Anda di halaman 1dari 50

Perencanaan dan

08
Modul ke:

Pengendalian Proyek
RESOURCES ALLOCATION
Fakultas
TEKNIK Mawardi Amin

Program Studi
Teknik Sipil
Ikhtisar
1. KELAYAKAN SUATU NETWORK.
2. ALLOCATING LIMITED RESOURCES.
3. HEURISTIC APPROACH:
a. Metoda Seri - Limited Resources.
b. Metoda Paralel - Limited Resources.
c. Metoda Paralel - Limited Multiple Resources.
d. Multi Project Resources Allocation.
e. Alternatif Lain Aturan Heuristic.
f. Kriteria Lain Untuk Menetapkan Aturan Prioritas.
4. OPTIMUM APPROACH.
5. UNLIMITED RESOURCES ALLOCATION:
- Resource Levelling;
- Multi Resources Levelling.
6. COMPUTER AIDED RESOURCE ALLOCATION.
7. PEMANFAATAN LAIN.
Bagian Isi
KELAYAKAN SUATU NETWORK (1)

A B
tA tB

1. Secara teoritis Network yang disusun akan menentukan


waktu penyelesaian proyek.
2. Pekerjaan akan selesai jika resources yang dibutuhkan
tersedia pada waktunya; resources mencakup peralatan,
tenaga kerja, material, dll.
3. Kegiatan A diatas akan diselesaikan selama tA; tanpa
constraint resources.
KELAYAKAN SUATU NETWORK (2)

4. Dalam prakteknya sering resources terbatas, sehingga


mempengaruhi jadwal.
5. Network dan jadwal yang diusulkan kontraktor harus
dicek terhadap ketersediaan sumber daya (peralatan,
tenaga kerja,material, dll).
- Resource allocation merupakan bagian penting dari
planning;
- Rencana akan jalan hanya jika resources tersedia.
6. Resources vs Network ada 2 kondisi:
- Limited Resources  durasi menyesuaikan (bagaimana
pengaruhnya; berapa lama pekerjaan mundur; bagaimana
meminimalkannya).
- Unlimited Resources  durasi fix (berapa resources
optimal; bagaimana profil-nya)

4
ALLOCATING LIMITED RESOURCES
1. Allocating limited resources  Constraint
resources scheduling.
2. Schedule yang dibuat harus berdasarkan
maksimum resources yang ada.
3. Waktu penyelesaian bisa diperpanjang.
4. Terdiri dari 2 metoda:
- Heuristic Approach = Good Feasible Schedule.
- Optimasi = Best Optimum Schedule.

5
HEURISTIC APPROACH (1)
1. Menerapkan basic criteria dan prosedur untuk
mengalokasikan resources secara efisien.
2. Kriteria:
- 1 set aturan dengan prioritasnya;
- mempunyai logika; dan berdasarkan pengalaman dipercaya
memberikan hasil yang baik; yaitu memerlukan tambahan
waktu paling sedikit.
3. Kombinasi kriteria, aturan prioritas, dan prosedur ini
disebut heuristic approach.
4. Terdapat berbagai aturan prioritas yang dapat digunakan.
5. Lihat contoh berikut:
a. Pada saat mulai; hari pertama; kegiatan yang eligible adalah
Kegiatan 1-2; 1-3; dan 1-4.
b. Untuk itu diperlukan 10 resources.

6
HEURISTIC APPROACH (2)
c. Jika resources yang tersedia hanya 6; maka kegiatan yang
akan dilaksanakan dapat dipilih berdasarkan aturan heuristic
berikut:
(1) Slack atau TF terkecil  Kegiatan 1-2;
(2) Resources terbesar  Kegiatan 1-4;
(3) Resources days terbesar  Kegiatan 1-4;
(4) Aktifitas terpendek  Kegiatan 1-3;
(5) Minimum LFT (Late Finish Time)  Kegiatan 1-2.

