BAB 1
PENDAHULUAN
1
3. Level ketiga, aplikator ini sudah dapat dinyatakan sebagai perencana jadwal
(planner) selain dapat membuat jadwal dengan ketergantungan pekerjaan yang
baik, nantinya aplikator ini juga bisa menerapkan jadwal yang di buat untuk
pelaksaan proyek yang dikerjakan dan mengontrol penyimpangan yang terjadi,
selanjutnya dapat memanfaatkan hasil update microsoft project sebagai alat (tools)
manajemen proyek.
1.3 MS Project
Microsoft Project adalah suatu paket program komputer yang bisa membantu dalam
menyusun perencanaan (scheduling) suatu proyek. Dengan bantuan program ini
seorang pimpinan proyek akan dibantu memperhitungkan jadwal suatu proyek secara
terperinci pekerjaan demi perkerjaan. Microsoft Project adalah program buatan
Microsoft perusahaan software terbesar. Program ini merupakan salah satu program
scheduling terbaik saat ini.
2
Microsoft Project mampu membantu melakukan pencatatan dan pemantauan
terhadap pengunaan sumberdaya, baik yang berupa sumberdaya manusia maupun
peralatan-peralatan. Aplikasi ini juga dapat mencatat kebutuhan tenaga kerja pada
setiap sektor pekerjaan, mencatat jam kerja para pegawai, jam lembur dan
menghitung pengeluaran untuk ongkos tenaga kerja pada beberapa pekerjaan.
Program ini juga dapat menyajikan laporan pada setiap posisi yang dikehendaki sesuai
dengan perkembangan yang terjadi pada proyek.
3
BAB 2
PENJADWALAN
4
Resources Name, digunakan untuk menuliskan sumberdaya yang digunakan atau
yang bertanggung jawab.
Lembaran kerja terbagi dua, dipisahkan oleh pembatas yang dapat digeser-geser
dengan mouse, sebelah kiri adalah data masukan (tabel spreadsheet) dan sebelah
kanan adalah diagram bar chart.
Microsoft project terdiri dari beberapa tampilan yaitu: Gantt Chart, Calendar dan
Network Diagram. Untuk menukar tampilan tersebut yaitu dengan kondisi pada menu
Task, dan menukan ikon Gantt Chartyang akan menampilkan lembaran kerja seperti
berikut:
Pilih Network Diagram, sehingga menjadi seperti gambar di bawah ini :
Selain tampilan lembaran kerja untuk Gantt Chart dapat disesuaikan kolom isiannya
(tabel spreadsheet) yaitu dengan cara menuju menu View, Table: Entri, misalnya
untuk menampilhkan ES, EF, LS, LF, FF dan TF yaitu dengan memilih menu View,
Table: Schedulle seperti berikut ini:
5
Terlihat pada gambar diatas Earlies Start (ES), Earlies Finish (EF), Latest Start (LS),
Latest Finish (LF), Free Float (FF), dan Total Float(TF). Pada Microsoft Project Float
= Slack.
2. Merubah tampilan Gantt Chart diagram yaitu dengan cara menu Format, lalu
critical Tasks, nantinya pada Barchart pekerjaan yang
kritis akan berubah menjadi berwarna merah.
6
3. Cara lain untuk melakukan format Barchart yaitu dengan menambahkan icon Gantt
Chart wizard dengan cara pilih menu File, lalu pilih options, pada menu
Customize the Ribbon pilih Main Tabs lalu klik New Tab nantinya akan timbul
New Tab (custom) rubah nama tersebut dengan meng klik Rename menjadi
“Tambahan” selanjutnya klik new Group.Pada Choose command from pilih
Commands not in the Ribbon, lalu pilih Ganttchart Wizard dan Add >>, sehingga
menjadi seperti berikut :
7
Selanjutnya kita bisa menggunakan icon tersebut untuk keperluan memformat
barchart sesuai dengan yang kita inginkan. Ada beberapa langkah dalam icon
tersebut, contoh penggunaan gantt chart wizard untuk memformat jalur kritis saja.
