Anda di halaman 1dari 7

PUPUK HAYATI BUATAN SENDIRI

oleh Mudo Hargiyono pada 27 Agustus 2011 jam 1:14 PUPUK HAYATI BUATAN SENDIRI Oleh : Mudo Hargiyono 27/08/2011 : 00:38 Petani belum bisa membuat pupuk hayati sendiri dan saat ini masih menjadi produk buatan pabrik atau hasil dari Laboratorium. Kondisi ini yang terus menggelitik pikiran karena bertani organik pada intinya adalah menyehatkan tanah dan menyediakan bahan nutrisi tanaman, serta mikroba yang mengolah bahan nutrisi menjadi zat yang dapat diserap oleh tanaman. PENYEHATAN TANAH Penyehatan tanah untuk bertani adalah faktor utama untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Secara teoritis tanah memberikan andil sebesar 55% terhadap hasil produksi. Perkembangan bertani kimia saat ini menunjukkan hasil produksi yang berkecenderungan menurun walaupun kadar konsentrasi pemberian pupuk di tingkatkan. Ini menunjukkan bahwa tanah dalam kondisi yang tidak sehat dan tidak dapat berandil maksimal untuk menyokong kehidupan tanaman. Fungsi tanah sebagai bioreaktor berkaitan sifat-sifat fisika, kimia, dan biologis tanah, dalam hal kemampuan menyerap dan menahan air, menyerap dan menahan udara, kapilerisasi tanah, menyediakan zat hara sebagai dasar kimia tanah untuk tanaman, dan kemampuan mendukung kehidupan biologi didalam tanah. Penyehatan tanah berkaitan sifat fisik tanah, terlebih dahulu harus mengetahui komposisi fisik tanah. Secara garis besar komposisi fisik tanah terdiri dari 4 jenis bahan didalam tanah yaitu pasir, lempung, debu, dan Bahan Organik (BO). Pasir dan BO berperan meningkatkan kemampuan fisik tanah menyerap dan menahan air/udara, serta meningkatkan kapilerisasi tanah. Standar normal tanah pertanian komposisi pembentuk tanah selain BO, pasir : Lempung: Debu = 27 : 35 : 38. Aplikasi pemberian BO ke dalam tanah yaitu pemberian kompos. Kompos mengambil peranan sangat penting untuk penyehatan tanah karena berperan untuk meningkatkan sifat fisik tanah, mendukung sifat biologi tanah (menyediakan makanan dan sekaligus sebagai media hidup bagi mikroba) dan mendorong fungsi sifat kimia tanah dapat berperan aktif. Seringkali yang menjadi pertanyaan berapa proporsi BO didalam tanah dan berapa berat per satuan luas untuk mendapatkan proposi tersebut. Bila Bokhasi di jadikan sebagai ukuran, maka proporsi BO dengan tanah dengan perbandingan berat 1 : 1. Mengacu pada perbandingan bokhasi, jika tanah yang diolah dengan kedalaman 20 cm, maka diperlukan kompos jerami sebanyak 600 ton dan terjadi kenaikan tinggi tanah sebesar 12,5 cm. (Kompos jerami 20 ton/hektar akan meningkatkan ketinggian 0,4167 cm). Aplikasi gambaran diatas untuk lahan seluas 1 hektar, setiap musim tanam dimasukkan kompos seberat 20 ton dan setiap tahun 3 kali musim tanam, kondisi tersebut akan terpenuhi bla dilakukan selama 10 tahun. Ini menjadi waktu yang panjang dan pekerjaan yang melelahkan bagi petani.

PUPUK ORGANIK CAIR (POC) Pupuk Organik Cair (POC) berisikan nutrisi untuk tanaman dalam bentuk senyawa bebas yang bermuatan. Senyawa bebas yang bermuatan terdiri dari senyawa yang dapat langsung diserap oleh tanaman dan senyawa yang tidak dapat langsung diserap oleh tanaman. Senyawa yang tidak dapat diserap langsung oleh tanaman sebagai makanan bagi mikroba, yang secara alami kehidupannya merubah menjadi nutrisi yang dapat diserap langsung oleh tanaman. Tanpa mikroba tanaman tidak dapat menyerap nutrisi dari POC secara maksimal. POC yang dihasilkan oleh pabrik atau yang dibuat oleh petani tidak ada daftar inggradien yang secara pasti menyebutkan jenis dan kadar nutrisi dan karakter nutrisi dalam bentuk senyawa bebas yang bermuatan apakah dapat diserap langsung oleh tanaman atau tidak. Secara umum dapat dikatakan bahwa nutrisi didalam POC lebih siap dikonsumsi oleh tanaman dibandingkan dengan kompos. Selain itu POC juga mengandung mikroba, hanya saja jenis mikroba dan kadar konsentrasinya tidak terukur. Kompos dan POC berfungsi untuk menyehatkan tanah, hanya saja membutuhkan waktu yang lama sejalan dengan proses penyehatan tanah yang berjalan secara alami.