7
HEURISTIC APPROACH (3)

5 5 4 9
2 5
3 5 2 9

0 4 4 3 12
1 3 6
0 3 9 1 12

7 7 4
4
4 8 2

5 Durasi Kegiatan
Jalur Kritis

3 Jumlah resources yang dibutuhkan


8
HEURISTIC APPROACH (4)
6. Contoh kriteria lain:
- Earliest Start Time; - Least successors;
- Minimum Late Start Time; - Can start first considering
- Minimum Early Finish Time; resources;
- Minimum Late Finish Time; - Least float per successor;
- Largest Duration; - Longest path following;
- Shortest Duration; - Will finish first;
- Most Immediate - Largest resources
Successors; requirement;
- Has most successors; - Largest resource days
- Least non related activities; requirement;
- Least immediate - Largest remaining resource
successors; days requirement.

7. Biasanya dibentuk satu set aturan, mana yang


terbaik tergantung kondisi; tidak ada kombinasi
yang selalu terbaik.
9
HEURISTIC APPROACH (5)
8. Sebagai contoh, suatu aturan sbb.:
- Having least float (TF);
- Largest number of resource days (RD);
- Largest number of resources;
- Precede (mendahului) largest remaining resource days;
- Jika sama, pilih aktivitas dengan urutan i-j terkecil.
9. Aturan diatas dapat diterapkan dalam 2 metoda:
- Metoda Seri:
Resource dialokasikan secara seri, satu demi satu dari
mulai sampai selesai.
- Metoda Paralel:
Resource dialokasikan secara paralel, kegiatan mungkin
diputus karena resource-nya dipindahkan untuk dipakai
ditempat lain sesuai aturan heuristic.

10
METODA SERI - LIMITED RESOURCES (1)

5 40
Install Column
102
2 49

2 37
Pour Concrete
103
37
2
35
101
35

2 37 Strip Forms
104
39
2

4 39
105 Water Proofing Roof
1 39

11
METODA SERI - LIMITED RESOURCES (2)

PENJELASAN:
1. Terdapat 2 crane.
2. Aturan 1;TF terkecil:
- Ada 2 alternatif: Pour Concrete atau & Water Proofing
Roof;
- Dibutuhkan 3 cranes.
3. Aturan 2 : RD terbesar; yang ternyata juga sama,
yaitu sebanyak 4.
4. Aturan 3 : Resource terbesar; kegiatan ‘pour
concrete’ yang dikerjakan.

12
METODA SERI - LIMITED RESOURCES (3)

2 2 4 6 2
3 4
4 8 3 12 2

0 3 3 3 4 14
1 2 7
0 4 5 2 1 14

5 5 6 11 3
5 6
4 5 2 11 2

13
METODA SERI - LIMITED RESOURCES (4)

PENJELASAN:
1. Perhitungan resource rata-rata:
- Resource days = 84
- Durasi penyelesaian proyek = 14
- Rata-rata resource = 84/14 = 6.
2. Rata-rata resource harus selalu lebih besar dari single
activity resource; jika tidak  activity tersebut tidak
bisa dikerjakan sesuai dengan resource yang
diperlukan.
3. Resource harus integer  bulatkan ke atas.
4. Pada setiap aktifitas yang mulai dikerjakan, resource
harus cukup dan dikerjakan sampai tuntas.

14
METODA SERI - LIMITED RESOURCES (5)

5. Gunakan project clock ():


- Maju jika tidak ada resource yang tersedia atau tidak ada
pekerjaan yang akan dikerjakan;
- Berhenti jika ada resource dan ada pekerjaan;
- Jika berhenti, Start Time dan TF dari aktifitas yang eligible
harus di-update.
6. Start Time baru harus lebih besar dari pada clock setting.
7. Resource pool digunakan untuk mengetahui berapa
resource yang terpakai.
8. Dummy diberi Top priority (T).
9. Jika hasil tidak disetujui, misalnya waktu penyelesaian
dianggap terlalu lama, harus dicari pemecahan lain, yaitu
dengan menambah 1 resource.

