Anda di halaman 1dari 58

Pesawat CN-235

Buatan PT. Dirgantara Indonesia Pesanan KOREA


SELATAN versi KCG

PENUMPANG 35-50
MANAJEMEN PROYEK
Perkuliahan ke-3

Oleh
IR. H. NADJAMUDIN, PIA, MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PASUNDAN


BANDUNG

9-2
Tujuan Perkuliahan

Memahami pengertian manajemen proyek


Membuat struktur penguraian kerja
Memahami Activity on Node (AON) dan
Activity on Arrow (AOA)
Memahami forward pass dan backward
pass untuk suatu proyek
Menghitung varian waktu aktivitas

9-3
Definisi Manajemen Proyek
Proyek
◦ Sekumpulan pekerjaan/aktivitas baru yang saling berhubungan dan
berkesinambungan, ditujukan untuk mencapai output tertentu dan
membutuhkan waktu yang bersifat tidak kontinu.
Manajemen Proyek
◦ Aktivitas manajemen yang dimulai dari proses perencanaan,
penjadwalan, dan pengendalian sumber daya (manusia, peralatan,
dan material) untuk mencapai tujuan proyek dengan batasan tertentu
(teknis, biaya, dan waktu)
Program
◦ Program adalah serangkaian proyek yang terkoordinasi dan
berhubungan yg terus berlanjut sampai waktu yg ditetapkan untuk
sebuah tujuan
CONTOH-CONTOH PROYEK
Protipe Pesawat
Rumah Contoh
Pembangunan jalan, pabrik, dll
Pengembangan software
Penggabungan dua perusahaan
Merencanakan pernikahan, konser.
Contoh Proyek Manajemen Operasional:
Pembuatan Protipe Pesawat CN-235
Penerapan sistem perangkat lunak supply chain management
Penerapan inventory management system baru
Penerapan Just In Time (JIT) system
Peningkatan kapasitas dengan membangun pabrik baru
5
Penting Manajemen Proyek
Mengingat proyek merupakan suatu aktivitas baru,
tentunya mempunyai risiko yang tinggi terhadap
kegagalan, pemborosan waktu, pemborosan tenaga dan
pemborosan biaya, dalam mencapai tujuan atau sasaran
proyek oleh karena itu perlu adanya manajemen proyek
yang meliputi perencanaan, penjadwalan dan
pengendalian.

9-6
Proses Manajemen Proyek
Manajemen proyek mempunyai 3 fase yaitu :
1) Perencanaan, fase ini mencakup penentuan sasaran,
pendefinisian proyek, dan pengorganisasian
2) Penjadwalan, fase ini menghubungkan tahapan aktivitas
yang berkesinambungan kedalam orang, uang, waktu, dan
bahan
3) Pengendalian, fase ini melaksanakan dan mengawasi
semua tahapan yg ditentukan dalam fase penjadwalan.
Pada fase ini akan terjadi revisi atau perubahan terhadap
rencana yg telah dibuat yg meliputi sumber daya agar
memenuhi kebutuhan waktu dan biaya yg ditetapkan.

9-7
Proses/Fase Manajemen Proyek

3-8
I. Perencanaan Proyek

1. Menentukan tujuan
2. Mendefinisikan proyek
3. Membuat work breakdown
structure (WBS)
4. Membentuk organisasi
proyek

© 1995 Corel Corp.

3-9
Tahapan Perencanaan
1. Penentapan tujuan

Due
Date!

Stay Meet
within
the the
Deadline--schedul
budget e
Meet
the
specification
2. Scope Statement

⬥ Scope statement
■ Dokumen yang menjelaskan tentang proyek dan hasil yang
diharapkan dari suatu proyek.
■ Hasil yang diharapkan : kualitas, waktu, dan biaya.

