Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL

AGROPRENEURSHIP
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI FAKULTAS
PERTANIAN-PETERNAKAN
2021/2022
Topik : Ruang Lingkup Budidaya Tanaman Kembang Kol Dalam
Memenuhi Kebutuhan Ekonomi Petani
Judul : Budidaya Tanaman Kembang Kol (Brassica oleracea var.
Botritys L.) di Gandon Sumbergondo, Bumi Aji, Batu, Malang.
Kategori : mandiri/ mitra *(coret yang tidak perlu)
Nama Mahasiswa (NIM) 1. Ardifian (201910200311028)
2. Sandra Gita Kiswara (201910200311001)
3. Diana Putri (201910200311014)
4. Bella Nafisah Putri A. (201910200311020)
5. Shopia Ardhana (201910200311036)
Kelompok : 10
Dosen Pembimbing : Ir. Henik Sukorini, MP. PhD. IPM
Sistem pelaksanaan : mandiri/ bermitra *(coret yang tidak perlu)
Nama mitra -
Lokasi kegiatan : Gandon Sumbergondo, Bumi Aji, Batu, Malang
Waktu pelaksanaan : Semester 5 (Tanggal Menyusul)
Latar belakang Agropreneurship merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk menerapkan teori yang didapatkan pada saat
perkuliahan. Penerapan ini di lakukan secara langsung dilapang.
Dan penerapan dapat dilaksanakan mulai dari cara
penanamannya, perawatan, panen hingga pasca panen atau
pemasarannya. Kegiatan Agropreneurship dapat dilakukan
secara mandiri maupun bermitra dan kelompok 10 melakukan
skegiatan budidaya pada tanaman Kembang Kol (Brassica
oleracea var. Botritys L.)
Kubis bunga atau sering juga disebut sebagai kembang kol
(Brassica oleracea var. botritys L.) merupakan tanaman sayuran
famili Brassicaceae jenis kol dengan bunga putih, berupa
tumbuhan berbatang lunak yang berasal dari Eropa sub tropik.
Kubis bunga banyak di budidayakan di daerah dataran tinggi,
namun beberapa kultivar dapat membentuk bunga didaerah
dataran rendah khatulistiwa. Data produktivitas sayuran di
Indonesia mengenai kubis bunga pada tahun 2011 senilai 12,02
ton/Ha, tahun 2012 senilai 11,54 ton/Ha, tahun 2013 senilai
12,18 ton/Ha, tahun 2014 senilai 12,08 ton/Ha dan tahun 2015
senilai 11,24 ton/Ha mengakibatkan nilai pertumbuhan menurun
sebesar -0,84% (Anonim, 2015). Tentunya produksi tersebut
masih kurang karena berdasarkan data BPS tentang konsumi
sayur tahun 2016 mencapai 97,29% dari seluruh jumlah
penduduk Indonesia (Anonim, 2016). Upaya peningkatan
produksi agar dapat meningkatkan nilai konstribusi, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan jumlah penduduk
yang semakin meningkat tentang kebutuhan kubis bunga. Agar
permintaan kembang kol selalu terpenuhi dan mendapatkan
keuntungan yang maksimal, petani harus pintar memanfaatkan
faktor-faktor produksi secara efisien. Menurut Juliana (2015),
untuk memperoleh keuntungan maksimal maka petani harus
menggunakan faktor produksi secara tepat, dan
mengkombinasikan secara optimal dan efisien.
Bertambahnya penduduk di Indonesia mempengaruhi
permintaan kembang kol berkulitas baik dipasaran. Untuk
meningkatkan keberhasilan kualitas budidaya kembang kol
selain menggunakan varietas unggul, perlu dipenuhi persyaratan
tumbuhnya yang pokok dan teknik budidaya yang baik.
Menurut Dewi (2011) Budidaya tanaman merupakan salah satu
kegiatan yang sangat menentukan kualitas dan kuantitas
produksi komoditas pertanian. Pelaksanaan budidaya tanaman
yang efektif akan menghasilkan produksi yang berdaya saing
dan mampu meningkatkan peranan pemasukan sektor pertanian
terhadap pendapatan negara. Pentingnya peranan kegiatan
budidaya tanaman ini menjadikan Pemerintah pada saat itu
memutuskan untuk membentuk dan menetapkan kebijakan yang
terkait dengan budidaya tanaman. Budidaya tanaman bertujuan
untuk memperbaiki, melestarikan dan meningkatkan baik yang
menyangkut kualitas maupun kuantitas hasil produksi tanaman.
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan
– kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial. Sehubungan dengan kegiatan
Agropreneurship diharapkan mahasiswa mampu berwirausaha
dengan terjun langsung kelapangan dari proses budidaya hingga
pemasaran dan juga mengitung modal dan untung rugi yang
diperoleh.