15
METODA SERI - LIMITED RESOURCES (6)
(Terdapat 6 resources/day)

PC
Act D R R ES TF Priority 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
. D
1-2 3 4 12 0 5 2 -3 2 1 4 4 4

1-3 2 4 8 0 5 8 6 1 -2 3 2 2 4 4

1-5 5 4 20 0 0 1 4 4 4 4 4

2-5 0 0 0

2-6 3 2 6 8 10 14 0 -2 -6 3 2 1 2 2 2

3-4 4 3 12 10 -2 1 3 3 3 3

3-7 4 1 4 10 0 3 1 1 1 1

4-7 2 2 4 14 -2 2 2 2

5-6 6 2 12 8 -3 1 2 2 2 2 2 2

6-7 3 2 6 17 6 1 2 2 2

Ket:
Act. = Activity
D = Duration
R = Resource
RD = Resource Days
PC = Project Clock
METODA SERI - LIMITED RESOURCES (7)

10. Dapat dilihat dari 14 hari (jika resource tidak


terbatas), penyelesaian proyek menjadi 20 hari
(karena resource hanya disediakan 6).
11. Jika 20 hari tidak bisa diterima, maka tambahkan
resource satu persatu:
- 6 resources  20 hari;
- 7 resources  17 hari;
- 8 resources  14 hari.
11. Untuk metoda seri, penambahan resource kadang-
kadang menambah atau memperpanjang waktu
penyelesaian.

17
METODA SERI - LIMITED RESOURCES (8)

0 1 2 3

0 1 2 3
1 1 1 2
1 2 3 4
3 4 4 2

1
4
5
2
5 5
2

1. Jika resources tak terbatas; pada saat mulai diperlukan 5;


pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari.
2. Jika Resource = 4  pekerjaan selesai 6 hari.
3. Jika Resource = 5  pekerjaan selesai 7 hari; ini karena
resource terjebak pada kegiatan non-kritis 1-5; ini tidak
akan terjadi pada metoda paralel.
18
METODA PARALEL- LIMITED RESOURCES
(1)
1. Metoda SERI  resource dialokasikan secara seri satu
persatu untuk setiap kegiatan dari mulai sampai
selesai.
2. Metoda PARALEL  dialokasikan secara paralel:
- kegiatan mungkin diputus;
- metoda paralel mensyaratkan kegiatan dapat di-split.
3. Daily basis, tiap hari dievaluasi mana kegiatan yang
penting, berdasarkan aturan heuristic;
4. Resource dialokasikan harian, kegiatan tertentu
mungkin dihentikan walaupun belum selesai dan
penyelesaian dilakukan belakangan.
5. Tujuan/kondisi:
- Penyelesaian secepat mungkin;
- Yang sudah dimulai sebaiknya diselesaikan;
- Pengalokasian berdasarkan resource tersedia di resource
pool. 19
METODA PARALEL- LIMITED RESOURCES
(2)
6. Aturan heuristic:
a. Alokasikan untuk TF terkecil.
b. Alokasikan untuk yang sudah mulai.
c. Alokasikan untuk RD terbesar.
d. Alokasikan untuk Resource terbesar.
e. Alokasikan untuk aktivitas yang mendahului RD minimum.
f. Ikuti urutan.
7. Resource dicek harian, pada saat mulai lengkap, setelah
selesai seluruhnya kembali masuk pool.
8. Jika soal yang sama diselesaikan dengan metoda paralel:
- 6 resources  18 hari; lebih baik dari metoda seri;
- 7 resources  17 hari;
- 8 resources  14 hari.

