Anda di halaman 1dari 40

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Edisi 2 Tahun 2021


Media Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR

PENGATURAN
JASA KONSTRUKSI
DALAM
UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
38
11 Jasa Konstruksi Dalam
Terbitnya UU Cipta Kerja, Sinergi Kebijakan Untuk
Harapan Baru Pemulihan Pemulihan Ekonomi Nasional
Ekonomi Bangsa
DAFTAR
ISI

31
APLIKASI SIMPAN,
SOLUSI TERLAKSANANYA PBJ
YANG BERKUALITAS
Kementerian PUPR melaksanakan
pembangunan infrastruktur yg bersifat strategis
dan merupakan salah satu prioritas nasional
dimana setiap tahun total anggaran yang dikelola
oleh Kementerian PUPR cukup besar.

berita utama berita terkini liputan khusus


04 Pengaturan Jasa
Konstruksi Dalam
11 Terbitnya UU Cipta Kerja,
Harapan Baru Pemulihan 22 Dukungan Jasa Konstruksi
Pada Percepatan
Undang-Undang No.11 Ekonomi Bangsa
Pembangunan Infrastruktur
Tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja
16 Peraturan Pelaksanaan Bidang
Jasa Konstruksi Undang-
Untuk Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN)
Undang Cipta Kerja “Membawa
08 Perumusan Peraturan
Pemerintah Turunan
Harapan Baru Transformasi 33 Pengembangan Sistem
Informasi Jasa Konstruksi
Kelembagaan Jasa Konstruksi” (SIJK) Terintegrasi Melalui
Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja
19 Kemudahan Berusaha Jasa
Konstruksi Dalam Undang-
Teknologi Data Warehouse Dan
Konsep Interoperabilitas
Undang Cipta Kerja Dan
Relasinya Dengan Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN)

soft news
36 Pencatatan Sumber Daya
Material Dan Peralatan
25 Sertifikasi Kompetensi Dalam
Kacamata Undang-Undang
Konstruksi Dalam Rangka
Membangun Big Data Rantai
Cipta Kerja Dan Peraturan Pasok Konstruksi
Pemerintah Nomor 14 Tahun
2021 38 Jasa Konstruksi Dalam
Sinergi Kebijakan Untuk
27 Urgensi Standarisasi Biaya
Sertifikasi Tenaga Kerja
Pemulihan Ekonomi Nasional

Dalam Mendukung Tenaga


Kerja Konstruksi Kompeten

29 Sertifikasi Kompetensi
Tenaga Kerja Konstruksi
Masa Transisi:
Apa Dan Bagaimana?

dewan redaksi
Pembina/Pelindung: Direktur Jenderal Bina Konstruksi. Dewan Redaksi: Sekretaris Direktorat
Jenderal Bina Konstruksi, Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi, Direktur Kelembagaan
dan Sumber Daya Jasa Konstruksi, Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi, Direktur
Pengadaan Jasa Konstruksi, dan Direktur Keberlanjutan Konstruksi. Pimpinan Umum: Tri Berkah.
Edisi 2 Tahun 2021 Pimpinan Redaksi: Yosaphat Bisma Wikantyasa. Penyunting/Editor: Kristinawati Pratiwi Hadi,
Indri Eka Lestari, Hari Mahardika, Jannatin Clara Alverinna, Agus Firngadi, Anita Widyastuti, Nanang
Supriyadi. Redaksi Sekretariat: Dendy Rahadian, Utami Darma Setiawati, Arif Wicaksono, Galuh
Shinta Dewi, Maria Ulfa. Administrasi dan Distribusi: Fauzan, Aprilia Gayatri, Fotografer: Hari
Media Informasi dan Komunikasi Maradika.
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan ALAMAT REDAKSI
2 Rakyat
Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
| Edisi 2 | 2021 Gedung Utama Lt.10, Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
SALAM
REDAKSI

PENYESUAIAN PERATURAN
OMNIBUSLAW SEKTOR JASA
KONSTRUKSI

T
erbitnya UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Omnibus Law) secara
resmi pada 2 November 2020 memberikan harapan baru terutama untuk
pemulihan ekonomi nasional. Omnibus Law secara umum bertujuan untuk
mempercepat transformasi ekonomi dengan menyediakan lapangan kerja sebanyak-
banyaknya bagi para pencari kerja, memudahkan masyarakat, khususnya Usaha
Mikro Kecil (UMK) untuk membuka usaha baru, dan mendukung upaya pencegahan
dan pemberantasan korupsi.

Pada sektor konstruksi, terdapat lima (5) perubahan dan/atau penyesuaian peraturan
pelaksana sektor konstruksi yang tertuang dalam Undang-Undang No 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi dengan Undang-Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja, Penasaran Apa Saja Perubahannya? Simak dan Baca seluruh informasi terkait
hal tersebut dalam pembahasan khusus untuk para Pembaca setia Buletin Konstruksi
di Edisi 2 Tahun 2021.

Sebagai informasi, tujuan adanya pengaturan Cipta Kerja pada Sektor Konstruksi,
Pertama, pada sektor perizinan berusaha jasa konstruksi. Jika sebelumnya
persyaratan berusaha terdiri dari Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang diterbitkan
oleh Pemerintah Daerah/Kota dengan menyertakan SBU, SKA, dan SKTK yang
diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). Saat ini Persyaratan
berusaha jasa konstruksi terdiri dari SBU, SKK Konstruksi, dan NIB yang diterbitkan
oleh Pemerintah Pusat.

Kedua, perkuatan masyarakat jasa konstruksi, melalui pembentukan lembaga


sertifikasi untuk dapat melaksanakan sertifikasi. Ketiga, meningkatkan efisiensi,
transparasi, dan akuntabilitas pengadaan barang/jasa dengan melakukan integrasi
data jasa konstruksi diantaranya melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi (SIJK) dan
Sistem Informasi Pengalaman (SIMPAN) pada Bidang Pengadaan Barang/Jasa.

Selain itu, guna menjamin penyelenggaraan infrastruktur yang berkualitas melalui


penerapan konstruksi berkelanjutan, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK), dan pemenuhan Standar Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan Konstruksi harus dilakukan, guna mencegah terjadinya kecelakaan
konstruksi.

Terakhir, adalah adanya penguatan rantai pasok jasa konstruksi. Presiden Joko
Widodo, sudah menegaskan agar seluruh masyarakat Indonesia meningkatkan
penggunaan produk-produk dalam negeri. Termasuk dengan penggunaan bahan
material atau dikenal dengan rantai pasok jasa konstruksi, untuk mengoptimalkan
penggunaan produk dalam negeri.

Perubahan yang kecil, nantinya mampu membuahkan hasil yang besar. Mungkin
hal ini yang bisa kita sematkan pada Undang-Undang No11 Tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja, meski saat ini mengharuskan adanya perubahan di berbagai sektor.
Pasca diterbitkan Undang-Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
beberapa peraturan mengalami perubahan termasuk sektor Jasa Konstruksi. Salam
Konstruksi...!!!

3
| Edisi 2 | 2021
BERITA
UTAMA

PENGATURAN JASA KONSTRUKSI DALAM


UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
Oleh: Aprilia Gayatri, S.H.
(Perancang Peraturan Perundang-Undangan Ahli Muda)
dan Aulia Lintang Amurwaizzani, S.H.
(Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Pertama)

Dalam berbagai kesempatan, Presiden


RI Joko Widodo menyampaikan bahwa
penyediaan lapangan kerja menjadi
pekerjaan rumah yang harus segera
diselesaikan.

Pandemi covid-19 menambah angka pengangguran


yang sebelumnya telah ada. Untuk mengatasi ‘PR’
tersebut, menurut Presiden RI, pemerintah berkomitmen
untuk melakukan reformasi struktural, salah satunya di
bidang regulasi yang menurutnya masih banyak yang
kompleks serta birokrasi yang rumit.

“Kita semuanya tahu posisi nomor 1 di global complexity


index yang paling rumit di dunia dan itu harus kita akhiri.
Itulah semangat yang mendasari lahirnya UU Cipta Kerja,”
ujar Joko Widodo. Dengan demikian UU Cipta Kerja
yang digarap dengan metode Omnibus Law diharapkan Oleh karena itu, dalam dokumen Rencana Pembangunan
menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dan berdaya Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Badan Perencanaan
saing, dan tentunya memperbanyak lapangan pekerjaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Tahun 2020-2024,
untuk menyerap sebanyak mungkin tenaga kerja. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat
meningkat rata-rata 5,4 – 6,03 persen per tahun dan
Secara garis besar, terdapat beberapa kondisi yang yang pertumbuhan PDB per kapita sebesar 4,0 +/- 1 persen.
menjadi latar belakang penyusunan UU tentang Cipta
Kerja diantaranya: Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di
a. Di Indonesia saat ini hanya tersedia lapangan kerja kisaran 5% per tahun dengan realisasi investasi sebesar
bagi 2,5 juta orang per tahun, sementara itu sebanyak Rp601,3 triliun (data kuartal 3 – 2019). Sedangkan target
7 juta orang mencari pekerjaan; pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6% per
b. Masih banyaknya tumpang tindih regulasi, saat ini tahun untuk dapat menampung 2 juta pekerja baru. Hal
terdapat 8.451 peraturan pusat dan 15.965 peraturan ini memerlukan investasi baru sebesar Rp4.800 triliun (1%
daerah; pertumbuhan ekonomi diperkirakan memerlukan Rp800
c. Inefisiensi birokrasi (tumpang tindih kewenangan) triliun). Investasi tersebut bersumber dari pemerintah,
adalah masalah utama yang dihadapi usaha, di­sam­ BUMN, swasta, penanaman modal dalam negeri (PMDN),
ping isu korupsi dan akses pendanaan; dan penanaman modal asing (PMA).
d. Kemudahan berusaha Indonesia masih di peringkat
ke-73 masih di bawah beberapa negara ASEAN Berangkat dari hal tersebut, cita-cita besar lahirnya UU
se­perti Singapura (2), Malaysia (12), Thailand (21) dan tentang Cipta Kerja adalah untuk dapat melakukan
Vietnam (70); dan simplifikasi dan harmonisasi regulasi dan perizinan,
e. Produktivitas tenaga kerja rendah investasi yang berkualitas, penciptaan lapangan kerja

4
| Edisi 2 | 2021
Berita
UTAMA
yang berkualitas dan kesejahteraan men­­­­­­­dapat imbalan dan per­­la­­­ telah dimulai sejak bulan Oktober
pekerja dan pem­­berdayaan UMKM. kuan yang adil dan layak dalam 2019 yang ditandai dengan terbitnya
hubungan kerja; Keputusan Menteri Koordinator Bi­­­
Pertumbuhan ekonomi sebagaimana c. melakukan penyesuaian ber­­­ dang Perekonomian Republik Indo­­
yang dicita-citakan hanya dapat bagai aspek pengaturan yang nesia Nomor 318 Tahun 2019 ten­­­tang
terwujud apabila diiringi dengan ber­­­­­­kaitan dengan keberpihakan, Panitia Antar Kementerian dan/atau
upa­­­­­­ya peningkatan produktivitas, penguatan, dan perlindungan Antar Nonkementerian Pe­­­­nyusunan
investasi yang berkelanjutan, per­ bagi koperasi dan UMK-M serta UU tentang Cipta Kerja, tanggal 23
bai­­­kan pasar tenaga kerja, dan pe­­­­ in­­­­dustri nasional; Oktober 2019.
ningkatan kualitas Sumber Daya d. dan melakukan penyesuaian ber­­­
Manusia. Oleh kare­ nanya, UU ten­ bagai aspek pengaturan yang Masing-masing Kementerian/Lem­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­
tang Cipta Kerja dicanangkan berkaitan dengan peningkatan ba­­­ga yang peraturan perun­­dang-un­
dengan harapan mam­­­­pu menyerap ekosistem investasi, kemudahan dangannya terdampak UU ten­­­tang
te­­naga kerja Indonesia yang seluas- dan percepatan proyek strate­­ Cipta Kerja selanjutnya me­­­lakukan
luasnya di te­­­ngah persaingan yang gis nasional yang berorientasi
­ antara lain inventarisasi per­­­­ma­­­sa­­­
semakin kom­­­­­petitif dan tuntutan pada kepentingan nasional yang lahan peraturan perundang-un­dang­­
globalisasi ekonomi. Dalam Pasal 3 berlandaskan pada ilmu pe­­­­nge­­­ ­­an dalam rangka perizinan ber­­­­­­usaha
UU tentang Cipta Kerja disebutkan tahuan dan teknologi na­­sio­­nal dan investasi, menyusun konsep
bah­­­wa Undang-Undang ini memiliki dengan berpedoman pada ha­­ kebijakan, jangkauan dan arah pe­­­
tujuan untuk: luan ideologi Pancasila. ngaturan sesuai dengan ara­­­han
a. menciptakan dan mening­­­kat­­­­­­­­­­­­­kan Pre­­­­­­­­siden untuk menderegulasi per­­­­
lapangan kerja dengan mem­­­­­­­­­­­­be­­­ Teruntuk tujuan tersebutlah, pe­­­­ aturan yang tumpang tindih dan
rikan kemu­­dahan, perlindung­­­­­­­ nyesuaian dinilai perlu dilakukan meng­­­­­­hambat kemudahan berusaha
­­an, dan pem­­ber­­­daya­­­an ter­­­­­­­­­­ha­ dalam berbagai aspek pengaturan di Indonesia, hingga melaksanakan
­dap koperasi dan UMK-M ser­­­ta yang berkaitan dengan kemudahan, so­­­­­­­­­­­­­­­­sia­­­­lisasi dan konsultasi publik dari
industri dan perdagangan na­­­­­ perlindungan, dan pemberdayaan UU tentang Cipta Kerja.
sional sebagai upaya untuk koperasi dan usaha mikro, kecil,
da­­­pat menyerap tenaga kerja dan menengah, peningkatan eko­­­ Di Kementerian Pekerjaan Umum
Indonesia yang seluas-luasnya sistem investasi, dan percepatan dan Perumahan Rakyat, pelaksanaan
dengan tetap memperhatikan proyek strategis nasional, termasuk pem­­­­­­­bahasan UU Cipta Kerja diawali
ke­­­­­­­­­­­­­­­­­­seimbangan dan kemajuan an­­­­ pe­­­­ningkatan perlindungan dan ke­­­­­ dan didasari melalui Keputusan Men­­
tardaerah dalam kesatuan eko­­ sejahteraan pekerja. teri PUPR Nomor 1134/KPTS/M/2019
nomi nasional; tentang Pembentukan Tim Perumus
b. menjamin setiap warga negara Pembahasan Peraturan Perundang-Undangan Om­­­
memperoleh pekerjaan, serta Pembahasan UU tentang Cipta Kerja nibus Law di Kementerian Pekerjaan

5
| Edisi 2 | 2021
BERITA
UTAMA

Umum dan Perumahan Rakyat. Di­­ Ta­­­hun 2011 tentang Rumah Su­­ salah (DIM) untuk selanjutnya me­­­
mana pembahasan penyusunan RUU sun; lak­­ sanakan rapat kerja dengan
tentang Cipta Kerja dimulai pa­­da 21 5) Undang-Undang Nomor 2 Tahun Pemerintah dalam rangka men­­
November 2019. 2017 tentang Jasa Konstruksi; dengar­ kan penjelasan atas UU
6) Undang-Undang Nomor 6 Tahun tentang Cipta Kerja. Pembahasan
Kemudian pada 22 Januari 2020, 2017 tentang Arsitek; dan DIM dilakukan berdasarkan penge­
UU tentang Cipta Kerja sudah di­­ 7) Undang-Undang Nomor 17 lompokkan (klaster) bidang materi
tetapkan sebagai Program Legislasi Tahun 2019 tentang Sumber muatan yang ada di dalam UU.
Nasional (Prolegnas) 2020 di Dewan Daya Air. Khusus materi muatan di bidang
Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam UU Draft dan Naskah Akademik UU ten­­ ke­­­tenagakerjaan, dilakukan pada
tentang Cipta Kerja terdapat terdapat tang Cipta Kerja melalui Surat Pre­­ akhir pembahasan DIM. Hal ini di­­
79 Undang-Undang dan 1.203 Pasal siden Republik Indonesia Nomor maksudkan agar Badan Legislasi
yang terdampak oleh adanya UU R-06/Pres/02/2020 tanggal 7 Februari dapat secara optimal menerima
tentang Cipta Kerja. Undang-Undang 2020 diserahkan secara resmi ke­­ ber­ bagai saran dan masukan dari
ini terbagi dalam 11 klaster yaitu: pada DPR pada 12 Februari 2020 stakeholders dan para narasumber
1) Penyederhanaan Perizinan; ber­­­tempat di Gedung Nusantara yang ada.
2) Persyaratan Investasi; III, Komplek DPR Senayan yang
3) Ketenagakerjaan; diwakili oleh Menteri Koordinator Rapat Panitia Kerja Badan Legislasi
4) Kemudahan, Pemberdayaan, dan Bidang Perekonomian dan beberapa DPR RI memulai pembahasan DIM
Perlindungan UMKM; Menteri. RUU tentang Cipta Kerja dengan
5) Kemudahan Berusaha; Pemerintah pada 20 Mei 2020.
6) Dukungan Riset dan Inovasi; Dalam suratnya, Presiden Republik Ke­menterian PUPR khususnya, untuk
7) Administrasi Pemerintahan; Indonesia menugaskan Menteri Ko­­ membahas keterkaitannya dengan
8) Pengenaan Sanksi; ordinator Bidang Perekonomian, UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang
9) Pengadaan Lahan; Menteri Hukum dan Hak Asasi Ma­­­ Jasa Konstruksi, mendapatkan ke­­
10) Investasi dan Proyek Pemerintah; nusia, Menteri Keuangan, Menteri sempatan melakukan Rapat Panitia
dan Ketenagakerjaan, Menteri Dalam Kerja pada Rabu 9 September 2020
11) Kawasan Ekonomi. Negeri, Menteri Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Direktur Jenderal
dan Kehutanan, Menteri Agraria dan Bina Konstruksi. Pada Rapat tersebut
Untuk sektor Pekerjaan Umum dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan dilakukan pembahasan DIM RUU
Perumahan Rakyat terdapat 7 (tujuh) Nasional, Menteri Energi dan Sumber tentang Cipta Kerja materi Bab III
Undang-Undang terdampak yaitu: Daya Mineral, Menteri Koperasi dan Pasal 50 s.d Pasal 60 dengan 179 DIM
1) Undang-Undang Nomor 28 Usaha Kecil dan Menengah, Menteri yang dibahas. Untuk UU Nomor 2
Ta­­
hun 2002 tentang Bangunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Ge­­dung; Rakyat serta Menteri Pertanian baik yaitu pada DIM 3727 s.d 3911.
2) Undang-Undang Nomor 38 secara sendiri-sendiri maupun ber­­
Ta­­hun 2004 tentang Jalan; sama-sama untuk membahas Ran­­­ Direktur Jenderal Bina Konstruksi
3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun cangan Undang Undang ter­­sebut. dalam paparannya menyampaikan
2011 tentang Perumahan dan kon­sep pengaturan sektor Jasa Kons­
Kawasan Permukiman; DPR RI dalam hal ini Badan Legislasi truksi dalam RUU tentang Cipta Kerja
4) Undang-Undang Nomor 20 menyusun Daftar Inventaris Ma­­ meliputi:

