Anda di halaman 1dari 48

MANAJEMEN OPERASI

LANJUTAN

IR. H. NADJAMUDIN, PIA, MM.


LOGO

STRATEGI TATA LETAK


(LAYOUT)
DIBAGI DALAM 2 PERKULIAHAN :
1. UMUM SAMPAI DENGAN TATA LETAK
BERORIENTASI PROSES
2. TATA LETAK BERORIENTASI PRODUK
Tujuan Perkuliahan :
▪ Pentingnya pengaturan tata letak untuk
mengurangi biaya, beban, dan waktu
pergerakan baik manusia dan peralatan
▪ Memahami jenis-jenis tata letak, bagaimana
evaluasi serta implementasinya
▪ Memahami metode-metode yang digunakan
dalam pengaturan tata letak.

Pada perkuliahan ini kita hanya focus pada 3


jenis tata letak yang berorientasi pada
produksi.
Company Logo
Apa itu Tata Letak ?
▪ Tata letak merupakan suatu keputusan
penting yang menentukan efisiensi sebuah
operasi secara jangka panjang, dengan cara
mengatur fasilitas (mesin, ruangan dan
peralatan).
▪ Tata letak memiliki banyak dampak strategis
krn tata letak menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses,
fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja,
kontak dengan pelanggan, dan citra
perusahaan.
Pentingnya Pengaturan Tata Letak
▪ Utilisasi ruangan, mesin, peralatan dan orang
yang lebih tinggi
▪ Aliran informasi, barang, atau orang yang
lebih baik
▪ Moral karyawan yang baik, juga kondisi
lingkungan kerja yang lebih aman
▪ Interkasi dengan pelanggan/klien yang belih
baik
▪ Fleksibilitas (bagaimana kondisi tata letak
yang ada sekarang, tata letak perlu dirubah)
Contoh:
1. MC Donald’s, Keunggulan melalui
Tata Letak
▪ Tempat duduk dalam ruangan (1950-an)
▪ Jendela drive-through (1970-an)
▪ Penambahan menu (1980-an)
▪ Area bermain (1980-an)
▪ Dapur “dibuat untuk anda” (Made for you)
▪ Kios swalayan (ATM)
2. Shusi Restauran (Jepang).
Dapar ditempatkan didepan pelanggan (made for you)
Jenis-jenis Tata Letak
1. Tata letak kantor, menempatkan para
pekerja, peralatan, dan ruangan kantor yang
melancarkan aliran informasi.
2. Tata letak toko eceran, menempatkan
rak-rak dan merespon perilaku pelanggan
3. Tata letak gudang, memusatkan pada
kelebihan serta kekurangan antara ruangan
dan sistem penangan bahan
4. Tata letak dengan posisi tetap, memenuhi
persyaratan tata letak untuk proyek yang besar dan
memakan tempat seperti proses pembuatan
pesawat terbang dan kapal laut.
5. Tata letak yang berorientasi proses, berhubungan
dengan produksi dengan volume rendah dan variasi
tinggi (disebut juga “Job shop”)
6. Tata letak sel kerja , menata mesin-mesin dan
peralatan lain untuk fokus pada produksi sebuah
produk atau sekelompok produk terkait.
7. Tata letak yang berorientasi pada produk, mencari
utilisasi karyawan dan mesin yang paling baik dalam
produksi yang kontinu atau berulang.
❖ FASILITAS-FASILITAS
▪ Fasilitas meliputi ruangan, mesin, peralatan, alat
bantu yg digunakan dalam organisasi/perusahaan.
▪ Desain fasilitas akan sangat mempengaruhi kualitas
dan produktivitas.
▪ Tata letak fasilitas merupakan cara pengaturan
aktivitas, proses, departemen, stasiun kerja, tempat
penyimpanan, dan area-area dalam suatu fasilitas.
▪ Tujuan utama dari pengaturan ini adalah untuk
memastikan lancarnya arus pekerjaan, barang, orang,
atau informasi dalam sistem
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN
DLM DESAIN TATA-LETAK

Penggunaan ruang, peralatan dan


pekerja yang lebih efisien
Meningkatkan arus informasi, bahan,
atau orang dalam sistem
Meningkatkan moral pekerja dan kondisi
kerja yang lebih aman
Meningkatkan interaksi dengan
konsumen
Lebih fleksibel
JENIS TATA LETAK UNTUK
PRODUKSI

1. Tata Letak Berorientasi proses


Mengelompokan aktivitas yang sama dalam suatu
departemen atau pusat kerja sesuai dengan proses
atau fungsi yang dilakukannya.
2. Tata Letak Berdorientasi Produk
Menyusun aktivitas dalam satu baris sesuai dengan
urutan proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan
satu jenis/satu kelompok produk.
3. Tata Letak Gabungan
Digunakan untuk project dimana produk tidak dapat
bergerak. Produk tetap di lokasi yang sama selama
proses berlangsung, semua peralatan, pekerja, dan
sumber daya lainnya didatangkan ke tempat produk
tersebut berada.