9-1
1
3. Work Breakdown Structure (WBS)

WBS suatu aktivitas/tugas merinci project menjadi


aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan oleh anggota
tim proyek dalam satu hirarki.
Hirarki :
1. Proyek
1.2. Tugas Utama pada Proyek
1.2.1 Subtugas pada tugas utama
1.2.1.1 Aktivitas (work package)
WBS bentuk lain

Level
Program

Project Project
1
1 2

2 Task 1.1 Task 1.2

3 Subtask 1.1.1 Subtask 1.1.2

4 Work Package 1.1.1.1 Work Package 1.1.1.2


Contoh WBS: Perencanaan Acara
Pernikahan
1. Tetapkan daftar tamu yg akan diundang
1) Tetapkan jumlah tamu maksimal
2) Daftar undangan yg harus diundang
a) Daftar keluarga yang harus diundang
b) Daftar teman dan sahabat yang harus diundang
c) Diurutkan sesuai prioritas undangan
3) Dapatkan alamat tamu yang akan diundang
1. Kirimkan undangan bagi alamat yg sdh pasti
2. Apakah ada perubahan alamat dari daftar yg dibuat
3. Pemilihan Gedung
2) Buat daftar gedung yg sesuai dengan anggaran dan jumlah tamu.
3) Antisipasi jika terjadi penambahan biaya.
4. Pemilihan catering
2) Buat daftar catering yg sesuai dengan anggaran
3) Pilih catering yang paling sesuai dengan persyaratan.

14
4. Organisasi Proyek

Biasanya bersifat sementara


Jika proyek dalam suatu perusahaan, maka
tim proyek menggunakan ahli-ahli yang
dibutuhkan dari berbagai area perusahaan
Dipimpin oleh project manager
▪ Koordinasi aktivitas En En
▪ Monitor jadwal dan biaya g. g. M
Ac
Dalam struktur organisasi, ct.
kt.
disebut ‘matrix organization’
M
© 1995
Corel Corp. gr.
3-15
Organisasi Proyek akan berjalan baik apabila :
1) Pekerjaan dapat didefinsikan dengan sasaran dan
tenggat waktu yang spesifik
2) Pekerjaan tersebut unik.
3) Pekerjaan saling berhubungan untuk mencapai
tujuan proyek.
4) Proyek bersifat sementara, tetapi berguna buat
organisasi
5) Proyek terkait dengan lini organisasi.

9-1
6
Contoh : Organisasi Proyek
Direktur

Penjual Keuanga Engineerin


SDM P. Mutu Produksi
an n g

Project 1 Project
Manager
Propulsion Test
Psikolog Teknisi
Engineer Engineer

Project 2 Project
Manager
Structural Inspection
Psikolog Teknisi
Engineer Technician

3-17
Masalah etika atau kecurangan yang sering terjadi pada
Manajemen Proyek :
a. Tender Palsu, personil Manajemen Proyek memberikan
informasi rahasia kepada peserta tender untuk keuntangan
yg tidak adil
b. Kontraktor “Penawar rendah”, dengan harapan terjadi
negosiasi ulang atau meninggalkan projek krn kontraktor
rugi.
c. Sogokan, terjadi baik proyek nasional maupun internasional.
d. Menaikan biaya pengeluaran, menggunakan bahan kelas dua
atau dibawah spesifikasi kontrak.
e. Tidak mau mengakui kegagalan proyek.
II. Penjadwalan Proyek
Pentingnya Penjadwalan dalam suatu proyek :
Menentukan hubungan antar
aktivitas © 1995 Corel Corp.

Urutan aktivitas
Menentukan waktu dan biaya
aktivitas
Estimasi kebutuhan material
dan pekerja PERT
Menentukan aktivitas kritis

Tes J
d t J
M
B A
n uil Mo M
Des nth F
ig J
Acti
vity

3-19
Teknik/Metode Penjadwalan Proyek
Terdapat 3 teknik/metode yaitu :
1. Gantt Chart
2. Critical Path Method (CPM)
3. Program Evaluation & Review
Technique (PERT)

© 1984-1994 T/Maker Co.


1. Gantt Chart

Pekerjaan/aktivitas Balok menyatakan waktu.

