MAKALAH
PENILAIAN KERAGAAN TERNAK
Seleksi Ternak Sapi Perah
Disusun Oleh:
Kelas: B
Kelompok: 2
Anisa Islamic 200110140038
Harika Apriana 200110130093
Pardoling Sinaga 200110140113
Hizbi M Zulfan A 200110140190
Syidad Muhammad R 200110140232
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah
menyelesaikan makalah yang berjudul Seleksi Ternak Sapi Perah. Makalah ini
berisi tentang pengertian dasar seleksi ternak, tujuan seleksi ternak sapi perah, dan
metode seleksi ternak sapi perah. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
makalah ini, semoga makalah ini dapat diterima dengan baik oleh semua pihak
Penyusun berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak agar dapat lebih baik lagi dalam pengerjaan makalah berikutnya.
Sumedang, September
2017
iii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2
II ISI
2.1 Seleksi Ternak .............................................................................. 3
2.2 Tujuan Seleksi Ternak Sapi Perah ................................................ 7
2.3 Metode Seleksi Ternak Sapi Perah ............................................... 8
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 11
1
PENDAHULUAN
Air susu mengandung sumber protein hewani yang sangat besar bagi
semua orang baik untuk bayi maupun orang tua, karena mengandung protein yang
cukup tinggi. Pada dasarnya, antara persediaan dan permintaan susu di Indonesia
lebih besar dari pada ketersediaan susu yang ada. Berdasarkan keadaan tersebut,
oleh peternak kecil dan belum mencapai usaha yang berorientasi ekonomi.
maupun peternak.
dihasilkan, maka perlu diadakan pemilihan (seleksi) dalam penentuan bibit sapi
perah yang bekualitas sehingga dapat menghasilkan susu dengan jumlah banyak
II
ISI
memilih ternak yang dianggap kurang baik untuk diafkir (culling). Seleksi dari
generasi selanjutnya jika terdapat dua kekuatan. Kedua kekuatan itu adalah seleksi
Ada beberapa dua hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan seleksi:
1. Tujuan seleksi harus jelas, misalnya kalau pada sapi apakah tujuannya untuk
adalah mutu genetik seekor ternak. Mutu genetik ternak tidak tampak dari luar,
yang tampak dan dapat diukur dari luar adalah performanya. Performa ini sangat
ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan lingkungan. Oleh karena itu,
harus dilakukan suatu pendugaan atau penaksiran terlebih dahulu terhadap mutu
Menurut Santosa (2004), seleksi ternak sapi perah dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
Silsilah adalah garis keturunan dari suatu hubungan keluarga antara satu
individu dengan individu lainnya yang menjadi tetua atau yang menurunkannya.
Silsilah ini dapat digunakan untuk mengadakan seleksi sapi perah apabila seleksi
data-nya, atau untuk ternak-ternak sapi perah muda yang belum berproduksi, atau
yang relatif sama. Seleksi berdasarkan silsilah dilakukan dengan jalan melihat
dinilai dengan metode individual merit testing, sedangkan untuk seleksi pejantan
dadanya. Penilaian dilakukan dari samping dan depan sapi untuk menilai dalam
terakhir. Sifat ini sering disebut dengan istilah lengkung perut. Kedalaman dada
hijauan.
Penilaian dilakukan dari samping, untuk melihat sudut yang dibuat oleh
garis pinggang dan tulang ekor. Bila bagian ekor lebih tinggi dan
membentuk sudut yang tajam dan patah diberi nilai 5, yang normal adalah bila
sacrale dengan tuber ischii. Sifat ini mempunyai hubungan langsung terhadap
kemudahan beranak.
menilai kekuatan ligament bagian luar. Evaluasi ini sangagt penting, karena akan
mem-produksi susu.
belakang sapi. Yang dinilai adalah kedalaman dari ligament yang menyangga
ini menggambarkan kekuatan penyangga yang juga menentukan letak/ arah dari
puting susunya.
Kedudukkan puting susu dinilai dari belakang sapi. Puting susu yang baik
kadar lemaknya rendah, kapasitas perut besar sehingga mampu menampung pakan
susu. Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) merupakan hasil persilangan antara
sapi FH dengan sapi lokal, dengan ciri-ciri yang hampir menyerupai FH tetapi
produksi susu relatif lebih rendah dari FH dan badannya juga lebih kecil. Hasil
dipelihara di perusahaan
Dalam meningkatkan produksi susu dan lemak, seleksi calon pejantan jauh
lebih penting artinya daripada seleksi sapi calon induk pengganti. Hal ini
8
disebabkan seekor pejantan akan mempunyai anak jauh lebih banyak daripada
seekor induk, terutama dengan teknik Inseminasi Buatan. Dalam waktu yang sama
meskipun pejantan tersebut sudah mati. Karena seekor pejantan tidak dapat
Zuriat atau Progeny Testing). Hasil uji zuriat yang diperoleh dapat membantu kita
dalam hal :
bapaknya
Menurut Siregar (1995) metode seleksi dibagi menjadi tiga metode yang
sederhana, yaitu:
dengan nilai fenotipe yang dimilikinya. Metode ini adalah yang paling
cepat.
sebagai kesatuan unit sesuai dengan fenotip yang dimiliki oleh keluarga
ditentukan terlebih dahulu akan dipilih pada saat melakukan seleksi, sedangkan
yang lebih rendah dari performa tadi akan disingkirkan. Ternak yang terpilih
akan memiliki nilai rerata performa yang lebih tinggi dari performa keseluruhan
sebelum seleksi. Perbedaan antara rerata performa dari ternak yang terseleksi
berikutnya adalah hanya yang bersifat genetik saja yaitu sebesar angka
adalah sebesar h2S dan ini disebut sebagai tanggapan (respon) seleksi yang akan
dapat digunakan untuk melakukan seleksi terhadap sapi perah betina. Beberapa
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Tujuan dari seleksi ternak sapi perah yaitu untuk mendapatkan bibit
indukan sapi perah yang baik sehingga performa produksi susu yang
3. Metode seleksi sapi perah secara umum dibagi 3 yaitu selelsi individu,
DAFTAR PUSTAKA
Putra, A. 2009. Potensi Penerapan Produksi Bersih Pada Usaha Peternakan Sapi
Perah (Studi Kasus Pemerahan Susu Sapi Moeria Kudus Jawa Tengah).
Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro. Semarang
Santosa, Bambang Agus. 2004. Buku Petunjuk Praktikum Produksi Ternak Perah.
Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro : Semarang.
Siregar, M. S. 1995. Jenis Tehnik Pemeliharaan dan Analisis Usaha Sapi Perah.
Swadaya :Jakarta.