MASALAH AWAL BERTANI ORGANIK Pemberdaya bertani organik mensolusikan dua hal utama yaitu mengorganikkan petani dan peningkatan pendapatan bila bertani organik. Mengorganikkan petani sebagai tantangan utama, untuk menumbuhkan motivasi bertani organik yang dilandasi kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi petani, membuka kebebasan berpikir dan berkreasi sehingga petani selalu memiliki solusi, dan menjadi bertani mandiri. Bila kondisi ini terpenuhi dalam pemberdayaan maka yang berkaitan dengan produktifitas hasil bukan menjadi pertimbangan lagi, karena pengetahuannya akan menjelaskan bila terjadi penurunan produktifitas. Hal yang sering kali terjadi dilapangan, peningkatan pendapatan sebagi iming-iming agar petani berkehendak berubah cara bertani menjadi petani organik. Peningkatan pendapatan didapatkan dari peningkatan produktifitas, peningkatan harga jual, dan penurunan pengeluaran biaya pupuk. Dalam kenyataannya setelah berubah menjadi petani organik dan tidak ada peningakatan pendapatan, maka petani akan seger kembali ke bertani menggunakan pupuk kimia dan seringkali menjadi antipati dengan bertani organik. Pendekatan untuk mengorganikkan petani harus sebagai titik berat pemberdayaan dan selain itu harus juga memiliki solusi bahwa bertani organik akan selalu menaikkan pendapatan bagi petani. Pensolusian peningkatan pendapatan berkaitan pemupukan, maka Pupuk Hayati (biofertilizer) menjadi harapan solusi. Solusi menggunakan pupuk hayati di kenyataan berkendala hanya mengalihkan ketergantungan karena petani tidak dapat membuat pupuk hayati sendiri. Mengalihkan ketergantungan dari pabrik pupuk kimia ke pabrik pupuk hayati.

PUPUK HAYATI Pupuk hayati berisikan nutrisi, media hidup mikroba, mikroba dan hormon untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk hayati saat ini sebagai produk yang dihasilkan di laboratorium atau dihasilkan oleh pabrik. Petani belum dapat membuat pupuk hayati dengan spesifikasi inggradien terstandar sesuai kebutuhan tanaman. Melepaskan pemikiran konsistensi hasil sampai memiliki standarisasi ingradien dan pengemasan dalam satu tempat (botol), memberikan peluang sehingga petani dapat membuat pupuk hayati sendiri. Dengan demikian kemandirian pembaerdayaan dan petani dapat berjalan sesuai yang diharapkan. MEMBUAT PUPUK HAYATI SENDIRI 1. Pupuk Hayati Kotoran Ternak

Bahan: - Kotoran hewan (masih baru) 200 kg - Bakteri trichoderma, azospirillum, dan azotobacter (dibeli dari toko pertanian). Masingmasing bakteri sebanyak 1 liter - Drum dan tutup - Selang - Botol berisi air. - Termometer - Kayu pengaduk - Air Menyiakan Drum: Tutup drum di lubangi kecil agar selang dapat dimasukkan dalam kondisi rapat. Agar selang dan tutup rapat dan udara luar tidak masuk, disekitar selang yang tertempel di tutup drum ditetesi malam atau lilin, atau tetesan plastik yang dibakar. Ujung selang yang satu dimasukkan kedalam botot yang berisi air. Selang berfungsi menyalurkan gas keluar dari drum dan udara dari luar tidak dapat masuk ke drum karena terhalang oleh air. Ujung selang yang didalam drum tidak terendam air.

Cara membuat: Masukkan air 40 liter kedalam drum Masukkan kotoran hewan ternak ke dalam drum Aduk merata Masukkan bakteri ke dalam drum Aduk merata

Tutup rapat Simpan di tempat teduh selama 21 hari Suhu cairan dijaga tidak boleh lebih dari 30C (25C 30C). Tiga hari sekali periksa suhu cairan dan bila panas buka tutup dan tambahkan air secukupnya dan aduk. Pemeriksaan suhu cairan cukup dilakukan dengan memeriksa suhu drum. Bila suhu drum panas lakukan pengecekan dengan termometer dan dari pengulangan yang dilakukan maka akan mengetahui cukup dengan memegang drum) Lakukan pengadukan setiap minggu (bila tidak dilakukan pengadukan setiap 3 hari sekali) Indikasi proses selesai jika cairan tidak berbau dan dan berwarna hitam.

