Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Edisi 4 Tahun 2019


Media Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR

Metode Konstruksi
Berbasis
Teknologi
8 17
PENGUKURAN MATURITY KATA MEREKA
LEVEL UNIT KERJA TENTANG SERTIFIKASI
PENGADAAN BARANG/
JASA (UKPBJ) DALAM
TRANSFORMASI
KELEMBAGAAN
PENGADAAN DI
KEMENTERIAN PUPR 1
| Edisi 4 | 2019
DAFTAR
ISI

27
PERLUNYA REGISTRASI
ALAT BERAT KONSTRUKSI
UNTUK MENDUKUNG
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PUPR
Kontruksi merupakan salah satu bidang usaha yang
memiliki nilai sangat strategis dalam perekonomian
nasional.

berita utama berita terkini


04 Pembangunan
Infrastruktur Berkualitas
14 Perlunya Kebijakan
Standar Remunerasi
Tinggi Melalui Minimal
Penerapan Metode Bagi Tenaga Terampil
Konstruksi Berbasis Konstruksi
Teknologi dan Pelibatan
Pemangku Kepentingan 16 Perlunya Kebijakan
Standar Remunerasi
Strategis
Minimal
08 Pengukuran Maturity
Level Unit Kerja
Bagi Tenaga Terampil
Konstruksi
Pengadaan Barang/ Games
Jasa (UKPBJ) liputan khusus
Dalam Transformasi 30 Teka Teki Silang
Kelembagaan
Pengadaan di
17 Kata Mereka
Tentang Sertifikasi
Kementerian PUPR
Q&A
20 Dirjen Bina Konstruksi :
Pelaksana Pengadaan Harus 31 Kuisioner Tentang Buletin Konstruksi
berita terkini Pahami Peraturan Pengadaan
Ditjen Bina Konstruksi

12 Indonesia Darurat Asessor


Konstruksi
Barang/Jasa Konstruksi

22 Menjawab ‘Kegalauan’ PPK


Dan Satker, Menteri PUPR
Menerbitkan SE 11/SE/M/2019

25 Perlunya Registrasi Alat Berat


Konstruksi Untuk Mendukung
Percepatan Pembangunan
Infrastruktur PUPR

soft news
28 Nutrisi Jasa Konstruksi

dewan redaksi
Pembina/Pelindung: Direktur Jenderal Bina Konstruksi. Dewan Redaksi: Sekretaris Direktorat
Jenderal Bina Konstruksi; Direktur Pengadaan Barang dan Jasa; Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi; Dirketur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi; Direktur Bina Kompetensi
Edisi 4 Tahun 2019 dan Produktivitas Konstruksi; Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan. Pimpinan Umum: Tri Berkah.
Pimpinan Redaksi: M. Aldenny. Penyunting/Editor: Kristinawati Pratiwi Hadi, Indri Eka Lestari, Hari
Mahardika, Jannatin Clara Alverinna, Agus Firngadi. Redaksi Sekretariat: Galuh Shinta Dewi, Teni
Agustina, ST Ngafiyah, Siti Afrida, Maria Ulfa. Administrasi dan Distribusi: Fauzan, Aprilia Gayatri,
Media Informasi dan Komunikasi Fotografer: Hari Maradika.
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan ALAMAT REDAKSI
2
Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Rakyat | Edisi 4 | 2019 Gedung Utama Lt.10, Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
SALAM
REDAKSI

SERTIFIKASI TENAGA KERJA


KONSTRUKSI

D
i tengah perkembangan sektor konstruksi yang demikian pesat, para pelaku
konstruksi senantiasa mendorong pengembangan dan pembangunan yang
berkualitas. Untuk itu, diperlukan sebuah sistem konstruksi yang mampu
meningkatkan nilai infrastruktur berdasarkan kesesuaian dengan perencanaan dan
biaya investasinya.

Maka, para pelaku konstruksi di Tanah Air pun mendapat kesempatan untuk
mempelajari tentang pengembangan industri konstruksi melalui best practices.
Praktik-praktik terbaik ini diperkenalkan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur,
Transportasi, dan Pariwisata Jepang (Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and
Tourism – MILT) dalam Program Pelatihan Khusus ke-3 bagi negara-negara Asia.

Melalui kegiatan tersebut, MILT berbagi informasi seputar penerapan metode


konstruksi berbasis teknologi yang melibatkan para pemangku kepentingan yang
strategis guna mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas. Ditjen Bina
Konstruksi pun ingin berbagi informasi dan pengalaman selama tiga hari mengikuti
pelatihan di Jepang ini pada halaman Liputan Utama.

Informasi yang tak kalah penting adalah bahwa perkembangan sektor industri
membutuhkan dukungan tenaga kerja konstruksi yang memadai dari sisi kuantitas
serta mumpuni dari sisi kompetensi dan kapabilitas. Namun, faktanya, pesatnya
perkembangan sektor konstruksi yang—salah satunya—ditandai dengan masifnya
pekerjaan konstruksi di Tanah Air, justru belum diimbangi dengan perkembangan
tenaga kerja konstruksi.

Di sisi lain, masih adanya ketimpangan dalam standar remunerasi antarsatu wilayah
dengan wilayah lainnya juga berdampak pada tidak meratanya pembangunan
infrastruktur. Inilah tantangan sektor konstruksi nasional yang, hendaknya bisa
menjadi perhatian para pelaku, regulator, hingga pengguna di sektor konstruksi.
Topik ini pun mengisi lembar-lembar “Berita Terkini” untuk dapat menjadi pengingat
bagi kita semua bahwa, saat ini: “Indonesia Darurat Asesor”.

Melalui Buletin Bina Konstruksi edisi ini, Ditjen Bina Konstruksi menyampaikan
beragam informasi lainnya seputar dunia konstruksi. Bagi para pembaca setia yang
berkenan mengisi kuisioner dan menjawab games, tersedia hadiah menarik. Selamat
membaca. Semoga setiap informasi dalam Buletin ini dapat menambah pengetahuan
pembaca setia. Salam Konstruksi!

3
| Edisi 4 | 2019
BERITA
UTAMA
FY2019 Special Course on MLIT Training
Program the 3rd for the Proper
Development of the Construction
Industries in Asian Countries:
Pembangunan Infrastruktur
Berkualitas Tinggi Melalui
Penerapan Metode Konstruksi
Berbasis Teknologi dan Pelibatan
Pemangku Kepentingan Strategis
Beberapa tahun terakhir ini, Jepang gencar mempromosikan
pembangunan infrastruktur dengan kualitas yang terjamin.
Oleh: Disaintina Ari Nusanti, ST, MM

Courtessy Call bersama Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang (Minister of Land, Infrastructure, Transport and Tourism/MLIT),
Mr. Keiichi Ishii, dan Peserta Program Pelatihan Khusus Bagi Negara Asian Tahun Anggaran 2019

Tujuan dari promosi ini adalah untuk meningkatkan industri konstruksi dan mendorong pembangunan yang
nilai dari infrastruktur itu sendiri dengan usia bangunan berkualitas. Pelatihan diselenggarakan di College of
yang sesuai perencanaan serta biaya investasinya. Untuk Land, Infrastructure, Transportasi dan Tourism di Kodaira
memperkenalkan praktik-praktik terbaik (best practices) City Tokyo, diikuti oleh 10 (sepuluh) perwakilan negara,
dalam pengembangan industri konstruksi, Kementerian yaitu : Bangladesh, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia,
Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
(MLIT atau Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Rangkaian acara pelatihan meliputi sesi pembelajaran
Tourism) Jepang,menyelenggarakan program pelatihan di dalam kelas, kunjungan lapangan (site visit) ke lokasi
khusus ke-3 bagi negara-negara di Asia yang diadakan di proyek konstruksi, pertemuan dengan para kontraktor
Jepang pada tanggal 22 s.d 26 Juli 2019. Jepang, courtessy call dengan Menteri Pertanahan,
Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, serta presentasi
Acara pelatihan yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari grup dan individu masing-masing peserta.
tersebut mengundang perwakilan dari negara-negara
Asia dengan tujuan untuk berbagi pengalaman akan Kegiatan pelatihan ini diawali dengan pengenalan
kebijakan, praktik, dan teknologi yang telah diterapkan sejarah industri konstruksi dan sistem bisnis konstruksi
di Jepang dalam rangka mendukung pengembangan di Jepang. Sejarah perkembangan bisnis konstruksi
4
| Edisi 4 | 2019
Berita
UTAMA

Prinsip pelaksanaan promosi peningkatan kualitas infrastruktur oleh Pemerintah Jepang

Jepang dipicu oleh pembangunan kepentingan yang terlibat dalam poin tambahan bagi calon
kembali pasca Perang Dunia berbagai isu infrastruktur, dan penyedia jasa tersebut. Pada tahap
ke-2 dimana pada tahun 1949, diversifikasi sumber pendanaan. konstruksi, sebagai contoh untuk
pemerintah Jepang menerbitkan Pada tahap perencanaan, dilakukan standar bangunan, Jepang memiliki
Undang-Undang tentang Bisnis pemeriksaan dan memastikan standar bangunan minimal terkait
Konstruksi yang bertujuan untuk kebutuhan dari pembangunan baru tapak, konstruksi, peralatan, fungsi
memastikan pelaksanaan pekerjaan suatu infrastruktur dan kesesuaian bangunan dan kontribusi terhadap
dilaksanakan dengan baik, dan penggunaan fungsi lahannya. kesejahteraan masyarakat.
mendorong terciptanya industri
bisnis konstruksi yang kondusif. Pada tahap lelang, Jepang telah Hal inilah yang menjadi dasar
Dan sejak perang dunia ke-2 inilah, mengembangkan sistem pengadaan bagi Jepang untuk membangun
pembangunan infrastruktur masif infrastrukturnya dari yang infrastruktur berkualitas, dimana
dilakukan terutama untuk jalan dan tradisional menjadi modern dengan kualitas berarti tahan terhadap
rel kereta api. Semenjak itu, peran mengedepankan sistem pengadaan gempa dan juga memiliki usia
infrastruktur diyakini pemerintah yang berbasis kualitas infrastuktur bangunan yang lebih panjang.
Jepang menjadi sangat penting, yaitu dan berbasis teknologi. Sistem lelang Selain itu saat ini Jepang gencar
sebagai pendukung bagi kehidupan yang digunakan di Jepang pada mengembangkan pemukiman/
masyarakat dan menciptakan prinsipnya adalah general competitive kota dengan konsep smart city,
pertumbuhan ekonomi. bidding, dimana sistem penilaian menggunakan teknologi dan
calon penyedia jasa berdasarkan informasi untuk harmonisasi antara
Dalam rangka mempromosikan harga penawaran dan nilai evaluasi mobilitas warga, kelestarian alam,
pembangunan infrastruktur yang teknis. penggunaan energi, keselamatan
berkualitas, Jepang mengatur dan keamanan, serta siklus hidup
sistem bisnis konstruksinya Namun pada evaluasi teknis inilah, para penghuni/masyarakat untuk
sedemikian rupa mulai dari tahapan kemampuan calon penyedia jasa mencapai kualitas hidup yang lebih
perencanaan sampai dengan dinilai dari segi metode konstruksi, baik.
tahapan pemeliharaan. Tahap rencana jadwal pekerjaan, rencana
perencanaan merupakan proses mutu, rencana manajemen Pada tahap pemeliharaan, Jepang
penting yang memiliki peran sentral, keselamatan konstruksi dan lain telah memiliki sistem tata kelola
dimana perencanaan harus selaras sebagainya. Apabila calon penyedia administrasi infrastruktur terhadap
dengan perencanaan nasional mampu menunjukkan kemampuan bangunan. Termasuk, apabila terjadi
dan strategi regional, peningkatan teknisnya sesuai pekerjaan yang bencana gempa bumi, segera setelah
antar-sektoral pada para pemangku akan dilaksanakan, akan menjadi gempa selesai, dilakukan asesmen

