Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 1. Identifikasi dan karakterisasi pupuk.
No. Nama Jenis Kadar
Pupuk dan Organik Anorganik Bentuk Warna Hara Kelar pH Higro Manfaat
Produsen utan skopis dan Fungsi
1. Urea Granul Putih N : 46% Sangat 7 Tidak Membuat
(PT.Trubus v cepat daun lebih
Agrisarana) hijau,
mempercepat
pertumbuhan
tanaman.
2. KNO3 Granul Merah N : 15,3% Cepat 11 Tidak Mempercepa
merah v K2O t
(Saprotan :14,94% pertumbuhan
Utama) Na : 18% bunga dan
B : 0,05% buah,
mencegah
penyakit
busuk umbi.
3. SP 36 v Granul Abu- P2O5 : 34% Sangat Tidak Memacu
abu P : 36% lambat pertumbuhan
S : 5% akar dan
sistim
perakaran
yang baik,
memacu
pembentukan
bunga dan
masaknya
buah/biji,
mempercepat
panen.
4. KCl v Granul Pink K2O : 60% Cepat Tidak Merangsang
Cl : 35% pertumbuhan
dan
perkembanga
n akar,
meningkatka
n daya tahan
tahan
terhadap
kekeringan,
menguatkan
batang
tanaman.
5. Ponska v Granul Pink Phospat(P Cepat Ya Meningkatka
) :15% n daya tahan
tanaman
Nitrogen( terhadap
N) : 15% serangan
hama,
Kalium(k)
penyakit dan
: 15% kekeringan,
Kadar air menjadikan
maksimal daun
tanaman
:2%
lebih hijau
Sulfur(S) : dan segar.
10%

6. Grow More v Granul Biru N : 32% Sangat Ya Mempercep


tosca P : 10% cepat at proses
K : 10% pembungaan
dan
pembuahan
pada
tanaman,
meningkatka
n daya tahan
tanaman
terhadap
serangan
hama dan
penyakit
tanaman
7. CaNO3 v Granul Putih N-NO3 Cepat Ya
tulang 14.4% N-
H4 1.1%
Ca 19%
CaO 26%
8. NPK-16 v Granul Coklat, N : 16% Sangat 8 Ya Mempercepa
bianglala hitam, P2O5 : 16% lambat t
(PT. Bumi merah K2O : 16% pembungaan,
Indo merangsang
Raharja) pertumbuhan
akar,
meningkatka
n daya tahan
tanaman dari
hama dan
penyakit
9. KNO3 putih v Granul putih N: 13% Cepat Tidak
K: 38%
10 NPK-16 v Granul Biru N : 16% Cepat 5 tidak Menyuburka
mutiara muda P2O5 : 16% n tanah,
(Trubus) K2O : 16% mempercepat
pertumbuhan
tanaman,
memperkuat
akar lebih
tahan
penyakit
11. POC v Cair N: <2% Sangat 9 Ya memperbaiki
C: >4% cepat sturuktur
P2O5: <2% tanah,
K2O: <2%
sehingga
membuat
tanah
menjadi
lebih subur.

Dapat
menigkatkan
mikroorganis
me tanah
yang baik
untuk
budidaya
tanaman.

12. Kascing v Cair Coklat Unsur Sangat 6 Ya Meningkatka


(Giri Agro) makro : cepat n
N,P,K,S,Ca, pertumbuhan
Mg ,
Unsur memperbaiki
Mikro : Fe, sifat fisik
Mn, Al, Na, tanah,
Cu, Zn, BO mampu
menahan air
dengan
kapasitas
40%-60%.
13. DI Grow v Cair Coklat C-or : 8,7% Sangat 5 Ya Mempercepa
(PT. tua N : 4,45% cepat t
Diamond P2O5 : pertumbuhan
Interest 4,92% batang tunas
Internation K2O : dan anak
al) 4,57% tanaman,
Mg : 0,03% mencegah
S : 0,89% kerontokan
Ca : 0,005% bunga, buah,
Cl : 0,5% daun,
Fe : 397 meningkatka
ppm n kualitas
Mn : 2166 warna bunga
ppm dan rasa
Cu : 507 buah.
ppm
Zn : 359
ppm
B : 149 ppm
14. Bioekstrem v Cair Bening C-org : Sangat 8 Ya Mendukung
(CV. 14,55% cepat pertumbuhan
Bangkit N : 885 ppm tanaman,
Jaya Abadi) P : 1390 dapat
ppm mengurangi
K: NPK Kimia
1085ppm sekitar 50%
Ca : 445
ppm

