DI FAM ORGANIC
Jawa Barat
Disusun oleh:
Dede Udayana
1147060017
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Organik
NIM : 1147060017
Jurusan : Agroteknologi
Telah disetujui dan memenuhi syarat untuk laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Menyetujui,
Pembimbing PKL
Mengetahui,
NIP. 196212151987031002
i
ABSTRAK
Budidaya Kale Toscano dengan Sistem Organik di Lahan Terbuka dan Green
House di Fam Organic. Di bawah bimbingan Sofiya Hasani, SP., MP dan Aep
Suhendar
Praktek kerja lapangan (PKL) merupakan kegiatan akademik yang
bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja secara praktis di
lapangan, mengetahui dan membandingkan kegiatan budidaya tanaman sayuran
secara organik. Praktek kerja lapangan dilaksanakan di Fam Organic yang
bertempat di Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung
Barat Provinsi Jawa Barat. PKL dilaksanakan selama satu bulan, mulai dari tanggal
28 Juni – 28 Juli. Dari hasil praktek kerja lapangan di Fam Organic, budidaya
tanaman kale toscano mempunyai prospek sangat besar di pasaran, terlebih kondisi
wilayah yang strategis untuk pertumbuhan tanaman. Budidaya kale toscano dengan
sistem organic mempunyai harga pasar tinggi, serta permintaan yang setiap harinya
selalu ada. Akan tetapi kendala paling besar ialah kondisi green house dan hama
penyakit yang dapat menurunkan hasil produksi. Kondisi green house di Fam
Organic yang semakin lama membuat atap dan ding-ding sobek sehingga angin
besar dan air hujan masuk. Hama yang sering menyerang pada tanaman kale
toscano ialah thrip dan ulat kale, sedangkan penyakit yang sering menyerang seperti
embun tepung dan busuk hitam. Karena konsep di Fam Organic adalah konsep
organik yang sehat maka pengendalian tidak begitu sering dilakukan karena produk
atau hasil panen yang rusak telah di hargai atau disebut dengan harga rusak.
Pengendalian yang dilakukan begitu sederhana seperti secara mekanik dan
pembuatan perangkap hama itupun tidak terlalu intens diterapkan.
Kata kunci : Budidaya, Kale toscano, Organik, Green House
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan
kerja lapangan ini yang berjudul “Budidaya Kale Toscano dengan Sistem Organik
dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sebuah kebanggaan bagi
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terbilang jauh
dari kata sempurna baik ditinjau dari susunan kalimat maupun isi, karena tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis temui dalam proses penulisan laporan
ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak,
sangatlah penulis harapkan sebagai sebuah dorongan agar penulis tetap maju.
iv
2. Sofiya Hasani SP., MP., selaku dosen pembimbing PKL yang selalu
mengayomi penulis, rekan PKL dan karyawan Fam Organic terkait rencana
6. Erwin, Aji dan Riki, yang telah membimbing penulis serta rekan lainnya
tempat tinggal dan memberikan izin tinggal selama praktek kerja lapangan
ini.
9. Serta Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
umumnya bagi pembaca. Tak luput penulis ucapkan terima kasih atas bantuan
v
semua pihak sehingga laporan ini dapat tersusun. Semoga segala bantuan yang
penulis terima mendapat ridho dan balasan dari Allah SWT, Aamiin..
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
5.1.1. Persiapan ......................................................................................... 28
5.1.2. Pengolahan Lahan ........................................................................... 31
5.1.3. Persemaian ...................................................................................... 34
5.1.4. Penanaman ...................................................................................... 35
5.1.5. Pemeliharaan ................................................................................... 36
5.1.5. Panen ............................................................................................... 43
5.1.6. Pasca Panen ..................................................................................... 44
5.1.7. Pengamatan ..................................................................................... 47
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 51
6.1. Kesimpulan ............................................................................................. 51
6.2. Saran ....................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 53
LAMPIRAN .......................................................................................................... 55
viii
DAFTAR GAMBAR
No Nama Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
Kale atau borecole (Brasicca oleracea lacitano) merupakan jenis sayur kelas
dunia yang mengandung nilai nutrisi tinggi. Kale berasal dari golongan brassica,
layaknya kubis, brokoli dan kailan. Kata kale sendiri berasal dari bahasa Belanda
yang artinya kubis petani. Apabila dilihat sepintas,wujud tanaman kale mirirp
dengan brokoli dan kubis. Perbedaannya, daun sejati kale tidak berbentuk kepala.