6
| Edisi 2 | 2021
BERITA
UTAMA
1) Penyederhanaan IUJK; Jasa Konstruksi yaitu: bukan bagian dari sektor Jasa
a. Sesuai mekanisme OSS; a) Tentang registrasi peng­ Konstruksi sehingga disepakati
b. Sesuai NSPK Pemerintah alaman Badan Usaha tetap untuk dihapus dari RUU Cipta
Pu­sat. diatur dengan NSPK yang Kerja; dan
2) Tenaga Kerja Konstruksi Asing di­tetapkan oleh Pemerintah 4) Pengaturan Gubernur Sebagai
(TKA) Pusat; Wa­­­­kil Pemerintah Pusat dise­­
yaitu Penerbitan Rencana Peng­ b) Pengaturan Badan Usaha suaikan dengan kewenangan Pe­­­
gunaan Tenaga Kerja Asing Jasa Konstruksi Asing yang merintah Daerah.
(RPTKA) dan Izin Menggunakan berbentuk Kantor Perwakilan
Tenaga Kerja Asing (IMTA) dan Kerja Sama Modal pada Pembahasan UU tentang Cipta
me­ngikuti peraturan Pasal 33-34 UU Nomor 2 Ker­­­ja memasuki Rapat Pleno Badan
ketenagakerjaan. Tahun 2017 atau pada DIM Legislasi DPR RI pada 3 Oktober 2020
3818-3820, perlu dilakukan dan dilanjutkan dengan Pembicaraan
Proses Bisnis Perizinan Usaha di reformulasi kembali dengan TK II/Pengambilan Keputusan atas
Sektor Konstruksi semula pengajuan tidak menghilangkan esensi Pembahasan UU tentang Cipta Kerja
Izin Usaha diajukan ke OSS terpisah utamanya, dimana syarat pada 5 Oktober 2020.
dengan Registrasi Sertifikat Badan yang bersifat administratif
Usaha (SBU) dan Sertifikat Keahlian. diatur lebih lanjut dalam RPP UU tentang Cipta Kerja ini ke­­
Kemudian dalam RUU tentang Cipta Cipta Kerja. mudian diundangkan menjadi Un­­­
Kerja diubah menjadi Pengajuan 2) Pengaturan tentang Tenaga Ker­­ja dang-Undang Nomor 11 Tahun
Izin Usaha melalui OSS terintegrasi Konstruksi, pembahasannya 2020 tentang Cipta Kerja pada 2
dengan sistem Registrasi Sertifikat di­
tun­da dan akan dibahas No­­­­­­­vember 2020. Produk hukum ini
Badan Usaha dan Sertifikat Keahlian, bersamaan dengan sektor kete­ akan memberikan kepastian hukum
serta Setiap Badan Usaha dan Tenaga nagakerjaan. Persyaratan teknis dan kemudahan dengan adanya
Kerja Konstruksi mendapatkan satu terkait penggunaan Tenaga Kerja standar, khususnya terkait dengan
Nomor Induk Berusaha (NIB). Asing akan diatur lebih lanjut persyaratan dan proses perizinan
dalam Peraturan Pemerintah; berusaha. Sehingga diharapkan cita-
Secara garis besar poin-poin 3) Pengaturan terkait Usaha Pe­­­ cita bangsa Indonesia menjadi ung­­­
kesepakatan dalam rapat antara lain: nyediaan Bangunan me­ru­­pakan gul dan bersaing dapat ter­­wujud.*
1) Pengaturan Terkait Badan Usaha substansi terkait investasi dan

7
| Edisi 2 | 2021
BERITA
UTAMA

PERUMUSAN PERATURAN PEMERINTAH


TURUNAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11
TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
Oleh: Angelina Ana Marcelina & Yunus Fachrizal

Disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja (UU tentang
Cipta Kerja), membuat banyak perubahan dalam sistematika hukum dan peraturan di
Indonesia.
Masing-masing Kementerian/Lembaga (K/L) yang Bagaimanakah langkah penyelesaian RPP dan Raperpres
perundang-undangannya terdampak harus segera turunan UU tentang Cipta Kerja?. Penjelasannya adalah
melakukan penyesuaian terhadap peraturan di sektornya sebagai berikut:
masing-masing. Sehingga diharapkan implementasi 1) RPP NSPK Perizinan Berusaha:
UU Cipta Kerja dapat segera dilaksanakan dan tentunya a. Kementerian/ Lembaga (K/L) menyusun asesmen
memberikan dampak nyata ke masyarakat sebagaimana Risk Based Approach (RBA) dan menetapkan
diharapkan. tingkat risiko masing-masing perizinan;
b. K/L menyusun standar dan persyaratan untuk
Presiden Republik Indonesia dalam arahannya pada 7 masing-masing perizinan;
Oktober 2020, menginstruksikan kepada seluruh Menteri/ c. K/L menyusun proses (alur) penyelesaian
Kepala Lembaga untuk segera menyelesaikan Rancangan perizinan baik di K/L dan Pemerintah Daerah;
Peraturan Pemerintah (RPP) atau Rancangan Peraturan d. K/L menyusun ketentuan pembinaan dan
Presiden (Raperpres) yang diperlukan sebagai turunan pengawasan;
dari UU tentang Cipta Kerja. Arahan Presiden RI tersebut e. K/L menyusun jenis dan besaran sanksi
kemudian merupakan menjadi Izin Prakarsa dari peraturan administrasi.
perundang-undangan turunan UU Cipta Kerja yang akan 2) RPP Pelaksanaan UU Cipta Kerja pada Masing-Masing
disusun. Pemerintah wajib menyelesaikan peraturan Sektor:
perundang-undangan turunannya dalam jangka waktu 3 a. K/L menyusun substansi dan rumusan RPP (sesuai
bulan, atau paling lambat pada bulan Februari 2021. perintah UU tentang Cipta Kerja);

8
| Edisi 2 | 2021
BERITA
UTAMA
b. Peraturan pelaksanaan
diupayakan cukup 1 untuk
masing-masing K/L, kecuali
sifatnya spesifik.

Pemerintah memberikan
kesempatan kepada seluruh
masyarakat dan stakeholder untuk
memberikan masukan terhadap
RPP dan Raperpres yang disusun
oleh Kementerian/Lembaga agar
peraturan perundang-undangan
turunan UU tentang Cipta Kerja ini
dapat benar-benar dilaksanakan dan
operasional di lapangan. Tentunya
dengan tetap memperhatikan usulan
masyarakat, dimana masyarakat nasional yang mewakili beberapa substansi Peraturan Menteri PUPR
dapat menyampaikan aspirasinya sektor utama di UU tentang Cipta yang akan diangkat ke RPP tentang
melalui Portal Resmi UU tentang Kerja untuk duduk dalam Tim Serap Cipta Kerja.
Cipta Kerja. Aspirasi. Tim tersebut akan menerima
masukan serta aktif berkomunikasi Amanat UU tentang Cipta Kerja
Berbicara mengenai Portal resmi dengan berbagai pihak dalam khususnya dari UU tentang Jasa
UU tentang Cipta Kerja, sejak 20 penyusunan RPP dan Raperpres. Konstruksi yang akan diatur dalam
November 2020, Portal Resmi Peraturan Pemerintah yaitu:
yang dikelola oleh Kementerian Di sektor Jasa Konstruksi, dampak 1) Tanggung jawab dan
Koordinator Bidang Perekonomian terhadap UU Nomor 2 Tahun 2017 kewenangan serta perizinan
tersebut dapat diakses pada laman tentang Jasa Konstruksi terdapat berusaha (Pasal 10);
https://uu-ciptakerja.go.id/. Pada pada 33 Pasal yang diubah dalam 2) Penetapan bentuk dan kualifikasi
por­tal ini baik Kementerian/Lembaga UU tentang Cipta Kerja mencakup usaha (Pasal 20 ayat (4));
yang sedang menyusun RPP dan pengaturan kewenangan Pemerintah 3) Perizinan berusaha (Pasal 26);
Ra­perpres turunan UU tentang Cipta Pusat, Provinsi dan Kota/Kabupaten, 4) Sertfikasi dan registrasi badan
Kerja secara berkala memperbarui perijinan berusaha, kualifikasi usaha, registrasi pengalaman
ran­­­­­­­cangan dan infografis untuk usaha, Usaha Penyediaan Bangunan badan usaha (Pasa 30 ayat (3));
mem­­­permudah memberikan pema­ (penghapusan) dan penyelenggaraan 5) Penyelenggaraan usaha jasa
haman kepada masyarakat. usaha jasa konstruksi. konstruksi yang dikerjakan
sendiri atau melalui pengikatan
Hal ini juga ditegaskan oleh Menteri Dari pasal-pasal yang diubah jasa konstruksi (Pasal 38);
Koordinator Bidang Perekonomian, tersebut, terdapat 10 Pasal UU 6) Penyelenggaraan jasa konstruksi,
Airlangga Hartarto yang mengatakan tentang Jasa Konstruksi yang pengguna jasa, penyedia jasa
bahwa Pemerintah akan segera diamanatkan untuk diatur kedalam wajib memenuhi standar K4
menetapkan para Ahli dan tokoh RPP tentang Cipta Kerja dan terdapat (Pasal 59);

9
| Edisi 2 | 2021
BERITA
UTAMA
7) Perizinan berusaha bagi LPPK 4) Permen PUPR Nomor 21/ penyusunan dalam kegiatan kon­
(Pasal 69 ayat (6)); PRT/M/2019 tentang Sistem sinyasi yang dilaksanakan pada
8) Registrasi dan tata cara pem­ Ma­najemen Keselamatan Kons­ 15-18 Oktober 2020. Konsinyasi
berian daftar pengalaman pro­ truksi; ter­­sebut menghasilkan draft awal
fesional (Pasal 72); 5) Permen PUPR Nomor 1 Tahun RPP Cipta Kerja perubahan Per­
9) Penyelenggaraan sebagian ke­­ 2020 tentang Standar dan Pe­­ aturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
we­nangan Pemerintah Pusat (Pa­ doman Pengadaan Pekerjaan 2020 tentang Peraturan Pe­­­lak­­­sa­­
sal 84 ayat (7)); Kons­truksi Terintegrasi Rancang na­­an UU Nomor 2 Tahun 2017 ten­­
10) Redaksional Sanksi (Pasal 102). Bangun melalui Penyedia seba­ tang Jasa Konstruksi, RPP ten­tang
gaimana telah diubah dengan Penyelenggaraan Perizinan Berusa­­­­­­­­
Sedangkan Substansi 7 (tujuh) Per­ Per­aturan Menteri PUPR Nomor ha (bidang Jasa Konstruksi) dan
­­
aturan Menteri yang diangkat ke RPP 25 Tahun 2020; Raperpres Hak Keuangan dan Fa­­si­­
tentang Cipta Kerja yaitu: 6) Permen PUPR Nomor 45/ litas Lembaga Pengembangan Jasa
1) Permen PUPR Nomor 09 Ta­hun PRT/M/2015 tentang Pengem­ Konstruksi.
2020 tentang Lembaga Pe­­ngem­ bangan Keprofesian Ber­ke­lan­
bangan Jasa Konstruksi; jutan Tenaga Ahli Konstruksi Selanjutnya, untuk membahas RPP
2) Permen PUPR Nomor 10 Tahun Indonesia; dan dan Raperpres telah dilakukan kon­
2020 tentang Akreditasi Asosiasi 7) Permen PUPR Nomor 05/ sultasi publik pada 26 November
Badan Usaha Jasa Konstruksi, PRT/M/2015 tentang Pedoman 2020 untuk mengumpulkan ma­­
Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi, Umum Implementasi Kons­truk­­­­­­­­­­­si sukan-masukan dari masyarakat Jasa
dan Asosiasi Terkait Rantai Pasok Ber­kelanjutan pada Pe­­nye­­­leng­­­­­­­­ Kons­truksi, sehingga peraturan ini
Konstruksi; garan Infrastruktur Bi­­­­­dang Pe­­­­ker­ dapat diterapkan secara ope­rasional
3) Permen PUPR Nomor 14 Tahun jaan Umum dan Per­mu­­kiman. dan mendukung tujuan Pemerintah
2020 tentang Standar dan Pe­­ untuk memperluas lapangan pe­­ker­
doman Pengadaan Jasa Kons­ Direktorat Jenderal Bina Konstruksi jaan dan mem­per­mudah ber­usa­­­ha di
truksi Melalui Penyedia; Kementerian PUPR telah melakukan Indonesia.*

10
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI

TERBITNYA UU CIPTA KERJA, HARAPAN


BARU PEMULIHAN EKONOMI BANGSA
Oleh: Aprilia Gayatri, S.H.
(Perancang Peraturan Perundang-Undangan Ahli Muda)
dan Aulia Lintang Amurwaizzani, S.H.
(Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Pertama)

Lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU tentang Cipta
Kerja) memberi harapan baru bagi pemulihan ekonomi bangsa Indonesia, terutama
pasca pandemi covid-19.

Hal ini mengingat cita-cita yang hendak dicapai oleh 1. Risiko Rendah (RR), hanya Nomor Induk Berusaha
undang-undang yang dibentuk dengan omnibus law ini (NIB);
adalah terciptanya lapangan pekerjaan baru sebanyak- 2. Risiko Menengah Rendah (RMR) dengan NIB dan
banyaknya, memudahkan masyarakat khususnya Usaha Sertifikat Standar (Pernyataan);
Mikro Kecil (UMK) untuk usaha baru, dan mendukung 3. Risiko Menengah Tinggi dengan NIB dan Sertifikat
upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Standar (verifikasi);
4. Risiko Tinggi dengan NIB dan Izin (verifikasi)
Setelah diterbitkannya UU tentang Cipta Kerja pada 2
November 2020, Kementerian/Lembaga yang peraturan Implementasi melalui Online Single Submission (OSS)
perundang-undangannya terdampak, segera menyusun yakni: RR dan RMR akan dapat selesai di OSS dan
dan menyesuaikan Peraturan Pelaksanaan turunan dari dilakukan pembinaan serta pengawasan. Sedangkan
UU tentang Cipta Kerja. Peraturan Pelaksanaan (PP) UU Risiko Menengah Tinggi (RMT) dan Risiko Tinggi (RT)
tentang Cipta Kerja terbagi atas 11 Klaster pengaturan dilakukan penyelesaian NIB di OSS serta dilakukan
menurut substansinya yaitu: verifikasi syarat/standar oleh Kementerian/Lembaga/
1. Perizinan dan Kegiatan Usaha Sektor, 15 PP Daerah dan dilaksanakan pengawasan terhadapnya.
2. Koperasi dan UMKM serta Badan Usaha Milik Desa, 4 Saat ini Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
PP sedang mengembangkan sistem OSS untuk dapat segera
3. Investasi, 4 PP dan 1 Perpres mengimplementasikan kemudahan perizinan berusaha,
4. Ketenagakerjaan, 4 PP yang ditargetkan paling lambat sekitar bulan Juli 2021.
5. Fasilitas Fiskal, 3 PP
6. Penataan Ruang 3 PP dan 1 Perpres Sektor Jasa Konstruksi
7. Lahan dan Hak atas Tanah, 5 PP Kemudian bagaimana dengan sektor konstruksi jasa
8. Lingkungan Hidup, 1 PP konstruksi?. Pada sektor Jasa Konstruksi, beberapa
9. Konstruksi dan Perumahan 5 PP dan 1 Perpres peraturan pelaksana dari Undang-Undang No. 11 Tahun
10. Kawasan Ekonomi, 2 PP 2020 tentang Cipta Kerja yang berkaitan dengan Jasa
Konstruksi, antara lain:
Peraturan Pelaksanaan tersebut menciptakan era 1. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
baru berusaha dengan mengedepankan kemudahan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
perizinan dan investasi. Peraturan pelaksanaan dalam 2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang
klaster perizinan dan kegiatan usaha sektor mengubah Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22
pendekatan kegiatan berusaha dari berbasis izin ke Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2
berbasis risiko (Risk Based Approach/RBA). Sedangkan Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
cakupan kegiatan berusaha mengacu ke Klasifikasi Baku 3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2021 tentang
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Tahun 2020. Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2017 tentang
Arsitek;
Berdasarkan informasi dari Kementerian Koordinator 4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Bidang Perekonomian, kedepannya tata cara penerapan Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
RBA adalah: 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

11
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI
dengan Lembaga Sertifikasi Badan
Usaha Jasa Konstruksi (LSBU) dan
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
kemudian akan melanjutkan
permohonan Pelaku Usaha ke proses
selanjutnya. Apabila permohonan
disetujui, dalam waktu paling lambat
15 (lima belas) hari akan diterbitkan
NIB dan SBU konstruksi atau Sertikat
Kompetensi Kerja SKK konstruksi.

Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun


2021 mewajibkan pelaku usaha yang
bergerak di bidang Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat untuk:
1. melaporkan setiap penggantian
5. Raperpres Hak Keuangan dan Perizinan Berusaha pada sektor tenaga kerja konstruksi;
Fa­
silitas Lembaga Pengem­ Pekerjaan Umum dan Perumahan 2. memenuhi persyaratan yang
bang­an Jasa Konstruksi. Rakyat mencangkup sektor Jasa berkaitan dengan jumlah
Konstruksi, Sumber Daya Air dan minimum peralatan utama untuk
Perubahan sistematika hukum dan Bina Marga. Dalam subsektor Jasa setiap subklasikasi;
peraturan yang disebabkan oleh Konstruksi sendiri terdapat beberapa 3. memiliki dan memperpanjang
Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 kegiatan usaha yang menggunakan SBU konstruksi bagi Badan Usaha
be­serta peraturan-peraturan pe­­lak­ pendekatan Perizinan Berusaha Jasa Konstruksi (BUJK);
sanaannya sebagaimana yang telah Berbasis Risiko, antara lain: Jasa 4. memiliki dan memperpanjang
disebutkan memberikan dam­ pak Konsultasi Konstruksi, Pekerjaan SKK konstruksi bagi tenaga kerja
bagi penyelenggaraan sektor Jasa Konstruksi, dan Pekerjaan Konstruksi konstruksi;
Kons­truksi, antara lain: Terintegrasi. 5. menyampaikan laporan kegiatan
1) Penyederhanaan Perizinan usaha tahunan melalui aplikasi
Berusaha Sebelum disahkannya UU tentang usaha jasa konstruksi yang
Peraturan yang dimaksud disini Cipta Kerja, untuk melakukan proses berupa sistem informasi jasa
satunya adalah Peraturan Pe­­ bisnis di sektor Jasa Konstruksi, konstruksi terintegrasi;
merintah No. 5 Tahun 2021 tentang Pelaku Usaha memerlukan Izin 6. mencatat kegiatan badan usaha
Pe­nyelenggaraan Perizinan Berusaha Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang dan usaha perseorangan;
Ber­­ basis Risiko. Perizinan Berusaha diterbitkan oleh masing-masing 7. memenuhi persyaratan yang
Berbasis Risiko adalah Perizinan Pemerintah Daerah domisili beserta berkaitan dengan kantor
Berusaha berdasarkan tingkat Sertifikat Badan Usaha (SBU) perwakilan Badan Usaha Jasa
Risiko kegiatan usaha. Perizinan Konstruksi, Sertikat Kompetensi Konstsruksi Asing (BUJKA) dan
Ber­­­usaha Berbasis Risiko dilakukan Kerja (SKK) Konstruksi, dan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi
berdasarkan penetapan tingkat Keterampilan Kerja (SKTK) Konstruksi (BUJK) Penanaman Modal Asing.
Risiko dan peringkat skala kegiatan yang dikeluarkan oleh Lembaga
usaha meliputi UMK-M dan/atau Pengembangan Jasa Konstruksi Pelanggaran terhadap salah satu
usaha besar dimana tingkat Risiko (LPJK). Setelah disahkannya UU kewajiban tersebut dapat dikenakan
tersebut kemudian akan menentukan tentang Cipta Kerja, mekanisme sanksi administratif, antara lain:
jenis Perizinan Berusaha. perizinan disederhanakan dengan 1. Peringatan tertulis;
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Sertifikat Standar Perizinan Berusaha 2. Pengenaan denda administratif;
Berbasis Risiko bertujuan untuk yang meliputi SBU Konstruksi, 3. Penghentian sementara kegiatan
meningkatkan ekosistem investasi Sertikat SKK Konstruksi, dan NIB yang usaha;
dan kegiatan berusaha, melalui diterbitkan oleh Pemerintah Pusat 4. Daftar Hitam; dan/atau
pelaksanaan penerbitan Perizinan melalui Lembaga OSS. 5. Pencabutan perizinan berusaha.
Berusaha secara lebih efektif dan
sederhana tanpa mengesampingkan Pelaku usaha dapat melakukan 2) Penguatan Masyarakat Jasa
pengawasan kegiatan usaha yang permohonan pengajuan Perizinan Konstruksi
transparan, terstruktur, dan dapat Berusaha melalui laman Lembaga OSS Perubahan UU No. 2 Tahun 2017
dipertanggungiawabkan sesuai (oss.go.id) dengan menyertakan data tentang Jasa Konstruksi oleh
ketentuan peraturan perundang- pendukung yang dipersyaratkan. Undang-Undang No. 11 Tahun 2020
undangan. Lembaga OSS yang telah terintegrasi tentang Cipta Kerja mengakibatkan