Klik icon ganttchart wizard sehigga akan muncul menu Welcome, lalu next, pilih Critical
Path, klik Finish dan Format It.
8
BAB 3
WORKING TIME & RELATION TASK
9
Selain itu dapat juga dibuat kelender sumberdaya yang dihubungkan dengan
karyawan tertentu. Misalnya jika pada tanggal 1 Januari 2016 merupakan hari libur,
tetapi karena ada kebutuhan yang mendesak maka karyawan tersebut harus masuk
kerja. Untuk hal yang demikian maka dibuatkan kalender khusus untuk sumberdaya
tersebutdapat dibuat dengan cara:
1. Membuat kalender tertentu, pada kalender seperti gambar diatas tekan create
New Calender, Lalu tukar Copy of Standard dengan nama yang kita inginkan,
misalkan Tukang Batu, dan selanjutnya dapat diatur dan tentukan hari kerja, jam
kerja dan hari libur.
10
2. Menentukan hari libur dengan cara menandai tanggal dengan meletakkan kursor /
atau seperti terlihat pada tanggal 24 diatas kemudian tekan Nonworking time.
Jangan lupa untuk merubah jam kerja perminggu dan perbulannya dengan
menekan <options> dan menyesuaikan jam perminggu-nya.
11
mengecat dinding dikerjakan dalam 10 hari dengan pemakaian sumberdaya
sebanyak 5 orang. Jika sumberdayanya hanya tersedia 4 orang, maka pekerjaan
tersebut baru dapat diselesaikan dalam 12,5 hari, atau jika dikerjakan dengan 10
orang akan selesai dalam 5 hari saja.
3. Fixed work: pekerjaan ini akan berakhir apabila waktu kontrak kerja telah habis,
walaupun pekerjaan tersebut (volume / sasarannya) belum selesai.
12
Hubungan keterkaitan antara kegiatan satu dengan yang lainnya sering di-istilahkan
sebagai konstrain. Satu konstrain hanya dapat menghubungkan dua kegiatan, setiap
kegiatan memiliki awal atau mulai (S) dan ujung akhir atau selesai (F).
Pada bahasan bab sebelumnya hubungan keterkaitan hanya bersifat Finish to Start
(FS), misalkan kegiatan Pondasi baru bisa dimulai (Start) setelah kegiatan Galian
selesai (Finish).
Kolom predecessor pada microsoft project diisi dengan nomor baris dari kegiatan
pendahulunya. Selain nomor baris juga dapat memasukkan jenis hubungan
ketergantungan.
2. FF (Finish to Finish).
Suatu kegiatan harus selesai bersamaan dengan selesainya kegiatan lain.
Misalkan kegiatan taman selesai bersamaan dengan kegiatan pagar.
13
3. SS (Start to Start).
Suatu kegiatan harus dimulai bersamaan dengan kegiatan lainnya. Misalkan
kegiatan pembersihan lapangan bersamaan dengan kegiatan Direksikeet.
4. SF (Start to Finish)
Aplikasi Start to Finish digunakan untuk mengetahui kapan kegiatan tersebut
selesai.
Misalkan Instalasi Genset dilakukan setelah ruangannya selesai, maka
gensetnya sudah ada di proyek 2 hari sebelum instalasi genset.
Lag Time, Selain hubungan ke-empat jenis diatas, kita dapat menyertakan lag time
antar kegiatan. Ada dua jenis lag time, yang pertama lag bernilai negatif dan kedua
bernilai positif. Lag digunakan untuk memajukan atau memundurkan kegiatan dari
keterkaitan biasa. Lag dapat bernilai desimal ataupun dalam bentuk prosentase.
Lag Time negatif, untuk menghemat waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
suatu kegiatan, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan cara menentukan
beberapa kegiatan yang dapat dikerjakan tanpa perlu menunggu kegiatan pertama
selesai.
Contoh kegiatan pondasi dilakukan setelah beberapa bagian kegiatan galian
dikerjakan tanpa menunggu kegiatan galian selesai.
