Anda di halaman 1dari 12

BAB V

TUGAS KHUSUS

PERANCANGAN MESIN PEMASTA KASAR KAPASITAS


5 KG/JAM UNTUK INDUSTRI COKLAT
SKALA RUMAHTANGGA
Di PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO (Puslitkoka)
INDONESIA JEMBER-JAWATIMUR

5.1 Mesin Pemasta Kasar Kakao

Pemastaan merupakan salah satu proses dalam


pembuatan produk permen coklat mau pun bubuk coklat.
Proses pemastaan adalah tahap yang penting untuk
menghasilkan produk coklat yang baik. Pemastaan berperan
dalam membentuk sifat fisik, tekstur, dan dapat mengaktifkan
pembentuk cita rasa dan aroma khas coklat. Proses pemasta
kasar kakao menggunakan prinsip pencacahan dan gesekan
yang mengakibatkan lemak pada nib kakao mencair dan nib
menjadi hancur. Berdasarkan hasil pengamatan pada mesin
pemasta kasar kakao skala industri rumah tangga seperti yang
terlihat pada gambar.1

Gambar 1. Mesin Pemasta Kasar Kakao


(Sumber : Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia)
Mesin pemasta kasar kakao skala industri rumah tangga
tersebut memiliki beberapa komponen utama dan komponen
pendukung yaitu :

1. Hopper
Hopper berfungsi sebagai jalan masuknya nib dari
kakao ke dalam mesin pemasta kasar untuk proses
pemastaan, dengan bentuk corong. Desain berbentuk
corong dimaksudkan agar masukan nib kakao kedalam
ruang pemasta merata, agar tidak terjadi over yang dapat
mengganggu kerja mesin. Hopper biasanya terbuat dari
lembaran baja atau stainless steel.

Gambar 2. Hopper

2. Screw
Salah satu komponen utama pada mesin pemasta
kasar kakao dalah screw. Screw berfungsi sebagai poros
pendorong,pemotong dan juga pengaduk. Tipe screw
yang terdapat pada mesin pemasta kasar kakao adalah
metering screw. Material yang sering digunakan utnuk
pembuatan screw adalah material stainless steel. Oleh
karena itu ulir yang digunakan dari bahan stainless steel
dengan jarak ulir (pitch) 1 cm dan tebal ulir 0.2 mm. Bahan
stainless steel digunakan karena mempunyai kromium
yang membuatnya tahan akan karat dan mempunyai titik
lebur yang tinggi sehingga tidak mudah memuai.
Gambar 3. Screw

3. Cylinder Screw
Cylinder Screw merupan salah satu komponen dari
mesin pemasta kasar kakao yang berfungsi sebagai
tempat proses pemastaan, tempat dimana pengumpanan
panas, dan pengadukan. Pisau yang terdapat di dalam
barrel, erat hubungannya dengan putaran screw sebagai
indikasi terjadinya peningkatan suhu akibat dari gesekan
pisau dengan bahan pasta dan juga screw. Dalam
penentuan ukuran panjang serta diameter dari barrel
disesuaikan dengan panjang dan diameter dari cylinder
screw, dimana jarak selisih keduanyan sebesar + 0,2 mm.

Gambar 4. Cylinder screw

4. Dies
Dies merupakain komponen mesin pemasta kasar
kakao yang terletak pada ujung mesin. Dies biasanya
berfungsi sebagai lubang pencetak atau keluaran hasil
dari proses pemasta pada proses merubah nib kakao
menjadi pasta dan juga berfungsi dalam membantu proses
penghancuran nib menjadi pasta.

Gambar 5. Dies

5. Motor penggerak
Sumber penggerak dari mesin pemasta kasar ( driver
unit) berasal dari motor listrik 1-phasa dengan daya PK,
dan tegangan sebesar 220 volt. Penerusan transmisi dari
motor ke mesin dihubungkan dihubungkan secara
langsung dengan poros screw melalui gear couple tanpa
adanya reduksi putara motor ke poros screw.

5.2 Analisa Perhitungan Desain Mesin Pemasta Kasar Kakao


Analisa perhitungan dari dasar teori sebagai acuan
perhitungan. Proses Perhitungan dilakukan sebagai peninjauan
komponen komponen mesin pemasta kasar kakao sebagai
berikut :

1. Hopper
Material yang dipilih sebagai bahan membuat hopper
adalah stainless steel. Perencanaan kapasitas hopper
dalam sekali proses pemastaan sebesar 5 kg/jam.
Perencanaan Bentuk hopper yaitu berbentuk silinder.

