NIM : 23020220140106 Prodi : Agroekoteknologi B MK : Pertanian Organik
Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumberdaya yang berhasil untuk usaha
pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Pertanian berkelanjutan yang sebenarnya yang berkelanjutan secara ekonomi yang dicapai dengan penggunaan energi yang lebih sedikit, minimalnya jejak lingkungan alam, lebih sedikit barang berkemasan, pembelian lokal yang meluas dengan rantai pasokan pangan singkat, lebih sedikit bahan pangan terproses, kebun komunitas dan kebun rumah yang lebih banyak, dan lain sebagainya. Pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture) merupakan implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan pada sektor pertanian (Basundoro dan Ramadhani, 2020). Menurut strategi berkelanjutan, pertanian dipandang dari keseimbangan tiga pilar utama, yaitu ekonomi, ekologi (lingkungan), dan sosial. Sistem pertanian berkelanjutan diharapkan bisa berkontribusi terhadap : a. Kehidupan sosial manusia (people), keberlanjutan ekologi alam (planet), atau pilar triple-p (Astawa dan Sudibia, 2021). Segitiga pilar pembangunan (pertanian berkelanjutan) dimensi ekonomi berkaitan dengan konsep maksimisasi aliran pendapatan yang dapat diperoleh dengan setidaknya mempertahankan asset produktif yang menjadi basis dalam memperoleh pendapatan tersebut. Yang menjadi indikator utama dalam dimensi ekonomi ini ialah tingkat efisiensi ekonomi, dan daya saing juga besaran dan pertumbuhan nilai tambah termasuk dalam hal laba, serta stabilitas ekonomi. b. Dimensi sosial adalah orientasi kerakyatan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan masyarakat akan kesejahteraan sosial yang dicerminkan oleh kehidupan sosial yang harmonis yaitu tercegahnya terjadinya konflik sosial, preservasi keragaman budaya serta modal sosio- kebudayaan, termasuk dalam hal perlindungan terhadap suku minoritas (Permatasari et al. 2021). c. Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan stabilitas ekosistem alam yang mencakup sistem kehidupan biologis dan materi alam (Asnawi, 2015). Dalam hal ini mencakup terpeliharanya keragaman hayati dan daya lentur biologis atau sumberdaya genetik, sumber air dan agroklimat, sumberdaya tanah, serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menitikberatkan pada tiga faktor utama yang harus diperhatikan, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Keseimbangan dalam ketiga faktor tersebut diharapkan akan menjadi solusi dalam mewujudkan pembangunan suatu negara serta pemberdayaan lingkungan dan sosial di masyarakat (Rosana, 2018). Tiga dimensi ini mempengaruhi satu sama lain sehingga ketiganya harus dilihat dengan cara yang seimbang (balance). Sistem sosial yang stabil dan sehat serta sumber daya alam dan lingkungan merupakan dasar untuk kegiatan ekonomi, sementara kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat untuk terpeliharanya stabilitas sosial budaya maupun kelestarian lingkungan (Novita et al., 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Basundoro, A. F., dan A. Ramadhani. 2020. Analisis Efektivitas Implementasi Sustainable
Development Goals ke-9 dalam Industrialisasi Pertanian di Rwanda. Jurnal Sentris, 1(1), 75-89. Astawa, I. P. P., dan I. K. Sudibia. 2021. Sikap dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Objek Wisata dan Pembangunan Berkelanjutan di Bali. Widya Manajemen, 3(1) : 15 – 26. Permatasari, Putri, Kiagus M. Zain, E. Rusdiyana, R. Firgiyanto, F. Hanum, E. P. Ramdan, Septiana, U. H. A. Hasbullah, dan Arsi. 2021. Pertanian Organik. Yayasan Kita Menulis. Asnawi, R. (2015). Perubahan iklim dan kedaulatan pangan di Indonesia. Tinjauan produksi dan kemiskinan. Sosio Informa, 1(3) : 293 – 309. Novita, E., Suryaningrat, Andriani, I.,Widyotomo, S. 2012. Analisis keberlanjutan kawasan usaha perkebunan kopi rakyat di Desa Sidomulyo Kabupaten Jember. J. Teknologi Pertanian Agritech, 32(2) : 126 –135. Rosana, M. 2018. Kebijakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan di Indonesia. Kelola: Jurnal Sosial Politik, 1(1) : 148 – 163.