Anda di halaman 1dari 112

Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 1

METODE
PELAKSANAAN
PEKERJAAN

BAB I
PENDAHULUAN

Sebagaimana umumnya dalam penanganan proyek konstruksi, sebelum pelaksanaan


kegiatan fisik dimulai diperlukan perencanaan pengelolaan proyek yang matang sejak
dimulainya kegiatan persiapan sampai dengan selesainya pelaksanaan
pembangunan/proyek.
Perencanaan pengelolaan proyek tersebut umumnya dituangkan dalam suatu metode kerja
yang dapat memberikan gambaran secara jelas serta terperinci tentang bagaimana
penanganan proyek tersebut dilaksanakan meliputi aspek teknis maupun administratif
termasuk didalamnya menerangkan tahapan-tahapan pelaksanaan sehingga Pengguna Jasa
(Pemilik Proyek) dapat terjamin bahwa dengan metodologi yang disampaikan oleh Pemberi
Jasa (Kontraktor) maksud dan tujuan dari proyek dapat dicapai.
Untuk menyusun metodologi yang tepat sesuai dengan proyek yang akan dilaksanakan,
maka diperlukan pemahaman tentang beberapa hal, antara lain :

 Konstruksi yang akan dibangun


 Desain / perencanaan
 Lingkup dan batasan pekerjaan
 Spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
 Batasan waktu penyelesaian pembangunan
 Lokasi dan keadaan disekitar lingkungan proyek
 Ketersediaan dan lokasi sumber daya bahan, pekerja dan alat kerja

Gambaran Umum Pembuatan Bangunan Garasi/Pool Kendaraan Dalkarhutla adalah sebagai


berikut :

 Nama Pekerjaan : Pembuatan Bangunan Garasi/Pool Kendaraan Dalkarhutla


 Satuan Kerja : Dinas Kehutanan
 Lokasi Proyek : Tanah Grogot
 Sumber Dana : APBD Provinsi Kalimantan Timur TA. 2019
 Tahun Anggaran : 2019
 Masa Pelaksanaan : 30 (Tiga puluh) hari kalender
 Jenis Kontrak :
 Cara Pembayaran : Harga Satuan
 Pembebanan TA. : Tahun Tunggal
 Sumber Pendanaan : Pengadaan Tunggal
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 2

BAB II
MANAJEMEN PROYEK

II.1. Kantor Proyek

Berorientasi untuk melaksanakan seluruh aktivitas pekerjaan proyek dengan sasaran


utama penyelesaian pekerjaan proyek dengan tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya,
dengan menempatkan dan menugaskan secara penuh seorang Site Manager berkualitas dan
berpengalaman, dengan dibantu oleh para tenaga ahli yang mempunyai pengalaman
pekerjaan di bidangnya masing-masing, antara lain berpengalaman dalam bidang Jalan,
Jembatan, Pekerjaan Tanah dan bidang lainnya. General Superintendent memimpin seluruh
kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik serta kegiatan lainnya dalam
rangka proses penyelesaian pekerjaan proyek di lapangan, dengan tugas pokok sebagai
berikut :
 Masalah teknik (engineering) dan quality control, Site Manager dibantu oleh bagian
teknik beserta staffnya.
 Masalah keuangan, administrasi umum
 Masalah logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan beserta
staffnya.
 Masalah aktivitas fisik di lapangan, dibantu oleh para tenaga termapil yang
 masing-masing mempunyai tanggung jawab berdasarkan jenis pekerjaan Site
Manager juga mendapat dukungan penuh dari Direksi CV. ALFI MANDIRI, dalam
hal kecukupan dan ketersediaan SDM, pendanaan, dan logistik serta peralatan. Site
Manager mempunyai otoritas penuh untuk melaksanakan semua aktivitas pekerjaan
yang ada di proyek termasuk berhubungan dengan pihak lain. Site Manager
bertanggung jawab langsung kepada Direksi CV. ALFI MANDIRI

II.2. Rapat Koordinasi

Di samping rapat koordinasi antara Kontraktor ( Pelaksana ) dengan Owner,


Koordinasi intemal Kontraktor antar bagian dalam organisasi proyek juga dilakukan
sedikitnya 1 minggu sekali untuk mengevaluasi, dan merencanakan aktivitas lanjutan
dalam mencapai target progress pekerjaan yang telah ditetapkan. Dan jika diperlukan, juga
diadakan rapat harian di pagi hari yang diadakan khusus untuk menyelesaikan masalah
baru yang muncul di lapangan/kantor yang belum terprediksi.

II.3. Pelaporan Proyek ( Project Report)

CV. ALFI MANDIRI akan membuat laporan dengan mengikuti persyaratan dan
ketentuan yang tercantum di dalam kontrak, di antaranya pelaporan proyek secara Harian,
Mingguan, Bulanan dan laporan lainnya yang diperlukan, serta instruksi lain oleh Direksi
lapangan. Laporan Bulanan akan dilengkapi dengan dokumentasi untuk progress claim, S-
curve dan cash flow pembayaran dan lainnya yang diperlukan. Di samping laporan
ekstemal ke pemilik proyek (Pengawas Lapangan), laporan intemal juga dikirimkan ke
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 3

Direksi CV. ALFI MANDIRI, hal ini untuk memonitor kualitas pelaksanaan proyek mencakup
kualitas, biaya, mutu dan waktu. Dengan laporan intemal tersebut Direksi CV. ALFI
MANDIRI, akan dapat memonitor posisi sumberdaya yang ada di proyek, dan pencapaian
progress, serta persoalan-persoalan yang dihadapi, sehingga Direksi CV. ALFI MANDIRI,
dapat membantu dan mengambil keputusan yang tepat dalam mensukseskan proyek.
Prosedur Pengawasan Jadwal Progres akan dilakukan dalam 4 tahap, yaitu :

a. Laporan Bulanan
Laporan yang diberikan oleh pelaksana secara interval bulanan kepada direksi dengan
format yang telah disepakati bersama direksi, yang berisi :
Kemajuan secara fisik dari pekerjaan, yang didalamnya terperinci laporan kepada bulan
yang terdahulu dan kemajuan untuk bulan yang ada.
Tingkat kemajuan berdasar pada program kerja
Nilai tentang pembayaran dari pemberi kerja kepada pelaksana untuk bulan yang
ada.
Tabel yang berisi penjelasan mengenai kebutuhan material, tenaga kerja dan
peralatan.
Tabel yang berisi penjelasan material, tenaga kerja dan peralatan beserta kondisi.
Hasil pengujian test terhadap material maupun peralatan
Foto Pelaksanaan pekerjaan
Laporan keselamatan kerja
Laporan cuaca (yang terpcrinci untuk suhu dan curahan hujan yang sehari-hari
selama bulan yang ada)
Informasi tambahan yang dipcrlukan

b. Laporan Mingguan
Daftar yang terperinci mengenai pekerjaan yang diusulkan minggu yang berikut
Ringkasan dari kemajuan untuk minggu yang terdahulu terhadap perencanaan
pekerjaan
Catatan dari peralatan dan tenaga kerja
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 4

11.4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3)

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staff dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek, akan membentuk unit K-3 dalam menanggulangi gangguan keselamatan kerja
yang mungkin terjadi, di mana unit K-3 akan bekerja sama dengan instansi yang terkait
dalam hal keselamatan.
Unit K-3 mempunyai tugas antara lain :
 Mengawasi kebersihan daerah kerja
 Mengawasi penggunaan sarana keselamatan pekerja (helm, safety belt,
sepatu, dll)
 Mengawasi saran dan keselamatan kerja (perlengkapan P3K, pemadam api,
bak
 sampah, dll)
 Menandai daerah bahaya kecelakaan kerja
 Melakukan tindakan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan
Untuk menjaga keamanan proyek, CV. ALFI MANDIRI, akan menyediakan tenaga
keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang mempunyai tugas dalam hal :
 Pengawasan terhadap para pekerja
 Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan yang beroperasi di proyek
 Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat
peningkatan jalan.
 Pencegahan adanya tindak kriminal dan bahaya kebakaran

11.5. Jaminan Mutu {Quality Assurance)

Dalam usaha untuk memenuhi tuntutan mutu maka akan ditunjuk seorang petugas
sebagai pengendali mutu. Pengendalian mutu merupakan salah satu langkah untuk
pencapaian sasaran akhir perusahaan dalam menyelesaikan proyek yang ditangani yaitu
Tepat Mutu, Tepat Waktu dan Tepat Biaya. Di mana dalam hal ini CV. ALFI MANDIRI,
menerapkan standar pengendalian mutu, seperti bagian alir pengendalian mutu di bawah
ini :

Peng endali
an mutu
menc akup
segal a
bidan g
yang
terlib at
dala m
prose s
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 5

produksi baik SDM, material, peralatan, sarana kerja, proses dan subkontraktor dengan
rincian sebagai berikut :
1. SDM
 Memilih SDM berintegritas dan mempunyai pengalaman
 Pengarahan, pembinaan
 Monitor dan pelaporan
2. Material
 Pengujian sample bahan
 Pemilihan sumber material (kuantitas dan kualitas) yang memadai
 Pemilihan supplier
 Jadwal kebutuhan material
 Cara penyimpanan
 Cara handling
 Monitor dan pelaporan
3. Peralatan
 Pemilihan jenis alat yang sesuai
 Kalibrasi untuk alat tertentu (ukuran, takaran, timbangan)
 Pemilihan sumber alat (kuantitas, umur dan kualitas) yang memadai
 Pemilihan supplier alat yang baik
 Pemilihan operator yang baik dan berpengalaman
 Jadwal kebutuhan alat
 Penyediaan bahan bakar
 Penyediaan suku cadang
 Control service
 Monitor dan pelaporan
4. Proses
 Trial mix, trial embankment, job mix
 Peralatan yang sesuai
 Kompososi yang sesuai
 Standar proses
 Metode Pelaksanaan
 Cek hasil
 Monitor dan pelaporan
 Subkontraktor
 Seleksi
 Pengawasan dan pengarahan

11. 6. Struktur Organisasi

Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim Manajemen dan Pelaksana yang dipimpin
Site Manager, dengan dibantu oleh beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga
Pelaksana Lapangan beserta pembantu-pembantu lainnya. Site Manager
bertanggungjawab langsung kepada pimpinan Manajemen CV. ALFI MANDIRI Site
Manager mengarahkan dan membuat strategi untuk seluruh kegiatan di proyek, baik di
bidang administrasi, teknik, maupun pelaksanaan pekerjaan dan melakukan koordinasi
terhadap pihak Direksi Lapangan dan juga terhadap pimpinan manajemen CV. ALFI
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 6

MANDIRI Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerja-
sama yang baik dengan pihak pemberi tugas/konsultan pengawas, maka pelaksanaan
proyek diharapkan dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang disyaratkan.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 7

BAB III
METODE PENCAPAIAN PROYEK

Untuk menjamin sistem manajemen Pencapaian Proyek agar dapat berjalan dengan
baik, maka manajemen CV. ALFI MANDIRI, telah mengeluarkan kebijakan mutu. Sistem
manajemen tersebut di atas, yang dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-
sarana lainnya yaitu berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan
perangkat keras (hardware) yang berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang
pelaksanaan pekerjaan.

III.1. SURAT PERINTAH KERJA

1. Terbit surat perintah kerja dari panitia Lelang maka langkah interen manajemen
CV. ALFI MANDIRI adalah:
 Setelah lelang dimenangkan dan Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan
oleh Pemberi Tugas kepada CV. ALFI MANDIRI maka seluruh Dokumen
lelang yang ditangani oleh bagian lelang diserahterimakan kepada bagian
operasional konstruksi, bentuk serah terima dokumen dilakukan dalam form serah
terima dokumen yang terdokumentasi.
 Setelah SPK terbit dan kelengkapan dokumen lelang maka bagian operasi
melakukan koodinasi dan menetapkan calon manajer & wakil manajer proyek
yang telah diajukan dalam berkas tender yang nantinya akan menangani proyek
ini. Selanjutnya penjelasan kepada manajer & wakil Manajer tentang proyek ini
dalam rapat resmi. Penjelasan-penjelasan bersifat ringkas, padat dan
singkat yang berisi :
 Proses & strategi lelang proyek akan dihadapi,
 Proposal perencanaan & pelaksanaan dalam dokumen lelang.
 Sumber daya manusia.
 Metode pelaksanaan.
 Jadwal waktu pelaksanaan, peralatan dan tenaga kerja.
 Target rencana & anggaran biaya
 Manajer proyek yang telah ditunjuk untuk menangani proyek,
segera melakukan perencanaan peiaksanaan mutu proyek sesuai
prosedur.
 Komitmen menjalankan manajemen system yang berlaku
(biaya, kualitas, waktu dan K3L)
 Jadwal Pelaksanaan
 Metode pelaksanaan
 Daftar material utama dan alat utama berikut rencana inspeksi &
pengetesan.
 Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek
 Sasaran dan program kerja K3L

2. Terbit surat perintah kerja dari panitia tender maka langkah CV. ALFI MANDIRI
dengan Direksi pekerjaan adalah:
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 8

Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja,
dilaksanakan Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) antara CV.
ALFI MANDIRI dan Direksi Pekerjaan dalam acara tersebut untuk membahas
semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam kegiatan ini. Agenda
dalam rapat mencakup namun tidak terbatas pada hal berikut ini:
 Penyesuaian Struktur Organisasi
 Masalah-masalah Lapangan (ruang milik jalan, sumber-sumber bahan
yang digunakan dan penentuan lokasi base camp)
 Rencana Kerja (jadwal pekerjaan, rencana mobilisasi, rencana program
mutu, rencana pengujian dan inspeksi dan rencana manajemen
keselamatan kerja)
 Komunikasi dan korespondensi
 Rapat Pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
 Pelaporan dan pemantauan

III.2. TENAGA KERJA

Personil yang akan ditugaskan sebagai personil inti dalam organisasi proyek
adalah personil yang berpengalaman dalam menangani proyek sejenis. Sedangkan untuk
tenaga kerja terampil akan dipilih akan didatangkan dari luar daerah dan atau dari
daerah setempat. Secara General Personil (tenaga kerja) yang dipilih dalam
penanganan proyek ini terdiri atas:
 Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.
 Tenaga operasional lapangan : pelaksana (supervisor), mekanik dan operator.
 Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator).

III.3. PEMILIHAN ALAT

Pemilihan peralatan yang tepat baik dan segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya
serta sesuai dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan, akan dilakukan guna
menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni berupa tepat biaya, tepat
mutu dan tepat waktu. Untuk proyek ini akan diperlukan peralatan ( Terlampir )

III.4. DUKUNGAN KANTOR

Guna memperlancar pelaksanaan pekerjaan, maka diperlukan kecepatan


pengambilan keputusan untuk pengadaan bahan, material, tenaga kerja dan kebutuhan
lainnya yang sangat dibutuhkan. Untuk itu sebagai dukungan terhadap General
Superintendent, maka Direksi CV. ALFI MANDIRI akan memberikan dukungan dan
wewenang penuh kepada General Superintendent untuk mengambil keputusan dan
kebijakan tentang pengeluaran uang atau pembelian material secara langsung.
Disamping dukungan terhadap keuangan dan keputusan penting tersebut Direksi CV.
ALFI MANDIRI, juga mendukung tentang kebutuhan pengadaan supplier lainnya sesuai
dengan kebutuhan proyek.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 9

III.5. PENGAMANAN (SECURITY)


CV. ALFI MANDIRI, akan menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan,
yang akan bertugas dalam hal :
 Pengamanan terhadap personil proyek
 Pengamanan terhadap bahan dan peralatan di proyek

111.6. PROGRAM K3

Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek maka dibentuk unit K-3 yang akan menanggulangi segala hal tentang
keselamatan yang mungkin terjadi, di mana unit K-3 tersebut akan bekerja sama
dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi-instansi terkait lainnya.
Secara garis besar program K3 tersebut adalah sebagai berikut :
 Mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan di proyek dan
menyediakan perlengkapan P3K.
 Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti
topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.

III 7. KOORDINASI ANTAR DISIPLIN MANAJEMEN ( INTERFACE)

Dalam rangka penyelesaian proyek secara menyeluruh, tentu adanya pekerjaan atau
kegiatan yang akan saling berkaitan. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya
koordinasi yang baik dan terpadu antar disiplin, guna menghindari terjadinya
kesalahan atau ketidakjelasan pelaksanaan, yang dapat mengakibatkan terjadinya
hambatan- hambatan yang tidak diinginkan. Untuk mengatur kegiatan pekerjaan
yang saling terkait tersebut maka dilaksanakan:

a) Rapat Koordinasi

Rapat koordinasi akan dilaksanakan pada setiap hari kerja, di mana


dalam rapat tersebut akan membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan
pekerjaan, permasalahan dan penyelesaiannya serta program pelaksanaan
pekerjaan ke depan.

b). Program dan Scheduling

Pada pelaksanaan pekerjaan nanti, maka jadwal pekerjaan akan


dijabarkan lebih detail dan terperinci dalam bentuk Jadwal Harian dan Mingguan
serta akan dimonitor secara cermat dengan menggunakan laporan harian dan
mingguan.

c). Photo Visual Pekerjaan

Dokumentasi berupa foto akan diambil mulai dad kondisi 0%, 50% (work in
progress) sampai dengan pada posisi 100%. Dalam hal ini akan disediakan 1
(satu) buah kamera digital. Lokasi pengambilan objek diusahakan
menggambarkan proses pekerjaan, mulai dari awal sampai selesai dan diambil
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 10

dari satu titik/tempat. Foto-foto ini disimpan tersendiri dalam album dan
diserahkan kepada direksi sebagai bukti dokumentasi maupun untuk lampiran
setiap laporan. Fungsi dari foto-foto ini juga untuk merunut (tracebility) kembali
terhadap tahapan-tahapan pekerjaan.

IV.1. PENGENDALlAN MUTU & MANAJEMENT

IV.1. PENGENDALIAN MUTU

Salah satu pelaksanaan untuk menjamin agar diperoleh hasil pekerja yang
baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, maka perlu dilakukan pengendalian
mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan, diantaranya mengontrol :
1. Seluruh material yang digunakan
2. Pemilihan tenaga kerja
3. Perawatan alat
4. Test material di laboratorium dan lapangan

Selanjutnya melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap


bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Meskipun untuk hal-hal tersebut di aras sudah
ada penanggung jawabnya langsung, namun tetap akan ditunjuk petugas khusus
quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Engineering. Manajemen mutu
di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan terencana
yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin
bahwa proses pelaksanaan di proyek terkendali dan konsisten. Pekerjaan
pengendalian mutu tersebut diharapkan dapat dijalankan dengan baik dengan
melakukan :
- Sasaran mutu yang jelas
- Sumber daya manusia yang profesional
- Organisasi proyek yang baik
- Sistem dan prosedur mutu yang baku
- Penerapan manajemen mutu yang konsisten

IV.2. PENGELOLAAN LINGKUNGAN DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pengelolaan lingkungan selama pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan serta
perbaikan setiap cacat mutu pekerjaan, hal -hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Mempunyai perhatian penuh terhadap keselamatan seluruh karyawan yang
berada dilapangan dan memelihara lokasi pckerjaan serta pekerjaan dalam
kondisi yang memadai dari gangguan yang membahayakan personil.
2. Menyediakan dan memelihara atas penerangan, pagar, rambu peringatan dan
perhatian, kapan dan dimana diperlukan untuk melindungi pekerjaan atau untuk
keselamatan dan kenyamanan masyarakat atau lainnya.
3. Menangani semua tindakan pencegahan yang memadai untuk menghindari
kerusakan kehidupan dan lingkungan kerja. Tindakan pencegahan tersebut,
harus termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 11

 Kelengkapan fasilitas sanitasi untuk pencegahan polusi biologi atau


pabrik dari lapangan atau setiap sumber air, sungai , sumur , tangki,
penampungan dan pemasok air.
 Pencegahan timbulnya kerusakan tanpa alasan terhadap flora dan fauna.
 Pencegahan timbulnya gas yang berlebihan atau pengeluaran asap dari
mesin atau alat-alat opersional lainnya yang berhubungan dengan
pekerja
 Pencegahan dari kerusakan atau gangguan terhadap sumber air, saluran
irigasi dan drainase.
 Pencegahan dari kebisingan suara knalpot yang sangat mengganggu
atau tidak dikehendaki.

a. Mobilisasi & demobilisasi


 Mobilisasi dan pemasangan peralatan dari satu lokasi ke tempat pekerjaan
dimana peralatan tersebut akan digunakan. Peralatan tersebut sesuai
dengan yang tercantum dalam penawaran.
 Penyediaan dan pemeliharaan base camp, kantor lapangan, tempat
tinggal, bengkel,gudang dan sebagainya.
 Perkuatan jembatan lama untuk pengangkutan alat berat.

b. Transportasi dan penanganan


 Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada Peraturan
Pemerintah, Peraturan Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota yang berlaku
maupun ketentuan tentang pelestarian Sumber daya alam dan lingkungan
hidup.
 Beban dan muatan sumbu kendaraan atau peralatan lainnya
harus disesuaikan dengan Jalan dan jembatan yang ada dilingkungan
proyek.
 Bilamana terjadi kerusakan pada jalan ataupun jembatan yang disebabkan
oleh kegiatan pelaksanaan pekerjaan maka harus bertanggung jawab atas
kerusakan tersebut.
 Bilamana terdapat bahan yang hendak dibuang maka harus
mengatur pembuangan bahan di luar daerah milik jalan dan harus
mendapatkan ijin tertulis dari pemilik tanah dimana bahan buangan
tersebut akan ditempatkan.

c. Pemeliharaan lalu lintas


Selama pelaksanaan pekerjaan semua jalan lama tetap terbuka untuk lalu lintas dan
dijaga dalam kondisi aman serta dapat digunakan sehingga permukiman di sepanjang dan
berdekatan dengan lokasi pekerjaan disediakan jalan masuk yang aman dan nyaman.
Bilamana diperlukan membuat jalan atau jembatan sementara, maka sebelumnya
harus melakukan semua pengaturan yang diperlukan, bila diperlukan termasuk pembayaran
kepada pemilik tanah atas penggunaan tanah itu dan harus mendapat persetujuan dari
pejabat yang berwenang.
Setelah pekerjaan selesai, maka kondisi tanah tersebut harus dibersihkan dan
dikembalikan kekondisi semula sesuai kesepakatan.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 12

Pengaturan sementara untuk lalu lintas untuk menjaga keselamatan umum dan kelancaran
lalu lintas harus mencakup :
 Pemasangan dan pemeliharaan rambu lalu lintas dan
penghalang ( barrier). Rambu lalu lintas dan penghalang yang
digunakan selama pelaksanaan pekerjaan harus diberi garis-garis
(strips) yang retlektif dan atau terlihat jelas pada malam hari.
 Untuk kelancaran lalu lintas di samping pemasangan rambu lalu
lintas dan penghalang, diperlukan juga menyediakan dan
menempatkan petugas bendera. Tugas utama petugas bendera
adalah mengarahkan arus lalu lintas yang melalui dan disekitar lokasi
pekerjaan, terutama untuk pengaturan lalu lintas satu arah.

Pemeliharaan untuk keselamatan la1u lintas perlu dilakukan, yaitu terdiri atas :
 Penyediaan jalan sementara dan pengendalian lalu lintas selama
pelaksanaan kegiatan harus dipelihara agar tetap aman dan dalam
kondisi pelayanan yang memenuhi ketentuan, sehingga menjamin
keselamatan lalu lintas dan bagi pemakai jalan umum.
 Selama pelaksanaan, harus menjamin bahwa perkerasan dan bahu
jalan dilokasi yang berdekatan dengan daerah milik jalan harus
dijaga agar bebas dari bahan lapis pondasi agregat, kotoran dan bahan
yang tidak terpakai lainnya yang dapat mengganggu atau
membahayakan lalu lintas yang lewat.