20
METODA PARALEL- LIMITED RESOURCES
(Terdapat 6 resources/day)
(3) PC
Act D R R ES TF
Priority 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
.
3 2 12 D8 0 1 2 3 4 2 1 0 -1 -1 2 2 2 1 1 4 4
1- 4
....... ....... ...................... ............... ...............
2 . . ..
2 ....... 8 0 1 2 3 4 6 .5 4 3 2 3 . 3 3 3 3
1-3 4 ...................... ............... ...............
. .......
. 16 1 0 .. 1 2 . .
5 4 3 20 3 4 0 0 0 0 -1 1 1 1 2 2 4 4 4
1-5 4
2 ....... 8 .......
2 ...................... ............... ...............
. . .. . .
....... 0 ....... ...................... ............... ...............
2-5
. . .. . .

2-6 ....... 2 ....... ...................... ............... ...............


. . .. . .
....... 3 ....... ...................... ............... ...............
3-4
. . .. . .
3-7 ....... 1 ....... ...................... ............... ...............
. . .. . .
4-7 ....... ....... ...................... ............... ...............
2
. . .. . .
....... 2 ....... ...................... ............... ...............
5-6
. . .. . .
....... 2 ....... ...................... ............... ...............
6-7
. . .. . .

Ket:
Act. = Activity D = Duration
R = Resource RD = Resource Days PC = Project Clock
METODA PARALEL-
LIMITED MULTIPLE RESOURCES (1)

1. Terdapat kemungkinan setiap kegiatan memerlukan


lebih dari satu, atau beberapa resources.
2. Misalnya contoh terdahulu; masing-masing kegiatan
memerlukan 3 resources: A,B,C.
3. Prioritas tetap sama (dengan untuk single resource).
4. Durasi proyek = 14.
4. Perhitungan Resource rata-rata (perlu) = RD/Durasi
Proyek:
- RDA = 73  Resource rata-rata A = 73/14 = 5,2  6;
- RDB = 84  Resource rata-rata B = 84/14 = 6;
- RDC = 55  Resource rata-rata C = 55/14 = 3,9  4.
5. Selanjutnya alokasikan resource dengan basis harian.
6. Diperoleh waktu 23 hari.

22
METODA PARALEL-
LIMITED MULTIPLE RESOURCES (2)
(RA = 6; RB = 6; RC = 4)

D R RD TF PC 0 1 2 3 4 5
Act ES .......
A B C A B C Priority A B C A B C A B C A B C A B C
.
3 9 12 0 0 1 2 1 2 2
1- 3 4 0
2
2 2 4 1 4 8 2 0 1 6 5 3 3
1-3

5 4 4 2 5 20 10 0 1 0 0 1 1 1 4 2 1 4 2
1-5 1
4 16 8

2-5 0 0 0

2-6 0 2 3

3-4 2 3 0

3-7 2 1 3

4-7 3 2 4

5-6 4 2 2

6-7 3 2 1
METODA PARALEL-
LIMITED MULTIPLE RESOURCES (3)

7. Jika 23 hari tersebut tidak memuaskan dan durasi ingin


diperpendek, dapat dilakukan alternatif berikut:
a. Alternatif 1:
- Masing-masing resources ditambah 1:
- A = 6  menjadi 7;
- B = 6  menjadi 7;
- C = 4  menjadi 5.
- Waktu proyek menjadi 18 hari;
- Semua tambah 1 lagi  diperoleh 14 hari;
- Periksa apakah ada resources yang selamanya tidak
terpakai.
b. Alternatif 2:
- Setiap tahapan alokasi diperiksa apakah resource yang
ditambahkan jadi dipakai atau tidak.

24
MULTI PROJECT
RESOURCE ALLOCATION (1)

1. Jika resource dapat dimanfaatkan untuk beberapa proyek.


2. Proyek-proyek yang ada di-link:
- Start & End link;
- Dummy (peralihan resource);
- Start & End link diberi durasi.
3. Lihat contoh:
- Kembangkan network masing-masing; hubungkan dengan link
6A-3B; dan 4B-6C; resources ditransfer melalui link tersebut;
- Hubungkan Link Start: S-1A, S-1B, dan S-1C;
- Hubungankan Link End: 9A-T, 7B-T; dan 8C-T;
- Waktu penyelesaikan tanpa constraint, Durasi = 40;
- Dari perhitungan resource optimum, diperoleh: RA = 2; RB = 2;
dan RC = 1.