Warna daunnya hijau atau ungu kebiruan. Jenis kale dapat dibedakan berdasarkan
jenis daunnya, yaitu kale kriting dan kale left (Roni Arifin, 2016)
komersial yang belum banyak dibudidayakan di Indonesai. Saat ini penanaman kale
toscano terus dikembangkan karena adanya kebutuhan pasar yang terus meningkat,
sehingga kale toscano memiliki prospek yang cerah untuk dibudidayakan. Kale
toscano juga merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki prospek
dan nilai komersial yang cukup baik. Semakin bertambahnya jumlah penduduk
sayuran terutama vitamin dan mineral tidak dapat disubtitusi melalui makanan
pokok, Nazaruddin (2003). Untuk menjaga gizi, nutrisi serta kesehatan hasil
tanaman kale toscano dapat dilakukan sistem budidaya tanaman secara organik.
11
Pertanian organik adalah sistem manajamen produksi holistik yang
adaptasi lokal. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan, bila memungkinkan,
(SNI, 2017).
dua yakni penanaman di lahan terbuka dan di dalam green house. Secara umum
produk. Selain terhadap hasil panen, perbedaan perlakuan ini berdampak pada
intensitas serangan hama dan penyakit yang lebih besar. Untuk itu pegawai
terhadap tanaman ini. Sedangkan tanaman kale toscano di dalam green house
memiliki intensitas serangan hama dan penyakit yang lebih kecil, untuk itu
terkecuali pada hari kamis karena merupakan hari libur perusahaan serta hari-hari
12
besar lainnya, hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan
konsumen dan pasar setiap harinya. Tanaman kale toscano merupakan salah satu
komoditas utama Fam Organic, hal ini dibuktikan dengan kegiatan pemanenan yang
dilakukan setiap hari pada tanaman ini. Maka proses pengaturan produksi tanaman
dari proses penanaman sampai pada proses tanaman bisa menhasilkan harus benar-
13
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu,
sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan
lain, menghindari penggunaan benih atau bibit hasil rekayasa genetika (GMO =
pengendalian gulma, hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis,
regulator) dan pupuk kimia sintetis, kesuburan dan produktivitas tanah ditingkatkan
dan dipelihara dengan menambahkan residu tanaman, pupuk kandang, dan batuan
kimia non- alami, seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis serta hormon tumbuh,
attributes) dan ramah lingkungan (eco - labelling attributes). Produk pangan yang
memiliki ketiga atribut tersebut adalah produk yang dihasilkan dari sistem pertanian
14
2.2. Kale Toscano (Brasicca oleraceae lacitano)
Menurut Budi Samadi (2013) kale adalah jenis tanaman sayuran daun,
Divisi : Spematopyita
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Family : Cruciferae
Genus : Brassica
penuh. pH tanah yang dikehendaki untuk tanaman kale toscano yaitu sekitar
tanaman kale toscano adalah bagian daun maka untuk untuk menunjang
tinggi. Tanaman kale toscano tumbuh baik di daerah dataran tinggi dengan
temperatur yang cukup rendah. Dimana cuaca atau suhu rendah akan
15
2.2.2. Kandungan Gizi Tanaman Kale Toscano
a. Betakaroten
imunitas tubuh.
b. Vitamnik K
jaringan lainnya.
c. Lutein
signifikan terutama untuk mata serta melindungi dari radikal bebas yang
d. Kalsium
terutama pada tanaman kale toscano. Kalsium ini bertindak sebagai sinyal
(Kurniawan, 2016)
16
2.3. Green House
Istilah green house berasal dari kata “green” yang berarti hijau dan ”house”
yang berarti rumah. Jadi, istilah itu biasa diterjemahkan sebagai rumah hijau. Selain
itu, penamaan ini juga disebabkan oleh adanya tanaman yang ditanam di dalamnya
yang terlihat hijau dari luar karena dinding greenhouse yang tembus pandang,
mengacu pada suatu bentuk naungan dengan atap kaca. Greenhouse tersebut
biasanya dibuat permanen dari bahan-bahan yang kuat dan awet , serta dilengkapi
dengan peralatan canggih seperti heater, blower, alat penyiram otomatis dan
lainnya.
