Agrostologi
TUJUAN INSTRUKTIONAL
PENDAHULUAN
hara tersebut kita bagi dalam tiga golongan besar berdasarkan jumlah yang
dibutuhkan oleh tanaman. Karbon, hidrogen, dan oksigen dapat diperoleh oleh
dari air dan udara, dan tersedia untuk digunakan oleh tanaman. Sisa unsur
yang lainnya dapat diserap oleh akar tanaman dari tanah, kecuali nitrogen
yang dapat ditangkap dari udara oleh tanaman keluarga leguminosa yang dapat
Halaman 1
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat banyak sekali oleh tanaman.
Nitrogen, fosfor, dan kalium merupakan unsur yang masuk kedalam golongan
ini. Ketiga unsur ini mesti ditambahkan secara regular dan dalam jumlah yang
dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan unsur yang lain. Kedua,
unsur makro skunder, yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak
tetapi tidak sebanyak yang ketiga pertama. Unsur unsur yang termasuk
kedalam golongan kedua ini adalah calsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur
(S). Sedangkan sisanya masuk kedalam golongan ketiga adalah unsur mikro
atau trace mineral, unsur ini dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit.
Unsur unsur yang tersebut dijumpai dalam jumlah yang sangat sedikit dalam
tanaman.
Pada tanaman pakan, unsur hara diserap oleh tanaman dan dikonversi
dikonversi menjadi bagian bagain yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Bagian
tanaman yang tidak dapat dicerna akan dikeluarkan dalam bentuk feces dan
urine. Pada sistem penggembalaan, feces dan urine itu dapat langsung kembali
ke lahan, sedangakan pada sistem cut and carry terjadi pengangkutan hara
keluar, dan feces dan urine membutuhkan inisiatif dan keinginan petani untuk
Halaman 2
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
penggembalaan dan cut and carry terjadi pengangkutan hara dalam bentuk
produk peternakan, dan apabila berlangsung lama akan terjadi pengurasan hara
KESUBURAN TANAH
tanaman dalam bahan kering per satuan luas (ton/ha), sedangkan untuk
kualitas lebih mengukur pada kandungan atau komposisi kimia dari tanaman
tersebut, seperti protein kasar, serat kasar, vitamin, mineral, dan sebagainya.
Bahkan untuk bidang ilmu kita, tanaman pakan, diukur sampai pada potensi
Kesuburan tanah yang baik adalah yang tidak variasi yang sangat
mencolok dari waktu ke waktu dalam kualitas dan kuantitas hasil panen tanpa
menjadi dua, yaitu kesuburan tanah potensial dan kesuburan tanah aktual.
Kesuburan tanah aktual adalah kesuburan asli tanah tanpa adanya perlakuan
Halaman 3
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
yang diberikan untuk mengubah sifat kimia, fisik, dan biologi tanah sehingga
KLASIFIKASI PUPUK
penggunaan, reaksi fisiologis, kandungan jumlah hara, macam hara. Mari kita
Halaman 4
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
1. Pupuk alam, pupuk yang terdapat dialam atau dibuat dengan bahan alam
sumberdaya alam melalui proses kimia dan atau fisika, seperti urea, TSP,
1. Pupuk padat, pupuk yang berupa padatan yang mempunyai kelarutan yang
sangat bervariasi mulai dari yang sangat mudah larut sampai dengan yang
cair. Salah satu pupuk organik cair yang sangat bagus adalah cairan hasil
pembuatan biogas.
Halaman 5
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
kandang, pupuk hijau, guano, dan sebagainya. Pupuk alam seperti batuan
tanaman.
terlebih dahulu.
Halaman 6
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
1. Pupuk tunggal, pupuk yang hanya mempunyai satu unsur hara, Urea, SP-
36, dan KCl merupakan contoh pupuk yang masuk ke dalam pupuk
kalium saja, dan SP-36 hanya mengandung fosfor saja. Walaupun pada SP-
2. Pupuk majemuk, pupuk yang mengandung dua atau lebih unsur hara yang
Contohnya NPK.
