Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tempe merupakan pangan terfermentasi oleh kapang Rhizopus sp yang memiliki


protein nabati tinggi dan mudah didapat juga murah harganya. Keripik tempe adalah makanan
yang terbuat dari tempe yang diiris tipis kemudian digoreng dengan menggunakan tepung yang
telah dibumbui. Di negara-negara yang sedang berkembang, usaha yang banyak tumbuh di
masyarakat pada umumnya tergolong sebagai usaha kecil (Margono, 2003).

Terdapat penurunan industri keripik tempe di Malang setiap tahunnya. Pada tahun 2007
masih mencapai 80-90 industri keripik tempe, di tahun 2010 menurun menjadi 65 industri
kripik tempe (Kanwil Disperindag, 2010). Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas maka
perlu dilakukan penelitian tentang menganalisis teknis dan financial pada usaha tersebut. UKM
“Keripik Tempe Purnama” merupakan UKM keripik tempe yang berada di Jalan Sanan no 44
kota Malang. Permasalahan yang terdapat pada UKM keripik tempe Purnama ini adalah belum
pernah dilakukan analisa kelayakan finansial dan teknis sehingga pemilik belum mengetahui
apakah usahanya menguntungkan atau merugikan.
B. Rumusan masalah
1. Seberapa besar kandungan biaya bahan baku terhadap Harga Pokok Produksi ?
2. Berapa total biaya dan pendapatan pada perusahaan tersebut ?
3. Berapa lama PBP, NPV, BC Ratio, dan IRR perusahaan tersebut ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh biaya bahan baku terhadap harga pokok produksi.
2. Untuk mengetahui total biaya dan pendapatan perusahaan tersebut.
3. Untuk mengetahui PBP, NPV, BC Ratio, dan IRR.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Keripik Tempe

UKM Keripik Tempe Purnama merupakan salah satu UKM keripik tempe yang berada

di Jalan Sanan Malang. UKM Keripik Tempe Purnama beralamat di Jalan Sanan No. 44, kota

Malang, Propinsi Jawa Timur. UKM keripik tempe milik Ibu Hj. Suwarni sudah berdiri sejak

tahun 1990. Menurut Mariana (2009), salah satu produk konsumer goods yang menjadi icon

kota Malang setelah apel Batu adalah keripik tempe yang berada di Kampung Sanan kota

Malang yang dikelola oleh sebagian besar warga kampung Sanan mempunyai potensi untuk

meningkatkan ekonomi daerah melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui wadah

usaha kecil menengah (UKM).

 Proses pembuatan keripik tempe

 Bahan – bahan :

 Tempe  MSG  Daun jeruk

 Air  Tepung terigu  Minyak goreng

 Bawang putih  Tepung Kanji

 Garam  Kemiri

 Alat yang Digunakan :

 Kompor  Peniris  Sealer

 Wajan  Papan Telenan  Timbangan

 Pisau  Sutil

2
 Proses Produksi Kripek Tempe :

Pemilihan Tempe


Pengirisan Tempe


Pembuatan Bumbu

Pembuatan Adonan


Pencelupan Tempe

Penggorengan

Pemberian Rasa

Pengemasan

1. Pemilihan Tempe
Pemilihan Tempe merupakan faktor yang menentukan dalam proses produksi.
Jika tempe yang digunakan mutunya baik maka diharapkan produk yang dihasilkan
juga berkualitas. Tempe yang dipilih harus benar-benar bersih dan bagus.
3
2. Pengirisan Tempe

Cara proses pemotongan tempe menjadi hal yang yang sangat penting ketika
akan mengolahnya. Karena ketika ukuran tempe akan digoreng, akan mempengaruhi
kualitas kerenyahan dan gurihnya keripik tempe.

