Disusun oleh :
1. Dimas Dwi Saputra
2. Firman David Nugroho
3. Lamdani
4. Linus
5. Nur Ikhsan
Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan termikasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka kami
terima untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mulut/paruh …………………………………….. 3
B. Esophagus …………………………………….. 3
C. Crop(tembolok) …………………………………….. 3
D. Lambung kelenjar(proventriculus) …………………………………….. 4
E. Gizzard(Empedal/Rempela) …………………………………….. 4
F. Usus Kecil(small intestine) …………………………………….. 4
G. Sekum(Usus Buntu) …………………………………….. 5
H. Usus Besar(large intestine) …………………………………….. 5
I. Kloaka …………………………………….. 5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................... 6
B. Pertanyaan dan jawaban …………………………………….. 6
DaftarPustaka …………………………………….. 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hewan bahan makanan yang diubah menjadi energi melalui pencernaan adalah
karbohidrat, lemak,dan protein. Sedangkan yang langsung diserap berupa vitamin, mineral,
hormone dan air.
Pada unggas memiliki proses pencernaan yang berbeda dengan hewan lain, meskipun
mempunyai kesamaan pada prosesnya. Sebagaimana hewan lain proses pencernaan pada
unggas memiliki tiga prinsip yaitu:
a) Secara mekanik
b) Secara khemis/enzimatis
Pencernaan secara enzimatis terutama dibantu dengan adanya senyawa kimia dan
kerja dari enzim yang dihasilkan oleh alat-alat pencernaan.
c) Secaara mikrobiolgik
B. Tujuan
C. Rumusan masalah
1. Menjelaskan fungsi dari paruh
2. Menjelaskan fungsi dari esophagus
3. Menjelaskan fungsi dari crop atau tembolok
4. Menjelaskan fungsi dari lambung kelenjar
5. Menjelaskan fungsi dari empedal
6. Menjelaskan fungsi dari usus halus
7. Menjelaskan fungsi dari sekum/usus buntuk
8. Menjelaskan fungsi dari usus besar
9. Menjelaskan fungsi dari kloaka
D. Manfaat
Dapat mengetahui proses pencernaan pada ternak non ruminasia unggas terlebih khusus
pada ternak ayam yang memiliki system pencernaan berbeda dengan ternak nonruminansia
lainnya tetapi proses pencernaannya sama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mulut/paruh
Unggas tidak memiliki bibir, pipi, dan gigi sejati, bagian mulut atas dan bawah tersusun atas
lapisan tanduk, bagian atas dan bawah dihubungkan ke tengkorak dan berfungsi seperti
engsel(North,1978).
Lidah unggas keras dan runcing seperti mata anak panah dengan arah kedepan. Bentuk
seperti kail pada belakang lidah berfungsi untuk mendorong makanan ke esophagus sewaktu
lidah digerakan ke belakang(Akoso 1993). Lidah berfungsi membantu menelan makanan.
Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang berfungsi sebagai elumas makanan untuk
mempermudah masuk ke esophagus(Neisheim et al., 1972).
Didalam mulut tidak diproduksi amilase(Neisheim et al., 1972). Air diambil dengan cara
menyendok saat minum dengan menggunakan paruh (beak), dan masuk ke dalam kerongkongan
setelah menengadah kepala memanfaatkan gaya gravitasi(North,1978).
B. Oesophagus (tenggorok)
Oesophagus merupakan saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang merupakan jalan
makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan pharynx pada bagian atas dan
proventriculus bagian bawah. Dinding dilapisi selaput lendir yang membantu melicinkan
makanan untuk masuk ke tembolok. Setiap kali ayam menelan secara otomatis oesophagus
menutup dengan adanya otot. Fungsi oesophagus adalah menyalurkan makanan ke tembolok.
Crop mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang merupakan erbesaran dari
oesophagus. Pada bagian dindingnya terdapat banyak kelenjar mukosa yang menghasilkan getah
yang berfungsi untuk melembekkan makanan. Crop berfungsi menyimpan dan menerima
makanan untuk sementara sebelum masuk ke proventriculus.
Terjadi sedikit atau sama sekali terjadi pencernaan didalamnya kecuali jika ada sekresi
kelenjar saliva dalam mulut. Pakan unggas yang berupa serat kasar dan bijian tinggal di dalam
tembolok selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman. Hal ini disebabkan
pada tembolok terdapat kelenjar yang mengeluarkan getah yang berfungsi melunakkan makanan.
Proventriculus merupakan perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga merupakan perut
sejati ayam. Proventriculus juga merupakan kelenjar, tempat terjadinya perncernaan secara
enzimatis, karena dindingnya disekresikan asam klrida, epsin, dan getah lambung yang
berguna mencerna protein. Sel kelenjar secara otomatis akan mengeluarkan cairan kelenjar
perut begitu makanan melewatinya dengan cara berkerut secara mekanis. Karena makanan
berjalan cepat dalam jangka waktu yang pendek di dalam proventriculus, maka pencernaan
pada material makanan secara enzimatis sedikit terjadi.
Gizzard berbentuk oval dengan dua lubang masuk dan keluar pada bagian atas dan bawah.
Bagian atas lubang pemasukan berasal dari proventriculus dan bagian bawah lubang pengeluaran
menuju ke duodenum. Besar kecilnya empedal dipengaruhi oleh aktivitasnya, apabila ayam
dibiasakan diberi pakan yang sudah digiling maka emedal akan kisut.
Gizzard disebut pula otot perut yang terletak diantara proventriculus dan batas dari intestine.
Gizzard mempunyai otot-otot yang kuat sehingga dapat menghasilkan tenaga yang besar dan
mempunyai mucosa yang tebal. Peroton empedal dapat melakukan gerakan meremas kurang
lebih empat kali dalam satu menit.