IV.3. MANAGEMENT LALU LINTAS


Kelancaran dan kesempumaan pekerjaan jalan sangat dipengaruhi oleh traffic
management yang baik, terutama apabila jalan yang sedang dikerjakan
merupakan akses utama exsisting yang cukup aktif berfungsi sebagai lalulintas
kendaraan orang dan barang. Peningkatan Jalan Nenang Al’ula Nenang Ingkur
dilokasi jalan akses exsisting yang cukup aktif berfungsi sebagai lalu lintas
kendaraan orang dan barang, sehingga dalam rangka pekerjaan peningkatan mutu
jalan tersebut adalah sangat penting tentang pengaturan lalu lintasnya dengan
sebaik-baiknya untuk dapat memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat
sekitamya sehingga aktititas pekerjaan peningkatan mutu jalan tidak mematikan
aktifitas masyarakat sekitamya untuk bertransportasi dan menjalankan roda
perekonomiannya dengan tetap menggunakan jalan existing tersebut. Hal-hal yang
penting untuk dilakukan :

 Pengaturan dan Pengamanan arus lalu lintas selama pekerjaan


konstruksi berlangsung
 Meminimalkan terjadinya gangguan arus lalu lintas akibat pekerjaan konstruksi
 Melengkapi pengamanan jalan disekitar lokasi pekerjaan dengan rambu-rambu
informasi atau peringatan bagi pengguna jalan agar lebih berhati-hati.

Traffic management pekerjaan Peningkatan Jalan Nenang Al’ula Nenang


Ingkur rencanakan sebagai berikut :
1. Penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) Traffic Management
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 13

Didalam pengelolaan dan pengaturan traffic management perlu direncanakan


organisasi personel untuk bias menjalankan dan memastikan bahwa apa yang
telah direncanakan dapat terjadi dengan tepat dan baik. Didalam pengelolaan
traffic management sistem managementnya terintegrasikan dengan Kesehatan
Keselamatan Kerja & Lingkungan (K3L). Kepala Bagian manajemen lalulintas
& K3L adalah merupakan koordinator pengelolaan pengaturan lalu lintas
sekaligus koordinator Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan.
Kepala Bagian manajemen lalu lintas & K3L dibantu oleh Petugas
Patroli dan Control manajemen lalulintas & K3L. Petugas Patroli dan Control
manajemen lalulintas & K3L yang akan selalu bertugas 24 jam penuh dimana
apabila terjadi accident baik masalah lalulintas maupun masalah K3L maka dia
segera mengambil tindakan pertama emergency dan berkoordinasi dengan
atasannya juga dia bertanggungjawab serta memastikan bahwa peralatan
manajemen lalulintas serta K3L berfungsi dengan baik dan petugas pengatur
lalulintas dapat bekerja dengan tepat. Petugas Pengaturan Lalulintas
merupakan pelaksana utama dalam hal pengaturan lalu lintas untuk
bertanggung jawab dan memastikan bahwa pada saat berlangsungnya
pekerjaan konstruksi adalah semua aktifitas lalu lintas umum dapat berjalan
dengan baik.

2. Penyediaan tools & sarana pengaturan lalulintas


Adalah penting penyediaan tools dan sarana pengaturan lalulintas sehingga
personel traffic management dapat menjalankan perencanaan pengaturan
lalulintas dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Peralatan
tersebut, antara lain :
a. Baju/jaket petugas lapangan dengan tanda yang jelas dan
biasa memantulkan cahaya reflective bila terkena sorot lampu kendaraan.
b. Helm, sepatu boot dan masker untuk petugas lalu lintas
c. Bendera untuk pengatur lalulintas oleh petugas lalu lintas pada siang hari,
dan tongkat lampu untuk bekerja malam hari.
d. Barikade pembatas area kerja dengan jalan umum. e. Cone-cone tanda
pengarah.
f. Rambu-rambu lalulintas yang bias reflective sehingga pada saat malam
hari dapat memantulkan sorot lampu kendaraan.
g. Lampu penerangan malam hari yang memadai.
h. Lampu hazard
yang diletakkan
pada ujung
segmen jalan
yang dikerjakan
di kedua
arahnya.
i. Police Line,
dan lain-lain.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 14

BAB II
LINGKUP PEKERJAAN

Berdasarkan pada dokumen lelang dan Berita Acara Aanwijzing serta gambar-gambar,
lingkup pekerjaan pada Pembuatan Bangunan Garasi / Pool Kendaraan Dalkarhutla meliputi :

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN TANAH / PONDASI

III. PEKERJAAN STRUKTUR & BETON

IV. PEKERJAAN PASANGAN

V. PEKERJAAN LANTAI

VI. PEKERJAAN KUSEN PINTU / JENDELA

VII. PEKERJAAN RANGKA KAP ATAP + PLAFOND

VIII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

IX. PEKERJAAN CAT – CATAN


Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 15

BAB III
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. PEMASANGAN BOUWPLANK
a.Pengukuran/uizet
 Lingkup pekerjaan ini antara lain meliputi pengukuran memanjang dan melintang
lokasi existing setiap bangunan pada lokasi yang menjadi lingkup pekerjaan di
bawah kontrak untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan lebih lanjut. Semua hasil
pengukuran dan informasi ketinggian harus di transfer dalam bentuk gambar dan
disampaikan ke Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis untuk mendapatkan
persetujuan.
 Apabila hasil pengukuran dan gambar sudah betul dan akurat maka Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis serta Kontraktor akan menandatangani gambar
tersebut, dimana gambar tersebut harus menjadi acuan pelaksanaan konstruksi.

b. Pas. Bouwplank
 Selanjutnya dari hasil pengukuran setiap bangunan tersebut dilakukan pekerjaan
pemasangan bouwplank sebagai acuan untuk pekerjaan konstruksi selanjutnya.

Ilustrasi Pemasangan Bouwplank


Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 16

2. PEMBERSIHAN LOKASI
Pekerjaan pembersihan ini meliputi pembuangan material/ pembersihan sebelum
pekerjaan pengukuran dimulai. Pembersihan ini dilaksanakan pada setiap bangunan.

 Alat yang Digunakan


 Dump Truck
 Alat Bantu
 Kebutuhan Tenaga Kerja
 Sopir
 Pembantu Sopir
 Mekanik
 Pekerja
 Mandor
 Prosedur Pelaksanaan
 Pekerjaan Pembersihan Lapangan / Lokasi meliputi pekerjaan pembersihan
termasuk pembongkaran bangunan lama yang berada di lokasi pelaksanaan
kegiatan untuk menjamin bahwa tempat kerja, struktur, kantor sementara,
tempat hunian dipelihara bebas dari akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran dan
sampah yang diakibatkan oleh operasi-operasi ditempat kerja dan memelihara
tempat kerja dalam kondisi rapi dan bersih setiap saat
 Semua bahan-bahan bongkaran dan hasil pembersihan diatur sedemikian rupa
sehingga penempatannya sesuai dengan petunjuk Konsultan dan Direksi
Lapangan.
 Bahan-bahan bongkaran dan hasil pembersihan di buang ke disposal area yang
telah disetujui oleh Direksi.
 Setelah pekerjaan pembersihan lokasi dilakukan pemasangan patok-patok sebagai
rambu-rambu petunjuk pekerjaan.

3. PEMASANGAN PAPAN NAMA KERJA


Papan Nama Proyek
Papan nama ini berisi nama pemilik proyek, nama proyek, nama konsultan, pengawas,
nama kontraktor, nilai kontrak dan waktu pelaksanaan. Papan nama ini berfungsi
memberi informasi secara tertulis kepada masyarakat sekitar bahwa tempat
tersebut akan dibangun sebuah bangunan. Papan nama ditempatkan di depan
lokasi proyek menghadap jalan utama agar dapat terlihat dan terbaca dengan
jelas dari luar lokasi proyek.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
Multipleks dipotong sesuai ukuran.
Pasang kayu vertikal di belakang multiplesk dan dipaku.
Cat dasar multipleks dengan warna putih dan dengan tulisan cat warna hitam.
Setelah tulisan jadi, tegakkan papan nama dengan menancapkan pada tanah.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 17

PEMBUATAN
Logo BANGUNAN GARASI/POOL KENDARAAN DALKARHUTLA
Logo
UNIT : ………………………………… Unit

Kegiatan : ……………………… Perencana : ……………


Kode Rekening : ……………………………… Pengawas: ……………
Rincian Kegiatan: ………………………………
Th. Anggaran: ………………………………
Volume:……………………………… Spesifikasi Umum Proyek : …………………
Biaya: ………………………………
No. SPK : ……………………………..

Pelaksana
PT / CV: ………………………………
No. TDR: ……………………………… Mulai: ………………
Kualifikasi: ……………………………… Selesai: ………………
Alamat: ………………………………

Contoh papan nama kerja

 PEKERJAAN TANAH / PONDASI


1. GALIAN TANAH PONDASI
Galian tanah pondasi
Untuk pengukuran diperlukan pasak, benang, meteran, theodolit, waterpass, selang air,
paku, kapur atau cat. Untuk penggalian manual siapkan cangkul, gancu/belencong, linggis,
sekop, tali tambang, dan ember, pengki, atau gerobak. Siapkan tangga, jika penggalian >1
meter; dan pompa air untuk mengantisipasi sumber air atau air hujan menggenangi lubang.

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan galian adalah :


 Siapkan alat-alat yang diperlukan
 Menggali tanah dengan ukuran
lebar sama dengan lebar pondasi
bagian bawah dengan kedalaman
yang disyaratkan.
 Menggali sisi-sisi miringnya,
sehingga diperoleh sudut
kemiringan yang tepat.
 Buang tanah sisa galian ke tempat
yang telah ditentukan
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 18

 Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

Rencana Galian Pondasi

Berikut tahap-tahap pekerjaan galian.


• Lakukan pengukuran dan pemasangan bowplank. Tahap ini bisa dilakukan surveyor atau
juru ukur. Dengan acuan bowplank ukur dan tandai bagian lahan yang hendak digali. Tanda
bisa berupa pasak dan benang; atau gunakan garis berwarna (kapur atau cat).
• Sebelum penggalian dimulai, cek lagi hasil pengukuran dan posisi penanda. Pastikan
semua telah sesuai dengan
gambar kerja.

• Lakukan penggalian sesuai


tanda. Sebaiknya ada pembagian
kerja, yaitu ada tukang gali dan
ada juga tukang/kenek yang
bertugas mengangkat tanah
galian.
• Teknik pemotongan tanah
(tegak atau miring) disesuaikan
kondisi tanah dan gambar kerja
 Angkat tanah galian dengan
ember/pengki, bisa juga dibantu
tali tambang. Jika tanah galian
cocok untuk urugan sebaiknya
jangan dibuang, tetapi pastikan
tidak ditumpuk terlalu dekat dengan lubang galian, karena berpotensi longsor dan menimpa
penggali.
• Hentikan penggalian pada periode tertentu untuk memeriksa kedalaman dan lebar galian.
Gali sesuai kedalaman yang direncanakan, kecuali posisi tanah keras jauh lebih dalam. 
• Buanglah material yang berpotensi menimbulkan rayap, seperti sampah organik (daun,
kayu, sisa akar pohon); sampah plastik, tanah lempung, dan sebagainya. Jangan sampai
material tersebut terikut lagi dalam pengurugan.
• Tahap akhir adalah memeriksa hasil galian. Pastikan dimensi lubang pondasi telah sesuai
dengan gambar kerja dan lubang galian tidak tergenang air, sehingga siap untuk dilakukan
kerjaan pondasi. 

2. PANCANGAN ULIN 10/10


Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau batu
yang terletak jauh dari permukaan. Tiang pancang adalah bagian dari suatu konstruksi
pondasi yang terbuat dari kayu, beton, baja yang terbentuk langsing yang di pancang hingga
tertanam dalam tanah pada kedalaman tertentu berfungsi untuk menyalurkan beban dari
struktur atas melewati tanah lunak lapisan tanah yang keras.
Tiang pancang kayu terbuat dari batang pohon yang cabang-cabangnya telah di potong
dengan hati-hati biasanya diberi bahan pengawet dan di dorong dengan ujungnya yang kecil
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 19

sebagai bagian yang runcing. Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam
penggunaan tiang pancang sebagai pondasi, tiang pancang kayu akan tahan lama dan tidak
mudah busuk apabila tiang kayu tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah
permukaan air tanah.
Sedangkan pengawetan serta pemakaian obat-obatan pengawet untuk kayu hanya akan
menunda atau memperlambat kerusakan kayu, akan tetapi tetap tidak dapat melindungi
untuk seterusnya,
Tiang pancang kayu sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah-daerah dimana sangat
banyak terdapat hutan kayu.
Keuntungan pemakaian tiang pancang kayu adalah
Tiang pancang relatif ringan sehingga mudah dalam pengangkutan
Kekuatan tariknya besar sehingga pada waktu di angkat untuk pemancangan tidak
menimbulkan kesulitan seperti pada tiang pancang beton precast
Mudah untuk pemotongannya apabila tiang kayu tidak dapat masuk lagi ke dalam tanah
Tiang pancang kayu lebih cocok untuk friction pile dari pada end bearing pile karena
tekanannya relatif kecil
Kerugian pemakaian tiang pancang kayu adalah
Karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah yang terendah agar
dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah itu letaknya sangat dalam, hal ini
akan menambah biaya untuk penggalian
Tiang pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relatif kecil jika dibandingkan
dengan tiang pancang dari beton atau baja, terutama di daerah yang muka air tanahnya
sering naik turun
Pada waktu pemancangan pada tanah yang berbatu (gravel) ujung tiang pancang kayu
dapat berbentuk berupa sapu atau dapat pula ujung tiang tersebut merenyuk, apabila tiang
kayu tersebut kurang lurus maka pada waktu dipancangkan akan menyebabkan
penyimpangan terhadap arah yang telah di tentukan.
Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan jamur yang
menyebabkan kebusukan.

Contoh Kerusakan Tiang Pancang Kayu

Tiang pancang kayu tidak lepas dari lima metode penting yaitu :
 Umum
 Kepala Tiang Pancang
 Sepatu Tiang pancang
 Pemacangan
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 20

 Penyambungan

1. UMUM
Kayu untuk tiang pancang penahan beban (bukan cerucuk) dapat diawetkan atau tidak
diawetkan, dan dapat dipangkas sampai membentuk penampang yang tegak lurus terhadap
panjangnya atau berupa batang pohon lurus sesuai bentuk aslinya. Selanjutnya semua kulit
kayu harus dibuang.
Tiang pancang kayu harus seluruhnya keras (sound) dan bebas dari kerusakan, mata kayu,
bagian yang tidak keras atau akibat serangan serangga.
Tiang pancang kayu yang menggunakan kayu lunak memerlukan pengawetan, yang harus
dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 – 86 dengan menggunakan instalasi peresapan
bertekanan. Bilamana instalasi semacam ini tidak tersedia, maka dilakukan pengawetan
dengan tangki terbuka secara panas dan dingin. Beberapa kayu keras dapat digunakan
tanpa pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan kayu keras
tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.

2. Kepala Tiang Pancang


Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancang harus
diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang pancang sampai
penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya dan memasang
cincin baja atau besi yang kuat atau dengan metode lainnya yang lebih efektif. Setelah
pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya
sampai bagian kayu yang keras dan diberi bahan pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang.
Bilamana tiang pancang kayu lunak membentuk pondasi struktur permanen dan akan
dipotong sampai di bawah permukaan tanah, maka perhatian khusus harus diberikan untuk
memastikan bahwa tiang pancang tersebut telah dipotong pada atau di bawah permukaan
air tanah yang terendah yang diperkirakan.
Bilamana digunakan pur (pile cap) dari beton, kepala tiang
pancang harus tertanam dalam pur dengan ke dalaman yang
cukup sehingga dapat memindahkan gaya. Tebal beton di
sekeliling tiang pancang paling sedikit 15 cm dan harus diberi
baja tulangan untuk mencegah terjadinya keretakan.

3. Sepatu Tiang pancang


Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang cocok
untuk melindungi ujung tiang selama pemancangan, kecuali
bilamana seluruh pemancangan dilakukan pada tanah yang
lunak. Sepatu harus benar-benar konsentris (pusat sepatu
sama dengan pusat tiang pancang) dan dipasang dengan
kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antara sepatu dan kayu
harus cukup untuk menghindari tekanan yang berlebihan
selama pemancangan.

4. Pemacangan
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan
menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan
jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 21

beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama
pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu
dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang
dalam posisi yang relatif pada tempatnya.

5. Penyambungan
Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua batang atau
lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus terhadap
panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh penampang tiang pancang. Pada
tiang pancang yang digergaji, sambungannya
harus diperkuat dengan kayu atau pelat
penyambung baja, atau profil baja seperti profil
kanal atau profil siku yang dilas menjadi satu
membentuk kotak yang dirancang untuk
memberikan kekuatan yang diperlukan. Tiang
pancang bulat harus diperkuat dengan pipa
penyambung. Sambungan di dekat titik-titik
yang mempunyai lendutan maksimum harus
dihindarkan.

Tahan lembek adalah tanah yang secara


visual dapat ditembus dengan ibu jari
minimum sedalam ± 25 mm, atau mempunyai kuat geser ≤ 40 Kpa berdasarkan uji
geser baling lapangan. Tanah lembek dapat terdiri atas tanah lembek anorganik dan
organik.

Proses Pelaksanaan Pancang Kayu Ulin :

 Pekerjaan diawali dengan penggalian untuk mendapatkan elevasi rencana dan


penggalian dengan tenaga kerja.
 Pemancangan cerucuk kayu dapat menggunakan tenaga manusia, alat bantu
pancang sederhana, pemberat dibantu tripot atau pun kepala babi.
 Bila didaerah tergenang lantai kerja dengan muka air cukup tinggi, maka lokasi
pemancangan cerucuk dapat diurug terlebih dahulu dengan material setempat.
Jika menggunakan alat pancang cerucuk harus diberi landasan dari balok atau
papan kayu.
 Pasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang pondasi.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 22

 Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi
tanda dengan menggunakan patok-patok.
 Siapkan sejumlah tiang yang akan dipancang pada ternpat kedudukannya.
 Tegakkan tiang pada posisi kedudukan rencana dengan bantuan tenaga manusia,
 Memasukan cerucuk ditekan sampai masuk tanah sesuai dengan kedalaman
rencana.
 Ujung pondasi cerucuk yang terlihat permukaan dipasang kepala tiang, yang
terbuat dari papan kayu dengan dimensi dan kekuatan yang sama dengan cerucuk
dan disatukan oleh paku.
 Tiang-tiang cerucuk yang terlihat dipermukaan dan telah diberi kepala tiang
kemudian digabungkan menjadi satu kelompok besar dengan bantuan kawat yang
dililitkan.

3. PASANGAN BATU GUNUNG


Pondasi merupakan elemen pokok bangunan yang sangat vital, berfungsi sebagai penyangga
konstruksi bangunan di atasnya. Kekuatan dan kekokohan suatu konstruksi bangunan
gedung sangat tergantung dari konstruksi pondasi.

Konstruksi pondasi suatu bangunan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 


1. Bentuk dan konstruksinya harus menunjukkan suatu konstruksi yang kokoh dan kuat
untuk mendukung beban bangunan di atasnya. 
2. Pondasi harus dibuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah hancur, sehingga
kerusakan pondasi tidak mendahului kerusakan bagian bangunan di atasnya. 
3. Tidak boleh mudah terpengaruh oleh keadaan di luar pondasi, seperti keadaan air tanah
dan lain-lain. 
4. Pondasi harus terletak di atas tanah dasar yang cukup keras sehingga kedudukan pondasi
tidak mudah bergerak (berubah), baik bergerak ke samping, ke bawah (turun) atau
terguling.

Persyaratan batu belah sebagai bahan


konstruksi pondasi adalah batu tersebut
mempunyai permukaan yang kasar,
berukuran ± 25 cm, bersih dari segala
kotoran. Batu belah yang permukaannya
halus kurang baik dipakai sebagai bahan
pondasi, sehingga harus dipecah terlebih
dahulu agar didapatkatkan permukaan
yang kasar. Demikian juga dengan batu
belah yang berpori sebaiknya tidak digunakan untuk bahan konstruksi pondasi. Permukaan
batu yang kasar akan membuat ikatan yang kokoh.
 
Pada umumnya tampang lintang dari badan pondasi batu belah berbentuk trapesium dengan
lebar sisi bagian atas paling sedikit 25 cm, sehingga didapatkan susunan batu yang kokoh.
Sebelum dipasang, batu belah harus disiram air terlebih dahulu. Bila tanah dasar pondasi
banyak mengandung air, maka sebelum pondasi dipasang harus disusun terlebih dahulu
pasangan batu kosong yang diisi pasir pada rongga-rongganya.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 23

Gambar Batu Kali Sebagai Bahan


Konstruksi Pondasi Batu Belah
 

Bentuk konstruksi pondasi belah antara lain adalah seperti gambar berikut.

Bila kondisi lapisan tanah banyak mengandung air, maka sebelum badan pondasi dipasang
terlebih dahulu disusun pasangan batu kosong yang diisi pasir pada rongga-rongganya.
Susunan batu kosong tersebut dinamakan aanstamping, yang berfungsi sebagai drainase
untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan pondasi.

Gambar Susunan Pasangan Batu Kosong


(aanstampang)

Cara pelaksanaan :
1. pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada
setiap ujung lajur pondasi.
2.    Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil. Pasang profil benar-benar
tegak lurus dan bidang atas profil datar.
3.    Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan
bidang atas profil sesuai peil pondasi.
4.    Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar
lebih kuat. 
5.    Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil,
sehingga menjadi kuat dan kokoh.
6.    Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat,demikian juga peilnya.
·      Pemasangan Batu Kali :
1.      Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan. Pasang benang pada sisi luar profil
untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir.
2.      Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 24

3.      Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi
25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu
kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
4.      Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar
pasangan tersebut rata.
·      Syarat Pasangan Batu Kali :   
1.      Pondasi bangunan yang digunakan adalah
pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi
persyaratan teknis atau sesuai keadaan
dilapangan. Pasangan pondasi adalah dari batu
kali , ukuran pondasi sesuai dengan gambar
rencana pondasi atau pondasi batu belah dengan
perekat 1pc : 3 kp : 10 ps dan kemudian diplester
kasar , bagian bawah pondasi dipasang batu
kosong (anstamping) tebal 20 cm dengan sela-
selanya diisi pasir urug, diriram air sampi Penuh
dan ditumbuk hingga padat dan rata.
2.      Celah-celah yang besar antar batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
Pasangan pondasi batu kali tidak salin bersentuh an dan selau ada perekat diantaranya
hingga  rapat.
3.      Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker nesi untuk kolom , kedalaman
anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 75 cm.

4. URUGAN TANAH DALAM BANGUNAN


Tanah Urug digunakan sebagai pemadat lantai agar kekokohan bangunan setelah
pemasangan pondasi bisa merata dan member kemudahan dalam menjalankan konstruksi
pada desain berikutnya.
Penimbunan tanah urugan diambil dari daerah sekitar lokasi pekerjaan atau mengambil
daerah tanah urug pilihan lainnya.
Penimbunan di gunakan dengan metode langsung ditumpahkan oleh dumpt truck ataupun
dengan menggunakan gerobak dorong dan diratakan dengan tenaga manual, setelah
penimbunan merata pada lokasi daerah yang dipadatkan yang ditimbun pada lokasi
bangunan, maka menggunakan alat stamper agar lebih mudah dalam meratakan pemadatan
dan tidak menunggu harus padat dengan kondisi alam melalui air hujan atau mesti
menunggu beberapa hari. Menggunakan alat stamper lebih mudah dan praktis serta hasil
kepadatan dapat terlihat segera antara daerah yang padat ataupun daerah yang masih
kurang urugan tanahnya. Pemadatan dapat terkontrol menggunakan alat stamper 1 atau 2
hari sudah dapat terpenuhi kepadatan lantai bangunan.

