Oleh:
UPIT MAWAR DANI
NPM : 14119694
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh
29)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang luar biasa dalam
hidup saya yang telah memberikan motivasi dalam meraih keberhasilan, yaitu :
1. Ayahanda Sumiran dan Ibunda Kasiyah yang saya ta’dimkan dan senantiasa
memberikan restu, do’a dan dukungan baik moril maupun materil dalam
menyelesaikan pendidikan.
2. Kedua dosen pembimbing saya yaitu Ibu Dra. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag,
Segala puji hanya milik Allah Swt, yang telah memberikan banyak
kenikmatan, baik nikmat iman, Islam dan kesehatan sehingga peneliti mampu
Beliaulah seorang Nabi yang patut diteladani baik dalam perkataan maupun
bimbingan dari berbagai pihak, baik bimbingan moril maupun meteril. Peneliti
1. Bapak Sumiran dan Ibu Kasiyah yang saya ta’dimkan dan senantiasa
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag, Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Metro.
Bisnis Islam.
5. Ibu Dra. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag, pembimbing ke satu dan juga Bapak
A. Daftar Gambar
B. Daftar Tabel
3. Surat Tugas
4. Dokumentasi
7. Tabel Kerja
8. APD
9. Outline
A. Pemasaran Produk
Konsumen ........................................................................................ 22
E. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 26
1. Populasi ...................................................................................... 30
2. Sampel ........................................................................................ 30
1. Kuesioner ................................................................................... 32
2. Wawancara ................................................................................. 33
3. Dokumentasi .............................................................................. 34
E. Instrumen Penelitian
2. Pengujian Instrumen................................................................... 36
a. Validitas .............................................................................. 36
b. Reabilitas .............................................................................. 37
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Instrumen
2. Uji Reabilitas.............................................................................. 46
E. Pembahasan ...................................................................................... 51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 57
B. Saran ................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai cara agar dapat menarik konsumen untuk membeli produk yang
bergabung dengan manusia lainnya baik secara formal maupun non formal.
1
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta : Rajawali Pers, 2011), h. 49.
2
Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syariah, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009), h. 24.
Berbagai kegiatan ekonomi berjalan dalam rangka mencapai satu
kesederhanaan, tetapi tetap produktif dan inovatif bagi setiap individu muslim
kenikmatan tidak dilarang dalam islam selama tidak melibatkan hal-hal yang
sebuah produk. Apabila pemasaran yang dilakukan menarik dan unik maka
dapat meningkatkan minat beli konsumen. Konsumen pada masa sekarang ini
pemasaran yang dilakukan sangat menarik maka konsumen akan datang untuk
menarik tersebut.
dijalankan itu berkembang dan berjalan dengan baik maka diperlukan strategi
3
M. Nur Rianto Al Arif, Pengantar Ekonomi Syariah (Teori dan Praktik ), (Bandung : CV
Pustaka Setia, 2015), h. 188.
4
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002), h.
15.
aspek skala usaha yang menentukan besarnya omset dan struktur
mengembangkan bisnis.
keberhasilan sebuah usaha, baik itu usaha kecil maupun besar, guna mencapai
dipastikan bahwa transaksi tidak akan terjadi dan dapat dipastikan pula sebuah
merupakan rumah makan yang didirikan pada tahun 2006 dan terletak di 15 A
yang bervariasi menunya. Green Cafe didirikan atas dasar kerjasama antara
Ibu Eni Suwanti dan seorang temannya. Modal awal yang dikeluarkan oleh
sendiri oleh Ibu Eni Suwanti. Hingga saat ini Ibu Eni Suwanti adalah pemilik
berdagang statusnya adalah menyewa. Setiap bulan ramadhan tutup satu bulan
penuh.5
pemasaran. Bauran pemasaran adalah sebuah peta ide dari strategi pemasaran
5
Wawancara kepada Ibu Eni Suwanti sebagai Pemilik Green Cafe pada 7 November
2017.
yang perlu dipikirkan oleh perusahaan untuk mewujudkan strategi pembeda
yang telah ditentukan,6 yang terdiri dari 4 P (Product, Place, Promotion and
Price).
rumah makan ini dengan rumah makan lain adalah karena harganya yang
tepat.
yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan
gagasan atau buah pikiran.8 Jenis makanan yang di jual diantaranya adalah
paket ayam, pecel lele, nasi goreng spesial, nasi goreng soto, nasi goreng ati,
nasi goreng ayam, nasi goreng bakso, nasi goreng telur, sop ayam, soto ayam,
soto daging, mie goreng, mie rebus, martabak mie dan telur gulung.
