Anda di halaman 1dari 15

4.

1 Hasil Pengamatan

1. PUPUK ORGANIK

Nama Hasil Identifikasi


No
Pupuk Padat Cair Warna Bentuk Kelarutan Ph Higroskopis
Sangat
1 Kompos  - Hitam Remahan 8 Tidak
Lambat
Sangat
2 Hayati  - Putih Granul 8 Tidak
Lambat
Sangat
3 Decomposer -  Coklat Cair 3 Ya
Cepat
Pupuk Sangat
4 -  Coklat Cair 5 Ya
Kascing Cepat
Agrivet
Sangat
5 POC -  Kuning Cair 8 Ya
Cepat
Cartrier
Nafos Sangat
6  - Coklat Granula 8 Tidak
Guano Labat
Sangat
7 Bio Ektrim -  bening Cair 8 Ya
Cepat
Nama Hasil Identifikasi
No Keterangan
Pupuk Kandungan nutrisi Manfaat
Meningkatkan
kesuburan tanah,
Memperbaiki
struktur dan
Seresah atau bahan organic
1 Kompos karakteristik tanah,
Karbon
Meningkatkan
kapasitas serap air,
Meningkatkan
aktivitas mikroba
Menambahkan
unsur N yang
diserap akar
tanaman,
Meningkatkan
Bakteri penambat N bukan
jumlah hara,
pensimbiosis, Mikroba
2 Hayati Meningkatkan daya
pelarut P dan K, Mikroba
pegang tanah tanah
pemantap agregat
terhadap air dan
hara tanah,
Meningkatkan
ketersediaan hara
dalam tanah
Aquades, Ekstrak Azola, Mempercepat proses
Ekstrak gula murni, Asam pengomposan bahan
3 Decomposer cuka, Hara makro dan organic,
mikro, Mikroorganisme Menghilangkan
utama Lactobacillus sp, dengan cepat bau
Actinomycetes, limbah ternak dan
Streptomyces sp, limbah organic,
Rhizobium, Acetobacter, Menetralisir pH
Mould,Yeast tanah

Meningkatkan
pertumbuhan baik
Makro (N,P,K,Mg,Ca,S) vegetative maupun
Pupuk
4 Mikro (Fe,Zn,B) generative,
Kascing
Hormon Tumbuh Memperbaiki dan
meningkatkan
penampilan tanaman

Mengandung
C-org
Agrivet mikroba multifungsi
N
5 POC sebagai laju
P
Cartrier pertumbuhan
K
tanaman

Memacu
pertumbuhan bunga
dan buah,
Nafos Meningkatkan
6
Guano pertumbuhan akar
P2O5 : 22-26%
dan batang tanaman,
C2O : 35-40%
Menetralisir kadar
asam tanah
Menghasilkan
fitohormon/zat
tumbuh organic
untuk memacu
percepatan
perbanyakan akar,
keluarnya bunga,
7 Bio Ektrim Mengandung mikroba
Melindungi tanaman
sebagai penambat N,
dari serangan hama
pelarut P, K
dan penyakit, missal
akar gada pada
sayuran,
meningkatkan hasil
panen >30%

1. PUPUK ANORGANIK

Nama Hasil Identifikasi


No
Pupuk Padat Cair Warna Bentuk Kelarutan Ph Higroskopis
Merah
Sangat
1 NPK-16  - Putih Granul 7 Ya
Lambat
coklat
2 CaNO3  - Putih Serbuk Cepat 7 Tidak
Merah
3 Urea  - Granul Cepat 7 Ya
muda
Sangat
4 KCl  - Merah Kristal 7 Tidak
Lambat
Sangat
5 NPK  - Biru Granul 6 Tidak
Lambat
Sangat
6 Urea  - Putih Kristal 6 Tidak
Cepat
Merah
7 CPN  - muda, Granul Cepat 11 Tidak
Putih
8 MKP  - Putih Kristal Cepat 5
A=Ungu A=Granul Sangat A=7 A = Ya
9 AB  -
B=hijau B=Kristal Cepat B= 4 B = Tidak
10. Sangat Tidak
SP-36  - Abu-abu Granula 3
lambat
11. Borate Sangat Tidak
 - Putih Serbuk 10
mutiara lambat
12. Sangat Ya
Dolomit  - Putih Serbuk 9
cepat
13. KCl  - Merah Kristal Cepat 7 Ya

Nama Hasil Identifikasi


No Keterangan
Pupuk Kandungan nutrisi Manfaat
Pertumbuhan
tanaman lebih cepat,
Daun Tanamana
lebih hijau,
N 16%
Merangsang
1 NPK-16 P 16%
pertumbuhan akar
K 16%
tanaman, Batang
tanaman lebih
kokoh,
Mempercepat
proses pembungaan
dan pemasakan
buah atau biji
Meningkatkan
system perakaran
tanaman, Hasil
N-NO3 : 14,4% produksi dan
N-H4 : 1,1% kualitas buah
2 CaNO3
Ca : 19% meningkat dan masa
CaO : 26% penyimpanan buah
lebih lama, Memacu
pertumbuhan daun
dan batang.