2. Pupuk mikro, pupuk yang hanya mengandung unsur hara mikro saja.
Halaman 7
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
3. Campuran makro dan mikro. Pupuk yang mengandung unsur hara makro
dan mikro, kadang kala pupuk komplit ini mengandung juga zat pengatur
berfungsi sebagai:
1. Zat pembawa
Zat pembawa (carrier) ialah zat yang berperan sebagai pembawa pada
pembawa, contohnya CaSO4, sehingga kadang kala ada sulfur dan calsium
Bahan yang digunakan untuk melapisi pupuk dengan maksud agar pupuk
lebih menarik. Bahan yang digunakan biasanya berupa lilin, wax, malam,
ataupun aspal. Biasanya pupuk yang diberi pelapis mempunyai harga yang
Halaman 8
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
3. Filler (pengisi)
komposisi utama. Kadang kala filler mempunyai peranan lain yaitu untuk
Contoh filler yang baik adalah: pasir pantai, serbuk gergaji, sekam padi,
campuran bahan lain dalam jumlah yang relatif sedikit. Contohnya pada
Pupuk campuran
Pupuk yang mempunyai unsur hara essensial bagi tanaman lebih satu
unsur hara. Kegunaanan pupuk campuran ini adalah melalui sekali aplikasi
Halaman 9
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
tanamana, sehingga akan memperoleh efiseinsi dalam waktu, tenaga, dan biaya
yang harus dikeluarkan. Pada dasarnya pupuk campuran ini hampir sama
Bahkan untuk yang merk dagang dari luar negeri sangat mahal sekali, dan ini
Pupuk campuran dapat menggunakan bahan pupuk yang telah ada yang
mempunyai kandungan unsur essensial yang tinggi atau bahan mentah yang
belum diolah menjadi pupuk. Pupuk tunggal yang sering digunakan antara
lain urea, ZA, TSP, SP36, KCl, dan masih banyak lagi, dan pupuk majemuk
sedangkan bahan pupuk yang bisa digunakan seperti batuan fosfat, guano, dan
sebagainya.
angka yang menunjukkan kandungan unsur hara utama (nitrogen, fosfor, dan
kalium) dalam bentuk persentase untuk kangungan total nitrogen, P2O5, dan
sebanyak 9%, kandungan K2O sebesar 12%. Berikut ini adalah contoh-contoh
Halaman 10
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
Selain grade pupuk, kita juga mengenal ratio pupuk (ratio fertilizer),
total nitrogen, P2O5, dan K20. Ratio pupuk ini merupakan penyederhanaan dari
Tidak semua pupuk dapat dicampurkan dan memberikan nilai manfaat. Ada
(a) semua pupuk yang mengandung ammonium (NH4), pupuk organik, guano
Halaman 11
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
(b) Ca tidak dapat ditambahkan dengan unsur yang mengandung fosfor karena
(c) Kapur tidak dapat dicampurkan dengan tepung tulang, pupuk yang
fosfor tersebut.
tinggi.
tidak semua dapat dicampurkan. Maka dalam pencampuran pupuk ada lima
(B) dapat dicampur menjelang aplikasi pemupukan, (C) menjadi keras tetapi
dapat dipisahkan dengan mudah pada saat pemupukan, (D) menjadi keras, dan
(E) tidak dapat dicampurkan. Untuk lebih jelasnya pada Tabel 1 terdapat
Halaman 12
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
No Jenis pupuk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 ZA A A B E A C B E A A A A E E
2 Sendawa chilli A E B A B A A A A A A A E
3 Urea A E A E A B B E A B E B
4 Kalkstiktof A A E A A E B D A A E
5 Guano A A A A A A A A A A
6 Double A E E B A A B E A
Superfosfat
7 Fosfat alam A A B B B B A E
8 Tepung tulang A E D D E B E
9 Ammophos A A A A B E
10 KCl A A A B E
11 ZK, PK A A E A
12 Nitrophoska A A E
13 Kapur A E
14 Pupuk Kandang A
Sumber: Rosmaskum dan Yuwono (2002).
menggunakan pupuk tunggal urea, SP-36, dan KCl! Berapa filler yang
dibutuhkan untuk pembuatan pupuk tersebut sebanyak 100 kg. Pupuk urea
mengandung Nitrogen 46%, SP-36 mengandung P2O5 sebanyak 36%, dan KCl
= (9 / 36) * 100 kg
Halaman 13
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
= (6 / 60) * 100 kg
= 10 kg pupuk KCl
= 77,60 kg
= 100 77,60
= 22,40 kg.
Bahan pengisi (filler) yang dapat digunakan untuk pupuk campuran tersebut
sangat bergantung pada kesuburan tanah. Pada tanah yang kekurangan hara
tanaman, tetapi kita kadang tidak mengetahui dengan pasti kekurangan hara
yang dimaksud dengan tepat, karena biasanya ada beberapa hara yang
Halaman 14
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
mempunyai gejala gejala yang mirip, sehingga sulit untuk diidentifikasi. Atau
parah.
kesuburan lahan, yaitu dengan analisis tanah dan analisis jaringan tanaman.