hujan dan sinar matahari yang berlebihan. Selain itu greenhouse juga mempunyai
fungsi tambahan seperti:, menghindari terpaan air hujan yang dapat merusak
tanaman, menghindarkan lahan dari kondisi yang becek, mencegah masuknya air
mengurangi intensitas cahaya yang masuk sehingga daun tidak terbakar pada saat
sempurna.
Green house iklim mikro dibuat untuk mencapai tujuan meningkatkan hasil
budidaya tanaman baik secara kualitas maupun kuantitas. Sebuah rumah kaca pada
daerah subtropis harus dilengkapi dengan alat pengatur iklim, sedangkan di daerah
17
tropis seperti di Indonesia, yang harus dipenuhi oleh sebuah greenhouse adalah
melindungi tanaman dari guyuran hujan, tiupan angin yang langsung dan intensitas
sinar matahari yang berlebihan. Rumah kaca berbentuk rumah lebih cocok
udara dalam ruangan melalui lubang ventilasinya. Sedangkan pada daerah dataran
tinggi dengan suhu udara yang relatif dingin, rumah kaca sebaiknya berbentuk
hanggar. Green house lebih efektif diterapkan pada daerah dengan topografinya
dan murah di daerah yang topografinya rata daripada daerah yang topografinya
matahari yang lebih merata. Yang utama daripada pembangunan greenhouse adalah
harus mendapatkan sinar matahari yang cukup dari pagi sampai sore, ini berarti
bahwa greenhouse tidak boleh terhalang oleh bangunan yang lain atau kerindangan
pohon yang dapat menghalangi cahaya matahari. Selain itu bahan atap greenhouse
tidak hanya dapat dibuat dari kaca, salah satu pertimbangannya adalah biaya.
Pemilihan bahan untuk atap juga bertujuan untuk menyeseuaikan dengan kebutuhan
(Yustina, 1996)
18
BAB 3
METODOLOGI
Barat. Praktek kerja lapangan dilaksanakan mulai tanggal 29 juni sampai 28 juli
2017
Bahan yang digunakan pada praktek kerja di lapangan budidaya kale toscano
secara organik diantaranya arang sekam, pupuk kascing, benih kale toscano, air,
diantaranya: Gerobak roda satu, teray semai, cangkul, garpu, emrat, tongkat kayu,
3.3. Metode
a. Metode Observasi
b. Metode Wawancara
19
c. Diskusi
d. Studi literatur
melakukan praktik langsung dengan objek yang diteliti, yaitu mengetahui Budidaya
kale toscano dengan menggunakan sistem organik di lahan terbuka dan green house
di Fam Organic
20
BAB 4
Kata ‘Fam’ pada Fam Organic sendiri diambil dari kata Family atau keluarga.
Fam Organik didirikan pada tahun 2009 oleh pasangan Soeparwan Soeleman dan
Pendirian Fam Organic dimulai dari keinginan keduanya memulai gaya hidup
yang sehat dari segala aspek, di antaranya sehat secara fisik, mental, sosial, ekologis
dan finansial. Keduanya, meski tidak memiliki latar belakang pertanian, berupaya
seperti jurnal, institusi yang bergerak dalam bidang pertanian organik dan lain-lain.
Tahun-tahun pertama diisi dengan berbagai diskusi intensif seperti metode organik
yang akan dilakukan di lahan, transisi lahan menjadi organik, pola budidaya yang
digunakan dan lain-lain. Sumber yang paling banyak digunakan oleh Soeparwan
Fam Organic merupakan perusahaan yang berbasis eco sosial dengan misi
sosial untuk menularkan gaya hidup sehat. Fam Organic menawarkan solusi bagi
orang-orang yang ingin hidup sehat melalui urban farming di Fam Organic Home
21
Lahan budidaya Fam Organic terletak di Desa Karyawangi, Kecamatan
gunung Tangkuban Perahu. Kebun Fam Organic terletak pada ketinggian 1.200 m
di atas permukaan laut dan memiliki luas 3.500 m2. Proses budidaya organik di
lahan budidaya Fam Organic diinstuksikan langsung oleh Soeparwan Soeleman dan
Donor Rahayu pada para pekerja untuk memastikan langkah yang dilakukan di
Halaman Organik.