25
MULTI PROJECT
RESOURCE ALLOCATION (2)

PROJECT
ALPHA
2A 4A 5A

S 1A 9A T

3A 6A 7A 8A
2A

PROJECT BETA
3B
MULTI PROJECT
RESOURCE ALLOCATION (3)
PROJECT
ALPHA 6A
1A
9A

PROJECT BETA

2B 3B

7B T
S 1B

4B 5B 6B
2A

1C
PROJECT GAMMA 6C 8C
MULTI PROJECT
RESOURCE ALLOCATION (4)

PROJECT BETA
4B

PROJECT GAMMA 3C 6C

S 1C 2C 7C 8C T

4C 5C

28
MULTI PROJECT
RESOURCE ALLOCATION (5)

4. Diselesaikan dengan Metoda Paralel, akan diperoleh


hasil sbb.:
- Proyek A; dari 24 menjadi 28;
- Proyek B; dari 29 menjadi 35;
- Proyek C; dari 40 menjadi 46;
- Durasi penyelesaian keseluruhan menjadi 46.
5. Selanjutnya dapat dibuat profil resource nya.
6. Untuk analisis multi project, bisa juga ditetapkan
aturan bahwa suatu proyek atau kegiatan tertentu
adalah prioritas, sehingga perlu didulukan.

29
ALTERNATIF LAIN ATURAN HEURISTIC

1. Apakah aturan yang digunakan di atas merupakan


heuristic yang terbaik; tidak bisa dipastikan:
- harus dicoba-coba;
- umumnya dilakukan simulasi sampai 5-6 kali.
2. Namun pengalaman menunjukkan aturan
berbasiskan TF terkecil masih memberikan hasil
terbaik.
3. Pemilihan aturan alternatif menjadi semakin kurang
sensitif , jika kendala proyek semakin besar (rumit).

30
KRITERIA LAIN UNTUK
MENETAPKAN ATURAN PRIORITAS (1)
1. Kriteria bervariasi  tergantung kebutuhan.
2. Misalnya:
- untuk tujuan pemakaian alat khusus yang mahal seperti
crane atau alat yang ditunggu di proyek lain, atau
tenaga ahli.
3. Bisa juga kegiatan paling sulit atau pekerjaan paling
gampang.
4. Yang progress payment paling besar; atau
mendahului.
5. Atau yang mempunyai ketidak-pastian durasi.
6. Jika suatu alat yang disewa mahal dipakai untuk 4-5
kegiatan; sebaiknya dirangkai.
7. Processing  dispatch: tidak boleh delay.
8. Test Assembly  Commissioning: diinginkan segera.
31
KRITERIA LAIN UNTUK
MENETAPKAN ATURAN PRIORITAS (2)
9. Kadang-kadang dalam resource pool disediakan
alternatif resource:
- Buldozer besar  2 buldozer kecil;
- Tenaga tidak tetap  tenaga tetap.
10. Jika penggunaan resource selama pengerjaan suatu
aktivitas tidak sama dari awal hingga akhir; maka
resource dikembalikan ke resource pool pada
waktunya; suatu ‘project clock ‘ untuk mengontrol
perlu ditambahkan.
11. Mungkin terdapat alternatif kombinasi resource dan
durasi:
A-8 A - 64 A-4
8 2 16

