Anda di halaman 1dari 9

UJI DAYA HANTAR LISTRIK PADA BENIH KEDELAI (Glycine max)

Sandra Gita Kiswara


201910200311001
s.gitakiswara@gmail.com
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Viabilitas benih yang diukur dengan peubah DHL akan lebih dini menunjukkan gejala kemunduran
benih. Benih yang memiliki kebocoran elektrolit tinggi dianggap memiliki vigor rendah, sedangkan yang
kebocoran elektrolitnya rendah adalah benih bervigor tinggi. Praktikum ini bertujuan untuk memberikan
ketrampilan bagi mahasiswa untuk melakukan uji vigor benih dengan perlakuan daya hantar listrik dan
membandingkan hasil pengujian dengan hasil uji vigor menggunakan metode lainnya. Metode pelaksanaan
praktikum ini meliputi menyiapkan alat dan bahan, menimbang 50 butir kedelai dan dimasukkan kedalam
gelas beaker yang berisi 100 ml aquabidest lalu menutup gelas beaker dengan alumunium foil kemudian
disimpan selama 24 jam. Selanjutnya mengukur nilai electrical conductivity pada aquabidest rendaman
benih kedelai dan aquabidest hasil rendaman tanpa benih dengan menggunakan conductivity meter sehingga
didapatkan nilai x dan nilai blanko kemudian menghitung nilai daya hantar listrik dan mendokumentasikan
hasil kegiatan. Uji daya hantar listrik menggunakan 50 butir kedelai dengan tiga kali ulangan menunjukkan
nilao daya hantar listrik yang memiliki korelasi negatif dengan daya berkecambah benih, semakin tinggi nilai
DHL semakin rendah daya berkecambah benih. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai DHL sebesar
190,08 µS/cm/gram, rata-rata nilai daya berkecambah sebesar 34,6%, rata-rata nilai indeks vigor sebesar
34,6%. Rendahnya nilai DB dan IV berhubungan dengan mutu fisiologis kedelai berkecambah.
Kata kunci : aquabidest, EC Meter, viabilitas

PENDAHULUAN

Kedelai (Glycine max) merupakan salah Zanzibar (2009) dalam Andini (2021)
satu jenis palawija yang banyak dikonsumsi menyatakan, benih hidup/mati akan
oleh masyarakat karena nilai gizinya tinggi. memberikan reaksi yang berbeda jika dialiri
Kebutuhan kedelai semakin meningkat tidak arus listrik merupakan Prinsip uji konduktivitas.
diimbangi dengan peningkatan produksi di Tingkat kebocoran sel pada benih dapat dilihat
Indonesia. Indonesia baru bisa memproduksi dengan Uji konduktivitas yang merupakan
40% dari permintaan, sedangkan sisanya pengujian secara fisik. Struktur membran sel
diimpor (Haroen, 2010). Upaya memenuhi yang jelek akan menyebabkan kebocoran sel
kebutuhan kedelai perlu adanya peningkatan yang erat kaitannya dengan benih bervigor
produksi baik kuantitas maupun kualitas antara rendah. Metode uji daya hantar listrik (leachate
lain, dengan perluasan lahan produksi, conductivity test) adalah merupakan metode uji
perakitan varietas unggul dan penggunaan yang dapat digunakan sebagai metode uji vigor
benih bermutu. Peningkatan hasil pertanian dan telah disarankan oleh ISTA dan AOSA,
banyak ditunjang oleh peranan benih bermutu. namun saat ini masih terbatas pada benih kapri,
Mutu benih meliputi mutu fisiologis, jagung dan kedelai (Zanzibar 2016).
genetik, fisik dan patologis atau kesehatan Uji daya hantar listrik benih kedelai
benih. Menurut Widajati (2013) mutu fisiologis (Glycine max) dapat digunakan sebagai
benih adalah tinggi rendahnya daya hidup atau pengujian terhadap vigor benih tersebut.
viabilitas dan vigor benih yang tercermin dari Menurut Siti (2021), uji daya hantar listrik
daya berkecambah, bobot kering kecambah merupakan pengujian secara fisik. Pada
normal, indeks vigor, kecepatan tumbuh dan pengujian DHL benih akan menghasilkan hasil
keserempakan tumbuh. yang berbeda karena pada benih yang hidup
Pengujian untuk mengetahui vigor benih akan memberikan reaksi yang berbeda dengan
dapat dengan melakukan uji benih yang mati. Selain itu, struktur membran
konduktivitas/Daya hantar listrik (DHL). sel juga mempengaruhi hasil DHL karena jika