Membuat daun
tanaman lebih hijau,
Mempercepat
N 46%
3 Urea Pertumbuhan
Kandungan air 0,5%
tanaman, Menambah
protein didalam
tanaman

Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas hasil
panen, Menguatkan
K2O 60%
4 KCl batang tanaman,
Cl 35%
Membantu
pembentukan
protein dan
karbohidrat,
Meningkatkan daya
tahan tanaman
terhadap serangan
patogen

Menyediakan
nitrogen dalam
N 16%
bentuk nitrat,
P 16%
Mempercepat proses
5 NPK K 16%
pembungaan dan
CaO 6%
pembuahan,
MgO 0,5%
Menekan serangan
jamur dan penyakit

Dapat meningkatkan
dan memperbaiki
produksi,
N 21% Menambah nilai
6 Urea
S 24% gizi, Dapat
memperbaiki rasa
dan warna hasil
panen
Mudah larut dan
dapat diserap oleh
Nitrat-Nitrogen (N) tanaman, Tidak
15,30% menyebabkan
7 CPN K2O 14,94% keasaman pada
Na 18% tanah, Bebas dari
B 0,05% chlorine,
Mempercepat proses
pembungaan dan
pembuahan

Memacu
P2O5 53% pertumbuhan akar,
8 MKP
K2O 34% Kandungan P dan K
cepat diserap tanah

Sebagai sumber
unsur hara untuk
pertumbuhan
Makro (N,P,K,Ca,S)
9 AB miks tanaman dan
Mikro ( Fe,Mn,B,Cu,Zn,)
perkembangan
tanaman

Memacu
Kadar P2O5 : 36% pertumbuhan akar
Kadar P2O5 larutam asam dan system
sitrat : 34% perakaran pada
Kadar P2O5 dalam air : tanaman, Sebagai
10. SP-36 30% unsur hara pospor,
Kadar asam bebas sebagai Memperbesar
H3PO4 : 6% presentase
Sulfur 5%, pospat 36%, terbentuknya bunga
H2O 5% menjadi buah/biji
Mencegah cacat
pada buah dan
Nitrat-Nitrogen (NO3) merangsang
Amonium-Nitrogen pertumbuhan,
Borate (NH4) Mencegah buah
11
mutiara N mudah jatuh,
P Mencegah
K pembusukan dan
bitnik” pada buah

Mengatur tingkat
keasaman pada
tanah, Mensuplai
Ca (Kalsium) : 8-12% unsur hara Ca dan
Mg (Magnesium) : 18- Mg pada tanaman,
12. Dolomit
22% Menyeimbangkan
Sodium 0,2% pH tanah agar sesuai
dengan pH yang di
butuhkan oleh
tanaman

Meningkatkan hasil
Kandungan kalium 60%, panen, Memperkuat
13. KCl klorida (Cl) 35% batang tanaman,
Transportasi asimilat
dan kerja enzim
4.2 Pembahasan

Praktikum kali ini membahas mengenai macam-macam pupuk,


identifikasi dan analisis macam-macam pupuk, praktikan dituntut untuk mengerti
macam-macam pupuk dengan berbagai macam perbedaan didalamnya.

Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi
tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik yang dihasilkan oleh kegiatan
alam atau diolah oleh manusia (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).
Ada beberapa pembagian jenis pupuk menurut (Stevenson dan Cole, 1999) :

Pupuk berdasarkan asalnya dibagi 2 yaitu :

1. Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang dibuat pada pabrik dengan meramu
berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang
tinggi. Contoh pupuk anorganik atau buatan adalah jenis pupuk Urea,
TSP,NPK-16,CaNO3,CPN,ZA dan lain sebagainya.
2. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa 3 makhluk hidup yang
diolah melalui proses pembusukan atau dekomposisi oleh bakteri pengurai
seperti pupuk kompos, pupuk kandang ,pupuk guano, pupuk hayati, pupuk
kascing, decomposer, bio ekstrim dan banyak lainnya.