12
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI
terjadinya perubahan pada Peraturan bahwa salah satu unsur yang dapat asosiasi profesi pembentuknya
Pemerintah No. 22 Tahun 2020 menjadi pengurus LPJK adalah - Jabatan operator, teknisi/analis
sebagai peraturan pelaksananya. Asosiasi Badan Usaha Terakreditasi. dan ahli
Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun Dalam Peraturan Pemerintah b. LSP yang dibentuk Lembaga
2021 diterbitkan untuk merubah ini, disebutkan bahwa Asosiasi Pendidikan
beberapa substansi dalam Peraturan Badan Usaha Terakreditasi dapat - peserta didik lulusan dari
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 membentuk Lembaga Sertifikasi lembaga pendidikan tersebut;
tentang Peraturan Pelaksanaan Badan Usaha Jasa Konstruksi (LSBU) - Tenaga Kerja Konstruksi pada
UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa yang bertugas melakukan sertifikasi Kualifikasi jabatan ahli bagi
Konstruksi. pada Badan Usaha Jasa Konstruksi. perguruan tinggi, jabatan analis
LSBU yang dibentuk oleh Asosiasi atau teknisi bagi politeknik,
Peraturan Pemerintah No. 14 Badan Usaha Terakreditasi harus dan jabatan operator bagi
Tahun 2021 merubah beberapa dengan lisensi yang dikeluarkan LPJK. sekolah menengah kejuruan
substansi mengenai pengaturan - Tenaga Kerja Konstruksi
Jasa Konstruksi, termasuk Selain Asosiasi Badan Usaha pada semua Klasifikasi dan
kedalamnya mengenai Masyarakat Terakreditasi, salah satu unsur subklasifikasi bidang keilmuan
Jasa Konstruksi. Dalam Peraturan lainnya adalah Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi yang sesuai
Pemerintah No. 14 Tahun 2021 Terakreditasi. Asosiasi Profesi dengan jurusan atau bidang
disebutkan bahwa penyelenggaraan Terakreditasi dapat membentuk studi yang dimiliki lembaga
sebagian kewenangan Pemerintah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) pendidikan
Pusat mengikutsertakan Masyarakat yang dapat melaksanakan kegiatan c. LSP yang dibentuk Lembaga
Jasa Konstruksi, dimana sebagian sertifikasi profesi. LSP juga dapat Pelatihan Kerja Swasta
kewenangan tersebut dilakukan dibentuk oleh Lembaga Pendidikan - 1 Klasifikasi dan maksimal 5
oleh 1 (satu) lembaga yang dibentuk dan Pelatihan yang Memenuhi Subklasifikasi
berdasarkan Peraturan Pemerintah Syarat. Pembentukannya harus - Jabatan operator, teknisi/
ini yaitu Lembaga Pengembangan mendapatkan lisensi sesuai dengan analis, dan ahli
Jasa Konstruksi yang selanjutnya ketentuan peraturan perUndang- d. LSP yang dibentuk Lembaga
disingkat LPJK. Undangan yang berlaku setelah Pelatihan Kerja Pemerintah
sebelumnya mendapatkan - Semua klasifikasi dan
LPJK tersusun atas sekretariat dan rekomendasi dari Menteri. Lembaga subklasifikasi pada jabatan
pengurus, dimana pengurus dapat Sertifikasi Badan Usaha Jasa operator dan teknisi/analis.
terdiri dari beberapa unsur yaitu: Konstruksi (LSBU) dan Lembaga - Semua klasifikasi dan
a. Asosiasi Badan Usaha Jasa Sertifikasi Profesi (LSP) keduanya subklasifikasi pada jabatan
Konstruksi yang terakreditasi; terintegrasi dengan Lembaga OSS ahli untuk ASN pada unit LPK
b. Asosiasi Profesi yang yang kemudian diperuntukkan untuk dan Instansi induknya serta
terakreditasi; mempermudah Pelaku Usaha Jasa jejaringnya
c. institusi Pengguna Jasa Konstruksi mengajukan permohonan e. LSP yang dibentuk Pelatihan
Konstruksi yang memenuhi Perizinan Berusaha. Kerja Perusahaan
kriteria; - Semua klasifikasi dan
d. perguruan tinggi atau pakar yang LSBU diperuntukkan bagi Badan subklasifikasi sesuai bidang
memenuhi kriteria; dan Usaha Jasa Konstruksi yang perusahaan induknya
e. Asosiasi Terkait Rantai Pasok yang menjalankan proses bisnis di sektor - Jabatan operator, teknisi/
terakreditasi Jasa Konstruksi. Setiap badan usaha analis, dan ahli
yang mengerjakan Jasa Konstruksi
Pengurus LPJK diusulkan oleh wajib memiliki Sertifikat Badan Ketentuan lebih lanjut mengenai hak
Menteri setelah dinyatakan lulus uji Usaha yang masih berlaku. Sertifikat keuangan dan fasilitas LPJK sendiri
kelayakan dan kepatutan kepada ini yang kemudian digunakan akan diatur lebih lanjut dengan
Dewan Perwakilan Rakyat Republik sebagai Sertifikasi Standar Perizinan Peraturan Presiden. Peraturan
Indonesia. Usulan calon pengurus Berusaha. Presiden ini dimaksudkan sebagai
tersebut berjumlah 2 kali jumlah pedoman dalam memberikan
pengurus yang akan ditetapkan. Sedangkan lingkup tugas sertifikasi Hak Keuangan dan Fasilitas LPJK
Jumlah Pengurus LPJK paling banyak yang dilakukan LSP dikategorikan sesuai dengan amanat Peraturan
sejumlah 7 orang dengan masa menurut unsur yang membentuknya, Pemerintah No. 14 Tahun 2021 Pasal
jabatan kepengurusan selama 4 yaitu: 6U. Dalam Raperpres disebutkan
tahun. a. LSP yang dibentuk Asosiasi bahwa Hak Keuangan dan Fasilitas
Profesi Terakreditasi adalah hak setiap pengurus untuk
Sebagaimana telah disebutkan - Klasifikasi dan Subklasifikasi memperoleh pendapatan berupa

13
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI
gaji, tunjangan, dan fasilitas yang proses pembangunan infrastruktur. penyelenggaraan sektor Jasa
mendukung pekerjaan selaku Selain itu, pencatatan data Konstruksi, Peraturan Pemerintah
pengurus. pengalaman juga berfungsi sebagai No. 14 Tahun 2021 menegaskan
transparansi profesionalisme dan bahwa penyelenggaraan Jasa
3) Efisiensi, Transparansi dan daya saing penyedia jasa. Kinerja Konstruksi untuk mendirikan
Akuntabilitas Penyelenggaraan Penyedia Jasa sebagaimana bangunan gedung dan/atau
Jasa Konstruksi didasarkan pada laporan kinerja bangunan sipil harus memenuhi
Selain penguatan Masyarakat Jasa yang meliputi kinerja tahunan dan prinsip berkelanjutan, sumber daya,
Konstruksi, Peraturan Pemerintah kinerja sesaat. Selanjutnya, Menteri dan siklus hidup bangunan gedung
No. 14 Tahun 2021 juga menekankan dapat mengumumkan daftar dan/atau bangunan sipil. Prinsip ini
pada peningkatan efisiensi, penyedia mampu berdasarkan hasil kemudian disebut sebagai Konstruksi
transparansi dan akuntabilitas kinerja Penyedia Jasa sebagaimana Berkelanjutan.
penyelenggaraan Jasa Konstruksi. dimaksud kepada Masyarakat Jasa
Salah satu contoh dari peningkatan Konstruksi. Konstruksi Berkelanjutan
efisiensi adalah dengan adanya sebagaimana dimaksud mempunyai
penyederhanaan Perizinan Berusaha 4) Penguatan Rantai Pasok Jasa 3 (tiga) pilar dasar meliputi:
di sektor Jasa Konstruksi. Lembaga Konstruksi a. secara ekonomi layak dan dapat
OSS telah mengintegrasikan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun meningkatkan kesejahteraan
sistemnya dengan Badan Usaha LSBU 2021 mengatur bahwa sumber daya masyarakat;
dan LSP untuk mempermudah dan material dan peralatan konstruksi b. menjaga pelestarian lingkungan;
mempersingkat alur permohonan yang digunakan dalam Pekerjaan dan
pengajuan Perizinan Berusaha di Konstruksi yaitu sumber daya material c. mengurangi disparitas sosial
sektor Jasa Konstruksi. Kembali dan sumber daya peralatan, harus masyarakat.
lagi kepada visi dari perancangan telah lulus uji dan mengoptimalkan
Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 penggunaan produk dalam negeri. Dalam hal penyelenggaraannya,
tentang Cipta Kerja, bahwasanya Selain itu, demi adanya ketertiban Konstruksi Berkelanjutan terbagi
peningkatan efisiensi, transparansi dan integrasi data maka terhadap menjadi beberapa tahapan, yaitu:
dan akuntabilitas penyelenggaraan sumber daya material dan peralatan a. perencanaan umum;
Jasa Konstruksi perlu ditingkatkan konstruksi dilakukan pencatatan b. pemograman;
untuk meningkatkan iklim usaha menggunakan SIJK terintegrasi. c. pelaksanaan Konsultasi
yang dapat mendorong penyerapan Pencatatan sumber daya material d. pelaksanaan Pekerjaan
investasi untuk penyelenggaraan dan pelaratan konstruksi bertujuan Konstruksi
pembangunan infrastruktur. untuk:
a. menyiapkan pangkalan data Pada tahap pelaksanaan Pekerjaan
Dalam UU tentang Cipta Kerja sumber daya material dan Konstruksi, perlu adanya pemenuhan
disebutkan bahwa Pemerintah peralatan Konstruksi; Standar Keamanan, Keselamatan,
Pusat memiliki kewenangan untuk b. meminimalkan ketidakpastian Kesehatan, dan Keberlanjutan
mengembangkan Sistem Informasi informasi terkait ketersediaan (Standar K4). Standar Keamanan,
Jasa Konstruksi. Sistem Informasi sumber daya material dan Keselamatan, Kesehatan, dan
Jasa Konstruksi (SIJK) sendiri adalah peralatan Konstruksi sesuai Keberlanjutan adalah pedoman
penyelenggaraan penyediaan data dengan Standar Nasional teknis keamanan, keselamatan,
dan informasi Jasa Konstruksi yang Indonesia; kesehatan tempat kerja konstruksi,
didukung oleh teknologi informasi c. menjamin terselenggaranya dan perlindungan sosial tenaga
dan telekomunikasi. pembangunan infrastruktur yang kerja, serta tata lingkungan setempat
tepat mutu, tepat waktu, dan dan pengelolaan lingkungan hidup
Dalam Peraturan Pemerintah No. tepat biaya; dan dalam penyelenggaraan Jasa
14 Tahun 2021 disebutkan bahwa d. mendukung pemenuhan Konstruksi. Pemenuhan Standar K4
Setiap badan usaha Jasa Konstruksi Standar Keamanan, Keselamatan, diperlukan untuk meminimalisir
dan Tenaga Kerja Konstruksi harus Kesehatan, dan Keberlanjutan terjadinya kegagalan bangunan.
melakukan pencatatan pengalaman
badan usaha kepada Pemerintah 5) Infrastruktur Berkelanjutan Undang-Undang No. 11 Tahun
Pusat. Pencatatan tersebut dilakukan Pengembangan infrastruktur yang 2020 tentang Cipta Kerja disahkan
melalui LPJK dan menggunakan dapat menunjang pertumbuhan untuk melaksanakan reformasi
SIJK terintegrasi. Data pengalaman ekonomi merupakan salah satu regulasi dalam rangka penciptaan
yang dicatatkan berfungsi untuk pertimbangan disahkannya lapangan kerja yang mampu
meningkatkan kualitas pengadaan Undang-Undang No. 11 Tahun menyerap tingginya pertumbuhan
barang/jasa dan mengefisienkan 2020 tentang Cipta Kerja. Dalam penduduk Indonesia. Hal tersebut

14
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI
pelaksanaannya. Dimana Peraturan
Pemerintah No. 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko mengamanatkan
pembentukan Peraturan Menteri
yang mengatur tentang standar
kegiatan usaha dan/atau standar
produk di sektor Jasa Konstruksi.
Sedangkan Peraturan Pemerintah
No. 14 Tahun 2021 mengamanatkan
beberapa peraturan lanjutan antara
lain:
a. Pengaturan oleh Peraturan
Sumber foto: http://ekon.go.id
Menteri
- Pencatatan sumber daya
material dan peralatan
dilakukan dengan mendorong diharapkan dapat menarik minat konstruksi
peningkatan investasi di Indonesia, penyedia jasa sehingga iklim usaha - Dokumen kontrak konstruksi
mengembangkan sektor UMK-M Jasa Konstruksi lebih berkembang di yang terstandar
termasuk koperasi melalui dukungan Indonesia. - Kegagalan bangunan dan
riset dan inovasi. Dengan demikian penilai ahli
UMK-M termasuk koperasi dapat Kemudian Peraturan Pemerintah No. - Konstruksi Berkelanjutan, tata
berkembang dan mampu bersaing 14 Tahun 2021 tentang Perubahan cara penjaminan mutu dan
di dunia usaha, sekaligus mendorong atas Peraturan Pemerintah No. 22 pengendalian mutu pekerjaan
percepatan dan kelancaran Investasi Tahun 2021 tentang Peraturan konstruksi
Pemerintah dan Proyek Pemerintah Pelaksanaan Undang-Undang No. 2 - Rancangan Konseptual SMKK
yang menjadi sumber penciptaan Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, - Sistem Manajemen
lapangan kerja. yang memberikan dampak yang Keselamatan Konstruksi
signifikan dalam pelaksanaan Jasa b. Peraturan Presiden
Demi mewujudkan sasaran Konstruksi. Dimana Masyarakat Jasa - Hak Keuangan dan Fasilitas
pembentukannya, arah pengaturan Konstruksi diperkuat kedudukannya LPJK
diarahkan kepada unsur dengan tujuan terciptanya - Ketentuan Pemilihan
penyederhanaan dan menciptakan pengembangan usaha berkelanjutan penyedia Jasa konstruksi
kemudahan perlindungan yang dan pengembangan keprofesian yang menggunakan sumber
dinilai dapat meningkatkan laju berkelanjutan. Selain penguatan pembiayaan dari keuangan
pertumbuhan produksi nasional Masyarakat Jasa Konstruksi, negara
sehingga berimplikasi signifikan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun
pada pertumbuhan ekonomi. 2021 juga menekankan pada Peraturan Turunan UU tentang Cipta
Dalam penerapannya di sektor peningkatan efisiensi, transparansi Kerja akan mulai disosialisasikan
Jasa Konstruksi, UU tentang Cipta dan akuntabilitas penyelenggaraan pada bulan Maret s.d bulan Juli 2021
Kerja mengamanatkan beberapa Jasa Konstruksi. yang diharapkan dapat menjangkau
peraturan pelaksana yang berkaitan. seluruh stakeholder sektor Jasa
Hasil dari perundangan-undangan Selain itu, penerapan Sistem Konstruksi. Yang tentunya diharapkan
tersebut kemudian memberikan Informasi Jasa Konstruksi terintegrasi cita-cita kita semua bahwa UU Cipta
dampak inovatif dalam tatanan diharapkan dapat meningkatkan Kerja akan mendorong reformasi
hukum dan regulasi Jasa Konstruksi. kualitas pengadaan barang/ struktural dan transformasi ekonomi
jasa dengan pecatatan sumber akan segera terwujud, melalui
Sebagaimana sudah dibahas daya material dan peralatan simplifikasi dan harmonisasi regulasi
sebelumnya, Peraturan Pemerintah konstruksi, mengefisienkan proses dan mekanisme perizinan berusaha,
No. 5 Tahun 2021 tentang pembangunan infrastruktur yang sekaligus menghindari terjadinya
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha berkelanjutan, dan transparansi penyimpangan dalam proses
Berbasis Risiko memberikan dampak profesionalisme dan daya saing perizinan berusaha, memberikan
penyederhanaan Perizinan Berusaha penyedia jasa. kepastian hukum dan memberikan
bagi Pelaku Usaha yang hendak kemudahan bagi pelaku usaha.
melakukan usaha di bidang Jasa Yang harus dipersiapkan selanjutnya Dengan demikian pemulihan
Konstruksi. Penyederhanaan ini adalah penyiapan aturan ekonomi akan segera tercipta.*

15
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI
PERATURAN PELAKSANAAN BIDANG JASA
KONSTRUKSI UNDANG-UNDANG CIPTA
KERJA
“Membawa Harapan Baru Transformasi
Kelembagaan Jasa Konstruksi”
Oleh: Mukhtar Rosyid Harjono,, S.SI, MT dan Nurasih Asriningtyas, ST

Terbitnya Undang-Undang Nomor 11


Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang
diundangkan pada tanggal 2 November
2020 membawa harapan baru di bidang
jasa konstruksi.