5
| Edisi 4 | 2019
BERITA
UTAMA

Pemerintah Jepang memperkenalkan i-Construction ebagai salah satu strategi peningkatan produktivitas konstruksi

terhadap seluruh bangunan yang dilindungi hukum dan mendapatkan menjaga kualitasnya dengan
ada di Jepang untuk mengetahui kompensasi yang sebanding dengan mendapatkan kompensasi hari libur
apakah kekuatan bangunan pasca nilai ganti rugi dari tanah dan nilai yang lebih lama. Permasalahan
gempa masih aman atau perlu segera ekonomis dari bisnis atau usaha lain yang dihadapi adalah masalah
dilakukan perbaikan. yang selama ini dilakukan di tanah pendanaan, dan ini juga menjadi
tersebut. permasalahan yang sama dihadapi
Namun demikian, Jepang sebagai oleh negara-negara di Asian. Untuk
negara maju juga memiliki Permasalahan lain yang dihadapi itu, dilakukan pengembangan
permasalahan dalam industri adalah aging population pada industri infrastruktur dengan alternatif
konstruksi, yaitu keterbatasan lahan konstruksi, yaitu perbandingan pendanaan yang melibatkan sektor
untuk pembangunan infrastruktur antara pekerja konstruksi yang swasta.
publik. Untuk mengatasi hal ini, berusia diatas 55 Tahun lebih besar
Pemerintah Jepang memiliki (sebesar 34%) dengan jumlah pekerja Pada pelatihan ini dilakukan
kebijakan dalam penyesuaian tata konstruksi yang berusia dibawah 29 kunjungan lapangan pembangunan
guna lahan untuk ruang publik, guna Tahun (hanya sebesar 11%). Oleh konstruksi. Salah satu infrastruktur
meningkatkan kualitas lingkungan sebab itu, Jepang menginisiasi yang dikunjungi adalah Proyek
hidup dan peningkatan dari nilai beberapa hal untuk memastikan Pembangunan Jepang Outer Ring
tata guna lahan. Atau upaya lain, tenaga kerja dari generasi muda lebih Road (Tokyo Ring Road). Proyek
dalam hal penyesuaian ini dilakukan tertarik pada dunia konstruksi dan ini dibangun bertujuan untuk
pembelian lahan, yang diatur dalam memastikan kualitas tenaga kerjanya mengurangi kepadatan lalu lintas
Undang-Undang Pembelian Lahan. dengan (1) peningkatan kapasitas yang terjadi di sekitar Tokyo dan
Undang-undang ini mengatur SDM; (2) pemberian tingkat upah membangun lingkar baru yang
ketentuan lahan yang akan dibeli yang adil; (3) penciptaan sistem akan menjadi salah satu alternatif
oleh negara, yaitu: 1) harus ada pengembangan karier yang lebih TOD (Transit Oriented Development),
kepentingan dan tujuan publik yang jelas; dan (4) pelaksanaan sinergi dengan target dapat mengurangi
ingin dicapai; dan 2) kompensasi antara inovasi teknologi dengan waktu tempuh sebesar 20% atau
yang dapat dijustifikasi. Masyarakat teknik konstruksi sehingga tenaga 10 (sepuluh) menit lebih cepat dan
yang terkena dampak pun kerja konstruksi akan tetap dapat meningkatkan keselamatan jalan

6
| Edisi 4 | 2019
Berita
UTAMA
di area pemukiman. Pelaksanaan konstruksi, yaitu pemerintah sistem scoring kualitas
konstruksi Tokyo Outer Ring Road daerah, swasta, akademisi, praktisi mutu dan keselamatan
dilaksanakan oleh kontraktor Join termasuk masyarakat umum. Dengan konstruksi;
Venture antara Obayashi, Nishimatsu, melaksanakan prinsip ini, diharapkan d. Menyusun standar
Toda, Sato dan Zenitaka, berupa risiko akan tertundanya pekerjaan penggunaan material serta
terowongan dengan lebar 16 meter, pada proyek konstruksi diharapkan teknologi terkini.
sejauh 16 km, dan sedalam 40 tidak akan terjadi karena sudah ada
meter menggunakan TBM (Tunnel kesepakatan bersama dari semua (2) Pelaksanaan pembinaan kepada
Boring Machine). Hal yang dapat pihak. pengguna dan penyedia
dilihat pada kunjungan ini adalah jasa, serta mitra pemangku
(1) sinergitas antara teknologi sistem Seiring dengan pelibatan masyarakat, kepentingan, yaitu:
informasi untuk mengendalikan Jepang juga mengembangkan a. Peningkatan kapasitas
kualitas pekerjaan dan keselamatan strategi inovasi teknologi untuk Aparatur Sipil Negara
tenaga kerja; (2) pekerjaan konstruksi mendukung industri konstruksi agar (ASN) dalam melakukan
dilakukan dengan sangat rapi proses konstruksi dapat berjalan pengawasan dan
dan teratur; (3) pelibatan tenaga semakin efisien, efektif dan selamat. pembinaan penerapan
kerja konstruksi asing (pada saat Sebagai contoh, Jepang telah sistem manajemen kualitas
kunjungan, didampingi oleh petugas menggunakan Building Information dan keselamatan konstruksi;
Safety dari negara Cambodia). Modelling (BIM), Construction b. Peningkatan kapasitas
Information Modelling (CIM), dan badan usaha menjadi
Kunjungan lapangan ke-2 sistem lelang digital. Dengan spesialis;
mengunjungi proyek konstruksi dukungan teknologi ini, maka c. Pengembangan sistem
pembangunan Tokyo Tokiwabashi, kebutuhan terhadap SDM konstruksi informasi jasa konstruksi
suatu proyek konstruksi swasta dapat diminimalkan namun kuncinya yang bisa menyediakan data
dengan pemiliknya adalah adalah SDM yang kompeten/spesialis rantai pasok jasa konstruksi;
Mitsubishi Estate dan dilaksanakan di bidangnya. Indonesia dengan d. Kerja sama dengan lembaga
oleh Toda Corporation sebagai kondisi bonus demografi penduduk penelitian dan universitas
kontraktor. Proyek seluas 3,1 Hektar usia produktif menjadikan Jepang untuk meningkatkan
ini merupakan proyek renovasi sebagai potensi pasar tenaga penggunaan teknologi
bangunan lama menjadi kota kerja, dengan persyaratan tenaga terkini.
baru dengan prinsip smart living, kerja konstruksi yang bersertifikat, (3) Pengawasan pelaksanaan peker-
dengan memadukan aktivitas bisnis, memahami bahasa Inggris dan/atau jaan konstruksi, yaitu:
pemukiman, serta olahraga dan Jepang, serta paham penggunaan a. Melakukan pengawasan
rekreasi. Hal yang dapat dipelajari teknologi konstruksi. pekerjaan konstruksi
pada kunjungan ini adalah (1) dengan sistem scoring
adanya praktik land readjustment Bercermin dari pengalaman Jepang kualitas dan keselamatan
yaitu memperbaiki fungsi dan dalam mengembangkan dunia konstruksi.
kondisi tapak demi peningkatan konstruksinya, maka terdapat b. Melakukan pengawasan
fasilitas publik sesuai perencanaan beberapa rekomendasi bagi kinerja badan usaha
wilayah dan kota; (2) pekerjaan Indonesia untuk membangun terkait penggunaan
dengan menggunakan BIM (Building infrastruktur yang berkualitas, material/peralatan, kondisi
Information Modelling); (3) pekerjaan sebagai berikut: keuangan, kepatuhan
dilakukan dengan rapi dan informatif administrasi badan
kepada publik; (4) pelibatan tenaga (1)
Menyusun Norma, Standar, usaha, serta penggunaan
kerja konstruksi asing (pada proyek Pedoman dan Kriteria (NSPK) tenaga kerja konstruksi
tersebut melibatkan tenaga kerja terkait: bersertifikat.
Thailand dan Cambodia). a. Standar penjaminan m u t u
sertifikasi tenaga kerja Dengan menerapkan hal-hal tersebut,
Adapun pembelajaran yang didapat konstruksi; diharapkan industri konstruksi di
dari pelatihan ini adalah bahwa b. Menyusun standar Indonesia dapat kondusif, sehingga
kunci kesuksesan Jepang adalah kompetensi kerja nasional dapat membangun infrastruktur
konsistensi dalam penegakan dan modul pelatihan yang berkualitas dengan efisien dan
hukum yang kuat melalui undang- terkait pekerjaan-pekerjaan efektif, sehingga diharapkan daya
undang yang mendukung dalam konstruksi yang berbasis saing Indonesia meningkat di sektor
peningkatan industri konstruksi, teknologi; konstruksi di antara negara-negara
serta pelibatan pemangku c. Mengembangkan pedoman Asia.*
kepentingan terkait industri jasa

7
| Edisi 4 | 2019
BERITA
UTAMA
PENGUKURAN MATURITY LEVEL UNIT KERJA
PENGADAAN BARANG/JASA (UKPBJ) DALAM
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PENGADAAN
DI KEMENTERIAN PUPR
Oleh: Hilda Isfanovi, ST, MPSDA (Subdit Advokasi dan Fasilitasi, Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi)

Sebagaimana diketahui, arah kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) yang


diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 meliputi empat aspek, yaitu
Kelembagaan, Finansial, SDM, dan Perluasan Peran.

Salah satu perubahan yang terdapat pada amanat menjadi pusat keunggulan Pengadaan Barang/Jasa
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 adalah perubahan (Center of Execellence) yang memiliki karakter strategis,
Unit Layanan Pengadaan (ULP) menjadi Unit Kerja kolaboratif, berorientasi pada kinerja, proaktif dan
Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ). mampu melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga
mendorong dalam penciptaan nilai tambah dan manfaat
Perbedaan yang mendasar antara ULP dan UKPBJ yaitu dalam kegiatan pengadaan barang/jasa di Indonesia
ULP dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang (SKOPPer).
sudah ada, sedangkan UKPBJ berbentuk struktural dan
ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang- Untuk mencapai proses pengadaan barang/jasa yang ideal
undangan, serta memiliki fungsi : Pengelolaan serta penguatan fungsi organisasi pengadaan barang/
Pengadaan Barang/Jasa, Pengelolaan Sistem Informasi jasa, perlu dilakukan perbaikan dalam transformasi
Secara Elektronik, Pembinaan Kelembagaan dan SDM kelembagaan UKPBJ serta penerapan tingkat kematangan
Pengadaan, Pemberian Bimbingan Teknis dan Advokasi yang menjadi tolok ukur perbaikan serta menjadi acuan
Pengadaan Barang/Jasa serta tugas lainnya seperti bagi UKPBJ untuk pengembangan kelembagaan serta
Agen Pengadaan dan Pelaksanaan Penyusunan Strategi perbaikan berkelanjutan. Capability Maturity Model (CMM)
Pengadaan. Sejalan dengan hal tersebut, sebagai instansi merupakan metode yang digunakan dalam pengukuran
pembina PBJ Pemerintah, LKPP menerbitkan Perka LKPP Tingkat kematangan (maturity level) yang diterapkan
No.14 Tahun 2018 tentang Unit Kerja Pengadaan Barang/ oleh LKPP. Model ini menggambarkan sebuah proses
Jasa. transformasi organisasi secara berurutan (gradual) dari
penerapan atas sebuah disiplin yang awalnya belum
Sebagai perwujudan amanat Perpres 16 Tahun 2018 Perka matang sampai pada aplikasi yang lebih optimal dalam
LKPP No.14 Tahun 2018 dalam mendorong perubahan organisasi. Pengukuran tingkat kematangan UKPBJ
paradigma pelaku pengadaan barang/jasa pemerintah berdasarkan model tersebut terdiri dari 9 domain dan
dalam menciptakan value for money, inovasi pengadaan, 4 variabel, seperti yang digambarkan pada Gambar 1
dan pengadaan yang berkelanjutan. UKPBJ diharapkan berikut :