5. URUGAN PASIR BAWAH LANTAI


Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan urugan pasir adalah :
 Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan
kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
 Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 25

 Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug
seperti yang direncanakan.

Pekerjaan Urugan Pasir


Urugan Pasir Pondasi & Lantai
 Alat yang digunakan :
 Stamper (bila diperlukan)
 Alat bantu lainnya
 Bahan yang dibutuhkan:
 Pasir urug
 Batu Kosong
 Pasir pasang/Urug
 Air
 Bahan bantu lainnya
 Tenaga kerja yang diperlukan :
 Pekerja
 Tukang batu
 Kepala tukang
 Mandor
 Pelaksanaan pekerjaan :
 Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian
dipadatkan dengan menggunakan alat stamper bila diperlukan. Setelah tanah
digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya pasanglah batu secara berurutan
sesuai besar yang dibutukan untuk pondasi dan rabat untuk lantai.
 Siram air secukupnya agar menyatu dengan urugan pasir yang ada dibawahnya.
 Isi spesi batu dengan campuran sampai rata dan siap untuk dipasang batu untuk
selanjutnya.

 PEKERJAAN STRUKTUR & BETON


Sebelum pelaksanaan konstruksi beton pada bangunan, maka terlebih dahulu dilakukan
pekerjaan bekisting dan pembesian.

1. KOLOM BETON 25/25 & 13/13


Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan kolom beton
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 26

1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula
untuk pekerjaan kolom beton.
2. Menyiapkan sepatu kolom yang ditarik garis lurusnya dari sloof. Fungsinya agar
bekisting tepat berada pada titik koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan.
Sepatu kolom biasanya menggunakan besi stek yang dibor pada lantai. 
3. Melakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
4. Memasang bekisting kolom. Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga
besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak
berubah selama proses pengecoran.
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang
digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci balok tersebut harus
menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri  dari kayu dan besi atau bisa membeli
barang jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir
10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm.  
6. Memasang pipa support Untuk menjaga vertikaliti dari kolom terhadap sloof dan
balok.Untuk mendapatkan kolom struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring
ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai
sangat penting. 

Pekerjaan Pembongakaran Bekisting Kolom

Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan mendapatkan
persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 27

yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu dengan menggunakan alat
concreate vibrator.

Kebutuhan bahan, alat dan tenaga


Bahan:
 Beton K-XXX
 Baja Tulangan Beton Ø 8 / D10
 Kawat Beton
 Bekisting
 Minyak Bekisting
 Paku 
 Peralatan:
 Bor sekrup
 Palu
 Gegep Besi
 Bar Cutter
 Bar Bender
 Theodolit
 Concreate Vibrator
 Waterpass
 Alat bantu pertukangan
Tenaga :
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

Pada pekerjaan kolom hal yang pertama dilakukan ialah menentukan titik kolom,
setelah itu tentukan stek tulangan kolom. Setelah besi di pabrikasi angkut tulangan kolom
tersebut ke area titik kolom dan pasang tulangan kolom, kemudian pasang sepatu kolom
setelah tulangan kolom selasai dipasang, pemasangan bekisting dilakukan dengan
menopang setiap begisting dengan menggunakan kayu kaso, kemudian cek ketegakan
kolom apabila kolom tersebut telah lurus kolom siap di cor dan setelah 7 jam, bekisting
kolom boleh dibongkar.
Pembesian
 Lingkup Pekerjaan
 Pembuatan daftar potong dan bengkok besi.
 Pemotongan besi
 Pembengkokan besi
 Instal besi
 Bahan yang Digunakan
 Besi ulir
 Besi polos
 Kawat beton
 Alat yang Digunakan
 Bar Cutter
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 28

 Bar Bending
 Cutting Saw
 Alat angkut (bila diperlukan)
 Alat Bantu
 Kebutuhan Tenaga Kerja
 Pekerja
 Tukang besi
 Kepala Tukang
 Mandor
 Operator Mobile Crane
 Prosedur Pelaksanaan
 Pembuatan daftar dan potong bengkok besi.
 Pemotongan besi tulangan dengan menggunakan alat bar cutter.
 Pembuatan kaitan dengan menggunakan bar bending
 Marking posisi tulangan dan posisi beton kolom
 Pasang tulangan kolom sesuai jumlah dan diameter tulangan, sesuai gambar kerja

 Pengangkatan ke lantai atas dengan menggunakan mobile crane.


 Pasang sengkang / begel, sesuai jarak dan jumlah yang sudah ditentukan dan ikat
kuat-kuat untuk menjaga tulangan bergeser
 Pasang beton deking (selimut beton), pada 4 sisinya dengan jarak maximum 2 m'

 Periksa jika ada pekerjaan terkait (sparing, block out, conduit, dll) jika ada
Bekisting
 Lingkup Pekerjaan
 Fabrikasi bekisting
 Pemasangan bekisting
 Pembongkaran bekisting dan perancah
 Mesin gurinda pemotong
 Mesin bor
 Tang ripet
 Alat Angkut (bila diperlukan)
 Alat bantu
 Bahan Yang Digunakan
 Kayu Bekesting
 Paku biasa 2" - 5"
 Minyak bekesting
 Sekrup
 Balok kayu kelas II
 Multipleks
 Dolken Kayu
 Kebutuhan Tenaga Kerja
 Operator Mobile Crane
 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 29

 Mandor
 Prosedur Pelaksanaan
 Tentukan As dan elevasi yang ditentukan dalam gambar kerja
 Buat panel bekisting dari bahan multipleks dan balok kayu. Dimensi panel sesuai
dengan gambar kerja.
 Membuat dan memotong suri-suri dan pelari dari balok kayu sesuai gambar kerja.
 Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel sebelum panel terpasang.
 Memasang perancah pada jalur as
 Panel-panel bekisting kolom sesuai dimensi kolom, dengan jarak rangka yang
kuat, untuk menahan tekanan beton maksimum
 Pasang panel bekisting Kolom, sesuai dimensi kolom dengan vertikal selimut
beton
 Pasang klem bekisting kolom sesuai gambar kerja
 Pasang support dengan kuat, agar posisi kolom tetap tegak / vertikal
 Chek / periksa dengan unting-unting pada ke empat sisi kolom, maksimum
penyimpangan 5mm
 Bersihkan kotoran / sampah, sisa pemasangan bekisting dari lokasi pengerjaan
kolom.
 Pasang tanda stop cor pada ketinggian yang ditentukan maximum 2 cm dari dasar
balok
 Bekisting kolom harus tetap tegak sampai dengan pengecoran beton selesai
 Lanjutkan item pekerjaan berikutnya (pengecoran).
 Pembongkaran bekisting dilakukan sesuai dengan umur konstruksi atas
persetujuan dari Direksi dengan menggunakan peralatan tangan, untuk
menghindari adanya cacat pada hasil pengecoran dan pada bahan pendukung
bekisting lainnya.
Pengecoran
 Lingkup Pekerjaan
 Pengecoran kolom
 Perawatan beton
 Bahan Yang Digunakan
 Beton Car Mix
 Plastik bening atau curing compound
 Alat Yang Digunakan
 Mobile Crane
 Bucket Cor
 Concrete Vibrator
 Car Mix
 Selang Tremi diameter 6 inchi
 Kebutuhan Tenaga Kerja
 Pekerja
 Tukang batu
 Mandor
 Operator Crane
 Operator Mixer
 Prosedur Pelaksanaan
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 30

 Pembersihan lokasi pembersihan.


 Marking elevasi top cor kolom.
 Penyiraman Sika Bond untuk sambungan beton kolom.
 Pengecoran dengan menggunakan bucket cor lengkap dengan selang tremi.
 Pemadatan beton dengan menggunakan concrete vibrator.
 Perawatan beton dengan cara membungkus kolom dengan plastic atau dengan
melapisi bahan curing compound.

2. SLOOF BETON 25/40


Setelah pondasi batu kali selesai dan kolom cakar ayam telah dicor, selanjutnya buatlah
anyaman sloof langsung diatas pondasi. Mengapa, sebab besi sloof harus masuk kepada
tiang kolom sehingga membentuk ayaman. Besi yang biasa digunakan untuk sloof biasanya
berukuran 8 mm ke atas. Semakin besar, semakin kuat.

Pondasi batu kali tempat menyimpan sloof

Setelah anyaman sloof berhasil dibuat, buatlah


papan bekisting untuk sloof. Cara pembuatannya
adalah ambil dua buah papan bekisting dan satukan
dengan kayu kaso. Jarak lebar antara papan
bekisting  adalah sebesar bata yang akan digunakan.
Bahkan para tukang biasanya langsung mengambil bata saat pemakuan papan beskisting.
Jika papan bekisting telah dibuat, simpanlah papan bekisting diatas pondasi batu kali. Posisi
besi sloof harus ditengah papan bekisting, sehingga coran bisa
menutupi besi sloof.Pergunakan juga papan kaso untuk
menyetel posisi papan bekisting sloof dan gunakan pula kertas
bekas pembungkus semen untuk menutup celah sehingga coran
sloof tidak keluar
Setelah papan bekisting dipasang, selanjutnya adalah membuat
coran. Takarannya adalah 1 : 2 : 3 . Satu untuk semen, dua
untuk split dan 3 untuk pasir. Pergunakan air secukupnya. Di
lapangan takaran air biasanya cukup encer, dengan maksud
beton yang encer akan bisa mengisi ruang-ruang sloof sehingga
hasilnya akan lebih mulus.
Saat coran masuk kepada papan beksiting sloof pergunakan
palu dari kayu untuk diketuk-ketuk. Pergunakan pula besi untuk
ditusuk-tusuk gunanya agar coran memasuki setiap ruang dari
sloof.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 31

Diamkan selama satu sampai 3 hari dan papan bekisting sloof bisa dibuka dan hasilnya bisa
anda lihat sendiri. 

Melakukan Perakitan besi, Pengurukan Pasir, Pembuatan Lantai Kerja (LC), Pemasangan
Bekisting dan Pengecoran Beton

b. Persiapan Pekerjaan

1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,


personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
3. Ruang Lingkup Pekerjaan adalah : 
4. Pekerjaan pabrikasi Besi 
5. Pekerjaan Urug Pasir
6. Pekerjaan Hamparan Lantai Kerja 
7. Pekerjaan bekesting 
8. Pekerjaan Instalasi besi Tulangan 
9. Cor Beton

Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan sloof beton.

1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula
untuk pekerjaan sloof beton.
2. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik
koordinatnya s esuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya
menggunakan besi stek yang dibor pada lantai. 
3. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
4. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton
decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk
menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang
digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci sloof tersebut
harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli jadi. Jika ingin
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 32

membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat
besi tebal 3-5 mm. Jarak sloof sangat tergantung dari jarak pasangan kolom.
Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk sloof 2 dengan jarak dibagi
rata. Namun jika jarak kolom lebih dari 4 m maka menyesuaikan dengan prinsip
semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek karena bebannya lebih besar di
bawah. 
6. Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom.Untuk
mendapatkan sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring
ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai
sangat penting. 
7. Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton
sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus
dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.

3. RING BALK / BALOK UTAMA BETON


20/35
Ring Balk adalah bagian dari struktur bangunan
seperti balok yang terletak di atas dinding bata.
Berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga
untuk meratakan beban dari struktur yang berada
diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-
kuda.

Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof,


idealnya 3 meter. Dimensi ring balk yang biasa
digunakan adalah lebar 15 cm dan tinggi 15 cm
dengan tulangan pokok (besi beton) 4d - 8mm dan begel d 6 – 15 cm.

Pekerjaan Sloof, Balok dan Ringbalk


Besi beton
 Lingkup Pekerjaan
 Pembuatan daftar potong dan bengkok besi.
 Pemotongan besi
 Pembengkokan besi
 Instal besi
 Bahan Yang Digunakan
 Besi beton Ulir/Polos
 Kawat beton
 Alat Yang Digunakan
 Bar Cutter
 Bar Bending
 Cutting Saw
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 33

 Alat angkut service crane.


 Alat Bantu
 Kebutuhan Tenaga Kerja
 Tukang besi
 Pekerja
 Kepala Tukang besi
 Kepala
 Operator Service Crane
 Prosedur Pelaksanaan
 Pembuatan daftar dan potong bengkok besi.
 Pemotongan besi tulangan dengan menggunakan alat bar cutter.
 Pembuatan kaitan dengan menggunakan bar bending
 Pengangkatan ke lantai atas dengan menggunakan service crane.
 Pemasangan Beton Decking
 Pemasangan besi balokan
Bekesting
 Lingkup Pekerjaan
 Fabrikasi bekisting
 Pemasangan bekisting
 Pembongkaran bekisting dan perancah
 Bahan Yang Digunakan
 Kayu / Papan lokal
 Minyak Bekisting
 Multiplex t= 9 mm
 Paku 2’-7’
 Balok Kayu Klas III
 Dolken Kayu dia. 8-10/400cm
 Bahan bantu lainnya
 Alat Yang Digunakan
 Gergaji mesin
 Mesin serut
 Alat Angkut (Service Crane)
 Alat Bantu
 Kebutuhan Tenaga Kerja
 Pekerja
 Tukang kayu
 Kepala Tukang kayu
 Mandor
 Operator
 Prosedur Pelaksanaan
 Pabrikasi Bekisting balok meliputi bodemen dan dinding balok menggunakan
bahan balok kayu kelas III dan multipleks t.9 mm. dimana permukaan sisi dalam
diberi minyak bekisting..
 Marking elevasi pinjaman pada kolom untuk menentukan elevasi pantat balok.
 Pemasangan bekisting kepala kolom.
 Pemasangan perancah dibagian jalur balokan.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 34

 Pemasangan bodement (pantat balokan).


 Pemasangan dinding bekisting balok dilakukan setelah besi terpasang.
 Perkuatan dinding balokan dengan menggunakan siku pengku.

1 3

5
4

Ilustrasi Pekerjaan Bekisting Balok

ilustrasi Bekisting Balok

Pengecoran
 Lingkup Pekerjaan
 Pengecoran kolom
 Perawatan beton
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 35

 Bahan yang Digunakan


 Beton K-225
 Alat yang Digunakan
 Concrete mixer
 Car Mix
 Concrete Vibrator
 Kebutuhan Tenaga Kerja
 Pekerja
 Tukang batu
 Kepala Tukang Batu
 Mandor
 Operator
 Prosedur Pelaksanaan
 Pembersihan lokasi pembersihan dengan menggunakan compressor.
 Penyiraman Sika Bond untuk sambungan beton kolom.
 Pengecoran dilakukan bersamaan dengan pengecoran plat lantai.
 Pengecoran dengan menggunakan concrete pump.
 Pemadatan beton dengan menggunakan concrete vibrator.
Perawatan beton dengan cara menyiram air atau melindungi dengan karung goni.

4. RING BALK/BALOK LATEI 15/20


Ring balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding
bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari
struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda.

Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter, dimensi ring balk
yang biasa digunakan adalah lebar 15 cm tinggi
15 cm dengan tulangan pokok (besi beton) 4 d 8
mm
dan begel d 6 – 15 cm

Balok latei adalah balok beton ukuran 12/15 (stlh diplester jadi 15/15) ataupun 12/20 dg
tulangan 4D12 dg beton campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. Utk bangunan lama, bukan
dipakai balok latei (krn dulu tdk mudah mencari semen dan tulangan) tapi memakai
pasangan rolag, yaitu batu bata yg dipasang berdiri. Meski demikian banyak yg salah dlm
mengerjakan pas rolakan ini.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 36

Balok latei ataupun rolakan ini dipasang di atas gawangan pintu, jendela, void di dinding;
dan berfungsi untuk memikul beban tembok di atas gawangan pintu jendela agar tidak
menekan gawangan. Jika tanpa balok latei/rolak, maka lama2 gawangan pintu menjadi
melendut dan pintu menjadi susah utk dibuka. Bisa juga tembok2 di atas pintu/jendela akan
menjadi retak2.
Panjang balok latei/rolak ini adalah selebar pintu/jendela ditambah 30 cm masing2 kiri dan
kanan.
Jika memakai rolakan, maka harus dikerjakan dengan benar agar pasangan rolak dapat
berfungsi maksimal → lihat gambar 2). Kunci kekuatan pas angan rolak adalah di cor-coran
beton di bagian tengah (kalau dulu cor2an semen pasir/ataupun batu utuh yang dibentuk)
yang disebut batu kunci. Jadi bata dipasang berdiri dg membentuk lengkungan dan
seandainya as bata ditarik grs lurus maka akan bertemu pd satu titik. Pasangan rolak yang
betul bahkan dapat dipakai untuk struktur jembatan kuno.
Gambar 3 adl cara memasang rolakan yg tdk betul (as bata tdk bertemu pd satu titik) dan
tdk berfungsi sama sekali sbg rolakan krn efek lengkungan tdk bekerja sama sekali.
Gambar 4 adl cara memasang rolakan yg setengah betul (as bata tdk bertemu pd satu titik)
dan hanya berfungsi sebagian dimana efek lengkungan bekerja tdk maksimal.
Gawangan pintu/jendela pada kiri dan kanannya hrs diberi angkur masing2 dua dan dicor.
Fungsinya adl utk menanam gawangan ke tembok. Jika angkur hanya satu, kekuatannya
akan tdk maksimal, dimana pintu masih memungkinkan utk berputar dan tembok akan
retak2. Pada ujung bawah gawangan harus diberi beton dook dengan angkur di dalamnya.
Fungsinya selain untuk kekuatan juga untuk menahan agar air tanah tidak masuk/meresap
ke dalam kayu gawangan sehingga lama lama kayu bisa menjadi lapuk. Selain itu juga
berfungsi untuk memutus jalur rayap yang diam di dalam tanah.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 37

5. COR RABAT DIBAWAH KERAMIK


Bahan-bahan utama yang membentuk rabat beton terdiri atas empat material pokok. Di
antaranya yaitu semen, pasir, kerikil, dan air. Di dalam adukan tersebut, semen berfungsi sebagai
bahan perekat, pasir sebagai bahan pengisi, kerikil sebagai bahan penguat, serta air sebagai
bahan pencampur. Mutu beton dalam pembangunan rabat beton tidak perlu dibuat terlalu tinggi,
melainkan cukup menggunakan beton K125. Hal ini tidak terlepas dari peranan rabat beton yang
notabene hanya sebatas landasan.
Rabat beton dapat dibangun persis di atas permukaan tanah di dalam galian tanah. Nantinya di
atas rabat beton ini bisa diisi dengan lapisan pasir urug, pondasi, dan sloof beton bertulang.
Adapun pekerjaan pembesian tulangan beton untuk pondasi dan sloof baru boleh dilakukan
setelah kondisi rabat beton benar-benar kering dan mengeras dengan sempurna. Sehingga para
pekerja dapat menyelesaikan pekerjaan pembesian dengan lebih mudah karena tidak terganggu
oleh tanah yang becek atau lumpur.

Fungsi Rabat beton yang pertama dapat diaplikasikan pada lapisan bawah lantai atau antara urug


pasir dan pekerjaan lantai, dengan ketebalan 7cm serta campuran
layaknya pekerjaan beton bertulang. Rabat beton untuk pekerjaan dibawah lantai ada 2 (dua)
macam; rabat beton tanpa tulangan dan rabat beton dengan besi tulangan. Rabat beton lantai
bertujuan untuk meratakan permukaan yang akan digunakan untuk lantai disampaing itu rabat
beton digunakan sebagai pelapis bawah lantai agar permukaan lantai tidak terjadi penurunan,
retakan maupun kejadian amblasnya lantai karena beban kegiatan diatasnya. Biasanya rabat
beton yang ini menggunakan campuran minimal 1:pc 2:ps 3:kr atau kekuatan beton setara K175
bahkan rabat beton untuk lapisan bawah lantai pada gudang ataupun pabrik menggunakan
kekuatan beton K200, K225 bahkan lebih. Lapisan besi tulangan dapat juga menggunakan besi
wiremesh.
Fungsi rabat beton yang kedua juga disebut lean concrete dengan campuran beton mutu rendah
bila digunakan untuk lantai kerja pada lapisan
bawah pekerjaan antara urug pasir dan
pekerjaan pondasi maupun pekerjaan beton
bertulang. Lapisan lantai kerja cukup dengan
ketebalan 5cm dan campuran 1:pc 3:ps 5:kr atau
kekuatan beton serta K125.
Kegunaan dan fungsi rabat beton adalah :
 Meratakan permukaan tanah.
 Menyalurkan dan meratakan beban
bidang lantai.
 Menstabilakan muka tanah.
 Menghindari permukaan tanah becek.
 Menghindari rembesan air.
 Mencegah kelembaban.
 Sebagai bekisting sisi bawah pekerjaan beton bertulang.
 Sebagai lapisan penguat bawah bidang lantai.
 Menghindari terjadinya lantai amblas.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 38

 Mencegah bintang dan serangga naik ke permukaan lantai.


Mengingat kegunaan dan fungsi rabat beton tersebut maka menyarankan minimal bangunan
anda pada lapisan bawah lantai menggunakan lapisan rabat beton. Jika bangunan tempat tinggal
anda menggunakan rabat beton, misalkan; tidak akan terjadinya lantai garasi kendaraan amblas
atau keramik anda retak maupun pecah dan jika bangunan anda untuk fungsi kegiatan gudang,
benkel dan mesin maka akan terhindar terjadinya lantai amblas akibat lalu lalang kendaraan keluar
masuk. Disamping itu minimal dapat mencegah semut dan rayap dalam tanah naik ke permukaan
lantai serta lantai juga tidak menjadi lembab. Konon lagi jika area bangunan bekas tanah sawah
maupun rawa.
sebelum mengaplikasikan lapisan rabat beton sebaiknya lapisan tanah urag dipadatkan terlebih
dahulu kemudian lapisi diatasnya dengan pasir urug 3cm sampai dengan 5cm lalu lapisi
permukaan atasnya dengan rabat beton.

 PEKERJAAN PASANGAN
1. PASANGAN BATU BATA 1 : 4
Batu Bata
Batu bata adalah material yang mungkin paling lama dikenal dan hingga saat ini paling
jamak dipergunakan sebagai bahan pengisi dinding. Sebelum ditemukannya sistem struktur
rangka, yang mengandalkan kekuatan balok dan kolom sebagai penopang kekuatan struktur,
batu bata dipergunakan sebagai bahan pembuat struktur dinding pendukung (tanpa kolom
dan balok). Karena kekuatan sistem struktur dinding pendukung bertumpu pada penampang
dinding, untuk mendapatkan lebar dinding yang cukup, maka batu bata disusun secara
melintang dengan panjang batu bata pada lebar dinding. Itulah yang disebut dengan dinding
satu bata. Sedangkan teknik penyusunan batu bata yang kita kenal saat ini disebut dengan
dinding setengah bata. Hal tersebut dimungkinkan karena batu bata pada saat ini hanya
sebagai material pengisi dinding.
Untuk memperoleh permukaan yang halus dan kekuatan dinding yang lebih baik, pasangan
batu bata dilapisi dengan plester dan aci di kedua sisinya. Plester dan aci juga berfungsi
untuk menahan rembesan air dari luar.

Dinding batu bata mempunyai kelebihan sebagai berikut :

 Memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap kekakuan struktur


 Merupakan insulasi yang baik terhadap panas dan suara.
 Mudah dalam pengaplikasian berbagai macam finishing, seperti cat dan wallpaper
 Mudah dalam penempelan furniture dan aksesoris.

Tetapi dinding batu bata juga mempunyai beberapa kelemahan

 Bahan bata yang mempunyai ukuran tidak presisi


 Waktu pengerjaan yang lama
 Stok material di pasaran tergantung musim, karena sebagian besar masih diproduksi
secara tradisional.