Aktivitas 1
Aktivitas 2
Aktivitas 3
Aktivitas 4
Aktivitas 5
Aktivitas 6

Waktu
2. Teknik/Metode PERT and CPM

Metode CPM dan PERT adalah metode membuat


jaringan (Network) yang menggambarkan
hubungan antar aktivitas dan waktu setiap
aktivitas.
Dikembangkan tahun 1950an
◦ CPM ( Critical Path Method )oleh DuPont untuk pabrik
kimia (1957)
◦ PERT (Program Evaluation and Review Technique ) oleh
Booz, Allen & Hamilton oleh U.S. Navy untuk proyek
misil Polaris(1958)
Perbedaan Teknik/Metode PERT and
CPM
Metode CPM diguakan apabila taksiran waktu pengerjaan
setiap kegiatan dapat diketahui dengan baik.
Metode PERT digunakan pada proyek yang taksiran waktu
kegiatan tidak bias dipastikan.
Perbedaan lainnya, dengan berdasarkan statistik, metode
PERT memungkinkan adanya ketidakpastian, misalnya
untuk mengukur probabilitas selesainya suatu proyek bila
diinginkan proyek selesai dalam suatu waktu tertentu.
Untuk tujuan praktis kedua metode CPM dan PERT dalam
pembahasan tidak dibedakan.

9-2
3
Tahapan PERT/CPM
1. Definisikan proyek dan buat WBS
2. Buat hubungan antar aktivitas.
3. Buat network yang menghubungkan semua aktivitas
4. Tentukan estimasi waktu dan/atau biaya untuk setiap
aktivitas
5. Hitung waktu jalur terpanjang sepanjang network.
(disebut critical path/jalur kritis)
6. Untuk membantu perencanaan, penjadwalan, monitor
dan kontrol proyek
III. Pengendalian Proyek
Perencanaan dan penjadwalan proyek yang telah
diuraikan sebelumnya merupakan dasar atau acuan untuk
melakukan pengendalian proyek.

Pada perkuliahan ini kita akan memfokuskan


pembahasan pengendalian proyek dengan metoda PERT
dan CPM
Laporan Pengendalian Proyek

▪ Cost breakdowns detail untuk tiap tugas


▪ Total program kerja
▪ Distribusi biaya
▪ Ringkasan biaya fungsional
▪ Biaya bahan baku dan tenaga kerja
▪ Laporan penyimpangan
▪ Laporan analisis biaya
▪ Laporan status pekerjaan
CPM & PERT digunakan sebagai
Teknik/Metoda Manajemen Proyek
Ada 6(enam) langkah dasar pada CPM & PERT :
1. Menetapkan proyek dan menyiapkan struktur
penguraian kerjanya (WBS)
2. Membangun hubungan antara aktivitas-aktivitanya.
Memutuskan aktivitas yang harus dilakukan lebih
dahulu dan aktivitas yang harus mengikuti aktivitas
lain
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan
keseluruhan aktivitas
lanjutan
4. Menetapkan perkiraan waktu dan atau biaya untuk
setiap aktivitas
5. Menghitung jalur-jalur waktu terpanjang melalui
jaringan, yang disebut jalur kritis.
6. Menggunakan jaringan untuk membantu
perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian proyek.

.
Pertanyaan yang dapat dijawab oleh
CPM/PERT

▪ Kapan keseluruhan proyek akan selesai?


▪ Apa sajakah aktivitas atau tugas penting pada
proyek yang bila terlambat akan menjadikan
keseluruhan proyek tertunda?
▪ Aktivitas apakah yang nonkritis yaitu aktivitas
yang dapat berjalan lambat tanpa membuat
tertundanya penyelesaian keseluruhan proyek?
▪ Berapa besar probabilitas proyek dapat selesai
pada tanggal tertentu?
Lanjutan
▪ Pada tanggal tertentu, apakah proyek masih tetap dalam
jadwal, lebih lambat dari jadwal, atau lebih cepat dari
jadwal?
▪ Pada tanggal tertentu, apakah uang yang dibelanjakan sama,
lebih sedikit, atau lebih besar dibandingkan dg uang yang
dianggarkan?
▪ Apakah cukup sumber daya untuk menyelesaikan proyek
tepat waktu?
▪ Jika proyek ingin diselesaikan dalam waktu yg lebih
singkat, apakah jalan terbaik untuk mencapai sasaran ini
dengan biaya seninimal mungkin?

