Anda di halaman 1dari 4

7.4.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan praktikum Fisiologi Tanaman acara fotosintesis yang telah


dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 8. Perhitungan kecepatan penyerapan CO2 pada proses fotosintesis.


Kadar CO2 Kecepatan Penyerapan
Perlakuan
Awal Akhir CO2
5 Watt 832 ppm 909 ppm -
9 Watt 834 ppm 872 ppm -
14.5 Watt 854 ppm 814 ppm 204,6 mg/menit
Sinar Matahari 715 ppm 630 ppm 434,775 mg/menit
Sumber: Data Primer Praktikum Fisiologi Tanaman, 2021

Berdasarkan hasil praktikum Fisiologi Tanaman acara Fotosintesis


didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan signifikan kadar CO 2 kadar awal
sebesar 832 ppm dan kadar akhir sebesar 909 ppm pada lampu 5 watt kadar awal
sebesar 834 ppm dan kadar akhir sebesar 872 ppm pada lampu 9 watt. Hal ini
sesuai dengan pendapat Lupitasari et al., (2020) yang menyatakan bahwa semakin
rendah intensitas cahaya, semakin rendah ATP (energi) yang terbentuk, sehingga
memperlambat laju reaksi fotosintesis. Sedangkan penurunan kadar CO 2 terjadi
pada lampu 14,5 watt dan sinar matahari langsung kadar awal sebesar 854 ppm
dan 715 ppm, kadar akhir sebesar 814 ppm dan 630 ppm sehingga mempengaruhi
percepatan proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan pendapat Malik (2014) yang
menyatakan bahwa intensitas cahaya merupakan faktor yang sangat penting dalam
proses fotosintesis untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Peningkatan pola konsentrasi CO2 lingkungan mempengaruhi aktivitas
metabolisme tanaman. Hal ini sesuai pendapat Ludang (2015) bahwa pada
umumnya peningkatan konsentrasi karbondioksida lingkungan akan
meningkatkan kecepatan fotosintesis tanamaan dan menurunkan kecepatan
respirasinya. Proses fotosintesis dapat digunakan sebagai parameter untuk
menghitung kemampuan tanaman menyerap CO2. Hal ini sesuai dengan
Sukmawati (2015) bahwa produktivitas tanaman dapat ditaksir dengan mengukur
oksigen dan karbon dioksida yang digunakan dalam proses fotosintesis karena
jumlah atom C dalam CO2 berbanding lurus dengan jumlah atom C yang terikat
dalam gula selama fotosintesis. Peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer akan
terus berlangsung dan tentunya akan mempengaruhi fotosintesis pada tanaman.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Sholeh dan Kokobun (2012) yang menyatakan
bahwa peningkatan CO2 dapat meningkatkan laju proses fotosintesis pada
tanaman dan juga mempengaruhi hasil tanaman khususnya pada tanaman dengan
tipe fotosintesis C3.
Fotosintesis dan respirasi sel adalah proses yang berbeda namun saling
melengkapi yang terdapat pada  makhluk hidup untuk mendapatkan zat yang
dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan Aroyandini et al. (2021) yang menyatakan
bahwa fotosintesis menyerap CO2 dan melepaskan oksigen ke udara sedangkan
respirasi menyerap oksigen dari dan melepaskan CO2 ke udara, fotosintesis
menyerap energi untuk menghasilkan zat makanan glukosa sedangkan respirasi
menggunakan zat makanan glukosa untuk menghasilkan energi. Peningkatan
konsentrasi CO2 lingkungan mempengaruhi aktivitas metabolisme tanaman. Hal
ini sesuai pendapat Ludang (2015) yang menyatakan bahwa peningkatan
konsentrasi karbondioksida atau CO2 akan meningkatkan kecepatan fotosintesis
tanamaan dan menurunkan kecepatan respirasinya.
Kadar CO2 menurun seiring meningkatnya intensitas cahaya atau daya
lampu karena menstimulasi terjadinya fotosintesis digunakan sebagai bahan dalam
proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan pendapat Song (2012) yang menyatakan
bahwa cahaya merupakan sumber energi fotosintesis, di mana dengan bantuan
cahaya matahari dapat merubah subtrat karbon dioksida (CO2) dan air dalam
reaksi fotosintesis menjadi karbohidrat dan oksigen. Proses fotosintesis dapat
digunakan sebagai parameter untuk menghitung kemampuan tanaman dalam
menyerap CO2. Hal ini sesuai dengan Sukmawati (2015) yang menyatakan bahwa
produktivitas tanaman dapat ditaksir dengan mengukur oksigen dan karbon
dioksida yang digunakan dalam proses fotosintesis karena jumlah atom C dalam
CO2 berbanding lurus dengan jumlah atom C yang terikat dalam gula selama
fotosintesis
Grafik Perubahan Kadar CO2
1000

