Disusun oleh :
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses kondensasi, presipitasi,
evaporasi dan transpirasi. Air merupakan komponen penting yang sangat
dibutuhkan dalam setiap kehidupan makhluk hidup. Air sangat dibutuhkan oleh
mahluk hidup seperti hewan, manusia, dan tumbuhan . Tumbuhan sangat
membutuhkan air agar dapat tumbuhan dapat melakukan fotosintesis. Fotosistesis
bagi tumbuhan dilakukan untuk menghasilkan makanan mereka sehingga
tumbuhan dapat bertahan hidup. Air yang turun ke bumi adalah dalam bentuk air
hujan. Air hujan yang turun ke permukaan bumi pada suatu daerah dapat dihitung
yaitu disebut juga dengan curah hujan wilayah.
Kebutuhan air tanaman adalah kebutuhan air total yang akan diberikan
pada petak-petak pertanian tingkat tersier atau ke jaringan irigasi yang
merupakan kebutuhan air tanaman atau kebutuhan air untuk pengolahan tanah
atau disebut juga kebutuhan air di lapangan. Modifikasi pola tanam merupakan
Melakukan perubahan pemilihan pola tata tanam atau tanggal tanam dalam rangka
mengurangi kebutuhan air irigasi di sawah sehingga ada kemungkinan air dapat
dimanfaatkan untuk luas lahan lebih optimal lagi. Irigasi merupakan usaha
penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian
yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah,
irigasi pompa, dan irigasi tambak. Tujuan dari irigasi adalah menambah air di
lahan dan mencukupi kebutuhan air ketika tidak turun hujan. Pemberian air irigasi
yang efisien dipengaruhi oleh kebutuhan air agar tercapai kondisi air tersedia
yang dibutuhkan oleh tanaman.
Tujuan dari tugas hidrologi pola tanam adalah untuk melihat kebutuhan air
yang diperlukan dari pola tanam pada Kecamatan Tebing Tinggi. Manfaat dari
modifikasi pola tanam adalah untuk memberikan hasil yang lebih produktif.
BAB II
CURAH HUJAN
1,10 7,03
Mei
1,05 6,47
1,05 6,47
Jun
0,95 5,66
0,00 0,00
Jul
Penyiapan Lahan
Agt
0,50 3,06
Sept
0,59 3,61
0,96 6,31
Okt
1,05 6,9
1,02 6,49
Nov
0,95 6,04
0,95 6,12
Des
0,00 3,54
Tabel 2. Kebutuhan Air Tanaman Padi Nedeco Varietas Unggul
HE 16,39 6,67 8,36 6,87 8,36 7,53 6,45 6,14 7,26 9,06 14,9 13,11
Padi
(nedeco)
Bawang
Keterangan:
Peff : Curah hujan efektif (mm/hari)
LP : Label pemetaan warna untuk padi
warna untuk penyiapan lahan
Berdasarkan Tabel 5. Pada bulan April, Mei, dan Juli perlu dilakukan
irigasi karena ketersediaan air yang cukup rendah dan tidak dapat untuk
memenuhi kebutuhan tanaman padi. Hal ini sesuai dengan Supriadi dan Rivai
(2018) yang menyatakan bahwa melakukan irigasi pada tanaman yang mengalami
kekurangan air sangat bermanfaat, karena melakukan irigasi dapat mengatasi
kekurangan air yang membuat produktivitas tanaman tetap bagus. Dalam
melakukan irigasi harus disesuaikan dengan kebutuhan air pada masing-masing
tanaman tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Haryati (2014) yang
menyatakan bahwa dalam pemberian air irigasi pada lahan harus disesuaikan
dengan kebutuhan air pada tanaman yang sudah diprediksi. Pada bulan Februari,
Maret, dan Juni perlu dilakukan irigasi karena pada bulan tersebut memiliki curah
hujan efektif rendah sehingga tanaman mengalami kekurangan air. Hal ini sesuai
pendapat Chandra et al., (2019) yang menyatakan bahwa pada saat melakukan
penanaman tanaman dengan curah hujan yang cukup rendah akan berdampak
pada tanaman yaitu kekurangan air maka dari itu dapat dilakukan irigasi pada
lahan tersebut agar tanaman tidak kekurangan air.
BAB VII
KESIMPULAN
Chandra, D. S., N. Bafdal, dan K. Amaru. 2019. Kajian irigasi interval 1 hari di
musim kemarau pada sistem pemanenan air limpasan. J. Agroteknologi
dan Ilmu Pertanian, 3 (2) : 58 – 66.
Ezward, C., S. Efendi., dan J. Makmun. 2011. Pengaruh frekuensi irigasi terhadap
pertumbuhan dan hasil padi (Oryza sativa L.). J. Agro. Univ. Andalas, 1
(1) : 17 – 24.
Priyonugroho, A. 2014. Analisis kebutuhan air irigasi (studi kasus pada daerah
irigasi sungai air keban daerah kabupaten empat lawang). J. Teknik sipil
dan lingkungan, 2 (3) : 457 – 470.
Purwanto, P., dan J. Ikhsa. 20016. Analisis kebutuhan air irigasi pada daerah
irigasi bendung mrican1. J. Semesta teknika, 9 (1) : 83 – 93.
Supriadi, H., dan R. S. Rivai. 2018. Pengembangan investasi irigasi kecil untuk
peningkatan produksi padi mendukung swasembada beras. J. Analisis
kebijakan pertanian, 16 (1) : 43 – 57.
Supriyati, S., B. Tjahjono, dan S. Effendy. 2018. Analisis pola hujan untuk
mitigasi aliran lahar hujan gunungapi sinabung. J. Ilmu Tanah Dan
Lingkungan, 20 (2) : 95 – 100.