8
| Edisi 4 | 2019
BERITA
UTAMA

Sumber : LKPP, 2018


Gambar 1. Pengukuran Tingkat Kematangan UKPBJ

Selaras dengan hal tersebut, Strategi PBJ yang ideal, yang bertujuan agar Penilaian mandiri (self assessment)
Nasional Pencegahan Korupsi pengelolaan PBJ di Kementerian UKPBJ Kementerian PUPR yang
(Stranas PK) yang tertuang dalam PUPR bebas dari Fraud. Disisi lain, telah diverifikasi oleh LKPP melalui
Perpres No. 54 Tahun 2018 memuat dalam Strategi Nasional Pencegahan website http://siulp.reinovasi.
fokus dan sasaran arah kebijakan Korupsi (STRANAS PK) UKPBJ com/ menggambarkan kondisi
Nasional dalam Pencegahan Korupsi Kementerian PUPR merupakan K/L/D eksisting hasil pengukuran tingkat
yang digunakan sebagai acuan K/L/D yang termasuk dalam 100 UKPBJ kematangan UKPBJ Kementerian
dalam aksi pencegahan korupsi di yang ditargetkan untuk memenuhi PUPR yang telah diverifikasi oleh
Indonesia. Aksi yang dimaksud adalah level 3 yaitu PROAKTIF dalam tingkat LKPP adalah sebagian besar berada
aksi 07 : Peningkatan profesionalitas kematangan UKPBJ yang diharapkan pada level 2 (esensi) dengan detail
dan modernisasi pengadaan barang dapat dicapai pada bulan Desember kematangan tiap variabel adalah : 6
dan jasa, dimana sub aksi 01 adalah tahun 2020. Oleh karena itu, perlu variabel pada level 2 (esensi), dan 3
tercapainya tingkat kematangan strategi yang kolaboratif dalam variabel masih pada level 1 (inisiasi).
UKPBJ minimal pada level 3 (Level penyusunan strategi pencapaian Adapun dari 9 variabel yang dinilai,
Proaktif) di 100 K/L/Pemda (34 target. UKPBJ Kementerian PUPR belum
Provinsi, 12 K/L dan 54 Kabupaten/ memperoleh variabel yang telah
Kota). Pada pengukuran tingkat mencapai level 3 (proaktif).
kematangan UKPBJ, LKPP Sebagai
UKPBJ KEMENTERIAN PUPR instansi pembina PBJ-P di Indonesia Dari hasil pengukuran yang memotret
Salah satu perubahan yang terdapat memberikan acuan bagi UKPBJ kondisi eksisting Kelembagaan
pada amanat Perpres No. 16 dalam menyusun peta jalan atau UKPBJ Kementerian PUPR tersebut,
Tahun 2018 yaitu perubahan Unit kerangka kerja untuk mencapai Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi
Layanan Pengadaan (ULP) menjadi Center of Excellence. Acuan tersebut sebagai UKPBJ Kementerian PUPR
Unit Kerja Pengadaan Barang/ digunakan sebagai standar mutu akan menyusun strategi dalam
Jasa (UKPBJ). Pada Kementerian dalam program pengembangan/ pencapaian tingkat kematangan
PUPR, Direktorat Pengadaan Jasa penguatan kelembagaan UKPBJ UKPBJ menjadi level PROAKTIF, salah
Konstruksi ditetapkan sebagai Unit di lingkungan K/L/D. Dalam acuan satunya dengan memetakan peran
Kerja Pengadaan Barang/Jasa melalui tersebut, terdapat serangkaian masing-masing stakeholder yang
Kepmen No.288/2019 tentang bukti dukung pada masing-masing terkait dengan tugas dan fungsi
Pembentukan Unit Kerja Pengadaan variabel penilaian yang harus UKPBJ Kementerian PUPR. Pemetaan
Barang/Jasa dan Unit Pelaksana dipenuhi UKPBJ dalam pemehuhan tersebut akan menggambarkan
Teknis PBJ Kementerian PUPR. Meski kriteria suatu level. Bukti dukung detail stakeholder yang berkaitan
unit kerja ini baru dibentuk, UKPBJ tersebut akan diverifikasi oleh LKPP dengan pemenuhan bukti dukung
Kementerian PUPR mengemban sebagai bukti bahwa UKPBJ tersebut UKPBJ menuju ke tahap selanjutnya.
tugas penting dalam pengelolaan telah mencapai level tertentu. Hasil pemetaan penggambaran

9
| Edisi 4 | 2019
BERITA
UTAMA

Sumber : LKPP,2019 http://siulp.reinovasi.com/


Gambar 2. Kondisi Eksisting Pengukuran Tingkat Kematangan UKPBJ Kementerian PUPR

keterkaitan stakeholder tersebut akan pemenuhan bukti dukung yang harus pelaksanaan yang terintegrasi
dijadikan acuan dalam menyusun dipenuhi, dimana pemenuhannya dengan tahap pemilihan, dimana
strategi pencapaian tingkat melibatkan tidak hanya oleh UKPBJ SOP pada tahap perencanaan
kematangan UKPBJ agar mencapai namun perlu dukungan stakeholder dan pelaksanaan dilaksanakan
level proaktif di tahun 2020. diluar UKPBJ, antara lain : oleh unit organisasi teknis.
a. Standar Operation Procedure b. Engagement plan Pengadaan
Pencapaian Maturity Level UKPBJ ke (SOP) Pengadaan Barang Jasa Barang Jasa yang
level 3 (proaktif) tergantung dengan pada tahap perencanaan dan menggambarkan pembinaan

Gambar 3. Struktur Organisasi UKPBJ Kementerian PUPR

10
| Edisi 4 | 2019
BERITA
UTAMA
No. Domain Variabel Level Status
1 Proses Manajemen Pengadaan Inisiasi Terverifikasi
2 Proses Manajemen Penyedia Esensi Terverifikasi
3 Proses Manajemen Kinerja Esensi Terverifikasi
4 Proses Manajemen Resiko Esensi Terverifikasi
5 Kelembagaan Pengorganisasian Kelembagaan Esensi Terverifikasi
6 Kelembagaan Tugas/Fungsi Kelembagaan Esensi Terverifikasi
7 SDM Perencanaan SDM Pengadaan Esensi Terverifikasi
8 SDM Pengembangan SDM Pengadaan Inisiasi Terverifikasi
9 Sistem Informasi Sistem Informasi Inisiasi Terverifikasi
Sumber : http://siulp.reinovasi.com/, diolah

Tabel 1. Status Verifikasi Pengukuran Tingkat Kematangan UKPBJ Kementerian PUPR

hubungan dengan pemangku tidak dibatasi untuk peran UKPBJ ke pendekatan behavior based pada
kepentingan lain (stakeholder saja, namun menyeluruh untuk prinsipnya tidak dibatasi oleh regulasi
analysis), seperti penyedia jasa semua fungsi pengadaan barang/ yang berlaku, sehingga diharapkan
dan Aparat Penegak Hukum jasa di organisasi. (iii) Keberlanjutan model tingkat kematangan dapat
(APH). pengembangan organisasi mengacu lebih sustained.*
c. Standar layanan LPSE, yang saat
ini berada di luar UKPBJ (Pusat
Data dan Informasi, Sekretariat
Jenderal Kementerian PUPR)
d. Pemenuhan target Jabatan
fungsional PBJ dan target
pemenuhan SDM PBJ yang saat
ini masih kekurangan personil.
e. Pengembangan kompetensi
personil UKPBJ yang merupakan
tugas dan fungsi Badan
Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM).

Dengan berpedoman pada prosedur


model pengukuran Tingkat
Kematangan dari LKPP, beberapa
hal yang perlu menjadi catatan bagi
UKPBJ antara lain ; (i) Upaya untuk
melakukan peningkatan kinerja
pengadaan barang/jasa bukan
merupakan hasil kerja upaya UKPBJ
semata, melainkan merupakan
hasil atas kolaborasi yang dilakukan
oleh seluruh fungsi terkait dalam
organisasi. (ii) Dalam konteks
organisasi, maka upaya untuk dapat
bertransformasi menuju ke arah yang
lebih baik akan dipengaruhi oleh
bagaimana organisasi berperilaku
untuk memberikan output dan
outcome yang sesuai. Organisasi ini

11
| Edisi 4 | 2019
BERITA
TERKINI

INDONESIA DARURAT
ASESSOR KONSTRUKSI
Oleh: Darti Tresnawati, SE, MT,
Jafung Muda pada Subdit Penerapan Kompetensi Konstruksi
Direktorat Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi

Saat menyampaikan pidato kenegaraan pada 14 Juli 2019, Presiden RI Joko Widodo
menyampaikan bahwa titik berat program kerja kabinet baru masih memfokuskan
pada pembangunan infrastruktur dan pembangunan Sumber Daya Manusia.

Hal tersebut Hal tersebut sejalan dengan amanah Pada konteks pelaksanaan uji kompetensi atau Penilaian
Undang-undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Berbasis Kompetensi, mensyaratkan tersedianya Asesor
Konstruksi pasal 70 bahwa setiap tenaga kerja konstruksi Kompetensi sebagai salah satu komponen utama
yang bekerja di bidang jasa konstruksi wajib memiliki dalam proses penilaian. Penilai memiliki posisi dan
sertifikat kompetensi kerja. Artinya pembangunan peran yang strategis karena akan sangat menentukan
infrastruktur yang gencar digaungkan oleh Pemerintah kualitas uji kompetensi yang dilakukan. Asesor dengan
harus didukung oleh tenaga kerja konstruksi kompeten. kompetensi dan kewenangan yang dimilikinya dapat
merekomendasikan memutuskan apakah seseorang
Salah satu faktor penting dalam menciptakan tenaga sudah kompeten atau belum kompeten terhadap unit
kerja konstruksi kompeten adalah adanya Asessor, yang standar kompetensi yang dinilai. Asesor tidak hanya
bertugas melakukan uji dan memberikan rekomendasi dituntut untuk mampu menilai kompetensi seseorang,
kompeten atau tidaknya seorang tenaga kerja konstruksi tetapi harus mampu membimbing dan mengarahkan
yang telah diuji. Tuntutan jaminan kompetensi kerja terus peserta uji untuk dapat menampilkan seluruh kemampuan
meningkat sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan terbaik yang dimilikinya dalam memenuhi bukti-bukti
dunia usaha/industri baik pada tingkat nasional maupun yang dipersyaratkan pada satu atau sekelompok unit
internasional. Pada umumnya capaian kompetensi kompetensi tertentu. Dengan melihat posisi asesor
didapatkan dari proses lembaga pendidikan, pelatihan seperti diuraikan diatas, perlu dipersiapkan asesor yang
dan pengalaman kerja untuk memberikan jaminan ‘qualified’ dan ‘certified’.
terhadap capaian kompetensi yang ditempuh melalui
jalur pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja, Dalam menciptakan tenaga kerja konstruksi kompeten,
dilakukan dikelembagaan sertifikasi melalui pelaksanaan tentunya asessor pun harus kompeten pula. Asessor
uji kompetensi. diartikan sebagai orang yang memiliki kualifikasi sebagai
asessor (bersertifikat sebagai asessor) yang ditugaskan

12
| Edisi 4 | 2019
BERITA
TERKINI
Gambaran eksisting ketersediaan assessor Ahli per provinsi baik yang disertifikasi dengan
Metode AA maupun Metode 161 dapat dilihat grafik berikut ini.

JUMLAH ASESSOR AHLI


YANG DISERTIFIKASI DENGAN METODE AA DAN METODE 161 (ORANG)