Harapan tersebut diwujudkan dalam bentuk jaminan iklim penciptaan lapangan kerja baru masih belum ber­­
kemudahan usaha dan investasi, perlindungan, dan sahabat. Oleh dari itu dalam rangka proses pemulihan
pemberdayaan koperasi dan UMKM, peningkatan eko­ ekonomi terutama penciptaan lapangan kerja bagi ma­­­
sistem investasi dan percepatan proyek strategis nasional, syarakat UU Cipta Kerja ini diterbitkan. UU Cipta Kerja
termasuk perlindungan dan kesejahteraan pekerja. Inilah diharapkan dapat meningkatkan kemudahan berusaha
maksud dari diterbitkannya UU Cipta Kerja yaitu pe­­ di Indonesia yang selama ini menghambat penciptaan
nyederhanaan, sinkronisasi, dan pemangkasan regulasi lapangan kerja.
yang menghambat penciptaan lapangan kerja.
Terdapat 7 Undang-Undang Sektor PUPR yang terdampak
Menilik Kembali beberapa waktu lalu, latar belakang UU Cipta kerja ini. Salah satunya adalah Undang-Undang
terbitnya UU Cipta Kerja ini berawal dari kebutuhan atas Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (UUJK).
lapangan kerja baru yang sangat mendesak. Berdasarkan Terdapat 33 Pasal terdapat pada UUJK terkait kewenangan
Data dan Informasi BPS bahwa Indonesia akan memasuki Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota/Kabupaten, Perizinan
puncak bonus demografi pada periode 2020-2030 yang Berusaha, Kualifikasi Usaha, Penghapusan Usaha Pe­­­
pada periode tersebut, struktur penduduk Indonesia nyediaan Bangunan, dan Penyelenggaraan Usaha Jasa
sebagian besar akan diisi oleh penduduk usia muda Konstruksi.
produktif berusia 20-39 tahun.
Terbitnya UU Nomor 2/2017 tentang Jasa Konstruksi 4
Adanya pandemi COVID-19 juga telah menyebabkan tahun yang lalu membawa semangat perubahan terhadap
sektor ketenagakerjaan terganggu. Data BPS bulan dinamika jasa konstruksi dengan tujuan mereformasi tata
Agustus 2020 menunjukkan ada sekitar 9,7 juta kelola jasa konstruksi, kelembagaan jasa konstruksi, dan
pe­nganggur dengan tingkat pengangguran terbuka peran masyarakat jasa konstruksi. Peraturan pelaksanaan
sebesar 7,07% sehingga ada kenaikan jumlah dan tingkat UUJK antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
pe­­­ngangguran yang signifikan akibat dampak pandemi. 2020 tentang Peraturan Pelaksana UU Nomor 2 Tahun
Ditambah dengan adanya tantangan yang dihadapi 2017 tentang Jasa Konstruksi yang diundangkan pada 24
Indonesia dalam menciptakan lapangan pekerjaan, yaitu April 2020 serta Peraturan Menteri PUPR Nomor 9 Tahun

16
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI
bentukan peraturan perundang-
undangan yang telah diubah dengan
UU No 15 Tahun 2019. Harmonisasi
peraturan perundang-undangan di­­­­­
la­­­­­kukan untuk mencegah ter­­ja­­­dinya
perbedaan penafsiran dalam pe­­­lak­
sanaan peraturan dan tim­­bul­­­­nya
ke­tidakpastian hukum.

Pada 2 Februari 2021 terbit beberapa


Peraturan Pelaksanaan Undang-Un­­
dang Cipta Kerja, yang salah sa­­­­
tunya terkait bidang Jasa Konstruksi
yaitu Peraturan Pemerintah Nomor
14 Tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
2020 tentang Pembentukan LPJK Pada bulan Desember 2020, Pe­­­ dan Peraturan Pemerintah Nomor 5
dan Peraturan Menteri PUPR Nomor merintah mengundang dan mem­­ Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
10 Tahun 2020 tentang Akreditasi buka ruang partisipasi pub­­lik yang Perizinan Berbasis Risiko. Peraturan
Asosiasi Badan Usaha Jasa Konstruksi. seluas-luasnya dalam penyu­­sunan Pelaksanaan ini mengatur lebih lan­­
dan perumusan per­­atuan pe­­­laksaaan jut berbagai norma aturan yang
Sesuai ketentuan Pasal 185 ayat (1) UU Cipta Kerja, dengan menyediakan su­dah ditetapkan di dalam UU Cipta
UU Cipta kerja, Peraturan Pelaksanaan akses secara daring melalui Portal Kerja serta menguraikan lebih detail
undang-undang ini ditetapkan paling Resmi UU Cipta Kerja (https:// dan lebih lengkap pelaksanaan ope­­
lama 3 (bulan) sejak UU No. 11 Tahun uu-ciptakerja.go.id). Portal res­­mi UU rasional seluruh ketentuan yang
2020 ini dinyatakan mulai berlaku. UU Cipta Kerja terbuka dan bisa diakses diatur di dalam UU Cipta Kerja.
No. 11 Tahun 2020 ini mulai berlaku publik. Proses par­­tisi­patif melibatkan
pada tanggal diundangkan yang masyarakat juga dilakukan melalui PP No 14 Tahun 2021 mengubah PP
ar­tinya paling lama 2 Februari 2021 webinar, FGD, dan surat-menyurat. No 22 Tahun 2020 dan menambahkan
Pe­raturan Pelaksanaan UU Cipta kerja beberapa substansi tambahan antara
harus ditetapkan. Dalam penyusunan Selanjutnya pada awal Tahun 2021 lain pengaturan terkait pembentuk­an
peraturan pelaksanaan Undang-un­­ proses harmonisasi Rancangan per­­ Lembaga Pengembangan Jasa Kons­­
dang Cipta Kerja, pemerintah mem­­­­­ aturan pemerintah maupun ran­­ truksi (LPJK) yang tertuang pada
bentuk Tim Serap Aspirasi (TSA) cang­an peraturan presiden pelak­ Pasal 6, Pasal 6A sampai dengan
Cipta Kerja untuk menyerap as­­pirasi sana Undang-Undang Cipta Kerja Pasal 6U. Keberadaan UU Cipta
masyarakat. TSA dibentuk dengan mulai dilakukan. Proses harmonisasi Kerja juga membawa perubahan
tujuan rancangan peraturan pe­­­lak­­ merupakan langkah penetapan per­­ yang fundamental terhadap status
sa­­naan Undang-Undang Cipta Ker­­ja aturan perundang-undangan se­­suai LPJK selama ini. LPJK yang awalnya
mencakup aspirasi masyarakat. UU No 12 Tahun 2024 tentang Pem­­ diamanatkan oleh UUJK dibentuk
lang­sung dengan Peraturan Menteri
PUPR menjadi dibentuk dengan Per­
aturan Pemerintah dalam hal ini
dibentuk melalui PP No 14 Tahun
2021. Substansi Pengaturan terkait
pembentukan LPJK yang awalnya
dengan PerMen PUPR No 9 Tahun
2020 tentang Pembentukan LPJK
diangkat pada PP No 14 Tahun
2021. LPJK yang sebelumnya diatur
dalam Undang-Undang No­­­­­mor 18
Tahun 1999 tentang Jasa Kons­­truk­­­
­­si memiliki status sebagai or­ga­­­­­­­­­
nisasi independen dan mandiri,
ber­­­­­­­­­­­­­transformasi menjadi organisasi

17
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI
Asosiasi yaitu KELAYAKAN ASOSIASI
untuk dapat mengusulkan anggo­
tanya menjadi calon PENGURUS LPJK.
Akreditasi pertama kali oleh Menteri
menghasilkan Keputusan Menteri
PUPR Nomor 1410/KPTS/M/2020
tentang Asosiasi Badan Usaha Jasa
Konstruksi, Asosiasi Profesi Jasa
Kons­truksi, dan Asosiasi terkait Ran­
tai Pasok Konstruksi terakreditasi
yang ditetapkan pada tanggal 4
September 2020.

Terdapat 38 (tiga puluh delapan)


Asosiasi Jasa Konstruksi terakreditasi
di­­­­­­­bawah naungan penuh pemerintah pelaksanaan jasa konstruksi se­­ telah mengusulkan anggotanya
sesuai UUJK. bagaimana tercantum dalam Pasal un­­ tuk menjadi calon pengurus
6 Peraturan Pemerintah Nomor 14 LPJK. Setelah melalui proses rang­
Dengan adanya perubahan ini, Tahun 2021 dan Pasal 8 Peraturan kai­­an pemilihan pengurus LPJK ber­
peran masyarakat jasa konstruksi Menteri Nomor 9 Tahun 2020. dasarkan PerMen PUPR No 9 Tahun
tidak berkurang. Masyarakat jasa 2020, pada tanggal 21 Desember
konstruksi tetap dapat berpartisipasi. Selain substansi pembentukan 2020 ditetapkan 7 (tujuh) orang
Struktur Organisasi LPJK terdiri atas LPJK dan struktur organisasi LPJK Pengurus LPJK Periode 2021-2024
Pengurus LPJK yang terbentuk dari yang menjadi substansi Peraturan me­­­­­lalui Keputusan Menteri PUPR
berbagai unsur masyarakat dan Pemerintah (PP No 14 Tahun 2021), No­­­mor 1792/KPTS/M/2020 Tentang
dilengkapi dengan organ dukungan substansi PerMen PUPR No 10 Tahun Pe­­­ngurus Lembaga Pengembangan
administratif dan teknis operasional 2020 tentang Akreditasi Asosiasi Jasa Konstruksi Periode 2021-2024.
yaitu Sekretariat LPJK. Unsur Pe­­ Badan Usaha Jasa Konstruksi, Aso­
ngurus LPJK dapat diusulkan dari siasi Profesi Jasa Konstruksi, dan Perubahan pengaturan dengan ter­­­­
aso­­siasi jasa konstruksi terakreditasi, Asosiasi terkait Rantai Pasok Kons­ bitnya UU Cipta Kerja yang men­
instansi penguna jasa dan pakar/ truksi juga tertuang dalam PP No transformasi pengaturan kelem­ ba­
perguruan tinggi yang memenuhi 14 Tahun 2021. Akreditasi Asosiasi gaan jasa konstruksi yaitu LPJK dan
kriteria. Pengurus dan sekretariat yang awalnya diamanatkan ke dalam Akreditasi Asosiasi sebagaimana
tersebut sesuai dengan Pasal 6 ayat peraturan Menteri langsung oleh diamanatkan PP No 14 Tahun 2021
(9) mendapatkan hak keuangan dan UU Cipta Kerja diamanatkan untuk tidak mengganggu proses yang
fasilitas. Diamanatkan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah. su­dah berjalan. Sebagaimana di­­
pada Pasal 6U bahwa hak keuangan Akreditasi Asosiasi dilaksanakan amanatkan dalam Ketentuan Per­
dan fasilitas LPJK diatur melalui Per­ oleh Menteri PUPR melalui LPJK. Se­­ alihan PP 14 Tahun 2021, Pasal 176A
aturan Presiden. Pengawasan LPJK luruh pengaturan tetang akreditasi huruf a dan b bahwa “LPJK yang
yang dilakukan Menteri melalui terdapat pada Pasal 42A sampai Pasal dibentuk berdasarkan Undang-Un­
De­­­­­wan Pengawas diamanatkan pada 42K. dang Nomor 2 Tahun 2017 tentang
PP 14 Tahun 2021 Pasal 6Q dan Pasal Jasa Konstruksi beserta peraturan
6R. Rangkaian pelaksanaan akreditasi pelaksanaannya, tetap menjalankan
asosiasi untuk pertama kali telah tugas dan fungsinya sesuai dengan
LPJK merupakan Lembaga non struk­­­ dilaksanakan sesuai Peraturan Men­ peraturan perundang-undangan”
tural yang berada di bawah dan teri PUPR Nomor 10 Tahun 2020 dan “Pengurus LPJK yang ditetapkan
bertanggung jawab kepada Men­­­ tentang Akreditasi Asosiasi Badan berdasarkan Undang-Undang No­mor
teri. Keberadaan LPJK sebagai LNS Usaha Jasa Konstruksi, Asosiasi Pro­ 2 Tahun 2017 tentang Jasa Kons­
merupakan suatu kebutuhan men­­ fesi Jasa Konstruksi, dan Asosiasi truksi tetap menjalankan tugas LPJK
dasar dalam penyelenggaraan jasa terkait Rantai Pasok Konstruksi pada berdasarkan Peraturan Pemerintah
konstruksi di Indonesia, sebagai so­­ bulan Juni 2020 - September 2020. ini sampai berakhirnya masa jabatan”.
lusi untuk penyelenggaraan peran Peraturan pelaksanaan Bidang Jasa
serta masyarakat jasa konstruksi di Pelaksanaan Akreditasi Asosiasi Jasa Konstruksi UU Cipta Kerja ini di­­
lapangan. Tugas dari LPJK sebagai Konstruksi oleh Menteri ini dilak­ harapkan membawa asa baru trans­
LNS itu sendiri tidak lain adalah sanakan dalam rangka men­ capai formasi kelembagaan jasa kons­truksi.
berkaitan dengan pengembangan salah satu tujuan dari Akreditasi (NQ)

18
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI
KEMUDAHAN BERUSAHA JASA
KONSTRUKSI DALAM UNDANG-UNDANG
CIPTA KERJA DAN RELASINYA DENGAN
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (PEN)
Oleh: Dimas Bayu Susanto
Jafung Pembina Jasa Konstruksi Ahli Muda, Setditjen
Bina Konstruksi Kementerian PUPR

Setelah melalui proses yang berliku


dan penuh perjuangan, pada tanggal
2 November 2020, Undang-Undang
No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
dinyatakan sah dan mulai berlaku.

Undang-undang ini mengharmonisasi sekitar 79 UU yang memerlukan bantuan karena terdampak pandemi
(1.244 pasal), yang kemudian dirampingkan ke dalam 15 COVID-19. Sebanyak 87% dari total penduduk yang bekerja,
bab 186 pasal dan 11 klaster dengan 1.187 halaman. UU memiliki tingkat pendidikan setingkat SMA ke bawah,
Cipta Kerja (omnibuslaw) dimaksudkan menjadi bagian dimana 38,9% berpendidikan sekolah dasar, sehingga perlu
dari upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), khususnya mendorong penciptaan lapangan kerja baru, khususnya di
dalam mendorong terciptanya transformasi ekonomi. sektor padat karya (Kemenko Perekonomian, 2020).

Betapa tidak, Undang-Undang ini lahir ditengah situasi Dampak Pandemi COVID-19 juga dirasakan oleh sektor
adanya ± 6,88 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja yang konstruksi. Contohnya adalah Kementerian PUPR sebagai
terdampak Pandemi COVID-19 (2,1 juta di-PHK dan 1,4 juta pengguna jasa, harus memangkas anggarannya sebanyak
dirumahkan). Mengacu data pekerja yang mendaftar pada Rp 44,58 Triliun untuk menghadapi Pandemi COVID-19.
program Kartu Prakerja, terdapat lebih dari 33 juta pekerja Beberapa kebijakan penganggaran Kementerian PUPR

Gambar 1. Dampak Pandemi Covid-19 pada Jasa Konsultansi (sumber: INKINDO, 2020)

19
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI

Gambar 2. Kemudahan Layanan Publik Jasa Konstruksi dalam UUCK (sumber: DJBK, 2020)

untuk menghadapi situasi Pendemi mendorong penciptaan lapangan perizinan secara elektronik, sehingga
COVID-19 diantaranya dengan penun­ ker­­­ja dan memudahkan pembukaan pungutan liar dapat dihilangkan.
daan paket kontraktual yang belum usa­ha baru, salah satunya yaitu de­­
lelang, dan perubahan paket Single ngan mendorong masyarakat un­­­­tuk Kemudahan Berusaha Jasa
Year Contract (SYC) menjadi Multi Years membuka usaha sendiri, khu­ sus­ Konstruksi Pengungkit Ekonomi
Contract (MYC). Bagi penyedia jasa nya Usaha Mikro dan Kecil (UMK),
­ Salah satu sektor yang diatur dalam
konstruksi, dampaknya juga luar biasa, dengan lebih mudah. Jumlah Usa­­­­­­­ha UU Cipta Kerja adalah sektor jasa
khususnya mereka yang masuk dalam Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) konstruksi. Terdapat beberapa kemu­­
kategori usaha kecil dan menengah. sebanyak 64,19 juta, dimana se­­­­ dahan layanan publik yang diberikan
Sebagai contoh: pada tahun 2020, jumlah 64,13 juta adalah UMK, yang melalui UU Cipta Kerja pada sektor jasa
Ikatan Nasional Konsultan Indonesia sebagian besar berada di sektor in­­­­ konstruksi antara lain: (1) Penghapusan
(INKINDO) melakukan survei kepada formal, sehingga perlu didorong Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK), (2)
6.400 perusahan konsultan anggo­ un­­­­­­­­­­­tuk bertranformasi menjadi formal Adanya pemberdayaan bagi Lembaga
tanya. Hasilnya menunjukkan bahwa (Ke­­­­­­­­menko Perekonomian, 2020). Pendidikan dan Pelatihan Kerja (LPPK)
banyak perusahaan konsultan yang bidang konstruksi, (3) Pengajuan per­­
menurun omzetnya, bahkan ada yang Harapan selanjutnya adalah de­­ izinan berusaha melalui satu pintu
sampai gulung tikar. Secara lebih ngan UU Cipta Kerja dapat men­ Online Single Subsmision (OSS), (4)
detail terkait hal ini dapat dilihat pada du­­­­­kung upaya Pemerintah dalam Adanya penguatan peran masyarakat
gambar 1 di atas. pemberantasan korupsi dengan me­­­ jasa konstruksi dalam penyelenggaran
nyederhanakan, memotong, dan sertifikasi, (5) Konsolidasi Sertifikasi
Kehadiran UU Cipta Kerja diharapkan me­­­­­­­­­­­ng­­­integrasikan ke dalam sistem Kompentensi Kerja (SKK) Konstruksi
dan Surat Tanda Registrasi Arsitek
(STRA), dan (6) menjamin integrasi
data jasa konstruksi.

Berbagai kemudahan layanan pub­­­­


lik ini, khususnya mengenai ke­­­­­mu­­­
dahan perizinan berusaha, se­­­­­suai
dengan semangat UU Cipta Kerja
yaitu menyederhanakan re­­­­gulasi yang
menghambat guna kemu­­­­­­dahan ber­­­­­
usaha, dengan ”me­mangkas” per­­­­atur­
­­an, misalnya menye­­der­­­hanakan mata
rantai perizinan yang tumpang tindih.

Kemudahan berusaha sektor jasa


konstruksi dalam UU Cipta Kerja

20
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI

Gambar 3. Ilustrasi Pengajuan Usaha melalui OSS

ditandai dengan penghapusan IUJK Pembentukan LSP dulu mem­ bu­­ ke­mudahan berusaha jasa konstruksi
menjadi perizinan berusaha dan ada­­­ tuhkan waktu 9 bulan, untuk saat yang ditandai dengan kemudahan
nya penyederhanaan proses bis­­­­nis. ini cukup 65 hari. Hal lain terkait perizinan, akan mewujudkan efisiensi
Persyaratan berusaha se­­mula adalah kemudahan berusaha ini adalah me­­­­­­­­­­ biaya dan efektifitas waktu bagi
IUJK yang diterbitkan Pe­­­­me­­­­rintah ngenai biaya yang dikeluarkan un­­­tuk para pelaku usaha dalam memulai
Daerah Kab/Kota serta Sertifikat perizinan. Pada aturan lama, pe­­­­ dan menjalankan usahanya. Jadi, ti­­­­
Ba­ dan Usaha (SBU) dan SKK yang milik SBU/SKK wajib melakukan re­­­­­­ daklah berlebihan, jika Badan Ko­­­
di­terbitkan oleh Lembaga Pengem­­­ gistrasi untuk persubklasifikasi yang ordinasi Penanaman Modal (BKPM)
bangan Jasa Konstruksi (LPJK). Da­­­lam dilakukan secara periodik per­­ta­­­­­hun memprediksi dengan adanya ke­­mu­­­­­
UU Cipta Kerja berikut de­­­­ngan dan kemudian berbayar. Pada aturan dahan berusaha dalam UU Cipta Kerja
peraturan turunannya (misal: PP No baru, pemilik SBU/SKK wajib me­­­­ ini maka peringkat kemudahan ber­­­
5 tahun 2021 tentang Perizinan Ber­­­ laporkan kegiatan usaha ta­­hu­­­nan, dan bisnis atau Ease of Doing Busniness
usaha Berbasis Risiko), persyaratan tidak dikenakan biaya se­­­peserpun. (EoDB) di tahun 2021 akan melejit ke
berusaha dirubah menjadi hanya posisi 60 dari sebelumnya di 73 dan
SBU, SKK Konstruksi, dan NIB (Nomor Berdasarkan berbagai penjelasan akan mendorong pemulihan ekonomi
Induk Berusaha) yang diterbitkan oleh di atas, dapat disimpulkan bahwa nasional.*
Pemerintah Pusat. Selain itu, adanya
sistem Online Single Submission (OSS)
yang dapat mempermudah proses
pengajuan perizinan berusaha se­­
hingga pengajuan dapat dilakukan
dan dipantau secara online oleh
masing-masing stakeholder yang ber­
kepentingan.