Analisis tanah
menentukan tingkat kesuburan tanah atau status hara tanah. Sampel tanah
sedikit. Supaya sampel tanah tersebut layak dan mewakili, maka pertama-tama
untuk tanaman dengan perakaran yang lebih dalam bisa diambil sampel yang
Halaman 15
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
Pada analisis tanaman biasanya yang diukur adalah sifat fisik dan kimia
tanah. Sifat fisik tanah yang biasa diukur adalah komposisi tekstur tanah,
ketersediaan unsur-unsur hara tanah. Unsur hara yang diukur biasanya unsur
hara makro primer dan makro sekunder, kalau diperlukan unsur hara mikro
juga dapat diukur. Pada penentuan jumlah hara yang akan dianalisis harus
dalam membaca hasil analisis tanah biasanya hasil analisis tersebut tidak
menggambarkan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman. Hal ini
Halaman 16
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
Analisis tanaman
hara pada jaringan tanaman. Jaringan yang sering diambil biasanya bagian
daun, karena daun merupakan bagian yang paling aktif dalam melakukan
jaringan tanaman bukan hanya penting untuk mengetahui status hara dalam
tanah, tetapi juga penting dalam untuk mengetahui kandungan mineral yang
bagian tanaman yang dapat dimakan oleh ternak. Selain bagian tanamana,
tanaman. Bagain tunas sebagai bagain yang masih muda akan lebih banyak
Halaman 17
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
bagian tanaman yang sangat tua, hanya tinggi adalah unsur unsur yang tidak
mobil.
terbakar. Pada saat ini dengan peralatan dan metode yang ada, hampir seluruh
elemen unsur kimia dalam jaringan tanaman dapat dianalisis. Bila anda ingin
Halaman 18
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
mempelajari cara analisis unsur hara pada tanah dan tanaman dapat dapat
mempunyai kebutuhan dan respon yang berbeda untuk setiap jenis hara. Pada
Tabel 3 dapat dilihat kisaran hara yang optimal yang umum terdapat pada
jaringan tanaman.
Hasil unsur mineral dalam tanaman akan menentu status hara tanaman
itu sendiri. Status hara dalam tanaman dapat digolongkan kepada beberapa
hara yang kekurangan, dan berada dibawah optimum, pad kondisi kekurangan
status hara pada kondisi atau dibawah optimum yang dapat mereduki
Halaman 19
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
tanaman. Hal ini disebabkan pestisida dan herbisida sering mengandung unsur
unsur mikro sebagai zat aktifnya. Kita tidak dapat mengatakan yang lebih baik
diantara keduanya, karena analisis tanah dan jaringan tanaman akan saling
melengkapi.
Halaman 20
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
APLIKASI PEMUPUKAN
tepat, yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, dan tepat cara. Apabila tidak
pemborosan. Tepat jenis, lebih menekankan pada fungsi hara yang terkandung
yang akan diberikan, pemberian yang terlalu kecil atau terlalu besar tidak akan
memberikan respons yang baik, bahkan pada pemberian terlalu banyak akan
Halaman 21
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
atau cuaca, sifat dan kondisi tanah, dan pengelolaan tanah dan tanaman. Sifat
varitas atau kulivar, potensi produksi, dan sifat daerah perakaran. Sifat
hara tersebut.
antara lain: sifat fisik tanah, kesuburan tanah, kemiringan dan posisi lahan.
Halaman 22
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
Sifat fisik tanah akan berhubungan dengan penjerapan hara dan ketersediaan
sebelumnya.
penempatan unsur hara, karena pada saat pengolahan tanah dapat juga
pemberian pupuk dapat dilakukan pada saat sebelum tanam, pada saat
penanaman dan sesudah tanam. Teknis pengolahan lahan telah kita bahas
antara lain:
pupuk dengan cara ini lebih mudah pada pupuk yang bersifat butiran
Halaman 23
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
sebelum ada tanaman ada beberapa jenis, antara lain: (a) Broadcast ialah
pemberian pupuk dengan cara disebarkan ketika belum ada tanaman (pre
tanaman.
sedangkan pada saat sesudah ada tanaman, antara lain: (a) topdress, yaitu
tanaman dan masih dalam daerah perakaran tanaman, (c) row fertilizer,
tanamannya.
band, pemberian pupuk yang dibuat larikan atau baris yang diletakan
dibawah permukaan tanah. dan (c) pop up atau ditugal, pemberian pupuk
tanah.