900
5 watt
9 watt
800
14 watt
Sinar matahari
700

600
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
0. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Ilustrasi 9. Grafik Perubahan Kadar CO2

Berdasarkan Ilustrasi 9. diketahui bahwa perlakuan lampu 5 watt kadar


CO2 naik pada menit ke 0,5 sebesar 3 ppm menjadi 833 ppm dan pada perlakuan 9
watt kadar CO2 mengalami kenaikan CO2 pada menit ke 0,5 sebesar 1 ppm
menjadi 835 ppm, perlakuan keduanya akan terus mengalami kenaikan hingga
menit ke 10 sehingga dapat diketahui bahwa adanya keterkaitan antara fotosintesis
dan respirasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Sulamtina et al. (2017) yang
menyatakan bahwa kertekaitan antara fotosintesis dan respirasi, yaitu proses
fotosintesis membutuhkan CO2 untuk mampu menghasilkan O2 dan respirasi
untuk menghasilnya CO2 dibutuhkan O2 pada prosesnya. Berdasarkan Ilustrasi
tersebut dapat diketahui bahwa proses fotosintesis tidak berjalan dengan baik
dapat dilihat pada perlakuan lampu 14,5 watt dan sinar matahari mengalami
penurunan pada menit ke 0,5 sebesar 2 ppm dan 4 ppm, kedua perlakuan ini terus
mengalami penurunan kadar CO2 hingga menit ke 10 yang disebabkan karena
tingkat respirasinya lebih kecil dibandingkan dengan tingkat fotosintesisnya.
Penyerapan CO2 pada proses fotosintesis dipicu karena adanya klorofil yang
digunakan untuk menangkap cahaya. Hal ini didukung Setyanti et al. (2013) yang
menyatakan bahwa klorofil memiliki fungsi utama dalam proses fotosintesis yaitu
memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi CO2 untuk menghasilkan
karbohidrat dan menyediakan energi.
Jumlah kenaikan tertinggi terjadi pada perlakuan lampu 5 watt, selama
10 menit kadar CO2 meningkat sebesar 77 ppm menjadi 909 ppm, karena
intensitas cahaya yang rendah akan mempengaruhi atau memicu proses respirasi
sehingga kadar CO2 tinggi sehingga dapat menyebabkan etiolasi. Hal ini sesuai
dengan pendapat oleh Haryadi et al. (2017) yang menyatakan bahwa cahaya
matahari sangat bermanfaat pada proses fotosintesis, namun kekurangan cahaya
matahari dapat menyebabkan tanaman mengalami etiolasi. Jumlah penurunan
kadar CO2 terbesar adalah pada perlakuan sinar matahari dengan penurunan
sebesar 85 ppm dengan kecepatan penyerapan CO2 sebesar 434,775 mg/menit,
karena intensitas cahaya sangat berpengaruh pada proses atau laju fotosintesis.
Hal ini sesuai dengan pendapat Novinanto dan Setiawan (2019) yang menyatakan
bahwa lampu berwarna putih dapat menggantikan cahaya matahari untuk proses
fotosintesis karena cahayanya akan dapat ditangkap oleh seluruh tanaman-
tanaman.
Proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen
yang di dalam proses tersebut ada kelibatan seperti CO 2, H2O, dan cahaya
matahari. Hal ini sesuai dengan Song (2012) yang menyatakan bahwa proses
fotositesis yang melibatkan CO2, cahaya matahari, dan H2O akan menghasilkan
karbohidrat dan melepaskan oksigen. Fotosintesis dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor lingkungan dan genetic. Hal ini sesuai dengan Setyanti (2013) yang
menyatakan bahwa fotosintesis dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor genetik
meliputi meliputi perbedaan antara spesies, pengaruh umur daun, pengaruh laju
translokasi fotosintat dan faktor lingkungan meliputi ketersediaan air, ketersediaan
CO2, pengaruh cahaya, serta pengaruh suhu.

Anda mungkin juga menyukai