Pupuk berdasarkan kandungan unsur dibagi lagi menjadi 3, yaitu :

1. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari 1 unsur


contohnya NPK-16
2. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung 1 jenis unsur saja
contohnya urea
3. Pupuk lengkap adalah pupuk yang mengandung semua unsur secara
keseluruhan baik mikro maupun makro.
Praktikum identifikasi dan analisis macam-macam pupuk , kami para praktikan
mendata total 20 pupuk anoraganik dan organik. Pada hasil pengamatan selama
praktikum telah di amati 5 bentuk pupuk yaitu remahan, granul, serbuk, cair dan
kristal. Pupuk yang berbentuk remahan adalah pupuk kompos. Pupuk yang berbentuk
granul terdiri dari pupuk Hayati, Nafos guano, NPK-16, Pupuk mix A, SP-36, Urea,
CPN, NPK. Pupuk yang berbentuk serbuk terdiri dari pupuk Borate Mutiara dan
dolomit. Pupuk yang berbentuk kristal terdiri dari pupuk KCl, pupuk mix B, MKP,
KCl, ZA. Sedangkan pupuk yang berbentuk cair terdiri dari pupuk kascing, Agrivet
POC cartrier, Bio ekstrim dan Decomposer. Dari ke 5 jenis pupuk tersebut yang
paling efektif dan efisien untuk diaplikasikan pada tanaman yaitu pupuk berbentuk
cair. Pupuk yang berupa cairan lebih cepat diserap oleh tanaman dibandingkan yang
serbuk,Kristal,granul dan padat. Pupuk berbentuk cair selain lebih gampang
pengaplikasiannya juga dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah,
membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman
(Indrakusuma, 2000).

Bentuk pupuk juga berpengaruh terhadap kelarutan. Semakin kecil volume


pupuk dan semakin kecil berat pupuk maka akan semakin cepat larut. Cepat atau
lambatnya berdasarkan pada berapa menit pupuk tersebut dapat terlarut. Jika pupuk
larut dalam 1 menit tergolong sangat cepat, 1-3 menit tergolong cepat, 3-5 tergolong
sedang, 5-7 tergolong lambat dan lebih dari 7 menit tergolong sangat lambat. Pada
hasil pengamatan selama praktikum pupuk yang berbentuk serpihan atau cair mudah
larut dalam air namun yang berbentuk granula atau Kristal akan lebih lama larut
dalam air. Selama praktikum kelarutan pupuk yang sangat cepat adalah pupuk
kascing, Agrivet POC cartrier, Bio ekstrim, Decomposer, Urea, Dolomit. Kelarutan
Pupuk sangat lambat terdiri dari pupuk AB mix, SP-36, Borate Mutiara, NPK, NPK-
16, Kompos, Hayati. Nafos guano. Sedangkan kelarutan pupuk yang tergolong cepat
terdiri dari pupuk CaNO3, Urea, CPN, MKP, KCl. Kelarutan ini juga mempengaruhi
unsur hara dalam tanah jika pupuk mudah larut dalam air kemungkinan pupuk akan
terangkut pada waktu hujan tercuci, menguap, dan erosi. (Poewowidodo, 1992).
Warna pada pupuk organik maupun pupuk anorganik sangat beragam.
Berdasarkan hasill identifikasi pupuk terdapat 11 warna yaitu hitam, putih,
coklat, kuning, bening, merah, merah muda, biru, ungu, hijau, abu-abu. Warma
hitam terdiri dari pupuk kompos. Warna putih terdiri dari pupuk hayati, Borate
mutiara, Dolomit urea, MKP dan CaNO3. Warna coklat terdiri dari pupuk
kascing, dekomposer, nafos guano. Warna kuning terdiri dari pupuk agrivet POC
cartrier. Warna bening terdiri dari pupuk bio ekstrim. Warna merah muda terdiri
dari pupuk urea. Warna merah terdiri dari pupuk KCl. Warna biru terdiri dari
pupuk NPK. Warna SP-36 terdiri dari pupu SP-36 saja. Adapun warna pupuk
yang lebih dari 1 jenis warna seperti warna pupuk NPK-16 yang terdiri dari 3
warna yaitu warna merah, putih dan coklat. Pupuk CPN yang terdiri dari 2 warna
yaitu warna merah muda dan putih.

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat


keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan (Hardjowigeno, S.
2003). Pentingnya untuk mengetahui pH tanah yaitu, dimana pH tanah memiliki
kandungan unsur hara Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K) unsur hara inilah
yang sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman. Nilai pH berkisar dari 0 - 14.
Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai pH = 7. Sedangkan nilai pH
>7 menunjukkan larutan memiliki sifat basa, dan nilai pH <7 menunjukan
keasaman (Bondansari dan Bambang, 2011). ). Berdasarkan hasil identifikasi pH
di atas 7 terdiri dari pupuk Borate Mutiara, Dolomit, CPN, Kompos, Hayati,
Agrivet POC cartrier, Bio ekstrim, Nafos guano. pH bawah 7 terdiri dari pupuk
AB mix B, Dekomposer, MKP, SP-36. Sedangkan pada pH optimum 6-7 terdiri
dari pupuk AB mix A, NPK, Urea, CaNO3, NPK-16. Ketersediaan unsur hara
bagi tanaman dapat diserap apabila Ph nya berkisar 6-7 jika terlalu masam akan
ditemukan kandungan toxic yakni Al yang dapat meracuni tanah juga tanaman
(Madjid, 2017).
Higroskopis adalah sifat pupuk yang berkaitan dengan potensinya atau
kemampuannya untuk mengikat uap air dari udara bebas. Suatu pupuk dikatakan
sangat bersifat higroskopis adalah bila ditempatkan pada tempat terbuka mudah sekali
mencair. Berdasarkan hasil identifikasi pupuk terdapat pupuk yang higroskopis dan
tidak higroskopis. Pupuk yang higroskopis diantaranya adalah pupuk Hayati Kascing,
Agrivet POC cartrier, Bio ekstrim , Decomposer, NPK-16, Urea, AB mix A, Dolomit,
KCl sedangkan pupuk yang tidak higroskopis diantaranya adalah pupuk Borate
mutiara, SP-36, AB mix B, CPN, Urea, KCl, NPK, MKP, CaNO3, Nafos guano,
Kompos, Hayati.

Kandungan yang ada pada pupuk organic dan anorganik tentunya berguna
untuk pengoptimalan nutrisi tanaman dan tanah itu sendiri, namun banyak pendapat
yang mengatakan bahwa pupuk organik lebih ramah lingkungan dan berdampak
jangka panjang hanya saja membutuhkan waktu yang relative lama dalam prosesnya
disbanding pupuk annorganik. (Setyorini, 2005).

4.3 Kesimpulan

1. Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi
tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik yang dihasilkan oleh
kegiatan alam atau diolah oleh manusia (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).
2. Ada 20 macam pupuk organic dan anorganik yakni 7 pupuk organic dan 13
pupuk anorganik.
3. 5 bentuk pupuk yang telah diamati yaitu remahan, granul atau butiran, serbuk,
kristal dan cair
4. pH adalah adalah tingkat keasaman atau kebasaan suatu benda yang diukur
dengan skala pH antara 0 hingga 14
5. Kelarutan pupuk yang tergolong sangat cepat adalah pupuk kascing, Agrivet
POC cartrier, Bio ekstrim, Decomposer, ZA, Dolomit. Kelarutan Pupuk yang
tergolong sangat lambat terdiri dari pupuk AB mix, SP-36, Borate Mutiara,
NPK, NPK-16, Kompos, Hayati. Nafos guano. Sedangkan kelarutan pupuk
yang tergolong cepat terdiri dari pupuk CaNO3, Urea, CPN, MKP, KCl.
DAFTAR PUSTAKA

Bondansari, S. dan Bambang, S.S. 2011. Pengaruh Zeloit dan Pupuk Kandang
Terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah Ultisol dan Entisol pada Pertanian
Kedelai (Glycine max L. Merril).Fakultas Pertanian Universitas Jendral
Soedirman. Purwokerto.

Crawford. J.H. 2003 .Composting of Agricultural Waste in Biotechnology


Applications and Research, Paul N, Cheremisinoff and R.
P.Ouellette (ed). p. 6877.

Hadisuwito, Sukamto. 2012. Membuat Pupuk Kascing. Jakarta : AgroMedia.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta.


Indrakusuma. 2000. Proposal Pupuk Organik Cair Supra Alam Lestari. PT Surya Pratama
Alam. Yogyakarta
Lingga, P. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
Poewowidodo, 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Penerbit Angkasa. Bandung
Rosmarkam, A. dan Yuwono, N.W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius.
Yogyakarta
Setyorini, Diah. 2005. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian. Warta
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanah,
Bogor. 06(VII).

Stevenson, F.J. and Cole, M.A. 1999. Cycles Of Soil. John Wiley & Sons, Inc. New
York.

Anda mungkin juga menyukai