14
Lag time positif adalah tenggang waktu antara penyelesaian kegiatan pertama
dengan pelaksanaan kegiatan berikutnya. misalnya kegiatan dinding dikerjakan
setelah menunggu 1 hari pondasi kering bukan setelah kegiatan pondasi selesai.
BAB 4
WORK BREAKDOWN STRUCTURE
WBS bisa terus didetailkan secara lebih rinci, sehingga WBS akan menghasilkan
beberapa level, jumlah level ditetapkan sesuai kebutuhan. Namun umumnya
pelaporan hanya dibatasi hingga level 3 atau sesuai permintaan pemilik proyek.
Karena hingga level ke 3 bersifat menejerial sedangkan level berikutnya akan bersifat
teknikal.
15
Dengan metode WBS, setiap pekerjaan nantinya akan memiliki nomor WBS yang bisa
menjadi code account didalam pembiayaan.
Dari WBS yang telah dibentuk nantinya menjadi dasar dalam penyusunan OBS
(Organizational Breakdown Structure), Resources Breakdown Structure (RBS) dan Bill
of Material (BoM).
OBS atau Organization Breakdown Structure adalah penyusunan tingkatan atau level
suatu tim proyek. Setiap level di tetapkan sesuai dengan tanggung jawab atau jabatan
organisasi. Contoh OBS.
Dengan men-detail-kan kegiatan, maka waktu perkiraan akan semakin lebih logis, dan
biaya yang akan di keluarkan lebih pasti.
Bentuk penjabaran lain dari organisasi kegiatan adalah sebagai berikut:
16
Kelompok kegiatan yang besar disebut Summary Task dan sub-kegiatan disebut
subordinate task. Misalnya sebuah proyek terdiri dari kegiatan
1. Kegiatan persiapan
2. Kegiatan pondasi
3. dst
Kegiatan yang disebut diatas adalah kegiatan besar dan sebagai sub kegiatan adalah
rincian dari kegiatan tersebut misalkan persiapan dan pondasi rinciannya adalah:
1. Kegiatan Persiapan
1.1. Pembersiahan lapangan
1.2. Pengukuran
1.3. Pembuatan Gudang / Los Kerja
2. Kegiatan Pondasi
2.1. Galian
2.2. Aanstampang,
2.3. dst
Dalam memudahkan pembacaan serta pemahaman dan perencanaan jadwal proyek
yang dibuat, sebaiknya perlu diatur tampilan daftar pekerjaan dalam bentuk kerangka
kerja.
Mengelompokkan proyek menjadi beberapa bagian dari masing-masing kelompok
pekerjaan induk tersebut dibuat sub-sub pekerjaan. Sub-pekerjaan disebut
17
Subordinate Task sedangkan kelompok pekerjaan induk disebut Summary Task. Sub-
pekerjaan biasanya ditampilkan menjorok kedalam.
Untuk mengindentitaskan pekerjaan menjadi bagian dari pekerjaan induk adalah
sebagai berikut :
1. Sorot / pilihlah tugas yang akan dijadikan tugas rincian
2. Klik tombol inden atau menu Project, Outlinimg, Indent
18
BAB 5
RESOURCE (SUMBERDAYA)
19
Ada 3 pilihan :
1. Start : dibayarkan pada saat pekerjaan dimulai.
2. Prorate : dibayarkan sesuai dengan hasil yang dicapai.
3. End : dibayarkan pada saat pekerjaan selesai.
Base Calender untuk menyebutkan waktu yang dipakai oleh sumberdaya.
20
Penempatan sumberdaya dapat juga dilakukan dengan icon kemudian mengisi
setiap jumlah kebutuhan sumberdaya pada setiap pekerjaan, seperti contoh dibawah
ini.
22
sedangkan pada hari lain diperlukan banyak pekerja tetapi hanya untuk waktu yang
pendek saja, sehingga grafik kebutuhan kerja naik turun (bergelombang).
