk silinder.
2. Cylinder Screw
Perencanaan cylinder screw, material bahan yang
dipilih adalah stainless steel 304 (SS304), SS304
mempunyai sifat tahan karat, tahan terhadap panas,
mudah ditemukan di pasaran dan ekonomis. Sifat fisik
stainless steel yang berhubungan dengan proses
pengujian dapat dilihat pada Tabel 1 :
3. Screw
Screw direncanakan terbuat dari material ASSAB 718
HH. Perancangan screw pada mesin pemasta kasar
kakao harus mempertimbangkan perhitungan teoritis
seperti perhitungan putaran poros screw, kecepatan
dorong screw, berat muatan per meter, gaya dorong
screw, dan tegangan yang timbul pada sisi screw.
4. Motor Penggerak
Berdasarkan perencanaan mesin pemasta kasar
berkapasitas 5 kg/ jam , maka dalam pemilihan motor
penggerak yang digunakan dalam mesin pemasta kasar
ini harus sesuai dengan keperluan daya yang digunakan
untuk pemastaan, agar mesin dapat bekerja dengan
optimal. Selain itu, dalam perencanaan motor penggerak
juga harus disesuaikan dengan jenis motor yang ada
dipasaran, dan juga dengan harga yang relatif terjangkau.
b I
II
c
Volume hopper I
2
V = . a . b
Maka didapat volume hopper pada bagian atas (I) berbentuk
tabung sebesar 8478 cm3.
Volume hopper II
1
V = . .c ( a2+ ad +d 2)
3
Volume total
V total=V I +V II
( D s 2D p2 ) . P. n . . . C
Q=60 x
4
Dimana :
Q= kapasitas kerja mesin (m3/jam)
n= putaran poros screw, rpm
K= persentase pembebanan cylinder = 30%
= loading efficiency = 0,25
= berat jenis material = 0,513 kg/m3
C= factor koreksi inklinasi 0,7
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
persamaan diatas maka dihasilkan besar putaran poros
screw berdasarkan kapasitas kerja sebesar 1400 rpm.
P.n
v=
60
Dimana :
v = kecepatan dorong muatan (m/s)
P = pitch screw (m)
n = kecepatan putaran poros screw, rpm
Berdasarkan perhitungan kecepatan dorong screw
dengan persamaan di atas maka didapat sebesar 0,25
m/s.
C
q=
3600 . v
Dimana :
Q= berat muatan permeter (kg/m)
C= kapasitas kerja mesin (kg/jam)
V= kecepat dorong muatan (m/s)
Fs=q .l . f .g
Dimana :
Fs = gaya dorong (kg)
q = berat muatan permeter (kg/m)
l = panjang screw (m)
f =koefisien gesek material = 0.06
g = kecepatan grafitasi (9.8 m/s2)
Makan didapat nilai gaya dorong screw saat bekerja
dengan persamaan diatas sebesar 6,53 x 10-4 N.
Fs
timbul =
( D s 2D p2)
4
Dimana :
Hp L.n
f=
10 6
Hp C .L .W
m=
106
E m jam
P= x x
m jam 3600 s
5.4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pergitungan desain pemasta kasar kakao
kapasitas 5 kg/jam, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perencanaan desain hoper tidak terlalu berpengaruh
terhadap peningkatan kapasitas dari mesin pemasta kasar,
karena mesin tidak dapat bekerja optimal jika jumlah bahan
yang dimasukkan kedalam ruang pemasta dalam jumlah
yang banyak.
2. Perencanaan screw dengan dimensi tertentu, menghasilkan
putaran sebesar 1400 rpm, saat bekerja dengan beban.
Dengan persentasi pembebanan cylinder sebesar 30 %.
Selisih jarak antara screw dengan cylinder bagian dalam
sebesar + 0,1 cm, besarnya selisih jarak antara screw dan
cylinder merupakan faktor penentu tingkat kehalusan pasta
kakao.
3. Tegangan yang timbul pada sisi screw akibat dari
pembebanan nib kakao saat proses pemastaan yaitu
sebesar 0.41 Pa. Besarnya pembebanan tersebut tidak
cukup berpengaruh terhadap tingkat kehausan dari sisi
screw pada mesin pemasta.
4.Daya yang dibutuhkan mesin pemasta kasar kapasitas 5
kg/jam sebesar 1,043x10-3 HP. Sehingga dalam pemilihan
motor pengerak, agar mesin pemasta kasar bekerja dengan
optimal, maka cukup menggunakan motor listrik 1-phase
dengan daya sebesar PK, dan tegangan 220 volt.