1
semakin jelek struktur membran selnya akan Pelaksanaan Praktikum
menyebabkan kebocoran pada benih yang akan Metode kerja dari praktikum ini yaitu
meningkatkan DHL pada benih (Ni Putu, menyiapkan alat dan bahan, menyiapkan 50
2017). Hal tersebut sejalan dengan pernyataan butir kedelai dan ditimbang kemudian
Viony (2019), bahwa DHL benih memiliki dimasukkan kedalam gelas beaker yang berisi
korelasi negatif terhadap daya berkecambah, 100 ml aquabidest lalu menutup gelas beaker
kecepatan tumbuh, indeks vigor, dan kadar air. dengan menggunakan alumunium foil dan
Semakin tinggi daya hantar listrik maka vigor disimpan selama 24 jam. Selanjutnya mengukur
benih menjadi rendah. Pada benih yang air rendaman benih kedelai dengan
bervigor tinggi akan memiliki DHL yang menggunakan conductivity meter untuk mencari
rendah dan pada benih yang bervigor rendah nilai daya hantar listrik sehingga didapatkan
akan memiliki nilai DHL yang tinggi nilai x lalu mengukur aquabidest hasil
Praktikum ini bertujuan untuk rendaman tanpa benih untuk mendapatkan nilai
memberikan ketrampilan bagi mahasiswa untuk blanko kemudian menghitung nilai daya hantar
melakukan uji vigor benih dengan perlakuan listrik dengan rumus
daya hantar listrik dan membandingkan hasil
( x −blanko)
pengujian dengan hasil uji vigor menggunakan DHL= dan mendokumentasikan
metode lainnya.
berat benih
hasil kegiatan.
BAHAN DAN METODE Langkah selanjutnya yaitu
mengecambahkan benih kedelai hasil rendaman
Tempat dan Waktu
Praktikum uji daya hantar listrik aquabides dengan cara meletakkan plastik
dilakukan pada hari Rabu, 17 November 2021 bening dibagian terluar lalu meletakkan 3
pada pukul 10.20-13.00 WIB di Laboratorium 1 lembar kertas buram diatas plastik bening dan
Agroteknologi Universitas Muhammadiyah menyemprot dengan air menggunakan sprayer
Malang. lalu menyusun benih kedelai sebanyak 50 butir
secara zig-zag dan ditutup dengan 2 lembar
Bahan dan Alat kertas buram lalu disemprot kembali dengan air
kemudian menggulung kertas beserta plastik
Bahan yang digunakan dalam praktikum dan diberi selotip agar tidak terlepas,
ini adalah benih kedelai (Glycine max), meletakkan gulungan kedalam ecogerminator
aquabidest, kertas buram, plastik, alumunium dan melakukan pengamatan selama 8 hari
foil, kertas label dan selotip dengan mengamati pertumbuhan kecambah
normal, kecambah mati dan kecambah
Alat yang digunakan dalam Praktikum
abnormal, serta menentukan nilai Daya
ini adalah timbangan analitik, gelas ukur,
Berkecambah dan Indeks Vigor.
conductivity meter, gelas beaker, sprayer,
Rumus:
ecogerminator, alat tulis kantor (ATK) dan alat
dokumentasi. jumlah kecambah normal
DB= x 100 %
jumlah benih yang ditanam

Jumlah KN pengamatan pertama


IV = x 100 %
jumlah benih yang ditanam

2
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut:

Korelasi antara Nilai DHL dan DB Grafik 1.