Kualitas dan kekuatan dinding pasangan batu bata tergantung pada beberapa aspek :
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 39

Kekuatan batu bata sebagai material penyusun. Kita mengenal berbagai jenis batu bata di
pasaran. Mulai dari yang berukuran kecil hingga besar, mulai dari yang mempunyai
permukaan yang halus hingga kasar. Pilihlah batu bata yang cukup kuat (tidak mudah patah)
dan mempunyai tingkat kekasaran permukaan yang sedang. Permukaan yang terlalu halus
akan mempengaruhi daya rekat antara batu bata dan adukan. Di pasaran memang tersedia
batu bata dengan permukaan yang sangat halus yang diperuntukkan bagi dinding batu bata
ekspose.

Teknik penyusunan bata.


 Susunlah bata secara selang-seling untuk mendapatkan kekuatan yang optimal.
sebaiknya jangan gunakan batu bata yang telah patah, kecuali patahan setengah
yang memang diperlukan untuk bagian tepi. Dalam sekali pemasangan, batu bata
maksimal bisa dipasang hingga ketinggian 1m. Setelah itu pemasangan harus
dilakukan di bagian dinding yang lain untuk memberikan kesempatan bagi pasangan
untuk mengering.
 Gunakan jidar/ blebes (acuan) dengan bahan aluminium untuk mendapatkan
pemasangan bata yang lebih presisi. Pemakaian jidar/ blebes dengan kayu
sebaiknya dihindari karena tidak terjamin kelurusannya. Teknik pemasangan
bata sangat mempengaruhi tebal tipisnya plesteran. apabila pemasangan bata
presisi, maka plesteran akan bisa lebih tipis, yang berarti lebih menghemat bahan,
juga sebaliknya. Jidar/ blebes harus di lot dengan timbangan/bandul karena menjadi
acuan secara vertikal. Untuk mendapatkan acuan horizontal dipergunakan benang
yang diikatkan di antara 2 jidar/ blebes vertikal. Acuan benang biasanya diperoleh
dengan selang yang berisi air untuk memperoleh posisi vertikal yang sama dengan
hukum fisika bejana berhubungan. Jangan lupa, bekalilah tukang dengan water pas
untuk mengukur kedataran batu bata yang dipasang. Memang pasangan batu bata
tidak akan kelihatan setelah dinding diplester dan diaci, tetapi pemasangan yang lebih
baik tentu akan bisa memberikan kekuatan dinding yang lebih baik. Jidar/ blebes ini
berguna untuk menjaga pasangan bata tetap vertikal dan tidak doyong kedepan atau
ke belakang, sedangkan waterpas dan selang air berfungsi agar pasangan bata
horisontal dan tidak miring. Tukang yang baik meggunakan jidar dan waterpass,
sedangkan yang buruk tidak mau menggunakan keduanya dan hanya bergantung
pada selangan air saja.
 Pergunakanlah material dengan bijak dan hemat, jika ada adonan penyambung bata
yang jatuh, diambil dikumpulkan untuk digunakan kembali. Gunakan patahan bata
untuk sambungan las lasan tembok. Jangan pernah membiarkan tukang memotong
bata yang baru untuk las lasan tetapi suruhlah laden/ tenaga mengambil bata yang
patah untuk las lasan. Selesai hari pastikan lokasi bersih sehingga keesokan harinya
enak untuk bekerja kembali.
 Kekuatan material pasangan. Material untuk pasangan bata menggunakan
campuran semen dan pasir yang telah diayak. Gunakan campuran semen : pasir
sebesar 1:3 untuk trasraam dan campuran 1:4 atau 1:5 untuk dinding biasa. Dinding
trasraam terdapat di kamar mandi, dan bagian bawah dari seluruh dinding dengan
jarak 50cm dari sloof. Karena memiliki semen lebih banyak, campuran trasraam ini
lebih kedap air daripada adukan pasangan dinding biasa. Fungsinya untuk mencegah
rembesan air dari dalam tanah masuk ke dalam dinding. Gunakan semen yang
berkualitas baik serta pasir yang bersih. Ada cara mudah
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 40

 untuk mengetahui kualitas pasir. Celupkan saja segenggam pasir ke dalam air.
Semakin keruh air yang diperoleh, berarti kualitas pasir semakin jelek karena
bercampur lumpur dan tanah.

Pekerjaan Dinding Bata :


 Alat-alat yang digunakan:
 Peralatan bantu (Sekop, lori-lori dll)
 Bahan-bahan yang digunakan:
 Batu bata
 Semen
 Pasir aduk
 Air
 Bahan bantu lainnya
 Kebutuhan Tenaga Kerja
 Pekerja
 Tukang
 Kepala Tukang
 Mandor
 Material pokok pada pekerjaan pasangan menggunakan bahan sesuai dengan
spesifikasi teknis yaitu bata merah, dengan mortar/spesi semen dan pasir sesuai
dengan spesifikasi atau semen instan.
 Yang termasuk lingkup kerja pada pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan,
pengadaan tenaga kerja, dan pengadaan alat untuk pekerjaan pemasangan dinding
bata 1Pc : 4Ps. untuk tembok dan 1 : 4 untuk rooster. Keterkaitan dengan
Pekerjaan Lain. Pekerjaan lain yang berhubungan langsung dengan pekerjaan
pasangan dinding dan plesteran antara lain :
 Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
 Pekerjaan langit-langit.
 Pekerjaan lantai.
 Pekerjaan kusen pintu jendela.
 Pekerjaan pelapis dinding & pengecatan.

Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Dinding

Pekerjaan Persiapan

 Beberapa pekerjaan persiapan yang dilakukan yaitu :


 Pembuatan dan pengajuan shop drawing untuk mendapat persetujuan dari
direksi.
 Mempersiapkan material, alat dan tenaga kerja sesuai dengan persetujuan direksi.
 Memeriksa pekerjaan lain yang harus sudah selesai sebelum pekerjaan pasangan
dimulai.
 Membersihkan puing-puing dan steiger/perancah struktur yang akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 41

Ilustrasi Pasangan Batu Bata

Pelaksanaan Pekerjaan

1. Untuk memulai pekerjaan dan untuk mengontrol kelurusan sesuai dengan shop drawing
dilakukan pengukuran dan penandaan/marking untuk jalur pemasangan bata.
2. Mempersiapkan titik - titik pemasangan kolom praktis dengan memperhitungkan luasan
permukaan pemasangan dinding (untuk pemasangan dinding dengan luas > 12 m 2 harus
dipasang kolom praktis). Kolom praktis dipasang setiap jarak 3 m atau juga dengan
memperhitungkan adanya pertemuan-pertemuan dinding dan posisi-posisi kusen pintu
dan jendela.
3. Pemasangan opening beton dengan besi tulangan untuk dudukan kusen (apabila pada
lokasi pekerjaan direncanakan ada pemasangan kusen pintu/jendela).
4. Unting-unting harus sudah dipasang sebelum pelaksanaan pekerjaan pada posisi yang
mudah dilihat dan bebas dari gangguan kerja untuk mengontrol kelurusan pasangan
dalam arah vertikal.
5. Adukan spesi/mortar dicampur sesuai dengan syarat yang telah ditentukan sesuai
dengan lokasi peruntukannya.
6. Pemasangan bata dilakukan sesuai persyaratan teknis atau rekomendasi dari pabrik
pembuat. Pemasangan dilakukan dengan cara selang seling untuk mendapatkan
kekokohan dan kekuatan dinding yang diinginkan dengan tebal spesi 2 – 3 cm.
Pekerjaan pasangan harus selalu dikontrol kerataannya dengan memasang benang
diatas pekerjaan pasangan dan juga melakukan chek-ing dengan waterpass.
7. Pekerjaan kolom praktis dilakukan/dicor mengikuti ketinggian pemasangan yang telah
diperoleh.
8. Untuk mempertahankan kualitas pekerjaan pasangan, dalam satu hari kerja tidak boleh
dilakukan pekerjaan pasangan dengan ketinggian lebih dari 2 m dan luas 10 m2 dan
harus diikuti dengan pemasangan kolom praktis.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 42

2. PLESTERAN + ACIAN
Plesteran.
 Pasangan bata dilapisi dengan plesteran setebal 2-3cm.
 Bahan plesteran sama seperti pasangan, yaitu capuran semen dan pasir ayak. Untuk
plesteran bisa mempergunakan campuran dengan semen yang lebih sedikit daripada
pasangan, yaitu dengan perbandingan 1:5 atau 1:6 antara semen dengan pasir.
 Seperti halnya pasangan, kualitas semen dan pasir akan sangat mempengaruhi
kualitas plesteran yang dihasilkan.
 jangan lupa untuk membasahi dinding bata yang akan diplester, supaya
pengeringan kedua material yang berbeda tersebut bisa terjadi dalam waktu yang
bersamaan. Plesteran bata ini hanya diratakan denganmenggunakan jidar dan tidak
menggunakan roskam. Roskam hanya dipakai untuk bagian bangunan yang horisontal
saja dan bukan yang vertikal, sedangkan untuk vertikal menggunakan jidar/blebes.
 Kesalahan menggunakan roskam untuk plesteran tembok adalah tembok tidak akan
rata tetapi melengkung lengkung karena tertekan roskam. bagilah tugas seseorang
tukang khusus membuat kepala untuk plesteran dan tidak boleh mengerjakan
apapun sampai pekerjaan tersebut usai, dan tukang lainnya mengerjakan plesteran
dengan jidar/ blebes.
Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran
 Dalam pekerjaan ini acian dibuat dalam campuran 1 PC : 0,5 Air, plesteran dibuat
dalam campuran 1 Pc : 2 Ps pada (trasraam) dan 1 Pc : 3 ps.
 Bersihkan permukaan dinding batu bata dari noda-noda debu, minyak cat dan bahan-
bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran agar benar-benar siap untuk
dilakukan pekerjaan plesteran. Permukaan yang akan diplester disiram air hingga
jenuh.
 Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu pekerjaan plesteran.
 Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
 Pemborong harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka pemborong
harus mengganti tanpa biaya tambahan

PEKERJAAN PLESTERAN KOLOM DAN BALOK


 Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran dan acian.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, jidar,
raskam, benang, kertas gosok, dll.

Pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian


 Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 5Psr dan plesteran transram
menggunakan aduka 1PC : 3Psr.
 Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
 Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 43

 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada  permukaan


dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
 Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bantu
unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
 Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan
dengan raskam dan jidar.
 Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air.  Untuk memperoleh
hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian
sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.

PEKERJAAN ACIAN
 Mempersiapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
 Memeriksa pekerjaan lain yang harus sudah selesai sebelum pekerjaan plesteran.
 Menyiapkan dan memasang papan spesi (dibuat dari seng lembaran dengan rangka
kayu) dibawah lokasi pelaksanaan plesteran.
 Membuat ukuran dengan cara menarik benang sesuai ketebalan yang tercantum pada
gambar kerja.

Ilustrasi Pengukuran untuk Caplakan

 Mengarahkan dan mengontrol proses pengadukan mortar plesteran.


 Membuat Caplakan yang berfungsi sebagai pedoman kepalaan plesteran. Caplakan
terbuat dari adukan yang dibentuk bujursangkar dengan ukuran 10x10 cm yang
diatasnya diberi Seng ukuran 2 x 6 cm dibentuk U dan ditancapkan kedalam adukan.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 44

Ilustrasi Pembuatan Caplakan dan Kepalaan

 Membuat kepalaan horisontal pada sisi atas dan bawah dinding. Sisi atas pada elevasi
langit-langit agar hubungan langit-langit dan dinding tidak beronggal, sedangkan pada
sisi bawah pada elevasi plint (jika plint dipasang menonjol dari dinding) atau diatas
elevasi plint (apabila plint dipasang rata dengan permukaan dinding).
 Membuat kepalaan vertikal dengan jarak 1,5 m dari atas kebawah.
 Tunggu kepalaan mengering minimal 24 jam, setelah itu dilaksanakan pekerjaan
plesteran. Dan sebelum memulai pekerjaan plesteran dinding harus dibasahi terlebih
dahulu.

Ilustrasi Penyiraman Dinding yang Akan Diplester

 Melaksanakan dan mengontrol proses plesteran berurutan dari kepalaan yang satu
dengan lainnya, dan diratakan dengan jidar allumunium 2 m dari bawah keatas.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 45

Ilustrasi Perataan dengan Jidar

 Tunggu plesteran kering (3 s/d 4 hari), agar penyusutan merata baru dilanjutkan dengan
pekerjaan acian.
 Untuk plesteran sudut dalam, salah satu sisi harus diplester terlebih dahulu baru bidang
yang lain dengan membentuk siku.
 Melaksanakan dan mengontrol pelaksanaan acian, dilaksanakan secara tipis dan merata.
 Setelah setengah kering acian digosok dengan spon/busa agar mendapatkan bidang
yang halus dan rata tetapi tidak licin.
 Untuk pekerjaan dimana pekerjaan instalasi ME didalam ruangan belum dikerjakan,
untuk mengantisipasi adanya perbedaan antara acian lama dengan acian baru setelah
pemasangan instalasi ME maka pada lokasi yang akan dipasang instalasi ME untuk
pekerjaan acian tidak dikerjakan terlebih dahulu.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

 Untuk mendapatkan hasil plesteran dan acian yang baik, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan antara lain :
1.Untuk mengantisipasi adanya perbedaan (permukaan tidak rata) antara acian
dengan plesteran acian akibat bobokan pemasangan intalasi, maka pada rencana
lokasi pemasangan instalasi ME hanya dikerjakan pekerjaan plesteran
sedangkan pekerjaan acian belum dikerjakan. Sehingga apabila telah dilakukan
pekerjaan bobokan untuk instalasi ME, plesteran yang tersisa (belum diaci) bisa
digunakan sebagai pedoman untuk pengisi lobang bobokan.
2.Untuk mendapatkan hasil bobokan yang rapi, maka pelaksanaan pembobokan
harus menggunakan mesin bobok (Wall Casser).
3.Untuk pekerjaan plesteran dan acian yang bertemu dengan Kusen pintu/ jendela,
didalam pembuatan opening harus diukur keakuratan lubang opening sehingga
toleransi bukaan adalah + 3 – 5 mm, apabila tidak maka kusen tersebut harus
dilindungi (mis. untuk kusen allumunium harus dilapis Selotip).
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 46

Untuk tebal plesteran 1 – 2,5 cm dapat dikerjakan sekali jadi, tetapi bila tebalnya lebih dari
2,5 cm harus diplester bertahap setiap 2,5 cm. dan untuk plesteran yang tebalnya lebih dari
2,5 cm harus diberi perkuatan kawat ayam.

 PEKERJAAN LANTAI
1. COR LANTAI K-225
 Alat-alat yang digunakan:
 Concrete mixer
 Peralatan Bantu lainnya
 Bahan-bahan yang digunakan:
 Semen
 Pasir
 Kerikil
 Air
 Bahan bantu lainnya
 Kebutuhan Tenaga Kerja:
 Pekerja
 Mandor
 Pelaksanaan:
 Adukan rabat beton dengan komposisi sesuai spesifikasi gambar.
 Setelah Adukan rabat beton selesai dicampur dituangkan pada lantai kerja
kemudian ratakan permukaannya dengan bilah perata untuk mendapatkan hasil
permukaan lantai yang datar dan halus.
 Pada lantai rabat beton, untuk mencapai kekuatan maksimal sebaiknya beton
dibiarkan hingga mencapai kekuatan maksimal setidaknya selama 2 minggu
(proses curing). Tutupi dengan kantong semen atau lembaran plastik dan jagalah
kelembapannya dengan cara diperciki air setidaknya satu kali setiap hari selama 2
minggu. Jika beton terlalu cepat kering akan mengurangi kekuatannya dan
memperbesar kemungkinan terjadinya retakan.
Yang dimaksud beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik
yang setara, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan
membentuk mass padat. Beton yang dihasilkan harus memenuhi kekuatan sesuai
dengan yang ditentukan dalam perencanaan. Kandungan udara harus masih dalam
batas yang dianjurkan sesuai dengan ukuran agregat dan daerah di mana beton akan
digunakan. Beton harus mempunyai faktor air semen yang tidak lebih dari yang
dianjurkan untuk mengatasi kondisi lingkungan yang mungkin terjadi. Campuran
beton yang dibuat harus memiliki kelekatan yang baik agar memberikan kemudahan
dalam pengerjaan tanpa terjadi segregasi atau bliding dan setelah beton mengeras
memenuhi kriteria kekuatan, keawetan, dan kedap air.

Bahan beton semen


Bahan yang digunakan harus berasal dari sumber yang telah diketahui dan dibuktikan
telah memenuhi persyaratan dan ketentuan dalam pedoman baik mutu maupun
jumlahnya.

1. Agregat
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 47

- Agregat harus dikelola untuk mencegah pemisahan butir, penurunan mutu,


pengotoran atau pencampuran antara fraksi dari jenis yang berbeda. Bila bahan
mengalami pemisahan butir, penurunan mutu atau pengotoran, maka sebelum
digunakan harus diperbaiki dengan cara pencampuran dan penyaringan ulang,
pencucian atau cara-cara lainnya.
- Agregat yang berbeda sumber dan ukuran serta gradasinya tidak boleh
disatukan.
- Semua agregat yang dicuci harus didiamkan terlebih dahulu minimum 12 jam
sebelum digunakan.
- Waktu penumpukan lebih dari 12 jam harus dilakukan untuk agregat yang
berkadar air tinggi atau kadar air yang tidak seragam.
- Pada waktu agregat dimasukkan ke dalam mesin pengaduk, agregat tersebut
harus mempunyai kadar air yang seragam.
- Agregat halus pasir harus diperiksa kadar aimya. Volume agregat yang
mempunyai kadar air bervariasi lebih dari 5% harus dikoreksi. Pada
penakaran dengan berat banyaknya agregat setiap fraksi harus ditirnbang
terpisah. Agregat harus diperiksa kadar airnya, berat agregat yang mempunyai
kadar air bervariasi lebih dari 3% harus dikoreksi.
- Agregat kasar harus dipilih sedemikan rupa sehingga ukuran agregat
terbesar tidak lebih dari 3/4 jarak bersih minimum antara baja tulangan atau
antara baja tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton harus
dicor.
- Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh dari
pemecahan batu atau koral, atau dari penyaringan dan pencucian kerikil dan pasir
sungai.
- Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 tentang metode pengujian kotoran organik dalam
pasir untuk campuran mortar dan beton.

2. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton semen harus sesuai dengan SNI
15-2049-2004. Cara penyimpanan semen harus mengikuti ketentuan sebagai berikut
:
- Semen disimpan diruangan yang kering dan tertutup rapat.
- Semen ditumpuk dengan jarak setinggi minimum 30 cm dari lantai ruangan,
tidak menempel rnelekat pada dinding ruangan dan maksimum setinggi 10 sak
semen.
- Tumpukan sak semen disusun sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
pemutaran udara di antaranya dan mudah untuk diperiksa.
- Semen dari berbagai jenis merk harus disimpan secara terpisah sehingga
tidak mungkin tertukar dengan jenis/merk yang lain.
- Semen yang baru datang tidak boleh ditimbun di atas timbunan semen yang
sudah ada dan penggunaannya harus dilakukan menurut urutan pengiriman.
- Pada penggunaan semen curah, suhu semen harus kurang dari 70°C

3. Air
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 48

Air yang digunakan untuk campuran atau perawatan harus bersih dan bebas dari
minyak, garam, asam, bahan nabati, lanau, lumpur atau bahan- bahan lain yang
dalam jumlah tertentu dapat membahayakan. Air harus berasal dari sumber yang
telah terbukti baik dan memenuhi persyaratan sesuai SNI 03-6817-2002 tentang
metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton.
Apabila timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena sesuatu
sebab pengujian air seperti di alas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan
perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar dengan
memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air murni hasil sulingan. Air yang
diusulkan dapat digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air tersebut pada
tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat
tekan minimum 90% dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk periode umur
yang sama. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.

4. Bahan tambahan
Digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton dapat berupa bahan
kimia, bahan mineral atau hasil limbah yang berupa serbuk pozzolanik sebagai bahan
pengisi pori dalarn campuran beton.

- Bahan kimia
Bahan tambahan yang berupa bahan kimia ditambahkan dalarn campuran beton
dalam jumlah tidak lebih dari 5% berat semen selama proses pengadukan atau
selama pelaksanaan pengadukan tambahan dalam pengecoran beton. Ketentuan
mengenai bahan tambahan ini harus mengacu pada SNI 03-2495-J991. Untuk
tujuan peningkatan kinerja beton segar, bahan tambahan campuran beton
dapat digunakan untuk keperluan-keperluan : meningkatkan kinerja kelecakan
adukan beton tanpa menambah air; mengurangi penggunaan air dalam campuran
beton tanpa mengurangi kelecakan; mernpercepat pengikatan hidrasi semen atau
pengerasan beton; memperlarnbat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan
beton; meningkatkan kinerja kemudahan pemompaan beton; mengurangi
kecepatan terjadinya kehilangan slump (slump foss); mengurangi susut beton
atau memberikan sedikit pengembangan volume beton (ekspansi); mengurangi
terjadinya bliding (bleeding); mengurangi terjadinya segregasi.

- Mineral
Berupa bahan tambahan atau bahan limbah dapat berbentuk abu terbang (fly
ash. Apabila digunakan bahan tambahan berupa abu terbang, maka bahan
tersebut harus sesuai dengan standar spesifikasi yang ditentukan dalarn SNI 03-
2460-1991 tentang Spesifikasi abu terbang sebagai bahan tambahan untuk
campuran beton.

Pencampuran Beton

Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan
ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang merata dari seluruh
bahan.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 49

Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang
akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap
penakaran.
Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat dan semen yang telah
ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus dimasukkan sebelum
waktu pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
untuk mesin berkapasitas 3/4 M3 atau kurang haruslah 1,5 menit; untuk mesin
yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5
m3.
Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi Pekerjaan dapat
menyetujui pencampuran beton dengan cara manual, sedekat mungkin dengan
tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran beton dengan cara manual
harus dibatasi pada beton non- struktural.

2. PASANG KERAMIK GUDANG & KANTOR POLISH 40X40


3. PASANG KERAMIK TANGGA TERAS 30 X 30
Bahan keramik banyak digunakan untuk lantai (flooring). Dengan banyak pilihan warna,
motif, serta ukuran akan memperindah tampilan ruangan. Untuk memasangya dibutuhkan
keahlian dan ketelitian agar mendapatkan hasil yang bagus. Namun Anda pun bisa belajar
memasang keramik sendiri. Dalam pemasangannya ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan, agar pemasangan keramik tepat dan benar.
Tentukan jenis keramik yang dibutuhkan, misalnya untuk lantai eksterior atau interior.
Pemilihan ini disesuaikan dengan kondisi tempat pemasangannya.
Tentukan luas permukaan yang akan dilapisi keramik, serta bahan pemasangannya. Keramik
yang dibutuhkan dilebihkan sekitar 15% dari luas ruangan terkukur untuk jenis pemasangan
paralel, dan 25% untuk diagonal.
Tentukan warna, ukuran, dan motif keramik.
Tentukan metode atau cara pemasangan yang akan dilakukan, apakah open join dengan
lebar nat >3mm, atau closed join
dengan nat kecil < 3mm.
Tentukan pola pemasangan yang
diinginkan, apalah paralel atau
diagonal. Pemasangan secara
diagonal akan membutuhkan lebih
banyak keramik karena banyaknya
keramik yang dipotong pada tepi
ruangan.

