Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI

POLINOMIAL DALAM ESTIMASI TOTAL BIAYA KONSTRUKSI


JALAN DI KABUPATEN BULUKUMBA
APPLICATION OF ARTIFICIAL NEURAL NETWORK MODEL AND POLINOMIAL
REGRESSION IN ESTIMATED TOTAL COST OF ROAD CONSTRUCTION IN
BULUKUMBA REGENCY
Suharman Hamzah1, M. Asad Abdurrahman1, Andi Wardiman.2

Abstrak
Estimasi biaya tahap konseptual dapat didefinisikan sebagai perkiraan biaya proyek
yang dilakukan sebelum sejumlah informasi yang signifikan terkumpul dari detail desain,
dengan lingkup pekerjaan yang masih belum lengkap. Berdasarkan pertimbangan tentang
pentingnya estimasi total biaya konstruksi, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hasil estimasi Model Jaringan Syaraf Tiruan dan Regresi Polinomial untuk konstruksi jalan
raya di Kabupaten Bulukumba. Model yang diterapkan dalam penelitian berbasis Jaringan
Syaraf Tiruan dan Regresi Polinomial. Data yang digunakan berupa data sekunder yang
didapatkan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga dalam bentuk Rekapitulasi Jalan
Rabat Beton dan Kartu Inventaris Barang. Analisis Data dilakukan menggunakan Program
Komputer MATLAB R2015b.
Berdasarkan hasil estimasi, Model Jaringan Syaraf Tiruan memiliki tingkat validasi
yang lebih baik bila dibandingakn dengan metode Regresi Polinomial dalam melakukan
estimasi biaya tahap konseptual untuk jalan Rabat Beton. Hal ini dapat dilihat dari Mean
Absolute Persentage Error (MAPE) untuk Jaringan Syaraf Tiruan sebesar 6,09% lebih kecil
dari Regresi Polinomial yaitu 6,46%. Sedangkan untuk jenis jalan Laston, Mean Absolute
Persentage Error (MAPE) untuk Jaringan Syaraf Tiruan sebesar 40,58% lebih kecil dari
Regresi Polinomial yaitu 45,30%.

Kata Kunci : Estimasi Konseptual, Jaringan Syaraf Tiruan, Regresi Polinomial


Abstract
Budget estimation of Conceptual Stage is defined as prediction of project budgeting
which is done before collecting some significant information from detail design, with
uncompleted work range. According to the purpose of total estimation of budgeting
construction, this research aims to gain the result of artificial neural network model and
polynomial regression for constructing road in Bulukumba Regency. The research applied the
model base on artificial neural network and polynomial regression. The data is secondary data
which is obtained from Public Work Department and Bina Marga as form as recapitulation of
concrete rabat road and Good Inventory Card. Data analysis is done by using MATLAB
R2015b computer program.
According to estimation result, artificial neural network model has better validation
standard than polynomial regression method to estimate budgeting conceptual stage for
concrete rabat road. It can be seen from Mean Absolute Percentage Error (MAPE) for
artificial neural network model is 6,09% less than polynomial regression, 6,46%. Meanwhile,
for kind of Laston Road Has Mean Absolute Percentage Error (MAPE) for artificial neural
network is 40,58% less than polynomial regression i.e. 45,30%.
Keyword: Conceptual Estimation, Neural Network, Regression polynomial

1Dosen,
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2Mahasiswa,Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar, INDONESIA
BTN Minasa Upa Blok B10 No. 4, Makassar 90245. E-mail: andi.wardiman@gmail.com
1. PENDAHULUAN konstruksi jalan raya di Kabupaten
Konsep estimasi biaya merupakan hal Bulukumba.