Pada gambar dibawah ini terlihat pada periode pertama kebutuhan tenaga kerja besar
akan tetapi pada priode ke dua kebutuhan sedikit, hal ini dapat dilakukan dengan
memberhentikan tenaga kerja akan tetapi pada priode ke tiga kembali kebutuhan
tenaga meningkat. Tentu hal ini tidak dapat dibenarkan karena tenaga kerja yang telah
diberhentikan belum tentu mau bekerja kembali atau mungkin sudah bekerja ditempat
lain.
23
Agar mendapatkan grafik sumberdaya yang baik kita dapat mengatur/menyesuaikan
kembali jadwal kegiatan. Untuk mengatur kembali kegiatan pekerjaan kegiatan kritis
tidak dapat diganggu, sehingga waktu penyelesaian tidak berubah. Penyesuaian
hanya dilakukan pada kegiatan non-kritis, dan itupun dengan hanya memundurkan
atau memajukan sesuai dengan tenggang (float). Waktu tengang ini sebenarnya yang
menentukan derajat fleksibilitas yang dapat dimanfaatkan perencana dalam usaha
meratakan penggunaan sumberdaya.
Sebuah proyek, dengan jenis kegiatan A s/d H mempekerjakan 25 pekerja setiap
harinya
Jika disusun secara manual kegiatan dan pengunaan sumberdayanya akan terlihat
sebagai berikut :
24
Garis batang yang berwarna merah adalah pekerjaan kritis, dan yang berwarna biru
dengan waktu luang / tenggang.
Sehingga akan membentuk grafik sumberdaya seperti gambar dibawah ini
Terlihat pada grafik untuk hari 1 hingga ke 2 membutuhkan 40 pekerja, pada hari ke 3
hingga ke 5 jumlahnya hanya 25, pada hari ke 6 hingga ke 9 kebutuhan meningkat
kembali dan pada hari ke 10 hingga 15 menurun kembali.
Untuk itu perlu dilakukan perataan sumberdaya dengan cara menggeser kegiatan
yang tidak dalam keadaan kritis, sementara yang kegiatan kritis jangan dipindahkan
(A, D, F dan H) bila dipindahkan akan menyebabkan bertambahnya waktu akhir.
25
Masih perlu digeser kembali
Pemindahan kegiatan dilakukan pada kegiatan C semula 1-2 menjadi 6-7 akibat
pemindahan ini menjadikan kegiatan E berpindah karena keterkaitan E terhadap C.
kegiatan kedua yang dipindahkan adalah G semula 6-9 menjadi 8-11. Sehingga akan
membentuk grafik seperti gambar dibawah ini
26
BAB 6
MENENTUKAN BIAYA (COST)
6.1 Biaya
Biaya yang dimaksudkan didalam pembahasan ini adalah seluruh biaya yang
berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan proyek tersebut, termasuk
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan sumberdaya dan seluruh biaya yang
digolongkan dalam biaya overhead maupun biaya tetap.
Biaya yang dikalkulasi oleh Microsoft Project, dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
27
BAB 7
UPDATING PROJECT
28
Saat file ini disimpan sebagai baseline, maka angka-angka yang menunjukkan :
biaya masing-masing sumbedaya ;
jumlah waktu kerja per kegiatan ;
besarnya biaya per kegiatan ;
tanggal dimulainya masing kegiatan ;
tanggal selesainya masing kegiatan.
Nantinya akan dicatat sebagai sasaran atau target yang akan dibandingkan dengan
pelaksanaan.
Jika saat pelaksanaan ada perubahan atau perbedaan pada jadwal rencana (baik
mundur, maju, perubahan biaya pada sumberdaya, penambahan kegiatan baru)
nantinya akan dihitung sebagai penyimpangan.
7.3 Tracking
Tracking adalah istilah microsoft project untuk proses memasukkan aktual lapangan.
Ada dua jenis cara melakukan tracking :
Tracking harian, yaitu dilakukan selangkah demi selangkah secara rinci mengenai
perkembangan yang telah terjadi.
Tracking priodik, yaitu memasukkan data pelaksanaan kegiatan secara priodik
(mingguan, bulanan, atau waktu tertentu) atau secara garis besar, yaitu memasukan
waktu mulai dan waktu selesainya kegiatan.