350 Hasil
300 Korelasi
antara Nilai
Daya Hantar Listrik

250
f(x) = 4.61 x + 85.82 DHL dan
200 R² = 0.24 DB
150 Linear ()
100 listrik
50 sehingga
jumlah
0
20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 muatan
Daya Berkecambah
listrik
dalam air
Berdasarkan daya hasil uji daya hantar rendaman
listrik benih kedelai (Glycine max) didapatkan dapat diketahui (Pamungkas, 2020).
nilai DHL pada ulangan pertama sebesar 204,99 Ketiga data DHL tersebut bahwa benih
µS/cm/gram, ulangan kedua sebesar 199,1 kedelai (Glycine max) yang diuji bervigor
µS/cm/gram dan ulangan ketiga sebesar 168,54 rendah. DHL ini juga bertujuan untuk
µS/cm/gram dengan rata rata 190,08 klasifikasi tingkat vigor benih. Hal ini sesuai
µS/cm/gram. Ketiga ulangan tersebut dengan peraturan ISTA (2018), benih yang
menunjukkan bahwa nilai DHL ketiga ulangan bervigor rendah akan menunjukkan nilai DHL
tersebut tergolong tinggi dikarenakan nilainya yang tinggi, sebaliknya benih yang bervigor
yang melebihi angka 100 µS/cm/gram, bahkan tinggi akan menunjukkan nilai kebocoran yang
150 µS/cm/gram. rendah. Wahyuni (2019) menambahkan, daya
Penyebab tingginya DHL pada ketiga hantar listrik dan kemunculan bibit di lapang
ulangan adalah terdapat kerusakan atau dapat digunakan untuk mengklasifikasi tingkat
kebocoran pada benih kedelai sehingga vigor benih.
mengeluarkan ion-ion elektrolit yang terdeteksi Nilai DHL dari ketiga ulangan
oleh conductivity meter dan menentukan besar memperlihatkan banyaknya elektrolit yang
kecilnya skor daya hantar listrik benih kedelai keluar dari membran, hal ini menyebabkan
(Glycine max). Hal ini sesuai dengan turunnya mutu fisiologis pada saat
pernyataan Oktaviani (2012), tingginya nilai berkecambah sehingga secara otomatis juga
DHL menunjukkan bahwa semakin banyak akan menurunkan nilai daya kecambah dan
benih yang mengalami kebocoran membran. indeks vigor benih kedelai (Glycine max). Hal
Nilai DHL berbanding terbalik dengan vigor ini sesuai dengan pernyataan Balachander
benih, semakin tinggi nilai DHL maka vigor (2018), penambahan nilai daya hantar listrik
benih semakin rendah. Benih yang sedang akan diikuti oleh penambahan kadar air, namun
mengalami proses imbibisi, apabila struktur variabel daya berkecambah dan indeks vigor
benih tersebut rusak maka dapat melepaskan justru mengalami penurunan, keadaan tersebut
elektrolit, elektrolit tersebut dapat dideteksi disebabkan karena adanya elektrolit yang keluar
oleh conductivity meter dikarenakan elektrolit dari benih saat proses imbibisi berlangsung. Hal
di dalam media imbibisi membawa muatan ini sesuai dengan hasil pengamatan yang telah
dilaksanakan, nilai DB pada ulangan pertama