yang paling penting dalam perencanaan
proyek. Untuk mengetahui total biaya 2. TINJAUAN PUSTAKA
berdasarkan draf umum proyek yang 2.1.Estimasi Biaya
direncanakan (Kan, 2002). Sama halnya Perkiraan biaya dibedakan dari
dengan perencanaan lainnya, estimasi biaya anggaran dalam hal perkiraan biaya terbatas
merupakan pekerjaan yang cukup pada tabulasi biaya yang diperlukan untuk
menantang. Sebab menggunakan suatu kegiatan tertentu proyek ataupun
keterbatasan informasi yang dimiliki proyek secara keseluruhan. Sedangkan
kemudian digunakan untuk mengetahui total anggaran merupakan perencanaan terinci
biaya proyek, dimana banyak faktor yang perkiraan biaya dari bagian atau keseluruhan
tidak diketahui berpengaruh pada proyek kegiatan proyek yang dikaitkan dengan
tersebut. waktu. Definisi perkiraan biaya menurut
Estimasi biaya tahap konseptual dapat National Estimating Society – USA adalah
didefinisikan sebagai perkiraan biaya proyek sebagai berikut : “Perkiraan biaya adalah seni
yang dilakukan sebelum sejumlah informasi memperkirakan ( the art of approximating )
yang signifikan terkumpul dari detail desain, kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan
dengan lingkup pekerjaan yang masih belum untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas
lengkap. Salah satu metode estimasi biaya informasi yang tersedia pada saat itu“.
konseptual pada konstruksi bangunan gedung
adalah metode parametrik. 2.2.Estimasi Biaya Konseptual
Hasil output estimasi konseptual sangat Estimasi tahap konseptual adalah
diperlukan owner dalam menentukan nilai “suatu proses yang tidak pasti, karena
tender. Hal ini kemudian memungkinkan perhitungannya berdasarkan sejumlah besar
harga tender dapat mendekati perkiraan penilaian, pengalaman, kurang tersedianya
biaya. Karena biasanya owner tidak mau informasi serta adanya ketidakpastian selama
biaya yang dikeluarkan selama pelaksanaan tahap konseptual” (Schuette & Liska, 1994).
kontruksi nanti melebihi anggaran yang Berikut beberapa karakteristik atau sifat dari
dianggarkan sebelumnya. Selain itu, nilai estimasi biaya tahap konseptual:
estimasi biaya konseptual merupakan suatu a. Bersifat ketidakpastian/ Tingkat
kebutuhan oleh owner atau perencana akurasinya masih rendah
sehingga tidak ada penjabaran komponen b. Informasi waktu maupun biaya (sumber
biaya secara jelas, sedangkan komponen daya) masih sangat terbatas.
biaya langsung dan biaya tidak langsung
merupakan kebutuhan suatu kontraktor yang 2.3.Jaringa Syaraf Tiruan
perhitungan nilainya sudah tidak dalam tahap Jaringan saraf tiruan (JST) (Bahasa
skematik lagi karena keseluruhan Inggris: artificial neural network (ANN), atau
perhitungan berdasarkan desain yang sudah juga disebut simulated neural network
pasti. (SNN), atau umumnya hanya disebut neural
network (NN)), adalah jaringan dari
1.2.Maksud dan Tujuan Penelitian sekelompok unit pemproses kecil yang
Tujuan penelitian ini adalah untuk dimodelkan berdasarkan jaringan saraf
mengetahui hasil estimasi Model Jaringan manusia. JST merupakan sistem adaptif yang
Syaraf Tiruan dan Regresi Polinomial untuk dapat mengubah strukturnya untuk
memecahkan masalah berdasarkan informasi
eksternal maupun internal yang mengalir 3.2.2. Regresi Polinomial
melalui jaringan tersebut. Variabel input untuk model regresi
adalah X dalam hal ini yaitu volume jalan.
2.4.Regresi Model Polinomial Sedangkan variable output Y yaitu total biaya
Regresi dapat digunakan untuk jalan. Dalam hal ini variable akan dibagi
meramalkan suatu keadaan dimasa akan menjadi dua yaitu untuk jenis jalan Laston
datang. Umumnya metode ini lebih banyak dan Rabat Beton.