Tracking harian
Untuk mendapatkan hasil yang baik, realisasi atau actual pelaksanaan sedapat
mungkin dimasukkan kedalam jadwal secara rutin atau perhari. Sheingga
penyimpangan yang terjadi dapat secara cepat diatasi.
29
menjadi Rp. 12.500. Kasus lain dapat saja dilakukan dengan mengisikan persen
misalnya 25%, nantinya akan terhitung sendiri menjadi Rp. 12.500.
Untuk melihat akibat pelaksanaan kegiatan sampai tanggal 14 dapat dilakukan dengan
meng klik icon statistik . Akibat kenaikan harga kegiatan yang belum terlaksana
nantinya akan membutuhkan biaya lebih besar. Misalnya kegiatan E semula
direncanakan membutuhkan biaya Rp. 80.000 nantinya akan membutuhkan biaya Rp.
100.000 untuk lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
30
jadwal (crash program). Untuk dapat dilakukan adalah memperpendek waktu
pekerjaan yang berada pada lintasan kritis.
Cara-cara mengatasi konflik sumberdaya seperti yang dibahas diatas dapat juga
menjadi acuan waktu mengatasi waktu yang terbatas.
Mengubah hubungan antar tugas
Pendefinisian hubungan pekerjaan secara lebih realitis menjadi cara paling ekonomis
untuk memperpendek jalur kritis. Strategi ini tanpa menambah pekerjaan atau
perpanjang jam kerja. Misalnya hubungan Finish to Start diberlakukan Lag dan Lead
Time sehingga pekerjaan succesor dapat bekerja tanpa menunggu pendahulunya
selesai.
Menambah sumberdaya,
Langkah ini adalah yang terbaik akan tetapi bila keberadaan sumberdaya sulit
didapatkan maka hal lain harus dilakukan.
Memindahkan sumberdaya
Langkah ini dapat menjadi jalan keluar dari sulitnya mendapatkan sumberdaya, yaitu
memindahkan pekerja yang berapa pada pekerjaan non kritis kepada pekerjaan kritis
(penundaan pada pekerjaan non kritis dan sumberdayanya dipakai untuk mempercepat
selesainya pekerjaan kritis).
31
BAB 8
CONTROLING
Sistim pengendalian yang realistis perlu dilengkapi dengan metode yang dapat segera
memberikan petunjuk atau mengungkapkan adanya penyimpangan (varian).
Macam penyimpangan yang ditemui dalam pelaksanaan proyek adalah:
o waktu mulai terhadap jadwal ;
o waktu selesai terhadap jadwal ;
o biaya sumberdaya terhadap anggaran ;
o biaya tak terduga terhadap anggaran ;
32
8.2 Penyimpangan
Jika terjadi selisih antara rencana dengan pelaksanaan, maka selisih itu adalah
penyimpangannya, besar kecil, positif negatif penyimpangan adalah menjadi kriteria
hasil sebuah perencanaan (kesalahan perencanaan) ataupun pelaksanaan (kurang/baiknya
pelaksanaan)
Penyimpangan ;
= nol (0), berarti pelaksanaan baik (sesuai dengan rencana)
= nol (0), berarti berarti pelaksanaan sangat baik (atau mungkin perencanaannya
yang salah).
= nol (0), berarti berarti pelaksanaan kurang baik, perlu dilakukan evaluasi. Semakin
menjauh dari nilai nol (0) maka kinerja pelaksanaan semakin kurang baik.