3
sebesar 49%, ulangan kedua sebesar 36%, serta permeabilitas membran meningkat yang
ulangan ketiga sebesar 22% dengan rata-rata menyebabkan bayak elektrolit seperti gula,
34,6%, sedangkan untuk nilai IV pada ulangan asam amino, dan lemak yang bocor keluar sel.
pertama sebesar 49%, ulangan kedua sebesar
36%, dan ulangan ketiga sebesar 22% dengan KESIMPULAN
rata-rata 34,6%, sehingga dapat diartikan jika Dilihat dari aspek kolerasi, variabel
DHL yang terukur tinggi maka akan diikuti daya hantar listrik memiliki hubungan negatif
oleh penurunan nilai DB dan IV. dengan daya berkecambah dan indeks vigor,
Nilai DHL yang tinggi kemungkinan dapat diartikan peningkatan daya hantar listrik
disebabkan oleh volume larutan aquabidest akan menyebabkan penurunan daya
yang digunakan. Pada saat pengamatan berkecambah dan indeks vigor. Rendahnya nilai
diketahui bahwa aquabidest yang digunakan DB dan IV berhubungan dengan mutu fisiologis
sebanyak 100 ml. Semakin sedikit volume kedelai (Glycine max) ketika berkecambah. Hal
aquabidest digunakan akan memekatkan ini ditunjukkan dengan DB pada ulangan
larutan sehingga nilai DHL rendah. Menurut pertama sebesar 49%, ulangan kedua sebesar
penelitian Muwartini (2013), volume air 36%, serta ulangan ketiga sebesar 22% dengan
rendaman 100 ml yang digunakan untuk rata-rata 34,6%, sedangkan untuk nilai IV pada
menghasilkan nilai DHL paling tinggi ulangan pertama sebesar 49%, ulangan kedua
dibandingkan volume air rendaman 150 ml dan sebesar 36%, dan ulangan ketiga sebesar 22%
200 ml. Fatonah (2017) menambahkan, dengan rata-rata 34,6%, sehingga dapat
semakin sedikit volume air yang digunakan diartikan jika DHL yang terukur tinggi maka
maka semakin tinggi atau semakin pekat akan diikuti oleh penurunan nilai DB dan IV.
konsentrasi larutan sehingga daya hantar listrik
DAFTAR PUSTAKA
tinggi. Namun jumlah benih yang digunakan
tidak berpengaruh pada nilai DHL, hal ini Balachander, B. 2018. Effects of Genotypes and
sesuai dengan peraturan ISTA (2011), jumlah Containers on Physiological and
yang digunakan mempengaruhi nilai hantar Biochemical Changes during Storage
listrik. of Soybean Seed (Glycine max L.
Rendahnya nilai DB dan IV pada Merrill). Int.J.Curr.Microbiol.App.Sci,
ketiga ulangan juga berpengaruh terhadap hasil 6(Special Issue), 1836-185.
uji perkecambahan kedelai (Glycine max) Fatonah, K., & Nalwida, R. 2017. Penetapan
dengan metode Uji Kertas Digulung Didirikan Metode Uji Daya Hantar Listrik untuk
dalam Plastik (UKDDP). Dari metode tersebut Benih Sorgum (Sorghum bicolor
didapatkan data jumlah kecambah normal L.). Jurnal Agroteknologi Universitas
sebanyak 52 dan kecambah abnormal sebanyak Andalas, 1(1), 19-25.
69 dari tiga ulangan. Rendahnya jumlah Fitriyani, A. 2015. Daya Perkecambahan Benih
kecambah normal dipengaruhi oleh tingginya dan Kunjungan UPTD Balai Benih
kadar yang terkandung dalam benih, kadar air Padi dan Palawija Bojongsari. Skripsi.
yang tinggi ini dipengaruhi oleh proses Universitas Muhamadiyah Purwokerto
perendaman dengan larutan aquabidest yang Haroen, A.M. 2010. Mimpi Swasembada
diserap oleh benih itu sendiri. Tingginya kadar Kedelai. Kabar Tani. Edisi 05: 4-5.
air mengakibatkan membran rusak dan ISTA. 2011. Handbook of Vigour Test Methods
mengeluarkan zat-zat elektrolit yang nantinya 3rd Edition. Zurich. Switzerland.
akan meningkatkan nilai DHL. Hal ini ISTA. 2018. Internasional Rules for Seed
diperkuat oleh Fitriani (2015), benih mati atau Testing. Zurich. Switzerland.
abnormal berhubungan dengan tingginya kadar Muwartini, E. 2011. Pengujian Uji
air yang menyebabkan struktur membran Konduktivitas sebagai Uji Vigor pada
mitokondria tidak teratur sehingga