Sedangkan jenis minuman yang di jual yaitu jus (apel, buah naga, alpukat,
lemontea, es teh, teh+susu, cappucino, kopi dan sop buah. Jenis makanan yang
paling laku terjual adalah paket ayam dan nasi goreng. Sedangkan untuk jenis
6
Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta : Erlangga, 2011), h.389.
7
Ibid.
8
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, h. 182.
Setiap produk yang disajikan memiliki kelebihan masing-masing,
namun pemilik Green Cafe selalu menerapkan bahwa rasa dan kualitas
masakan harus tetap terjaga. Caranya adalah dengan membuat bumbu sendiri
dan karyawan hanya memasak berdasarkan bumbu yang sudah dibuat oleh
di Green Cafe yang harganya paling tinggi adalah nasi goreng spesial, yaitu
Rp 13.000,00 sedangkan yang paling murah adalah mie rebus, mie goreng dan
standar seperti rumah makan yang lain. Namun karena kepercayaan dari
konsumen, Green Cafe tetap konsisten dan justru meningkatkan omset dari
bulan ke bulan.
di Green Cafe adalah siswa, mahasiswa dan anak kost. Tempat di Green Cafe
sangat nyaman meskipun tidak terlalu luas, bersih dan juga menyediakan
9
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), h. 221.
10
Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan., h.395.
Promotion (Promosi) adalah salah satu bagian dari bauran
penjualan (melalui kupon, hadiah dan pemberian sampel).12 Pada awal berdiri,
belakang ini, promosi dilakukan dengan cara penyampaian langsung dari lisan
promosi yang diterapkan maka semakin baik pula berjalannya usaha tersebut.
Cafe dan mendapatkan informasi bahwa pemasaran itu sangat penting untuk
lisan (Word of Mouth). Meskipun demikian, Green Cafe tetap ramai konsumen
11
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis., h.222.
12
Ibid,. h. 222-223.
Mouth) sangat mempengaruhi omset yang diterima.13 Beliau juga
mengungkapkan bahwa konsumen di Green Cafe kurang lebih 200 orang per
hari, itu juga membuktikan bahwa di Green Cafe tidak pernah sepi
konsumen.14
Produk Makanan dan Minuman Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus
B. Pertanyaan Penelitian
13
Wawancara kepada Ibu Eni Suwanti sebagai Pemilik Green Cafe pada 8 Mei 2018.
14
Wawancara kepada Ibu Eni Suwanti sebagai Pemilik Green Cafe pada 7 November
2017.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
2. Manfaat Penelitian
berikut:
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
oleh Rini Istutiana, mahasiswa IAIN Metro, jurusan Ekonomi Syariah dengan
Konsumen Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Rumah Makan Joglo
Islam.15
Penelitian ini membahas tentang strategi yang diterapkan oleh Multi Mart.
harga, produk, tempat dan promosi. Strategi yang dominan dalam menarik
oeh para pedagang dengan cara menawarkan sistem pembayaran kredit, tempo
15
Rini Istutiana, Strategi Pemasaran Rumah Makan Dalam Menarik Konsumen Ditinjau
Dari Etika Bisnis Islam (Study Kasus Rumah Makan Joglo Yosodadi Jalan Ahmad Nasution Metro
Timur,(Metro : IAIN Metro, 2015).