250

200

150

100

50

JUMLAH ASESSOR MET AA JUMLAH ASESSOR SK 161

Gambar 1. Sebaran Asessor Metode AA dan Metode 161

untuk menguji kompetensi berdasarkan Kriteria Unjuk khususnya di Provinsi DKI Jakarta, disusul Jawa Timur dan
Kerja (KUK) yang tercantum pada Standar Kompetensi Jawa Tengah. Sedangkan provinsi dengan sebaran asessor
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Kompetensi Asessor terendah adalah Kalimantan Utara, Bangka Belitung dan
diuji pula oleh Master Asessor secara periodik. Bengkulu. Hal ini tidak bisa dipungkuri, karena secara
supply, wilayah Jawa banyak mendapatkan pasokan
Terdapat 2.271 asesor bidang jasa konstruksi yang tenaga asessor dari politeknik maupun perguruan tinggi
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 1.883 asesor ahli yang yang memang menjamur di Jawa, dan secara demand,
disertifikasi dengan Metode AA, 382 asesor ahli yang kebutuhan sertifikasi tenaga kerja konstruksi di Jawa
disertifikasi dengan Metode 161, dan 6 asesor terampil masih yang paling tinggi dibandingkan daerah lainnya.
yang disertifikasi dengan Metode AA (sumber LPJKN,
Mei 2019). Asesor AA adalah asessor yang diases oleh Sedangkan untuk asessor bidang terampil keterse-
LPJK, sedangkan asessor 161 adalah asessor yang diases diaan­nya sangat rendah dibandingkan dengan asessor
sesuai Kepmen Naker No. 161/2015. Berdasarkan hasil ahli. Asessor terampil paling banyak masih didominasi
diskusi bersama LPJK Nasional dan BNSP (Badan Nasional di pulau Jawa, khususnya di Provinsi DKI Jakarta dan
Sertifikasi Profesi) menyatakan bahwa seluruh asesor Jawa Barat. Sedangkan di 32 provinsi lainnya keterse-
yang disertifikasi dengan metode AA dan Kepmen Naker diaan asessor terampil tidak ada (nol). Realitanya, ter-
No. 161/2015 dianggap sudah tidak compatible dengan dapat banyak program percepatan sertifikasi tenaga kerja
standar metode assessment terbaru, maka seluruh asessor konstruksi bidang terampil namun berbanding terbalik
dianggap perlu untuk mengikuti pelatihan dengan materi dengan jumlah asessor terampil yang dimiliki.
terkini dan kembali diuji kompetensi.
Dengan melihat kondisi eksisting keberadaan asessor
Dalam hal ini BNSP sebagai lembaga independen dan dapat disimpulkan bahwa, (1) jumlah asessor bidang
bertanggung jawab kepada Presiden, melaksanakan konstruksi yang dimiliki berjumlah 2.271 orang dengan
sertifikasi profesi, termasuk assessor. Dalam melaksanakan sebaran terbanyak di pulau Jawa, (2) sertifikat asessor
sertifikasi asessor, BNSP mengacu pada Standar yang dimiliki sudah tidak compatible lagi sehingga asessor
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang harus di asses ulang. Akibatnya perlu segera dilakukan
dituangkan dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan registrasi ulang asessor untuk mengetahui: (1) jumlah
Nomor 185 tahun 2018 tentang perubahan Keputusan asessor yang masih aktif, (2) sebaran klasifikasi assessor
Menteri Ketenagakerjaan Nomor 161 tahun 2015 tentang (ASMETMK), dan (3) sebaran asessor tiap provinsi. Kondisi
penetapan SKKNI kategori Pendidikan, golongan pokok reassessment asessor ini sekaligus sebagai upaya untuk
jasa pendidikan bidang standardisasi, pelatihan dan mengantisipasi peluang tumbuh suburnya Lembaga
sertifikasi. Sertifikasi Profesi (LSP) bidang konstruksi ketika Peraturan
Menteri PUPR terkait lembaga sudah beroperasi. Jayalah
Dari Gambar 1, dapat disimpulkan bahwa sebaran asessor terus konstruksi Indonesia dengan dukungan asessor
Ahli paling banyak masih didominasi di pulau Jawa, berkualitas.*

13
| Edisi 4 | 2019
BERITA
TERKINI
PERLUNYA KEBIJAKAN STANDAR
REMUNERASI MINIMAL
BAGI TENAGA TERAMPIL KONSTRUKSI
Oleh: Darti Tresnawati, SE, MT,
Jafung Muda pada Subdit Penerapan Kompetensi Konstruksi
Direktorat Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi

Lahirnya Undang-Undang Jasa Konstruksi


(UUJK) Nomor 2 tahun 2017 sebagai
sebuah payung hukum yang mengatur
penyelenggaraan jasa konstruksi
memberikan harapan sekaligus tantangan
bagi perkembangan dunia konstruksi.

Hal ini mengingat industri konstruksi Indonesia Setelah tenaga kerja konstruksi diwajibkan untuk
sangat kompleks dan dinamis sehingga perlu pengaturan memiliki sertifikat kompetensi kerja, kebijakan yang harus
yang lebih jelas terhadap rantai pasok konstruksi, system didorong adalah pengaturan terkait upah tenaga kerja
delivery penyelenggaraan konstruksi, sistem pengadaan konstruksi baik level ahli maupun terampil. Pengaturan
barang dan jasa konstruksi, manajemen mutu konstruksi, terkait upah dalam UUJK tercantum pada pasal 73
dan lain sebagainya. tentang Upah Tenaga Kerja Konstruksi, yaitu ayat (1)
yang menyatakan bahwa setiap tenaga kerja konstruksi
Salah satu yang diatur dalam UUJK adalah mengenai yang memiliki sertifikat kompetensi kerja berhak atas
penggunaan tenaga kerja konstruksi bersertifikat. Sesuai imbalan yang layak atas layanan jasa yang diberikan; (2)
amanat UUJK pasal 70 ayat (1) menyatakan bahwa setiap Imbalan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang jasa diberikan dalam bentuk upah sesuai dengan peraturan
konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja. perundang-undangan. Pasal 73 tersebut mengisyaratkan
Dikuatkan lagi dengan adanya pasal 47 ayat (1) butir bahwa Pemerintah perlu memberikan perhatian yang
(e) yang menyebutkan bahwa kontrak kerja konstruksi cukup besar mengenai imbalan (gaji) bagi tenaga kerja
paling sedikit harus mencakup uraian mengenai konstruksi yang telah memiliki sertifikat kompetensi
penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban kerja. Kebijakan sertifikasi tenaga kerja akan efektif bila
mempekerjakan tenaga kerja konstruksi bersertifikat. didukung dengan kebijakan remunerasi, artinya, standar
Logika yang dibangun baik penyedia jasa maupun remunerasi untuk tenaga kerja yang bersertifikat dengan
pengguna jasa lebih memilih menggunakan tenaga kerja yang tidak perlu dibedakan, baik pada level ahli maupun
konstruksi bersertifikat karena kompetensi yang dimiliki terampil.
oleh si pekerja, sehingga dengan kompetensi tersebut
harapannya yang bersangkutan akan lebih mudah Remunerasi bagi tenaga kerja bertujuan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dibandingkan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas,
dengan tenaga kerja konstruksi lain yang belum mendorong persaingan yang positif antar tenaga kerja,
bersertifikat. menjaga produktivitas tenaga kerja, meningkatkan
dan menciptakan kesejahteraan bagi tenaga kerja
14
| Edisi 4 | 2019
BERITA
TERKINI
konstruksi. Standar remunerasi
disusun agar mengurangi kesalahan
dalam pemberian remunerasi,
seperti penetapan remunerasi
yang sewenang-wenang ataupun
ketidakadilan dalam distribusi
remunerasi antar para pekerja.

Berdasarkan UUJK pasal (5)


ayat (4) butir e dan f, Pemerintah
Pusat memiliki kewenangan untuk
menetapkan standar remunerasi
minimal bagi tenaga kerja konstruksi
dan menyelenggarakan pengawasan
sistem sertifikasi, pelatihan, dan
standar remunerasi minimal bagi
tenaga kerja konstruksi. Namun,
terkait remunerasi ini, dalam UUJK
baru diatur secara eksplisit untuk
tenaga ahli konstruksi. Remunersi
minimal bagi tenaga kerja konstruksi
level ahli sudah ditetapkan lebih
lanjut dengan Keputusan Menteri sering mengerjakan proyek- Konsekuensi dari penentuan
PUPR Nomor 897/KPTS/M/2017 proyek pembangunan rumah remunerasi secara subjektif ini
tentang Besaran Remunerasi Minimal tinggal ataupun bangunan fasilitas menggambarkan bahwa, (1) tidak
Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang umum seperti masjid, sekolah, dan ada standarisasi remunerasi bagi
Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa gedung kantor sederhana. Besarnya tenaga terampil konstruksi, sehingga
Konsultansi Konstruksi. remunerasi minimal yang ditentukan potensi ketidakseragaman sangat
untuk tenaga terampil (tukang dan besar; (2) ada atau tidaknya sertifikat
Berbeda dengan tenaga kerja pembantu tukang) didasarkan pada kompetensi tidak berpengaruh
konstruksi level terampil, sampai saat penilaian subyekif mandor yang terhadap remunerasi bagi tenaga
ini remunerasi untuk tingkat terampil mempekerjakannya. Pertimbangan kerja konstruksi level terampil; (3)
belum ditetapkan. Akibatnya, dalam menentukan gaji tersebut tidak adanya standar remunerasi
remunerasi tenaga konstruksi antara lain (1) mandor menilai dapat berakibat pada kompetisi dan
terampil ditentukan sendiri oleh sendiri kemampuannya, kemampuan produktivitas tenaga terampil kurang
tenaga terampil yang bersangkutan tukang dan kemampuan ladennya berkembang.
atau oleh kepala Tukang (mandor) atau pembantu tukang; (2) ada
untuk pekerjaan yang dikelola penambahan atau kenaikan Beberapa pekerja terampil
perorangan. Apabila tenaga terampil setiap tahunnya dengan besaran konstruksi yang Penulis temui
bergabung dengan BUJK untuk variatif pada kisaran 5-10%; (3) mengaku telah mendengar program
melaksanakan sebuah proyek pengalaman pekerjaan sejenis yang sertifikasi, namun mereka enggan
konstruksi, maka besaran remunerasi pernah dilakukan. Hasil wawancara mengikutinya karena merasa tidak
tenaga terampil ditentukan oleh Penulis dengan salah satu mandor ada pengaruhnya antara yang sudah
BUJK ataupun mandor yang menjadi konstruksi pada Februari 2018 saat bersertifikat maupun yang belum.
agen/supplier tenaga kerja tersebut. ditanya besaran remunerasi dan Remunerasi tidak ada peningkatan
Dasar pemberiannya boleh jadi akan dasar pemberian remunerasi pada dan tidak berpengaruh pada
mengacu pada UMR atau UMP, atau pekerjaan yang dilakukan pada kesempatan mereka mendapat
pertimbangan lain sesuai selera dan Februari 2018 adalah sebagai berikut: pekerjaan.
kepentingan pemberi upah. Hal ini
yang rentan dengan ketidakadilan
dalam pemberian remunerasi, “Saya menentukan sendiri gaji tukang dan ladennya atau
sehingga berpotensi tenaga kerja pembantu tukang. Untuk mandor + Rp 150.000,- (seratus lima
yang bersangkutan bisa dibayar puluh ribu rupiah), untuk tukang + Rp 130.000,- (seratus tiga puluh
dibawah standar kelayakan. ribu rupiah) dan laden + Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah). Saya
menentukan ini melihat pada umumnya saja, rata-rata biasanya
Penulis melakukan wawancara orang-orang kasih berapa ke kita.”
pada mandor konstruksi yang

15
| Edisi 4 | 2019
BERITA
TERKINI
Penetapan remunerasi minimal
bagi tenaga kerja konstruksi level
terampil perlu segera ditetapkan
agar remunerasi yang diterima
sesuai standar. Perlu dilakukan
kajian mendalam mengenai
kebijakan remunerasi untuk tenaga
terampil. Kebijakan remunerasi
atau pengupahan diarahkan untuk
pencapaian penghasilan yang
memenuhi penghidupan yang
layak bagi tenaga kerja konstruksi.
Standarisasi remunerasi tenaga
terampil menjadi semacam upah
minimum yang harus diberikan.
Penetapan upah minimum berfungsi
sebagai jaring pengaman (safety net)
agar upah tidak dibayar lebih rendah
dari upah minimum yang ditetapkan
oleh Pemerintah dan juga agar upah
tidak merosot sampai pada tingkat
yang membahayakan kesejahteraan
dan kesehatan pekerja sehingga
tidak mengganggu kemampuan
kerja (produktivitas).
pada penerbitan Peraturan Menteri kerja konstruksi. Pemerintah dapat
Penetapan upah diatas upah tentang standar remunerasi tenaga memberikan insentif bagi BUJK
minimum sebaiknya dirundingkan terampil konstruksi, tetapi harus yang menggunakan tenaga kerja
secara bipartit antara perwakilan dikuatkan lagi dengan pengaturan konstruksi yang bersertifikat dan
tenaga kerja konstruksi (asosiasi) dalam kontrak konstruksi. Harus memberikan remunerasi bagi mereka
dengan perwakilan BUJK dan ada dalam klausul kontrak bahwa sesuai standar. Sebaliknya, bagi BUJK
Pemerintah dengan berpedoman penyedia jasa akan memberikan yang tidak mematuhi aturan tersebut
pada struktur dan skala upah. remunerasi bagi para tenaga dapat dikenakan sanksi administratif,
Selanjutnya standar remunerasi kerja terampilnya sesuai standar misal tidak diperpanjang SBU-nya.
tenaga terampil konstruksi dapat yang ditetapkan dalam Peraturan Semoga dengan standar remunerasi
ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Kemudian, Pemerintah tenaga terampil konstruksi ini,
Menteri. perlu melakukan pengawasan dapat mendorong kesejahteraan
terhadap kepatuhan BUJK terhadap dan produktivitas tenaga kerja
Selanjutnya, tidak hanya berhenti peraturan terkait remunerasi tenaga konstruksi.*

16
| Edisi 4 | 2019
LIPUTAN
KHUSUS

Kata Mereka
Tentang Sertifikasi….
Oleh: Patmasari Anggaraningsih, ST, M.Eng
Balai Material dan Peralatan Konstruksi

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017


Tentang Jasa Konstruksi secara gamblang
menyebutkan bahwa setiap tenaga
kerja konstruksi wajib memiliki sertifikat
kompetensi.

