Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING MALALUI METODE

SIMPLEKS UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH


PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KAYLA.ID

Ekananda Munawaroh1, Yuliana2, dan Fitria Dwi Anggaraini3


1,2
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang
3
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang
e-mail: munawarohekananda@gmail.com

Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami hambatan-hambatan serta kombinasi
produk dalam mengoptimalkan jumlah produksi untuk memperoleh keuntungan maksimal pada
kayla.id. Penelitian ini menggunakan model linier programing dengan metode simplex, dengan
kendala yang dihadapi yakni efisiensi waktu dalam proses produksi. Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan yang didapat produk yang menghasilkan keuntungan lebih besar denga estimasi
waktu yang lebih singkat yaitu produk asinan dengan keuntungan maksimal yang didapat kayla.id
Rp. 180.000/produksi.

Kata kunci: linier programing, metode simplex, optimalisasi jumlah produk

Pendahuluan berbagai model, sehingga menyebabkan


Kayla.id merupakan perusahaan persaingan jual yang sangat ketat. Selain
yang bergerak dalam bidang produksi itu ketidakstabilan harga dari bahan
makanan yang berupa asinan, salad buah baku menjadi salah satu dari kendala
dan fashion yang berupa hijab. Dalam yang perusahaan alami.
kegiatan produksi makanan biasa Bahan baku utama dalam
perusahaan menghasilkan 40 cup salad pembuatan salad buah dan asinan pada
buah dan 15 cup asinan, sedangkan perusahaan kayla.id menggunakan
untuk produksi fashion berupa hijb setiap berbagai jenis buah sebagai bahan baku
kegiatan produksi menghasilkan 12 utamanya, akan tetapi jenis buah yang
hijab. digunakan untuk produk salad buah dan
Untuk asinan, salad buah, dan juga asinan memiliki jenis buah yang
hijab di daerah Malang sudah sangat berbeda. Sedangkan bahan baku untuk
banyak sekali persuhaan yang juga hijab menggunakan kain lady zara
memproduksi produk yang sama, dan dengan ukuran 1,15 m/biji.
juga banyak perusahaan online yang juga Pengambilan keputusan mengenai
menawarkan produk hijab dengan penentuan jumlah produksi masih

1
dilakukan secara konvensional. optimisasi perencanaan operasi perang
Penentuan jumlah produksi mash melawan Jerman dalam Perang Dunia
dilakukan berdasarkan permintaan ke-II dan dikembangkan oleh Dantzig
konsumen dan perusahaan belum (1947) dan para pakar lainnya. Wujud
mengetahui teknik pengalokasian permasalahan yaitu mengoptimumkan
sumber daya yang mengahasilkan jumlah suatu fungsi linear yang terbatas oleh
produksi yang optimal agar memperoleh kendala-kendala berupa persamaan dan
pendapatan yang maksimal, hal ini pertidaksamaan linear.
disebabkan karena perusahaan masih Salah satu teknik penentuan solusi
dalam tahap memulai usaha sehingga optimal yang digunakan dalam
kayla.id perlu merubah cara pengambilan pemrograman linear adalah metode
keputusan mengenai Alokasi sumber simpleks. Penentuan solusi optimal
daya produsi agar sumber daya produksi menggunakan metode simpleks
dapat dialokasikan dengan cara terbaik didasarkan pada teknik eleminasi Gauss
dan pendapan yang maksimal. Jordan. Penentuan solusi optimal
George B. Dantzig diakui umum dilakukan dengan memeriksa titik
sebagai pionir Linear Programming ekstrem satu persatu dengan cara
karena jasanya dalam menemukan perhitungan iteratif. Sehingga penentuan
metode dalam mencari solusi masalah solusi optimal dengan simpleks
Linear Programming dengan banyak dilakukan tahap demi tahap yang disebut
variable keputusan. Dantzig bekerja dengan iterasi. Iterasi ke-i hanya
pada penelitian teknik matematika untuk tergantung dari iterasi sebelumnya.
memecahkan masalah logistic militer Tujuan penyelesaian masalah
ketika dia dipekerjakan oleh angkatan dengan Linear Programming
udara Amerika Serikat selama Perang berkaitan dengan masalah optimisasi,
Dunia II. Penelitiannya didukung oleh
yaitu tujuan memaksimumkan atau
ahli-ahli lainnya. Nama asli teknik ini
meminimumkan sesuatu dimana
adalah program saling ketergantungan
tingkat pencapaian tujuan ini dibatasi
kegiatan-kegiatan dalam suatu struktur
oleh kendala yang mencerminkan
linear yang kemudian dipendekkan
menjadi Linear Programming. Linear
keterbatasan kemampuan yang