Persiapan Memasang Keramik


Pastikan lantai yang akan dipasang
keramik sudah kuat dan rata. Hal
ini untuk memastikan keramik yang
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 50

terpasang tidak akan retak dan pecah. Pastikan pula dasar lantai tidak terdapat retakan dan
serpihan, jika ada harus dihaluskan dan dibersihkan terlebih dahulu.
Siapkan bahan-bahan dan peralatan berikut ini:
 Meteran
 Penggaris siku
 Sarung tangan
 Kacamata pengaman
 Palu karet
 Pemotong ubin atau tang ubin
 Benang ukur dan paku
 Pisau plamur
 Cetok
 Tile spacer
 Waterpass alumunium (bubble level)
 Spons
 Spidol atau kapur
 Mortar sebagai perekat keramik

 Tile grout sebagi pengisi nat

Cara Pemasangan Keramik


Temukan titik pusat dari area lantai. Titik pusat dapat ditentukan dengan mengukur
persilangan sudut ruangan yang satu ke sudut lainnya. Kemudian tandai pertengahan garis
yang terukur. Menemukan titik pusat merupakan prioritas utama, karena hal ini akan
menentukan di mana harus memasang keramik yang pertama dan berikutnya.
Mulailah pemasangan keramik yang pertama dari titik pusat ke salah satu dinding
Aplikasikan mortar perekat keramik dengan cetok (bergerigi lebih baik) secara merata pada
dasar lantai. Rentangan aplikasi perekat sebaiknya jangan terlalu luas cukup 3-4 ubin
keramik. Dikhawatirkan perekat akan cepat mengering, sehingga rekatannya pada keramik
tidak bagus.
Letakkan keramik di atasnya, dan tekan ke bawah dengan pelan, serta ketok dengan palu
karet hingga posisi ubin stabil. Pada saat mengetok keramik, pastikan Anda mengecek suara
yang timbul. Jika suara berdengung berarti ada perekat yang tidak merekat pada keramik.
Segera angkat keramik tersebut dan lakukan perbaikan pengadukan perekat hingga merata
dan tempelkan pada posisi semula.
Gunakan tile spacer (pemisah ubin) dan lanjutkan pemasangan ubin berikutnya.
Pakailah waterpass alumunium untuk mengepaskan ketinggian keramik sampai merata. Jika
terlihat ada permukaan yang tidak rata, maka bisa menambah atau mengurangi mortar
perekat keramik sampai rata.
Pada saat pemasangan pada ujung baris, lakukan pengukuran pada keramik yang akan
dipotong dengan cara menempatkannya di atas keramik terakhir, serta dengan memberi
ruang untuk nat. Tandai dengan spidol pada keramik yang akan dipotong.
Ulangi langkah nomer 2 hingga 7 untuk baris keramik berikutnya.
Biarkan selama satu setengah hari agar mortar perekat keramik mengering.
Lakukan pengisian nat dengan grout. Grout merupakan mortar (semen) yang digunakan
untuk mengisi kekosongan atau celah keramik.
Bersihkan kelebihan grout dengan menggunakan spons basah.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 51

 PEKERJAAN KUSEN PINTU / JENDELA


1. KUSEN PINTU / JENDELA KAYU BENGKIRAI
1. Mempersiapkan Alat Pertukangan
Sebelum Anda mulai membuat kusen pintu dan jendela dari
kayu tersebut, pertama tama Anda harus
mempersiapkan alat teknik yang akan digunakan.
Berikut alat teknik yang harus Anda persiapkan:
 Gergaji mesin maupun manual untuk memotong
bahan
 Mesin Serut untuk meratakan kayu dan membuat
sekonengan
 Palu besar dan kecil, untuk menanamkan paku
 Prusut,
 Meteran
 Mesin bor
 Pahat besar dan kecil
 Siku
 Sketsa gambar pada kusen yang akan di buat
 Mesin profil

2. Tahap Pembuatan Komponen


Setelah Anda mempersiapkan alat pertukangan yang digunakan, tahap selanjutnya yaitu
pembuatan komponen pada kusen. Berikut tahap pembuatan komponen tersebut:
Menentukan ukuran kusen, untuk ukuran standar kayu pada kusen yaitu 6 cm x 12 cm. dan
Anda juga bisa membuat ukuran kusen lebih panjang serta menyesuaikan dengan bentuk
rumah Anda.
setelah kita melihat sketsa dan ukuran gambar maka langkah selanjutnya memotong
komponen sesui dengan ukuran kusen yang akan di buat dengan menggunakan mesin
gergaji. untuk potongan bagian atas anda bisa pakai rumus seperti berikut 5+tebal kusen+
ukuran lubang kusen+ tebal kusen+5 dan untuk bagian samping kusen bisa menambahkan
6 cm untuk purusan pada kusen.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 52

selanjutnya serut kayu tersebut dengan menggunakan mesin serut dan di siku tiap-tiap sisi
kayu agar berbentuk persegi dan untuk menyamakan ukuran lebar dan tebal kayu bisa
dengan menggunakan
prusut.
Bila semuanya sudah maka
langkah selanjutnya
membuat garis menyiku
dengan siku sesui dengan
mata profilannya, karna ini
di gunakan untuk
prostekannya ( yaitu garis
miring dengan kemiringan
45derajat)
Kemudian Profil pada salah
satu sisinya dengan
menggunakan mesin
profil sesui selera karna
mata profil ada yang
cekung dan cembung.
Kemudian membuat
sekonengan pada kusen
tersebut dengan
kedalaman di samakan
dengan tebal pada
profilannya dengan
menggunakan mesin serut
atau mesin
gergaji tergantung anda.
terlebih dahulu di prusut
untuk menyamakan ketebalannya. untuk kusen jendela lebar sekonengan 3 cm dan untuk
pintu 4 cm.
Membuat purusan pada kusen yang berada pada samping dan lubang purusan pada bagian
atas kusen. dengan menggunakan pahat.

3. Tahap Perakitan
Setelah semua komponen telah dibuat, waktunya untuk merakit komponen kusen tersebut.
Berikut ini caranya:
Rakit semua komponen yang telah di buat satu persatu dengan menggunakan lem dan di
tanamkan paku ukuran 10 cm, lalu gergaji pada sisa kusen bagian atas dengan kedalaman
2cm trus di pahat untuk di buat kupingan dan sebagai penguat saat di pasang pada dinding.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 53

Bila semua sudah terpasang


dengan benar langkah
selanjutnya tinggal mengamplas
pada permukaan kusen sampai
halus dan rata dengan
menggunakan mesin atau
dengan manual.
Pasang siku-siku pada kusen
untuk menjaga agar tetap siku
sampai waktu pemasangan
pada dinding.
Juga tak lupa memberikan kayu
pada pangkal kusen supaya
ukuran kusen tidak berubah dan
tetap akurat.

KUSEN PINTU
Kusen pintu secara umum pembuatannya mirip dengan Kusen Jendela. Bahan kayu yang
digunakan sebaiknya yang kuat, keras dan kering agar
lebih awet dan tahan lama.

Detail :

- Alat dan Bahan :


Siapkan alat- alat pertukangan kayu
Gergaji Manual, Circular saw / Table Saw
Serutan Manual dan atau Planer
Serutan Profile atau Mesin Profile
Pahat / Mortising Machine
Martil
Perusut/ Marking Gauge
Meteran, Penggaris Panjang, Penggaris Siku
Pensil / Ballpoint
Siapkan Sket gambar dari Kusen Pintu yang akan
dibuat
Siapkan Bahan- bahan :
Kayu Balok ukuran 6 x  12 Cm 
1 buah untuk sisi horisontal bagian atas
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 54

2 buah untuk sisi vertikal kiri dan kanan

Kayu Reng Untuk penahan Siku dan Penahan sisi vertikal


bagian bawah.
Lem Kayu, Paku/ Sekrup

- Cara membuat :

1. Tahap Pembuatan komponen Kusen


Menyerut permukaan balok dengan planer dan atau serut manual hingga ukuran sisi- sisinya
sama. 

Membuat pola pada sisi kayu horisontal yang pada kedua ujungnya akan dibuat mortise/
lubang purus, termasuk garis sepanjang sisi yang akan dibuat profile dan sponing.
Membuat pola pada kedua sisi kayu vertikal yang pada masing-masing ujung atasnya akan
dibuat tenon/ purus, termasuk garis sepanjang sisi yang akan dibuat profile dan sponing.
Menandai mortise dan tenon dengan perusut / marking gauge
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 55

Membuat profile dengan serutan profile atau mesin profile/ trimmer


Membuat sponing dengan circular saw/ table saw

Membuat tenon & mortise dengan gergaji dan pahat dengan masing- masing sudut 45
derajat untuk pertemuannya.( lihat : Sambungan Purus / Tenon & Mortise Joinery)
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 56

 2. Tahap Perakitan komponen kusen


Rapihkan Tenon dan mortise pada masing- masing komponen
Mencoba pengepasan tenon ke dalam mortise dan cek dengan penggaris siku
Olesi dengan lem tenon dan mortise kemudian pasang dan paku atau sekrup.
Tambahkan kayu reng untuk penahan sudut atas kusen
Tambahkan kayu reng untuk penahan antar kaki kusen
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 57

3. Tahap Perapihan dan penghalusan


Rapihkan dan buat kupingan pada sisi kiri dan kanan atas kusen, sebagai penguat saat
disatukan dengan tembok bangunan.
Amplas dan haluskan permukaan kusen bila perlu tambahkan filler
Beri meni kayu pada permukaan kusen yang menempel ke tembok bangunan agar tahan
terhadap serangan rayap.

Selesai Kusen Pintu dan siap dipasang pada bagian rumah.

2. DAUN PINTU BENGKIRAI


Membuat Daun Pintu Kayu :

1. Pilih bahan kayu yang berkualitas bagus seperti tingkat kekuatannya, tipis tebalnya, atau
juga gelesnya kayu. Usahakan yang bagus karna pembuatan pintu itu semua harus
menggunakan kayu yang berkualitas bagus.

2. Potong atau belah kayu-kayu sesuai kebutuhan ukuran pintunya. Seperti untuk slimar
atau juga biasa di sebut Ram dan sunduk-sunduknya bagian atas dan bawah. Biasa pada
umumnya pintu itu berukuran 80cm untuk engkel. Jika untuk pintu kupu tarung, itu
berukuran lebar 60cm sampai 70cm.
3. Kemudian serut atau ketam bahan-bahan kayu sesuai ukuran pintu dengan
menggunakan mesin serut yang tajam. Sekali lagi menggunakan mesin serut yang
berpisau tajam. Dan pastinya dengan di siku berulang-ulang di setiap sisi kayu seperti
lebar slimar dan ketebalan slimar. Begitu juga pada bagian sunduknya harus siku
semua di setiap permukaanya.

4. Kelebaran dan
ketebalan bahan
kayunya itu harus
pressisi. untuk
mendapatkan
kelebaran dan
ketebalan kayunya itu
gunakanlah plusut.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 58

karna dengan menggunakan alat plusut itu lebih efektif dalam penyerutan. Jika proses
penyerutan bahan kayunya sudah selesai. baru tahap pengukuran pintu seperti
panjangnya dan lebarnya. untuk pengukuran atau menandai angka meteran di bahan
kayunya itu gunakan pulfoin.  Setelah itu baru kemudian kita memprosteknya di
bagian bagian ukuran sunduk kayu itu bertautan. untuk cara memprosteknya gunakan
mesin serkel.
5. Setelah proses pemerostekan sudah selesai. maka kita bisa memulai membuat
purusan. untuk membuat purusan itu jangan sampai miring atau kekecilan atau terlalu
tebal. yang paling di utamakan dalam cara cepat membuat daun pintu. itu adalah di
poin bagian membuat purusannya ini. panjang purusan jangan terlalu panjang atau
terlalu pendek cukup 4,5 cm saja. yang penting purusan itu pas dengan lubang
tatahan atau lubang pahatan pada slimar. istilah bahasa jawanya tidak "koklok"
6. Kemudian  proses pem profilan bagian slimar dan sunduk atau juga melubangi tempat
isen pintu atau biasa di sebut "mengelup" perlu juga di ketahui proses menggunakan
profil itu semua mata profil  harus dalam kondisi tajam agar profilan terlihat rata atau
tidak bergelombang dan juga semakin cepat prosem pengerjaanya. langkah
selanjutnya memotong bagian bagian kayu. seperti memelan purusan dan memelan
pahatan. untuk pemotonagan gunakan mesin pemotong serkel. inti dari semua
pekerjaannya itu semua menggunakan mesin. dan lepas dari peralatan manual.
7. Langkah selanjutnya adalah melubangi atau membobok tempat di mana purusan itu
akan di tancapkan. untuk cara melubangi itu gunakan mesin bobok duduk. karna
dengan mesin tatah duduk itu sangat cepat dan mudah.

8. Pembuatan isi papan daun pintu. untuk pembuatan isi gunakan paku dan lem dalam
penyambungan papan. untuk penyambungan papan harus memakai pres agar
penyambungan menghasilkan yang kuat. dan untuk isi atau papan itu berbentuk panil
atau berbentuk minimalis. untuk semua pengerjaan isi daun pintu itu menggunakan
mesin profil. atau baca tips cara membuat bentuk panil pada daun pintu di artikel
sebelumnya.
9.
9. Dan terakhir penyetelan atau pengetrapan. untuk pengetrapan gunakan paku dari
kayu atau patek.dan lem di setiap purusan agar menambah daya kekuatan pintu.

3. DAUN JENDELA
Cara membuat
Tahap Persiapan
Menyiapkan peralatan pertukangan kayu dan bahan baku
Gergaji alat tangan / alat kekuasaan
Pahat
Palu
Serutan alat tangan / alat listrik
Paku / Sekrup
Lem Kayu
Menyiapkan Sket gambar dari Kusen yang akan dibuat 
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 59

Menyiapkan kayu  
2 buah kayu Balok untuk sisi horisontal / atas dan bawah
2 buah kayu Balok untuk sisi vertikal / kiri dan kanan
1 buah kayu Balok untuk bagian tengah / pembatas antar jendela
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 60

Menyerut seluruh kayu Balok sehingga lurus dan memiliki ketebalan yang sama

Tahap pembuatan kayu menjadi


komponen Kusen
Membuat profile pada bagian sisi dalam
kayu balok yang menghadap ke sisi
Jendela

Membuat Purus / Tenon pada kedua ujung kayu vertikal dan ujung kayu pembatas antar
jendela
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 61

Membuat Lubang Purus / Mortise pada kedua kayu


horisontal masing- masing 3 lubang

 Membuat Alur/ Groove 


pada bagian sisi luar
kayu balok yang
menghadap ke Jendela, lebar alur sesuai dengan ketebalan
jendela

Tahap Fitting seluruh komponen kayu,


pastikan sudut pertemuannya dengan menggunakan penggaris siku.

 
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 62

 Tahap perakitan seluruh komponen kayu

Olesi dengan lem kayu seluruh Tenon dan Mortise 

Masukkan Tenon komponen vertikal jendela dan pembatas jendela ke dalam Mortise pada
sisi komponen horisontal kusen bagian bawah.

Masukkan komponen horisontal kusen bagian atas ke komponen vertikal kusen dan
pembatas kusen
Pastikan sudut- sudut jendela dengan penggaris siku.
Jepit dengan menggunakan Clamp pada seluruh sisi
Tambahkan potongan kayu sebagai siku sementara pada ke empat sudut kusen
Paku atau sekrup setiap pertemuan antara Tenon dan mortise dari sisi horisontal jendela 
Lepas Clamp 
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 63

Tahap Penghalusan dan perapihan

Rapihkan sisa kayu pada ujung jendela, yang berfungsi sebagai penguat saat kusen
disatukan dengan dinding.

Haluskan Kusen dengan amplas.

Selesai Kusen Jendela dan siap disatukan dengan daun Jendela untuk dipasang pada bagian
rumah.

4. BOUVEN
 Ada beberapa bentuk kusen boven yang sering digunakan dalam rumah yaitu:
Kusen boven kaca silang.
 Kusen boven jalusi.
 Kusen boven tanpa kaca
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 64

Kusen boven sangat penting dalam sebuah rumah untuk mengatur sirkualsi udara, karena
iklim di indonesia iklim tropis sangat baik sebauh rumah menempatkan kusen boven dalam
tempat yang tepat sebagai sirkulasi udara, sehingga suasana rumah cukup sirkulasi
udaranya dan terasa sejuk dan segar bila sebuah rumah baik sirkualsi udaranya.

contoh kusen boven:

5. PENGGANTUNG (ENGSEL JENDELA, HANDLE JENDELA & PINTU, HAK


ANGIN, GRENDEL JENDELA, KUNCI TANAM)

I. PASANG ENGSEL PINTU


1. Pertama-tama, sesuaikan ukuran antara daun pintu atau jendela dengan lubang kusen.
Karena ada kemungkinan daun pintu terlalu lebar/tinggi. Jika terjadi demikian, lakukan
pemotongan atau pengetaman untuk menyesuaikan ukurannya.
2. Lakukan pengepasan dengan memasukkan daun pintu/jendela ke lubang kusen sesuai
rencana arah bukaan (untuk jendela bisa horizontal atau vertikal). Hati-hati, jangan sampai
terbalik. Setel pada arah lebar maupun tinggi.
Bila sudah pas, posisikan engsel dan lakukan pengemalan engsel baik pada tebal daun
pintu/jendela maupun sponeng kusen. Kemudian, lepaskan daun pintu/jendela dan letakkan
pada tempat yang rata.
3. Pahatlah sponeng kusen dan daun pintu/jendela yang telah ditandai untuk penempatan
engsel. Kedalaman pahatan sesuai tebal engsel, dengan sedikit kelebihan (±1 mm).
4. Lakukan pemasangan engsel pada sisi tebal pintu/jendela. Pertama tandai posisi sekrup
dengan paku, lakukan pengeboran, lalu tanam engsel dengan sekrup yang sesuai. Untuk
memudahkan, gunakan bor elektrik yang dilengkapi obeng.
5. Pemasangan engsel pada sponeng kusen dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama
dengan memasang daun pintu/jendela yang telah dipasangi engsel pada lubang kusen. Jika
sudah pas, tandai posisi sekrup pada sponeng dengan paku, lakukan pengeboran, lalu tanam
engsel dengan sekrup yang sesuai.
Cara kedua adalah dengan melepaskan bagian engsel yang akan dipasang pada sponeng
(lepaskan pen), dan memasangnya tersendiri. Setelah itu barulah daun pintu dipasang untuk
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 65

menyatukannya (pen
dipasang kembali).
Catatan: Pada langkah
4 dan 5, engsel juga bisa
dipasang pada sisi
sponeng lebih dulu.
6. Setelah semua sekrup
terpasang kuat dan
rapi, cobalah membuka-
tutup daun
pintu/jendela sesuai
arah pemasangan. Jika
belum pas bisa lakukan
perbaikan. Gunakan ketam untuk melonggarkan bagian yang terlalu rapat. Toleransi
kelonggaran bisa berkisar antara 3-5 mm.
Demikian teknik pemasangan daun pintu dan jendela

II. PASANG ENGSEL JENDELA 3”


Memasang Daun Jendela. Memasang daun jendela sama
halnya memasang daun pintu, yang mana kusennya
ditanam pada sebuah tembok agar kuat untuk
menopang suatu jendela. Langkah memasang daun
jendela sebagai berikut:
- Ukur lebar dan tinggi pada kusen dan daun
jendela
- Jika ukuran daun pintu kurang pas, potong lebar
atau tinggi daun pintu tersebut agar dapat
dimasukan ke dalam kusen jendela
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 66

- Masukan dau jendela pada kusennya seperti hendak memasang daun pintu tadi,
dengan toleransi kelonggoran 3-5 mm
- Lepaskan daun jendela, pasang engsel daun jendela pada tiang daun jendela dengan
jarak dari sisi bagian bawah 15-20 cm dari bagian tepi
- Masukan kembali daun jendela pada kusennya, atur ukuran hingga pas, lalu beri
tanda pada tiang atas jendela untuk empat engsel yang sesuai pada daun jendela
- Lepaskan bagian engsel pada daun jendela lalu pasang pada kusen
- Pasang kembali daun jendela pada kusen beserta engselnya dan masukan pennya
hingga pas
- Cek kembali dengan mencoba daun
jendela membuak dan menutup
apakah pemasangan sudah pas.

III. PASANG KUNCI PINTU


1. Tentukan posisi di mana kunci akan dipasang pada pintu. Sesuai postur tubuh orang
kebanyakan, kunci pintu biasanya dipasang di ketinggian sekitar 90-100 cm. Jangan
lupa pastikan posisi ini juga memungkinkan bagian pengait kunci dapat menjangkau
lubang kunci yang terdapat di kusen.
2. Setelah itu, tandai posisi tersebut memakai pensil dengan jelas. Usahakan tanda yang
dibuat mengikuti bentuk lingkar kunci sehingga Anda bisa lebih mudah membobol
pintu nantinya. Buat tanda juga pada kusen sebagai tempat pembuatan lubang
pengait kunci dengan posisi sejajar terhadap letak pintu yang akan dipasang.
3. Untuk melubangi pintu sebagai tempat pemasangan kunci, Anda bisa menggunakan
pahat kayu yang berukuran 1 dan 2 inci. Congkel lapisan kayu persis di tanda yang
sudah dibuat sebelumnya secara perlahan-lahan. Setelah lubang pemasangan kunci
selesai dibuat, selanjutnya buat pula lubang untuk kaitan kunci pada kusen sesuai
dengan posisi yang telah ditentukan.
4. Saatnya memasang kunci pada pintu. Cobalah beberapa kali untuk memastikan kunci
bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Periksa juga apakah kunci tersebut sudah
benar-benar dapat mengait ke lubang di kusen dengan sangat rapat atau belum.
5. Bila semuanya dirasakan sudah beres dan kunci pintu dapat berfungsi maksimal, Anda
bisa mulai memasang sekrup penahannya. Gunakan bor listrik supaya pemasangan
sekrup-sekrup ini bisa dilakukan dengan gampang. Dianjurkan pula untuk
memberikan pelapis berupa lem pada bagian atas seluruh sekrup tadi agar sukar
dilepaskan oleh siapa pun.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 67

6. PASANG GRENDEL JENDELA

- Usahakan untuk mencari lokasi yang mudah


untuk di jangkau, artinya tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah karena akan menakibatkan
orang yang menggunakannya sulit untuk
memakainya.
- Hindari tempat yang memang dirasa kurang pas
atau tidak cukup ketika dipasang grendel pintu
atau jendela, karena akan menyebabkan
grendel tersebut mudah lepas dan sulit ketika di
baut.
- Hindari juga tempat yang mudah retak atau
bahkan sudah pecah, itu juga dapat
mengakibatkan sulitnya pemasangan grendel dan
kita akan menjadi repot sendiri dalam melakukan pemasangan grendel.
- Ketika memasang grendel selalu lihat dahulu lokasi yang akan dipasang, artinya
apakah menggunakan grendel dengan ukuran kecil atau besar. Jika itu tidak
diperhatikan akan menjadikan pintu tidak rapi dan kurang baik ketika di pasang.
- Dalam memasang grendel selalu usahakan untuk menggunakan waterpass, karena
dengan menggukan waterpass itu sangat penting untuk pemasangan grendel menjadi
lurus dan kemungkinan besar hasinya akan sangat memuaskan.
- Saran saya jika memasang grendel pintu atau grendel tanam selalu gunakan skrup
dan baut yang positip, sebab itu akan mempermudah pekerjaan dan tidak membuang
waktu banyak dalam bekerja.
- Usahakan selalu untuk menggunakan perlatan yang sesuai standart, karena dengan
peralatan yang baik dan standart tenaga yang kita gunakan untuk memasang grendel
menjadi ringan.
- Jika ada, bisa menggunakan bor otomatis dalam memasang baut

7. PASANG HANDLE JENDELA


Langkah-langkah :
a. Berikan tanda pada pintu mengenai posisi di mana badan kunci, lubang silinder,
dan as handle akan dipasang. Tandai juga posisi pembuatan striking plate pada
kusen sebagai pelat lawan.
b. Buat lubang pada pintu dan kusen sesuai dengan posisi tanda yang telah dibuat
sebelumnya. Hati-hati saat mengerjakannya sebab kesalahan sedikit saja dapat
menyebabkan kerusakan yang serius.
c. Pasang badan kunci pada permukaan pintu tepat di posisi yang telah
ditentukan. Periksa posisi lidah pengait untuk memastikannya sesuai dengan
arah bukaan jendela. Setelah itu, pasang juga pelat lawan di dalam kusen.
d. Tahap berikutnya adalah memasang bagian silinder handle beserta bautnya
sampai benar-benar terikat rapat. Kemudian handle jendela rumah pun siap
untuk dipasang ke pintu tersebut.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 68

e. Jangan lupa untuk mengecek hasil pekerjaan Anda. Caranya tekan handle
jendela lalu putar kuncinya. Jika berfungsi sebagaimana mestinya berarti handle
tersebut siap melindungi Anda sekeluarga di rumah.