Tidak hanya itu, waktu yang


di­
butuhkan untuk proses perizinan
berusaha ini menjadi lebih singkat.
Misalnya, dalam hal mengurus IUJK,
sebuah perusahaan konstruksi
mem­­­butuhkan waktu 5 hari kerja.
Se­­­
dangkan dalam aturan baru di
UU Cipta Kerja, untuk izin usaha
langsung mendapatkan izin secara
online berupa NIB. Contoh lain da­lam
penerbitan SBU/SKK, dimana pada
aturan lama membutuhkan waktu
lebih dari 20 hari, sedangkan di
aturan baru cukup 15 hari maksimal.

21
| Edisi 2 | 2021
LIPUTAN
KHUSUS
DUKUNGAN JASA KONSTRUKSI
PADA PERCEPATAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK PEMULIHAN
EKONOMI NASIONAL (PEN)
Oleh: Dimas Bayu Susanto
Jafung Pembina Jasa Konstruksi Ahli Muda, Setditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR

Dampak Pandemi Terhadap Perekonomian suplai material terbatas dan mobilisasi tenaga kerja serta
Sudah satu tahun lebih pandemi COVID-19 melanda peralatan konstruksi akan mengalami kendala, (3) Output
Indonesia dan dunia, serta memberikan dampak yang dan produktivitas tenaga kerja konstruksi berpotensi
sangat luar biasa, bukan hanya pada aspek kesehatan, me­nurun karena beradaptasi dengan perubahan kultur
melainkan juga pada aspek sosial, budaya, dan tentunya lingkungan kerja, (4) Dampak lebih lanjut adalah potensi
ekonomi. Dampak COVID-19 bagi perekonomian Indonesia keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan.
adalah anjloknya pertumbuhan ekonomi, dari rata-rata 5%
dalam kurun waktu 2016-2019, menjadi 2,97% di kuartal Bagi Kementerian PUPR, dampak pandemi ini kemudian
I tahun 2020, bahkan mencapai titik terendah -5,32% di mempengaruhi kebijakan alokasi anggaran untuk pem­
kuartal II tahun 2020. Sehubungan dengan pemberlakuan bangunan infrastruktur. Tidak kurang dari Rp 44 Triliun,
masa new normal dan penerapan PSBB, dimana kegiatan Kementerian PUPR melakukan penghematan pada TA 2020
ekonomi masyarakat dapat dihidupkan kembali dengan untuk menghadapi pandemi COVID-19.
syarat penerapan protokol kesehatan yang ketat, maka
pertumbuhan ekonomi mulai merangkak naik. Pada Program Padat Karya Tunai untuk PEN
triwulan IV 2020, dilaporkan pertumbuhan ekonomi naik Guna mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional
di angka -2,19% (yoy) atau secara kumulatif pertumbuhan (PEN), pada TA 2021 Kementerian PUPR melaksanakan
ekonomi Indonesia pada 2020 mengalami kontraksi 2,07%. Program Padat Karya Tunai untuk memperbanyak
ke­sempatan kerja, mengurangi angka pengangguran
Anjloknya pertumbuhan ekonomi berimbas pada (termasuk yang mengalami PHK) dan mempertahankan
ke­sempatan kerja yang menurun dan angka kemiskinan daya beli bagi masyarakat terdampak Pandemi COVID-
pun bertambah. Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan 19. Program Padat Karya Tunai dilaksanakan melalui 20
te­rus menerus, sehingga diperlukan berbagai intervensi kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 23,24 Triliun dan
ke­bijakan Pemerintah untuk memulihkan ekonomi diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebesar 1,23 juta
na­sional. orang. Rincian Program Padat Karya Tunai tersebut dapat
dilihat sebagaimana gambar 2.
Dampak pandemi juga dirasakan di sektor konstruksi,
terkait dengan: (1) Perubahan perilaku di lingkungan kerja, Kontribusi jasa konstruksi untuk PEN tidak lepas dari peran
dimana pelaksanaan protokol kesehatan akan merubah jasa konstruksi terhadap pembangunan infrastruktur. Jasa
perilaku dan kultur penyelenggaraan jasa konstruksi, konstruksi menjadi supporting system bagi pembangunan
(2) Kapasitas rantai pasok menjadi berkurang karena infrastruktur, dengan dukungan kesiapan sumber daya
konstruksi. Michael Porter dalam papernya (Oktober 2019),

Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%) (sumber: BPS, 2020)


22
| Edisi 2 | 2021
LIPUTAN
KHUSUS
d) SE Menteri PUPR No 26 Tahun
2020 tentang Penyesuaian
Pa­­­­­ket Pekerjaan Jasa Konstruksi
yang Terdampak Refocussing
Kegiatan dan Realokasi Ang­
garan pada TA 2020 Akibat
Penanganan Pandemi
COVID-19 di Kementerian
PUPR.

2. Dukungan Pengelolaan MPK


dan Usaha untuk Mendorong
Penggunaan Produk dalam
Negeri.
Sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun
Gambar 2. Program Padat Karya Tunai TA 2021 (sumber: Setjend Kemen. PUPR, 2021) 2017 tentang Jasa Konstruksi
dan PP Nomor 22 Tahun 2020
menyampaikan bahwa tujuan fun­­­­­­­­­ konstruksi harus tetap berjalan tentang Peraturan Pelaksana
damental dari kebijakan eko­ nomi ditengah situasi pandemi dengan UUJK diamanatkan bahwa Pe­­
adalah untuk meningkatkan daya berbagai batasan untuk men­­ me­­­­­­­rintah Pusat bertanggung
saing yang tercermin dalam pro­­ dorong PEN. Regulasi yang di­­ha­­ ja­­­­­wab atas meningkatnya kua­
duk­­­tivitas suatu bangsa atau dae­ silkan dalam rangka adaptasi ter­­­­­ litas penggunaan material dan
rah dalam memanfaatkan ma­ nusia, sebut adalah: peralatan konstruksi serta tek­­­
modal, dan kekayaan alam­nya un­tuk a) Inmen PUPR No 02 Tahun 2020 nologi konstruksi dalam negeri
menghasilkan barang dan ja­sa yang tentang Protokol Pencegahan dan mengutamakan serta meng­
berharga. Dalam ilmu ma­­ najemen Penyebaran Coro­­na Virus Di­­­ optimalkan penggunaan produk
modern, kita sering me­ngenal istilah sease (COVID-19) da­lam Pe­­nye­­ dalam negeri/lokal. Kementerian
sumber daya dengan 5 M, yaitu lenggaraan Jasa Kons­truksi. PUPR mendorong keterlibatan
man, material, machine, methode b) SE Menteri PUPR No 18 Tahun stakeholder lokal dalam pe­­ nge­
dan money. Jika ditafsirkan lebih 2020 tentang Pelaksanaan lolaan MPK dalam negeri, antara
lan­jut dalam kerangka jasa kons­ Tatanan dan Adaptasi Ke­­ lain dengan:
truk­si, maka sumber daya ini adalah biasaan Baru (New Normal) a) Penyusunan NSPK teknis pe­­
tenaga kerja konstruksi, Badan Usaha dalam Penyelenggaraan Jasa ngelolaan rantai pasok material
Jasa Konstruksi (BUJK), Material dan Kons­­­truksi konstruksi dalam negeri, di­­
Peralatan Konstruksi (MPK) berikut c) SE Menteri PUPR No 22 Tahun antaranya: Permen PUPR
dengan teknologi dan Tingkat Kan­ 2020 tentang Persyaratan Pe­­­­­­­ No. 18 Tahun 2018 tentang
dungan Dalam Negeri (TKDN), sis­ milihan dan Evaluasi Do­­­ku­­ Penggunaan Aspal Buton
tem penyelenggaraan konstruksi, ­men Penawaran Pe­­­ngadaan un­­­tuk Pembangunan dan Pre­­
ser­ta sumber pendanaan. Berikut Jasa Konstruksi Sesuai Permen servasi Jalan; dan SE Menteri
pen­­­jelasan mengenai bentuk konkrit PUPR Nomor 14 Tahun 2020 PUPR Nomor 13/PRT/M/2019
du­­­kungan jasa konstruksi pada per­ tentang Standar dan Pedoman tentang Penggunaan Baja Tu­­­
ce­patan pembangunan infra­struktur Pengadaan Jasa Konstruksi langan Beton Sesuai SNI di
untuk PEN. Me­­­­­­­lalui Penyedia. Surat eda­­ Kementerian PUPR;
1. Adaptasi Penyelenggaraan ran ini menjadi bagian dari b) Penyusunan Katalog MPK yang
Jasa Konstruksi. relaksasi proses PBJ, dimana melibatkan berbagai stake­
Adaptasi dilakukan dalam ben­ persyaratan dalam dokumen holder dalam negeri, baik dari
tuk penyiapan kebijakan dan pemilihan yang ada saat ini Kementerian/Lembaga, aso­­
pengaturan/regulasi seba­gai dinilai cenderung “over re­­ sia­­si dan industri terkait MPK;
pe­­­­­doman para pihak dalam pe­­­ quirements”, sehingga ber­­ba­­­gai c) Upaya lain seperti penan­da­­ta­
nye­­­­lenggaraan jasa kons­truksi penyesuaian dibu­­tuhkan agar nganan MoU kerjasama, pak­ta
ditengah situasi pandemi. Filo­ proses PBJ menjadi lebih sim­­ integritas, penyediaan data
sofinya bahwa penye­ lenggaraan pel. dan informasi serta pe­­nye­leng­­

23
| Edisi 2 | 2021
LIPUTAN
KHUSUS
ga­­raan forum kon­solidasi ter­­ mendukung pelaksanaan PEN 5.
Pelatihan dan Sertifikasi
kait MPK. te­­­­­­rus diperjuangkan oleh Ditjen Tenaga Kerja Konstruksi.
Bina Konstruksi bersama unit or­­­ Berbagai infrastruktur yang
Pengarusutamaan pemanfaatan ganisasi lainnya di Kementerian te­
lah diprogramkan untuk PEN,
MPK dalam negeri juga diatur PUPR. maka membutuhkan tenaga
dalam Pasal 19 ayat (1) Peraturan ker­ja konstruksi yang kompeten
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 4. Penyederhanaan Perizinan agar kualitas infrastruktur yang
tentang PBJ yang mengatur bah­wa Berusaha. dihasilkan sesuai dengan harapan
“Dalam menyusun spesifikasi tek­ Lahirnya UU Cipta Kerja No 11 semua pihak. Dari sisi kualitas,
nis/KAK wajib mencantumkan: tahun 2020 yang kemudian di­­ kita masih melihat bahwa kom­
(1) menggunakan produk da­­lam susul dengan peraturan pelak­ posisi SDM konstruksi belum
negeri; (2) menggunakan pro­­ sanaannya seperti PP 5 Tahun ideal, dimana 72% tenaga kerja
duk bersertifikat SNI; dan (3) me­­ 2021 tentang Penyelenggaraan konstruksi adalah lulusan SMA
maksimalkan penggunaan pro­­­­ Perizinan Berusaha Berbasis Ri­­ kebawah. Dari sisi kuantitas, jum­
duk industri hijau. siko, dan PP 14 Tahun 2021 ten­­ lah tenaga kerja konstruksi yang
tang Perubahan atas PP No­­mor bersertifikat hanya 780.000 orang
3. Penguatan Pelaku Usaha 22 Tahun 2021 tentang Per­aturan (9,8%) dari total 8 juta orang (BPS,
Menengah dan Kecil di Sektor Pelaksanaan UUJK, telah mem­­ 2020).
Konstruksi. bawa angin perubahan yang
Permen PUPR No. 14/2020 tentang cukup mendasar bagi per­ kem­ Renstra Ditjen Bina Konstruksi
Standar dan Pedoman Pengadaan bangan jasa konstruksi di tanah 2020-2024 telah memberikan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia, air. man­­dat untuk mentargetkan
pada Pasal 23 telah mengatur 125.000 orang agar dilatih dan di­­
bahwa pemaketan dilakukan Perubahan yang cukup terasa ser­­­tifikasi, dengan rincian 30.000
dengan menetapkan sebanyak- adalah berkaitan dengan kemu­ orang melalui jalur vokasional dan
ba­­nyaknya paket untuk usaha ke­­cil dahan perizinan berusaha. Di­­ 95.000 orang melalui jalur reguler.
dengan tetap memperhatikan antara perizinan usaha terkait Sa­­lah satu sasaran dari target ini
prin­­sip efisiensi, persaingan sehat, jasa konstruksi adalah penerbitan adalah tenaga kerja konstruksi
kesatuan sistem, dan kualitas Ser­­tifikat Badan Usaha (SBU) dan yang bekerja di proyek-proyek
kemampuan teknis. Selain itu Ser­­­tifikat Kompetensi Kerja (SKK). infrastruktur PUPR, termasuk
diatur bahwa bagian pekerjaan Persyaratan berusaha sebelumnya me­­­­­­­­reka yang bekerja pada pro­­
yang akan disubkontrakkan untuk terdiri dari: Ijin Usaha Jasa Kons­­ yek-proyek padat karya untuk
paket pekerjaan dengan nilai truksi (IUJK) yang diterbitkan oleh PEN. Sejak tahun 2018, Ditjen
pa­gu anggaran diatas Rp 25 juta Pemkab/Pemkot dan SBU serta Bina Konstruksi telah melatih
wajib untuk mensubkontrakkan SKK yang diterbitkan oleh LPJK para tenaga kerja, fasilitator/pen­­
sebagian pekerjaan yang bu­­­­­­kan melalui USTK dan LPJKP. damping, dan masyarakat yang
pekerjaan utama kepada sub terlibat dalam program P3TGAI
penyedia jasa usaha kecil dari lo­­ Proses penerbitan persyaratan (Program Percepatan Peningkatan
kasi pekerjaan provinsi se­­­tem­­ usaha ini dinilai terlalu ber­belit- Tata Guna Air Irigasi), PISEW
pat (kecuali tidak tersedia sub
­ belit, tidak akuntabel, meng­ ha­ (Pengembangan Infrastruktur So­­­
penyedia jasa provinsi se­­­tempat biskan waktu dan biaya yang sial Ekonomi Wilayah), KOTAKU
yang dimaksud). tidak sedikit. Sekarang, per­­ sya­ (Kota Tanpa Kumuh) dan BSPS
ratan berusaha hanya ter­diri dari (Bantuan Stimulan Perumahan
Pemerintah kemudian berupaya SBU, SKK Konstruksi, dan NIB yang Swadaya).
memberikan insentif pajak untuk diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
wajib pajak terdampak pandemi Pengajuan perizinan berusaha Beberapa bentuk konkrit du­­­
Covid-19 melalui PMK No 44 Tahun me­lalui satu pintu On line Single kungan jasa konstruksi pada per­
2020. Usaha untuk keberlanjutan Submission (OSS). Tentu hal ini cepatan pembangunan infra­struk­
pemberian insentif perpajakan akan semakin mendorong pelaku tur untuk Pemulihan Ekonomi
­
dan pengusulan baru untuk se­­ usaha untuk tumbuh ditengah Nasional tersebut menjadi bukti
jum­­­lah Klasifikasi Lapangan Usaha si­tuasi pandemic Covid-19 ini. keseriusan Pemerintah untuk
di sektor konstruksi dalam rangka ha­­­­­­dir mewujudkan kesejahtera­­­an
ba­gi seluruh warga Indonesia.*
24
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI

Sertifikasi Kompetensi Dalam


Kacamata Undang-Undang
Cipta Kerja dan Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021
Oleh: Patmasari Anggaraningsih, ST, M.Eng
Direktorat Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi

Presiden Joko Widodo menegaskan, bahwa pem­ Pemerintah menetapkan bahwa


bangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah se­­
karang ini adalah pekerjaan besar menggelar ‘karpet merah’
pembangunan infrastruktur adalah
menuju Indonesia maju 2045. Membangun in­­frastruktur prioritas utama yang merupakan pilihan
sama halnya seperti membangun peradaban. Dalam logis dan strategis dalam meningkatkan
upaya membangun infrastruktur ini dibutuhkan sumber
daya saing Indonesia sekaligus untuk
daya konstruksi yang matang. Sumber daya konstruksi,
yang kita kenal dengan 5M, meliputi pembiayaan (money), mengejar ketertinggalan.
metode penyelenggaraan konstruksi (method), peralatan
(machine), material (material), dan yang tak kalah penting
yaitu sumber daya manusia (man). Sanksi-sanksi ini merupakan bentuk upaya pemerintah
untuk menata kembali sistem sertifikasi dimulai dari
Dalam hal sumber daya manusia, pemerintah menarget­­kan hulu, agar tenaga kerja kita profesional, kompeten, dan
untuk menciptakan sumber daya manusia yang profesio­ bersertifikat.
­nal, kompeten, dan bersertifikat. Sertifikasi bagi pekerja
konstruksi secara gamblang dituangkan pada Undang- Dilatarbelakangi oleh adanya regulasi terhadap sertifikasi
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. dan keinginan untuk mengejar ketertinggalan jumlah
Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tenaga kerja bersertifikat, kegiatan sertifikasi gencar di­­
mengamanahkan bahwa setiap tenaga kerja yang be­­ lakukan oleh Kementerian PUPR selama 3 (tiga) tahun ke
kerja di bidang jasa konstruksi wajib memiliki sertifikat belakang. Kemudahan akses untuk mendapatkan sertifkat
kompetensi kerja. Selain itu pada ayat berikutnya juga di­­ pun dibuka selebar-lebarnya, misalnya kerjasama dengan
sebutkan bahwa setiap pengguna jasa dan atau penyedia stakeholder, percepatan sertifikasi secara on site, dan ke­­
jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja konstruksi yang bijakan lainnya.
memiliki sertifikat kompetensi kerja. Kedua ayat ini menjadi
perhatian kita bersama dalam berupaya mengurangi gap Meski demikian, masih ditemui pelaksanaan sertifikasi
tenaga kerja konstruksi bersertifikat, dimana menurut data, yang tidak sesuai prosedur. Di beberapa daerah masih
jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat saat ini hanya banyak dijumpai jual beli sertifikat. Alih-alih berhadapan
sebesar 8% saja dari 8,5 juta tenaga kerja konstruksi di dengan asesor, sertifikat bisa disulap dengan bermodalkan
Indonesia. foto dan identitas diri, tanpa melalui proses atau tahapan
sesuai prosedur.
Sanksi terhadap kewajiban sertifikasi bagi tenaga kerja
konstruksi ini secara jelas dituangkan dalam Undang- Sertifikat kompetensi yang diperoleh melalui proses
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yaitu: uji kompetensi sesuai standar kompetensi kerja jelas
sanksi terhadap tenaga kerja konstruksi yang tidak ber­­ tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun
sertifikat, sanksi terhadap pengguna dan atau penyedia jasa 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
yang tidak mempekerjakan tenaga kerja konstruksi yang Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan
tidak bersertifikat, sanksi terhadap pemegang sertifikat Undang-Undang 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
yang tidak berpraktik sesuai dengan standar kompetensi, Pasal 29 (A) ayat (1) bahwa prosedur uji kompetensi
serta sanksi terhadap lembaga sertifikasi yang tidak tersebut dilaksanakan dengan metode uji tulis, uji praktek /
melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan ketentuan. observasi lapangan, dan atau wawancara.