digunakan di bidang ekonomi, maka penulis
mencoba untuk menggunakan regresi 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
khususnya model polinomial untuk 1.1.Data Pengolahan
mengestimasi total biaya konstruksi jalan di Data yang didapatkan dari Dinas
Bulukumba, sebab model polinomial Pekerjaan Umum dan Bina Marga dihimpun
menghasilkan persamaan regresi berupa garis dalam program Microsoft Excel. Data yang
kurva yang identik dengan metode konsep didapatkan berupa Rekapitulasi total biaya
nilai hasil, yang juga berbentuk kurva. konstruksi untuk Rabat beton dan Kartu
Inventaris Barang. Adapun data yang
3. METODE PENELITIAN digunakan merupakan data sekunder
3.1.Rancangan Penelitian dikarenakan peneliti tidak ikut serta dalam
Metode penelitian yang dilakukan melakukan pengukuran maupun
dalam penelitian ini adalah permodelan penghitungan total biaya jalan. Format
berbasis Jaringan Syaraf Tiruan dan Regresi penggolongan data untuk Jaringan Syaraf
Polinomial. Data yang digunakan berupa data Tiruan meliputi nama jalan, panjang, lebar,
sekunder yang didapatkan melalui Dinas tebal, tahun konstruksi, dan total biaya
Pekerjaan Umum dan Bina Marga dalam konstruksi. Sedangkan untuk regresi
bentuk Rekapitulasi Jalan Rabat Beton dan polynomial berupa volume dan total biaya
Kartu Inventaris Barang. Analisis Data konstruksi. Jumlah sampel yang digunakan
dilakukan menggunakan Program Komputer yaitu 112 sampel training laston, 28 sampel
MATLAB R2015b yang merupakan keluaran testing laston, 70 sampel training rabat beton,
terbaru saat laporan ini disusun. dan 17 sampel testing rabat beton. Data
training digunakan dalam pembuatan
3.2.Definisi Variabel Penelitian persamaan maupun model algoritma yang
3.2.1. Jaringan Syaraf Tiruan akan digunkanan. Data testing dipakai
Variabel input untuk model ini sebagai representasi diluar dari sampel.
ditentukan sebanyak empat variabel (V1, V2,
V3, dan V4). Dengan V1 adalah panjang 1.2. Jaringan Syaraf Tiruan
jalan, V2 adalah lebar jalan, V3 adalah tebal 1.2.1. Persiapan Data
jalan, dan V4 adalah tahun konstruksi. Data yang diperoleh dari Rekapitulasi
Sedangkan untuk variable output yaitu total total biaya konstruksi dan Kartu Inventaris
biaya konstruksi. Ada dua jenis variabel input Barang kemudian di list menjadi dua bagian
yang memungkinkan berpengaruh pada sesuai dengan jenis konstruksi yang
estimasi biaya konstruksi jalan yaitu variabel digunakan. Dalam hal ini input data berupa
objek dan variabel subjek. Dimana V1, V2 panjang, lebar, tebal, dan tahun. Serta total
dan V3 merupakan variable objek dan V4 biaya konstruksi sebagai outputnya. List data
merupakan variable subjek. Dalam hal ini yang telah direkap dapat dilihat pada
variable akan dibagi menjadi dua yaitu untuk lampiran Tabel 1 Data Pembuatan Model JST
jenis jalan Laston dan Rabat Beton.
Laston dan Tabel 3 Data Pembuatan Model Jumlah Iterasi maksimum 1000
JST Rabat Beton. untuk training
Performance goal 0
1.2.2. Pra-proses Data Maximum validation failures 0
Jaringa Syaraf Tiruan merupakan alat Initial µ 0,005
estimasi yang baik. Namun dalam µ decrease factor 0,1
menterjemahkan data kedalam model, µ increase factor 10
Jaringan Syaraf Tiruan tidak dapat mengenali
Maximum µ 1e10
satuan dan nilai yang tidak berada pada
kisaran 0 s.d. 1. Sehingga dilakukan pra-
1.2.4. Hasil Permodelan Jaringan Syaraf
proses data untuk mengubah data yang telah
Tiruan
terekap menjadi interval 0 s.d. 1
Training dilakukan dengan memasukan
menggunakan rumus (2.1). Data hasil pra
input data sebagai input, dan output data
proses dapat dilihat pada lampiratn Tabel 2
sebagai target. Training dilakukan berulang
Hasil Normalisasi Data Pembuatan Model
kali hingga didapatkan nilai MSE terkecil
JST Laston dan lampiran Tabel 4 Hasil
dalam 1000 iterasi yang dilakukan.
Normalisasi Data Pembuatan Model JST
Tabel 4.3 Jumlah Training Data Laston
Rabat Beton.