8. PASANG EXPANYOLET PINTU / KUNCI TANAM


a. Semua kunci yang dipakai untuk daun pintu kayu untuk ruang-ruangmaupun daun
pintu kamar mandi memakai merk Solid atau yangsetara dengan merk solid.
b. Engsel untuk daun pintu menggunakan engsel Solid atau setara Soliddengan tipe
disesuaikan ukuran berat daun pintu.
c. Engsel daun jendela jungkit memakai engsel Solid atau setara Soliddengan ukuran
disesuaikan dengan berat daun jendela dan sesuaidengan spesifkasi teknisnya.
d. Pengunci untuk daun jendela memakai merk Solid atau setara Solid.
e. Engsel encasement menggunakan Dekson atau setara Dekson;sedangkan seperti
yang sudah disebut handle, kunci, engsel pintu,engsel jendela, handle jendela, hak
angina, grendel, grendel tanamdan lainnya memakai merk Solid atau setara Solid.
untuk seluruh daun pintu ayun"sling, dilengkapi dengan door stopmerk Solid
atau setara Solid, sebelum dipesan"dibeli, door stoptersebut dimintakan persetujuan "
di setujui oleh Arsitek Perencana.

- Pelakaanaan
a. Sebelum dipasang, mengajukan seluruh contoh
bahanbeserta brosurnya, dan diajukan kepada Arsitek Perencana untukdisetujui.
b. $ccessories seperti engsel pintu, handle"kunci, engsel daun
jendela jungkit, pengunci daun jendela, tarikan daun jendela dansebagainya, dan cara 
pemasangannya dibuatkan mock-upterlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan
Arsitek.
c. Lebar engsel pintu lebih kecil, minimal ' mm dari lebar daunpintu"daun jendela, agar
engsel tertanam dengan baik.
d. Posisi engsel pintu, engsel jendela jungkit, handle"kunci, tarikan daun jendela di $%
% dahulu oleh Arsitek.
e. Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam baik, dan tidakboleh terlihat pada
saat daun jendela dalam keadaan tertutup, baikdari dalam maupun dari luar.
f. Pemasangan dilakukan oleh pekerja yang benar-benar ahli
dalam pemasangan daun pintu"jendela"&  accesoriesnya, sehingga hasil pekerjaannya
benar-benar rapih, baik dan halus.
g. bila menurut pengamatan manajemen konstruksi Arsitek, hasil pemasangannya tidak
baik dan rapih, maka daun pintu " daun jendela
yang sudah dipasang diganti dengan yang baru, dan pekerjaannya harus diganti
dengan pekerja yang benar-benar terampil dan ahli.
h. Setelah daun pintu " daun jendela beserta accesoriesnya sudah selesai dipasang,
maka daun pintu dan daun jendela tersebut dilindungi, agar tidak rusak"cacat akibat
benturan

9. PASANG HAK ANGIN JENDELA


1. Langkah pertama adalah menentukan letak kait dan tempat sangkutan kait. Untuk kaitnya
bisa ditempatkan dikusen jendela sedangkan untuk rumah kait, bisa ditempatkan dibagian
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 69

dalam jendela sisi bawah. Letaknya pun harus saling lurus tidak boleh ada pergeseran dari
keduanya sehingga saat dipasangkan akan menyebabkan tidak lurusnya kait angin ini.
2. Jika posisi sudah ditentukan, mulailah memasang kait terlebih dahulu pada bagian kusen
jendela. Caranya tinggal menyekrup kait dengan
kusen menggunakan sekrup atau baut.
3. Setelah kait terpasang dikusen, langkah selanjutnya
adalah memasang rumah kait pada jendela dengan
cara yang sama hingga benar – benar kuat.
4. Langkah terakhir adalah mencoba kait angin ini
apakah berfungsi dan tidak melenceng atau ternyata
ada kesalahan yang bisa membuatnya kurang
berfungsi dengan baik. Jika memang demikian maka
kait angin harus dibongkar dan dipasang kembali
dengan benar.
5. Dalam memasang kait angin, ketelitian dibutuhkan
untuk mengukur lokasi yang sesuai dari kait maupun rumah kait. Hal ini dilakukan agar saat
dikaitkan, kait angin ini tidak melenceng dan membuatnya menjadi tidak menarik dan
mengganggu pemandangan. Selain itu, fungsi kait angin ini adalah untuk menahan jendela
agar tidak tertutup sehingga harus dipilih bahan yang cukup kuat agar dapat menahan beban
dari jendela dan dorongan angin. Sedangkan ukuran kait angin juga harus disesuaikan agar
saat dipasang, kait angin ini tidak lepas dan membuat jendela jatuh terbentur kusen hingga
mengakibatkan suara yang keras dan mengganggu.

10. PASANG KACA BENING 5 MM


1. Letakkan kaca di atas permukaan lantai atau meja kerja yang bersih dan rata.
Pastikan posisi alurnya berada di sebelah atas.
2. Seluruh pinggiran kaca perlu dihaluskan terlebih dahulu menggunakan ampelas. Sisi
kaca yang baru dipotong biasanya cukup tajam sehingga dapat melukai Anda bila
tidak dihaluskan.
3. Gunakan sarung tangan untuk memasang kaca pada bingkainya agar tangan Anda
tetap terlindungi. Jika tidak ada sarung tangan, Anda bisa memakai alas dari kain lap
atau kertas koran. Usahakan tersisa celah-celah sekitar 1 mm sebagai tempat
pemuaian kaca.
4. Pasanglah paku pada lis kayu terlebih dahulu sehingga nantinya lebih gampang dalam
memasangnya ke bingkai. Hati-hati saat memakunya karena jika tidak benar bisa
mengakibatkan lis tersebut pecah.
5. Lis selanjutnya dipasang pada keempat sisi bingkai daun jendela. Untuk mencegah
timbulnya goresan pada permukaan kaca, Anda perlu memasang selembar kain di
atas permukaan kaca yang ingin dipasangi lis kayu. Barulah kemudian proses
pemasangan lis kayu bisa dilaksanakan.

 PEKERJAAN RANGKA KAP ATAP + PLAFOND


Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 70

1. PASANG RANGKA KUDA – KUDA + RENG BAJA RINGAN


ATAP
Untuk satu bidang atap yang akan dipasangkan, pengangkatan dan perletakan sebelum
mulai dipasang, posisi rusuk atas /rusuk bawah harus sama, agar pemasangan dapat
dilakukan dengan lancar (tidak memutar rusuk yang salah letaknya) untuk itu pastikan
terlebih dahulu arah mata anginnya.
Tumpangan rusuk dengan celah anti kapiler selalu berada di bawah rusuk tanpa celah anti
kapiler.

Pada kondisi kemiringan atap kurang dari 15’ diharuskan pada ujung lembar puncak atap
ditekuk keatas 75’ dengan menggunakan alat tekuk yang khusus untuk itu.
Bila terdapat sambungan pada satu bentang panjang maka cara pemasangannya dimulai
dan diselesaikan terlebih dahulu dari bagian bawah selebar bentangannya, sedangkan
overlap sambungan minimum yang disarankan adalah 200mm.
Pedoman pemasangan   
Agar tumpangan rusuk memanjang kedap air
disarankan untuk menggunakan sekerup
tumpangan sisi dipasang di tengah jarak
tumpangan pada atap dengan jarak
Tumpuan > 950 mm.
Tersedia penutup sisi puncak atap dalam
bentuk standard sesuai gambar.
Sambungan talang
Gunakan perekat plinkote dan kain kasa
pada alas sambung, pengikatan dengan paku
keling/rivet minimal 2 baris selang seling,
terakhir lapisan sealent dari jenis kedap air
dan tahan cuaca dengan lebar sambungan minimal 150mm. 

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas strukturpendukungnya (kolom atau ringbalk)


harus dilaksanakan secarabenar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang
sesuaidengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap bajaringan di antaranya
adalah:
a. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi
b. dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya.
c. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
d. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap
e. kuda-kuda rata.
f. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
g. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
h. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat
i. kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangankonstruksi rangka atap baja ringan


Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
a. Dipasang langsung di atas ringbalk.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 71

b. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate.

Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapatmungkin harus dihindari, karena


tumpuan dengan wall-platehanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika
ringbalktidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalamandynabolt yang tertanam
di dalam ringbalk menjadi berkurang.Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-
plate yangdapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurangstabil.

Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan

Tumpuan dengan
Wall-plate dan
Langsung ringbalk

Contoh sistem
tumpuan Wall-Plate
Kuda-kuda
ditumpukanpada
boxed C75.100 ,
diikat dengan grip
segitigaPemasangan
kuda-kuda harus
mengikuti beberapa
langkah kerja
sebagai berikut:
a. Langkah 1: Persiapan kerja
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 72

a. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
b. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan
memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas
ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
c. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor
dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin
pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.

b. Langkah2: Leveling dan marking


1.        Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu

2.        Memastikan bahwa
rangkaian ring balok telah
mengikat semua bagian
bangunan dan tersambung
secara benar (monolith) dengan
kolom yang ada di bawahnya.
3.        Memberi tanda posisi
perletakan kuda-kuda (truss),
sesuai dengan gambar rencana
atap.
4.   Mengukur jarak antar kuda-
kuda

c. Langkah 3: Pengangkatan dan


pemasangan kuda-kuda
1.        Mengangkat kuda-kuda secara hati-
hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan
pada rangkaian kuda-kuda yang telah
selesai dirakit .
2. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-
R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi
kanan dan kiri kuda-kuda dapat
ditentukan dengan acuan posisi saat
pekerja melihat kuda-kuda, dengan
mulut web dapat dilihat oleh
pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di
sebelah kanannya adalah sisi kanan.
3. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus
4. dengan ringbalok menggunakan benang dan lot (unting-unting)
5. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah
screw 12 – 14 x 20 HEX.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 73

6. Mengencangkan plat L dengan ring


balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang
sementara, agar posisi kuda-kuda
tidak berubah.
7. Mengulangi langkah ke-1 sampai
ke-6 untuk mendirikan semua kuda-
kuda, sesuai dengan posisinya
dalam gambar kerja.
8. Memeriksa ulang jarak antar kuda-
kuda dari as ke as(maksimum 1,2
meter).
9. Memeriksa kedataran (leveling)
semua puncak kuda-kuda(Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian
yangsama (datar)
10.Memasang balok nok.
11.Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing
12.dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
13.Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas
truss,jurai dan rafter
14.Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang
digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran
10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah
15.Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu
ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan
panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm.
outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.
16.Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masingceilling battens adalah
120 cm. Komponen ini dipasang padapermukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda
dan di-screw.
17.Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beribantalan bracket yang
diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt.
18.Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan antarkuda-kuda. Jika
diperlukan, sambungan memanjang ceiling battens sebaiknya tepat diatas bottom
chord. Setiapsambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuandengan bottom
chord harus di-screw. Ceiling battensselanjutnya dapat difungsikan untuk menahan
plafond danpenggantungnya

Pemasangan ceiling battens


1. Sambungan ceilling battens atau top span overlapsepanjang 40 cm dengan perkuatan
4 buah screw
a. Pemasangan penutup atap
b. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok
maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar .
c. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di
atas jurai dan rafter,
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 74

d. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap


2. yang digunakan, kemudian dilanjutkan dengan
3. pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 – 16 x 16HEX.
4. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawahke atas. Pemasangan
penutup atap harus lurus dan rapiagar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok –
belok

2. PASANG ATAP SPANDEK


cara memasang atap dari bahan spandek, yaitu:

1. Mangukur Jarak Tumpuan


Anda perlu mengetahui seberapa besar atap spandek yang akan dipasangkan, maka dari itu
dimensi berupa panjang, lebar dan tinggi atap sangatlah dibutuhkan. Apabila Anda sudah
menemukan data tersebut segera ukur jarak tumpuan yang diperlukan oleh atap. Anda juga
perlu membutuhkan cara menghitung atap spandek yang benar.

2. Mendesain Kuda-kuda Baja Ringan


Dalam mendesain kuda-kuda ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yakni kekuatan
struktur dalam menahan beban atap, derajat kemiringan atap agar air hujan dapat mengalir
tanpa hambatan serta menentukan panjang top chord. Untuk menentukan hal ini Anda dapat
menggunakan jasa ahli yang memang berpengalaman dalam pekerjaan konstruksi rangka
atap.

3. Memasang Kuda-kuda
Apabila desain kuda-kuda sudah selesai
dibuat, maka proses pemasangan
barulah dapat dilakukan. Pekerjaan ini akan
membutuhkan bantuan sejumlah orang.
Jangan lupa gunakan sarung tangan dan
kacamata pelindung untuk menghindari
kecelakaan yang tidak diinginkan.

4. Memasang Reng Baja Ringan


Setelah pemasangan kuda-kuda, pekerjaan selanjutnya adalah memasang reng. Jenis reng
mengacu pada jenis penutup atap yang digunakan, dimana pada kasus ini adalah atap
spandek. Sebab reng harus sesuai dengan lebar daun dari atap. Sehingga jarak antar reng
tidak selalu sama pada setiap atap rumah.

5. Pemasangan Atap dan Finishing


Rangka atap yang sudah jadi menandakan Anda baru dapat memasang atap spandek.
Pekerjaan ini harus dilakukan secara hati-hati dan seksama, supaya rumah tidak mengalami
kebocoran. Dan akhir selanjutnya proses finishing adalah mengevaluasi kembali hasil
pekerjaan, apabila ada yang terlihat salah segera perbaiki saat itu juga.

3. NOK BUBUNGAN ATAP SPANDEK


Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 75

Langkah Pengerjaan:
1. Setelah rangka atap rampung, lakukan pemasangan jala kawat untuk insulasi
(aluminium foil dan glasswool). Insulasi ditempatkan cara double sided (dua sisi
bolak-balik). Ini untuk meredam panas matahari, juga suara bising air hujan.   
2. Pasang dudukan pengunci tipe KL 65 pada gording rangka atap yang sudah terpasang
insulasi. Sekrupkan dudukan pengunci. Gunakan bor listrik sebagai alat bantu
penyekrupan.   
3. Pasang lembaran atap bergelombang baja ringan di atas dudukan pengunci tadi.
Luruskan posisi dan
cantelkan. Jika sudah
pas, tekan
dengan kaki
hingga terkunci. Cara
yang sama
dilakukan untuk
lembaran
penutup atap
berikutnya.   
4. Lakukan
pemasangan
penutup bagian tepi dengan gambar dan bentuk yang sudah ditentukan. Pemasangan
dilakukan dengan bantuan pengunci dan bor listrik khusus.   
5. Sebelum melakukan pemasangan nok, ujung atap ditekuk ke arah luar dengan alat
penekuk khusus. Sudut tekukan 80 derajat. Tekukan ini berfungsi sebagai penahan
limpahan air yang masuk karena tertiup angin. Pasang nok setelah ujung atap ditekuk
rapi.   
6. Nok yang terpasang dicoak dengan gunting metal pada tiap gelombang puncak atap.
Setelah coakan selesai, lakukan penguncian dengan sekrup khusus yang dipasang
selang-seling per satu gelombang. Penyekrupan menggunakan alat bor listrik dengan
posisi tegak lurus sehingga posisi sekrup tidak miring. Sisa panjang nok dapat
dipotong dengan gunting metal.   
7. Gunakan sealant gun untuk sambungan nok. Pengeleman dilakukan pada nok bagian
bawah dan atas. Tempel keduanya dengan cara ditekan. Setelah kering, sekrup
dengan alat bor listrik pada sambungan sehingga terkunci.

4. PASANG LISTPLANK KALSIBOARD


Perlengkapan Yang DiGunakan :
 Perkakas Utama
 Gergaji tangan atau gergaji mesin
 Penyerut Kayu
 Penggaris siku/ meteran
 Mesin Bor, palu, Obeng, Paku&Sekrup

Perkakas untuk pengerjaan finishing


 Kuas dan Cat
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 76

 Acrylic Sealant/Acrylic Silicone/ Cement Glue 

Cara Pemasangan Listplank


Pada umumnya rangka yang digunakan untuk penunjang lisplank perumahan adalah kayu
kaso 5×7 cm yang dipasang horisontal atau miring searah dan segaris dengan lisplank.
Disarankan kayu kaso yang dipergunakan sudah kering atau dioven. Bila menggunakan besi
holo gunakan ukuran minimum 40x40x0,7mm. Sementara ukuran paku/sekrup yang
direkomendasikan dengan panjang 50mm-75mm.

Berikut pedoman pemasangan sekrup pada Listplank:


Jarak sekrup ke sudut panel minimum 75mm.
Jarak sekrup dari sisi panel minimum 15mm.
Jarak antar sekrup di bagian sisi panel maksimum 200mm.
Jarak antar sekrup di bagian tengah panel maksimum 300mm.
Jarak/celah antara panel kurang lebih 4mm. (Secara lengkap bisa dilihat pada gambar A)

Sekrup dipendam untuk menghindari korosi. (lihat gambar B). Untuk menenggelamkan
kepala sekrup, papan terlebih dulu dibuat overshunk sehingga kepala sekrup tenggelam
kurang lebih 1,5mm. Kemudian bekas kepala sekrup ditutup dengan kompon atau dempul
yang tahan terhadap cuaca.
Untuk penyambungan antara lisplank disarankan menggunakan sealant jenis silikon
atau polyurethane, yang dapat dilihat pada gambar D.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 77

Pemasangan Papan Listplank


Pergunakanlah benang untuk memastikan kelurusan pemasangan.
Pasang papan lisplank satu per satu dengan celah antara papan kurang lebih 4mm.
Lisplank dapat diaplikasikan 1 trap atau 2 trap sesuai desain. (untuk desain 2 trap, lihat
gambar C).

Pemasangan Listplank 2 Trap:


Misalkan Anda hendak memasang Listplank trap pertama lebar 200mm dan lebar trap kedua
100mm.
Lakukan pemasangan papan Listplank yang lebih lebar terlebih dahulu, yaitu: 200mm
beberapa lembar sesuai langkah di atas.
Tempel papan Listplank yang kedua lebih kecil, yaitu 100mm dengan menggunakan
lem/kompon. Untuk memperkuat dibantu dengan paku/sekrup dengan jarak maksimum
300mm.
Cara penyusunan papan Listplank dibuat zig-zag yaitu ujung papan trap pertama dan trap
kedua tidak segaris. Hal ini diperlukan untuk menambah kekuatan sambungan dan
menyamarkan sambungan.
Tidak dibenarkan rangka tepi plafon menggantung langsung pada papan lisplank, kecuali
pada rangka penunjang lisplank.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 78

Pemasangan Lisplang Secara Vertikal


Sistem pemasangan lisplang secara vertikal memiliki kelebihan-kelebihan yaitu mudah
dikerjakan, prosedurnya sederhana, dan praktis karena lisplang tinggal disekrup ke reng baja
ringan. Selain itu, metode vertikal juga memungkinkan pemasangan lisplang menjadi lebih
ekonomis karena bahan-bahan yang dibutuhkan memiliki harga yang cukup murah.
Namun sebaliknya, metode ini kurang mampu menjamin keamanan dari lisplang. Lisplang
cenderung tidak tersambung kuat dengan rangka baja ringan sebab hanya mengandalkan
pengikat berupa sebuah sekrup lisplang di setiap profil melintangnya. Metode ini biasanya
banyak diterapkan pada proyek-proyek perumahan.
Pemasangan Lisplang Secara Diagonal
Kendati proses pengerjaannya cukup rumit, pemasangan lisplang secara diagonal cukup
banyak diaplikasikan pada saat membangun rumah. Kekurangan lainnya, metode ini
membutuhkan biaya pembangunan yang lumayan besar. Hal ini dikarenakan lisplang yang
terletak di profil C baja ringan harus dipasang terlebih dahulu sehingga kebutuhan akan baja
ringan pun meningkat drastis.
Untungnya, pemasangan lisplang secara diagonal membuatnya lebih kokoh. Kedudukan
lisplang bisa ditahan menggunakan dua buah sekrup di setiap profil melintangnya. Sehingga
posisi lisplang lebih mantap dan tak mudah goyah.
Setelah menentukan model pemasangan lisplang yang akan dikerjakan, selanjutnya adalah
memasang lisplang tersebut secara memanjang sesuai dengan kebutuhan atap dan
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam pengerjaannya nanti, Anda perlu
memperhatikan jarak pemasangan antar-sekrup yang sebaiknya tidak terlalu jauh agar
ikatannya semakin kuat. Idealnya jarak antar-sekrup yang baik berkisar antara 20-30 cm dan
dipasang memanjang mengikuti lisplang GRC tersebut.
Sesudah lisplang berhasil dipasang, kemudian masing-masing sekrup dan sambungan
diberikan dempul. Tujuannya tentu supaya penampilan lisplang tampak lebih rapi dengan
permukaan yang rata. Pastikan Anda memakai produk dempul yang bermutu bagus dan
tahan terhadap cuaca ekstrim. Setelah proses ini selesai, silahkan Anda mengecat lisplang
untuk memperindah tampilannya.

Listplank tegak lurus terhadap


canal
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 79

Pemasangan list plank secara vertical

5. RANGKA + PLAFOND GYPSUM


Tahapan pelaksanaan pemasangan rangka plafond ruangan adalah :
 Ruangan yang hendak dipasang plafon harus telah diplester dengan rapi.
 Kemudian siapkan bahan yang digunakan. Ukur ruangan agar diketahui jumlah
bahannya. Secara umum saya akan sebutkan beberapa bahan yang diperlukan,
antara lain: kayu kaso 5 cm x 7 cm, atau 5 cm x 5 cm, papan kalsiboard atau triplek,
paku 2,5 inchi, paku 3 inchi, paku triplek atau paku khusus kalsiboard, cornice, cat
tembok, dan lis plafon.
 Siapkan bahan pendukung, seperti bangku atau meja kerja panjang secukupnya.
 Timbang sudut ruangan menggunakan selang air kecil sebagai waterpas. Tandai
dengan pensil posisi tinggi plafon, hingga nantinya akan menghasilkan plafon yang
sama tingginya.
 Ukur
dinding
ruangan,
usahakan
dipaskan ke
dinding,
potong
kaso
dengan
ukuran tadi.
Gunakan
gergaji
kayu untuk
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 80

memotongnya, ujung potongan harus siku sehingga akan mudah memasangnya dan
terlihat rapi.
 Ambil potongan kaso tadi dan pasang pada dinding dengan paku 3 inchi pada bagian
yang telah ditandai. Jika paku menjadi bengkok setelah dipukul dengan palu, maka
ganti paku dan gunakan paku beton ukuran 3 inchi. Hal ini akibat dinding yang sudah
terlalu lama dan memiliki plesteran yang berkualitas sehingga keras dan tahan paku.
 Potong dan pasang lagi sesuai dengan ukuran selanjutnya, pada setiap sisi dinding.
 Pada penjelasan ini saya menggunakan triplek atau kalsiboard dengan ukuran 122 cm
x 244 cm. Sehingga memudahkan pengukuran kaso sebagai kerangka plafon.
 Ukur sepanjang 81 cm, tandai dengan pensil dan pasang paku ke arah bawah, pasang
benang. hal ini juga dilakukan pada bagian ujung arah yang berlawanan, dan tarik
benang dengan kencang. Benang ini berfungsi sebagai patokan pemasangan rangka
sehingga lurus  dan sejajar. Jika kerangka pada ukuran 81 tadi telah selesai,
kemudian mengukur dan memasang ukuran 61 cm.
 Pasang benang seperti langkah sebelumnya, ukur dan potong sesuai dengan ruang
antar kaso, biasanya setiap potongan akan berbeda-beda sesuai dengan ketebalan
kayu. Pasang dengan paku 2,5 inchi. Ratakan dengan benang agar lurus hasilnya.
 Pasang sekur ke arah gordeng atau usuk atap, sehingga memperkuat plafon untuk
menahan bebannya sendiri. Pasang sekur dalam jumlah yang cukup agar kuat.