2. Cylinder Screw
Perencanaan cylinder screw, material bahan yang
dipilih adalah stainless steel 304 (SS304), SS304
mempunyai sifat tahan karat, tahan terhadap panas,
mudah ditemukan di pasaran dan ekonomis. Sifat fisik
stainless steel yang berhubungan dengan proses
pengujian dapat dilihat pada Tabel 1 :

Tabel 1. Tabel Data Stainless Steel 304 (SS304)


(AK Steel Corporation, 2007)

Densitas (g/cm3) 8,03


Kalor Jenis (KJ/ Kg oK) 0,5
Konduktivitas Termal (W/moK) 16,2
Titik Leleh (oC) 1399

Desain cylinder screw disesuaikan dengan ukuran dari


perencanaan screw, dimana selisih jarak antara bagian
dalam silinder dengan screw berkisar + 0.1 cm. Selisih
jarak tersebut sangat berpengaruh pada tingkat kehalusan
dari hasil pemastaan nib kakao. Sesuai SNI ukuran hasil
proses pemastaan kakao sebesar 150 m.

3. Screw
Screw direncanakan terbuat dari material ASSAB 718
HH. Perancangan screw pada mesin pemasta kasar
kakao harus mempertimbangkan perhitungan teoritis
seperti perhitungan putaran poros screw, kecepatan
dorong screw, berat muatan per meter, gaya dorong
screw, dan tegangan yang timbul pada sisi screw.

4. Motor Penggerak
Berdasarkan perencanaan mesin pemasta kasar
berkapasitas 5 kg/ jam , maka dalam pemilihan motor
penggerak yang digunakan dalam mesin pemasta kasar
ini harus sesuai dengan keperluan daya yang digunakan
untuk pemastaan, agar mesin dapat bekerja dengan
optimal. Selain itu, dalam perencanaan motor penggerak
juga harus disesuaikan dengan jenis motor yang ada
dipasaran, dan juga dengan harga yang relatif terjangkau.

5.3 Hasil dan Pembahasan

1. Perhitungan perancangan hopper

b I

II
c

Desain dimensid hopper sebagai berikut :

a= diameter bagian atas 15 cm = 0,15 m


b= tinggi bagian atas 12 cm = 0,12 m
c= tinggi bagian bawah 4.5 cm = 0,06 m
d= diameter bagian bawah 3 cm = 0,03 m

Volume hopper I

2
V = . a . b
Maka didapat volume hopper pada bagian atas (I) berbentuk
tabung sebesar 8478 cm3.

Volume hopper II

1
V = . .c ( a2+ ad +d 2)
3

Maka berdasarkan persamaan diatas di peroleh volume


hopper bagian bawah (II) sebesar 1314,1 cm3.

Volume total

V total=V I +V II

Sehingga volume total dari hopper pemasta kasar kakao


sebesar 9792,1 cm3.

2. Perhitungan Perencanaan Screw


Pada perhitungan perencanaan screw pada mesin
pemasta kasar kakao telebih dahulu di tentukan dimensi
screw pemasta kasar kakao yang direncanakan, sebagai
berikut :

- Dimensi screw (Ds) = 7 cm = 0,07 m


- Dimensi poros screw (Dp) = 6 cm = 0,06 m
- Jarak pitch (P) = 1 cm = 0,01 m
- Panjang = 20 cm = 0,2 m
- Kapasitas kerja = 5 kg/jam

Maka berdasarkan dimensi yang direncanakan dapat


dilakukan beberapa analisa perhitunghan pada screw mesin
pemasta kasar kakao sebagai berikut :

a. Putaran poros screw


Berdasarkan data perencanaan, untuk memperoleh
besar putra poros screw maka dapat di lakukan
perhitungan dengan persamaan sebagai berukut :

( D s 2D p2 ) . P. n . . . C
Q=60 x
4

Dimana :
Q= kapasitas kerja mesin (m3/jam)
n= putaran poros screw, rpm
K= persentase pembebanan cylinder = 30%
= loading efficiency = 0,25
= berat jenis material = 0,513 kg/m3
C= factor koreksi inklinasi 0,7
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
persamaan diatas maka dihasilkan besar putaran poros
screw berdasarkan kapasitas kerja sebesar 1400 rpm.

b. Kecepatan dorong screw


Berdasarkan hasil perhitungan putaran poros screw,
maka dapat menghitung besar dari kecepatan dorong
screw mesin pemasta kasar kakao, dapat dilakukan
perhitungan dengan persamaan sebagai berikut :

P.n
v=
60

Dimana :
v = kecepatan dorong muatan (m/s)
P = pitch screw (m)
n = kecepatan putaran poros screw, rpm
Berdasarkan perhitungan kecepatan dorong screw
dengan persamaan di atas maka didapat sebesar 0,25
m/s.

c. Berat muatan permeter


Berdasarkan perhitunngan kecepatan dorong screw,
maka selanjutnya dapat dikakukan perhitungan berat
muatan permeter pada screw mesin pemasta kasar
dengan persamaan sebagai berikut :