No Model Iterasi MSE
1.2.3. Parameter 1 Training 1 44 0,002403
Model jaringan yang dipilih merupakan 2 Training 2 3 0,002403
feed forward backprob dimana proses kerja 3 Training 3 4 0,002055
akan berjalan satu arah dengan menggunakan 4 Training 4 13 0,002971
Bayesian regularization algorithm. BR 5 Training 5 27 0,00236
(Bayesian regularization) adalah algoritma Tabel 4.4 Jumlah Training Data Rabat Beton
training yang memperbarui weight dan bias No Model Iterasi MSE
berdasarkan LM (Lavenberg-Marquardt)
1 Training 1 53 0,00106
optimization (Foresee & Hagan, 1997;
MacKay, 1992). 2 Training 2 20 0,00039
Tabel 4.1 Model Jaringan 3 Training 3 2 0,00114
Network Type Feed Forward 4 Training 4 28 0,00107
Backprob 5 Training 5 0 0,00102
Training trainbr (Bayesian Tabel 4.5 dan Tabel 4.6
Function Regularization) memperlihatkan hasil weight dan bias untuk
Peformance MSE (Mean Square model jaringan syaraf, dimana weight pada
Function Error) awal proses pembuatan tidak diketahui
Number of Layer 1 nilainya. Weight baru dapat diketahui setelah
Number of 2 mengalami serangkaian proses dan
Neurons optimalisasi dengan fungsi matematika.
Transfer tansig Weight untuk tahap awal (W1) berjumlah 10
Function buah didapatkan dari 5 variabel sampel dan 2
Network yang telah dibuat dapat hidden neuron. Weight 2 (W2) berjumlah 2
dijalankan dengan memasukkan beberapa buah dari 2 hidden neuron dan sebuah hasil.
parameter. Parameter untuk jumlah iterasi Nilai b1 dan b2 merupakan bias yang terjadi
(epochs) 1000. pada masing masing tahap yang kemudian
Tabel 4.2 Training Parameter
digunakan untuk mengoptimalkan hasi mempermudah proses pengolahan data. Pada
estimasi. akhir proses pembuatan model regresi
Tabel 4.5 Weight dan Bias Model Jaringan polinomial didapatkan model sebagai berikut
Syaraf Laston :
Weight 1 [-1.6288 0.081939;
0.6756 0.057629] 𝑦 = −287,263𝑥 2 + 3778972,399𝑥 −
Weight 2 [-1.112 0.8655] 226281946,485 (4.1)
Bias 1 [0.061722;
Fungsi (4.1) mewakili seluruh data
0.45076]
sampel yang kemudian digunakan untuk
Bias 2 [0.23353] mengestimasi total biaya dari konstruksi
Tabel 4.6 Weight dan Bias Model Jaringan jalan jenis Laston sendangkan Grafik 4.3
Syaraf Rabat Beton memperlihatkan sebaran data asli untuk
Weight 1 [-1.9552 -0.23512 testing terhadap fungsi regresi polynomial
0.031092; yang ada, dimana x adalah volume dan y
-2,8917 0,95475 0,35102] adalah biaya. Terlihat bahwa rata-rata sampel
Weight 2 [-1,6498 0,63864] berada pada area kurang dari 600 m3
Bias 1 [-0,51228; sedangkan untuk sampel yang memiliki
-0,32767] volume lebih dari 600 m3 hanya ada beberapa
Bias 2 [0,014627] saja.

1.3. Regresi Polinomial 𝑦 = −484,882𝑥 2 + 1194976,973𝑥 −


1.3.1. Persiapan Data 569210,954 (4.2)
Data yang diperoleh dari Rekapitulasi
total biaya konstruksi dan Kartu Inventaris Fungsi (4.9) digunakan untuk jenis
Barang kemudian di list menjadi dua bagian jalan Rabat Beton. Dimana x merupakan
sesuai dengan jenis konstruksi yang variable volume dan f(x) merupaka hasil
digunakan. Dalam hal ini input data berupa estimasi total biaya yang diinginkan. Adapun
panjang, lebar, dan tebal jalan. Serta total Grafik 4.4 merupakan pola sebaran data asli
biaya konstruksi sebagai outputnya. List data terhadap garis regresi polynomial untuk rabat
yang telah direkap dapat dilihat pada Tabel beton. Dapa dilihat bahwa terdapat data yang
4.1. Kemudian data panjang, lebar, dan tebal sangat menyimpang jauh terhadap garis
dikalikan untuk mendapatkan volume yang regresi dimana untuk kisaran volume rabat
digunakan dalam pembuatan model. Adapun beton 500 m3 memiliki total biaya konstruksi
hasil volume dapat dilihat pada lampiran yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan
Tabel 5 Data Pembuatan Model Regresi sampel yang memiliki volume di kisaran 200
Laston dan Tabel 6 Data Pembuatan Model m3 .
