Disusun Oleh :
Kelompok 3
Lathifah Nur Amalia (134180115)
Addina Attasya D (134180116)
Eka Yuliana (134180118)
Wahyu yalukalfauza Reka ( 134180120)
Siti Fajar Utami (134180124)
Nurul Nur Latifah (134180126)
Anisa Fitri Nurmayanti (134180133)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memenuhi tugas
mata kuliah Teknologi Pengelolan Penyakit . Selain itu, juga bertujuan untuk
menambah wawasan khususnya pada penulis dan umumnya pada pembaca.
Penuis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian penyusunan laporan ini serta semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian penyusunan laporan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pembangunan pertanian yang memanfaatkan komponen lokal untuk
peningkatan produksi dan ramah lingkungan haruslah didukung dan
diaplikasikan di tingkat petani. Salah satu komponen lokal tersebut adalah
dengan kelompok bakteri dan hormon-horman yang mampu mengatur
pertumbuhan tanaman. Hormon atau zat yang mampu memberikan
pengaruh terhadap pengaturan pertumbuhan tanaman merupakan potensi
besar dalam memproduksi suatu komoditi pertanian. Hormon atau zat
tersebut dapat dikelola dalam bentuk ZPT (Zat Pengatur Tumbuh).
Dalam dunia pertanian, penggunaan hormon tumbuhan atau dikenal
juga dengan istilah ZPT merupakan faktor pendukung yang dapat
memberikan kontribusi besar dalam keberhasilan usaha budidaya pertanian.
Namun, penggunaan hormon ini harus dilakukan dengat tepat. Pemahaman
mengenai fungsi dan peran hormon terhadap laju pertumbuhan maupun
perkembangan tanaman sangat penting. Pemanfaatan ZPT oleh petani dapat
mengurangi pemakaian produk-produk buatan/industri dengan fungsi yang
sama. Produk ZPT akan aman untuk lingkungan sehingga sesuai dengan
pembangunan pertanian berkelanjutan (go green).
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa fungsi dari ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) pada tanaman?
2. Apa saja zat pengatur yang penting bagi tanaman?
3. Apa peran pathogen pada zat pengatur?
4. Apa efek infeksi pathogen pada ZPT?
III. TUJUAN
1. Mengetahui fungsi dari ZPT pada tanaman
2. Mengetahui zat pengatur yang penting bagi tanaman
3. Mengetahui peran pathogen pada zat pengatur
4. Mengetahui efek infeksi pathogen pada ZPT
BAB II
ISI
A. Fungsi ZPT
Konsep Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) diawali dari konsep hormon. Hormon
tanaman atau fitohormon adalah senyawa-senyawa organik tanaman yang
dalam konsentrasi rendah mempengaruhi proses-proses fisiologis. Proses-
proses fisiologis terutama mengenai proses pertumbuhan, diferensiasi dan
perkembangan tanaman. Proses-proses lain seperti pengenalan tanaman,
pembukaan stomata, translokasi dan serapan hara dipengaruhi oleh hormon
tanaman. Dengan berkembangnya pengetahuan biokimia dan industri kimia
banyak ditemukan senyawa-senyawa yang mempunyai fisiologis serupa dengan
hormon tanaman. Senyawa ini dikenal dengan nama ZPT.
Batasan tentang zat pengatur tumbuh pada tanaman (plant regulator), adalah
senyawa organik yang tidak termasuk hara (nutrient), yang mempunyai 2 fungsi
yaitu menstimulir dan menghambat atau secara kualitatif mengubah
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sedangkan fitohormon adalah
senyawa organik yang bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah kecil yang
disintetis pada bagian tertentu, yang umumnya ditranslokasikan ke bagian lain
tanaman yang menghasilkan suatu tanggapan secara biokimia, fisiologis dan
morfologis.