C
q=
3600 . v

Dimana :
Q= berat muatan permeter (kg/m)
C= kapasitas kerja mesin (kg/jam)
V= kecepat dorong muatan (m/s)

Berdasarkan persamaan perhitungan berat muatan


perkilogram, didapat nilai sebesar 5,60 x 10-3 kg/m.

d. Gaya dorong screw


Berdasarkan perhitungan kemampuan berat yang
mampu di tamping permeter dari screw, maka
selanjutnya dapat diketahui besar gaya doronga yang
bekerja pada screw pemasta kasar dengan persamaan
berikut :

Fs=q .l . f .g

Dimana :
Fs = gaya dorong (kg)
q = berat muatan permeter (kg/m)
l = panjang screw (m)
f =koefisien gesek material = 0.06
g = kecepatan grafitasi (9.8 m/s2)
Makan didapat nilai gaya dorong screw saat bekerja
dengan persamaan diatas sebesar 6,53 x 10-4 N.

e. Tegangan yang timbul pada sisi screw


Untuk mencari nilai tegangan pada sisi screw
terhadap material, maka daerah yang menjadi analisa
dalam proses perhitungan adalah, permukaan screw
yang terdiri dari dimeter screw dan diameter poros,
sehingga nilai tegangan dapat dihitung pada setiap sisi
screw, dengan persamaan :

Fs
timbul =

( D s 2D p2)
4

Dimana :

= tegangan yang timbul pada screw (Pa)


Fs = gaya dorong screw (N)
Ds = Diameter screw (m)
Dp = Diameter poros (m)

Maka didapat nilai tegangan yang terjadi pada sisi ulir


saat melakukan proses pemastaan sebesar 0,41 Pa.

3. Perhitungan perencanaan motor penggerak


Perhitungan kebutuhan daya pada mesin pemasta kasar
kakao harus dipenuhi oleh motor penggerak agar proses
pemastaan dapat berjalan dengan baik. Data yang diperlukan
dalam perhitungan daya motor sebagai berikut :

-Kapasitas kerja (C) = 5 kg/jam


-Panjang screw (L) = 0,2 m
-Putaran screw(n) = 1500 rpm
-Densitas bahan (W) = 513 kg/m3
-Energi untuk pemastaan (E/m)=120 kj/kg

Daya penggerak tanpa beban

Hp L.n
f=
10 6

Maka hasil perhitungan dari daya penggerak pada mesin


pemasta kasar tanpa beban sebesar 3x10-4 Hp.

Daya pengerak dengan beban

Hp C .L .W
m=
106

Maka besar daya penggerak yang dibutuhkan saat mesin


pemasta kasar di oprasikan dengan pembebanan sebesar
5,13x10-4.

Daya penggerak untuk pemastaan kapasitas 5 kg/jam


(Hpj)

E m jam
P= x x
m jam 3600 s

Maka besar daya penggerak untuk pemastaan kapasitas 5


kg/jam sebesar 1,7x10-4 kw, sehingga dapat di konversi ke
HP sebesar 2,3x10-4 HP.

Maka kebutuhan daya penggerak mesin pemasta kasar


kakao kapasitas 5 kg/jam dapat dihitung sebagai berikut :
HP motor=HP pj + HP f +HP m

Sehingga besar kebutuhan daya motor penggerak mesin


pemasta kasar kakao sebsar 1,043x10-3 HP.

5.4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pergitungan desain pemasta kasar kakao
kapasitas 5 kg/jam, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perencanaan desain hoper tidak terlalu berpengaruh
terhadap peningkatan kapasitas dari mesin pemasta kasar,
karena mesin tidak dapat bekerja optimal jika jumlah bahan
yang dimasukkan kedalam ruang pemasta dalam jumlah
yang banyak.
2. Perencanaan screw dengan dimensi tertentu, menghasilkan
putaran sebesar 1400 rpm, saat bekerja dengan beban.
Dengan persentasi pembebanan cylinder sebesar 30 %.
Selisih jarak antara screw dengan cylinder bagian dalam
sebesar + 0,1 cm, besarnya selisih jarak antara screw dan
cylinder merupakan faktor penentu tingkat kehalusan pasta
kakao.
3. Tegangan yang timbul pada sisi screw akibat dari
pembebanan nib kakao saat proses pemastaan yaitu
sebesar 0.41 Pa. Besarnya pembebanan tersebut tidak
cukup berpengaruh terhadap tingkat kehausan dari sisi
screw pada mesin pemasta.
4.Daya yang dibutuhkan mesin pemasta kasar kapasitas 5
kg/jam sebesar 1,043x10-3 HP. Sehingga dalam pemilihan
motor pengerak, agar mesin pemasta kasar bekerja dengan
optimal, maka cukup menggunakan motor listrik 1-phase
dengan daya sebesar PK, dan tegangan 220 volt.

Anda mungkin juga menyukai