Anda di halaman 1dari 7

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020


ISSN : 2548-8112

OPTIMALISASI LETTER OF OPERATIONAL COORDINATION


AGREEMENT ANTARA AMBON FSS DAN BIAK FSS TERHADAP
EFEKTIFITAS PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN DI PERUM
LPPNPI AIRNAV INDONESIA CABANG AMBON

Adiva Rachmadian Putra Juana


Jurusan Komunikasi Penerbangan, Fakultas Keselamatan Penerbangan, Politeknik Penerbangan Surabaya
Jl. Jemur Andayani I/73, Surabaya 60236
Email: adivarachmadian7@gmail.com

Abstrak
Kajian pemberian Flight Information Service dan Alerting Service di Unit Flight Service Sector
(FSS) Ambon. Traffic wilayah UNCONTROLLED AIRSPACE Biak beberapa kali melakukan
first contact kepada Ambon FSS tanpa adanya transfer estimate dari Biak FSS. Hal tersebut
mengakibatkan terjadinya breakdown of coordination Penulis menyusun Tugas Akhir ini
bertujuan agar dapat mengkaji LOCA antara Ambon FSS dengan Biak FSS sehingga pemberian
pelayanan lalu lintas penerbangan dapat berjalan secara efektif dan efisien tanpa melupakan
aspek safety. Perubahan LOCA pada bagian koordinasi antar unit dengan tidak merubah atau
melanggar aturan yang tertinggi (ICAO Annex).
Kata Kunci : LOCA, koordinasi, efektifitas¸ ATS

Abstract

This final project research examines the provision of Flight Information Service and
Alerting Service at the Ambon Flight Service Sector (FSS) Unit. The traffic in the
UNCONTROLLED AIRSPACE area of Biak made several first contacts to Ambon FSS without
any transfer estimates from Biak FSS. This resulted in a breakdown of coordination. The author
compiled this Final Project aims to be able to study the LOCA between Ambon FSS and Biak
FSS so that the provision of flight traffic services can run effectively and efficiently without
forgetting the safety aspect. LOCA changes in the coordination between units without changing
or violating the highest rules (ICAO Annex)..
Keywords: LOCA, coordination, effectiveness ¸ ATS

udara dan pemanduan lalu lintas udara yang


PENDAHULUAN diberikan agar penerbangan dapat berjalan
Seiring dengan pertumbuhan lalu lintas dengan aman, lancar, efisien, ekonomis,
udara yang dari tahun ke tahun semakin nyaman, teratur dan tepat waktu. Salah
meningkat dikarenakan saat ini dan yang akan satunya adalah memberikan pelayanan
datang pesawat udara menjadi salah satu alat informasi penerbangan (Flight Information
transportasi unggulan karena sangat efisien Service) dan pelayanan kesiagaan (Alerting
dalam hal waktu untuk menempuh jarak Service).
perjalanan yang jauh. Meningkatnya Di dalam dunia penerbangan, semua hal
permintaan akan transportasi udara berarti yang dilakukan terikat oleh peraturan karena
semakin meningkat pula pelayanan navigasi untuk menjamin keselamatan dan keamanan