Pelaksanaan Sertifikasi Operator Alat Berat Secara On Site

Selain itu, masih dalam pasal yang sama pada Undang- Berbagai produk hukum telah lahir selama kurun waktu
Undang tersebut juga dinyatakan bahwa setiap penyedia tersebut, tak lain tak bukan untuk mendorong program
atau pengguna jasa wajib mempekerjakan tenaga ini. Dimulai dari Undang-Undang, Surat Edaran Menteri
kerja konstruksi yang bersertifikat. Secara singkat, hal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Surat Edaran
ini berarti hanya yang memiliki sertifikat yang dapat Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional
bekerja di bidang konstruksi. Tidak main-main, ada sanksi adalah bukti keseriusan pemerintah untuk memajukan
yang mengikutinya bila tidak melaksanakan aturan tenaga kerja konstruksi kita.
tersebut. Mulai dari teguran, sanksi administrasi, hingga
penghentian layanan jasa konstruksi. Percepatan sertifikasi. Berulang kali didengungkan, acap
kali dibacakan, sering didengarkan, bahkan tak jarang
Dalam rangka mengimplementasikan aturan tersebut, pula kita ucapkan. Apa yang terlintas dalam benak kita
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi bersama-sama dengan kata-kata tersebut? Kata percepatan dapat
dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi telah diartikan proses atau membuat sesuatu menjadi lebih
memiliki program percepatan sertifikasi, dengan maksud cepat. Demikian halnya dengan percepatan sertifikasi,
menambah jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat. diharapkan dapat mencetak tenaga kerja konstruksi
Program ini telah berjalan selama 2 (dua) tahun, dimulai bersertifikat dengan lebih cepat, lebih optimal dengan
dari tahun 2018 dan berjalan sampai dengan saat ini. cara-cara yang lebih tepat sasaran. Percepatan sertifikasi
bukan semata-mata mengejar kuantitas, mengejar
“kecepatan” pelaksanaan sehingga mengesampingkan
standar, namun lebih dari itu. Percepatan sertifikasi ini
diartikan bergerak menjemput bola, menjemput tenaga
kerja langsung di proyek tempat kerja.

Selama kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir, Balai-Balai


di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi telah
melaksanakan program percepatan sertifikasi, termasuk
salah satunya Balai Material dan Peralatan Konstruksi.
Tak kurang dari 4000 (empat ribu) operator dan mekanik
alat berat telah tersertifikasi dengan program percepatan
sertifikasi ini. Mulai dari para operator yang bekerja
mendukung pembangunan strategis nasional hingga
proyek-proyek preservasi jalan di Kabupaten / Kota. Tidak
Foto Bersama dengan Wakil Bupati Sumba Barat

17
| Edisi 4 | 2019
LIPUTAN
KHUSUS
Kesan tentang sertifikasi tak lupa
juga disampaikan oleh Jamus Kunto,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten
Ponorogo. Beliau menyambut baik
program sertifikasi untuk para
operator alat berat di wilayahnya.
Menurutnya operator alat berat
ini sangat dibutuhkan dalam
pembangunan jalan di Ponorogo.
Adanya sertifikasi ini merupakan
bekal bagi para operator untuk
melaksanakan pekerjaan dilapangan.
Hal senada juga diamini oleh
Umi, Kepala Seksi Pemberdayaan
di instansi tersebut. “Operator
yang sebelumnya belum memiliki
sertifikat, saat ini telah terbuka
kesempatan untuk memiliki sertifikat.
Setelah ikut sertifikasi ini, mereka
Uji Kompetensi Bagi Para Operator di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
jadi lebih percaya diri, karena sudah
lupa juga sertifikasi dengan para kira yang datang sedikit, ternyata diakui.” Imbuhnya.
prajurit zeni TNI AD yang telah ikut beritanya sampai ke Waitabula,
serta dalam pembangunan jalan Waingapu, Sumba Timur. Malahan Efek dari sertifikasi juga mulai
perbatasan. Pelaksanaan ini tidak ada yang datang pakai pesawat dirasakan oleh pengawas lapangan
dilakukan sendiri namun senantiasa dari Ende, dari Maumere. Darimana Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
bekerjasama dengan instansi atau kabarnya, tra tau” Ujar Yulius. Ruang Kabupaten Bondowoso,
lembaga lainnya. Tanpa kerjasama Zulhaqi. Menurutnya, para
dengan instansi maupun perusahaan, Program seperti ini didukung pekerja yang mengerjakan proyek
target sertifikasi mustahil akan sepenuhnya oleh pejabat daerah pemeliharaan jalan di wilayahnya
tercapai. setempat. Dengan bangga, Wakil mulai sadar terhadap pentingnya
Bupati Sumba Barat, Marthen K3 dan pengoperasian alat berat
Positif dan apresiatif, itulah yang Ngailu Toni, berkenan membuka yang benar. “Lumayan efeknya, alat
dirasakan oleh para pengguna jasa dan mengapresiasi penuh program nggak bolak balik masuk kandang
di daerah. Adanya sertifikasi secara ini. “Berikutnya, harus dilaksanakan (bengkel) buat ganti sparepart.
tidak langsung membawa dampak sertifikasi serupa juga untuk bidang- Sebelum kerja sudah mulai ngecek
bagi instansi. Perlahan, dampak bidang lainnya” tegasnya diiringi alat dulu, cek oli, cek minyak. Mereka
memang mulai dirasakan. Kerjasama tepukan meriah. yang sudah ikut sertifikasi, sekarang
dalam pelaksanaan sertifikasi pun,
membawa kebanggaan tersendiri,
khususnya bagi daerah-daerah
dengan organisasi perangkat daerah
bidang jasa konstruksi yang baru
terbentuk, atau daerah yang baru
pertama kali menyelenggarakan
sertifikasi.

Julius Kadobo, Kepala Bidang Jasa


Konstruksi dan Peralatan, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Sumba Barat
mengungkapkan bahwa kegiatan
sertifikasi untuk para operator
alat berat ini adalah kali pertama
diadakan di wilayahnya, bahkan di
Provinsi Nusa Tenggara Timur. “Kami
Uji Kompetensi Operator Alat Berat di Basecamp PT. Pancadarma Puspawira

18
| Edisi 4 | 2019
LIPUTAN
KHUSUS

Mereka adalah
segelintir orang
yang paham tentang
makna dan manfaat
dari sertifikasi.

operator ini hanya menuruti perintah


atasan untuk ikut sertifikasi. Setelah
mengikuti kegiatan, barulah ia tahu
untuk apa dia ikut sertifikasi. “Kalau
sudah punya sertifikat gini kan,
Lokasi Proyek tempat Uji Kompetensi di Halmahera Utara
istilahnya sudah sah jadi operator.
Kalau mau daftar di perusahaan
kerja sekarang pakai helm dan rompi. Sertifikasi bagi Santi, penyedia jasa besar sudah bisa to, kan sudah ada
Berangkat kerja gagah, kerjanya di kawasan Solo, dirasa penting sertifikat. Bisa buat minta naik gaji”
semangat, hasilnya juga tepat.” karena mulai saat ini sertifikat mutlak kelakarnya. Selain bangga karena
Harapannya, Kabupaten Bondowoso dibutuhkan untuk mengerjakan dapat pengakuan sebagai operator,
segera memiliki Peraturan Daerah proyek-proyek konstruksi. “Kalo sertifikat ini sebagai modalnya untuk
sebagai turunan dari Undang- nggak ada sertifikat, ya nggak bisa menjajaki tingkat kesejahteraan yang
Undang yang menegaskan bahwa ikut lelang proyek. Nggak bisa kerja, lebih baik dan jenjang pekerjaan
kedepannya pembangunan di wah ya repot. Bersyukur banget, yang lebih tinggi. “Inginnya sertifikat
wilayahnya mensyaratkan untuk sekarang harganya (sertifikasi) dapat bisa saya pegang sendiri. Bisa dapat
mempekerjakan operator alat berat diskon, jadi lebih murah. Semua yang tambahan gaji, naik lah dari sebelum
bersertifikat, sehingga operator yang di perusahaan, ahli dan terampil, ikut punya sertifikat. Kalau sudah
bersertifikat lebih berpeluang dalam disertifikasi. Ya kalo bisa tahun depan pengalaman lagi, mudah-mudahan
pembangunan infrastruktur daerah. diskon lagi lah.” tuturnya. Pancadarma bisa jadi kepala basecamp AMP”
Puspawira, perusahaan tempat ujarnya dengan penuh harap.
Bagaimana sertifikasi dari kacamata Santi bekerja adalah satu dari antara
para penyedia jasa dan pekerja? banyak perusahaan yang mendukung Mereka adalah segelintir orang yang
Disela-sela pelaksanaan sertifikasi, penuh pelaksanaan sertifikasi. Dia tak paham tentang makna dan manfaat
banyak komentar dan harapan segan-segan mengusulkan sertifikasi dari sertifikasi. Jamak diluar sana,
diucapkan oleh para penyedia untuk para tenaga kerjanya. Apalagi, tak hanya penyedia tetapi juga
jasa konstruksi. Hashim, seorang tak tanggung-tanggung, Basecamp pengguna jasa, belum mengetahui
kontraktor dan pengusaha tambang Batching Plant tempat Santi bekerja apa itu sertifikasi. Adalah menjadi
pasir di Ponorogo, menambahkan dijadikan tempat uji kompetensi. tugas kita, memberi wawasan dan
bahwa usahanya nyaris tersegel Segala kebutuhan sarana dan sosialisasi tentang hal ini. Kewajiban
lantaran para operatornya dinilai prasarana, alat dan tempat, sertifikasi bukan hanya jargon belaka.
tidak berijin. dipersiapkan demi kelancaran uji Percepatan sebagai salah satu cara
kompetensi. untuk memberikan kemudahan
Setelah mengikuti sosialisasi dari dalam mendapatkan pengakuan,
pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Beringsut ke kawasan timur Indonesia bukan ajang untuk transaksi jual
Penataan Ruang serta Balai Material Timur, di sebelah utara Pulau beli sertifikat. Bukan berarti hanya
dan Peralatan Konstruksi, tanpa Halmahera. Yohanis Laga, operator demi target sertifikasi, kita lupa pada
ragu-ragu beliau mengikutsertakan Asphalt Mixing Plant asal Ternate, standar kompetensi. Peningkatan
seluruh operatornya dalam program yang saat ini bekerja di kawasan kompetensi sumber daya manusia
percepatan sertifikasi. “Kalau sudah Halmahera Utara, bersama dengan kita harus tercapai. Jangan pernah
punya sertifikat gini, aman saya. Mau kawan lainnya, mengikuti sertifikasi lupakan bahwa, era ini, saatnya SDM
usaha juga sudah nggak takut lagi” operator alat berat. Alih-alih tahu dan Indonesia berkiprah di negeri sendiri.
pungkasnya. paham maksud sertifikasi, pria yang SDM Konstruksi, berkompetensi,
telah 7 (tujuh) tahun lamanya sebagai berkompetisi. Mari! *
19
| Edisi 4 | 2019
LIPUTAN
KHUSUS
DIRJEN BINA KONSTRUKSI :
PELAKSANA PENGADAAN HARUS
PAHAMI PERATURAN PENGADAAN
BARANG/JASA KONSTRUKSI
Indri Eka Lestari

Pembangunan Infrastruktur yang sedang dilaksanakan Pemerintah memerlukan


berbagai faktor pendukung untuk memastikannya berjalan dengan lancar.