Pemakaian : - Saring PH - Campurkan 1 liter cairan dengan 15 liter air - Semprotkan atau siramkan ke tanah dekat pangkal batang - Cocok untuk tanaman sayur 2. Pupuk Hayati Padat

Bahan : - Limbah rumah tangga - Jerami - Serbuk gergaji - Kotoran ternak - Bakteri trichoderma, azospirillum, dan azotobacter (dibeli dari toko pertanian). Menyiakan Tempat: - Tempat teduh dan tidak boleh kena hujan Cara membuat: - Bahan harus dipotong kecil-kecil agar mempercepat proses pembuatan. - Campur limbah rumah tangga jerami, serbuk gergaji, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 (perbandingan yang sama). - Cara membuat seperti membuat kue lapis, yaitu taburkan campuran dengan ketinggian 20-25 cm kemudian seprot dengan cairan mikroba secara merata dan kemudian ditumpuk campuran dengan ketinggian yang sama dan kembali disemprot dengan cairan mikroba secara merata. Demikian seterusnya. - Cairan microba dibuat dengan mencampurkan tiga jenis bakteri menjadi satu. Satu liter mikroba dicampur dengan 20 liter air. - Setiap 3 hari sekali diaduk - Setelah 21 hari makapupuk hayati padat telah jadi dengan ciri berbentuk remah dan berwarna hitam Pemakaian : - Setiap 1 kg pupuk dapat dipakai untuk lahan berukuran 1,25 m2 atau 8 ton per hektar.

3.

Pupuk Hayati Akar

Akar tanaman mengandung mikroba yang dibutuhkan tanaman. Pilih akar dari tumbuhan yang sehat, bukan dari akar dari tumbuhan yang terlihat berpenyakit. Indikasinya dapat dilihat bahwa tanaman tersebut tumbuh subur. Bahan: Akar tanaman (kangkung, rumput, enceng gondok, alang-alang, padi, jagung, dsb) Larutan nutrisi Ember Air Drum beserta tutup Selang Botol berisi air Dedaunan berwarna hijau

Menyiakan Drum: - Tutup drum di lubangi kecil agar selang dapat dimasukkan dalam kondisi rapat. Agar selang dan tutup rapat dan udara luar tidak masuk, disekitar selang yang tertempel di tutup drum ditetesi malam atau lilin, atau tetesan plastik yang dibakar. - Ujung selang yang satu dimasukkan kedalam botot yang berisi air. Selang berfungsi menyalurkan gas keluar dari drum dan udara dari luar tidak dapat masuk ke drum karena terhalang oleh air. - Ujung selang yang didalam drum tidak terendam air. Cara membuat: - Buat larutan nutrisi, Ember diisi air 1 liter kemudian larutkan 100 gr gula pasir, atau gula merah, atau molase - Tumbuk akar dari beragam tumbuhan seberat 15 gram kemudian masukkan ke ember. - Ambil tanah yang subur seberat 5 gr dan masukkan ke ember - Masukkan kompos seberat 5 gr dan masukkan ke ember. - Aduk hingga rata dan diperam selama 2 hari. - Setelah diperam selama 2 hari menjadi starter pupuk hayati - Selanjutnya pembiakan ulang dengan fermentasi i. Isi drum dengan air sebanyak 20-25 liter ii. Masukkan 100 gr gula pasir, atau gula merah, atau molase kedalam drum dan kemudian aduk merata. iii. Tumbuk atau blender sayuran atau dau berwarna hijau dan masukkan kedalam drum iv. Masukkan starter sebanyak 100 cc dan aduk hingga merata v. Tutup drum dengan penutupnya dan diperam selama 5 hari vi. Pada hari ketiga lakukan pengadukan dengan cepat. - Setelah di fermentasi selama 5 hari jadilah pupuk hayati akar. Pemakaian : - 1 liter pupuk diencerkan dengan 1050 liter air. - Hasil pengenceran itulah yang digunakan dikocorkan.disemprotkan tanah dekat batang.

sebagai

penyubur

dengan

4. a.

Pupuk Hayati Cacing Bahan organik ( jerami padi/sampah kota/ampas tahu) dipotong-potong dengan ukuran sekitar 2 cm dan masing-masing dimasukkan ke dalam baskom, kemudian dicampur dengan kotoran sapi dengan perbandingan 1:2, lalu disiram dengan air sampai rata, selanjutnya diinkubasi selama 2 minggu. Bahan dibolak-balik dan disiram bila terlihat kering. Setelah itu masukkan cacing ke dalam baskom yang telah diisi dengan masing-masing bahan organik sesuai dengan perlakuan (sudah diinkubasi selama 2 minggu). Untuk 3 kg bahan organik diperlukan cacing sebanyak 0,25 kg. Suhu dicatat setiap hari dan lakukan pembalikan setiap seminggu sekali serta tambahkan air bila media terlihat kering. Pupuk hayati siap dipanen bila bahan sudah terlihat hancur, remah, dan biasa-nya berwarna hitam. Selanjutnya pupuk hayati dikeringanginkan sampai kadar airnya 40% dan disimpan dalam plastik.

b.

c.