9-3
0
Jaringan pada PERT & CPM
Ada dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan
proyek :
1. Aktivitas pada titik (Activity on Node/AON)
2. Aktivitas pada panah (Activity on Arrow/AOA),
Selain itu untuk sekedar membantu jaringan PERT
& CPM digunakan aktivitas bantu yg disebut istilah
Dummy.

9-3
1
Perbandingan Pemakaian Jaringan
AON & AOA.
AON ARTI AKTIVITAS AOA
A datang sebelum B, yang
A B C datang sebelum C A B C
A A dan B harus selesai A
C sebelum C dapat dimulai.
B C
B

Node

1 2 3

Arrow
9-3
Copyright 2009 John Wiley & Sons, Inc. 2
Jaringan AON
Bangun Fondasi Pengerjaan rumah

2 4
finishing
2 3
7
Start 1 1
3
Desain rumah 6
& penyiapan
3
1 5 1
uang
1 Pemilihan Karpet
Pengadaan &
Penerimaan bahan Pemilihan cat

A A = Aktivitas
T
T= Waktu pengerjaan
9-3
3
Jaringan AOA
Pekerjaan fondasi Pengerjaan rumah
4 Pekerjaan selesai
2
2 3
Pengerjaan rumah 7
Start 1 1
3 Pemilihan cat
Desain Rumah 6
& Penyiapan
3 Pekerjaan selesai
uang 1 5 1
1 Pemilihan Karpet
Order & Pemilihan cat
penerimaan bahan

A A = Aktivitas
T T = Waktu Pengerjaan
9-3
4
Aktivitas-aktivitas dalam Penjadwalan
Proyek
Salah satu hal terpenting dalam analisis proyek adalah
mengetahui kapan proyek dapat diselesaikan. Untuk
menjawab hal itu, perlu diketahui lebih dulu waktu
yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan,
hubungan dengan kegiatan lain, serta kapan
kegiatan-kegiatan tersebut dimulai dan berakhir. Dalam
perhitungan proyek dikenal istilah-istilah sebagai
berikut.
Istilah-istilah yang digunakan dalam
penjadwalan proyek :
1. Earliest Start Time (ES)
Waktu tercepat untuk memulai aktivitas
ES = (EF maksimum) dari aktivitas-aktivitas pendahulunya.
2. Earliest Finish Time (EF)
Waktu tercepat untuk menyelesaikan aktivitas
EF= ES + t ……waktu mulai tercepat ditambah waktu aktivitas (t)
3. Latest Start Time (LS)
Waktu paling lambat aktivitas dapat dimulai tanpa menunda waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan
LS= LF - t
4. Latest Finish Time (LF)
Waktu paling lambat aktivitas dapat selesai tanpa menunda waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan
LF = (minimum LS) dari semua aktivitas yang mengikutinya

9-3
6
5. Jalur Kritis
Adalah jalur waktu terpanjang yang terdapat diseluruh jaringan
6. Forward Pass
Mulai dari awal jaringan (network) untuk menentukan waktu aktivitas tercepat (mulai
dan selesai).
ES = Maximal (EF semua pendahulu langsung)
EF = ES + Waktu Aktivitas
7. Backward pass
Menentukan waktu paling lambat setiap aktivitas yan dimulai dari akhir network
menuju awal network
LF = Minimal (LS dari seluruh aktivitas yang langsungsung mengikutinya)
LS = LF – Waktu Aktivitas
8. Waktu Longgar (Slack Time)
Adalah waktu longgar atau waktu luang yang dimiliki sebuah aktivitas yang dapat diundur
tanpa menyebabkan keterlambatan proyek
Slack = LS – ES atau Slack = LF - EF

9-3
7
Notasi Pada Jaringan Penjadwalan
Proyek

Mulai Paling Awal


Nama /sombol aktivitas

Selesai Paling Awal


ES A EF

LS T LF
Selesai Paling Lambat

Mulai Paling Lambat Waktu pengerjaan

9-3
8
Penggunaan Metode CPM.
Proyek Pembangunan Rumah

Proyek pembangunan rumah memerlukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