Environment.
makanan sehat.
pertanian organik.
22
4.1.2. Prinsip-Prinsip Pertanian Organik
antaranya:
a. Prinsip Kesehatan
23
ekosistem dan organisme di dalamnya mulai dari yang terkecil
b. Prinsip Ekologi
c. Prinsip Keadilan
24
hidup bersama. Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling
d. Prinsip Perlindungan
yang sudah ada perlu dikaji ulang. Prinsip ini menyatakan bahwa
25
4.2. Struktur Organisasi
Gambar 1. Bagan Organisasi PT. Famili Ekokultu (Sumber :PT. Farm Organik)
PT. Famili Ekokultura yang telah berdiri sejak 2009 dan dipimpin oleh Soeparwan
Famili Ekokultura yang mencakup divisi produksi, divisi toko online dan fisik,
divisi sales dan marketing, divisi keuangan dan administrasi serta divisi penelitian
dan pengembangan.
Administrasi dan keuangan mengurusi bagian arus kas input dan output.
26
Bagian sales dan marketing melingkupi penjualan dan pemasaran. Sejauh ini
saat ini masih menggunakan online website, instagram, pameran, workshop, dan
dari mulut ke mulut. Tidak seperti menjemput bola. Research dan development
27
BAB 5
5.1.1. Persiapan
campuran 3:1 (jumlah arang sekam yang digunakan untuk pembuatan media
semai adalah sebanyak 3 ukuran roda dan 1 roda untuk pupuk kascing).
2 sendok teh trico-G. Cara pembuatan media yaitu tiga ukuran roda arang
bahan tersebut diaduk merata, selanjutnya dua sendok teh bubuk trico-G
media semai sampai semua bagian permukaan tersiram oleh urin kelinci dan
aduk sampai merata. Setelah merata, maka media semai siap digunakan.
28
Gambar 2. Media semai tanaman kale toscano (Sumber : Pribadi)
adalah cacing lumbricus atau cacing Afrika, kotoran sapi, sisa-sisa tanaman
yang telah membusuk serta air bersih. Langkah pertama bak kascing di
bersihkan terlebih dahulu dari kascing yang telah matang maupun setengah
29
Selanjutnya kotoran sapi dimasukan ke dalam bak penampungan
benar-benar matang. Ciri-ciri kascing yang telah matang dan telah siap
coklat sampai hitam seperti tanah, tidak berbau menyengat dan sedikit kering
membuat campuran urine kelinci adalah 1000 ml urin kelinci, 4000 ml air,
1 tutup botol penyegar (Bioaktivator) dan 2 sendok teh trico-G (Dosis urin
30
Penyaringan bertujuan agar residu atau kotoran tidak terbawa ke
tersebut sampai penuh (4000 ml). penambahan air adalah dari selang air
keseluruahan.