25
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI
Dari regulasi ini, seluruh masyarakat pencabutan sertifikat kompetensi atau manajemen pelaksanaan.
jasa konstruksi diharapkan menyadari ker­ja. Sanksi dari peringatan tertulis
bahwa sertifikasi dilakukan sesuai hingga pencabutan sertifikat ini diha­ Kepemilikan sertifikat bagi para te­­­­
ketentuan yang berlaku serta praktek- rapkan dapat membuat para tenaga naga kerja konstruksi baik kualifikasi
praktek ”potong kompas” seperti kerja konstruksi menyadari akan tang­ ahli, teknisi atau analis, dan operator
yang telah terjadi di masa mendatang gung jawab kompetensi yang me­­lekat juga secara jelas tercantum dalam
tidak ada lagi. Ke depan, tahapan uji pada sertifikat tersebut. peraturan turunan dari Undang-Un­
kompetensi untuk sertifikasi tenaga dang Cipta Kerja ini. Kepemilikan ser­­
kerja konstruksi ini akan dilakukan oleh Kemudahan dalam memiliki sertifikat tifikat kompetensi kerja konstruksi
Lembaga Sertifikasi Profesi. Proses kompetensi, juga menimbulkan ke­­ untuk operator paling banyak 5 (lima)
pelaksanaan uji kompetensi baik uji nyataan yang tidak kita duga. Niat Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi
tulis, uji praktek / observasi lapangan, pemerintah untuk mempermudah pada 3 (tiga) klasifikasi yang berbeda,
dan atau wawancara akan dilakukan akses untuk sertifikasi, justru di­­man­­ untuk teknisi atau analis paling banyak
oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. faatkan oleh pihak yang tak ber­­­ 5 (lima) Sertifikat Kompetensi Kerja
Sanksi menanti, sebagaimana dalam tang­­gung jawab. Kepemilikan ser­­ti­ Konstruksi pada 2 (dua) klasifikasi
Undang-Undang Cipta Kerja, bagi fikat semakin banyak, namun jumlah yang berbeda, sedangkan untuk kua­­
Lembaga Sertifikasi Profesi yang tidak tenaga kerja belum bergerak secara lifikasi ahli paling banyak 5 (lima)
mengikuti ketentuan pelaksanaan signifikan. Banyak ditemui pemegang Sertifikat Kompetensi Kerja Kons­­­
uji kompetensi. Hal ini harus menjadi sertifikat ”palugada”, apa lu mau gue truk­ si pada 2 (dua) klasifikasi ber­­
per­hatian sebab sanksi telah menanti ada. Seseorang bisa memiliki sertifikat beda yang salah satu klasifikasinya
yaitu pencabutan lisensi. apapun dengan jumlah berapapun. me­­­­­rupakan manajemen pelaksanaan.
Tentu saja bukan ini yang pemerintah Khusus untuk klasifikasi manajemen
Di lain sisi, masih banyak pemegang inginkan. Mengingat dengan adanya pelaksanaan hanya diperbolehkan pa­­­­
sertifikat belum menyadari akan sertifikasi, tenaga kerja konstruksi ling banyak 2 subklasifikasi dalam 1
tanggung jawab dari sertifikasi. Se­­­ didorong agar benar-benar memiliki (satu) klasifikasi yang sama.
buah ironi, sertifikat hanya dipan­ kompetensi sesuai dengan bidang
dang sebagai selembar kertas. Ba­­­ yang digelutinya bukan semata-mata Tak terhitung jari, upaya pemerintah
nyak praktek di lapangan, sertifikat pe­­
ngakuan di atas kertas. Dengan dalam menata kembali sistem serti­
kompetensi dimiliki hanya sebagai adanya regulasi ini tenaga kerja kons­ fikasi kompetensi bagi tenaga kerja
pelengkap syarat administrasi pada truksi didorong menjadi seorang te­­ konstruksi. Tak kurang, dengan nia­
pemilihan pekerjaan konstruksi. Tidak naga kerja spesialis di bidangnya. tan memperkuat jasa konstruksi
banyak yang menyadari akan tang­ na­sional dan penyelenggaraan serti­
gung jawab yang mengikutinya. Ser­­ Menyikapi kondisi seperti ini, peme­ fikasi, pemerintah pun telah mener­
tifikat oke, namun kompetensi? Nanti rintah pun mengambil kebijakan bitkan Undang-Undang. Pun tak
dulu, toh nanti yang di lapangan dalam hal pembatasan kepemilikan da­­­pat dibantah, awal tahun ini pun
bukan saya. Sangat disayangkan bila sertifikat melalui Peraturan Peme­rin­ sudah dijawab dengan peraturan pe­­
masih ada yang berpikir seperti ini. ­tah Nomor 14 Tahun 2021 Tentang merintah. Saat ini Kementerian Pe­­
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah kerjaan Umum dan Perumahan Rak­­
Belum banyak yang memahami Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Per­ yat sedang mempersiapkan per­aturan
bah­­­­wa pada Undang-Undang Nomor aturan Pelaksanaan Undang-Un­­dang turunan lainnya. Tak dibohongi, selu­
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Kons­­truksi. ­ruh masyarakat jasa konstruksi pasti
tercantum bahwa setiap tenaga kerja Dalam Pasal 28 Peraturan Pemerintah me­­­nginginkan iklim jasa konstruksi
konstruksi yang bekerja di bidang jasa Nomor 14 Tahun 2021 dinyatakan yang kuat. Serta bercita-cita memiliki
konstruksi yang memiliki sertifikat bahwa sertifikat kompetensi kerja tenaga kerja konstruksi yang benar-
kompetensi kerja yang tidak berpraktik yang dimiliki tenaga kerja konstruksi benar kompeten, bukan hanya di
sesuai dengan standar kompetensi baik jenjang ahli, teknisi atau analis dan atas kertas, tetapi berkiprah nyata di
kerja nasional Indonesia, standar in­­ te­­­­rampil berdasarkan pada klasifikasi dalam proyek infrastruktur nasional.
ternasional, dan atau standar khusus yang telah ditentukan yaitu arsitektur; Dengan adanya regulasi yang telah
akan dikenai sanksi. Sanksi yang di­­ sipil; mekanikal; tata lingkungan; terbit saat ini, cita-cita itu bukan tidak
maksud adalah peringatan tertulis, arsitektur lansekap, iluminasi, dan mungkin lagi. Selama kita benar-
denda administratif, pembekuan ser­ de­­­­­sain interior; perencanaan wilayah benar menerapkannya dengan benar,
tifikat kompetensi kerja, dan atau dan kota; sain dan rekayasa teknik; tanpa tawar menawar. *

26
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI

URGENSI STANDARISASI BIAYA


SERTIFIKASI TENAGA KERJA
DALAM MENDUKUNG TENAGA KERJA
KONSTRUKSI KOMPETEN
Oleh: Darti Tresnawati, SE, MT
Jafung Muda pada Subdit Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi
Direktorat Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi

Terbitnya peraturan Menteri PUPR Nomor


9 Tahun 2020 yang diterbitkan pada
tanggal 30 Maret 2020 memberikan
sinyal bahwa kelembagaan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi
Nasional yang semula adalah organisasi
diluar Pemerintah menjadi bagian dari
Pemerintah dibawah kendali Direktorat
Jenderal Bina Konstruksi.

Beberapa infrastruktur perbedaan mendasar setelah sudah mendapatkan lisensi, atau paling lambat akhir
terbitnya peraturan tersebut adalah: (1) organisasi yang Desember 2021; (2) Layanan sertifikasi masa transisi
semula berbentuk swasta menjadi organisasi Pemerintah; dilaksanakan oleh LPJK periode 2021-2024 termasuk
(2) LPJK yang semula melaksanakan Sertifikasi Kompetensi melakukan langkah-langkah pengakhiran pelaksanaan
Kerja (SKK) melalui Unit sertifikasi Tenaga Kerja (USTK), sertifikasi pada masa transisi; (3) LPJK periode 2021-
setelah berakhir masa transisinya pelaksanaan sertifikasi 2024 membentuk tim penyelenggara sertifikasi badan
akan dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP); (3) usaha jasa konstruksi (4) Lembaga sertifikasi yang telah
karena organisasi ini adalah lembaga pemerintah, maka mendapatkan lisensi dari lembaga independen yang
seluruh biaya operasional yang dikeluarkan didanai oleh melaksanakan kompetensi kerja dapat melakukan
APBN. sertifikasi kompetensi kerja setelah melakukan registrasi
kepada Menteri PUPR.
Disisi lain, guna mencegah terjadinya permasalahan
dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja, Menteri Salah satu hal mendesak dalam pelaksanaan sertifikasi
PUPR menerbitkan SE Nomor 02/SE/M/2021 tentang kompetensi kerja adalah penetapan biaya sertifikasi.
Perubahan Atas SE Menteri PUPR Nomor 30/SE/M/2020 Terdapat beberapa peraturan terkait penetapan biaya
Tentang Transisi Layanan Sertifikasi Badan Usaha dan sertifikasi yang diterbitkan oleh LPJK pada 16 Maret 2020
Sertifikasi Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi. Peraturan antara lain: (1) SE Nomor : 002/SE/LPJK-N/III/2020 tentang
tersebut menjelaskan antara lain tentang transisi layanan Petunjuk Tekns Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi
sertifikasi badan usaha dan sertifikasi kompetensi kerja. Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Ahli Muda Tahun 2020;
(2) SE Nomor : 003/SE/LPJK-N/III/2020 tentang Petunjuk
Beberapa catatan penting terkait peraturan tersebut Teknis Sertifikasi Kompetensi dan Registrasi Tenaga Kerja
adalah : (1) masa transisi berlaku setelah dilantiknya Konstruksi Tingkat Terampil Tahun 2020.
pengurus LPJK Nasional periode 2021-2024 dan berakhir
setelah ditetapkannya pedoman pemberian lisensi Kedua surat edaran tersebut saat ini sudah tidak berlaku
Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU), rekomendasi lagi ditandai dengan terpenuhinya pernyataan dalam
LSP serta dilakukannya registrasi LSBU dan LSP yang klausul penutup yang berbunyi “Surat Edaran ini berlaku

27
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI
sejak tanggal ditetapkan dan rang­­ka merumuskan besaran biaya yang disusulkan tidak termasuk
berlaku surut terhitung tanggal 24 ser­­­­tifikasi ini, selain menyusun kon­­ biaya TUK (Tempat Uji Kompetensi).
Februari 2020 serta berakir pada sep, Direktorat Kompetensi dan Hasil dari kesepakatan tersebut
tanggal 31 Desember 2020 atau Produktivitas Konstruksi sebagai akan dimasukkan sebagai dasar pe­­
sampai terbentuknya pengurus sa­­lah satu instansi yang bertanggung nyusunan rancangan SE Menteri
dan sekretariat LPJK sesuai dengan ja­­wab dalam pembinaan tenaga PUPR tentang biaya sertifikasi.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun ker­­ ja konstruksi mengundang aso­
2017”. siasi bidang jasa konstruksi untuk Sebelum melegalkan dalam ben­
berdiskusi memberikan masukan be­­­ tuk peraturan Menteri, telah di­­
Terkait hal tersebut di atas, yang saran biaya sertifikasi (menyepakati lakukan Konsultasi Publik Besaran
sangat mendesak untuk ditetapkan angka) pada setiap jenjang termasuk Biaya Sertifikasi Badan Usaha Jasa
adalah terkait biaya sertifikasi. Dalam menyepakati aturan main komponen Konstruksi yang dilaksanakan
peraturan BNSP No.2/BNSP/VIII/2017 biaya lain yang akan mempengaruhi oleh LSBU dan Biaya Sertifikasi
tentang Pedoman Pengembangan biaya sertifikasi. Kegiatan koordinasi Kompetensi Kerja yang dilaksanakan
Dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi dengan asosiasi telah dilakukan oleh LSP pada 9 Maret 2021 yang
Profesi menyebutkan bahwa: ”Biaya selama 3 kali yang dilaksanakan dihadiri oleh 72 Ketua Asosiasi Badan
sertifikasi ditetapkan yang wajar pada bulan Februari dan Maret Usaha Jasa Konstruksi, 62 Ketua
di­­
atur tersendiri oleh LSP dalam 2021. Beberapa asosiasi yang turut Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi,
dokumen terpisah yang struktur ber­­­­­­kontribusi memberikan ma­suk­­­­­ 36 perwakilan Badan Usaha Jasa
biaya­ nya diatur dalam pedoman ­­an adalah (1) Asosiasi Ahli Ke­­­­se­ Konstruksi, 9 perwakilan dari Badan
BNSP. Struktur biaya sertifikasi se­­ lamatan dan Kesehatan Kerja Kons­­ Usaha Jasa Konstruksi Asing dan
baiknya terdiri dari beban biaya lang­­ truksi Indonesia (A2K4) yang saat dari Kementerian PUPR khususnya
sung dan tidak langsung”. ini Namanya berubah menjadi Per­ Direktorat Jenderal Bina Konstruksi.
kumpulan Ahli Keselamatan Kons­­ Hasil dari pertemuan ini menyatakan
Secara lebih rinci dalam pedoman truksi Indonesia (PAKKI); (2) IAKI; (3) bahawa 70% dari res­ponden setuju
BNSP nomor 304 tahun 2008, dije­ ASTTI; (4) HATHI; (5) ATAKI; (6) KNIBB; dalam penentuan biaya sertifikasi
laskan apa saja yang termasuk (7) ASDAMKINDO; (8) HATSINDO; (9) badan usaha dan biaya sertifikasi
komponen biaya langsung dan kom­­ ASTATINDO; (10) PERTAKINDO. kompetensi kerja yang dilaksanakan
ponen biaya tidak langsung. Kom­ oleh LSP dan LSBU.
ponen biaya langsung (tetap) terdiri Beberapa kesepakatan dalam penyu­
dari : (1) Bahan Uji Kompetensi; (2) sunan komponen biaya sertifikasi Dengan penentuan biaya ini diha­
Biaya Penggunaan sarana, fasilitas dengan memperhatikan metode uji rapkan dapat menjaga kese­im­bangan
dan peralatan uji kompetensi, dan kompetensi secara normal maupun antara besaran biaya antara LSP yang
(3) Biaya Asesor Uji Kompetensi. Se­­ percepatan baik secara langsung satu dengan LSP yang lain sehingga
dangkan komponen biaya tidak atau daring untuk kegiatan sertifikasi tidak terjadi adanya “banting har­ga”
langsung (Tidak tetap/ Overhead Cost) baru dan perpanjangan antara lain : agar LSP tetap terus “hidup”. Selain
terdiri dari: (1) Biaya Administrasi dan (1) Menyepakati biaya asesor jejang itu dengan adanya standar biaya
Umum; dan (2) Biaya tidak langsung 1 s/d jenjang 9 termasuk didalamnya ini diharapkan LSP bukan hanya
maksimal 15% dari total biaya. Biaya menjelaskan berapa lama aseor me­­ fokus pada permasalahan ek­­­sis­
uji kompetensi dapat bersumber dari laksanakan asesi, jumlah asesor tiap tensi LSP saja, namun sudah mem­­
peserta, perusahaan, pemerintah, jenjang dan harga satuan asesor; (2) pertimbangkan bahagaimana mem­­
spon­sor serta sumber-sumber dana Menyepakati harga sertifikasi dari bina dan mencetak tenaga kerja
lainnya. jenjang 1 s/d jenjang 9; dan (3) Angka kons­­truksi yang berkualitas. *

Berkaitan dengan besaran biaya


sertifikasi tenaga kerja konstruksi,
dalam amanat PP 22 tahun 2020
Pasal 30 ayat (3) dan (4) yang di­­
ubah dalam Pasal 30 J Undang-
Undang No 11 Tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja menyatakan bahwa
“Menteri menetapkan besaran biaya
sertifikasi kompetensi kerja yang
ditentukan berdasarkan : (1) Biaya
Pelaksanaan Uji Kompetensi Kerja,
(2) Biaya Operasional, dan (3) Biaya
Pem­­berdayaan SDM LSP. Dalam

28
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI

Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja


Konstruksi Masa Transisi:
Apa dan Bagaimana?
Oleh: Z. Tolhas P Sidabutar
(Jafung Pembina Jasa Konstruksi Madya)
Masayu Dian R
(Jafung Pembina Jasa Konstruksi Muda)

Sampai saat ini industri konstruksi masih menjadi salah satu penyokong
pertumbuhan ekonomi nasional.

Kementerian PUPR sendiri pada Tahun Anggaran 2021 Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
mendapatkan pagu anggaran APBN sebesar Rp 149,8 triliun. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor Nomor 2 Tahun 2017
Besarnya pagu anggaran yang akan digunakan dalam Tentang Jasa Konstruksi.
pembangunan infrastruktur tersebut tentu membutuhkan
jumlah tenaga kerja yang tidak sedikit. Selain jumlah, Pada Peraturan tersebut, dikatakan bahwa pelaksanaan
kualitas dari pekerja pun turut mempengaruhi output Sertifikasi Kompetensi Kerja dilaksanakan oleh Lembaga
infrastruktur yang dihasilkan. Untuk itu, pembinaan Sertifikasi Profesi (LSP) yang dibentuk oleh Asosiasi Profesi
terhadap tenaga kerja konstruksi harus terus dilakukan Terakreditasi dan mendapatkan lisensi dari lembaga
salah satunya dengan melakukan sertifikasi kompetensi. in­
dependen yang mempunyai tugas melaksanakan
ser­
tifikasi kompetensi kerja. Dimana nanti sebelum
Pembinaan tenaga kerja saat ini mengacu pada ketentuan me­ ngajukan permohonan lisensi, LSP jasa konstruksi
yang terdapat pada Undang-Undang No.2 Tahun 2017 tersebut harus mendapatkan rekomendasi lisensi dari
tentang Jasa Konstruksi dengan perubahan sesuai yang Menteri melalui Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
tercantum pada Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 (LPJK). Namun, saat ini layanan sertifikasi kompetensi jasa
tentang Cipta Kerja. Terkait perubahan pengaturan Jasa konstruksi melalui LSP belum berjalan, sehingga sampai
Konstruksi tersebut, telah terbit pula Peraturan Pemerintah dengan layanan sertifikasi melalui LSP ini berjalan maka
Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan dilakukan layanan sertifikasi kompetensi kerja masa transisi.