Fungsi gizzard adalah untuk mencerna makanan secara mekanik dengan bantuan grit dan
batu-batu kecil yang berada dalam gizzard yang ditelan oleh ayam. Partikel batuan ini berfungsi
untuk memperkecil partikel makanan dengan adnya otot dalam gizzard sehingga dapat masuk ke
saluran intestine.
Usus halus memanjang dari ventrikulus sampai usus besar dan terbagi atas tiga bagian yaitu:
duodenum, jejunum,dan ileum. Duodenum(usus 12 jari) berbentukhuruf V dengan bagian pars
ascendens sebagai bagian naik. Selaput mukosa pada dinding usus halus memiliki jonjot yang
lembut dan menonjol seperti jari yang berfungsi sebagai penggerak aliran pakan dan memperluas
penyerapan nutrient.
Pada bagian duodenumdisekresikan enzim amylase, lipase, dan tripsin. Ada beberapa enzim
yang dihasilkan oleh dinding sel dari small intestine yang dapat mencerna protein dan
karbohidrat .
Pencernaan pakan ayam di usus halus secaara enzimatik dengan berfungsinya enzim-enzim
terhadap protein, lemak dan karbohidrat. Protein oleh pesin dan khemotipsin akan diubah
menjadi asam amin. Lemak oleh lipase akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol.
Karbohidrat oleh amylase akan diubah menjadi disakarida dan kemudian menjadi monosakarida.
Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar 62 inci atau 1,5m.
Pada jejunum (usus kosong) makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim yang
dihasilkan di dinding usus. Enzim-enzim yang dihasilkan tersebut adalah enzim enterokinase,
erepsin, maltase, disakrase, peptidase, sukrase dan lipase.
Pada ileum ( usus penyerapan), sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat banyak
lipatan atau lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan
usus sebagai proses penyerapan zat makanan akan lebih sempurna.
Sekum terletak diantara usus halus dan usus besar dan pada unjungnya buntu. Usus buntu
mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi calon tinja.
Fungsi utama sekum secara jelas belum diketahui tetapi didalamnya terdapat sedikit
pencernaan karbohidrat dan protein dan absorbsi air. Di dalamnya juga terjadi digesti serat oleh
aktivitas mikroorganisme.
Usus besar berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari diameter usus halus dan
berakhir di kloaka. Usus besar paling belakang terdiri dari rectum yang pendek dan bersambung
dengan kloaka.
Pada usus besar terjadi reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel tubuh dan
mengatur keseimbangan air pada unggas.
I. Kloaka
Kloaka merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Kloaka merupakan lubang
pelepasan sisa-sisa digesti, urin, dan merupakan muara saluran reproduksi. Air kencing yang
sebagian berupa endapan asam urat dikeluarkan melaui kloaka bersama tinja dengan bentuk
seperti pasta putih.
Pada kloaka terdapat tiga muara saluran pelepasan yaitu urodeum sebagai saluran kencing
dan kelamin,coprodeum sebagai muara saluran makanan dan proctodeum sebagai lubang keluar
dan bagian luar yang berhubungan udara luar disebut vent.
Kloaka juga bertaut dengan bursa fabricus pada sisi atas berdekatan pada sisi luarnya. Kloaka
pada bagian terluar mempunyai lubang pelepasan yang disebut vent, yang pada betina lebih lebar
disbanding jantan, karena merupakan tempat keluarnya telur.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada ternak unggas saluran pencernaannya terbagi menjadi tiga prinsip yaitu : secara
mekanik, enzmatik dan mikrobiolik. Unggas memiliki system pencernaan, yaitu: paruh atau
mulut, crop (tembolok), esophagus ( kerongkongan), perut kelenjar (proventriculus), gizzard
(empedal), usus halus (small intestine), usus buntu (sekum), usus besar ( large intestine) dan
kloaka yang masing-masing berfungsi mencerna pakan manjadi zat yang sederhana untuk
bisa di sebarkan didalam tubuh unggas dan juga membuang sisa-sisa zat pakan seperti: urine,
dan juga tinja.
B. Pertanyaan
1. Apa fungsi dari usus buntu (sekum)? ( Cicilia J J Alexander)
2. Apa perbedaan dari ruminansia dan non ruminansia? ( Christian Polii)
3. Jelaskan mengapa pada hewan ayam memiliki crop (tembolok) sedangkan pada
hewan lain tidak memiliki tembolok? ( Devi Sambuaga)
Jawaban :
1. Pada usus buntu ( sekum) masih belum diketahui pasti fungsi utamanya tetapi
didalamnya terjadi sedikit pencernaan karbohidrat, protein dan absorbsi air.
2. Perbedaannya ada dua yaitu secara anatomi dan fisiolgi. Secara anatomi yaitu
pada lambungnya, pada hewan ruminansia memiliki empat lambung atau
poligastrik sedangkan pada hewan non ruminansia memiliki satu lambung atau
monogastrik. Secara fisiologinya yaitu hewan ruminansia adalah hewan
pemamahbiak atau memakan kembali bahan makanan yang sudah dimakan
sedangkan pada hewan non ruminansia bukanlah hewan pamamahbiak.
3. Karena ayam yang memakan makanannya hanya dengan sekali mematuk
sehingga membutuhkan tempat penyimpanan sementara dan tempat penyimpanan
sementara ayam adalah tembolok. Dan juga pakan ayam yang berbiji sehingga
membutuhkan waktu untuk mengubah pakan ayam menjadi lebih sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
Menurut Willi Brodus , tahun 2011 , tentang Sistem Pencernaan pada Ayam
Sumber : ( http://dawi4purnama.blogspot.co.id/2011/03/sistem-pencernaan-pada-
ayam.html?m=1)