Programming lahir tahun 40-an di dimiliki perusahaan. POM-QM


Departemen Pertahanan Inggris dan merupakan salah satu program
Amerika untuk menjawab masalah komputer yang digunakan untuk

2
memecahkan permasalahan alokasi 1. Variabel keputusan Varibel
sumberdaya menggunakan buku keputusan adalah variabel

Riset Operasi untuk mempermudah persoalan yang akan


mempengaruhi nilai tujuan
perhitungan yang kompleks.
yang hendak dicapai. Di
Tinjauan Pustaka
dalam proses pemodelan,
2.1 Sumber Daya Dan Produksi
penemuan variabel
Sumber daya (resources) adalah
keputusan tersebut harus
berbagai jenis barang dan jasa yang
dilakukan terlebih dahulu
dibutuhkan oleh perusahaan untuk
sebelum merumuskan
diolah guna membuat barang atau
fungsi tujuan dan kendala-
jasa yang lain. Sumber daya yang
kendalanya.
dibutuhkan setiap hari oleh setiap
2. Fungsi Tujuan Fungsi
perusahaan dalam membuat barang
tujuan dalam model
dan jasa adalah bahan-bahan baku
pemrograman linier, tujuan
dan bahan-bahan pembantu, mesin-
yang hendak dicapai harus
mesin dan peralatan-peralatan,
diwujudkan kedalam
tenaga kerja manusia, teknologi
sebuah fungsi matematika
(Pardede, 2005:71). Pengertian
linear. Selanjutnya, fungsi
produksi menurut Ishak (2010: 4)
itu dimaksimumkan atau
adalah segala proses yang dirancang
diminimumkan terhadap
untuk mengubah
kendala-kendala yang ada.
(mentransformasikan) suatu susunan
3. Fungsi Kendala
elemen masukan (input) menjadi
Manajemen menghadapi
suatu susunan elemen keluaran
berbagai kendala untuk
(output) yang spesifik.
mewujudkan tujuan-
2.2 Linear Programming
tujuannya. Kenyataan
Program linier merupakan
tentang eksistensi kendala-
model matematik untuk
kendala tersebut selalu ada.
mendapatkan alternatif penggunaan
Bentuk umum model
terbaik atas sumber-sumber
program linear menurut
organisasi (Aminudin,2005:11).
Aminudin (2005: 11-12),
Model pemrograman linear menurut
adalah :
Gasperz (1998:25-26), mempunyai
3 unsur utama yaitu:

3
Optimumkan:𝑧 = ∑𝑛𝑗=1 𝑐𝑗 𝑥𝑗 𝑥𝑗 = Tingkat kegiatan ke-j.
dengan batasan: ∑𝑛𝑗=1 𝑎𝑖𝑗 𝑋𝑗 ≥, 𝑎𝑖𝑗 = banyaknya sumber i yang
untuk i = 12,3, ⋯ , m diperlukan untuk
≤ 𝑏𝑖 , 𝑋𝑗 ≥ 0, menghasilkan setiap unit

untuk j = 1,2,3, ⋯ , n keluaran kegiatan j.

atau dapat ditulis sebagai 𝑏𝑖 = kapasitas sumber i yang

berikut: tersedia untuk

optimumkan: dialokasikan ke setiap

𝑍 = 𝐶1 𝑋1 + 𝐶2 𝑋2 + ⋯ + 𝐶𝑛 𝑋𝑛 kegiatan.

Dengan batasan: 2.3 Metode Simplek


𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 ≥ Metode ini dikembangkan
≤ 𝑏1 oleh George Dantzig pada 1946
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 ≥ dan sepertinya cocok untuk

≤ 𝑏2 komputerisasi masa kini. Pada


1946 Narendra Karmarkar dari

𝑎𝑚1 𝑥1 + 𝑎𝑚2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 Bell Laboratories menemukan

≥≤ 𝑏𝑚 suatu cara untuk memecahkan

𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , ⋯ , 𝑥𝑛 ≥ 0 masalah program linear yang

Keterangan : lebih besar, sehingga

Z= Fungsi tujuan yang dicari memperbaiki dan meningkatkan

nilai optimalnya hasil dari metode simpleks.