Salah satu faktor pendukung tersebut adalah PUPR Syarif Burhanudin saat memberikan sambutan dalam
tertib penyelenggaraan konstruksi, dimana salah satu acara Bimbingan Teknis Pengadaan Jasa Konstruksi sesuai
indikatornya adalah terlaksananya pengadaan barang/jasa Peraturan Menteri 07 Tahun 2019, Workshop Pendalaman
konstruksi sesuai peraturan yang telah ditetapkan. Substansi dan Sosialisasi PerMen 08 Tahun 2019, Pelatihan
Training of Trainer (ToT) Instruktur Bidang Jasa Konstruksi
“Disinilah pentingnya saya tekankan bahwa SDM konstruksi dan Uji Sertifikasi Keterampilan (SKT) dan ahli muda (SKA)
terutama yang melaksanakan tugas pengadaan barang/ di Universitas Halu Oleo Kendari, Selasa (17/09) di Kendari.
jasa harus memahami peraturan-peraturan di bidang
pengadaan barang/jasa sektor konstruksi. Jangan sampai Berdasarkan kajian Direktorat Penelitian dan
justru salah sejak awal sehingga malah menghambat Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi sepanjang
terlaksananya Pembangunan Infrastruktur” demikian tahun 2004 – 2017 korupsi pada Pengadaan Barang/
disampaikan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Jasa masih menjadi salah satu dari top three/tiga teratas

20
| Edisi 4 | 2019
LIPUTAN
KHUSUS
Pada kesempatan yang sama, Balai Jasa Konstruksi Wilayah
VI Makassar melaksanakan Training of Trainers (TOT) dan Uji
Sertifikasi Keterampilan (SKT) dan Sertifikasi Keahlian (SKA)
di bidang jasa konstruksi untuk wilayah Sulawesi Tenggara
di Universitas Halu Oleo Kendari. Kegiatan ini dilaksanakan
untuk mendukung program pemerintah untuk mendorong
Pembangunan Sumber Daya Manusia melalui percepatan
sertifikasi tenaga kerja konstruksi.

“Percepatan jumlah tenaga kerja ahli konstruksi harus


kasus korupsi di Indonesia yaitu sebanyak 171 kasus segera dilakukan. Mahasiswa tingkat akhir akan mengikuti
yang merugikan negara hingga Rp 1,3 Trilyun. Disinyalir program Link and Match melalui bimbingan/pelatihan.
penyebabnya karena kurangnya pemahaman tentang Sehingga setiap mahasiswa tidak hanya mendapatkan
regulasi yang berlaku dalam pelaksana pengadaan barang/ Ijazah tetapi juga surat keterangan untuk dapat mengikuti
jasa. uji kompetensi. Jika lulus uji kompetensi mereka akan
mendapatkan Sertifikat Keahlian Muda.” Jelas Syarif .
Beberapa solusi telah dilaksanakan Kementerian PUPR,
diantaranya seperti membentuk satu unit kerja khusus Percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi sangat
yang khusus menangani pengadaan barang/jasa, yaitu diperlukan, sebab menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)
Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) bersama di tahun 2018, dari 8,3 juta total tenaga kerja konstruksi
Tim Pokja dibantu, mendorong pelaksana pengadaan di Indonesia, hanya 700.000 orang yang memiliki
untuk memahami kontrak konstruksi yang menjadi sertifikat. Jumlah ini bahkan berkurang menjadi 600.000
acuan saat terjadi permasalahan antara pihak penyedia orang karena sertifikat sudah berakhir masa berlakunya.
dan pengguna jasa, menerbitkan standar dan pedoman Sementara jumlah tenaga ahli yang sebelumnya berjumlah
pengadaan jasa konstruksi yaitu Peraturan Menteri PUPR 195.000 sekarang hanya 160.000, mengingat sebelumnya
No: 07/PRT/M/2019, dan lain sebagainya. peraturan membolehkan seseorang memiliki 3 sertifikat,
namun dengan peraturan baru maksimal satu orang hanya
Terkait dengan perizinan, Kementerian PUPR juga telah memiliki 2 sertifikat.
menerbitkan Peraturan Menteri PUPR No 8/PRT/M/2019
tentang Pedoman Pelayanan Perizinan Usaha Jasa “Disinilah saya mendorong partisipasi semua stakeholders
Konstruksi Nasional. Melalui peraturan ini, pemerintah konstruksi untuk mendukung upaya Pemerintah mencetak
kabupaten/kota memiliki acuan standar untuk pelaksanaan tenaga-tenaga kerja konstruksi bersertifikat. Sebab hanya
perizinan izin usaha Jasa Konstruksi nasional dan rujukan dengan tenaga kerja konstruksi berkualitas Pembangunan
pengaturan dalam peraturan bupati atau peraturan Infrastruktur dapat terlaksana dengan baik”, ungkap Syarif.*
walikota.

21
| Edisi 4 | 2019
LIPUTAN
KHUSUS
MENJAWAB ‘KEGALAUAN’ PPK
DAN SATKER, MENTERI PUPR
MENERBITKAN SE 11/SE/M/2019
Oleh: Ratih Fitriani

Resmi sejak Agustus 2019, Surat Edaran Menteri PUPR tentang Petunjuk Teknis Biaya
Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi No. 11/SE/M/2019
sebagai penjelasan pengaturan biaya penyelenggaraan SMKK pada Peraturan Menteri
No. 07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman pengadaan jasa konstruksi melalui
penyedia, dikeluarkan.

Peraturan Menteri tersebut mencantumkan konstruksi tidak menjadi barang yang harus ditunjukkan
kewajiban peserta lelang untuk menganggarkan biaya kepada pemeriksa (auditor) karena peralatan tersebut
penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan merupakan barang yang digunakan sehari-hari dan besar
Konstruksi (SMKK) dalam item tersendiri (keluar dari biaya kemungkinan peralatan tersebut sudah rusak, dan tidak
umum) dan masuk ke dalam daftar harga dan kuantitas. layak untuk disimpan.
Hal ini menjadi bukti keseriusan Kementerian PUPR untuk
mengurangi angka kecelakaan konstruksi sekaligus Oleh karenanya PPK dan Satker tidak perlu menyediakan
meningkatkan kesadaran pentingnya aspek keselamatan gudang untuk menyimpan seluruh peralatan keselamatan
Konstruksi dalam setiap penyelenggaraan konstruksi. konstruksi (yang berupa alat pelindung diri, alat pelindung
Adapun komponen biaya SMKK di dalam peraturan kerja, dll) untuk menghadapi pemeriksaan auditor.
tersebut mencakup 9 (Sembilan) komponen yaitu :
penyiapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK); Adapun bukti penerapan kegiatan penyelenggaraan Sistem
sosialisasi, promosi, dan pelatihan; alat pelindung kerja Manajemen Keselamatan Konstruksi yang digunakan
(APK); alat pelindung diri (APD); asuransi dan perizinan; sebagai bentuk pertanggungjawaban dilakukan dengan
personel K3; fasilitas prasarana kesehatan; rambu-rambu mendokumentasikan seluruh aktivitas yang dilakukan
yang diperlukan; konsultasi dengan ahli keselamatan dengan menunjukkan seluruh penggunaan peralatan
konstruksi; dan lain-lain terkait pengendalian risiko K3 dan keselamatan konstruksi yang telah dianggarkan, termasuk
keselamatan konstruksi. aktivitas-aktivitas pendukung keselamatan konstruksi
seperti contohnya sosialisasi, safety training, safety meeting,
Tentu saja pengaturan tersebut membuat pertanyaan safety induction, spanduk, poster, rambu-rambu, dan lain-
besar diantara PPK dan Satker terkait detail kegiatan di lain. Dokumentasi tersebut menjadi satu kesatuan di dalam
dalam 9 (Sembilan) komponen tersebut dan bagaimana laporan hasil pelaksanaan pekerjaan.
pertanggungjawabannya.
Siklus pekerjaan konstruksi selalu diakhiri dengan tahap
Dijelaskan di dalam SE 11/SE/M/2019 bahwa satuan serah terima hasil pekerjaan. Proses serah terima di dalam
pekerjaan yang terdapat pada perincian kegiatan pekerjaan konstruksi terdiri dari 2 (dua) tahap, yaitu
penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan serah terima pertama (Provisional Hand Over) dan serah
Konstruksi adalah satuan habis pakai. Seluruh peralatan terima akhir (Final Hand Over). Waktu antara serah terima
keselamatan yang digunakan pada saat pelaksanaan pertama dengan serah terima akhir disebut dengan masa

22
| Edisi 4 | 2019
LIPUTAN
KHUSUS
pemeliharaan, dimana kontraktor wajib memantau hasil format isian satuan perincian kegiatan penyelenggaraan
pekerjaannya serta memelihara bangunan agar tidak Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi pada lampiran
terjadi kerusakan. SE tersebut.

Jika ditemukan kerusakan bangunan pada masa Surat Edaran Nomor 11/SE/M/2019 tentang Petunjuk Teknis
pemeliharaan tersebut, yang diakibatkan oleh kualitas Biaya Penyelenggaraan SMKK ini mencabut Surat Edaran
pekerjaan yang tidak sesuai dengan spek teknis, maka Nomor 66/SE/M/2015 tentang biaya penyelenggaraan
kontraktor wajib memperbaiki kerusakan sesuai dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
lingkup pekerjaan yang ada di dalam kontrak. Surat edaran (SMK3) konstruksi bidang pekerjaan umum. Terdapat
ini mengatur bahwa pada saat melaksanakan kegiatan sedikit perbedaan di dalam rincian SE tersebut dengan
pemantauan dan perbaikan di lokasi proyek selama masa SE sebelumnya, yaitu perubahan istilah SMK3 konstruksi
pemeliharaan, kontraktor tetap wajib menyelenggarakan bidang pekerjaan umum menjadi SMKK, penyatuan
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. komponen APK dan APD, menambahkan konsultasi
dengan ahli keselamatan konstruksi, menambahkan sub
Dalam menganggarkan besaran biaya penyelenggaraan komponen audit dan inspeksi, serta beberapa tambahan
SMKK, peserta lelang wajib memasukkan komponen rincian pada tiap komponen (box 1).
tersebut ke dalam daftar kuantitas dan harga dengan
besaran biaya sesuai dengan kebutuhan, dengan Selain itu, untuk memudahkan pengawasan pada
memperhatikan tingkat risiko Keselamatan Konstruksi, pelaksanaan konstruksi, Surat Edaran ini juga mengatur
jumlah pekerja yang direncanakan, jenis pekerjaan tentang penggunaan warna pada safety helmet yang
konstruksi, lokasi pekerjaan, dan waktu pelaksanaan berbeda untuk tim proyek, tamu proyek, dan pekerja (unit
pekerjaan konstruksi. K3, sipil, mekanikal elektrikal, dan lingkungan) (box 2).

Agar besaran biaya SMKK sesuai dengan kebutuhan di Beberapa pengaturan pada Surat Edaran Menteri PUPR
dalam masing-masing proyek konstruksi, penghitungan No 11/SE/M/2019 tersebut dimaksudkan untuk menjawab
biaya tersebut perlu diawali dengan melakukan analisis ‘kegalauan’ para pelaku konstruksi di lapangan, terkait
risiko bahaya atau biasa juga disebut dengan HIRADC dengan masifnya pembangunan infrastruktur PUPR.
(Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Penerapan surat edaran ini diharapkan dapat mendukung
Control). Biaya penyelenggaraan SMKK dicantumkan di terwujudnya infrastruktur PUPR yang berkeselamatan dan
dalam Rencana Keselamatan Konstruksi sesuai dengan zero accident.

RINCIAN 9 (SEMBILAN) KOMPONEN BIAYA SMKK

1) Penyiapan RKK, antara lain:


a. Pembuatan dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi;
b. Pembuatan prosedur dan instruksi kerja; dan
c. Penyiapan formulir.
2) Sosialisasi, promosi dan pelatihan, antara lain:
a. Induksi K3 (Safety Induction);
b. Pengarahan K3 (safety briefing);
c. Pertemuan mengenai keselamatan (Safety Meeting, Safety Talk, dan/atau Tool Box Meeting);
d. Pelatihan K3;
e. Sosialisasi HIV/AIDS;
f. Simulasi K3;
g. Spanduk (banner);
h. Poster; dan
i. Papan informasi K3.
3) Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD) meliputi:
a. APK antara lain:
Jaring pengaman (harus baru); Tali keselamatan (harus baru); Penahan jatuh (Safety Deck); Pagar pengaman (Guard Railling);
Pembatas area (Restricted Area); Pelindung jatuh (Fall Arrester); dan Perlengkapan keselamatan bencana.
b. APD (harus baru) antara lain:
Helm pelindung (Safety Helmet); Pelindung mata (Goggles, Spectacles); Tameng muka (Face Shield); Masker selam (Breathing
Apparatus); Pelindung telinga (Ear Plug, Ear Muff); Pelindung pernafasan dan mulut (Masker); Sarung tangan (Safety Gloves);
Sepatu keselamatan (Safety Shoes); Sepatu Keselamatan (Rubber Safety Shoes and Toe Cap); Penunjang seluruh tubuh (Full Body
Harness); Jaket pelampung (Life Vest); Rompi keselamatan (Safety Vest); dan Celemek (Apron/Coveralls).