3. Pembuatan Bumbu
Bahan-bahan untuk pembuatan bumbu keripik tempe seperti bawang putih,
kemiri, ketumbar, kunyit, semua bahan tersebut dijadikan satu lalu di blender sampai
halus.
4. Pembuatan Adonan
Proses selanjutnya adalah pencampuran tepung beras, tepung kanji/tapioca
dengan larutan santan kelapa tujuannya agar adonan tercampur dengan rata. Kemudian
tambahkan bumbu yang sudah dibuat sebelumnya.
5. Pencelupan Tempe

Sebelum proses penggorengan, tempe harus dicelupkan satu persatu ke dalam


adonan yang sudah dibuat tadi agar adonan tempe dapat melekat pada tempe, kemudian
tempe digoreng dalam minyak yang sudah dipanaskan.

6. Penggorengan

Siapkan minyak goreng cukup banyak dan panaskan dengan api sedang, setelah
minyak panas celupkan satu persatu tempe yang sudah diberi adonan ke dalam minyak.
Tunggu sekitar 10-15 menit hingga berwarna kecokelatan kemudian angkat dan
tiriskan.

7. Pemberian Aneka Rasa


Pemberian rasa dilakukan saat tempe masih hangat atau setelah di goreng agar
rasa dan aromanya melekat. Campur masing-masing dengan bubuk instan/perasa pedas
manis. Sedangkan untuk rasa original cukup dengan micin saja.
8. Pengemasan

Setelah proses pemberian rasa selesai tahap akhir adalah mengemas kripik
tempe kedalam plastik yang sudah di sesuaikan bentuk ukurannya. Setelah itu

4
masukkan kripik tempe yang telah dibungkus tadi kedalam kardus yang berlebel
perusahaan.

2.2 Laporan Keuangan Keripik Tempe Purnama

NERACA
Industri Keripik Tempe Purnama
Periode 31 Desember 2016

Aktiva Passiva
AKTIVA LANCAR Hutang Dagang Rp 55,500,000
Hutang Jangka
Kas Rp 19,019,000 Panjang Rp 66,310,400
Persediaan Rp 228,228,000 Modal Rp 160,593,400
Jumlah Aktiva
Lancar Rp 247,247,000
AKTIVA TETAP
Beban Telepon Rp 6,000,000
Gedung Rp 18,900,000
Akm. Gedung Rp (700,000)
Mesin & Peralatan Rp 848,500
Akm. Mesin &
Peraltn Rp (169,700)
Kendaraan Rp 10,000,000
Akm. Kendaraan Rp (1,000,000)
Etalase Rp 1,420,000
Akm. Etalase Rp (142,000)
Jumlah aktiva tetap Rp 35,156,800
Total Aktiva Rp 282,403,800 Total Passiva Rp 282,403,800

5
NERACA
Industri Keripik Tempe Purnama
Periode 31 Desember 2016

Penjualan Rp 462,000,000
HPP Rp 282,408,000 -
Laba Kotor Rp 179,592,000
Biaya - biaya :
Rp
Gaji 72,000,000
Rp
Listrik & Air 950,315
Biaya Adm &
Umum Rp 72,950,315
Biaya Transportasi Rp 1,500,000 -
EBIT Rp 105,141,685
Interest 10 % Rp 10,514,169 -
EBT Rp 94,627,516
Tax 10% Rp 9,462,752 -
EAT Rp 85,164,764

2.3 Teknik Capital Budgeting pada industry rumah tangga Tahu ADMA

Initial Investment = Total Variabel Cost + Fixed Cost

= Rp 307.586.315 + Rp 35.156.800

= Rp 342.743.115

Cash Inflow = EAT + Depresiasi

= Rp 85.164.764 + Rp 2.011.700

= Rp 87.176.464

a. Payback Period

Initial Investment
Payback Period = × 1 Tahun
Cash Inflow

𝑅𝑝 342.743.115
= 𝑅𝑝 87.176.464 × 1 Tahun

= 3,9 = 4 tahun
6
b. Net Present Value (NPV)

NPV = Present Value Cash Inflow – Present Value Initial Investment

= Rp 87.176.464 (PVIFA10%,27) – Rp 342.743.115

= Rp 87.176.464 (9,2372)– Rp 342.743.115

= Rp 805.266.433,26 – Rp 342.743.115

= Rp 462.523.318,26

c. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐼𝑛𝑓𝑙𝑜𝑤


B/C Ratio = 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝐼𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡

𝑅𝑝 805.266.433,26
= × 100%
𝑅𝑝 342.743.115

= 2,349 × 100% = 234,9%

d. Initial Rate Of Return (IRR)

IRR Payback Period = 4 Tahun

Interpolasi 𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴𝑖,𝑛 𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴𝑖,𝑛

24% 4,154 4,154

Rate sesungguhnya - 4,0

25% 4,154 -

0,161 0,154

0,161
IRR yang sebenarnya = 24% + 0,154× 1%

= 24% + 0,95%

= 24,95%

7
𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴24%,27 4,154

𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴25%,27 3,990

𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴26%,27 3,838

A. Biaya Variabel Cost

Rincian Biaya Bahan Baku

BAHAN BAKU
Kuantitas Periode
NO Keterangan Satuan Harga Jumlah
Per Bulan (bulan)
Tempe (20cm x
1 16 pak Rp 18,334 12 Rp 105,600,000
80cm)
2 Minyak Goreng 12 Rp 86,400,000
Rp 192,000,000

Rincian Biaya Bahan Penolong

BAHAN PENOLONG
Kuantitas Periode
NO Keterangan Satuan Harga Jumlah
Per Bulan (bulan)
1 Tepung Terigu 12 Rp 26,880,000
2 Tepung Kanji 12 Rp 5,040,000
3 Daun Jeruk 12 Rp 864,000
4 Garam 12 Rp 384,000
5 MSG 12 Rp 120,000
6 Kemiri 12 Rp 1,800,000
7 Bawang Putih 12 Rp 1,140,000
Rp 36,228,000

8
Rincian Biaya Tenaga Kerja Langsung (TKL)

TENAGA KERJA LANGSUNG (TKL)


NO Keterangan Jumlah TKL Upah Jumlah Hari Jumlah
1 Pemotong 2 12 Rp 24,000,000
2 Penggoreng 2 12 Rp 24,000,000
3 Pengemasan 2 12 Rp 24,000,000
Rp 72,000,000

Rincian Biaya FOH

FOH
Kuantitas
NO Keterangan Satuan Harga Periode (bulan) Jumlah
Per Bulan
1 Listrik 12 Rp 950,315
2 gas 12 Rp 6,408,000
Rp 7,358,315
Total Variabel Cost Rp 307,586,315

B. Fixed Cost

Rincian Biaya Fixed Cost

FIXED COST
Beban Telepon Rp 6,000,000
Gedung Rp 18,900,000
Akm. Gedung Rp (700,000)
Mesin & Peralatan Rp 848,500
Akm. Mesin & Peralatan Rp (169,700)
Kendaraan Rp 10,000,000
Akm. Kendaraan Rp (1,000,000)
Etalase Rp 1,420,000
Akm. Etalase Rp (142,000)
Total Fixed Cost Rp 35,156,800
Biaya Penyusutan Rp 2,011,700

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa payback period pada home industry

Keripik Tempe Purnama adalah 4 tahun. Artinya modal yang di investasikan/inisial

investmen dalam keripik tempe purnama ini akan tertutup selama 4 tahun dan selama 23

tahun perusahaan hanya menerima keuntungan. Karena sampai saat ini perusahaan sudah

berjalan selama 27 tahun.

NPV artinya arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang

didiskontokan saat ini. Jika cash inflow saat ini didiskontokan sesuai dengan saat sekarang

maka selama 27 tahun kemudian lalu dikurangi inisial investmen akan memiliki nilai

sebesar Rp 462.523.318,26.

B/C Ratio pada Keripik Tempe Purnama ini menunjukan 234,9 kali lipat manfaat

yang diperoleh dari biaya yang dikeluarkan selama 27 tahun perusahaan telah menerima

keuntungan 234,9%.

IRR didefinisikan sebagai tingkat discount atau bunga yang akan menyamakan

present value cash inflow dengan jumlah inisial investment dari nilai yang sedang. IRR

home industry ini sebesar 24,95%. Jika perusahaan menetapkan cosh of capital maka IRR

home industry Keripik Tempe Purnama ini menunjukan keadaan yang kurang baik.

10

Anda mungkin juga menyukai