(maksimal,minimal). Metode ini menyelesaikan

𝑐𝑗 = Kenaikan nilai Z jika ada masalah program linear melalui


perhitungan berulang-ulang
pertambahan tingkat
(iteration) yang langkah-
kegiatan 𝑥𝑗 dengan satu
langkah perhitungan yang sama
satuan unit atau sumbangan
diulang berkalikali sebelum
setiap satuan keluaran
solusi optimum dicapai. Dantzig
kegiatan j terhadap Z
(2002) mempublikasikan Linear
n= Kegiatan yang
Programming dalam suatu jurnal
menggunakan sumber atau
ilmiah.
fasilitas yang tersedia.
Metode simpleks merupakan
m= Batasan sumber atau
prosedur algoritma yang
fasilitas yang tersedia
digunakan untuk menghitung

4
dan menyimpan banyak angka kuantitatif atau manajemen
pada iterasi-iterasi yang kuantitatif. POM dan QM
sekarang dan untuk pada awalnya paket software
pengambilan keputusan pada
ini diciptakan secara terpisah
iterasi berikutnya. Metode
untuk setiap jenis tertentu
Simpleks merupakan suatu
saja, namun saat ini
metode untuk menyelesaikan
digabungkan menjadi satu
masalah-masalah program linear
program yang disebut POM-
yang meliputi banyak
pertidaksamaan dan banyak QM (Render,2012:9).
variabel. Dalam menggunakan POM-QM (juga dikenal
metode simpleks untuk sebagai POM dan QM). Paket
menyelesaikan masalah-masalah ini adalah perangkat lunak
program linear, model program yang user friendly yang
linear harus diubah ke dalam sesuai dalam bidang produksi
suatu bentuk umum yang
dan manajemen operasi,
dinamakan ”bentuk baku”. Ciri-
metode kuantitatif, ilmu
ciri dari bentuk baku model
manajemen, atau riset
program linear adalah semua
operasi. POM-QM dirancang
kendala berupa persamaan
untuk membantu memahami
dengan sisi kanan nonnegatif,
fungsi tujuan dapat bidang tersebut (Weiss,2005:
memaksimumkan atau 1).
meminimumkan. 2.5 Penelitian Terdahulu
2.4 Linear Programming Penelitian terdahulu yang
Dengan Aplikasi POMQM. digunakan sebagai rujukan
POMQM adalah sistem adalah penelitian tentang
pendukung keputusan yang pengambilan keputusan
mudah digunakan. Aplikasi mengenai permasalahn
ini dikembangkan untuk produksi dengan model
keperluan manajemen Linear Programming.
produksi atau operasi atau Penelitian sejenis pernah
operasi dan metode dilakukan oleh Fagoyinbo, et

5
all (2011) yang meneliti penelitian Marugan dan
mengenai penerapan Linear Manivel adalah menentukan
Programming sebgai teknik alokasi biaya bahan baku,
pengambilan keputusan biaya tenaa kerja dan biaya
permasalahan produksi pada overhead dengan tujuan
perusahaan yang memaksimalkan keuntungan.
memproduksi produk tangki. Hasil penelitian menunjukkan
Tujuan dari penerapan linear bahwa pemodelan Linear
Programming dalam Programing dapat
penelitian Fagoyinbo, et all memberikan keuntungan
(2011) adalah menetukan yang maksimal dibandingkan
alokasi terbaik dari sumber produksi aktual.
daya bahan baku dengan Perbedaan dengan peilitian
tujuan memaksimalkan yang dilakukan oleh peneliti
keuntungan. Hasil penelitian adalah bahwa linier
menunjukkan bahwa hasil programing digunakan untuk
pemodelan pemrogramman alokasi bahan baku produksi
linear dapat memberikan dengan memformulasi fungsi
keuntungan yang maksimal kendala bahan. Formulasi
dibandingkan dengan fungsi kendala yang
produksi aktual yang tidak dilakukan adalah berdasarkan
menerapkan metode alokasi sumberdaya produksi berupa
optimal. bahan baku untuk produksi
Metode Linear salad buah, asinan, dan hijab.
Programming juga pernah Evaluasi hasil pemodelan
dilakukan oleh N.Murugan dilakukan dengan
dan S.Manivel (2009), dalam memperhatikan tingkat retur
penelitiannya Marugan dan tiap unit produk, sehingga
Manivel menganalisis diharapkan dapat
mengenai penerapan Linear meminimalkan tingkat
Programming dalam kerugian yang ditimbulkan.