Mengindentifikasi penyimpangan berarti menganalisa data-data pelaporan
pelaksanana kegiatan pada waktu tertentu dan membandingkannya dengan yang
telah direncanakan. Perbedaan pada jadwal berarti penyimpangan terhadap waktu,
perbedaan terhadap biaya berarti penyimpangan terhadap anggaran. Macam
penyimpangan yang ditemui dalam pelaksanaan proyek adalah:
penyimpangan waktu terhadap jadwal ;
penyimpangan biaya terhadap anggaran ;
tanggal mulai terhadap rencana ;
tanggal selesai terhadap rencana ;
jumlah sumberdaya terhadap anggaran ;
33
Penyelesaian fisik total konstruksi = 46%
Maka nilai hasil nya adalah = anggaran x % Penyelesaian
= 2.000Jutax46%=Rp.920 Juta
Bisa saja biaya yang di keluarkan untuk mendapatkan progress 46% itu melebihi 920
juta, hal ini disebabkan waktunya yang terlalu lama yang seharusnya di dapat sekitar
4 mingguan namun aktualnya baru didapat minggu ke 5
Ditinjau pada saat pelaporan direncanakan bobot kegiatan seharusnya mencapai
68%, akan tetapi pelaksanaannya hanyalah 46% sehingga terjadi penyimpangan sebesar
22%.
Data:
Bobot Rencana minggu ke 5 : 68 %
Bobot Pelaksanaan minggu ke 5 : 46 %
Penyimpangan : 22%
34
8.3 Konsep nilai hasil
Konsep nilai hasil atau Earned Value Concept adalah konsep menghitung besarnya
biaya sesuai dengan kegiatan yang telah diselesaikan secara detail satu persatu
kegiatan. Keterlambatan dan besaran biaya kegiatan A akibat produksi tidak sesuai
rencana tidaklah pasti berlaku juga untuk kegiatan B atau kegiatan yang belum
terlaksana tetap di hitung sesuai dengan rencana semula, jadi tidak semua (secara
general).
Earned Value adalah metode yang menghitung nilai. Untuk menjelaskan konsep nilai
maka dicontoh jika kita ke kedai kopi dan memesan segelas kopi dengan harga Rp.
10.000,- lalu karena pelayannya kurang hati-hati, saat mengantar kopi tersebut
tumpah-tumpah sehingga sampai di meja kita tidak lagi penuh segelas, tetapi hanya
¾ gelas. Banyarnya segelas kopi (Rp. 10.000,-) tetapi nilai kopinya yang kita dapat
hanya ¾ gelas (Rp. 7.500,-).
Konsep nilai hasil menghitung berapa biaya yang di keluarkan (Actual Cost/AC), dan
juga menghitung berapa nilai yang di dapat (Earned Value/EV).
35
Earned Value Concept disamping dapat menunjukkan prestasi kegiatan, metode ini
dapat pula memperkirakan keadaan masa depan proyek. Proyeksi masa depan proyek
merupakan informasi sangat berguna bagi pengelola maupun pemilik proyek, karena
dengan informasi ini dapat disusun langkah-langkah selanjutnya.
Penyimpangan yang terjadi baik jadwal ataupun biaya yang lebih besar dari rencana,
harus diindentifikasi faktor penyebabnya seperti : kesalahan estimasi, kesulitan teknis
akibat medan yang berat, biaya material, tenaga dan lain-lain.
Semakin besar penyimpangan Schedule varian dari angka 0 semakin besar pula
penyimpangan dari rencana. Bahkan bila didapat penyimpangan yang terlalu tinggi
maka perlu diadakan pengkajian apakah mungkin perencanaanya yang justru tidak
realistis. Demikian pula dengan Cost varian.
36
Tabel analisa varian terpadu
37
CPI dan SPI dihitung untuk setiap kelompok kegiatan dan tingkat diatasnya. Pada
tingkat yang lebih tinggi perhitungan CPI dan SPI dilakukan dengan sederhana yaitu
menjumlahkan parameter-parameter tingkat yang berada dibawahnya. Mungkin terjadi
kasus kinerja jelek disuatu bagian ditutupi oleh kinerja baik ditempat lain, sehingga
kinerja suatu manajemen akan mengetahui kondisi pasti ditingkat bawahnya dan dapat
mengindentifikasi sumber penyimpangan sebagaimana parameter lain. Sedapat mungkin
CPI dan SPI ditinjau perpriode dan kondisi komulatifnya.