29
| Edisi 2 | 2021
BERITA
TERKINI
Masa transisi sendiri menurut Surat 2. Menyiapkan perangkat Uji Kom­ Kompetensi Kerja sesuai de­­­ngan wi­­­
Edaran Menteri Pekerjaan Umum petensi Kerja Jasa Konstruksi : layah kerjanya.
dan Perumahan Rakyat Nomor 02/ a. Menerapkan mekanisme ser­
SE/M/2021 tentang Perubahan Atas tifikasi keahlian dan ser­tifikasi Lalu bagaimana tata laksana keter­
Surat Edaran Menteri Pekerjaan keterampilan sesuai peraturan libatan Balai Jasa Konstruksi Wilayah
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor yang masih berlaku; (BJKW) sebagai sekretariat tim pe­­
30/SE/M/2020 tentang Layanan Ser­ b. Menggunakan materi/kriteria nyelenggara? Sebagai sekretariat tim
ti­­­­fikasi Badan Usaha dan Sertifikasi Uji Kompetensi Kerja Jasa penyelenggara sertifikasi kom­petensi
Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi Konstruksi sesuai dengan per­ kerja di provinsi, BJKW memiliki
di­­­jelaskan sebagai periode setelah aturan yang masih berlaku; tugas antara lain menurunkan status
pelantikan pengurus Lembaga Pe­­­ 3. Menyelenggarakan Uji Kom­pe­­ atas permohonan SKA (Madya dan
ngem­­bangan Jasa Konstruksi pe­­­ ten­­si Kerja Jasa Konstruksi; Muda) dan/atau SKT (Kelas 1, Kelas
riode 2021-2024. Dan berakhir se­­­telah a. Menugaskan asesor Kom­pe­­ 2, dan Kelas 3) terkait permohonan
ditetapkannya pedoman pem­­­­­berian tensi Kerja Jasa Konstruksi perubahan kualifikasi, perpanjangan
lisensi Lembaga Sertifikasi Badan yang telah terdaftar di LPJK; masa berlaku, dan penghapusan hasil
Usaha (LSBU), rekomendasi lisensi b. Menyusun dokumentasi dan penilaian klasifikasi dan kualifikasi.
Lem­­­­­­­­­­­­­­baga Sertifikasi Profesi (LSP), serta administrasi penyelenggaraan Selain itu, BJKW juga memiliki tugas
di­­­­lakukannya registrasi LSBU dan LSP Uji Kompetensi Kerja Jasa memfasilitasi pelaksanaan Uji ser­
yang sudah mendapatkan lisensi, atau Konstruksi; tifikasi bila dilakukan secara offline,
paling lambat akhir Desember 2021. c. Menyusun Berita Acara Pe­­ dan mempersiapkan lokasi Tempat Uji
nilaian; Kompetensi (TUK), serta memberikan
Lalu bagaimana dengan mekanisme 4. Memelihara seluruh rekaman Nomor Registrasi Keahlian (NRKA)/
pelaksanaan sertifikasi kompetensi dan dokumen mulai dari proses Nomor Registrasi Keterampilan
tenaga kerja? Sesuai SE tersebut sampai selesai proses sertifikasi (NRKT) se­­­­­telah proses penetapan hasil
dimana pada Huruf F angka 4 di­­ keahlian dan keterampilan; dan uji sertifikasi oleh Pengurus LPJK. Ter­­
sebutkan bahwa penyelenggaraan 5. Melaporkan penyelenggaraan Uji ak­ hir, BJKW juga menerima salinan
sertifikasi kompetensi kerja pada Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi sertifikat dan memastikan bahwa ser­­
masa transisi dilaksanakan oleh Tim kepada Penanggung Jawab. tifikat asli sudah terdistribusikan ke­­­­
Penyelenggara Sertifikasi Kompetensi pada peserta.
Kerja Konstruksi. Selain itu, untuk menambah ka­pa­­­­­­­­­­­­
sitas dalam melakukan pe­­la­­­ya­n­­an Adanya kebijakan-kebijakan dan
Dengan berbagai ketentuan tersebut ser­­tifikasi kompetensi, te­­­­­lah ter­­­­­­­­­bit me­­­­­­­­­­kanisme terkait pelayanan serti­
dan untuk menunjang pelaksanaan Surat Direktur Jenderal Bi­­­ na Kons­ fi­­­kasi pada masa transisi terse­­­but,
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja, truksi kepada Kepala Balai Jasa diharapkan dapat membuat pe­­­
saat ini LPJK telah membentuk Tim Konstruksi Wilayah tanggal 29 Ja­­­nuari laksanaan sertifikasi berjalan lan­­­car
penyelenggara Sertifikasi Kom­pe­­ 2021 perihal Dukungan Balai Jasa sampai dengan terbentuknya LSP
ten­si Tenaga Kerja yang terdiri dari Konstruksi Wilayah kepada Tim Pe­­­­ jasa konstruksi terlisensi. Selain itu,
Pengarah, Penanggung Jawab, Pe­­­ nye­ lenggara Sertifikasi Kompetensi yang juga tidak kalah penting ada­­lah
laksana, dan Sekretariat yang di­­ Kerja Jasa Konstruksi Masa Transisi, tercapainya tujuan pelayanan ser­­ti­­­
tetapkan dalam Surat Keputusan Ketua yang menyebutkan bahwa pada ma­­sa fikasi kompetensi tenaga kerja yaitu
LPJK nomor 02 tahun 2021. Teknis transisi Balai Jasa Konstruksi Wi­­­­layah me­­menuhi kebutuhan tenaga kerja
pelaksanaan sertifikasi kompetensi melaksanakan tugas sebagai Sek­­­re­­­ konstruksi yang berkualitas.*
sendiri diemban oleh Pelaksana, di­­­ tariat Tim Penyelenggara Ser­ tifikasi
mana tugas dari Pelaksana tim pe­­­
nyelenggara sertifikasi kompetensi
tenaga kerja ini antara lain adalah:
1. Merekrut asesor yang telah
memiliki sertifikat asesor baik
yang diterbitkan oleh LPJK Periode
2016-2020 dan/atau BNSP, yang
tercantum pada database SIKI
LPJK;

30
| Edisi 2 | 2021
LIPUTAN
KHUSUS

APLIKASI SIMPAN,
SOLUSI TERLAKSANANYA PBJ
YANG BERKUALITAS
Oleh: Fariroh, SE. MSi
Jafung Pembina Jasa Jasa Konstruksi Madya
Evita Ayu Komaladewi Suyoto, S.T
Jafung Pembina Jasa Konstruksi Pertama

Kementerian PUPR melaksanakan


pembangunan infrastruktur yg bersifat
strategis dan merupakan salah satu
prioritas nasional dimana setiap tahun
total anggaran yang dikelola oleh
Kementerian PUPR cukup besar.

Dengan beban anggaran dan target penyelesaian


pekerjaan infrastruktur tersebut tentunya berdampak juga registrasi pengalaman BUJK dan Tenaga Kerja Konstruksi
pada tugas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta (TKK); data base eletronik pengalaman BUJK dan TKK.
kualitas penyedia barang dan jasa di Kementerian PUPR.
Infrastruktur yang berkualitas ditentukan oleh kualitas Dengan adanya aplikasi SIMPAN ini diharapkan
penyedia barang dan jasa baik Badan Usaha Jasa Konstruksi mendorong profesionalisme penyedia barang dan jasa
maupun Tenaga Ahli. Indikator penyedia barang yang melalui keterbukaan informasi dan kemudahan akses
berkualitas dapat diukur dari pengalaman Badan Usaha data pengalaman dan kinerja penyedia jasa sehingga
ataupun pengalaman Tenaga Ahli yang dimiliki. dapat mendukung terciptanya pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa yang semakin efisien, transparan dan
Beberapa tantangan dalam pengadaan barang dan jasa akuntabel. Sehingga diharapkan meningkatkan kredibilitas
adalah proses evaluasi dokumen tender pengadaan barang kementerian PUPR dalam melaksanakan pembangunan
dan jasa yang membutuhkan SDM khususnya personil infrastruktur.
Kelompok Kerja (Pokja) yang saat ini masih terbatas, proses
yang memakan waktu pada saat melakukan evaluasi Harapan ini juga disampaikan oleh Direktur Jenderal
kebenaran, serta kesesuaian dokumen pengalaman Bina Konstruksi Trisasongko Widianto saat Kementerian
penyedia yang mengikuti lelang. PUPR meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Pengalaman
(SIMPAN) pada rangkaian kegiatan Konstruksi Indonesia
Sementara itu, penyedia harus menyerahkan dokumen November tahun 2020. Pengembangan SIMPAN bertujuan
pengalaman yang sama secara berulang-ulang pada setiap untuk mencatat pengalaman kerja Badan Usaha dan
tender yang diikuti. Dapat dibayangkan hal ini tentunya Tenaga Ahli Jasa Konstruksi yang akan digunakan sebagai
akan menghabiskan tenaga dan waktu yang lama. Untuk sumber data pengadaan barang dan jasa. Harapan dari
itu perlu didukung oleh teknologi digitalisasi data yang pengembangan SIMPAN adalah aplikasi ini dapat menjadi
dapat mempercepat proses, meningkatkan transparansi salah satu solusi bottleneck pada Pelaksanaan Pengadaan
dan akuntabilitas Pengadaan Barang dan Jasa. Barang danJasa (PBJ).

Untuk mendukung proses percepatan Pengadaan barang Saat ini, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa
dan jasa, Kementerian PUPR melakukan pengembangan Pemerintah memiliki banyak aplikasi elektronik yang
Aplikasi SIMPAN. Aplikasi ini mencakup beberapa aspek, masing-masing berdiri sendiri. Kelemahan dari belum
yaitu : standar kinerja badan usaha jasa konstruksi (BUJK); terintegrasinya aplikasi milik Pemerintah ini adalah

31
| Edisi 2 | 2021
LIPUTAN
KHUSUS
overlapping fungsi aplikasi dan tidak jasa tidak perlu lagi mengumpulkan bila melakukan KSO, durasi dan
efisiennya proses input data. Bisa jadi, dokumen pengalaman di setiap tahun pelaksanaan pekerjaan, nilai
user aplikasi harus menginput data tender. Pokja cukup menggunakan pekerjaan, berita acara serah terima
yang sama di beberapa aplikasi yang aplikasi SIMPAN sebagai database pekerjaan, dan kinerja Penyedia Jasa
berbeda. Duplikasi dan inkonsistensi evaluasi pengalaman sehingga akan tahunan.
data akan terjadi. membuat proses evaluasi dokumen
tender menjadi lebih efektif dan Sementara itu untuk tenaga kerja
Pada proses penginputan dan efisien. konstruksi disebutkan pada Pasal 6
pencatatan pengalaman penyedia huruf W. Pencatatan pengalaman
jasa konstruksi dapat melakukan Tim Pengembang SIMPAN yang tenaga kerja konstruksi tersebut
login pada aplikasi SIMPAN dengan dikoordinir oleh Sekretaris Direktorat terdiri atas : jenis layanan profesional
menggunakan nomor SKA/SBU Jenderal Bina Konstruksi Dewi yang diberikan, nilai Pekerjaan
elektronik yang tercatat pada Chomistriana mengupayakan aplikasi Konstruksi yang terkait dengan
aplikasi SIKI LPJK. SIMPAN sendiri ini terintegrasi dengan aplikasi hasil layanan profesional, durasi dan
menggunakan database pengalaman elektronik Pemerintah lainnya, sesuai tahun pelaksanaan pekerjaan, dan
penyedia jasa yang berasal dari 3 dengan amanat Undang-Undang nama Pengguna Jasa. Pada Peraturan
(tiga) sumber: yaitu Sistem Pengadaan No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Pemerintah No.14 Tahun 2021 Pasal 6
Secara Elektronik (SPSE) Kementerian Konstruksi dan Undang-Undang huruf X disebutkan bahwa LPJK akan
PUPR, e-Monitoring Kementerian No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta melakukan uji petik verifikasi dan
PUPR, dan Sistem Informasi Konstruksi Kerja. Dalam upaya integrasi aplikasi validasi terhadap pengalaman badan
Indonesia (SIKI). ini dilakukan penyusunan pola usaha dan tenaga kerja konstruksi
koordinasi integrasi dan interoperable yang diinput pada SIMPAN. Jika
Penyedia jasa dapat mengimpor sistem antar Kementerian atau terbukti bahwa data dan dokumen
data pengalaman dari 3 (tiga) Lembaga terkait. Integrasi dan yang diinput tidak benar maka pelaku
database tersebut, lalu melengkapi interoperable sistem ini mencakup akan diberikan sanksi sesuai dengan
data/dokumen pendukungnya. proses bisnis dan infrastruktur sistem. peraturan perundang-undangan yang
Sebagai upaya meminimalisir risiko Tentunya, proses integrasi aplikasi berlaku.
penyimpangan data dan identitas akan memerlukan waktu yang cukup
penyedia jasa, Kementerian PUPR lama. Namun, hal ini ditempuh guna Pengembangan aplikasi SIMPAN terus
berkerjasama dengan Direktorat mencapai efisiensi dan efektivitas dilakukan oleh Tim Pengembang
Kependudukan dan Catatan Sipil PBJ. Pengembangan aplikasi SIMPAN SIMPAN Sekretariat Direktorat Jenderal
(Dukcapil) Kemendagri untuk menarik juga turut mendukung konsep Satu Bina Konstruksi melalui proses
data Nomor Induk Kependudukan Data Indonesia yang tercantum pada integrasi dengan Kementerian dan
(NIK) dan Ditjen Pajak untuk Perpres No. 39 Tahun 2019. Lembaga terkait demi mewujudkan
mendapatkan akses validasi NPWP aplikasi yang efektif dan efisien.
untuk 2 tahun terakhir. Dalam Peraturan Pemerintah No.14 Ditargetkan pada tahun ini, SIMPAN
Tahun 2021 tertuang payung berhasil diintegrasikan dengan
Tentunya, penyedia jasa memiliki hukum pencatatan pengalaman aplikasi Sistem Informasi Kinerja
beberapa pengalaman lainnya pada aplikasi SIMPAN. Dalam PP Penyedia (SIKAP) yang di kelola
yang belum terakomodasi di 3 tersebut menyebutkan pada Pasal 6 oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan
(tiga) database tersebut. Saat huruf V bahwa setiap Badan Usaha Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
ini Kementerian PUPR sedang Jasa Konstruksi harus melakukan Proses integrasi telah mencapai
dalam proses pengembangan dan pencatatan pengalaman badan tahap koordinasi dan pembahasan
penyusunan konsep metode input usaha kepada Pemerintah Pusat, instrumen penilaian penyedia.
manual beserta validasinya secara yang mana dilakukan oleh LPJK dan Pada konsepnya, menu peratingan
elektronik. Validator akan melakukan menggunakan Sistem Informasi Jasa Badan Usaha akan dikembangkan
validasi data yang diinput secara Konstruksi Terintegrasi. pada aplikasi SIMPAN. Dengan
manual dengan dokumen aslinya. memunculkan menu peratingan
Pencatatan pengalaman badan usaha Badan Usaha ini diharapkan dapat
Harapannya, dengan tercatatnya tersebut terdiri atas : nama paket menjadi pemicu kinerja Badan Usaha
pengalaman penyedia jasa tersebut pekerjaan, nama Pengguna Jasa, agar terus berdaya saing, profesional
pada suatu aplikasi maka penyedia nama dan porsi pembagian modal dan kompetitif.*

32
| Edisi 2 | 2021
LIPUTAN
KHUSUS

PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI JASA KONSTRUKSI (SIJK)
TERINTEGRASI MELALUI TEKNOLOGI
DATA WAREHOUSE DAN KONSEP
INTEROPERABILITAS
Oleh: Fauzan & Indah Fitra Ramdani

Mendengar istilah Sistem Informasi


Jasa Konstruksi Terintegrasi atau SIJK
Terintegrasi, apa yang muncul di
benak para pembaca ?

Mungkin ini suatu sistem tentang sektor konstruksi SIJK Terintegrasi sebagai suatu konsep maupun teknis
yang besar dan terpusat?. Mungkin kumpulan banyak link pengembangannya masih terus berkembang.
sebagai antarmuka suatu website yang mencakup seluruh
sektor konstruksi? Mungkin juga bukan keduanya?. Pada Berbicara mengenai sistem terintegrasi maka kita perlu
artikel ini, keingintahuan para pembaca sekalian akan SIJK lihat kembali definisi system integration yaitu “the process
Terintegrasi bisa terobati. of linking together different computing systems and
software applications physically or functionally, to act as a
SIJK Terintegrasi sudah menjadi amanat sejak terbitnya coordinated whole” (Wikipedia, 2021-03). Dalam banyak
UU nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan tulisan lebih detail disebutkan sebagai “system integration
saat ini kembali diperkuat dengan terbitnya UU nomor is the process of transferring data between two unrelated
11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Pemerintah sebagai computer applications”. Berangkat dari definisi tersebut
regulator semakin dituntut untuk dapat melihat bahkan sistem terintegrasi dapat dikatakan membutuhkan dua
memprediksi kebutuhan industri ke depan melalui fungsi utama, yang pertama adalah interoperability antar
pengembangan kebijakan berbasis data dan informasi aplikasi yang ada dan yang kedua adalah datawarehouse
serta menyediakan layanan publik yang cepat, handal, sebagai tools untuk melihat keterhubungan data dari
dan aman. Dalam hal ini proses adopsi teknologi salah banyak aplikasi guna memperoleh wawasan/sudut
satunya melalui pengembangan SIJK Terintegrasi menjadi pandang baru.
semakin tak terelakkan, sehingga berbagai opini tentang

33
| Edisi 2 | 2021
LIPUTAN
KHUSUS
dilakukan pada aplikasi yang ada
hanya dilakukan untuk memastikan
interoperabilitas antar aplikasi
da­­­­­­­­pat berjalan. Perubahan yang di­­­
la­­­­­­kukan pun tidak akan lama dan
mengganggu layanan lain karena
dilakukan oleh masing-masing pe­­mi­
­lik proses bisnis di unit kerja.

Adapun teknis pengembangan SIJK


Terintegrasi dapat dilakukan melalui
2 (dua) mekanisme integrasi yang
Kita dapat mengambil Aplikasi Gojek Pada contoh Aplikasi Gojek berjalan secara paralel:
sebagai contoh, mereka menawarkan sebelumnya, meskipun fungsi tiap Pertama, integrasi level aplikasi yang
Super Apps dengan banyak layanan layanan Gojek sangat spesifik tapi merupakan proses integrasi yang di­­­
di dalamnya seperti goride, gofood, stakeholder utama Gojek adalah sama lakukan pada dua aplikasi atau lebih
gopulsa, gopay, goshop, dan se­­­ yaitu perorangan dengan atribut yang memungkinkan proses per­­­­
bagainya. Gojek menggunakan pen­­­ No­­mor Induk Kependudukan (NIK) tukaran data antara aplikasi ter­­sebut.
dekatan microservices dalam pe­­ dan nomor telepon. Dibandingkan Infrastruktur yang dapat digunakan
ngem­ bangan aplikasinya dimana dengan Gojek, SIJK Terintegrasi me­­ pada metode ini salah satunya ada­­
tiap layanan dikerjakan oleh tim yang miliki kompleksitas yang lebih tinggi, lah API (Application Programming
berbeda-beda sesuai proses bisnisnya karena selain fungsi yang spesifik, Interface). Proses ini relatif mudah
dan kemudian memanfaatkan da­­ stakeholdernya juga beragam. Mulai dan cepat dilakukan dengan meng­­
tawarehouse yang diakses melalui dari perorangan dengan atribut integrasikan data tertentu sesuai
Apache Kafka untuk keperluan ana­ NIK dan NPWP perorangan hingga kesepakatan dan kebutuhan untuk
litiknya. Pendekatan semacam ini ber­­ ba­­dan usaha nasional, badan usaha mendukung operasional aplikasi.
beda jauh dengan pendekatan secara asing, vendor/supplier material dan Sa­­­­lah satu contoh implementasi in­­­­
monolithic dengan metode waterfall peralatan, balai jasa konstruksi, tegrasi level aplikasi di DJBK adalah
yang selama ini biasa di gunakan dan Balai P2JK dengan atribut yang integrasi antara aplikasi Sistem In­­­
dalam pengembangan suatu aplikasi. berbeda-beda untuk tiap stakeholder formasi Konstruksi Indonesia (SIKI)
dimaksud. dan Sistem Informasi Pengalaman
Lalu kenapa pendekatan seperti pa­da (SIMPAN).
penjelasan di atas sebaiknya juga Kedua, konsep dan mekanisme pe­­­
digunakan dalam pengembangan ngembangan suatu sistem juga SIMPAN menurut kebutuhan proses
SIJK Terintegrasi? Setidaknya ada harus mempertimbangkan berbagai bisnisnya memiliki user utama Badan
dua hal utama yang menjadi pertim­ aspek lainnya, salah satunya seperti Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) dan
bangan dalam menentukan hal kondisi eksisting aplikasi yang di­­ Tenaga ahli konstruksi. Berdasarkan
tersebut. gunakan untuk melaksanakan pela­­ hasil identifikasi, data tersebut
yanan. Saat ini aplikasi-aplikasi di su­­­­­­dah terdapat pada aplikasi SIKI,
Pertama, dengan semakin ram­ Direktorat Jenderal Bina Konstruksi se­­­­­hingga dalam pengembangannya
ping­­­nya struktur organisasi pe­­ sudah berjalan dan digunakan oleh diputuskan bahwa BUJK dan Tenaga
me­­­­­rintahan saat ini membuat sta­ stakeholdernya. Sehingga pengem­ ahli konstruksi tidak perlu lagi
keholder yang harus dilayani oleh bangan secara tersebar lebih masuk melakukan registrasi untuk dapat
masing-masing unit kerja di Direk­ akal karena aplikasi yang ada dapat menggunakan aplikasi SIMPAN. Pro­­­
torat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) tetap digunakan. Perubahan yang ses registrasi user dalam hal ini di­­­­­
Kementerian PUPR menjadi sangat
spesifik menyebabkan beragamnya
tipe dan entitas stakeholder DJBK
sebagai unit organisasi. Kondisi ter­­
sebut menyebabkan pengem­bangan
sistem secara terpusat tidak mungkin
untuk dilakukan karena fungsi ma­­
sing-masing unit yang sangat spe­­sifik
dengan stakeholder yang ber­ beda-
beda.