7-11
TATA LETAK BERORIENTASI
PROSES
❖ Keuntungan tata letak berorientasi proses :
▪ Dapat menangani beragam barang atau jasa secara
bersamaan.
▪ Merupakan cara tradisonal untuk mendukung strategi
diferensiasi produk
▪ Paling efisien untuk memenuhi permintaan pelanggan
yg berbeda-beda.
▪ Volume rendah dan variasi tinggi
▪ Fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja.
▪ Contoh : Rumah sakit
❖ Kelemahan tata letak berorientasi
proses :
▪ Peralatan memiliki kegunaan umum
▪ Pesanan akan menghabiskan waktu yang
lebih lama.
▪ Penyetelan mesin berubah-rubah,
konsekwensi waktu produktif rendah.
▪ Sulit dilakukan penjadwalan
▪ Penangan bahan yang unik
Karakteristik Tata Letak Berorientasi
Proses
▪ Sesuai untuk project & batch production (variasi
produk tinggi sesuai pesanan, volume produksi
rendah)
▪ Skill Pekerja tinggi
▪ Persediaan barang setengah jadi akan tinggi, karena
proses terputus-putus
▪ Penanganan perpindahan material : menggunakan
yang variabel bebas dikendalikan jalurnya
(misalnya : forklift)
▪ Persediaan barang jadi rendah karena langsung
diantarkan ke pemesan
▪ Keputusan penting : bagaimana mengatur letak
departemen berdasarkan hubungannya satu sama
lain agar biaya perpindahan
(barang/informasi/orang) rendah.
▪ Keuntungannya : lebih fleksibel.
Metode yg digunakan dalam tata
letak berorientasi Proses

1. Metode Grafis
▪ Metode grafis adalah metode yg umum
digunakan dalam melakukan analisis terhadap
tata letak berorientasi proses.
▪ Metode ini dilakukan secara manual dengan
prinsip trial and error
▪ Banyaknya kemungkinan tata letak yg
dianalisis adalah F!, misalnya terdapat 6
departemen/bagian, maka banyaknya
kemungkinan tata letak sebanyak 6 ! =
6x5x4x3x2x1 = 720
2. Peranti Lunak Komputer
▪ CRAFT (Computer Relative Allocation
Facilities Technique), pendekatan atas biaya
penanganan total.
▪ ALDEP (Automated Layout Design Program)
▪ CORELAP (Computerized Relatioship Layout
Planning)
▪ Dan Factory Flow
Contoh Tata Letak Berorientasi
Proses Pada Industri Jasa

Women’s
Shoes Housewares
lingerie

Women’s Cosmetics Children’s


dresses and jewelry department

Women’s Entry and Men’s


sportswear display area department

7-17
Tata Letak Berorientasi Proses pada
Manufaktur
Milling
Lathe Department Department Drilling Department
M M D D D D
L L

M M D D D D
L L

G G G P
L L

G G G P
L L
Grinding Painting Department
Department
L L
Receiving and A A A
Shipping Assembly

7-18
Tata Letak Berorientasi Produk

In

Out

7-19
Karakteristik Tata Letak
Berorientasi Produk
▪ Sesuai untuk tipe proses yang mass production
(produk standar, volume tinggi, demand stabil).
▪ Skill pekerja terbatas
▪ Persediaan barang setengah jadi akan rendah,
sementara persediaan barang jadi relatif tinggi
▪ Penanganan perpindahan barang : fixed material
handling (jalurnya tetap sama). Ch : ban
berjalan
▪ Keputusan penting : bagaimana
menyeimbangkan lini perakitan/lini produksi
agar pekerjaan di setiap stasiun kerja seimbang.
Tata Letak Posisi Tetap

▪ Sesuai untuk
project
▪ Butuh tenaga yang
ahli di bidangnya
▪ Fixed cost relatif
rendah, karena tdk
semua peralatan
dimiliki sendiri.
▪ Investasi awal
tinggi
▪ Presisi tinggi,
dilakukan kalibrasi
Perakitan Pesawat
secara periodik Terbang
7-21
Pengaturan Tata Letak Diluar
Orientasi Produk

▪ Tujuan :
untuk mengatur letak departemen
berdasarkan hubungannya satu sama lain
agar biaya perpindahan
(barang/informasi/orang) rendah.
▪ Metode :
▪ Pendekatan Metode Grafis
▪ Block Diagramming
▪ Meminimalkan jarak antar departemen
▪ Digunakan jika data kuantitatif tersedia