6
penelitian yang dilakukan wawancara adalah untuk
penelitibtidak menggunakan mengetahui permasalahan
biaya sebagai fungsi kendala atau kendala-kendala yang
namun berupa jumlah dan secara nyata dihadapi oleh
jenis bahan baku, hal ini perusahaan kayla.id terkait
karena harga bahan baku dengan masalah produksi,
terjadi ketidakstabilan bagimana proses produksi
sehingga mengakibatkan dijalankan, harga bahan baku,
harga bahan baku yang selalu jenis bahan baku yang
berubah. digunakan, harga jual produk
Metode Penelitian dan jumlah produksi.
3.1 Objek Penelitian Hasil dan Pembahasan
Objek yang diambil Kayla.id memperoleh bahan
dalam penelitian ini adalah baku dari beberapa market yang
perusahaan kayla.id yang terdapat di daerah Malang. Rata-rata
bergerak dalam bidang pemesanan setiap produksi untuk
pengolahan makanan yaitu salad buah 40 cup, asinan 17 cup,
salad buah dan asinan. dan kerudung 12 pcs.
Perusahaan ini juga bergerak Berdasarkan data yang telah
dalam bidang fashion hijab, diperoleh perusahaan kayla.id akan
yang terletak di daerah memaksimalkan keuntungan salad
Malang Jawa Timur. buah sebesar Rp.2.500/cup, dan
3.2 Metode Pengumpulan Data asinan sebesar Rp.3.000/cup, dan
Pengumpulan data kerudung sebesar Rp.7.000/pcs,
yang dilakukan dalam namun untuk meraih keutungan
penelitian ini adalah tersebut perusahaan kayla.id
wawancara, proses menghadapi beberapa kendala
wawancara dilakukan pada diantaranya keterbatasan jam kerja.
karyawan bagian produksi Untuk pembuatan salad (pemotongan
serta pemilik dari perusahaan buah) membuthkan waktu 15
tersebut. Tujuan dari menit/cup, dan pemotongan buah

7
untuk asinan membutuhkan waktu 10 Setelah data dinput dalam POM
menit/cup, sedangkan untuk didapatkan hasil
pengukuran dan pemotongan kain
membutuhkan waktu 20 menit/pcs.
Untuk pembuatan saos sald buah
membutuhkan waktu 10 menit/cup,
dan pembuatan kuah untuk asinan
membutuhkan waktu 12 menit/cup, Gambar 2. Hasil solve dan iterasi
sedangkan untuk penjahitan Berdasarkan dari hasil solve
kerudung membutuhkan waktu 60 dan iterasi di atas untuk
menit/pcs. Jumlah jam kerja yang mendapatkan keuntungan maksimum
tersedia untuk pemotongan buah perusahaan harusnya
untuk salad buah dan asinan da juga memaksimumkan jumlah produk
pemotongan kain untuk kerudung asinan karena keuntungan yang akan
600 menit/minggu, sedangkan di dapatkanlebih tinggi dari pada
jumlah jam kerja untuk pembuatan salad buah dan keudung.
saos salad buah, kuah asinan, dan KESIMPULAN
penjahitan kerudung 720 Berdasarkan hasil analisis dan
menit/minggu. Dengan data yang pembahasan diatas dengan
sudah tertera diatas akan ditentukan menggunakan linier programing
berapa jumah salad buah, asinan dan dengan metode simplek di dapat
kerudung yang harus diproduksi kesimpulan sebagai berikut:
dengan metode simplex agar 1. Produk yang menhasilkan
keuntungan perusahaan maksimum. keuntungan lebih besar denga
estimasi waktu yang lebih
singkat yaitu produk asinan
dengan keuntungan
Rp.3.000/cup dengan waktu
yang pembuatan yang cukup
singkat sedangkan untuk
Gambar 1. Input data dalam POM
produk salad buah memiliki

8
keuntungan Rp.2.500/cup,
dan keuntungan untuk
kerudung Rp.7.000/pck akan
tetapi membutuhkan waktu
yang cukup lama dibanding
produk lainnya.
2. Berdasarkan hasil analisis
dengan menerapkan model
linier programing dengan
metode simplex keuntungan
maksimal yang didapat
kayla.id Rp.
180.000/produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, Vincent. 2005. Ekonomi
Manajerial:Penerapan Konsep-
Konsep Ekonomi dalam
Manajemen Bisnis Total. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Render, B.,Stair, J.R., and Hanna, M.
(2012),Quantitative Analysis for
Management. 9th Ed Jersey:Person
Education.

Anda mungkin juga menyukai