Halaman 24
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
adalah pembenaman pupuk hijau atau pun sisa sisa tanaman, yang
Pemberian pupuk melalui daun, biasa dilakukan untuk hara hara yang
larut sangat mudah larut dalam air. Pupuk yang diaplikasikan dengan
yang pendek.
karena hara ini sangat mudah larut, dan pupuk fosfat jarang diaplikasikan
lewat daun. Selain nitrogen, pemberian pupuk mikro pun sering dan
Halaman 25
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
yang lebih sedikit saja sangat mudah membuat tanaman terbakar karena
absorpsi nutrient.
Pada negara yang sistem pertanian sudah sangat maju, sering dilakukan
biasanya yang diberikan adalah pupuk nitrogen dalam bentuk gas, ataupun
Pemupukan disarankan untuk hara hara yang sangat mudah larut didalam
air, seperti nitrogen dan sulfur, dan pupuk organik dalam bentuk cair,
seperti slurry.
sangat baik. Pemupukan ini sering dilakukan pada sistem pertanian dalam
Halaman 26
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
areal pertanian yang berbentuk hamparan yang sangat luas, ataupun pada
tanah dapat dikelompokan menjadi lima kelompok, yaitu sangat rendah (SR),
rendah (R), cukup (C), tinggi (T), dan sangat tinggi (ST).
Halaman 27
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
tersebut dalam status hara yang sangat rendah, dan respon yang terendah pada
saat status kesuburan tanah tinggi, karena hara yang ada sudah mencukupi
kebutuhan tanaman tersebut. Bahkan pada saat kesuburan tanah sangat tinggi
pemberian pupuk hanya akan membuat kerugian secara ekonomis saja. selain
itu, juga membahayakan tanaman itu sendiri, karena tanaman akan mengalami
keracunan.
produksi segar dan produksi bahan kering, dan terjadi peningkatan produksi seiring
penggunaan pupuk organik. Takaran pupuk yang sesuai akan mendorong efektivitas
yang baik, tanaman akan mampu memaksimalkan aktivitas fotosistesis yang pada
akhirnya akumulasi fotosistat mampu memberikan produksi bahan kering yang tinggi.
respons pemberian pupuk yang merubah status hara tanah menjadi lebih baik.
Pemberian pupuk akan mempengaruhi sifat kimia, fisika tanah dan jasad hidup tanah
optimal yang ditandai dengaan peningkatan dalam ukuran dan berat. Pemberian
Halaman 28
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
Pemberian pupuk bisa memberikan pengaruh yang posistif dan negatif. Pada
protein kasar, tetapi pada dosis yang lebih tinggi dapat menurunkan kandungan
protein kasar. Komposisi protein kasar dipengaruhi oleh level ketersediaan nitrogen di
tanah. Kandungan protein akan meningkat secara cepat mengikuti jumlah pemberian
pupuk nitrogen tetapi akan kemudian akan turun bergantung pada jumlah pupuk
yang diberikan. Biasanya pengaruh variasi kandungan nitrogen di dalam tanah sangat
Penurunan serat kasar tersebut disebabkan oleh ketersediaan hara dari pupuk organik
kandang kambing yang cukup tinggi dalam menyuplai hara tanah sehingga akan
meningkatkan kandungan bagian isi sel tanaman dan tanaman menjadi lebih sukulen
merubah komposisi botanis pasture tersebut. Pemupukan nitrogen pada pasture akan
leguminosa yang dapat mengfiskasi nitrogen, sedangkan pemupukan fosfat dapat lebih
meningkatkan tanaman leguminosa. Melalui pempupukan yang tepat dan betul akan
sehingga menghasilkan hasil ternak yang dalam jumlah yang lebih banyak dan
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Chandler, J.V. 1974. Fertilization of Humid Tropical Grasslands. In: D.A. Mays.
Forage Fertlizer. American Society of Agronomy, Crop Science
Halaman 29
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
Halaman 30
Pupuk dan Pemupukan
Agrostologi
Scoot, W.R., 1977. Pasture Plant Nutritiont and Nutreint Cycling. Dalam:
R.H.M. Langer (editor). Pastures and Panture Plants. A.H. and A.W.
Reed. Wellington. 159 178.
Walton, P.D., 1983. Production and Management of Cultivated Forages. A
Prentice Hall Company. Virginia. 229 243.
Whiteman, P.C., 1980. Tropical Pasture Science. Oxford University Press. New
York. 34 118.
Woodhouse, W.W. 1963. Soil fertility and the Fertilization of Forages. Dalam
Hughes, H.D, M.E. Heath. D.S. Metcalfe. (editor) Forages: The Science
of Grassland Agriculture. The Iowa State University Press. Iowa 389
400.
Halaman 31