4
Benih Gandum (Triticum aestivum). Viony. 2019. Pengaruh Hidrasi Terhadap Mutu
Tesis. Universitas Andalas Fisiologis Benih Kedelai Hitam Varieta
Oktaviani, K. 2012. Studi Genetik Terhadap Detam 1 dan Detam 4 Prida (Glycine
Daya Simpan Benih Kedelai Hitam soya Merr.). Prosiding konser Kara
(Glycine max). Skripsi. Departemen limiah Nasional.
Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Umar, S. 2012. Pengaruh Pemberian Bahan
pertanian. Institut Pertanian Bogor Organik terhadap Daya Simpan Benih
Pamungkas, P. B., & Kusberyunadi, M. (2020). Kedelai (Glycine max). Berita Biologi.
Studi Daya Hantar Listrik Terhadap 11(3): 401-410
Mutu Fisiologis Benih Kedelai Wahyuni, A. 2019. Hubungan antara Uji
(Glycine max (L.) Merr) dengan Perkecambahan Benih dan Kemunculan
Perlakuan Invigorasi Matriconditioning Bibi di Lapangan pada Lima Galur
dan Padi. Jurnal Plasta Simbiosa. 1 (2): 13-
Osmoconditioning. Agroteknika, 3(1), 22
16-25. Widajati, E., E. Murniati, E.R. Palupi, T.
Putu. 2017. Uji Mutu Benih Kedelai (Glycine Kartika, M.R. Suhartanto, A. Qadir.
max) Varietas Grobogan yang 2013. Dasar Ilmu dan Teknologi Benih.
Diproduksi dengan Aplikasi 10 Isolat Bogor (ID):IPB Press.
PGPR. Agrotrop. 7(2)
Siti. 2021. Uji konduktivitas Benih pada Zanzibar, M. 2016. Pendugaan Viabilitas Benih
Beberapa Genotipe Mutan Kedelai Tanaman Hutan secara Cepat. Penebar
Hitam Generari Mutan Ketiga (Ms). Swadaya. Jakarta
Jurnal Planta Simbiosa. 3 (2)

LAMPIRAN

5
Hasil Pengamatan Uji DHL Benih Kedelai (Glycine max)

Variabel Ulangan Rata-rata


1 2 3
DHL 204, 99 199,01 168,54 190.08
(µS/cm/gram
)
DB (%) 46 36 22 34,6
IV (%) 46 36 22 34,6

Hasil Pengamatan Uji Kertas Digulung Didirikan dalam Plastik (UKDDP) Benih Kedelai
(Glycine max)

Variabel Ulangan
1 2 3
Kecambah Normal 23 buah 18 buah 11 buah
Kecambah Abnormal 25 buah 23 buah 21 buah
Kecambah Mati 2 buah 8 buah 18 buah
Kecambah Hilang - 1 buah -
Total Kecambah 50 buah 49 buah 50 buah

Ulangan Pertama

(x −blanko)
DHL=
berat benih

1742−0,564
¿
8.495

1741,44
¿
8.495

¿ 204,99µS/cm/gram

jumlah kecambah normal


DB= x 100 %
jumlahbenih yang ditanam

23
¿ x 100 %
50

¿ 46 %

jumlah kecambah normal pengamatan pertama


IV = x 100 %
jumlah benih yang ditanam

23+0
¿ x 100 %
50

¿ 46 %

Ulangan Kedua

6
(x −blanko)
DHL=
berat benih

1730−0,564
¿
8.690

1729,436
¿
8.690

¿ 199,01µS/cm/gram

jumlah kecambah normal


DB= x 100 %
jumlahbenih yang ditanam

18
¿ x 100 %
49

¿ 36 %

jumlah kecambah normal pengamatan pertama


IV = x 100 %
jumlah benih yang ditanam

18+ 0
¿ x 100 %
49

¿ 36 %

Ulangan Ketiga

(x −blanko)
DHL=
berat benih

1295−0,564
¿
7,680

1294,436
¿
7,680

¿ 168,54 µS/cm/gram

jumlah kecambah normal


DB= x 100 %
jumlahbenih yang ditanam

11
¿ x 100 %
50

¿ 22 %

jumlah kecambah normal pengamatan pertama


IV = x 100 %
jumlah benih yang ditanam

7
11+0
¿ x 100 %
49

¿ 22 %

204,99+ 199,01+168,54
Rata−ratanilai DHL=
3

mS
¿ 190,01 / gr
cm

46 %+36 %+22 %
Rata−ratanilai DB=
3

¿ 34,6 %

46 %+36 % +22 %
Rata−ratanilai IV =
3

¿ 34,6 %

8
9

Anda mungkin juga menyukai