Persiapan Pemasangan plafond gypsum


Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond gypsum dan GRC.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board GRC board, list gypsum, hollow 2/4 &
4/4, sekrup gypsum, textile tape, compound, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, schafolding,
gerinda, gergaji besi, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang dan air.

Pengukuran
Level/peil plafond
diukur dahulu
dengan
menggunakan
theodolith dan
dibantu
menggunakan
selang air. Untuk
mempermudah
pemasangan, titik
tetap pengukuran
dipindahkan ke
dinding atau kolom
dengan ketinggian
1 m dari
lantai.Setelah
posisi peil plafond
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 81

didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan rangka hollow  pada bagian tepi untuk
memperoleh titik tetap plofond.
Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke plat beton  dengan
menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan antara rangka hollow dengan
menggunakan sekrup gypsum.
Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 60 cm.
Setalah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan menggunakan
tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.

Pemasangan plafond gypsum dan GRC


Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah
terpasang semua, maka lembaran gypsum dan GRC dapat mulai dipasang.
Untuk gypsum dan GRC, pertemuan diatur secara menyilang.
Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga kepala sekrup
hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran gypsum dan GRC.
Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum dan GRC sebelum
menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
Setelah lembaran gypsum dan GRC terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.

Finishing plafond gypsum dan GRC


Untuk gypsum dan GRC, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan  di compound
kemudian digosok dengan ampelas untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat.
Tutup semua kepala sekrup dengan compound  lalu gosok dengan ampelas halus.
Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafond gypsum.
Untuk List plafond gypsum dipasang pada pertemuan antara dinding dan plafond dengan
perkuatan menggunakan compound jenis casting + lem.
Konstruksi Plafon
Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari
ruangan bangunan (rumah).
Fungsi dari pada langit-langit atau plafon adalah:
 Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang melalui bidang atap.
 Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap.
 Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan dan isinya selalu terlindung.
 Supaya ruangan di bawah atap selalu nampak bersih.

Menambah estetika ruangan, karena konstruksi plafon bisa dibuat beraneka macam bentuk. 
Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu atau bilik ),
papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustek tile, particle board, jabar
wood dan pada saat ini banyak digunakan papan gipsum dan lain-lain. Karena bahan-bahan
tersebut meruapakan lembaran yang relatif tipis, maka pemasangannya memerlukan suatu
konstruksi yang khusus dan dari bahan lain sebagai penggantung dimana bahan tadi
ditempelkan. Bentuk pemasangan plafon dapat dibuat bermacam – macam sesuai selera
pemilik rumah seperti misalnya; langit-langit datar /rata, melengkung, kesan bertingkat dan
langit-langt berventilasi. Bahan yang mudah didapat dan mudah dikerjakan yaitu dari balok –
balok kayu yang dipasang saling bersilangan sehingga membentuk petak-petak dengan
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 82

ukuran tertentu sesuai dengan bahan plafon tersebut. Bagian-bagian dari konstruksi plafon
adalah:  
Balok induk yang dipasang / ditanam pada tembok atau digantungkan dengan kuda-kuda. 
Balok anak ukuran lebih kecil dari balok induk yang dipasangan bersilanngan dengan balok
induk. 
Balok pembagi yang ukuran bisa sama dengan balok anak atau bisa lebih kecil sedikit dan
dipasang bersilangan dengan balok anak. 
Langit-langit atau sering disebut pyan yang bahannya seperti tersebit di atas dan dipasang
pada balok tadi. 
Ukuran yang biasa dipakai sebagai balok penggantung langit-langit  seperti daftar di bawah
ini :

 
Jarak pemasangan maupun cara pemasangan pengantung plafon berbeda-beda, tergantung
dari jenis dan ukuran dari bahan langit-langit yang dipakai. Untuk dapat menetapkan pola
dari langit-langit maka perlu memperhatikan: 
 Bentuk dari ruangannya akan mempengaruhi pola yang digunakan 
 Bahan yang digunakan sebagai penutup dapat asbes, triplek ataupun jenis lainya
 Tinggi rendahnya penutup 
 Menggunakan lis atau tidak 
 Pembagian jalur penutup langit-langit menggunakan modul 100 x 100 cm, 60 x 60 cm
atau 60 x 80 cm
Agar lebih mudah untuk mempelajari cara pemasangan plafon, di bawah ini diberikan contoh
konsruksi plafon dengan bahan dari asben semen yang mempunyai ukuran 100 x 100 cm.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 83

Gambar Metode Pasang


Plafond

  
Keterangan : Balok induk ukuran 6/12 cm Balok anak ukuran 5/7 cm Balok  pembagi ukuran
5/7 atau 4/5 cm. Cara pemasangan balok penggantung plafon. Hubungan antara balok induk
dengan tembok,
Lubanglah tembok tembok pada ketinggian yang telah ditentukan sedalam kurng lebih 2/3 x
tebal tembok.
Masukkan ujung balok induk ke dalam tembok,   agar balok tembok stabil pada celah–celah
dimasuki spesi. 

 
Hubungan antara balok induk dengan balok anak,
Pada balok induk terlebih dahulu dipasang klos dari reng kayu ukuran 2/3 cm, panjang 15
cm dipakukan pada balok induk 
Ujung balok   anak dibuat cowakan sesuai dengan tebal dan lebar klos  Ujung balok anak
yang telah dicowak ditumpangkan menempel di atas klos dan dipaku. 
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 84

 Sebelum pengerjaan plafon dilakukan, seluruh pekerjaan di atas rangka plafon harus
sudah terselesaikan terlebih dahulu.
 Langkah pertama yang terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafon di sekeliling ruangan yang akan dipasang rangka. Dapat digunakan
pengukur water pass pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis untuk
menyatukan titik tersebut.
 Selanjutnya pemasangan wall angle (siku metal) sebagai penyangga metal furing.
Tempatkan siku metal pada tanda garis. Dimulai dari dinding dengan luas terpanjang.
Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut dengan
kencang agar kuat menyangga metal furing.
 Selanjutnya pemasangan siku metal pada dinding yang lain. Perlu diperhatikan bahwa
pada sudut dinding siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40 cm.
Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow.
Kencangkan semua daerah metal yang bertindihan tersebut.
 Setelah siku metal terpasang, beri garis menggunakan pensil atau spidol pada setiap
40 cm sebagai tanda bagi pemasangan metal furing. Jarak antar metal furing
sebaiknya 40 cm atau jika ingin lebih longgar, maksimum 60 cm. Semakin besar jarak
metal furing akan beresiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau melengkung.
 Potong metal furing dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas siku
metal. Kencangkan dengan baut.
 Rangka utama, yaitu main channel (main tee) atau C channel (cross tee) digantung
pada kawat penggantung menggunakan U clamp. Kemudian tempatkan metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut
dengan menggunakan channel clamp.
 Langkah terakhir dari pemsangan rangka adalah penguatan rangka dengan
pemasangan bracket dan hanger

CARA PEMASANGAN LIST GYPSUM


Saat ini banyak plafond rumah yang sudah menggunakan list gypsum sebagai aksesoris.
Selain gampang didapat dan harganya terjangkau, juga lebih rapi dan memasang list
tersebut.
Dalam tulisan ini, kami akan menguraikan cara-cara memasang list gypsum disertai dengan
gambar:

Langkah Pertama :

Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena jika meleset
beberapa centimeter aja bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang lain (terutama
bagian sambungan pojok).
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 85

Langkah Kedua :

Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan menggunakan
cutter atau gergaji besi.
Langkah Ketiga :

Selanjutnya buatlah "perekat" dari compound


untuk menempelkan list pada dinding yang akan
dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah,
dan kape.

Bubuk compound diletakkan di suatu wadah


(biasanya potongan papan gypsum atau potongan
tripleks). Dikarenakan compound setelah terkena
air cepat mengeras (kurang lebih 10 menit), maka
saat pencampuran usahakan agar air yang
dicampur sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan-
pelan.

Langkah Keempat :

"Perekat" yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi. Oleskan
"perekat" tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel pada dinding dan
plafond secara merata.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 86

Langkah Kelima :

Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi "perekat" tersebut ke dinding dan plafond yang
akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi (usahakan diberi tanda
tempat yang akan ditempel list).

Langkah Keenam :

Setelah list tertempel pada dinding dan plafond,


selanjutnya rapikan bagian atas dan bawah list dengan
kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas
"perekat" yang keluar. Perapihan dapat dilakukan
dengan amplas atau kape.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 87

Finishing list
Pada sambungan list, usahakan agar tidak sampai keliatan. Caranya dengan menambah
"perekat" atau membuat motif motif yang seolah-olah list tersebut keliatan sambung-
menyambung.

6. PAS. KANOPI + ATAP STANDEK


Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi
atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar .
Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan (atap Spandek),
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 – 16 x 16
HEX.
Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan penutup atap
harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok-belok.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 88

 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1. PENYAMBUNGAN + METERAN LISTRIK PLN 1300 WATT
Pengertian dan fungsi :
Suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi daya, box pembagi
tegangan.
Material penghantar listrik adalah kabel (NYM, NYY, NYF, NYA) serta pipa baik PVC
atau besi untuk pelindung hantaran yang tertanam.
Kabel penghantar yang biasa dipergunakan adalah merek KABELINDO, SUPREME,
TRANKA, dll. Merek dapat dikenali pada pembungkus (isolasi) sepanjang kabel beserta
jenis dan jumlah kawat atau diameter kawat tembaganya.
Peralatan dan bahan listrik :
1. Panel dan kotak pembagi
2. Saklar dan zekering-zekering
3. Alat-alat ukur (voltmeter & Ampre meter)
4. MCB
5. Stop kontak / stop kontak daya
6. Lampu penerangan
7. Grounding atau pentanahan
METODE PELAKSANAAN
1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan
tidak tampak dari luar (tertanam)
2. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton
harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-
kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
3. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran
dan acian dikerjakan.
4. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
5. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan
baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada
Te Dos.
6. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
7. Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
– tidak boleh ada sambungan
– dihubungkan dengan elektroda pentanahan
– ditanam sampai minimal mencapai air tanah
8. Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok
atau pada balok kayu rangka langit-langit.
9. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
10. Stop kontak dan saklar.
Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi
150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 89

Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.


11. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan
sebelum pekerjaan
Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan bobokan dinding 
Pekerjaan pasangan pipa konduit
Pekerjaan wireing
Pekerjaan Instalasi komponen penerangan
Pekerjaan Instalasi Panel

 Metode Pelaksanaan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan instalasi elektrikal arus kuat.
Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa
conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah
berubah ketika dinding diplester.
 Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa
conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
 Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan
acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus
rapih.
 Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya
agar tidak terjadi bongkar pasang.

PENYAMBUNGAN LISTRIK

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendaftar sebagai calon pelanggan listrik.  Anda
bisa mendaftar lansung ke kantor PT PLN terdekat maupun kepada BTL terdekat. Untuk
pendaftaran  yang langsung ke kantor PT PLN, nantinya anda akan diminta menunjuk salah
satu kontraktor listrik yang akan memasang instalasi rumah anda dan tentu saja kontraktor
tersebut telah memiliki ini kerja dari PT PLN. Berita terbaru dan mungkin juga masih
direncanakan adalah anda nantinya juga bisa mendaftar ke tempat pembayaran listrik
terdekat. Tapi untuk saat ini baru PT PLN dan BTL saja. Jangan sampai lupa, tentukan
dengan bijak mengenai daya listrik yang akan anda pergunakan. Pilihan dayanya dari 450
VA, 900VA, 1300VA, dst. Tentukan pula tarif dari bangunan berdasarkan
peruntukan/fungsinya. Sebagai contoh: tarif R jika bangunan diperuntukkan untuk rumah
tinggal, tarif B jika diperuntukkan untuk usaha/bisnis, dsb. Untuk lebih jelasnya dapat
ditanyakan langsung pada saat anda mendaftar.
Adapun syarat yang anda bawa dari rumah adalah :
Kartu Identitas (sebaiknya KTP) yang masih berlaku  dimana nantinya digunakan sebagai
nama rekening.  Rekening Pembayaran Listrik Asli atau Focopy dari rumah sebelah (dalam
artian sebelah rumah yang sudah dan masih berlangganan listrik dari PT PLN). Sebaiknya
rekening listrik dari rumah sebelah yang digunakan adalah rekening pembayaran 1 atau 2
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 90

bulan yang lalu. Ilustrasi gambar rumah sebelah yang rekening pembayaran listriknya bisa
anda pergunakan untuk pendaftaran sebagai berikut:

dari gambar diatas, rekening yang bisa anda pergunakan berasal dari rumah A, B, C, D atau
rumah 1, 2.Ikuti petujuk maupun syarat lain (surat kuasa dsb.) yang disampaikan oleh pihak
PT PLN atau BTL. Jangan pernah sungkan untuk bertanya jika anda belum jelas. Ingat, anda
adalah calon pelanggan atau boleh dikatakan calon pembeli tenaga listrik, jadi silahkan
ditanyakan apabila anda kurang jelas. 

2. Setelah proses pendaftaran, proses tersebut berlanjut ke proses daftar tunggu alias daftar
urut pendaftaran. Disini nantinya berkas pendaftaran anda akan lanjutkan dengan
pemeriksaan lapangan oleh petugas survei lapangan yang merupakan bagian dari pelayanan
teknik PT PLN. Dari proses teknik inilah akan ditentukan apakah letak pemasangan listrik ke
rumah anda memenuhi ketentuan PT PLN atau tidak. Adapun ketentuan tersebut adalah :

Jarak sambungan kabel tegangan rendah(TR) milik PT PLN dari rumah calon


pelanggan ke tiang listrik atau rumah pelanggan listrik terdekat. Ilustrasi gambarnya sebagai
berikut:

Jumlah sambungan rumah dari tiang listrik PT PLN. Maksudnya adalah banyaknya 1 jalur
sambungan kabel  TR dari rumah pertama menuju rumah calon pelanggan. Ilustrasi
gambarnya sebagai berikut:
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 91

Kapasitas dari trafo distribusi TM/TR yang akan melayani rumah calon pelanggan listrik baru.
3. Apabila ketentuan teknik diatas belum terpenuhi maka tentu saja pemasangan baru
akan ditunda alias menunggusampai terpenuhinya ketentuan teknik tersebut. Akan tetapi
apabila data anda memenuhi ketentuan teknik tersebut, maka selanjutnya data tersebut
akan diproses menjadi surat jawaban ijin pemasangan listrik baru. Proses surat jawaban ijin
ini bisa berlangsung cepat tapi bisa juga lambat. Hal ini tergantung dari banyaknya antri-
an calon pelanggan baru maupun ketersedian material KWH di gudang PT PLN setempat. 
4. Selama waktu tenggang dari proses surat jawaban ijin inilah para kontraktor listrik alias
BTL melaksanakan pekerjaan instalasi pada rumah calon pelanggan sesuai ketentuan PUIL
dan komponen instalasi berkualitas SNI. Disamping melaksanakan pekerjaan instalasi, para
kontraktor ini nantinya akan memberikan / menerbitkan surat jaminan instalasi pelanggan.
Jaminan instalasi ini nantinya diperlukan dalam pemberkasan data oleh PT PLN. Fungsi dari
jaminan instalasi ini adalah untuk menjamin bangunan maupun instalasi listrik anda apabila
terjadi kerusakan instalasi maupun kebakaran bangunan  yang diakibatkan oleh pemasangan
instalasi yang tidak sesuai ketentuan diatas. Fungsi ini juga erat kaitannya dengan UU
Perlindungan Konsumen. Hal inilah yang oleh masyarakat disebut "mahal". Mengapa
demikian?... Contoh kecilnya adalah jika anda membeli barang bergaransi dengan yang tidak
bergaransi, tentu saja harganya berbeda. Hal tersebut dikarenakan jika barang anda itu
rusak selama tenggang waktu garansi maka perusahaan pembuatnya akan mengganti.
Demikian halnya dengan jaminan instalasi yang dikeluarkan oleh kontraktor listrik, bahkan
jaminan instalasi tersebut tidak hanya menjamin instalasi yang dipasang, tetapi
juga menjamin seluruh kerusakan jika sampai terjadi kebakaran, baik itu bangunan maupun
barang yang ikut terbakar didalamnya. Tapi perlu anda ketahui, jaminan instalasi ini
juga ada batas waktunya dan juga jaminan instalasi ini tidak akan berlaku jika terjadi
perubahan instalasi yang dipasang oleh kontraktor tersebut.
5. Seiring dengan selesainya instalasi dan dikeluarkannya surat ijin pemasangan dari PT PLN,
kemudian instalasi listrik anda akan di daftarkan kepada KONSUIL. Konsuil ini bertugas untuk
memeriksa instalasi yang dikerjakan oleh kontraktor listrik yang mengacu pada ketentuan
PUIL dan juga SNI. Apabila instalasi yang telah terpasang telah sesuai ketentuan diatas
maka Konsuil akan menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan sebaliknya jika tidak
memenuhi ketentuan akan diterbitkan  surat keterangan tidak  memenuhi syarat sertifikasi,
sehingga harus dilakukan instalasi ulang dan didaftarlan lagi untuk diperiksa sampai
ketentuan diatas terpenuhi. SLO ini juga diperlukan oleh PT PLN dalam pemberkasan data
pelanggan.
6. Setelah proses diatas selesai, dilanjutkan dengan proses pembayaran Biaya
Penyambungan(BP) dan Uang Jaminan Pelanggan (UJL) yang telah ditentukan oleh
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 92

pemerintah. Mengenai besarnya BP dan UJL tergantung dari besarnya daya listrik dan juga
tarif yang akan anda gunakan. Kemudian anda juga akan menandatangani surat
perjanjian dengan PT PLN, yang diantaranya mencakup besarnya pembayaran tiap KWH
listrik, sangsi pelanggaran, dsb. Oleh karena itu, baca dan pelajari dengan seksama sebelum
anda menandatangani surat perjanjian bermaterai tersebut.
7. Setelah selesai nantinya akan dilanjutkan pembuatan berkas untuk pengambilan Alat
Pembatas dan Pengukur (KWH meter dan penunjangnya) dari gudang PT PLN, yang
kemudian dilanjutkan dengan proses pemasangan KWH meter. Setelah pemasangan KWH
meter tersebut nantinya anda akan diberi kartu pemberitahuan pembayaran listrik

2. INSTALASI LAMPU
Peralatan:

 Obeng plus
 Obeng minus
 Tang buaya/tang monyong(yang dapat memotong kabel)
 Tespen
 Pisau cutter

Cara memasang:

1. Matikan listrik di rumah anda dengan memindahkan posisi sakelar MCB dari ON (1) ke


OFF (0).
2. Sambungkan(jumper) salah satu terminal sakelar dengan salah satu terminal
stopkontak memakai kabel pendek.
3. Sambungkan kabel pendek (pada poin2) memakai kabel hitam ke kabel positip jalur
utama instalasi listrik(biasanya berwarna hitam dan bila diuji pakai tespen dan listrik
sedang mengalir maka tespennya akan menyala).
4. Sambungkan terminal stopkontak yang satunya ke kabel negatip jalur utama instalasi
listrik.
5. Sambungkan terminal sakelar yang belum disambung ke mana-mana ke salah satu
terminal fitting lampu.
6. Sambungkan terminal fitting lampu yang belum disambung, ke kabel negatip jalur
utama instalasi listrik(biasanya berwarna biru).
7. jangan lupa untuk mengisolasi setiap sambungan kabel dan memasang klem kabel
dengan jarak antar klem 50cm agar kabel menjadi kokoh dan rapi.

3. INSTALASI STOP KONTAK


Cara instalasi stop kontak dengan aman
Pertama yang perlu kalian lakukan adalah memastikan bahwa tidak ada tegangan listrik
yang mengalir di rumah, kalian dapat mematikan tegangan listrik di MCB atau langsung
pada Kwh meter.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 93

Cara memastikan bahwa aliran listrik sudah tidak ada adalah dengan memasukan tespen
ke dalam stop kontak, jika tespen tidak menyala maka bisa dipastikan arus listrik tidak
ada dirangkaian tersebut.
Buka dudukan stopkontak dengan menggunakan obeng plus.
Setelah dudukan terbuka maka kalian akan melihat sebuah rangkaian listrik di stop
kontak yang terdiri dari 3 kabel yaitu fasa masuk, fasa keluar dan fasa stopkontak.

kabel instalasi stopkontak


Setelah kalian selesai memasang sesuai dengan gambar di atas maka bisa dipastikan
rangkaian listrik pada stopkontak telah berkerja dengan baik.
Nyalakan kembali MCB atau Kwh untuk memastikan rangkaian listrik pada stop kontak
bekerja atau tidak, sebelumnya pastikan perangkat elektronik yang lain tidak aktif ini
untuk menjaga jika terjadi konsleting listrik.

4. STOP KONTAK
Cara instalasi stop kontak dengan aman
Pertama yang perlu kalian lakukan adalah memastikan bahwa tidak ada tegangan listrik
yang mengalir di rumah, kalian dapat mematikan tegangan listrik di MCB atau langsung
pada Kwh meter.
Cara memastikan bahwa aliran listrik sudah tidak ada adalah dengan memasukan tespen
ke dalam stop kontak, jika tespen tidak menyala maka bisa dipastikan arus listrik tidak
ada dirangkaian tersebut.
Buka dudukan stopkontak dengan menggunakan obeng plus.
Setelah dudukan terbuka maka kalian akan melihat sebuah rangkaian listrik di stop
kontak yang terdiri dari 3 kabel yaitu fasa masuk, fasa keluar dan fasa stopkontak.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 94

kabel instalasi stopkontak


Setelah kalian selesai memasang sesuai dengan gambar di atas maka bisa dipastikan
rangkaian listrik pada stopkontak telah berkerja dengan baik.
Nyalakan kembali MCB atau Kwh untuk memastikan rangkaian listrik pada stop kontak
bekerja atau tidak, sebelumnya pastikan perangkat elektronik yang lain tidak aktif ini
untuk menjaga jika terjadi konsleting listrik.

5. SAKLAR TUNGGAL
6. SAKLAR GANDA
Cara Memasang Saklar Tunggal Dan Pemasangan Saklar Double
Saklar berfungsi untuk mengatur muatan listrik yang mengalir pada alat elektronika,
dapat digunakan pula untuk memutuskan atau menyambungan aliran listrik. Dengan
adanya saklar ini bila difungsikan dengan baik makan dapat menghemat daya listrik pada
sebuah rumah atau bangunan lainnya. Nah berkaitan dengan saklar tsb maka pada
kesempatakan kali ini saya akan membahas cara memasang saklar tunggal dan saklar
double.

Sebetulnya saklar yang dijual di pasaran beraneka jenis ada yang tunggal, double, dan
berderet. Namun untuk saklar yang berderet maka cara pemasangannya hampir mirip
dengan cara memasang saklar double. 

Cara Memasang Saklar Tunggal

Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai cara memasang saklar tunggal silahkan
dilihat gambar berikut ini:
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 95

Warna hitam pada gambar adalah muatan arus positif yang akan menuju pada terminal
satu (bisa dipasang dipinggir atau ditengah).
Warna merah pada gambar adalah muatan arus positif, yang akan berfungsi dialiri arus
listrik saat ditekan.
Warna biru pada gambar adalah muatan arus negatif yang akan langsung menuju pada
bola lampu atau alat elektronik lainnya.