38
kegiatan =A
= 4 minggu
= 100 m
= 100 Juta
sehingga jika di jadwal dengan diagram batang akan terlihat seperti berikut ;
Saat pelaksanaan bisa saja berbeda dengan yang semula direncanakan. Misalkan
pada pelaksanaan minggu kedua baru mencapai bobot 25%.
Pada simulasi diatas terlihat bila pelaksanaan kegiatan baru 25% pada hari kedua,
nilai kegiatan tersebut adalah 25% x 100 juta = 25 juta. Akan tetapi pada pelaksanaan
nya dapat terjadi perbedaan pengeluaran biayanya lebih besar atau lebih kecil dari 25
juta, tergantung dari efesiensi pelaksanaan kegiatan. Misalkan lebih besar yaitu 30 juta
(karena kinerja yang tidak terawasi dengan baik), dan waktu yang yang seharusnya
pada minggu kedua adalah 50%.
Dari kasus tersebut untuk waktu yang tersisa dari rencana adalah 2 minggu dan sisa
kegiatan adalah 75% dengan dana sisa 100-30=70 juta. Dari data tersebut
pertanyaannya:
= 30 Juta
39
SPI = EV / PV = 25/50 = 0,5
-EV)/CPI = (100-25)/0,83333 = 90
=AC+ETC = 30+90 = 120juta (rencana 100 juta)
– waktu yang seharusnya
dipakai)/SPI = (4-1)/0.5 = 6 hari
Penjelasan : Warna biru (1-2) adalah aktual pelaksanaan, jika 25% membutuhkan
waktu 2 minggu, maka minggu ke 3 dan ke 4 dianggab akan menghasilkan produksi
yang sama yaitu 25% (warna kuning), dan akan berlaku juga untuk minggu ke 3 - 4,
5-6 dan terakhir 7-8. Atau dengan kata lain kegiatan pengecoran baru selesai di
minggu ke 8, sesuai dengan rumus jumlah waktu penyelesaian.
Biaya yang akan terpakai
Penjelasan : Warna biru (1-2) adalah aktual pelaksanaan dengan biaya 30 Juta, jika
25% membutuhkan biaya 30 Juta, maka 25% berikutnya (minggu ke 3 – 4) juga akan
mengeluarkan biaya 30 juta dan minggu ke 5-6 juga demikian dan terakhir minggu 7
8. Atau dengan kata lain biaya total kegiatan pengecoran adalah 120 juta, sesuai
dengan rumus EAC.
40
Terlihat proyeksi biaya untuk menyelesaikan 100% siap adalah 120 juta, sedangkan
biaya rencana hanya 100 juta, berarti telah terjadi peningkatan biaya 20 %. Proyeksi
ini akan terjadi apabila kinerja 25%=30juta.
EAC adalah perkiraan biaya yang akan dikeluarkan. Jadi apakah pasti terjadi ?. Jika
kita tidak merubah kinerja pelaksanaan sebelumnya, maka kemungkinan besar
kejadiannya akan sama. Namun jika kita mengetahui akibat penyimpangan yang akan
merugikan tentunya sedapat mungkin dicegah, untuk itu perlu adanya pengawasan
yang lebih ketat untuk meningkatkan kinerja dan menghematan biaya agar kinerja
yang akan datang (minggu 3 dan seterusnya) dapat diperbaiki. Sehingga nantinya
dapat mengurangi kerugian lebih besar.
pengendalian, maka akan berulang lagi pembiayaan yang tidak sesuai di tahap lantai
1, atau hingga pekerjaan lantai 1 total mencapai 60%. Saat sisa uang 40%
kontraktornya berpikir,
Pilihan pertama, kontraktor mengerjakan dengan merugi. Apabila biaya yang di
keluarkan untuk 50% fisik (2 tahap) butuh 60% biaya, maka estimasi 2 tahap fisik
berikutnya memerlukan 60% total 120%x biaya.
Pilihan kedua, kontraktor “lari” karena tidak mau rugi.