31
Gambar 4. Proses penyiraman bedengan (Sumber : Pribadi)
bedengan sempurna dengan ketinggian 10-15 cm, panjang 4 meter dan lebar
1 meter. Karena telah terdapat patok disetiap bedengannya maka hal ini
32
Kedalaman lubang adalah 5 cm, sedangkan ukuran lubang adalah
sebesar kepalan tangan. Jumlah lubang tanam yang dibuat adalah 14 lubang
memanjang dan 4 lubang melebar, maka total lubang tanam yang dibuat
sedangakn pada bedengan tanaman kale cukup berbeda yakni pupuk kascing
dimasukan pada setiap lubang tanam tersebut secara merata sampai dosis 1
tersbut disiram dengan air dengan cara diguyur langsung dari selang air
olahan didiamkan selama 24 jam atau sehari penuh, sampai esok harinya
33
5.1.3. Persemaian
dalam hal ini lubang tanam semai berbentuk geris persegi panjang dengan
34
menggunakan batang kayu atau bambu. Jumlah garis semai biasanya
5.1.4. Penanaman
bibit kale di pindahkan dari bak persemaian. Bibit kale toscano memerlukan
tanahnya lembab, tujuannya supaya tanah media semai menempel kuat pada
akar bibit kale toscano, karena tanaman sejatinya harus merasa dipindahkan
bukan pindah dari tempat semaian ke bedengan. Tujuan perlakuan ini adalah
35
Setelah semua bibit telah dipindahkan pada wadah maka bibit di bawa
ke area bedengan tanam dan bibit siap untuk ditanam. Dalam proses
penanaman bibit dipilih secara tertib dari ukuran terbesar sampai ke terkecil
pastikan bibit dalam keadaan berdiri tegak lalu tanahnya ditekan sedikit untuk
menciptakan kekuatan dan ketegakan bibit pada tanah. Langkah tersebut terus
diulangi sampai semua lubang tanam terisi oleh bibit kale toscano. Setelah
semua lubang tanam terisi oleh bibit, bedengan disiram dengan debit air yang
menyatu dengan tanah. Tahap terakhir, tanda atau identitas diberikan pada
bedengan dengan berisi informasi nama tanaman, waktu semai dan waktu
tanam
5.1.5. Pemeliharaan
a. Penyulaman
tumbuh, layu, terserang hama bahkan mati di ganti dengan bibit yang
36
b. Penyiraman dan pemupukan
tetapi tergantung dari cuaca pada saat itu. Penyiraman pertama dialukan
pada pagi hari atau lebih tepatnya sekitar pukul 06.00 – 10.00,
tepatnya dilakukan sekitar pukul 14.00 – 16.00. Apabila cuaca pada saat
itu mendung maka penyiramann hanya dilakukan satu kali saja, dan
apabila cuaca pada saat itu panas, maka penyiraman dilakukan dua kali
adalah 5 meter.
atau setiap satu bulan sekali. Karena tanaman kale ini memiliki umur
37
yang sebulan hst dapat di panen maka pemupukan tidak dilakukan
toscano ini dilakukan dengan cara membuang tunas maupun daun yang
sudah tua dan berpenyakit serta terserang hama bertujuan agar nutrisi
yang diserap oleh tanaman terpusat pada batang atau daun utama
38
Gambar 10. Pemangkasan daun tanaman kale toscano (Sumber : Pribadi)
sebanyak satu kali dalam dua minggu. Proses pembubunan ini dilakukan
39
Gambar 11. Pembubunan terhadap tanaman kale toscano (Sumber : Pribadi)
pucat sampai coklat muda dan nimfa lebih kecil dan warnanya lebih
40
Gambar 12. Hama thrips menyerang tanaman kale toscano (Sumber : Pribadi)
seperti terlihat pada permukaan daun saja, tetapi embun tepung juga
41
sirkulasi udara dilingkungan penanaman (biasanya penanaman pada
daun, lalu busuk atau warna coklat yang berasal dari tepi daun,
atau dengan terbawa air pada proses penyiraman serta terbawa oleh
Gambar 13. Daun tanaman kale toscano terinfeksi penyakit busuk hitam
42
5.1.5. Panen
berdasarkan umur, waktu dan cara sesuai dengan sifat atau karakter
produknya (Permentan RI, 2013). Bagian yang dipanen dari tanaman kale
toscano adalah bagian daun. Umur tanaman kale yang telah siap untuk
dipanen adalah tanaman yang telah berumur minimal 30 hari. Ciri-ciri daun
yang telah siap di panen adalah daun berukuran panjang dan lebar, daun
yang berwarna hijau muda dan telah terindikasi terpapar butiran bedak putih
dipermukaan daunnya.