34
| Edisi 2 | 2021
LIPUTAN
KHUSUS
Sistem Informasi Manajemen dimana
pada khususnya ditujukan untuk
men­­­­­dukung proses pembuatan ke­­­­­­­­­
putusan strategis di level ma­­­ na­­
jerial yang membutuhkan ana­­ lisis
data yang lebih menyeluruh. Ten­­­
tunya proses analisis data atau Online
Analytical processing (OLAP) yang
lebih komprehensif, memiliki data
terkait dari berbagai sumber menjadi
sangat penting. Hal itu untuk men­­
dukung proses pengolahan dan
analisis data secara lebih mendalam
guna menemukan sudut pandang
baru yang tidak bisa didapatkan
ketika suatu aplikasi berdiri sendiri.
lakukan melalui proses integrasi lebih untuk kemudian dikumpulkan Sedangkan aplikasi-aplikasi pada
Application Programming Interface ke suatu gudang data dimana pe­­­­­­­milik proses bisnis akan berperan
(API) dimana penyedia jasa yang dilakukan standarisasi, kategorisasi, sebagai sumber data pada level
telah terdaftar di aplikasi SIKI dapat dan diolah sesusai kebutuhan or­­ Online Transaction Processing (OLTP).
langsung menggunakan aplikasi ganisasi. Infrastruktur yang dapat Kategorisasi ini juga diperkuat me­­­
SIMPAN. di­­­gunakan dalam metode ini antara lalui konsep OLTP dan OLAP.
salah satunya adalah ETL Tools
Pada contoh di atas jika diputuskan (Datawarehouse). Salah satu con­­toh Berdasarkan tabel diatas juga dapat
untuk tidak dilakukan integrasi, maka implementasi integrasi level data terlihat jelas perbedaan mendasar
ratusan ribu BUJK dan Tenaga ahli di DJBK adalah integrasi data te­­ antara SIJK Terintegrasi dengan
Konstruksi harus melakukan proses naga kerja konstruksi pada aplikasi aplikasi-aplikasi yang berjalan di
registrasi kembali pada aplikasi Dayanaker dan SIKI yang telah masuk Unit Kerja, dimana manajerial level
SIMPAN yang selanjutnya masih harus pa­­da datawarehouse SIJK. tentunya hanya membutuhkan ring­­­­
diverifikasi lagi oleh tim pengelola kasan dari historical data yang da­­­pat
SIMPAN. Terlihat jelas bahwa dengan Pada datawarehouse SIJK kita da­­­pat diproses sewaktu-waktu. Yang di­­­­
melakukan proses integrasi, kita melihat tenaga kerja konstruksi tujukan untuk mendukung proses
dapat memotong beberapa proses yang telah dibina oleh Balai Jasa pe­­­­­ngambilan keputusan strategis
yang berdampak terhadap efisiensi Kons­­­­­­­­truksi Wilayah (data dayanaker) yang cepat dan lebih tepat sasaran
resources (waktu, tenaga, biaya). untuk kemudian dibandingkan de­­­ (efektif). Tentunya untuk mendukung
ngan data tenaga kerja konstruksi hal tersebut dibutuhkan teknologi
Perlu dijadikan catatan bahwa da­­­­­lam yang melanjutkan proses uji dan khusus, salah satunya melalui im­­­­
integrasi level aplikasi, peran tek­­ men­­­­­­­dapatkan sertifikat (data SIKI) plementasi datawarehouse.
nologi hanya sebagian kecil dari sehingga kita bisa mendapatkan
keseluruhan proses. Poin utama yang su­­­­dut pandang baru terhadap data Perlu dipastikan beberapa hal
perlu diperhatikan adalah mindset tenaga kerja konstruksi yang tidak un­­­­­­­tuk menjamin suksesnya SIJK Ter­­
untuk membangun sinergi dengan di­­­­­­dapatkan jika data di lihat secara integrasi, diantaranya seperti:
pengelola aplikasi lain dan mau terpisah. - Unit kerja perlu merampingkan
memotong jalur birokrasi selama aplikasinya hingga fungsinya
sesuai dengan tujuan organisasi. Dapat dilihat bahwa fungsi men­­­­­­­jadi sangat spesifik dan unik.
Se­­lama suatu aplikasi masih di­­gu­­ da­tawarehouse lebih kepada ke­­­ - Pemanfaatan teknologi baru se­­­­
nakan, integrasi level aplikasi harus butuhan untuk melakukan ana­­ bagai keharusan.
selalu didorong dan dilakukan se­­­ lisa terhadap data tertentu. Se­­ - Peran serta aktif serta komitmen
cara kontinu baik terhadap aplikasi makin banyak sumber data yang untuk berkolaborasi dan saling
internal maupun eksternal untuk me­­­ terintegrasi dalam datawarehouse terbuka terkait data dari tiap unit
minimalisir potensi redundancy ap­­­­ maka proses analisa data dapat kerja
likasi dengan data yang serupa. dilakukan secara lebih komprehensif
untuk mendapatkan sudut pandang Dengan demikian diharapkan SIJK
Kedua, integrasi level data yang me­­­­ baru lainnya. terintegrasi sebagai salah satu tools
rupakan mekanisme integrasi de­­­ guna mewujudkan sektor Jasa Kons­­
ngan metode akses secara lang­­ Secara konsep, SIJK Terintegrasi juga truksi yang handal, berdaya saing
sung ke database dua aplikasi atau dikembangkan berdasarkan prinsip dan berkualitas dapat tercipta.*

35
| Edisi 2 | 2021
SOFT
NEWS

PENCATATAN SUMBER DAYA MATERIAL


DAN PERALATAN KONSTRUKSI DALAM
RANGKA MEMBANGUN BIG DATA
RANTAI PASOK KONSTRUKSI
Oleh: Ir. Nicodemus Daud, M.Si.
(Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi)

Kelancaran rantai pasok konstruksi menjadi kunci utama yang dapat memengaruhi
keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi.

Salah satu bagian penting dalam rantai pasok konstruksi Jasa Konstruksi terintegrasi terhadap sumber daya
tersebut adalah sumber daya material dan peralatan material dan peralatan konstruksi yang telah lulus uji dan
konstruksi. Peranan penting sumber daya material dan mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri. Hal
peralatan konstruksi tercermin dalam Pasal 4 ayat (1) tersebut sejalan dengan arah utama transformasi industri
huruf e Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang konstruksi 4.0 yaitu mengembangkan penyelenggaraan
Jasa Konstruksi, yang mengamanatkan bahwa Pemerintah jasa konstruksi melibatkan inovasi teknologi untuk
Pusat salah satunya bertanggung jawab atas meningkatnya pe­ningkatan daya saing nasional, dengan berprinsip dasar
kualitas penggunaan material dan peralatan konstruksi membangun big data rantai pasok industri konstruksi.
serta teknologi konstruksi dalam negeri.
Pencatatan SDMPK bertujuan untuk:
Dalam mencapai tujuan tersebut, Pemerintah Pusat a. menyiapkan pangkalan data (big data) sumber daya
memiliki kewenangan diantaranya adalah: material dan peralatan Konstruksi;
a. menetapkan dan meningkatkan penggunaan standar b. meminimalkan ketidakpastian informasi terkait
mutu material dan peralatan sesuai dengan Standar ke­tersediaan sumber daya material dan peralatan
Nasional Indonesia; dan Konstruksi sesuai dengan standar nasional Indonesia;
b. membangun sistem rantai pasok material, peralatan, c. menjamin terselenggaranya pembangunan infra­struk­­
dan teknologi konstruksi. ­tur yang tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya; dan
d. mendukung pemenuhan standar keamanan, kese­­
Salah satu isu strategis yang dihadapi dalam rantai pasok lamatan, kesehatan, dan keberlanjutan.
material dan peralatan konstruksi adalah ketidakpastian
data dan informasi pasokan (supply), baik dari aspek Tujuan tersebut diharapkan dapat tercapai mengingat
kualitas, kuantitas dan ketersebarannya. Oleh karena itu, dalam pencatatan sumber daya material konstruksi
salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Jenderal Bina mensyaratkan pencatatan dokumen sertifikat Standar
Konstruksi melalui Drektorat Kelembagaan dan Sumber Nasional Indonesia (SNI) dan sertifikat Tingkat Komponen
Daya Konstruksi adalah pencatatan sumber daya material Dalam Negeri (TKDN), dan untuk pencatatan sumber daya
dan peralatan konstruksi (selanjutnya disebut dengan peralatan konstruksi mensyaratkan pencatatan dokumen
pencatatan SDMPK). Hal ini sebagaimana diamanatkan Surat Keterangan Memenuhi Syarat K3. Dengan tersedianya
dalam Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun dokumen tersebut diharapkan dapat menjadi bukti lulus
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor uji dalam mendukung pemenuhan standar keamanan,
22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan.
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Lebih lanjut, pada Pasal 26D PP Nomor 14 Tahun 2021
Pencatatan tersebut dilaksanakan melalui Sistem Informasi diamanatkan bahwa pencatatan SDMPK perlu diatur

36
| Edisi 2 | 2021
SOFT
NEWS
lebih lanjut dalam Peraturan Menteri. Pemohon dalam pencatatan sumber
Oleh karena itu, dibentuk Tim Pe­­ daya material konstruksi adalah
nyusun Rapermen PUPR tentang Pen­­ produsen sumber daya material
catatan Sumber Daya Material dan konstruksi dengan jenis material
Peralatan Konstruksi dalam rangka konstruksi yang dicatatkan terbagi
melakukan pembahasan dan pe­­­ menjadi 2 (dua) jenis yakni material
nyu­­­sunan Rapermen tersebut. Hasil dasar utama (semen, baja, baja ringan,
rancangan akhir Peraturan Menteri aspal minyak, aspal Buton, batu, kayu
PUPR tentang Pencatatan SDMPK abu terbang dan slag) dan material
tersebut kemudian disampaikan olahan utama (beton pracetak, pipa
da­­­­­­­­­lam kegiatan Workshop Rancangan non baja, bata ringan, ubin, genteng/
Per­­­­­­aturan Menteri PUPR tentang Pen­­ saniter, panel gipsum, kaca dan cat).
catatan SDMPK sebagai rangkaian ke­­­­­ Sedangkan untuk pemohon dalam
giatan terakhir sebagaimana dapat pencatatan sumber daya peralatan
dilihat pada Gambar 1. konstruksi adalah pemilik sumber

Gambar 2 Tata Cara Pencatatan Sumber Daya


Material dan Peralatan Konstruksi.
(sumber: Olahan Tim Penyusun, 2021)

kolaborasi yang kolektif (collective


collaboration) dan integrasi data
dengan Kementerian Perindustrian
dan Badan Standardisasi Nasional
(BSN) dalam hal validasi dokumen
sertifikat SNI dan sertifikat TKDN
untuk pencatatan material konstruksi,
kemudian dengan Kemen­ terian
Ketenagakerjaan dalam hal validasi
Gambar 1 Workshop Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri PUPR tentang Pencatatan Sumber Daya Surat Keterangan Meme­ nuhi Syarat
Material dan Peralatan Konstruksi. (sumber: Dokumentasi Dit. KSDK, 2021) K3 untuk pencatatan sumber daya
peralatan konstruksi.

Adapun lingkup rancangan akhir daya peralatan konstruksi dengan Sehingga pada akhirnya melalui pen­­
Peraturan Menteri PUPR tentang jenis peralatan konstruksi yang di­­ catatan SDMPK dapat terhimpun
Pencatatan SDMPK ini terdiri atas: catatkan terbagi menjadi 4 (empat) big data yang diharapkan dapat
1. prinsip pencatatan SDMPK; jenis yaitu pesawat angkat, pesawat digunakan sebagai salah satu pe­­
2. jenis sumber daya material angkut, pesawat tenaga dan produksi, rangkat pengambilan keputusan
dan peralatan konstruksi yang dan pesawat/peralatan konstruksi (decision making tools/DMT) dalam
dicatatkan lain­­­nya. Konsep tata cara pencatatan perumusan kebijakan. Inovasi ini di­­­
3. manajemen pencatatan SDMPK; SDMPK dapat dilihat pada Gambar 2. harapkan dapat membawa manfaat
4. tim pencatatan; dalam membangun pengelolaan
5. tata cara pencatatan SDMK; Tentunya dalam implementasi mem­ ran­­­­­­­­tai pasok material dan peralatan
6. tata cara pencatatan SDPK; bangun rantai pasok konstruksi, di­­­ kons­­­­­­­­­truksi yang efektif dan efisien
7. hak dan kewajiban; perlukan kolaborasi dan kerjasama un­­tuk mendukung percepatan pem­­­­
8. pemantauan dan evaluasi; dan antar kementerian dan instansi. Dalam ba­­­­­­­­ngunan infrasturktur untuk Pe­­mu­­
9. penghapusan pencatatan. hal pencatatan SDMPK, diperlukan lihan Ekonomi Nasional.*

37
| Edisi 2 | 2021
SOFT
NEWS

JASA KONSTRUKSI
DALAM SINERGI KEBIJAKAN
UNTUK PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL
Oleh: Meylina Hasbullah

Sudahkah anda divaksin? Sejak awal tahun 2021 pemberian vaksin COVID-19 di
Indonesia mulai dilakukan.

Demikian pula di Kementerian PUPR, pemberian vaksin Perekonomian Indonesia dan dunia, secara kumulatif
telah dilakukan, dimana saat ini telah dilaksanakan mengalami perlambatan dan terkontraksi sepanjang tahun
gelombang kedua pemberian vaksin untuk pegawai pusat, 2020. Pandemi COVID-19 membatasi kegiatan ekonomi
dan segera dilanjutkan dengan vaksinasi untuk pegawai di dan pergerakan manusia, hingga resesi terjadi. Pemerintah
Balai seluruh Indonesia. dipastikan akan menajamkan efektifitas strategi belanja
penanganan pandemi dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Vaksinasi turut meningkatkan psikologi masyarakat (PEN) yang sudah berjalan.
bahwa ekonomi nasional pada 2021 akan tumbuh positif,
setelah sempat negative pada 2020 akibat pandemi. Selain vaksinasi, Pemerintah juga terus melaksanakan

38
| Edisi 2 | 2021
SOFT
NEWS
percepatan pemulihan ekonomi Pelaksanaan UU No. 2 tahun 2017 Pertumbuhan sektor konstruksi
na­sional, salah satunya dengan mem­ tentang Jasa Konstruksi, ber­­­­­­­­­­­banding lurus dengan pertum­
percepat implementasi UU Cipta b. PP No. 12 tahun 2021 tentang buhan ekonomi nasional. Kebijakan
Kerja. Perbaikan ekonomi terus di­­ perubahan atas PP No. 14 tahun alokasi anggaran infra­struktur se­­­
upayakan dengan menarik investasi 2016 tentang Penyelenggaraan besar Rp 417,4 triliun dalam APBN
ke Indonesia, selain menjaga tingkat Perumahan dan Kawasan Per­ 2021 diharapkan menjadi stimulus
konsumsi dalam negeri terutama mukiman, yang memberikan kontribusi positif
masyarakat menengah ke bawah. c. PP No. 13 tahun 2021 tentang terhadap PDB. Sebelumnya pada
UU Cipta Kerja juga diharapkan akan Penyelenggaraan Rumah Susun, ta­­­hun 2020, alokasi infrastruktur
mendorong kemudahan bagi UMKM d. PP No. 15 tahun 2021 tentang ada­­­ lah sebesar Rp 281,1 triliun.
dalam berusaha. Aturan turunan UU Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Lon­­­jakan kenaikan anggaran ter­
Cipta Kerja telah ditetapkan, yang tahun 2017 tentang Arsitek, sebut dikarenakan pemerintah ingin
terdiri dari 47 Peraturan Pemerintah e. PP No. 16 tahun 2021 tentang mengejar beberapa proyek yang
dan 4 Peraturan Presiden. Adanya Peraturan Pelaksnaan UU No. 28 sempat tertunda pada tahun lalu,
standar pedoman pelaksanaan dari tahun 2002 tentang Bangunan disamping menambah proyek-pro­­
masing-masing Kementerian/Lem­­ba­ Gedung, yek baru pada tahun 2021. Sektor
­
­­ga dijadualkan paling lambat dua (2) f. PP No. 17 tahun 2021 tentang konstruksi sejak tahun 2015 hingga
bulan setelah Peraturan Pemerintah Perubahan Keempat atas PP No. 2020 tercatat selalu memberikan kon­­
dan Perpres tersebut ditetapkan. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol, tribusi lebih dari 10 persen terhadap
Sinergi kebijakan lintas sektor dan g. Perpres No. 9 tahun 2021 tentang PDB setiap tahunnya.
lingkup substansi diperlukan untuk Badan Percepatan Penye­ leng­
mencapai tujuan dari UU Cipta Kerja. gara­­an Perumahan. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
sebagai pembina jasa konstruksi
Dari total 51 peraturan pelaksanaan Selain itu terdapat substansi Pe­­ te­­­­rus berupaya meningkatkan kua­­
UU Cipta Kerja yang berisi substansi ngadaan Barang/Jasa melalui Perpres litas industri konstruksi. Melalui
Konstruksi dan Perumahan, antara No. 12 tahun 2021 tentang pe­­­ pe­­­­­­­­­ngaturan jasa konstruksi yang
lain: rubahan atas Perpres No. 16 tahun kom­­­­­­prehensif, keandalan kualitas in­­­­
a. PP No. 14 tahun 2021 tentang 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa fra­­­­­­­­­­­­­struktur, rantai pasok, SDM dan tek­­­­­
Perubahan atas PP No. 22 Pemerintah. nologi konstruksi di Indonesia. (***)
tahun 2020 tentang Peraturan

39
| Edisi 2 | 2021

Anda mungkin juga menyukai