Tujuan 1. Mengetahui bagaimana teknik dalam budidaya tanaman


kembang kol.
2. Mengetahui bagaimana cara mengendalikan hama dan
penyakit yang menyerang pada tanaman kembang kol.
3. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pada saat proses
budidaya tanaman kembang kol.
4. Mengetahui keuntungan dan kerugian pasca panen budidaya
tanaman kembang kol.
5. Mengetahui perekonomian petani dalam usaha budidaya
tanaman kembang kol.
Manfaat Memperluas wawasan, pengetahuan, dan keterampilan seacars
teknis tentang budidaya tanaman kembang kol (Brassica oleracea
var. botritys L.)
Target capaian Target yang diharapkan dari praktik kewirausahaan ini antara
lain:
1. Dapat menghasilkan produk sayuran yang memiliki mutu
unggul dari segi kualitas dan kuantitasnya demi memperoleh
keuntungan yang lebih tinggi.
2. Dapat meningkatkan hasil budidaya agar harga jual kembang
kol lebih terjangkau.
Metode pelaksanaan a) Survei lapang
Survei lapang dilakukan dengan menyesuaikan lahan dan
komoditas yang akan ditanam. Selanjutnya menentukan jarak
tanam pada tanaman tersebut sehingga dapat mengetahui
kebutuhan selama kegiatan Agropreneurship.
b) Pengolahan Media Tanam
Pembentukan Bedengan
 Lahan dibersihkan dari tanaman liar dan sisa-sisa akar,
dicangkul sedalam 40 cm, lalu dibuat bedengan selebar 80-
100 cm, tinggi 35 cm dengan jarak antar bedengan 40 cm.
 Pada lahan miring perlu dibuat parit di antara bedengan tetapi
jika lahan datar, parit ini tidak perlu dibuat.
 Pada saat pembuatan bedengan berlangsung, campurkan 37,5
kg/m2 pupuk kandang, Petroganik 25 kg/m2, Dolomit 25
kg/m2.
c) Penanaman
 Melubangi tanah atau membuat cekungan dengan
jarak tanam bunga kol adalah 20 x 20 cm
 Merendam bibit di dalam larutan atonik dan
insektisida reagen
 Penanaman bibit
d) Perawatan
- Penyulaman
Jika ada tanaman yang rusak atau mati, penyulaman dapat
dilakukan sampai sebelum tanaman berumur kira-kira 2
minggu.
- Penambahan tanah
 Penambahan tanah dilakukan ketika tanaman berumur 4
minggu setelah tanam agar tanamannya tidak mudah roboh
- Penyiangan
 Penyiangan dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 minggu
saat setelah tanam
- Perempelan
 Perempelan dilakukan ketika tanaman berumur 30
HST agar mempercepat proses pembuahan tanaman
melalui proses fertilisasi/pemupukan
- Pemupukan
 Pemberian pupuk dasar susulan berupa pupuk NPK
sebanyak 6,25 kg/m2 dan pupuk ZA sebanyak 12,5 kg/m2
- Pengairan dan Penyiraman
 Pengairan dilakukan secara rutin di pagi atau sore hari.
e) Panen
 Pemanenan dilakukan saat massa bunga mencapai ukuran
maksimal dan mampat.
 Umur panen antara 30-60 hari tergantung dari kultivar.
 Sebaiknya panen dilakukan di pagi atau sore hari dengan
cara memotong tangkai bunga bersama sebagian batang dan
daunnya sepanjang 25 cm.
f) Pascapanen
 Setelah kembang kol dipanen, hasil panen disimpan di
tempat yang teduh untuk dilakukan sortasi.
 Sortasi dilakukan berdasarkan diameter kepala bunga yang
dibagi menjadi 4 kelas yaitu > 30 cm, 25-30 cm, 20-25 cm
dan 15-20 cm.
 Penyimpanan terbaik di ruang gelap pada temperatur 20
derajat C, kelembaban 75-85% atau kamar dingin dengan
temperatur 4.4 derajat C dengan kelembaban 85-95%.
 Pengemasan dilakukan dalam peti kayu dengan kapasitas
25-30 kg. Untuk transportasi jarak jauh, sertakan kira-kira 6
helai daun dan daun yang berada di atas massa bunga
dipatahkan untuk menutupi bunga. Untuk transportasi jarak
dekat ujung-ujung daun dipotong.

Menyetujui, Malang, 2021


A.N Ketua kelompok
Koordinator Agropreneurship

Ir. Henik Sukorini, MP. ARDIFIAN


PhD. IPM. Nim. 201910200311028
NIP. 10593110359

Anda mungkin juga menyukai