Gambar 14. Pemanenan berkala daun tanaman kale toscano (Sumber : Pribadi)
orgnaic ini berupa order atau pesanan sehari sebelumnya maka pemanenan
43
tujuannya adalah untuk memenuhi pesanan konsumen pada hari itu.
yakni dapat mencapai panen optimal sebanyak delapan kali bahkan lebih.
daun yang biasanya dipanen oleh pegawai adalah satu sampai tiga helai
Gambar 15. Pemanenan tahap akhir tanaman kale toscano (Sumber : Pribadi)
a. Sortasi
44
Kegiatan sortasi dilakukan dengan cara memilah dan memilih bagian
daun tanaman kale toscano yang baik dan layak untuk di pasarkan.
permukaan daun yang terpapari atau terlapisi oleh sejenis bedak atau
b. Penimbangan
45
itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Penimbangan ketiga
adalah dengan berat bersih 210 gram dengan harga jual Rp. 28.800,
Gambar 17. Penimbangan tahap akhir daun kale toscano (Sumber : Pribadi)
c. Pengemasan
esok harinya.
46
Gambar 18. Pengemasan tanaman kale toscano
5.1.7. Pengamatan
toscano yang ditanam di lahan dan di dalam green house. Terdapat beberapa
parameter perbedaan yang dihasilkan dari produksi tanaman kale tosaco ini,
diantaranya adalah :
a. Karakteristik daun
memiliki bentuk lebih lebar, dan titik tumbuh daun lebih sedikit. Warna
hijau daun lebih pudar dan cerah dengan tekstur daun yang rapuh.
lebih merata seperti dilapisi oleh lilin yang sedikit licin. Sedangkan
lebih memanjang dan titik tumbuh daun yang lebih banyak. Warna hijau
daun lebih kuat dan gelap dengan tekstur daun yang kuat. Tekstur daun
47
Gambar 19. Daun tanaman kale yang ditanam di dalam green hosue (Sumber : Pribadi)
serangan gulma dan hama. Namun penyakit yang sering timbul adalah
permukaan daun serta air tersebut tidak ter transpirasi oleh cahaya
volume serangan gulma dan hama cukup tinggi dan penyakit yang
sering timbul adalah busuk daun dan akar. Namun untuk penyakit bedak
atau serbuk tepung putih sama sekali tidak menyerang pada tanaman ini
karena residu air penyebab penyakit akan cepat hilang oleh paparan
sinar matahari.
48
Gambar 20. Daun tanaman kale toscano yang ditanam diluar green house (Sumber : Pribadi)
c. Aroma
tanaman kale toscano di dalam green house lebih pudar dengan cairan
atau getah yang berwarna pudar pula. Sedangkan tanaman kale diluar
green house memiliki aroma dan rasa pahit yang lebih kuat, kekuatan
49
Gambar 21. Perbandingan antara daun kale toscano yang ditanam di dalam dan di luar green house
Keterangan Gambar
Atas = Daun kale di dalam green house
Bawah = Daun kale di lahan terbuka
50
BAB 6
6.1. Kesimpulan
pupuk kascing, pembuatan campuran urin kelinci, pembuatan media semai dan
Budidaya tanaman kale toscano di Fam Organik dibedakan menjadi dua yakni
penanaman di dalam dan di luar green house. Perbedaan perlakuan ini berdampak
kepada perbedaan hasil tanaman terutama bagian daun yang merupakan bagian
volume serangan gulma, hama dan penyakit serta aroma yang dihasilkan oleh daun
6.2. Saran
kedua hasil tanaman tersebut. Karena bila diperhatikan kembali kedua hasil
51
kebutuhannya. Seperti tanaman kale toscano yang di tanam dalam green
house memiliki keunggulan dalam jumlah kadar air yang lebih banyak
52
DAFTAR PUSTAKA
2002
Budi S. 2013. Budidaya Intensif Kailan secara Organik dan Anorganik. Jakarta :
Pustaka Mina
Roni A. 2016. Bisnis Hidroponik Ala Roni Kebun Sayur. Jakarta : Agromedia
Pahmitasari K. 2016. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Buncis dan Baby
Pupuk Hayati. Jawa Barat :Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
53
Zahid A, 1994. Manfaat Ekonomis dan Ekologi Daur Ulang Limbah Kotoran
Ternak Sapi Menjadi Kascing. Studi Kasus Di PT. Pola Nusa Duta, Ciamis.
54
LAMPIRAN
Gambar 3. Daun kale toscano di lahan terbuka Gambar 4. Daun Kale toscano di green
house
55
Gambar 7. Tanaman kale toscano Gambar 8. Semaian kale toscano
56