23
| Edisi 4 | 2019
LIPUTAN
KHUSUS
4) Asuransi dan Perizinan, antara lain:
a. Asuransi;
b. Surat Izin Laik Operasi (SILO);
c. Sertifikat Kompetensi Operator yang diterbitkan oleh lembaga/instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan;
d. Surat Pengesahan Organisasi K3 (P2K3), sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
e. Perizinan terkait lingkungan kerja.
5) Personel K3 Konstruksi, antara lain:
f. Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas K3 Konstruksi;
g. Petugas tanggap darurat;
h. Petugas P3K;
i. Petugas pengatur lalu lintas (Flagman);
j. Tenaga paramedis dan/atau kesehatan; dan
k. Petugas kebersihan lingkungan.
6) Fasilitas, sarana, prasarana, dan alat kesehatan, antara lain:
a. Peralatan P3K (Kotak P3K, tandu, obat luka, perban, dan lain-lain)
b. Ruang P3K (tempat tidur pasien, tabung oksigen, stetoskop, timbangan berat badan, tensi meter, dan lain-lain);
c. Peralatan pengasapan (Fogging);
d. Obat pengasapan; dan
e. Ambulans.
7) Rambu - Rambu yang diperlukan, antara lain:
a. Rambu petunjuk;
b. Rambu larangan;
c. Rambu peringatan;
d. Rambu kewajiban;
e. Rambu informasi;
f. Rambu pekerjaan sementara;
g. Jalur evakuasi (Escape Route);
h. Tongkat pengatur lalu lintas (Warning Lights Stick);
i. Kerucut lalu lintas (Traffic Cone);
j. Lampu putar (Rotary Lamp); dan
k. Lampu selang lalu lintas.
8) Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi sesuai lingkup pekerjaan dengan kebutuhan lapangan, antara lain:
a. Ahli Lingkungan;
b. Arsitek;
c. Ahli Teknik Jalan;
d. Ahli Teknik Jembatan; dan/atau
e. Ahli Teknik Bangunan Gedung.
9) Lain- lain terkait pengendalian risiko Keselamatan Konstruksi, antara lain:
a. Pemeriksaan dan pengujian peralatan;
b. Alat Pemadam Api Ringan (APAR);
c. Sirine;
d. Bendera K3;
e. Lampu darurat (Emergency Lamp);
f. Pemeriksaan lingkungan kerja: Limbah B3 dan Polusi suara
g. Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP);
h. Program inspeksi dan audit;
i. Pelaporan dan penyelidikan insiden;
j. Patroli keselamatan; dan/atau
k. Closed-circuit Television (CCTV).

STANDAR WARNA HELM DALAM PROYEK KONSTRUKSI

1. Tamu proyek – warna putih polos;


2. Tim proyek:
a. Pelaksana – warna putih polos dilengkapi dengan 1 strip (8 mm);
b. Kepala pelaksana – warna putih polos dilengkapi dengan 2 strip (2 x 8 mm);
c. Kepala proyek – warna putih polos dilengkapi dengan 3 strip berukuran @ 8mm, dan 1 strip 15 mm di bagian paling atas.
3. Pekerja pada Unit K3 – warna merah;
4. Pekerja pada Unit kerja Sipil – warna kuning;
5. Pekerja pada Unit kerja Mekanikal Elektrikal (ME) – warna biru;
6. Pekerja pada Unit kerja Lingkungan – warna hijau; dan
7. Jika ada logo perusahaan, ditempatkan di bagian tengah dan depan pelindung kepala.

24
| Edisi 4 | 2019
LIPUTAN
KHUSUS
Perlunya Registrasi Alat Berat
Konstruksi Untuk Mendukung
Percepatan Pembangunan Infrastruktur
PUPR.
Oleh: Ir. Rusli, MT Kontruksi merupakan salah satu bidang
Jafung Pembina Jasa konstruksi Madya
usaha yang memiliki nilai sangat strategis
Sektor konstruksi menghasilkan produk-produk dalam perekonomian nasional.
bangunan (infrastruktur), seperti jalan, jembatan, jaringan
irigasi, bendungan, pelabuhan, bangunan perumahan,
dan bangunan publik lainnya. Seiring dengan masifnya keniscayaan. Ketersediaan informasi tersebut akan sangat
pembangunan infrastruktur bersekala besar yang bermanfaat bagi pengusaha, penyedia jasa, penyewaaan/
menjadi program pemerintah, maka harus didukung oleh rental dalam menyusunan rencana usaha mereka.
kesiapan rantai pasok sumber daya konstruksi yang andal,
sebagaimana amanat Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Dalam Pasal 83 ayat (3) setiap penggunaan jasa serta
nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi yaitu institusi yang terkait dengan jasa konstruksi harus
Kegiatan usaha Jasa Konstruksi didukung dengan usaha memberikan data dan informasi dalam rangka tugas
rantai pasok sumber daya konstruksi. Tentu saja, dukungan pembinaan dan layanan sebagaimana dimaksud pada ayat
rantai pasok sumber daya konstruksi diselenggarakan (2) huruf b. Tugas pembinaan dilakukan oleh Pemerintah
dalam rangka menjamin kecukupan dan keberlanjutan Pusat dan Pemerintah Daerah dan pada huruf c. Tugas
pasokan sumber daya konstruksi. Dalam hal ini, usaha layanan dilakukan oleh masyarakat jasa konsrtuksi.
rantai pasok sumber daya konstruksi antara lain usaha
pemasok bahan bangunan, usaha pemasok peralatan Menanggapi permasalahan tersebut, Direktorat Bina
konstruksi, usaha pemasok teknologi konstruksi, dan Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi,
usaha pemasok sumber daya manusia. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian
Pekerjaan PUPR, dalam menjalankan salah satu tugas dan
Saat ini, salah satu isu yang menjadi perhatian Pemerintah fungsinya melaksanakan Registrasi Alat Berat Konstruksi
adalah belum adanya informasi yang akurat antara kepada para pemilik alat berat konstruksi Hal ini dilakukan
kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply) Material untuk mengupayakan terjaminnya pasokan peralatan/
dan Peralatan Konstruksi, dalam hal ini salah satunya alat berat konstruksi untuk mendukung pembangunan
adalah alat berat konstruksi. Informasi jumlah pasokan infrastruktur di Indonesia.
alat berat konstruksi yang tersedia (existing, produksi,
penjualan, impor) saat ini masih berdasarkan data Pada tahun 2016 bersama-sama dengan Asosisiasi
estimasi. Sementara itu, formulasi kebutuhan alat berat Perusahaan Pemilik Alat Berat Konstruksi Indonesia
konstruksi sampai dengan sekarang masih belum bisa (APPAKSI) dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstuksi
dirumuskan dengan baik. Nasional (LPJKN) membangun sistem informasi registrasi
alat berat konstruksi, kegunaannya adalah penataan data
Seharusnya masalah tersebut tidak perlu terjadi apabila alat berat konstruksi yang dimiliki oleh para pengguna
tersedia data dan informasi yang komprehensif terkait jasa, penyedia jasa, penyewaan/rental, dan kepemilikan
dengan alat berat konstruksi. Jika data-data ketersediaan perorangan yang keberadaanya diseluruh wilayah di
dan sebaran, produksi, penjualan, impor, kondisi, lokasi Indonesia, sehingga dapat diketahui apakah suatu daerah
alat berat terekam dengan baik dalam suatu data historis telah memiliki alat berat konstruksi yang diperlukan
statistik alat berat konstruksi, maka akan dengan mudah dalam sebuah proyek konstruksi. Disamping itu sistem
diprediksi analisis supply-demand alat berat konstruksi registrasi alat berat konstruksi ini akan memberi banyak
dan yang sangat dibutuhkan cepat untuk mobilisasi jika manfaat bagi pemerintah selaku penggunana jasa,
terjadi bencana alam. Dengan demikian, informasi yang para kontraktor, maupun pemasok untuk memudahkan
komprehensif, dapat dipercaya dan real-time, yang terkait pekerjaan, meningkatkan efeisiensi, efektifitas, dan
dengan data-data alat berat konstruksi menjadi suatu percepatan waktu pelaksanaan konstruksi.
25
| Edisi 4 | 2019
LIPUTAN
KHUSUS
Kualitas dan produktivitas Konstruksi yang meliputi Pekerjaan HINABI
pelaksanaan konstruksi sangat Arsitektur,Sipil dan Mekanikal, Bidang HINABI adalah Asosiasi Industri
bergantung pada dukungan alat Pertambangan,Bidang Perkebunan Alat Berat Indonesia, dimana terdiri
berat konstruksi yang digunakan, dan Bidang Kehutanan,serta dari berbagai industri di bidang
dan rencana kedepan dengan Perusahaan Rental Alat-Alat Berat manufaktur alat berat seperti
proses registrasi ini, bagi perusahaan serta Supplier ( Bahan Pelumas dan konstruksi dan pertambangan,
konstruksi yang akan mengikuti Sukucadang ) yang bergerak sebagai konstruksi jalan, peralatan serta
pelelangan akan diketahui status rantai pasok di bidang Alat Berat. komponen dan re-manufacturing.
kepemilikan alat beratnya, kondisi APPAKSI melalui pembinaan kepada Manufacture terdiri dari 7 perusahaan
alat berat, dan lokasi alat berat anggotanya selalu membantu dalam (Komatsu, Caterpilar, Hitachi, Sakai,
tersebut berada. peningkatan Kopetensi maupun Barata, Patria, dan Sumitomo), untuk
Kwalifikasinya melalui “Sertifikasi komponen dan re-manufacturing
Fitur Registrasi Alat Berat ini adalah Badan Usaha” yang telah di akui mempunyai anggota sebanyak 28
bagian dari salah satu 6 fitur oleh pemerintah dalam persyaratan perusahaan. Misi Hinabi adalah
informasi yang berada dalam aplikasi Izin Usaha Jasa Kontruksi. *Sumber mengembangkan industri alat berat
informais Material dan Peralatan APPAKSI nasional yang didukung oleh industri
Konstruksi dan bisa di akses secara lokal yang handal dan sumber daya
online melalui website Si.mpk www. PAABI manusia yang handal.
mpk.binakonstruksi.pu.go.id PAABI adalah Perhimpunan Agen
Tahun 2018 penurunan angka
permintaan yang awalnya mencapai
lebih dari 10.000 unit menjadi hanya
lebih dari 8.000 unit. HINABI mencatat
produksi alat berat telah mencapai
5.748 unit. Secara rinci, jenis alat
berat tersebut terdiri dari 5.147
hydraulic excavator, 365 bulldozer, 183
dump truck, dan 53 motor grader. Dia
mengatakan, pembelian alat berat
tersebut paling banyak disumbang
oleh sektor pertambangan 35%,
konstruksi 35%, agrikultur 15%, dan
kehutanan 15%. *Sumber HINABI