Aktivitas Kode Waktu aktivitas Aktivitas


(minggu) pendahulu
1.Desain rumah & penyiapan 1 3 -
dana
2.Pekerjaan fondasi 2 2 1
3.Mengadakan & menerima 3 1 1
bahan2
4.Mengerjakan rumah 4 3 2,3
5.Memilih cat 5 1 2,3
6.Memilih karpet 6 1 5
7.Penyelesaian 7 1 4,6
9-3
9
Metoda CPM dengan Perhitungan Maju

pekerjaan fondasi
Bangun rumah
3 2 5
Start 5 4 8
2
3

0 1 3 8 7 9
3 1
Desain &
penyiapan 6 6 7 Pekerjaan
dana 3 3 4 selesai
1
1 5 5 6
Pilih karpet
Pengadaan & 1
penerimaan bahan Pilih cat

9-4
0
Metoda CPM dengan perhitungan Mundur

pekerjaan fondasi
Bangun rumah
3 2 5
Start 5 4 8
3 2 5
5 3 8

0 1 3 8 7 9
0 3 3 1 9
8
Desain &
penyiapan 6 6 7 Pekerjaan
dana 3 3 4 selesai
7 1 8
4 1 5 5 5 6
Pilih karpet
Pengadaan & 6 1 7
penerimaan bahan Pilih cat

9-4
1
Activity Slack ( Waktu Tenggang )
Slack : waktu setiap aktivitas dapat ditunda tanpa
memperlambat waktu penyelesaian proyek.
Slack = LS - ES = LF - EF

Activity LS ES LF EF Slack S
*1 0 0 3 3 0
*2 3 3 5 5 0
3 4 3 5 4 1
*4 5 5 8 8 0
5 6 5 7 6 1
6 7 6 8 7 1
*7 8 8 9 9 0
* Critical Path

9-4
Didapat lintasan kritis aktivitas 1, 2, 4 dan 7 2
Waktu tenggang atau slack
Waktu tenggang (Slack Time) adalah :
waktu luang yang dimiliki sebuah aktivitas untuk dapat
diundur pelaksanaannya tanpa menyebabkan
keterlambatan proyek secara keseleuruhan. Secara
matematis dapat ditulis :
Slack = LS – ES atau LF - EF
Misalnya waktu tenggang (S )= 7 hari artinya kegiatan itu
dapat dimulai tepat pada saat ES atau mundur 1 hari, 2
hari sampai maksimal 7 hari dari saat ES, tanpa
menyebabkan umur proyek bertambah.

9-4
3
Kegiatan Kritis
Kegiatan kritis adalah kegiatan yang tidak mempunyai waktu
tenggang (S = 0) atau ES =LS dan EF = LF
Lintasan kritis adalah lintasan yang terdiri dari
kegiatan-kegiatan kritis dan suatu hal yang menjadi perhatian
dalam penjadwalan proyek, karena terlambat atau tidaknya
proyek tergantung dari terlambat atau tidaknya kegiatan yang
berada pada lintasan kritis itu.
Manajer Proyek harus memberikan perhatian lebih intensif
kepada kegiatan yang berada pada lintasan itu dibandingkan
kegiatan lain.

9-4
4
Penyelesaian suatu proyek
menggunakan Metode PERT
PERT dapat digunakan untuk memperkirakan
probabilitas selesainya suatu proyek untuk waktu tertentu
yang diinginkan. Dalam hal ini diperlukan pendekatan
statistik untuk mengukur rata2 maupun deviasi standar
waktu selesainya proyek.

9-4
5
Dalam PERT terdapat 3(tiga) probabilitas perkiraan
waktu untuk setiap aktivitas sebagai berikut :
a. Waktu Optimis (a) = Waktu yang dibutuhkan oleh
sebuah aktivitas jika semua hal berlangsung sesuai
dengan rencana
b. Waktu Pesimitis (b) = waktu yang dibutuhkan sebuah
aktivitas dengan asumsi kondisi yang ada sangat tidak
diharapkan.
c. Waktu Realitis (m) = perkiraan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas
yang paling realitis atau waktu yang sering terjadi.