Pilihan ketiga, kontraktor tetap mengerjakan sisa pekerjaan tetapi dengan mutu
spesifikasi yang rendah misalnya bahan jelek untuk mencukupkan dana yang
tersisa.
Hal tersebut diatas terjadi akibat pengendalian proyek yang tidak baik.
41
cost yang telah dikeluarkan mencapai Rp. 2.000.000,- maka informasi ini dapat
dibandingkan apakah Earned Value lebih kecil atau atau lebih besar dari Rp.
2.000.000,-
Pada Earned Value Table terdapat beberapa field-field sebagai berikut :
BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled), sama dengan prosentase penyelesaian
sesuai rencana dikalikan dengan biaya yang dikeluarkan sesuai rencana semua
pekerjaan sampai saat peninjauan, dimana hal ini didasarkan pada tanggal sesuai
rencana dan tanggal saat ini.
BCWP (Budgeted Cost Work Performed), sama dengan prosentase keseluruhan
dikalikan dengan cost yang direncanakan dari masing-masing pekerjaan sampai saat
ini.
ACWP (ActualCost Work Performed), sama dengan actual biaya dari masing
masing pekerjaan sampai saat ini.
SV (Eraned Value Schedule Variance), sama dengan selisih antara BCWP dengan
BCWS
CV (Eraned Value Cost Variance), sama dengan selisih antara BCWP dengan
ACWP
BAC (Badgeted At Cost), sama dengan biaya yang direncanakan untuk suatu
pekerjaan.
FAC (Forecast At Completion), sama dengan biaya yang dikeluarkan jika tak
diselesaikan sesuai jadwal.
Variance, merupakan perbedaan antara biaya rencana dengan biaya yang
sesungguhnya.
42
8.9 Memantau Biaya Keseluruhan
Untuk mengetahui biaya yang diperlukan, sedang berjalan, atau berapa lagi yang
diperlukan, untuk bahan evaluasi dapat dilihat dengan menuju kemenu
Project, Project Information kemudian pilih Statistik
Overview, terdiri dari Project Summary yang berisikan format informasi secara global.
Top-Level Task yaitu suatu daftar rangkuman summary.
Critical Task merupakan daftar yang berisikan pekerjaan-pekerjaan yang harus
diselesaikan tepat waktu. Working Days yang dilaporkan pada format ini susunan Base
Calender atau project kalender yang dijadikan patokan hari/jam kerja keseluruhan
proyek.
Curren Activities, laporan ini berisi kondisi saat ini (saat pelaporan dilihat) terdiri dari:
-tugas yang belum dikerjakan hinmgga
saat ini (saat laporan di dicetak) ;
-pekerjaan yang segera akan dimulai ;
-pekerjaan yang saat ini dikerjakan ;
-pekerjaan yang telah selesai 100% ;
an yanag harusnya sudah dimulai
sesuai dengan schedule ;
-pekerjaan yang telah melewati tanggal seharusnya dimulai
tetapi sampai saat ini belum dimulai.
Cost Report, berisikan laporan tentang Weekly Cash Flow, Budgeted Report, Over
Budgeted Task, Over Budgeted Resources, Earned Value.
44
Assignment, terdiri dari :
rdaya yang menjelaskan apa saja yang
dijadwalkan padanya.
g merincikan sumberdaya bekerja
pada pekerjaan dan tanggal berapa. Laporan ini dapat dicetak tergantung range
tanggal yang dikehendaki.
akan dilaporkan, nantinya akan
menampilkan pekerjaan sumberdaya tertentu pada priode mingguan.
enampilkan nama-nama sumberdaya yang
mengalami overllocated dan disertai dengan rincian jumlah jam kerja.
Workload, menampilkan task usage dan resource usage
Costum, pilihan ini untuk menyusun laporan berdasarkan model yang kita kehendaki.
Catatan : Laporan tersebut diatas dapat kita sesuaikan dengan yang kita kehendaki
sehingga dapat kita tambahkan atau kurangi tampilan atau informasi yang kita
butuhkan, yaitu dengan meng <edit> setiap bentuk dari laporan gallery tersebut diatas.
45