AABI
Asosiasi yang terkait alat berat Tunggal Alat Berat Indonesia, AABI (Asosiasi Aspal dan Beton
konstruksi mempunyai anggota di seluruh Indonesia) adalah asosiasi perusahaan
Asosiasi yang terkait alat berat di Indonesia sebanyak 40 perusahaan pelaksanan jasa konstruksi bidang
Indonesia antara lain yaitu 1) APPAKSI yang terdiri dari wilayah Pulau pekerjaan jalan (Fleksibel dan Rigid)
adalah Asosiasi Pengusaha dan Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau dengan menggunakan bahan dasar
Pemilik Alat Konstruksi Indonesia; Maluku dan Papua, Pulau Jawa, aspal, beton termasuk pembangunan
2) PAABI adalah Perhimpunan Agen Pulau Sulawesi, Pulau Bali dan infrastruktur transportasi darat, laut,
Tunggal Alat Berat Indonesia; 3) NusaTernggara. dan udara dengan kepemilikan unit
HINABI adalah Asosiasi Industri Alat Berdasarkan data penjualan alat AMP (Asphalt Mixing Plant) dan/atau
Besar Indonesia; 4) AABI adalah berat konstruksi tahun 2018 Jenis Conrete Batching Plant. Jumlah DPD
Asosiasi Aspal dan Beton Indonesia. Excavator 7000 Unit, Dozer 250 Unit, AABI 19 tersebar di 19 Provinsi. Jumlah
Wheel Loader 500 Unit, Motor Grader peralatan pekerjaan konstruksi
APPAKSI 450 Unit, Vibro Compactor 800 Unit, anggota AABI sebanyak 3.905 unit
APPAKSI adalah Asosiasi Pengusaha Road Contruction Equiment 210 Unit, dari berbagai jenis peralatan untuk
dan Pemilik Alat Konstruksi dan Backhoe Loader 120 unit dengan mendukung produksi aspal dan
Indonesia yang anggotanya terdiri total 9.330 Unit – 11.000 Unit per beton. *Sumber AABI
dari para pengusaha di Bidang Jasa tahun, Untuk Konstruksi diperkirakan
30-50% pertahun. *Sumber PAABI
26
| Edisi 4 | 2019
LIPUTAN
KHUSUS
Pengembangan Sistem Informasi Tantangan Registrasi Alat Berat mengharuskan para pemilik alat
Registrasi Alat berat konstruksi berat konstruksi yang sedang
Dari portal utama Sistem informasi Beberapa tantangan atau kendala mendapat pekerjaan proyek fisik
MPK sudah melalui pengembangan yang masih dihadapi pada registrasi terutama pekerjaan paket fisik
tampilan terdiri dari 6 Fitur, dimana alat berat konstruksi antara lain : dilingkungan PUPR
salah satunya adalah fitur registrasi - Sistim Registrasi Alat Berat
alat berat yang terdiri dari 3 Menu Konstruksi belum disosialisasikan Rekomendasi untuk mengatasi
dan dapat kita lihat tampilannya secara nasional kepada kendala-kendala tersebut antara
terdiri dari 1) Menu alat berat pengguna jasa, penyedia jasa, lain :
konstruksi teregistrasi, 2) Menu perusahaan penyewaan/ rental, - Untuk meningkatkan fungsi sis­tim
re­gistrasi alat berat masih perlu
dikembangkan fitur-fitur yang
mendukung terselenggaranya
kemudahan bagi anggota untuk
mendaftarkan;
- Tersedianya fitur notifikasi
dan keamanan bagi situs dan
bagi anggota, dan tersedia
mekanisme dan sumber daya
untuk melakukan verifikasi
anggota dan peralatan yang
didaftarkan;
- Registrasi Alat Berat konstruksi
sebagai penyedia informasi
bagi penyusunan kebijakan,
salah satunya dalam pengadaan
pemilihan penyedia jasa, guna
kepastian dukungan alat berat
alat berat disewakan, dan 3) Menu dan kepemilikan perorangan, konstruksi untuk pekerjaan
panduan registrasi. disamping itu pengguna jasa pembangunan infrastruktur di
Dalam hal ini bilamana para dilingkungan Kementerian PUPR, Indonensia;
pemilik alat berat konstruksi yang dan Badan Usaha Jasa Konstruksi - Kepastian berusaha bagi
ingin meregistrasikan alat berat yang mempunyai paket pengusaha, produsen maupun
yang dimiliki dapat melihat atau pekerjaan fisik yang sedang agen tunggal (distributor)
membuka Menu Panduan Registrasi bekerja maupun persiapan untuk melakukan bisnis
(user Guide), dan panduan ini sudah mengikuti lelang paket fisik di termasuk penyewaaan/ rental,
disiapkan secara mudah terdiri dari 1) lingkungan Kementerian PUPR dan bisis rekondisi, perawatan,
Halaman login; 2) Halamaan anggota; belum memberikan respon untuk penjualan suku cadang,
3) Menu alat berat; 4) Halaman profil; Registrasi Alat Berat Konstruksi impotir, dan pengakutan
5) Halaman logout. yang dimiliki, termasuk Badan dalam membantu pemerintah
Dari ketiga menu yang ada dalam Usaha Jasa konstruksi yang untuk penyelenggaraan sektor
registrasi alat berat dapat terlihat menggunakan alat berat konstruksi dengan tersediaanya
data alat berat konstruksi teregistrasi, memalui penyewaan. alat berat yang cukup dan layak
statistik alat berat per provinsi, dan - Asosisiasi Perusahaan Pemilik operasi dan produksi.
statistik alat berat per katagori, Alat Berat Konstruksi Indonesia - Untuk mewujudkan regulasi
daftar anggota, dan statistik anggota (APPAKSI), masih memiliki perlu disarankan mengatur
per provinsi, masing-masing sudah keterbatasan sebaran insentif dengan diberikan bobot
mempunyai format tersendiri dan ini keanggotaan di setiap Provinsi . yang lebih besar alat berat yang
akan secara otomatis dapat terlihat - Untuk mempercepat pendataan sudah teregister, sedangkan bagi
datanya apabila yang bersangkutan alat berat mengajak para pemilik alat berat yang belum teregister
atau pemilik alat berat sudah alat berat konstruksi untuk diberikan bobot dengan
teregistrasi. registrasi alat berat kontruksi persentase yang lebih kecil.
perlu regulasi atau aturan yang
27
| Edisi 4 | 2019
SOFT
NEWS

NUTRISI JASA KONSTRUKSI


Oleh: Meylina Hasbullah

Enaknya punya tubuh sehat. Aktivitas apapun dilakukan dengan lebih optimal.

Setiap hari dilalui penuh dengan energi dan vitalitas. bertambah setiap tahunnya, namun APBN hanya mampu
Sebagai manusia, kita pasti berusaha memiliki tubuh memenuhi sebagian saja. Sisanya jelas dari swasta dan
seperti itu. Menjaga pola hidup, update soal kesehatan dan badan usaha. Dibalik semakin besarnya anggaran dan
konsumsi nutrisi yang seimbang dilakukan demi mencapai pelaksanaan pembangunan, tuntutan mutu akan produk
tujuan tersebut. konstruksi yang berkualitas dibarengi dengan harapan
Kondisi tubuh sehat kadang kita proyeksikan dalam tercapainya prinsip zero accident dalam pembangunan
berbagai bidang. Kali ini kita ibaratkan dalam dunia infrastruktur dan tiadanya kegagalan bangunan, semakin
konstruksi Indonesia. Sudah sehatkah sektor konstruksi di meningkat. Ketiga hal ini berbanding lurus dan saling
Indonesia? Apa tantangan di depan yang perlu diantisipasi mempengaruhi .
dengan ‘nutrisi’ yang tepat? Visi Indonesia yang dibacakan Presiden pada akhir Juli
Anggaran negara untuk infrastruktur semakin 2019 lalu menekankan pada pembangunan infrastruktur,

28
| Edisi 4 | 2019
SOFT
NEWS
pembangunan sumber daya manusia, mendorong investasi, Konstruksi, memberikan pengaturan, pemberdayaan dan
reformasi birokrasi dan penggunaan APBN. Jelas rencana pengawasan yang dapat mengkolaborasikan ke-5 nya
strategis tiap Kementerian/Lembaga akan mengacu seoptimal mungkin?
kesana. Sesuai dengan amanat dari Undang-undang Jasa Demi selarasnya dengan kebutuhan masyarakat
Konstruksi No. 2 tahun 2017, Ditjen Bina Konstruksi terus tersebut, khususnya masyarakat jasa konstruksi, di tahun
berusaha menghasilkan produk pembinaan jasa konstruksi 2019 ini beberapa program strategis Ditjen Bina Konstruksi
yang meningkatkan daya saing dunia jasa konstruksi. menjadi fokus pekerjaan, diantaranya: sertifikasi tenaga
Pembinaan jasa konstruksi yang memiliki lingkup kerja konstruksi, pelatihan dan sertifikasi warga binaan
dalam pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan, lapas, komite keselamatan konstruksi, klinik konstruksi
seyogianya menghasilkan output yang selaras dengan (bidang layanang pengadaan barang/jasa, kontrak
kebutuhan masyarakat. Namun masyarakat, layaknya konstruksi dan keselamatan konstruksi), material peralatan
tubuh manusia juga, memiliki hal-hal pasti yang selalu dan teknologi konstruksi yang mengembangkan kapasitas
dibutuhkan, juga hal-hal yang senantiasa berubah sesuai produksi, pelaksanaan link and match antara dunia
dengan perkembangan jaman. pendidikan dan dunia industri.
Sumber daya jasa konstruksi yang dikelompokkan Bagaimana, sudah merasa terupdate informasi nutrisi
dalam lima M, yakni: Man, Method, Machine, Money, yang diberikan pada Jasa konstruksi? Sudah mendapatkan
dan Material, saling terkait dan berperan besar dalam gambaran nutrisi yang akan diperlukan nanti? Saatnya
mempengaruhi daya saing serta produktifitas Indonesia. menyelaraskan kebiasaan yang mendukung tujuan
Bagaimana caranya pemerintah, dalam hal ini Ditjen Bina bersama, dalam pembangunan Indonesia. (***)

29
| Edisi 4 | 2019
G AM ES

Mendatar
2. Struktur yang dibuat untuk menyebrangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api, ataupun jalan raya
7. Dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menaham laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi
10. Jalan yang dibangun tidak sebidang atau melayang
11. Paduan logam besi yang berfungsi sebagai unsur dasar dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur karbon
13. Orang atau suatu badan hukum atau badan usaha yang dikontrak atau disewa untuk menjalankan proyek
14. Suatu alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja dengan prinsip kerja tali
15. Seorang tenaga professional yang menyediakan jasa kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu

Menurun
1. Suatu penetapan yang diberikan oleh suatu organisasi professional terhadap seseorang untuk menunjukkan bahwa orang
tersebut mampu untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas spesifik
3. Mesin pengeruk adalah alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang, dan rumah-rumah dalam sebuah wahana
putar dan digunakan untuk penggalian (akskavasi)
4. Suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor
5. Zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya
6. Salah satu alat berat yang berfungsi untuk menggali, mendorong, dan menarik material
8. Jalur lalu lintas yang berbentuk terowongan yang dibangun di bawah tanah
9. Pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu
12. Sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen

10 Pengirim terpilih akan


Kirimkan Jawaban Anda, dengan cara mengunjungi Website http://bit.ly/ mendapatkan bingkisan
30 gamebuletindjbkedisi4 atau scan barcode di samping ini. menarik dari redaksi buletin
10 Pengirim terpilih akan 4mendapatkan
| Edisi | 2019 bingkisan menarik dari redaksi buletin DJBK.
DJBK.
Kuisioner Tentang Buletin Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi

I. Data Responden
1. Usia :
2. Jenis Kelamin :
3. Unit Organisasi :

II. Petunjuk Pengisian


1. Kuisioner ini semata-mata untuk keperluan perbaikan dalam setiap edisi Buletin
2. Bacalah dan jawablah pertanyaan di bawah ini, sesuai dengan yang Anda ketahui
3. Berikan tanda (√) pada jawaban pada kolom YA/TIDAK

No Pertanyaan YA TIDAK
1 Apakah Anda membaca Buletin Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi?
2 Apakah informasi yang diberikan Bermanfaat?
3 Apakah materi yang dibahas menarik?
4 Apakah kualitas design cover Buletin Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi menarik?
5 Apakah kualitas design materi Buletin Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi menarik?
6 Apakah kuantitas materi dalam Buletin Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi perlu ditambahkan?
7 Apakah konten dalam Buletin Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi menarik?
8 Apakah penerbitan Buletin Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi tepat waktu?
9 Apakah distribusi Buletin Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi perlu ditambahkan di setiap edisi?
10 Apakah Anda tertarik untuk memberikan materi tambahan dalam Buletin Konstruksi Ditjen Bina
Konstruksi?

4. Berikan Saran/Kritik Anda :


………………………………………………………………………………………………………………………
Kirimkan Jawaban Anda, dengan cara
………………………………………………………………………………………………………………………
mengunjungi Website http://bit.ly/
kuisionerbuletindjbk atau scan barcode di
………………………………………………………………………………………………………………………
samping ini.
………………………………………………………………………………………………………………………
10 Pengirim terbaik akan mendapatkan
………………………………………………………………………………………………………………………
bingkisan menarik dari redaksi buletin DJBK.

31
| Edisi 4 | 2019

Anda mungkin juga menyukai