9-4
6
Waktu Aktivitas yang diperkirakan
Untuk menentukan waktu aktivitas yang
diperkirakan dan variansi adalah sebagai
berikut :
a + 4m +
Mean (expected time): t =
b
2
b- 6
Variansi: σ 2 = a
Dimana : 6
a = optimistic time estimate (paling optimis)
m = most likely time estimate (yang sering terjadi)
b = pessimistic time estimate (paling pesimis)
σ 2 = Varian proyek

9-4
7
Contoh Distribusi Probabilitas :
P(time)

P(time)
a m t b a t m b
Time Time
P(time)

a m=t b
Time
9-4
8
Probabilitas Analisis Jaringan
Setelah dan diperoleh dengan menggunakan distribusi
Normal , probabilitas proyek selesai dalam waktu
tertentu (x) dapat dihitung. Dari distribusi Normal, luas
area di bawah normal pada besaran Z menunjukkan
besarnya probabilitas tersebut.

9-4
9
Probabilistic Network Analysis

Menentukan probabilitas proyek selesai


dalam waktu tertentu dapat dihitung
dengan rumus :
x-μ
Z= σ

Dimana :
μ =tp = rata-rata waktu penyelesaian proyek
σ = project standard deviation
x = waktu penyelesaian yang diinginkan
Z =nilai distribusi normal

9-5
0
Distribusi Normal Pada Proyek

Probabilitas

μ = tp x Waktu

9-5
1
Contoh Project Network untuk Penerapan Sistem
Baru (dengan Probabilistic Time Estimates)
dengan Metoda PERT
Equipment installation
Equipment testing and
modification
1 4
6,8,10 2,4,12 System Final
training debugging
System development 10
8
Manual 3,7,11 1,4,7
Start 2 testing Finish
3,6,9
5 11
Position 2,3,4 9 1,10,13
recruiting 2,4,6
Job Training System
3 6 System testing changeover
1,3,5
3,4,5

Orientation
7 A
Simbol a,m,b
2,2,2

9-5
2
Perkiraan waktu Aktivitas
Perkiraan waktu (WKS) waktu rata variansi
Aktivitas a m b t б2

1 6 8 10 8 0.44
2 3 6 9 6 1.00
3 1 3 5 3 0.44
4 2 4 12 5 2.78
5 2 3 4 3 0.11
6 3 4 5 4 0.11
7 2 2 2 2 0.00
8 3 7 11 7 1.78
9 2 4 6 4 0.44
10 1 4 7 4 1.00
11 1 10 13 9 4.00

9-5
3
Earliest, Latest, and Slack
8 13
Jalur Kritis: 2-5-8-11
0 1 8 4
8 8 9 5 5 21
10 10 14

16
1 4 3
9 8
Start 0 2 6 Finish
9 7 16
0 6 6
6 5 9
16 11 25
6 3 9 9 9 13
16 9 25
12 4 16
0 3 3 3 6 7
3 3 5 5 4 9

3 7 5
14 2 16

9-5
4
Total Variansi Proiek
(variance untuk Jalur Kritis)
σ2 = б22 + б52 + б82 + б112
σ² = 1.00 + 0.11 + 1.78 + 4.00
= 6.89 weeks

9-5
5
Contoh penerapan (1):
Berapa probabilitas proyek penerapan sistem baru
dapat selesai dalam 30 minggu?

P(x ≤ 30 weeks) Z =x - μ
σ 2 = 6.89 weeks
σ
σ = 6.89 = 30 - 25
σ = 2.62 weeks 2.62
=
μ = 25 x = 30 Time (weeks)
1.91
Dari tabel distribusi normal, Z score = 1.91 bernilai probability 0.4719.
Maka P(x ≤ 30 weeks) = 0.4719 + 0.5000 = 0.9719 = 97,19%
9-5
6
Contoh penerapan (2):
Berapa probabilitas proyek selesai dalam waktu 22
minggu?
Z =x - μ
σ 2 = 6.89 weeks
P(x ≤ 22 weeks) σ
σ = 6.89 = 22 - 25
σ = 2.62 weeks 2.62
=

-1.14
x = 22 μ = 25 Time
(weeks)

Dari tabel distribusi normal, Z score = -1.14 bernilai probability 0.3729.


Maka P(x ≤ 22 weeks) = 0.5000 - 0.3729 = 0.1271 = 12.71%
9-5
7
TUGAS KE-1
Lihat pada GCR

SELESAI

9-5
8

Anda mungkin juga menyukai