32
KRITERIA LAIN UNTUK
MENETAPKAN ATURAN PRIORITAS (3)
12. Peralatan dapat kembali ke pool.
13. Material habis ditempat  masalah stock.
14. Tenaga kerja mungkin bervariasi dengan waktu:
- 80 100 100 100 90 80
S S R K J S
- Alokasi resources harus sesuai dengan cycle tersebut.
15. Peralatan mungkin harus diservice setiap periode
tertentu.
16. Atau pekerja harus libur khusus, seperti:
- hari Jumat;
- hari raya (lebaran, Idul Adha);
- proklamasi;
- tahun baru;
- dll.
33
KRITERIA LAIN UNTUK
MENETAPKAN ATURAN PRIORITAS (4)
17. Resource yang sudah dialokasikan sebagian, bisa
distop sampai batas waktu maksimum yang diizinkan
untuk men-split pekerjaan tersebut.
18. Jika kemudian resource perlu dialokasikan untuk
prioritas yang lain, sehingga batas waktu maksimum
yang diijinkan akan terlampaui, maka keseluruhan
kegiatan tadi perlu di re-schedule.
19. Alokasi resources kompleks, sangat banyak alternatif,
dilakukan oleh Project Manager secara bertahap; tidak
perlu tuntas keseluruhan; bisa dilakukan bertahap
sambil jalan.
20. Aturan prioritas mana yang digunakan tergantung dari:
- Kebutuhan dalam project management;
- Size, type, environment of the project.
34
KRITERIA LAIN UNTUK
MENETAPKAN ATURAN PRIORITAS (5)
21. Pada prakteknya , agar bermanfaat efektif, simulasi
diterapkan pada tingkat Master Network, tidak perlu
turun pada tingkat Detailed Network:
- Pada detail network dilakukan bertahap, bagian-bagian
yang segera dilaksanakan.
- Tidak perlu menyelesaikan semua Detailed Network dari
keseluruhan proyek, karena banyak perubahan-perubahan
yang akan terjadi.

35
OPTIMUM APPROACH
1. Heuristic approach  hanya kira-kira atau pendekatan,
bukan optimal.
2. Solusi optimal; harus dengan pembuktian ilmiah;
misalnya dengan menggunakan Linier Programming atau
teknik matematik:
- Susah diterapkan untuk network besar atau resources yang
banyak;
- Karena itu yang sering dipakai heuristic approach.
- Riset-riset sedang dilakukan untuk pendekatan optimasi;
dengan bantuan komputer.

36
UNLIMITED RESOURCES ALLOCATION

1. Ada 2 kasus:
- ES ;
- LS.
2. Objective  least cost profile  resource leveling.

ES
10
LS
8
R esources

0 2 4 6 8 10 12
Hari 37
RESOURCE LEVELING (1)

1. Mencari, memberhentikan, menganggur, idle  biaya


tambah; memperbesar overhead.
2. Pekerja:
- masalah pesangon;
- mobilisasi-demobilisasi (ongkos transport).
3. Peralatan: mobilisasi – demobilisasi; biaya
transportasi mahal.
4. Secara teoritis yang baik adalah resource semakin
datar (level - smooth); penyerapan resources
konstan; kemajuan proyek linier.
5. Namun demikian, perlu kurva belajar; warming up,
cooling down ; kemajuan proyek menurut Scurve;
profil sumber daya sekali naik dan sekali turun.

38
RESOURCE LEVELING (2)
- Baik:

 Resources  Resources

t t
- Buruk: overhead besar
 Resources

t 39
RESOURCE LEVELING (3)
5. Leveling Process :
- Metoda heuristic;
- Optimal: jarang digunakan, terlalu mahal walaupun untuk
resource kecil.
6. Heuristic :
- Reschedule aktivitas bedasarkan float yang ada, agar
resource lebih rata.
- Mulai dengan critical activity, non critical activity diatur
kemudian.
7. Contoh aturan heuristic:
- Schedule critical activity;
- Start non critical jika terdapat tanjakan menuju puncak;
- Start non critical jika terdapat turunan sehingga naik turun
hilang.