15. Nafos v Butir Coklat P2O5 : 26% Sangat 7 Tidak Memacu


guano CaO lambat pertumbuhan
(PT. (Kalsium : bunga dan
TRUBUS 40% buah
AGRISAR
ANA)
16. Corine v Tepung Coklat Corynebacte Sangat 7 Tidak Mencegah
(PT. rium cepat dan
TRUBUS mengobati
AGRISAR penyakit Ha
ANA) war Daun
Bakteri
(Kresek)
17. Pupuk v Butir Putih Bakteri Sangat 7 Tidak Penambat zat
Hayati penambat lambat hara yang
Emas N, Mikroba berguna bagi
(PT. BIO pelarut P tanaman.
INDUSTRI dan K.
NUSANTA
RA)
18. Kompota v Tepung Coklat Azospirillu Sangat 7 Ya Meningkatka
(PT. BIO m sp. lambat n kesuburan
INDUSTRI Azotobacter tanah.
NUSANTA sp.
RA) Aeromonas
sp.
19. Borate v Tepung Putih B2O3 : 45% Sangat 9 Tidak Mencegah
Mutiara lambat cacat pada
(CV. ABDI buah.
SARANA
MANDIRI)

20. AB-Mix v Butir Ungu Bagian A : Cepat 7 Ya Pupuk kusus


(HIDROPO Nitrogen tanaman
NIK (N), Phospat hidroponik
SURABAY (P), Kalim
A) (K),
Calsium
(Ca),
Magnesium
(Mg), dan
Sulfur (S)
Bagian B :
Besi (Fe),
Mangan
(Mn), Zinc
(Zn),
Cuprum(Cu
), Boron (B)
dan
Molibdenu
m (Mo).
21. CPN v Butir Merah Nitrogen(N) Cepat 11 Tidak Mempercepa
(SAPRTA muda :15,3% K2O t
N : 14,94 % pembungaan
UTAMA) Na : 18%
B : 0,05%

Tabel 2. Hasil Surve Toko Pupuk


No. Nama Kegunaan Harga
Toko Rungkut Tengah
1. Guano Kambing -Memperbaiki dan Rp. 25.000
memperkaya
struktur tanah
karena 40%
terkandung
material organik.
-Dapat digunakan
pada semua jenis
tanaman baik yang
berada di dalam
atau di luar
ruangan.
2. MSW -Mencegah Rp. 25.000
kerontokan daun,
bunga, akar dan
batang.
-Mempercepat
masa panen.
-Memperbanyak
jumlah, daya
serap dan
kekuatan akar,
merangsang
pertumbuhan
serta memacu
pertumbuhan
daun,bunga/buah.
3. Pupuk Nano Organik -Meningkatkan Rp. 30.000
pertumbuhan
tanaman secara
vegetatif maupun
generatif dan
mampu
meningkatkan
hasil pertanian
kebun secara
signifikan.

4. Pupuk Organik -Menyuburkan Rp. 15.000


tanaman.
-Mempercepat
pertumbuhan
akar, batang,
daun dan buah.

5. Pupuk Kompos -Menyuburkan Rp. 20.000


tanaman.
-Mempercepat
pertumbuhan
akar, batang,
daun dan buah.

6. Pupuk Limbah Sapi - Mengaktifkan Rp. 30.000


mikroba dalam
tanah
- Menyuburkan
tanaman
7. Pupuk Organik Fermentasi - Meningkatkan Rp. 25.000
kandungan unsur
hara yang
dibutuhkan
tanaman.
- Meningkatkan
produktivitas
tanaman.
- Merangsang
pertumbuhan
akar, batang, dan
daun.
Toko Trubus Pabean
8. Pupuk Organik Nafos Guano - Menggemburkan
tanah.
- Menetralisir kadar
asam tanah.
- Meningkatkan
pertumbuhan Rp. 40.000
batang & akar
tanaman.
- Mendorong
pembentukan
bunga dan buah.
9. Pupuk Organik Trubio+ - Meningkatkan
kesuburan tanah.
- Dapat
menguraikan
bahan organik
tanah.
- Memperbaiki
agregat tanah.
Rp. 43.000
10. Pupuk Organik Petro Bio - Menambah
kesuburan tanah
- Menambah
ketersediaan
unsur nitrogen
dalam tanah
- Merangsang
Rp. 24.500
ppertumbuhan
tanaman.

11. Pupuk Organik Vedagro - Memperbaiki


struktur dan
menyuburkan
tanah.
- Membuat daun
lebih hijau.
- Mempercepat
pembungaan dan Rp. 45.000
pembuahan.

TOKO FICA ANTHURIUM

12. NPK 16 Memacu Rp. 20.000


perkembangan
dan pertumbuhan
akar, batang,
tunas dan daun.

13. Ethrel memberi warna, Rp. 37.000


mempercepat
pemasakan dan
menguatkan
tekstur buah-
buahan.
14. Nutrisol Meningkatkan Rp. 15.000
kesuburan tanah.