7-22
▪ Relationship Diagramming
▪ Diatur berdasarkan preferensi lokasi antar
area
▪ Digunakan jika tidak tersedia data
kuantitatif
1. Metode Grafis

❖ Pembebanan/ ▪ Langkah-langkah :
Load ▪ Buat tabel/matrik
perpindahan unit beban
▪ jumlah rata-rata unit
(barang/ orang) ▪ Tentukan kebutuhan luas
yang akan ruangan departemen
berpindah ▪ Buat diagram skematik
▪ Tentukan biaya penanganan
▪ Metode trial and error

7-24
Studi kasus :

Manajemen Walters Company ingin menata enam departemen


di pabriknya sedemikian hingga meminimalkan biaya
penangan bahan antar departem. Mereka membuat asumsi
awal bahwa setiap departemen berukuran 20x20 kaki serta
panjang dan lebar adalah 60 kaki dan 40 kaki.
Diketahui biaya pemindahan satu beban di antara departemen
yg saling bersebelahan $1, sedangkan biaya memindahkan
antar departemen yg tidak saling bersebelahan $2.

Penyelesaian :
Prosedure tata letak prosesnya mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut.
Langkah 1.
Buat “ matrik dari ke” yg menunjukkan aliran barang
atau bahan dari satu departemen ke departemen lain.
Jumlah Muatan per minggu

Perakitan Pengecatan Toko Mesin Penerimaan Pengiriman Pengujian


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

50 100 0 0 20
Perakitan (1)
Pengecatan 30 50 10 0
(2)
Toko Mesin 20 0 100
(3)
Penerimaan 50 0
(4)
Penegiriman 0
(5)

Pengujian (6)

Aliran Komponen Antar Departmen


❖ Langkah 2. Tentukan kebutuhan luas untuk
setiap departemen

Wilayah A Wilayah B Wilayah C

Departemen Departemen Departemen


Perakitan Pengecatan Toko Mesin
(1) (2) (3)

40’

Departemen Departemen Departemen


Penerimaan Pengiriman Pengujian
(4) (5) (6)

Wilayah D Wilayah E Wilayah F

60’

Dimensi Gedung dan satu Kemungkinan Tata Letak Keeman departemen


❖ Langkah 3 : Buat diagram skematik awal
Tata Letak Alternatif ke-1
100

50 30
Perakitan Pengecat Toko
(1) an (2) Mesin (3)
20
20
10 100

50

50 Pengujia
Penerima Pengirim
an(5) n (6)
an (4)

Aliran Antar Departemen yg menunjukkan jumlah muatan mingguan

www.themegallery.com Company Logo


www.themegallery.com Company Logo


Tata Letak ke-2, (1) & (2) Berubah, yg lain tetap

30

50 100
Pengecat Perakitan Toko
an (2) (1) Mesin (3)
20
10 20

100
50

50 Pengujia
Penerima Pengirim
an(5) n (6)
an (4)

Aliran Antar Departemen yg menunjukkan jumlah muatan mingguan


❖ Hitung kembali biaya penanganan :
Biaya : $50 (1 dan 2) + $100 (1 dan 3) + $20 (1
dan 6) +$60 (2 dan 3) +$50 (2 dan 4)+ $10 (2
dan 5) + $ 40 (3 dan 4) + $100 (3 dan 6) + $50
(4 dan 5)
Biaya : $ 480.
Usulan penukaran tata letak dengan biaya $480,
hanya merupakan salah satu dari 720
kemungkinan (6! = 6x5x4x3x2x1)
❖ Langkah 6. Tata letak yg diusulkan

Wilayah A Wilayah B Wilayah C

Departemen Departemen Departemen


Pengecatan Perakitan Toko Mesin
(2) (1) (3)

40’

Departemen Departemen Departemen


Penerimaan Pengiriman Pengujian
(4) (5) (6)

Wilayah D Wilayah E Wilayah F

60’
❖ Tata Letak ke-3 (1 &3) berubah, lain tetap

50

30 100
Pengecat Toko Perakitan
an (2) Mesin (3) (1)
10 100
20

20
50

50 Pengujia
Penerima Pengirim
an(5) n (6)
an (4)

Aliran Antar Departemen yg menunjukkan jumlah muatan mingguan

www.themegallery.com Company Logo


Biaya Penanganan tata letak ke-3 :
=50.2$ (1&2) + 100.1$(1&3) + 20.1$
(1&6) + 30.1$(2&3) + 50.1$(2&4) +
10.1$ (2&5)
= 100$ + 100$ + 20$ + 30$ + 50$ + 10$
+ 20$ + 100$ + 50$
= 480$
Tata Letak Alternatif ke-4 (alternatif 1, berubah 4
& 5) lain tetap
100