PADI dan CACING oleh Mudo Hargiyono pada 17 Mei 2011 jam 1:12 Secara teori; 1 ekor cacing selama 1 tahun akan berkembang sebanyak 100.000 ekor. Media hidup cacing adalah bokasi. PH media netral. Bahan organik yang belum selesai menjadi kompos akan mengeluarkan panas dan cacing belum bisa hidup di media itu. Media berfungsi sebagai tempat hidup dan sebagai makanan bagi cacing. Media dibuat dari kotak kayu atau kotak plastik. Tinggi kotak 25-30 cm. Diisi media 3/2 tinggi kotak. Dimensi panjang dan lebar bebas (asal mudah diambil biasanya 50x40 cm). Media dapat ditumpuk menggunkan rak agar irit tempat. Media harus lembab tidak boleh banyak air dan tidak boleh kering. Satu kotak diisi cacing 1/2 Kg. Setiap 3 kali sehari media diaduk. Media diganti setiap 6 minggu sekali. Media bekas cacing menjadi pupuk KasCing. Kascing adalah pupuk yang paling top-markotop. Pemupukan menggunakan KasCing ditaburkan di sekiran tanaman. Cukup sedikit saja. 1 Ha cukup 1 kwintal. Lebih bayak lebih baik. Pemupukan untuk padi dapat bareng dengan pemupukan organik. Harga kascing per Kg sangat mahal antara Rp. 10 -25 Ribu/Kg. Dan itu akan menjadi murah jika di buat sendiri. Karena Kascing mengandung nutrisi dan mikroba top markotop. Makanan cacing dari sayursayuran atau limbah rumah tangga yang dihaluskan terlebih dahulu. Satu hari makan seberat tubuhnya. Agar cepat dimakan makanan tidak boleh asam. Memberi makan tidak boleh langsung banyak. Karena jika banyak makanan akan terjadi pembusukan dan mengeluarkan panas. Cacing termasuk hewan hermaprodite. Bila telur cacing sudah pada menetas, maka cacing dewasa dipindahkan di media yang lain. Media yang lama dipakai untuk hidup cacing yang kecil-kecil. Agar media cacing menjadi tempat yang bagus perlu di tambah media yang baru. perbandingannya 1: 4 (1 bagian media baru dan 4 bagian media yang lama). Setelah cacing cukup besar untuk di pindahkan maka dipindahkan ke media yang baru. Untuk memenuhi pemupukan 1 Ha cukup memelihara 20 s/d 25 kotak. Jika sebagian cacing perlu untuk di sebar ke sawah maka di hitung saja sendiri. Karena jika di sawah per meter persegi di huni oleh 100 ekor cacing maka padinya akan memiliki rumpun diatas 100 batang. Bibit cacing yang suka makan saya lupa jenisnya. Cacing yang paling cocok dengan kondisi lokal ya cacing yang hidup di sawah saja. Cacing merah juga bagus. Apa lagi yang lincah, akan sering membuat rongga di tanah dan sangat baik untuk memasukkan udara ke tanah (luas permukaan tanah yang bersinggungan dengan udara semakin luas), yang berarti memasukkan nitrogen ke dalam tanah semakin banyak.

KESIMPULAN Pupuk hayati buatan sendiri dapat dikerjakan oleh petani yaitu dengan cara membeli mikroba kemudian dikembang biakan atau dengan menggunakan menggunakan mikroba yang ada dialam. Hanya saja mikroba yang ada dialam tidak dapat diketahui secara panti jenis yang terdapat di setiap bahan yang digunakan. Uji coba pembuatan dan aplikasinya akan membentuk pengetahuan empiris. Hasil produk dari pengalaman empiris yang memberikan hasil yang terbaik perlu untuk di ujicoba laboratoriun agar mendapatkan gambaran penjelasan logis berdasarkan data. Hambatan pembiakan mikroba dan penyatuan mikroba dalam satu media dapat diatasi dengan mengembangbiakan mikroba sendiri-sendiri. Ini sebagai solusi keterbatasan peralatan dan teknis karena mikroba bisa menjadi patogen bagi mikroba yang lain. Semoga tulisan ini memberi manfaat kepada pemberdaya yang di lapangan. Salam

Anda mungkin juga menyukai