16
Nailul Kharomah, Strategi Pemasaran Dalam Upaya Menarik Minat Pembeli (Studi di
Multi Mart Simbarwaringin), (Metro : IAIN Metro, 2016).
menurut prinsip-prinsip srtategi pemasaran umum dan islam. Dalam penelitian
bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti memiliki fokus yang
hanya pada pemasaran produknya dan terkait dengan subjek yang diteliti
fokus pada satu klasifikasi rumah makan saja, yaitu rumah makan Green Cafe
15 A Kota Metro.
17
Sevy Harmi Prasanthi, Analisis Strategi Pemasaran Pedagang Sembako (Studi Kasus di
Pasar Punggur Lampung Tengah), (Metro : IAIN Metro, 2017).
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
semakin banyak dan pasar tidaklah seragam, maka anggapan satu produk
dan mengkonsumsinya.22
a. Kebutuhan
20
J. Winardi, Enterpreneur dan Enterpreneurship, (Jakarta : Prenada Media, 2005), h.
266.
21
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002),
h.182
22
Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta : Erlangga, 2011), h. 375.
Suatu keadaan ketika dirasakannya ketidakpuasan dasar tertentu yang
sifatnya ada dan terletak dalam tubuh dan kondisi manusia.
b. Keinginan
Kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-
kebutuhan yang lebih mendalam.
c. Permintaan
Keinginan terhadap produk-produk tertentu yang didukung oleh suatu
kemampuan dan kemauan untuk membeli.
d. Produk
Sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan
suatu kebutuhan dan keinginan
e. Nilai
Estimasi konsumen terhadap kapasitas produk secara keseluruhan untuk
memuaskan kebutuhannya.23
23
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, 2000, h. 215.
memperoleh keuntungan tetapi selalu didasarkan kepada keinginan dan
kemampuan pembeli.24
Ada tiga pilar utama yang diperlukan untuk mewujudkan visi dan
misi strategi pemasaran yang baik. Ketiga pilar utama itu adalah :
produk pesaing dan bukan hanya pada aspek menjual saja. Semua
penjualan atau nilai yang dijual saja tetapi lebih pada kekuatan merek
produk?
dan tajam?
24
Sonny Koeswara, Pemasaran Industri, (Jakarta : Djambatan, 1995), h. 23-26.
c. Strategi pemasaran penting lainnya adalah menciptakan kekuatan
1) Produk (Product)
Produk yang berbeda dalam memuaskan pelanggan dengan
membedakan aspek-aspek di bawah ini :
a) Kualitas
b) Gaya
c) Merek
d) Kemasan
e) Pelayanan
f) Garansi
g) Fitur (ciri-ciri produk).
2) Tempat (Place)
Pemasaran produk yang berbeda dan mempunyai kelas yang
disesuaikan dengan target atau segmen pasar yang telah ditentukan
termasuk jalur distribusi, cakupan area dan lokasi tempat usaha.
3) Harga (Price)
Hal yang tepat untuk mendukung strategi pembedanya dan
pemosisian produk dalam struktur harga, tukar tambahnya
bagaimana, potongan penjualan yang menarik bagi kepuasan
pelanggan, promo penjualan yang menarik dan jangka waktu
pembayaran yang menarik.
4) Promosi (Promotion)
Melakukan promosi dengan cara dan gaya yang berbeda, yaitu
dengan periklanan yang disesuaikan, penjualan terpusat atau
melalui saluran distribusi, hadiah, promosi penjualan, publikasi dan
sponsor.26
25
Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, 2011, h.381.
26
Ibid., h.382.
Berikut ini merupakan faktor-faktor dalam sistem pemasaran :
1) Organisasi dalam pemasaran.
2) Sesuatu yang sedang dipasarkan.
3) Pasar yang di tuju.
4) Para perantara (pedagang, agen).
5) Faktor lingkungan (demografi, kondisi perekonomian, sosial
budaya, poltitik dan hukum, teknologi dan persaingan).27
a. Produk
pecel lele, nasi goreng spesial, nasi goreng soto, nasi goreng ati, nasi
goreng ayam, nasi goreng bakso, nasi goreng telur, sop ayam, soto
ayam, soto daging, mie goreng, mie rebus, martabak mie dan telur
gulung. Sedangkan jenis minuman yang di jual yaitu jus (apel, buah
sop buah. Jenis makanan yang paling laku terjual adalah paket ayam
27
M. Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014), h. 8.