15. Pupuk organik - Mengaktifkan Rp. 10.000


mikroba dalam
tanah
- Menyuburkan
tanaman

16. PuJib NPK Memacu Rp. 22.000


perkembangan
dan pertumbuhan
akar, batang,
tunas dan daun.

4.2 Pembahasan

Tanaman-tanaman membutuhkan 17 nutrisi untuk melengkapi siklus hidup


mereka. Tanaman penting nutrisi dibagi menjadi kelompok makro dan
mikronutrien. Makronutrien adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan
sulfur (S). Mikronutrien termasuk seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe),
mangan (Mn), boron (B), molibdenum (Mo), klorin (Cl), dan nikel (Ni).
Selanjutnya, esensialitas dari silikon (Si), natrium (Na), vanadium (V), dan
kobalt (Co) dianggap dimiliki oleh tanah tetapi belum ada kepastian akan
pendapat tersebut (Fageria et al., 2010). Makronutrien diperlukan dalam lebih
tinggi jumlah dibandingkan dengan mikronutrien. Namun, sudut pandang
esensialitas tanaman, semua nutrisi sama-sama penting untuk pertumbuhan
tanaman. Pertama tiga makronutrien (C, H, dan O) yang dipasok ke pabrik
melalui udara dan air. Oleh sebab itu ketersediaan unsur tersebut bagi
tanaman tidak menjadi masalah. Sisanya 14 nutrisi harus tersedia dalam
media pertumbuhan tanaman dalam jumlah dan proporsi yang memadai untuk
pertumbuhan tanaman (Bakhtiari et al., 2014)

Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur
hara bagi tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan
oleh kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan dialam masih
melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100
ppm),Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100
ppm) (Isroi, 2008).

Tanah merupakan sumber makanan bagi tanaman. Kandungan hara yang


ada di dalam tanah sangat dibutuhkan oleh tanaman. Keberadaan kandungan
hara bagi tanaman ini tentunya akan semakin menurun seiring dengan
pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu tanah memerlukan pemeliharaan yang
cukup agar kesuburanya dapat terjaga dengan baik. Pemeliharaan yang dapat
dilakukan antara lain dengan pemupukan, pemanfaatan irigasi, pengolahan
yang baik, penggunaan pupuk dan pestisida yang teratur dan dengan
menggunakan bibit yang unggul (Yuwono dan Roesmarkam ,2002).

Pupuk dapat dikelompokan berdasarkan kandungan dan jumlah unsur hara,


reaksi kimia maupun fisiologis, senyawa bentuk dan
pembuatanya.Berdasarkan bentuk fasanya pupuk dibedakan atas pupuk padat,
pupuk cair dan pupuk gas. Pupuk padat dapat dikelompokan berdasarkan
bentuknya, yaitu pupuk berbentuk serbuk halus, tepung atau Kristal (missal
ZA atau ammonium sulfat), pupuk berbentuk butiran halus atau granule,
(missal Urea), pupuk berbentuk butiran kasar (misal TSP), dan pupuk
berbentuk brikel (missal urea brikel) pupuk berfase cair biasanya disimpan
dalam botol atau drum atau tangki (missal : larutan Urea, wuxal, ammonia
cair). Pupuk berfase gas biasanya di simpan dalam tangki bertekanan (missal
ammonia atau NH3).Tanah dikatakan subur dan sempurna jika mengandung
lengkap unsur-unsur tersebut diatas. Ke-13 unsur tersebut sangat terbatas
jumlahnya di dalam tanah. Terkadang tanah pun tidak mengandung unsur-
unsur tersebut secara lengkap. Hal ini dapat diakibatkan karena sudah habis
tersedot oleh tanaman saat kita tidak henti-hentinya bercocok tanam tanpa
diimbangi dengan pemupukan. Kalau dilihat dari jumlah yang disedot
tanaman, dari ke-13 unsur tersebut hanya 6 unsur saja yang diambil tanaman
dalam jumlah yang banyak. Unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang
banyak tersebut disebut unsur makro. Ke-6 jenis unsur makro tersebut adalah
N, P, K, S, Ca, dan Mg. (Marsono.2001).

Pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos. Pupuk
kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang dapat
digunakan apabila telah dikeringkan dan proses pelapukannya (dekomposisi)
telah sempurna. Pupuk hijau berasal dari tanaman berpolong dan kacang-
kacangan. Sedangkan kompos merupakan jenis pupuk yang berasal dari sisa-
sisa bahan tanaman yang telah mengalami penguraian (dekomposisi)
(Novizan, 2002).

Pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dengan proses fisika, kimia,
atau biologis. Pada umumnya pupuk anorganik dibuat oleh pabrik. Bahan
bahan dalam pembuatan pupuk anorgank berbeda beda, tergantung
kandungan yang diinginkan. Misalnya unsur hara fosfor terbuat dari batu
fosfor, unsure hara nitrogen terbuat dari urea. Pupuk anorganik sebagian
besar bersifat hidroskopis. Hidroskopis adalah kemampuan menyerap air
diudara, sehingga semakin tinggi higroskopis semakin cepat pupuk
mencair (Musnamar, 2003).

Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk


dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara
tinggi. Misalnya urea berkadar N 45-46% (setiap 100 kg urea terdapat 45-46
kg hara nitrogen). Pupuk anorganik atau pupuk buatan dapat dibedakan
menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk
yang hanya mengandung satu unsur hara misalnya pupuk N, pupuk P, pupuk
K dan sebagainya. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih
dari satu unsur hara misalnya N + P, P + K, N + K, N + P + K dan sebagainya
(Hardjowigeno, 2004).

Pupuk urea pada tabel diatas memiliki kandungan N sebanyak 46%. Unsur
hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak
sehingga disebut unsur hara makro primer. Umumnya unsur Nitrogen
menyusun 1-5% dari berat tubuh tanaman. Unsur N diserap oleh tanaman
dalam bentuk ion amonium (NH4+) atau ion nitrat (NO3-). Sumber unsur N
dapat diperoleh dari bahan organik, mineral tanah, maupun penambahan dari
pupuk organik. N berfungsi untuk menyusun asam amino (protein), asam
nukleat, nukleotida, dan klorofil pada tanaman (Salikin, 2003).

Penambahan bahan organik ke tanah diharapkan dapat memperbaiki


kualitas fisika tanah, meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah,
meningkatkan kemampuan tanah menahan air-tersedia dan mampu
memperbaiki pertumbuhan tanaman (Zulkarnain et al., 2010) Pupuk organik
adalah pupuk yang dapat berbentuk padat atau cair yang berasal dari tanaman
dan atau hewan. Digunakan pupuk organik sebagai alternatif dari penggunaan
pupuk anorganik, karena selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah, pupuk organik secara ekonomis jauh lebih terjangkau dari
pupuk anorganik, sehingga dapat mengurangi biaya produksi pertanian.
Digunakan pupuk organik berbentuk cair, yaitu cairan lumpur dari kotoran
sapi yang telah melalui proses fermentasi dari digester dengan terlebih dahulu
dipisahkan antara padatan dan cairan atau disebut
dengan sludge. Sludge dapat memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan
produksi tanaman, karena mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman (Hartono, 2014).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1. Pupuk dengan tingkat kecepatan kelarutan tercepat adalah pupuk urea,


growmore, POC, kascing, DI Grow, bioekstrem, dan corine yang memiliki
rata-rata waktu kelarutan < 2 menit.

2. Pupuk dengan tingkan kecepatan kelarutan paling lambat adalah borate


mutiara, kompota, pupuk hayati emas, navos guano, SP 36 dan NPK-16
bianglala yang memiliki rata-rata waktu kelarutan > 7 menit.

3. Yang termasuk ke dalam kategori pupuk an organik adalah urea, KNO3,


SP36, KCl, ponska, growmore, CaNO3, NPK16 Bianglala, KNO3 putih,
NPK16 Mutiara, Nafos Guano, Borate Mutaira dan CPN. Sedangkan yang
termasuk kategori pupuk organik adalah AB mix, kompota, pupuk hayati
emas, corine, bioekstrem, DI grow, kascing dan POC.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiari, M. R., O. Ghahraei., D. Ahmad., A. R. Yazdanpanah., and A. M. Jafari.
2014.Selection of fertilization method and fertilizer application rate on
corn yield. Agriculture English International CIGR Journal 16 (2): 10-14.
Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta. Akapress.
Hartono, R., R. Wirosoedarmo., L. D. Susanawati. 2014. Pengaruh teknik dan
dosis pemberian pupuk organic dari Sludge Bio-Digester terhadap
prosuksi tanaman jagung (Zea mays L.) varietas bima. Jurnal Sumberdaya
Alam dan Lingkungan 1 (2): 1-5.
Isroi. 2008. Kompos. Makalah. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan
Indonesia, Bogor.
Marsono. 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta. Penebar Swadaya.
Musnamar. 2003. Pupuk Organik (Cair dan Padat, Pembuatan Aplikasi). Penebar
Swadaya. Jakarta.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Jakarta. Penerbit PT
Agromedia Pustaka,
Rosmarkam, A. dan N. W. Tuwono. 2013. Ilmu Kesuburan Tanah.
Yogyakarta.Penerbit Kanisius.
Salikin, K.A. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta. Penerbit
Kanisius,
Zulkarnain. 2010. Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta. Agromedia.

Anda mungkin juga menyukai