Regresi Rabat Beton.
1.3.2. Hasil Permodelan 4.4.Rekapitulasi Keseluruhan
Data yang dimasukkan untuk regresi Hasil dari validasi data diberikan oleh
polinomial berjenis column vector. Data yang Tabel 4.15 dan Tabel 4.18, dimana MAPE
dimaksud adalah data volume jalan dan total dan persentase Average Accuracy yang
biaya baik yang digunakan untuk training diberikan oleh Jaringan Syaraf lebih unggul
maupun testing secara terpisah. Dalam ketimbang dengan hasih dari Regresi
mencari nilai β digunakan alat bantu Polinomial. Jaringan Syaraf Tiruan memiliki
komputer dalam hal ini MATLAB untuk persebtase MAPE sebesar 40,58%
sendangkan Regresi Polinomial yaitu dari hasil JST. Adapun table perhitungan
45,30%. Sehingga penggunaan Jaringan secara rincih dapat dilihat pada lampiran
Syaraf lebih baik untuk digunakan dalam Tabel 7 Kubikasi Laston dan Tabel 8
estimasi biaya. Kubikasi Rabat Beton.
Tabel 4.15 Rekap Validasi Model Laston
Deskripsi JST Regresi Polinomial 5. PENUTUP
MAPE 40,58% 45,30% 5.1.Kesimpulan
AA% 59,42% 54,70% Berdasarkan hasil pemodelan Jaringan
Hasil dari validasi data diberikan oleh Syaraf Tiruan dan Regresi Polinomial
Tabel 4.16 dan Tabel 4.18, dimana MAPE menggunakan alat bantu MATLAB maka
dan persentase Average Accuracy yang dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan
diberikan oleh Jaringan Syaraf lebih unggul Model Jaringan Syaraf Tiruann memiliki
ketimbang dengan hasih dari Regresi tingkat validasi yang lebih baik bila
Polinomial. Jaringan Syaraf Tiruan memiliki dibandingakn dengan metode Regresi
persebtase MAPE sebesar 6,09% sendangkan Polinomial dalam melakukan estimasi biaya
Regresi Polinomial yaitu 6,46%. Sehingga tahap konseptual untuk jalan Rabat Beton.
penggunaan Jaringan Syaraf lebih baik untuk Hal ini dapat dilihat dari Mean Absolute
digunakan dalam estimasi biaya. Persentage Error (MAPE) untuk Jaringan
Tabel 4.16 Rekap Validasi Model Rabat Syaraf Tiruan sebesar 6,09% lebih kecil dari
Beton Regresi Polinomial yaitu 6,46%. Sedangkan
untuk jenis jalan Laston, Mean Absolute
Deskripsi JST Regresi Polinomial
Persentage Error (MAPE) untuk Jaringan
MAPE 6,09% 6,46% Syaraf Tiruan sebesar 40,58% lebih kecil dari
AA% 93,91% 93,54% Regresi Polinomial yaitu 45,30%. Sehingga
4.4.1. Hasil Estimasi Biaya per Kubik penggunaan Model Jaringan Syaraf dianggap
Data hasil testing yang telah dibuat lebih baik dalam hal estimasi biaya
kemudian dapat dibuat dalam bentuk lebih konstruksi jalan Rabat Beton di Kabupaten
sederhana. Dalam hal ini yaitu Hasil estimasi Bulukumba.
persatuan kilometer lari. Melihat pentingnya
praktisi yang lebih cepat dilapangan.
Tabel 4.17 Rekapitulasi Estimasi Biaya per 5.2.Saran
Kilometer Lari Saran-saran yang dapat diambil dari
Estimasi Biaya per pengujian, pembahasan, dan kesimpulan
No Jenis Metode yakni:
Kilometer Lari
1 Regesi Laston Rp2.987.867.000 1. Untuk pembuatan model berikutnya
diharapkan menggunakan data sampel
2 JST Laston Rp3.348.979.000
yang lebih banyak dan lebih beragam
3 Regresi Rabat Beton Rp1.142.721.000 dari segi total biaya konstruksinya.
4 JST Rabat Beton Rp1.135.296.000 2. Untuk beberapa kasus yang memiliki
Tabel 4.17 menggambarkan hasil per penyimpangan harga agar dapat ditinjau
satuan kubik untuk tiap penggunaaan metode dengan menggunakan lebih banyak
dengan tinjauan Laston dan Rabat beton. variable pembanding.