40
RESOURCE LEVELING (4)
(Contoh - Metoda Seri)

2 2 4 6 2
3 4
4 8 3 12 2

0 3 3 3 4 14
1 2 7
0 4 5 2 1 14

5 5 6 11 3
5 6
4 5 2 11 2

41
RESOURCE LEVELING (5)
(Contoh - Metoda Seri)

PC
Act D R R ES TF Priority 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
D
1-2 3 4 12 0 2 2 4 4 4

1-3 2 4 8 0 6 3 4 4

1-5 5 4 20 4 4 4 4 4
2-5 0 0 0

2-6 3 2 6 4 4 1 2 2 2

3-4 4 3 12 3 -1 1 3 3 3 3

3-7 4 1 4 3 7 3 1 1 1 1

4-7 2 2 4 7 5 1 2 2

5-6 6 2 12 2 2 2 2 2 2

6-7 3 2 6 2 2 2
12
10
8
Resource Profile 6
4
2
RESOURCE LEVELING (6)

8. Terdapat beberapa algoritma heuristic , yang paling


baik diperoleh dengan cara trial and error.
9. Heuristic dapat digunakan untuk seri dan paralel.
10. Prosedur yang dilakukan dapat menghasilkan
beberapa solusi.
11. Solusi yang baik jika ada satu puncak dan turun
bertahap.
12. Bagaimana membandingkan alternatif solusi:
- Dengan membandingkan kuadrat jumlah dari setiap
resource/unit yang dibutuhkan;
- Nilai terendah merupakan solusi yang terbaik
 Min ∑ (xi2).

43
RESOURCE LEVELING (7)

Min.  x 2 Min. x 2
i i

44
MULTI RESOURCES LEVELING (1)

1. Multi resource lebih kompleks.


2. Dioptimalkan yang satu  yang lain akan berubah.
3. Bisa dijadikan satu  pakai faktor  dan
dioptimalkan  tetap harus dicek jika ada resources
yang terbatas jumlahnya.
4. Peak manpower harus dibatasi, untuk menghemat
site facilities:
- atur pemakaian float; start dan finish.

45
MULTI RESOURCES LEVELING (2)
1.100
TOTAL
1.000 MANPOWER
USAGE PROFILE
MANPOWER REQUIREMENT

900

800

700

600

500

400 SITE PREPARATION AND CONCRETING


EXCAVATION CREW FRAMEWORK CREW
300 CREW

200 REBAR CREW

100

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J
1985
1983 1984
PROJECT PERIOD
COMPUTER AIDED
RESOURCES ALLOCATION (1)

1. Project besar tidak mungkin dilakukan secara manual,


harus menggunakan program komputer.
2. Cara pemakain program:
- Mula-mula kuasai waktu dengan melakukan analisis
network;
- Identifikasi kebutuhan resource dan batasan-batasannya;
- Hasilkan schedule resource harian;
- Selanjutnya project schedule yang baru.
3. Paket program umumnya sangat fleksibel:
- Bisa seri atau paralel; atau kombinasi/variasi, metoda seri
dan aktifitas tertentu bisa di-split;
- Priority rules bisa diatur;
- Bisa fixed resources atau fixed duration.

47
COMPUTER AIDED
RESOURCES ALLOCATION (2)
4. Paket program resource allocation juga dilengkapi dengan
resource levelling:
- Prioritas bisa diatur;
- Umumnya yang menghasilkan level rata adalah dengan
memprioritaskan jalur kritis dan late start;
- Intervensi manual juga dapat ditambahkan.

48
PEMANFAATAN LAIN

1. Resource Allocation: tenaga kerja, peralatan, material, dll.


2. Bisa juga: space (jika tempat terbatas).
3. Diterapkan selain untuk proyek juga untuk factory dan
manufacturing, misalnya untuk:
- mengoptimalkan investasi peralatan berdasarkan sales
forecast dan projection;
- mengoptimalkan schedule dari suatu establish plant
(jumlah peralatan sudah tertentu).
4. Penggunaan lain yaitu mensimulasikan resource dan
mengalokasikan berdasarkan ketersediaan.

49
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai