OLEH
TA R.
MUHAMMAD
IR SYA D
AL
CII/I.13.09.837
FA R O U Q I
Pemisahan tanggung
jawab sektor
ATS dan Non ATS
flight.
Breakdown of
Coordination(BOC)
Lets see...
IDENTIFIKASI
MASALAH
data
:
Studi Pustaka
Deskriptif
Apron
ANALISIS MASALAH :
1.pihak TWR dan AMC jarang melakukan
koordinasi
2.AMC pasif dalam berkoordinasi
3.Minimnya fasilitas komunikasi
4.Tidak ada LOA antara kedua unit
TINJAUAN PUSTAKA
1.DOC. 4444 Chapter 10. point 4.1.2
2.DOC. 4444 Chapter 7 point 1.1.1
3.SKEP/302/V/2011
4.Civil Aviation Safety Regulation (CASR)
172 chapter 5.130
PEMECAHAN MASALAH
Jangka pendek
Meminta pihak Brieffing Office sebagai perantara dalam
berkoordinasi
Jangka panjang
1.
2.
3.
KESIMPULAN
1. Koordinasi antara unit Aerodrome Control Tower dengan Apron
Movement Control tidak berjalan dengan semestinya. Unit TWR
jarang menyampaikan ETA pesawat kepada unit AMC begitu pun
unit AMC hanya pasif menunggu adanya informasi dari unit TWR.
2. Kendala terkait dengan koordinasi antara unit Aerodrome
Control Tower KPNP Tanjung Pandan dan unit Apron Movement
Control Bandar Udara H.AS Hanandjoeddin terletak pada sarana
komunikasi yang kurang memadai dan tidak adanya prosedur
koordinasi yang baku antara kedua pihak, yang memiliki
kekuatan hukum dan bisa dijadikan acuan dalam pelaksanaan
koordinasi, dalam hal ini adalah Letter Of Agreement (LOA).
SARAN
Segera memperbaiki dan menambah sarana
komunikasi pada masing masing unit. Kedua
belah pihak melakukan pertemuan guna membuat
Letter Of Agreement antara kedua unit tersebut.
Dalam
SKEP/302/V/2011
tentang
lisensi
personel
bandar
udara
menyebutkan bahwa AMC merupakan
personel bandar udara yang memiliki
lisensi dan rating untuk melaksanakan
pengaturan dan pengawasan terhadap
ketertiban, keselamatan pergerakan lalu
lintas di apron serta pemarkiran atau
penempatan pesawat udara.
Back.
..
Back.
..