Dapat diketahui bahwa estimasi biaya per 3. Unntuk pembuatan model diharapkan
kilometer lari untuk JST Laston lebih besar menabahkan beberapa variable penting
dibandingkan dengan Regresi. Untuk Rabat seperti lokasi dan berbagai variable yang
Beton, penggunaan Regresi memiliki hasil dianggap penting.
estimasi per kilometer lari yang lebih besar
4. Diharapkan penggunaan model dapat Raya”. Bandung : Politeknik Negeri
dimanfaatkan lebih kepada konstruksi Bandung.
jalan Rabat Beton.
5. Untuk permodelan Jaringan Syaraf Kan, P.2002. “Parametric Cost Estimating
Buatan diharapkan dapat menggunakan Model for Conceptual Cost Estimating
algoritma optimasi yang lebih beragam of Building Construction Projects”.
selain Bayesian Regularization. Austin:University of Texas.
Khaleel, Tareq A. M. 2015. “Development of
DAFTAR PUSTAKA The Artificial Neural Network Model
Amiruddin. 2004. “Studi Analisa Nilai Hasil for Prediction of Iraqi Express Ways
dengan Metode Regresi Model Construction Cost”.Iraq : IJCIET.
Polinomial pada Proyek Pembangunan
Gedung di MAPOLDA Sulawesi MacKay. 1992. "Neural Computation, Vol.
Selatan”. Makassar : UNHAS. 4".

Dipohusodo, Istimawan 1996. “Manajemen Roring, Hence S.D. 2014. “Model Estimasi
Proyek dan Konstruksi Jilid 2”. Biaya Tahap Konseptual Konstruksi
Yogyakarta : Kanisius. Bangunan Gedung dengan Metode
Parametrik”. Manado : Universitas
Dinas Bina Marga. 2015. “Kartu Inventaris Sam Ratulangi.
Barang Jalan, Irigasi dan Jaringan”.
Bulukumba : Dinas Pekerjaan Umum Sastraatmadja, Soedradjat. 1984. “Analisa
dan Bina Marga. Anggaran Biaya Pelaksanaan”.
Bandung : Nova
Flood I. and Kartam N. 1994. “Neural
networks in civil engineering. I: Shamisi, Maitha H. Al dkk. 2010.“Using
principles and understanding”. Journal MATLAB to Develop Artificial Neural
of Computing in Civil Engineering. Network Model for Predicting Global
Solar Radiation in Al Ain City”. Saudi
Gong Li, Jing Shi. 2012. “Applications of Arabia: InTech.
Bayesian methods in wind energy
conversion systems”. Renewable Soeharto, Imam. 1995. “Manajemen Proyek
Energy. Dari Konseptual Sampai Operasional”.
Jakarta : Erlangga.
Hajek, Victor G. 1994. “Manajemen Proyek
Perekayasaan”. Jakarta : Erlangga. Wilmot C. G. and Mei B. 2005. “Neural
network modeling of highway
Haykin, S. 1999. “Neural Networks: A construction costs”. Journal of
Comprehensive Foundation”. Upper Construction Engineering and
Saddle River, NJ: Prentice Hall Management.
International Inc.
Xinxing Pan; Lee, B.; Chunrong Zhang.
Hecht-Nielsen, R. 1990. "Neurocomputing". 2013. "A comparison of neural network
Addison-Wesley Publishing Co. backpropagation algorithms for
Foresee and Hagan. 1997. electricity load forecasting". Intelligent
"Proceedings of the International Joint Energy Systems (IWIES), 2013 IEEE
Conference on Neural Networks". International Workshop.
Hendarsin, Shirley L.2000. “Penuntun
Prakstis Perencanaan Teknik Jalan
Dell'Isola, M. D. 2002. “Architect's
Essentials of Cost Management”.
Canada: John Wiley and Sons.
Phaobunjong, K. 2002. “Parametric Cost
Estimating Model for Conceptual Cost
Estimating of Building Construction
Projects”.
Bley, A. F. 1990. “Dissertation presented to
the University of Texas at Austin in
partial fulfillment of the requirements
for the degree of Doctor of Philosophy.
Improved Conceptual Estimating
Performance Using a Knowledge-
Based Approach.”

Anda mungkin juga menyukai