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 1


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

penerbangan. Sebelum peraturan dibuat, pasti FSS memiliki beberapa adjacent unit salah
sudah dikaji terlebih dahulu dari segala aspek satunya adalah Biak FSS. Ambon FSS
oleh Tim Safety Management System (SMS). memiliki LOCA dengan Biak FSS. Di dalam
Urutan tertinggi dari suatu aturan dalam LOCA Ambon FSS – Biak FSS dijelaskan
penerbangan adalah aturan yang dibuat oleh batas wilayah yurisdiksi Ambon FSS dan
International Civil Aviation Organization Biak FSS dan Transfer of Responsibility
(ICAO). Karena setiap negara yang tergabung Point (TRP). Di dalam LOCA Ambon FSS –
dalam ICAO memiliki perbedaan topologi Biak FSS juga disebutkan bahwa koordinasi
dan dasar negara yang berbeda, maka untuk traffic menuju Ambon FSS dilakukan
dibuatlah Undang-undang Penerbangan No.1 paling lambat 30 menit sebelum Crossing
tahun 2009. Peraturan pelaksana dari UU Boundary atau jika EET ke Transfer of
Penerbangan adalah Civil Aviation Safety Responsibility Point kurang dari 30 menit,
Regulation (CASR) yang merupakan produk maka transfer estimate dilakukan oleh Biak
hukum yang diundangkan berdasarkan FSS sesegera mungkin, tetapi pada
Keputusan Menteri Perhubungan dalam kenyataannya, Biak FSS terlambat dan
bentuk Peraturan Menteri (PM). Dengan latar bahkan tidak melakukan transfer estimate
belakang Negara Indonesia adalah negara untuk pesawat dari wilayah Biak FSS ke
kepulauan, setiap bandar udara memiliki Ambon FSS. Beberapa informasi tentang
wilayah yang berbeda, diapit bukit, estimate traffic yang departure dari wilayah
pegunungan, menjorok ke lautan dan lain- Biak FSS diperoleh dari pilot pesawat
lain. Karena itu munculah Standard langsung saat melakukan first contact dan
Operational Procedure (SOP). SOP adalah terkadang beberapa pesawat langsung direct
sistem yang disusun untuk memudahkan, contact ke Ambon APP tanpa melalui Ambon
merapikan dan menertibkan pekerjaan, berisi FSS, lalu atas inisiatif personel ACO yang
tahap-tahapan pekerjaan dari awal sampai sedang bertugas langsung mengkonfirmasi
akhir dalam suatu perusahaan. Selain SOP, atau menanyakan estimate time arrival ke
suatu perusahaan pasti mempunyai Letter of Ambon APP.
Operational Coordination Agreement
(LOCA) yang merupakan kesepakatan antara METODOLOGI
dua belah pihak (unit) yang menjelaskan
secara rinci bagian koordinasi di dalam SOP. Lokasi penelitian ini adalah tempat yang
Airnav Indonesia Cabang Ambon digunakan penulis untuk memperoleh data
memberikan pelayanan Flight Service Sector
Tugas Akhir, yaitu Perum LPPNPI Airnav
(FSS) dengan callsign Ambon Information.
Ambon FSS mempunyai tugas memberikan Indonesia Cabang Ambon. Waktu penelitian
Flight Information Service, Alerting Service dilakukan dari Bulan Oktober 2019 sampai
dan Air Traffic Advisory Service. Sesuai
dengan Bulan Juli 2020 bersamaan dengan
dengan SOP, pelayanan informasi
penerbangan yang diberikan oleh Ambon penulis melaksanakan OJT
FSS mencakup informasi SIGMET,
NOTAM, informasi cuaca, traffic
information dan informasi lain yang berguna
untuk suatu operasi penerbangan. Ambon

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 2


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

optimalnya pemberian Flight Information


Perancangan Penelitian
Service, Alerting Service dan Air Traffic
Advisory Service

Observasi
Pembahasan
Kendala yang dihadapi personel ACO

Perumusan Masalah Perum LPPNPI Cabang Ambon selama


beberapa bulan terakhir yang dapat penulis
sertakan dalam hasil observasi adalah tidak
Pencarian Teori Pendukung terjalinnya koordinasi yang baik antara FSS
unit Ambon dan Biak FSS disebabkan karena
Biak FSS terkadang tidak memberikan
Pengumpulan Data informasi berupa estimate pesawat yang
terbang dari wilayah UNCONTROLLED
AIRSPACE Biak menuju wilayah
Analisa Data
UNCONTROLLED AIRSPACE Ambon
yang tidak sesuai dengan LOCA (Letter Of
Operational Coordination Aggrement) yang
Penarikan Kesimpulan
disebutkan bahwa koordinasi dilakukan
paling lambat 30 menit sebelum Crossing
Boundary atau jika EET ke Transfer of
Pemberian Saran
Responsibility Point kurang dari 30 menit,
maka transfer estimate dilakukan oleh FSS
Dalam penelitian ini yang menjadi objek
unit Biak sesegera mungkin. Ada beberapa
adalah meneliti alur koordinasi antara
contoh kasus yang penulis ambil melalui
Ambon FSS dan Biak FSS terhadap
daily log book traffic report di FSS unit
pelayanan navigasi penerbangan di Perum
Ambon Koordinasi atau transfer estimate jika
LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Ambon
tidak berjalan dengan optimal maka
Dalam hal ini penulis melakukan observasi
merupakan sebuah hazard yaitu kondisi yang
terhadap kondisi pemberian pelayanan pada
dapat membahayakan bagi pelayanan
Ambon FSS kepada traffic yang dating dari
navigasi penerbangan karena petugas
wilayah Biak FSS saat pelaksanaan
Komunikasi Penerbangan yang sedang
operasional tidak sesuai dengan LOCA yang
melaksanakan tugas tidak mengetahui posisi
telah ada sehingga membuat tidak
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 3
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

atau adanya pesawat tersebut dan tidak dapat Dikutip dari Annex 11 Chapter 6 - Air
memberikan pelayanan berupa informasi Traffic Services Requirements for
atau saran terhadap pesawat tersebut yang Communication Sub bab 6.2 – Aeronautical
nantinya juga berdampak bagi pelayanan di Fixed Services (ground-ground
Ambon APP dikarenanakan Ambon FSS communication) yang menyebutkan bahwa :
tidak dapat meneruskan atau mentransfer 6.2.1.1 Direct-speech and/or data link
estimate pesawat tersebut. Jika kejadian communications shall be used in ground-
BOC Break Of Coordination ini masih saja ground communications for air traffic
sering terjadi kedepannya maka dapat services purposes.
berpotensi menyebabkan terjadinya BOS 6.2.1.2 6.2.2.3 Description of
(Breakdown Of Separation). communication facilities
Dilihat dari data pertumbuhan jumlah traffic 6.2.1.3 6.2.2.3.1 The communication
Ambon FSS, peninjauan kembali LOCA facilities required under 6.2.2.1, 6.2.2.2.1 a)
antara Ambon FSS dan Biak FSS sangat and 6.2.2.2.2 a), b) and c) shall include
diperlukan. Dilakukan penambahan note provisions for :
pada LOCA Ambon FSS – Biak FSS di a) communications by direct speech alone, or
bagian Transfer of Responsibility dan di in combination with data link
bagian Coordination Procedures- communications, whereby for the purpose of
Coordination, terkait penambahan transfer of control using radar or ADS-B, the
keterangan atau note tentang pendelegasian communications can be established
komunikasi atau pelimpahan wewenang pada instantaneously and for other purposes the
area tanggung jawab. communications can normally be established
Pemberian pelayanan informasi within fifteen seconds; and
penerbangan dapat berjalan dengan 6.2.4 Procedures for direct-speech
maksimal, setelah adanya perubahan LOCA communications
yang mengatakan delegation of Recommendation.—Appropriate procedures
communication traffic, pengajuan untuk for direct speech communications should be
pengadaan alat komunikasi langsung (Direct developed to permit immediate connections
Speech) antara Ambon FSS dan Biak fss agar to be made for very urgent calls concerning
lebih mudah dan efektif untuk melakukan the safety of aircraft, and the interruption, if
suatu koordinasi antar unit sehingga BOS necessary, of less urgent calls in progress at
dan BOC dapat dikurangi bahkan tidak the time.
terjadi.

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 4


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

Kutipan dokumen Annex di atas dikatakan last route sebelum memasuki Ambon FSS
bahwa alat komunikasi langsung (Direct adalah point POSAT – FALAM – TMA,
Speech) diperlukan bagi suatu ATS Unit dikarenakan range atau jarak yang sangat
(ground to ground) untuk berkoordinasi mepet dengan TMA yang hanya berjarak
secara langsung, cepat dan tepat. Komunikasi sekitar 100 Nm maka Biak FSS langsung saja
dengan ucapan langsung saja atau dalam memberikan kepada pilot direct establish
kombinasi dengan komunikasi data link, dengan Ambon APP tanpa melalui Ambon
dimana untuk tujuan transfer kontrol FSS yang mana jika dilihat dari LOCA
menggunakan radar atau ADS-B, tertera disitu adalah wilayah tanggung jawab
komunikasi dapat dibuat secara instan dan Ambon FSS.
untuk tujuan lain komunikasi dapat dibangun 2. Traffic dari wilayah Biak jika tidak bisa
dalam waktu lima belas detik. Hasil contact ke Ambon FSS maka Biak FSS
pengumpulan data berupa observasi, langsung memberi direct establish ke Ambon
kuisioner dan wawancara terkait APP tanpa adanya koordinasi dengan Ambon
Optimalisasi Letter Of Operational FSS, hal ini menyebabkan terjadinya miss
Coordination Agreement antara Ambon FSS communication atau Break Of Coordination
dan Biak FSS Terhadap Efektifitas yang nantinya berpotensi menyebabkan
Pelayanan Navigasi Penerbangan Di Perum Break Of Separation.
LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Ambon 3. Kurang terjalinnya komunikasi antara
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Ambon FSS dan Biak FSS dikarenakan
LOCA (Letter Of Operational Coordination fasilitas equipment yang belum optimal
Aggrement) antara Ambon FSS dan Biak seperti tidak tersedianya direct speech atau
FSS yang disebutkan bahwa koordinasi alat komunikasi secara langsung guna
dilakukan paling lambat 30 menit sebelum mempermudah pemberian transfer estimate
Crossing Boundary atau jika EET ke pada antar unit.
Transfer of Responsibility Point kurang dari 4. Selama ini Ambon FSS dan Biak FSS
30 menit, maka transfer estimate dilakukan berkoordinasi melalui sms yang mana
oleh FSS unit Biak sesegera mungkin tetapi Ambon FSS memiliki computer operational
kondisi yang dilapangan terkadang tidak untuk mengirimkan sms
seperti apa yang telah LOCA tetapkan hal
terjadi karena beberapa faktor yaitu : PENUTUP
1. Traffic dari wilayah Biak yaitu Sorong 4.1 Kesimpulan
menuju Ambon via route W44 yang dimana

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 5


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

Berdasarlam penelitian yang dilakukan (LOCA) Between Ambon FSS


penulis dapat menarik kesimpulan sebagai – Biak FSS
berikut : [2] Per.002/LPPNPI/11/2016 Tentang
Kajian yang penulis sajikan pada bab-bab Pedoman Penyusunan Peraturan
sebelumnya pada intinya adanya penambahan Direksi, Keputusan Direksi,
keterangan atau note pada LOCA poin Kesepakatan Bersama, Nota
Published TRP (Transfer of Responsibility Kesepahaman (Memorandum of
Point) dan Coordination. Understanding), Perjanjian Bersama,
Belum maksimalnya koordinasi yang sesuai dan Letter Of Coordination
LOCA antara Ambon FSS dan Biak FSS Agreement (LOCA)
Pengajuan alat komunikasi langsung antar [3] Air Traffic Service Planning Manual
unit (Direct Speech) ICAO Doc.9426-AN/924 Part 4 Section
4.2 Saran 2 Chapter 1 Functional
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat Management
memberi saran sebagai berikut : [4] Doc. 9426-AN/924 Air Traffic Services
Perlunya pengembangan lebih lanjut terhadap Planning Manual, Chapter 2 Sub
optimalisasi LOCA antara Ambon FSS dan Paragraf 2.1.1
Biak FSS untuk efektifitas pemberian [5]` Dalam Doc. 4444 Air Traffic
pelayanan navigasi penerbangan. Management (ATM) – Chapter 10.
Melaksanakan Sosialisasi atau safety meeting Coordination
antara Personil Ambon FSS dan Biak FSS [6] Bahasa Indonesia (KBBI) Efektivitas
agar lebih meningkatkan pelayanan dan jika berasal dari kata dasar efektif. Menurut
terjadi hal yang tidak sesuai dengan LOCA KBBI (Siagaan, 2001 : 24)
maka masing-masing unit diharap agar selalu [7] ko·or·di·na·si (n) G.R. Terry
mengingatkan. [8] Annex 11 Document Air Traffic
Mengajukan pengadaan alat komunikasi Services Thirteen Editions
langsung (Direct Speech) untuk Ambon FSS July,2001,Amandments 14 November
dan Biak FSS untuk alat koordinasi agar lebih 2012, halaman 2-7 poin 2.1.8.2
efektif. [9] Document 4444-ATM/501 sixteenth
Edition, 2017, point 10.3 tentang
DAFTAR PUSTAKA Coordination In Respect Of The
[1] Air Traffic Services-Letter of Provision Of Air Traffic Advisory
Operational Coordination Agreement Service

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 6


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

[10] ICAO Annex 11 Air Traffic Services Aeronautical Fixed Service (Ground
point 3.6.2.2 menyebutkan bahwa to Ground) point 1 (satu)
: The transferring control Unit shall [19] Document 4444, Air Traffic
communicate to the accepting control Management point 5.3.2 pada poin a.
Unit the appropriate parts of the [20] Peraturan Direktur Jenderal
current flight plan and any control Perhubungan Udara, Document
information pertinent to the transfer Advisory Circular 170-02, 13
requested. Februari 2009 mengenai Safety
[11] Document 4444 Air Traffic Assesment point 2.6
Management point 10.1.2.1.2 [21] Sugiyono. 2007. Metodologi
[12] Civil Aviation Safety Regulation Part Penelitian. Bandung : Alfabeta
172 tentang Air Traffic Service [22] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Providers, Tahun 2011, Subpart Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
172.010 General, Definitions Bandung: Alfabeta
[13] Undang-undang Republik Indonesia [2] Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian
Nomor 1 Tahun 2009, tentang Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Penerbangan, Pasal 279 ayat 1 (satu) Bandung: Alfabeta
pelayanan lalu lintas penerbangan
[14] Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2009, tentang
Penerbangan pasal 269 navigasi
penerbangan
[15] Annex 11 Air Traffic Service
[16] Annex 11 Air Traffic Services Thirteen
Edition July, 2001, Amandements
15 November 2012 poin 6.2.2.3.1.
[17] Annex 11 Air Traffic Services
Thirteenth Edition
July,2001,Amandements 15
November 2012 chapter 6 point
6.2.1.1.
[18] Civil Aviation Safety Regulation Part
170 subpart 170.052 tentang Pelayanan

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 7

Anda mungkin juga menyukai