50 30
Perakitan Pengecat Toko
(1) an (2) Mesin (3)
20
20
50 100

10

50 Pengujia
Pegirima Penerima
an (4) n (6)
n (5)

Aliran Antar Departemen yg menunjukkan jumlah muatan mingguan


❖ Biaya Penanganan alt ke-4 :
= 50.1$ (1&2) + 100.2 (1&3) + 20.2$
(1&6) + 30.1 (2&3) + 50.1 (2&4) +
10.1 (2&5) + 20.1 (3&4) + 100.1 (3
&6) + 50.1 (4&5)
= 50$ + 200$ +40$ + 30$ + 50 $ + 10$
+ 20$ + 100$ + 50$.
= 550$.
2. Block Diagramming

❖ Pembebanan/ ▪ Langkah-langkah :
Load ▪ Buat tabel perpindahan unit
beban
▪ jumlah rata-rata unit
(barang/ orang) ▪ Hitung beban bolak-balik
yang akan antar departemen
berpindah ▪ Buat desain layout yang
meminimalkan perpindahan
beban dr jarak yang
berjauhan

7-37
Block Diagramming: Example

Load Summary Chart


FROM/TO DEPARTMENT
1 2 3
Department 1 2 3 4 5
1 — 100 50
2 — 200 50
4 5 3 60 — 40 50
4 100 — 60
5 50 —

Grid 1

7-38
Block Diagramming:
Example (cont.)

Nonadjacent Loads:
2 3 200 loads
2 4 150 loads
1 3 110 loads 110
1 2 100 loads
4 5 60 loads 100 150
200
1 2 3
4
3 5 50 loads
2 5 50 loads 150 200
50 5050 40 60
110
3 4 40 loads 60 50
4 3
5 5
1 4 0 loads
1 5 0 loads 40
Grid 2
1

7-39
Block Diagramming: Example
(cont.)

(a) Initial block diagram (b) Final block diagram

1 4
1 2 4 2

3 5 3 5

7-40
3. Relationship Diagramming
❖ Digunakan jika tidak tersedia
data kuantitatif
❖ Muther’s grid
Tampilan yang
memperlihatkan preferensi
manager untuk setiap lokasi
departemen
❖ Relationship Diagram
diagram yang disusun
berdasarkan muther’s
grid, yang menggunakan
garis-garis berbobot
yang menggambarkan
preferensi hubungan
antar departemen
Implemintasi Tata Letak Berdasarkan
Diagram Hubungan

❖ Manajer Produksi perusahaan “Angin


Ribut” ingin melakukan evaluasi
terhadap tata letak yg ada sekarang,
krn baru memperoleh ilmu tata letak
dari perkuliahan Manajemen Operasi,
STIE Pasundan.
Langkah-langkah Penyelesaian

❖ Langkah 1: Menyajikan diagram awal

(a) Relationship diagram dari layout awal

Kantor Ruang Penerimaa


Simpan n&
Pengirima
n
Key:A
E
Gudang Material Ruang Peralatan Produksi I
O
U
X
Lanjutan Langkah-langkah
Penyelesaian

❖ Langkah 2 : Melakukan analisis


hubungan antara departemen saat ini
berdasarkan prinsip-prinsip berikut
ini :
A Kebutuhan mutlak
E Cukup penting
I Penting
O Biasa saja
U Tidak Penting
X Tidak diinginkan
Lanjutan Langkah-langkah Penyelesaian

▪ Dengan kata lain, desain process layout ini


mengutamakan agar hubungan antar
departemen yang dikategorikan “A”, “E” dan
“I” diprioritaskan untuk dekat satu sama lain.
Sedangkan hubungan yang dikategorikan “X”
tidak boleh berdekatan. Untuk hubungan “O”
dan “U” tidak terlalu penting untuk dianalisis,
sehingga terkadang diabaikan dari
penyusunan layout.
Lanjutan Langkah-langkah ...

Langkah 3 : Pemetaan Hasil analisis hubungan

Produksi
O

A
Kantor
U I

O E
Gudang Material
A X A

Penerimaan & U U
Pengiriman U O

O
Ruang simpan
O

Ruang peralatan

7-46
Lanjutan Langkah-langkah ..
Langkah 4 : Membuat Tata Letak berdasarkan diagram hubungan yg baru

(b) Relationship diagram dari layout yang sudah diperbaiki

Stockroom

Offices Shipping
and
receiving

Toolroom Production Locker Key:A


room E
I
O
U
X
Analisis : lebih baik dari desain layout yang awal

7-47
LOGO

[ Add your company slogan ]

Anda mungkin juga menyukai