28
Nur Asnawi, Pemasaran Syariah (Teori, Filosofi, dan Isu-Isu Kontemporer), (Depok :
PT Raja Grafindo Persada,2017), h. 165-169.
dan nasi goreng. Sedangkan untuk jenis minumannya adalah es teh
b. Harga
murah adalah mie rebus, mie goreng dan soto ayam yaitu Rp 7.000,00.
yaitu Rp 3.000,00.
c. Tempat
29
Ibid.
d. Promosi
mendorong pemborosan.30
1. Pengertian Konsumen
dan consumer yang arti harfiahnya adalah pembeli. Pengertian lain dari
30
Ibid., h.169.
31
Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan, (Bandung
: Alfabeta, 2013), h. 24.
32
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen (Teori dan Praktik), (Bandung : CV Pustaka
Setia. 2015), hal.46.
2. Minat Beli Konsumen
33
Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen (Dalam Persaingan Bisnis Kontemporer)., h.
164.
34
Kotler dan Keller, K. Manajemen Pemasaran. (Jakarta : PT Indeks, 2009), h. 181.
35
Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen (Dalam Persaingan Bisnis Kontemporer).,
h.168.
setelah konsumen memiliki pengalaman dan informasi tentang produk
tersebut.
c. Minat Preferensial
Minat preferensial merupakan minat yang menggambarkan perilaku
konsumen yang memiliki preferensi utama terhadap produk-produk
tersebut. Preferensi tersebut hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu
dengan produk preferensinya.
d. Minat Eksploratif
Minat eksploratif merupakan minat yang menggambarkan perilaku
konsumen yang selalu mencari informasi mengenai produk yang
diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif
dari produk tersebut.
Ada lima tahap dalam proses pengambilan keputusan untuk
membeli yang umum dilakukan oleh seseorang, yaitu :
a. Pengenalan Kebutuhan
Kebutuhan konsumen mungkin muncul karena menerima informasi
baru tentang suatu produk, kondisi ekonomi, periklanan, atau karena
kebetulan. Selain itu, gaya hidup seseorang, kondisi demografis, dan
kharakteristik pribadi dapat pula mempengaruhi keputusan pembelian
seseorang.
b. Proses Informasi Konsumen
Meliputi pencarian sumber-sumber informasi oleh konsumen. Proses
informasi dilakukan secara selektif, konsumen memilih informasi yang
palin relevan dan sesuai dengan keyakinan sikap mereka. Memproses
informasi meliputi aktifitas mencari, memperhatikan, memahami,
menyimpan dalam ingatan, dan mencari tambahan informasi.
c. Evaluasi Produk
Konsumen akan mengevaluasi karakteristik dari berbagai produk/merk
dan memilih produk/merk yang mungkin paling memenuhi benefit
yang diinginkannya.
d. Pembelian
Dalam pembelian, beberapa aktivitas lain diperlukan, seperti pemilihan
toko, penentuan kapan akan membeli, dan kemungkinan finansialnya.
Setelah ia menemukan tempat yang sesuai, waktu yang tepat dan
dengan didukung oleh daya beli maka kegiatan pembelian dilakukan.
e. Evaluasi Pasca Pembelian
Jika kinerja produk sesuai dengan harapan konsumen, konsumen akan
puas. Jika tidak, kemungkinan pembelian kembali akan berkurang.36
36
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis., h. 228.
Pengenalan Pencarian Penilaian Keputusan Perilaku
Alternatif Membeli Setelah
Masalah Informasi
Membeli
37
Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, (Yogyakarta :
CAPS, 2014), h. 284.
38
Ristiyanti Prasetijo, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta : ANDI , 2005), h. 9-10.
alternatif yang ada. Beberapa konsep dasar yang membantu konsumen
dalam melakukan penelitian atas berbagai alternatif yang ada, yaitu :39
1) Sifat produk (warna, ukuran, kemasan) misalnya jika seseorang
konsumen akan membeli baju, maka ia akan memperhatikan bahan,
model, warna serta harganya.
2) Bobot tingkat kepentingan dari produk, hal ini bergantung pada
ciri-ciri produk yang berkesan dan masuk ke dalam benak
konsumen.
3) Kepercayaan atas merek, merupakan alat yang dipakai konsumen
untuk membedakan tiap merek dengan ciri masing-masing.
Kepercayaan ini adalah hasil dari pengalaman dan persepsi
konsumen.
4) Fungsi kemanfaatan produk, merupakan gambaran konsumen yang
mengharapkan kepuasan atas produk yang diinginkan.
5) Proses penilaian produk dapat dilakukan dengan menggunakan
prosedur penilaian tertentu untuk membuat satu pilihan dari sekian
banyak alternatif yang ada.
e. Tempat pembelian
Merupakan salah satu pertimbangan di toko mana konsumen akan
membeli produk atau jasa. Sebuah toko yang memiliki citra yang baik
akan merangsang konsumen untuk selalu berbelanja di tempat yang
sama.
f. Pembelian
Merupakan tahap terakhir dimana konsumen telah menentukan pilihan
dan siap untuk menukarkan uangnya dengan barang atau jasa tersebut.
Terdapat dua faktor utama yang turut menentukan keputusan
pembelian konsumen, yaitu sikap orang lain dan faktor situasional
yang tidak terduga.
39
Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen (Dalam Persaingan Bisnis Kontemporer)., h.
166-168.
40
Ibid., h.168.
Berdasarkan pengenalannya akan masalah selanjutnya konsumen
yang dia inginkan. Terdapat dua sumber informasi yang digunakan ketika
menilai suatu kebutuhan fisik, yaitu persepsi individual dari tampilan fisik
rendah, atau produk yang terbaik, atau yang memberikan lebih banyak
perhatian pada penawaran yang memiliki manfaat ekonomi yang besar kepada
pembeli.41
41
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia, (Jakarta : Salemba Empat, 2000),
h. 273.
Pemasar lain berpendapat bahwa pembeli menanggapi faktor-faktor
bisnis biasanya bereaksi, baik terhadap faktor ekonomi dan faktor pribadi.
bisnis mempunyai sedikit dasar untuk membuat pilihan yang rasional. Mereka
pembeli akan memberikan lebih banyak bobot dalam perlakuan pribadi yang
mereka terima. Jika tawaran yang bersaing berbeda banyak, pemberi bisnis
D. Kerangka Berpikir
yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori
berikut:
Minat Beli Konsumen (Y)
Pemasara
n (X) 1. Pengenalan Kebutuhan
2. Proses Informasi
1. Product 3. Penilaian
2. Place 4. Pembelian
3. Price 5. Evaluasi Pasca Pembelian
4. Promotion
42
Ibid.,h. 276.
43
Ibid.
44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 60
Kerangka berpikir dari penelitian ini yaitu untuk mencari hubungan
beli konsumen). Poin yang diambil pada variabel X adalah bauran pemasaran
pembelian.
E. Hipotesis Penelitian
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata
adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Atas dasar
definisi tersebut dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan
1. Ho: Tidak Ada Pengaruh Positif antara Pemasaran Produk Makanan dan
45
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : PT Bumi
Aksara,2014), h. 65.
2. Ha: Ada Pengaruh Positif antara Pemasaran Produk Makanan dan
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakterisitik variabel dan
tujuan penelitian.46
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
46
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Revisi , (Metro: STAIN Jurai Siwo Metro,
2013), h. 40
47
Sugiyono, Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D), (Bandung : Alvabeta,
2016), h. 7.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa penelitian
hubungan atau korelasi yang terjadi atas situasi-situasi atau kejadian berupa
kuantitatif yang akan mencari ada atau tidaknya hubungan sebab akibat yang
Green Cafe, yaitu apakah minat beli konsumen di Green Cafe disebabkan oleh
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
dalam kriteria atau operasi yang dapat diuji secara khusus. Definisi dalam
konsep.49
operasional variabel adalah rumusan obyek secara nyata dari suatu variabel
48
Ibid., h.39.
49
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Pendekatan Kuantitatif), (Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 68.
yang merupakan petunjuk dalam mengobeservasi dan mengukur variabel,
1. Variabel Bebas ( X )
1. Populasi
pelanggan tetap di Green Cafe. Maka jumlah populasi pada penelitian ini
2. Sampel
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 2010., h. 80.
51
Ibid., h. 81.
Adapun rumus menghitung ukuran sampel, peneliti menggunakan
n = N
N (d)2 + 1
Keterangan :
N = ukuran populasi
n= 200
200(0,1)2 + 1
n= 200
3
n = 66,67 atau 67.
52
Muhammad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam : Pendekatan Kuantitatif, h. 180.
3. Teknik Pengambilan Sampel
1. Kuesioner (angket)
responden.
53
Ibid,. h.142.
54
Ibid. h. 143.
responden hanya mengecek jawaban yang paling sesuai dengan
2. Wawancara
data. Pencarian data dengan teknik ini dilakukan dengan cara tanya jawab
secara lisan dan bertatap muka langsung antara seseorang atau beberapa
55
Ibid. h. 93-94
56
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h.151.
wawancara yang telah tersusun sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
3. Dokumentasi
penelitian.
Cafe.
E. Instrumen Penelitian
dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang
57
Sugiyono, Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), h. 140.
58
Musein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali
Press, 2000), h. 102
sama.59 Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
(4P) oleh Green Cafe. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket
59
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : PT Bumi
Aksara, 2014), h. 75
Tabel 1
Kisi-kisi khusus untuk instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Nomor
No. Indikator
Penelitian Item
2. Pengujian Instrumen
a. Validitas
ukur mampu mengukur apa yang ingin di ukur.60 Agar penelitian ini
60
Ibid. h. 75
Adapun langkah-langkah untuk mengetahui validitas
b. Uji Reabilitas
yaitu dilakukan dengan cara mencoba alat ukur cukup hanya sekali
Cronbach.62
indikator yang digunakan oleh variabel tersebut reliabel 63, itu berarti
61
Ibid. h. 87.
62
Ibid. h. 89.
63
Ibid. h. 90.
F. Teknik Analisis Data
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
yang penting dan yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga
Y’= a + bX
Keterangan :
64
Sugiyono, Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif dan R&D)., h. 244.
65
J. Supranto, Statistik (Teori dan Aplikasi), (Jakarta : Erlangga, 2000), h. 174-175.
BAB IV
A. Deskripsi Data
adalah salah satu kebutuhan yang juga sangat dibutuhkan manusia. Saat ini
yang berbeda dari rumah makan yang lain. Mereka berusaha menyajikan
sesuatu yang berbeda agar konsumen tertarik untuk makan dan minum di
menarik dengan cara yang kekinian pula. Sama halnya dengan salah satu
rumah makan Green Cafe yang juga menghadirkan berbagai macam kreasi
tetapi karena masa kontrak sudah habis pada tahun 2018 Green Cafe
pindah di seberang jalan sebelah kiri dari tempat yang sebelumnya. Desain
pemilik dari Green Cafe sangat menyukai warna hijau. Warna yang
makan. Green Cafe didirikan pada November 2006. Nama dari pendiri
Green Cafe adalah ibu Eni Suwanti (Ibu Eni) dan Anisa Nur Aini (Ibu Ita),
pendirian awal usaha. Namun, setelah 6 bulan usaha tersebut berjalan, Ibu
Green Cafe, Green Cafe adalah rumah makan dengan desain serba hijau
ramai konsumen.70
tempat (Place) yang diterapkan oleh Green Cafe untuk para konsumennya.
Tempat yang dianggap strategis oleh pemilik Green Cafe karena disitulah
69
Wawancara dengan Eris, Kasir Green Cafe pada tanggal 4 Januari 2019.
5
Wawancara dengan DW, Masyarakat sekitar Green Cafe, pada tanggal 14
Februari 2019.
71
Wawancara dengan Eni Suwanti, Pemilik Green Cafe, pada tanggal 4 Januari 2019.
72
Ibid.,
bumbu yang sudah disiapkan. Hal tersebut menjadi alasan bahwa rasa dan
adalah anak dari Ibu Eni Suwanti, ia mengatakan bahwa rasa dan kualitas
ketekunan akan menghasilkan sesuatu yang baik. Green Cafe adalah salah
masakannya tetap terjaga dengan harga yang dapat dijangkau oleh semua
kalangan masyarakat.75
73
Ibid.,
74
Wawancara dengan Eris, kasir dari Green Cafe pada tanggal 4 Januari 2019.
75
Ibid.,
Sedangkan misinya adalah menyediakan produk makanan dan
Cafe. Salain itu juga sebagai motivasi pemilik dan karyawan agar menjadi
lebih giat menjalankan tugas dan kewajibannya dalam mencapai visi dan
misi tersebut.
dengan adanya struktur organisasi akan menjadi lebih jelas letak suatu
karyawan.
Tabel 2
2 Kasir Eris
76
Ibid.,
Ibu Eni Suwanti sebagai pemilik tunggal dari Green Cafe yang
diantaranya adalah anak dari Ibu Eni, dan 3 yang lainnya adalah saudaranya.
Tabel 3
PEMILIK GREEN
CAFE
(Eni Suwanti)
KASIR
(Eris)
organisasai akan menjadi lebih jelas letak suatu tanggung jawab dari
masing-masing bagian.
B. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
pertanyaan dengan total skor variabel, dengan ketentuan r hitung > r tabel
yang berarti valid dan r hitung < r tabel berarti tidak valid. Berikut ini hasil uji
Tabel 4
Hasil Uji Validitas
Variabel No Nilai Keterang
. Korel an
asi
I
t
e
m
Pemasar
an
Prod
uk
Mak
anan
dan
Minu
man
(X)
P2 0,357>0,2 Valid
35
P3 0,348>0,2 Valid
35
P5 0,361>0,2 Valid
35
P7 0,558>0,2 Valid
35
P9 0,457>0,2 Valid
35
P1 0,489>0,2 Valid
0 35
Minat
Beli
Kons
umen
(Y)
P6 0,539>0,2 Valid
35
P8 0,544>0,2 Valid
35
a P1
Pem 0 0,526>0,2 Valid
belia 35
n
Sumber : data primer yang diolah dengan SPSS Versi 20, Januari 2019
sebab rhitung > rtabel. Begitu juga dengan variabel minat beli konsumen,
2. Uji Reabilitas
pula. Dalam penelitian ini uji reabilitas yang digunakan yaitu dengan
variabel > 0,6 maka indikator yang digunakan oleh variabel tersebut
Tabel 5
Hasil Uji Reabilitas
Variabel No Nilai Keterang
. Cron an
bach’
I s
t Alph
e a
m
Pemasar
an
Prod
uk
Maka
nan
dan
Minu
man
(X)
P2 0,748>0, Reliabel
6
P3 0,719>0, Reliabel
6
P5 0,723>0, Reliabel
6
P7 0,716>0, Reliabel
6
P9 0,722>0, Reliabel
6
P1 0,727>0, Reliabel
0 6
Minat
Beli
Kons
umen
(Y)
Pengenal P1 0, Reliabel
an 711>
0,6
P2 0,712>0, Reliabel
6
P6 0,713>0, Reliabel
6
P8 0,710>0, Reliabel
6
Sumber :data primer yang diolah dengan SPSS Versi 20, Januari 2019.
0,6.
terdiri dari indikator product, price, place dan promotion terhadap variabel
terikat (Minat Beli Konsumen) yang terdiri dari indikator pengenalan, proses
hasil analisis regresi linear sederhana antara pemasaran produk makanan dan
Coefficients
Model Unstandardized t hitung Signifikan
Coefficients
B
(Constant) 22,957 3,693 0,000
1
PEMASARAN 0,431 2,597 0,012
a. Dependent Variable: MINAT BELI KONSUMEN
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS versi 20, Januari 2019.
Y= a + bX
Y= 22,957 + 0,431X
Keterangan :
konstanta yang mempunyai arti bahwa jika tidak ada pemasaran (X)
maka nilai konsisten minat beli konsumen (Y) adalah sebesar 22,957.
bahwa arah pengaruh variabel pemasaran (X) dan minat beli konsumen
(y) positif.
D. Pengujian Hipotesis
koefisien regresi tersebut signifikan atau tidak. Hipotesis yang peneliti ajukan
tabel tersebut sebesar 2,597 yang akan peneliti bandingkan dengan t tabel.
t tabel = t(α/2)(n-2)
= t(0,05/2)(67-2)
= t(0,025)(65)
= 2,000
Berdasarkan hasil di atas ternyata t hitung = 2,597 > t tabel = 2,000,
E. Pembahasan
a. Analisis Kuantitatif
yang disebarkan telah diuji dengan uji validitas dan uji reabilitas terlebih
dahulu untuk mengetahui kuesioner yang akan disebarkan layak atau tidak.
dari sampel penelitian yang sudah ada. Uji validitas pada penelitian ini
SPSS versi 20. Kuesioner pada variabel pemasaran dan minat beli
serta reliabel.
menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel yakni 2,597 > 2,000.
minat beli konsumen. Hal ini berarti bahwa dengan penerapan pemasaran
b. Analisis Kualitatif
dan minuman terhadap minat beli konsumen. Oleh karena itu, untuk
memajukan sebuah usaha agar usaha tersebut dapat maju dan sukses.
satu.77
karena disana adalah kota pendidikan yang tentunya ada banyak konsumen
menyediakan tempat yang nyaman, bersih dan tidak sempit. Selain itu juga
makan yang ada, namun pemilik Green Cafe berusaha agar rasa dan
adalah paket ayam, pecel lele, nasi goreng spesial, nasi goreng soto, nasi
goreng ati, nasi goreng ayam, nasi goreng bakso, nasi goreng telur, sop
ayam, soto ayam, soto daging, mie goreng, mie rebus, martabak mie dan
telur gulung. Sedangkan jenis minuman yang di jual yaitu jus (apel, buah
buah. Jenis makanan yang paling laku terjual adalah paket ayam dan nasi
goreng. Sedangkan untuk jenis minumannya adalah es teh dan aneka jus.
77
Wawancara dengan Eni Suwanti, Pemilik Green Cafe, Tanggal 4 Januari
2019.
Sedangkan pada Price (harga) pernah dilakukan penetapan harga
serba sepuluh ribu (Rp 10.000,-), namun seiring waktu harga disesuaikan
sedangkan yang paling murah adalah mie rebus, mie goreng dan soto ayam
setiap harinya.79
kata lain, Green Cafe menerapkan pemasaran yang dalam hal ini adalah
konsumen setiap hari nya. Terutama ketika masuk jam makan siang.80
minat untuk membeli produk makanan dan minuman itu dilihat dari segi
rasa dan kualitas masakan suatu rumah makan. Jika dilihat pengaruhnya,
maka akan menarik minat konsumen yang itu artinya akan meningkatkan
produk makanan dan minuman yang berbeda. Maka konsumen akan lebih
tertarik dan penasaran untuk membeli produk makanan dan minuman dari
Green Cafe. Akibat yang timbul ketika itu dilakukan dengan baik maka
Green Cafe sudah berjalan dengan cukup baik jika dilihat dari penerapan
tinggi pula minat beli konsumen. Pengaruh pemasaran terhadap minat beli
1) Nama Baik
Green Cafe akan semakin banyak dikenal oleh masyarakat sekitar dan juga
Cafe.
konsumen.
3) Naiknya Omset/Pendapatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel (2,597 > 2,000) sehingga hipotesis nol
koefisien regresi pemasaran (X) sebesar 0,431. Hal ini menunjukkan bahwa
terhadap variabel terikat (minat beli konsumen), yang berarti pemasaran yang
fasilitas yang lebih memadai lagi bagi konsumen yang datang ke Green
Cafe.
2. Bagi Konsumen
dibeli.
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Revisi. Metro: STAIN Jurai Siwo Metro,
2013.
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat,
2000.
Ristiyanti Prasetijo. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : ANDI , 2005.
Sofyan Assauri. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2002.