Nah untuk
aplikasi cara memasang saklar tunggal adalah sebagai berikut: 
Hubungkan salah satu ujung kabel listrik pertama ke saklar terminal satu dan ujung
lainnya ke sumber listrik (lihat warna hitam).
Hubungkan kabel listrik kedua ke saklar dan lampu (lihat warna merah).
Hubungkan kabel listrik ketiga ke bola lampu dan sumber listrik (warna biru)

Cara Memasang Saklar Double

Silahkan sambil dilihat gambar pemasangannya untuk lebih memudahkan Anda cara
memasang saklar double sebagai berikut ini: 

Warna hitam pada gambar yang bermuatan arus positif akan masuk ke terminal satu
sekaligus terminal dua. Teknik ini disebut juga dengan teknik kopel (couple).
Warna merah pada gambar yang bermuatan arus positif dan akan mengalirkan arus listrik
saat posisi ditekan.
Warna biru pada gambar yang bermuatan arus negative akan langsung menuju ke bola
lampu atau alat elektronik lainnya.

Untuk aplikasi cara memasang saklar double hampir sama dengan saklar tunggal, yang
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 96

membedakan adalah saat menghubungkan kabel pertama (lihat warna hitam) maka salah
satu ujungnya langsung dihubungkan ke dua terminal sekaligus

7. LAMPU SL 10 WATT
8. LAMPU SL 40 WATT
(1) bila dipasang di lampu langit-langit pasangan bata harus digunakan baut tertanam
atau baut ekspansi, nilon atau steker plastik tetap; Jangan gunakan potongan
kayu. Dan daya dukung tetap harus sesuai dengan berat lampu langit-langit. Untuk
memastikan bahwa plafon dapat diandalkan, dapat diandalkan, dan memperpanjang
masa kerja mereka.
(2) bila baut ekspansi digunakan, pilih spesifikasi baut sesuai persyaratan teknis,
diameter lubang bor dan kedalaman agar sesuai dengan spesifikasi baut.
(3) baut lampu tetap nomor tidak boleh kurang dari dasar lampu Shang dari jumlah
lubang tetap, dan diameter baut harus dan aperture cocok; Base Shang tidak
memasang lubang lampu tetap (instalasi Shi sendiri bermain lubang), setiap lampu
untuk fixed baut atau sekrup tidak boleh kurang dari 2 a, dan lampu gravitasi ke dan
baut atau sekrup anastomosis fase gravitasi; Hanya insulasi Dang Taiwan dengan
diameter di 75mm dan Shi berikut, hanya bisa menggunakan 1 baut atau sekrup yang
terpasang.
(4) plafon tidak bisa dipasang langsung pada benda yang mudah terbakar, beberapa
keluarga cantik dengan lapisan kayu lapis dilukis di balik langit-langit, sebenarnya
sangat berbahaya, tindakan insulasi panas harus dilakukan; Bila suhu permukaan
lampu mendekati bahan mudah terbakar, isolasi atau tindakan heat sink harus
dilakukan.
(5) plafon sebelum cek pemasangan: ① ke bagian inti kawat dari setiap lampu, kawat
inti tembaga tidak kurang dari
0.4mm2, konduktor tembaga tidak
lebih kecil dari 0,5 mm2 atau kawat
harus diganti. ② kabel dan
sambungan lampu, hubungan lampu
antar konduktor paralel harus kuat,
kontak listrik harus bagus, jangan
sampai kontak buruk ada percikan api
antara konduktor dan terminal, dan
berbahaya.
(6) jika plafon menggunakan dasar
Screw, maka kabel harus
memperhatikan dua hal berikut:
Baris fasa harus dihubungkan pada
terminal di kontak Pusat, garis nol
harus dihubungkan pada terminal di
benang; II insulasi kerusakan lampu shell dan kebocoran jika terjadi penggantian
sengatan listrik bola lampu.
(7) dilengkapi dengan lampu kilat lampu pijar, bola lampu tidak boleh dekat dengan
tempat teduh; Watt produk juga harus meminta pilihan tidak boleh terlalu besar agar
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 97

terhindar dari suhu bola lampu tinggi, penutup kaca tembus setelah terciprat jatuh
sakit.
(8) sambungan kabel langit-langit dengan dua benang, kontak listrik harus bagus,
masing-masing oleh tas kain hitam, dan simpan di kejauhan, jika mungkin cobalah
untuk tidak berada di bawah dua benang pada potongan logam yang sama, untuk
menghindari jarak pendek. Sirkuit, berbahaya

9. PANEL MCB
Alat dan bahan yang di perlukan haruslah disiapkan sebelum kita memasang MCB,
Bahan – Bahan :

1. MCB (Ukuran Ampere disesuaikan)


2. Box MCB atau Box Panel
3. Sekrup
4. Isolasi (Jika perlu)
5. Paku Sadel
6. Kabel NYA/NYM (Minimal dengan ukuran 2,5 mm2)

Alat – alat :
1. Tang Kombinasi
2. Tang Potong
3. Obeng Min-Plus
4. Tespen
5. Palu dan lain lain

Cara memasang MCB :


Sebelum memasang MCB maka hal terpenting yang harus dilakukan adalah menentukan
kabel fasa atau netral. Jika pemasangan MCB berupa penambahan maka untuk
menentukan kebel fasa atau netral dapat dilakukan dengan mengunakan TESPEN atau
kode warna kabel dari kabel yang ada.
Setelah mengetahui polaritas fasa dan netral maka hal selanjutnya adalah
menempatkan Box MCB atau box panel pada tempat yang diinginkan yang didalam box
panel tersebut telah berisi MCB.

Siapkan kabel yang nantinya akan di


hubungkan dengan MCB di dalam Box panel. Sebagai
contoh untuk kabel Fasa, Netral maupun Ground
lihat skema cara memasang MCB di atas
4. Dari contoh skema diatas, hubungkan kabel fasa yang
berwarna Hitam (L1) atau Coklat (L2)
atau Abu-abu (L3) ke terminal MCB sebagai input. Buka dan tutup terminal sekrup
tersebut dengan menggunakan Obeng
5. Begitu juga Pada bagian output MCB, buka dan tutup terminal sekrup untuk
menghubungkan kabel fasa yang nantikan akan melayani bagian beban atau stop
kontak. Pada bagian output diharuskan mempunyai warna yang sama dengan Input
agar tidak membingungkan.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 98

6. Jika pemasangan MCB lebih dari satu buah maka ulangi cara tersebut mulai point
4 dan 5. Jika pembagian beban adalah sefasa atau sama fasa maka cukup
kopel/jumper kabel input MCB yang awal dengan yang lainnya. Namun jika
pembagian beban dengan berbeda fasa antara MCB satu dengan yang lainnya maka
warna kabel juga harus dibedakan.
7. Untuk kabel Netral dan Ground silakan dihubungkan ke masing-masing netral dan
terminal ground untuk kabel Ground (lihat contoh diatas). Terminal netral atau
terminal ground tersebut berfungsi sebagai titik penyambungan sebelum menuju beban.

 PEKERJAAN CAT – CATAN


1. CAT TEMBOK

PENGECATAN INTERIOR
Persiapan :
 Persiapkan seluruh peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk proses
pengecatan dinding seperti roller, kuas, wadah cat, amplas kertas, alat sekrap,
tangga, dll. Jangan lupa siapkan masker, kacamata safety, dan sarung tangan.
 Singkirkan/keluarkan semua lukisan dan perabotan yang berada di sekitar dinding
yang di cat. Jika perabotan tidak bisa dikeluarkan, tutuplah dengan koran atau plastik.
 Periksalah kondisi dinding yang akan di cat, pastikan dinding tidak bermasalah seperti
retak atau
rembes
(baca:
masalah
umum pada
dinding
rumah).
Lakukan
perbaikan
pada dinding
yang
bermasalah
sebelum
melakukan
pengecatan.
 Alasi lantai dengan koran atau plastik serta tutuplah semua stopkontak dan saklar
lampu dengan selotip atau lakban.
 Pastikan dinding bersih dari debu dan kotoran. Bersihkan dinding dengan
menggunakan lap basah. Jika dinding terasa berminyak bersihkan dengan air
campuran detergen kemudian bilas dengan air bersih.  Sesudah dibersihkan, pastikan
dinding dalam keadaan kering sempurna sebelum pengecatan.
 
Pengecatan :
 Aplikasikan lapisan dasar dinding dengan warna dasar atau primer. Pastikan lapisan
dasar telah kering sempurna sebelum melakukan proses selanjutnya.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 99

 Setelah lapisan dasar kering, lanjutkan dengan memberi cat pada bagian tepi atau
sudut dinding terlebih dahulu menggunakan kuas. Celupkan sepertiga bagian kuas
dan ketuklah kuas untuk mengurangi cat (bukan menggeseknya) lalu aplikasikan cat
sepanjang tepian atau sudut dinding.
 Pengecatan bagian tengah dinding bisa menggunakan roller.
 Berikut beberapa tips menggunakan roller: untuk cat berbahan lateks
basahi roller dengan air dan untuk cat berbahan dasar minyak basahi roller dengan
tiner.
 Kemudian isilah nampan cat dengan cat pilihan hingga batas penggilas lalu
celupkan roller ke dalam wadah cat tersebut. Gulunglah roller di atas nampan cat
beberapa kali untuk menyebarkan cat secara merata.
 Aplikasikan roller pada dinding dengan menggunakan membentuk huruf W atau M
yang bersambung agar distribusi cat merata pada dinding. Lanjutkan gerakan ini
hingga dinding tertutup cat seluruhnya. Saat menggunakan gerakan tersebut, jangan
mengangkat roller dari dinding. Biarkan roller tetap di dinding hingga cat
pada roller mulai habis.
 Biarkan cat hingga kering selama 2-4 jam. Pastikan cat dinding telah kering sempurna
sebelum mengaplikasikan lapisan kedua.
 Berikan lapisan cat yang kedua hingga permukaan dinding tertutup cat secara merata.
Ulangi proses pengaplikasian cat diatas.
 Lakukan pengecekan terakhir untuk mencari bagian dinding yang masih perlu dilapis
ulang.

PENGECATAN EXTERIOR
Tahapan pengerjaan pengecatan exterior adalah :
 Bersihkan Dinding Sebelum Di Cat
 Sebelum melakukan pengecatan ulang, sebaiknya dinding dibersihkan terlebih dahulu.
Pembersihan dimulai dari mengelupas cat lama. Setelah itu, pastikan dinding tidak
memiliki noda maupun debu yang tebal. Anda bisa menyiram dengan air untuk
memastikannya.
 Jika dinding lama berjamur dan berlumut, Anda bisa menggunakan kaporit untuk
membersihkannya. Ini bertujuan untuk
membunuh jamur yang sudah terlanjur
hidup di bagian dinding tersebut. 
 Untuk pengecatan ulang, tunggu
hingga dinding benar-benar kering. Ini
bertujuan agar dinding tidak
mengalami lembab saat dicat. Jika
dinding masih basah dan tetap
melakukan pengecatan, kandungan
alkali pada dinding akan tinggi. Hal
tesebut akan membuat dinding lembab
dan cepas mengelupas.
 Sesuaikan Jenis Cat
 Hal yang harus Anda perhatikan
kemudian adalah membeli cat sesuai dengan bahan dinding. Jika dinding rumah Anda
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 100

terbuat dari tembok, harus membeli cat untuk tembok. Pun begitu sebaliknya jika
dinding Anda terbuat dari kayu, beli cat khusus kayu.
 Selanjutnya beli cat yang memang khusus untuk eksterior rumah. Hal ini dikarenakan,
cat eksterior memang diformulasikan untuk melindungi dinding dari paparan cuaca di
luar rumah. Jadi cat jenis ini mampu melindungi dinding lebih baik ketimbang cat
biasa. Cat eksterior biasanya memiliki perlindungan lebih dengan waterproofing. Anda
bisa memperoleh jenis cat waterproofing yang bagus dan murah.
 Memilih Waktu Yang Tepat
 Pilihah waktu yang tepat pada saat akan melakukan pengecatan. Disarankan untuk
mengecat dinding bagian luar saat cuaca cerah atau bukan musim hujan. Ini supaya
kondisi dinding saat dicat benar-benar kering dan tidak lembab. Kemudian proses
pengeringan cat juga akan lebih cepat karena dibantu cahaya matahari.
 Cat Dasar Untuk Hasil Lebih Baik
 Jika ingin memiliki daya tutup dan sebar yang baik, Anda bisa menggunakan cat dasar
sebelum aplikasikan cat. Cat dasar mampu memperkecil risiko tumbuhnya jamur atau
lumut pada dinding. Selain itu, cat dasar secara keseluruhan memberikan
perlindungan untuk dinding bagian luar. 
 Teknik Mengecat Yang Tepat
 Saat mengecat, gunakan alat yang memang nyaman, misalnya saja roll. Alat ini
dianggap lebih efesien, pasalnya roll memiliki permukaan yang lebih panjang. Jadi
bisa lebih cepat dalam proses pengecatan. Teknik mengecat menggunakan
roll sebaiknya sambil ditekan saat sedang mengaplikasikan cat. Hal ini dilakukan
supaya cat bisa menempel dengan baik.
 Selanjutnya, saat melakukan pengecatan, mulai dengan daerah yang sulit. Misalnya
saja perbatasan antara dinding dengan atap. Kemudian, cat daerah dinding sudut
yang sulit. Setelah itu, baru melakukan pengecatan di bagian yang mudah dijangkau.

2. CAT PLAFOND
PENGECATAN PLAFOND
1. Sediakan semua bahan kebutuhan. Daripada memakai kuas cat biasa, untuk
pengecatan plafon lebih baik gunakan kuas rol (roller) dari kain berbulu halus dan
pendek serta tebal (thick-nap roller) yang dilengkapi tongkat/galah penyambung. Tipe
roller demikian akan menjamin lapisan cat yang halus tanpa benjolan ataupun
gelembung. Sebagai tambahan,
Anda akan memerlukan:
 Tangga
 Baki/nampan cat dan pelapis
 Kuas dinding untuk mengecat
bagian tepi
 Dempul dan pisau dempul untuk
menangani lubang
 Dempul dan peralatan dempul untuk
menangani retak pada bagian sudut
2. Pilih warna sesuai selera
Anda. Sebagian besar plafon dilapis cat
putih dengan alasan kualitas pantulannya cenderung membuat ruangan terlihat lebih terang
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 101

dan lapang. Namun demikian, Anda mungkin berniat mempertimbangkan corak warna putih
tertentu untuk dipilih; terutama yang akan tampil palling menarik bersanding dengan warna
dinding.
 Warna putih cerah yang standar mungkin tidak memperkaya warna dinding,
menimbulkan perbedaan terlalu mencolok dan merusak cita rasa ruangan. Jika Anda
merasa bahwa warna putih yang tegas mungkin akan terlihat terlalu kontras maka
carilah warna putih yang lembut atau yang sewarna dengan cangkang/kulit telur.
 Pengecatan mendatar adalah yang terbaik untuk bidang plafon karena cat dapat
merekat rata. Pengecatan mendatar akan membantu menyembunyikan bagian-bagian
plafon yang tidak sempurna.

3. Pindahkan furnitur dan siapkan ruangan. Usahakan untuk memindahkan sebanyak


mungkin furnitur keluar dari area kerja Anda. Hal ini bisa jadi tidak memungkinkan jika Anda
tinggal di apartemen atau memiliki barang-barang yang sangat besar dan berat, seperti
dipan, meja, ranjang, dan berbagai furnitur lain yang tidak mudah dipindahkan ke ruang
lain. Jika kondisinya demikian maka yang harus Anda lakukan adalah menutupi semua
furnitur tersebut dengan plastik untuk melindunginya dari tetesan cat.
 Meskipun demikian, jangan gunakan plastik untuk menutup lantai, karena akan
menumpuk, mengerut dan mengalami perubahan, tidak efektif untuk melindungi
lantai dari cat. Lebih baik, bentangkan kain tebal secara merata di atas lantai. Selain
itu pastikan untuk melindungi dengan baik bagian-bagian jendela, ambang pintu dan
jendela, dan juga lantai papan menggunakan plastik.

4. Gunakan plester atau lakban yang biasa dipakai tukang cat untuk menutup
area perbatasan (sudut), di mana dinding dan plafon bertemu. Namun, jika Anda
berniat melakukan pengecatan dinding setelah pengecatan plafon maka Anda tidak perlu
melakukan langkah ini. Namun demikian, menjaga dengan menutupinya menggunakan
lakban merupakan cara terbaik.
5. Kuaskan cat dasar sebelum Anda melakukan pengecatan. Pemberian cat dasar
menjamin nantinya Anda hanya perlu mengecat plafon dengan satu lapisan cat. Cat dasar
membantu penempelan cat dan penyerapan lapisan cat ke plafon, sebagaimana halnya
spons menyerap air.
 Untuk hasil terbaik,
gunakan cat dasar
yang
mengandung antinoda.
Penghambat noda
tersebut berfungsi
menutup
noda/kotoran yang tak
sedap
dipandang, seperti
noda air, asap rokok dan
nikotin, dan menjaga
plafon dari noda/kerusakan akibat aktivitas pengecatan setelah pengaplikasian cat
dasar.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 102

5. Bila perlu, dahulukan mengecat sepanjang sudut dengan kuas dinding atau
kuas khusus untuk sudut. Jika Anda tidak menutup bagian tepi dinding
menggunakan plester/lakban, Anda akan memerlukan kuas sudut untuk mengecat
sepanjang tepi plafon yang berbatasan dengan dinding. Lakukan pengecatan seluruh
bagian sudut plafon sebelum mengerjakan bagian dalamnya.
6. Sementara bagian sudut yang dicat lebih dulu masih basah, lakukan
pengecatan plafon dengan roller. Segera lakukan pengecatan bagian tengah
plafon saat bagian sudut yang dicat lebih dulu masih basah. Hal ini untuk menghindari
terbentuknya garis antara bagian sudut dan tengah plafon. Celupkan roller ke dalam
baki/nampan cat secara merata dan kuaskan dengan merata, pastikan Anda bisa
menghindari terjadinya kelebihan cat pada roller.
 Gunakan gerakan garis zig-zag untuk menutup plafon dengan cat tipis. Gerakkan
roller membentuk huruf “W” atau “V” tanpa pernah mengulanginya pada bagian
permukaan yang sama.
 Jangan pernah memberikan tekanan terlalu kuat pada roller, karena berpotensi
menimbulkan tekstur tidak rata yang justru dapat menodai plafon Anda.
7. Lakukan pengecatan per bagian hingga seluruh permukaan plafon tertutup
dengan bentuk zig-zag. Ketika Anda telah selesai dengan satu bagian, cocokkan
dengan bagian yang sebelumnya. Jangan khawatir terlalu berlebihan mengenai
keseragaman tampilan awal;
pada langkah berikutnya Anda
akan dapat memadukan
semuanya hingga terlihat
indah.
8. Buatlah gerakan zig-zag
membentuk garis lurus
dengan roller Anda. Cara ini
akan membantu meratakan
cat dan menciptakan daya
tarik yang kuat. Jika Anda
sudah mengaplikasikan cat
dasar, Anda tidak perlu
melakukan pengecatan ulang.
9. Perlakukan plafon berkubah seperti dinding. Kebalikan dari plafon datar, plafon
berkubah (miring dan membentuk sudut pada bagian puncak) dapat dicat seperti
halnya mengecat dinding. Mulailah pada bagian sudut plafon (puncak) dan lakukan
pengecatan ke arah bawah menuju dinding membentuk garis lurus, di mana setiap
garis menumpang pada garis sebelumnya. Lakukan gerakan pengecatan yang lembut
dan konsisten.
Sekali Anda mulai mengecat plafon, jangan pernah berhenti (sebelum selesai)
dan mulai lagi dari awal. Berbeda dengan pengecatan dinding, pada plafon Anda akan
menemukan titik-titik yang berbeda proses mengeringnya jika Anda meyambung pekerjaan
pada waktu berbeda.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 103

3. CAT KAYU (KUSEN, PINTU DAN JENDELA)


Tahapan Pertama Persiapan

Dari tiga tahapan yang harus Anda lakukan yang


pertama adalah persiapan. Ketika Anda akan
mengecat kusen maka persiapkan kusen dengan
baik. Kusen yang baru saja jadi dipasang dalam
sebuah rumah pasti memiliki permukaan yang kotor
baik itu karena cat dinding dan juga debu bahan
bangunan yan menempel. Anda bisa mengamplas
kusen terlebih dahulu menggunakan kertas amplas
kasar sekitar nomor 180 hingga 240. Proses
pengamplasan sendiri dilakukan hingga pada bagian
lelukan kusen. Apabila Anda merasa kesulitan maka
gunakan amplas yang dibalut dengan spon. Cara ini
memudahkan Anda untuk menjangkau daerah
lekukan pada kusen. Jika permukaan rata maka
Anda bisa menggunakan balok kayu yang dibalut
dengan amplas. Sehingga hasilnya akan rata dan juga halus. Fungsi pegamplasan adalah
untuk membuka pori kayu sehingga nantinya cat yang melapisi masuk dan mengikat pori.
Pastikan juga kusen kayu sudah kering dengan MC atau kelembaban kayu rata-rata 12%.
Kayu harus kering sebelum dicat agar nantinya minyak kayu dan unsur air di dalam kusen
tidak naik setelah dicat dan menimbulkan jamur. Setelah pengamplasan selesai maka
bersihkan kayu dari debu amplas menggunakan kain yang bersih dan juga kering.
Selanjutnya siapkan alat yang digunakan untuk finishing. Karena Anda adalah pemula maka
Anda dapat menggunakan kuas yang halus. Penggunaan kuas sebagai alat finisishing adalah
alat yang mudah didapatkan dan juga murah. Siapkan juga gelas plastik untuk pencampuran
cat dan juga pisau pallet.
Selanjutnya adalah persiapan bahan atau produk cat. Untuk warna natural sebaiknya Anda
menggunakan pernis atau clear kayu seperti produk Biovarnish. Ada tiga seri untuk produk
cat biovarnsh yang digunakan yaitu Biovarnish wood filler, Biovarnish Wood Stain dan juga
Biovarnish Clear Coat. Agar pengecatan memiliki hasil yang rapi sebaiknya Anda melapisi
bagian yang tidak ingin terkena cat dengan isolasi kertas. Sedikit reibet memang tapi cara
plitur kayu ini terbukti rapi dan menghindari cat kusen untuk mengenai bagian dinding atau
kaca.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 104

Tahapan Kedua Pengecatan Kayu

Jika persiapan dari material kusen dan juga peralatan bahan mengecat sudah siap maka
selanjutnya masuk ke tahapan pengecatan. Awal dari tahapan pengecatan
menggunakan pernis kayu adalah pendempulan. Dempul yang digunakan adalah Biovarnish
wood filler. Anda bisa langsung mengaplikasikan dengan pisa pallet khususnya pada bagian
yang cacat lubang kecil. Anda bisa langsung mengisi lubang dengan wood filler. Tunggu
hingga wood filler mengering sendiri sekitar 20 menit. Lalu amplas dengan kertas amplas
nomor 240 hingga permukaan kayu terlihat serat kayunya.

Aplikasi dempul telah selesai


selanjutnya Anda bisa
mencampurkan Biovarnish
Wood Stain sesuai dengan
kebutuhan. Campurkan
Biovarnish Wood Stain
dengan air perbandingan 2
bahan : 1 air di dalam gelas
plastik dan aduk hingga
benar-benar menjadi rata.
Kuaskan cat ke permukaan
kayu searah serat dan
tunggu kering sekitar 60
menit saja. Lalu amplaslah permukaan kusen dengan kertas amplas alumunium oxide nomor
400 hingga permukaan beanr-benar halus. Apabila Anda ingin mendapatkan hasil yang
maksimal atau warna lebih gelap maka bisa aplikasikan Biovarnish Wood Stain sekali lagi.
Terakhir adalah pemberian lapisan clear untuk cat kayu yang akan membentuk lapisan film
yang kuat dan juga keras. Gunakan Biovarnish Clear Coat dengan pilihan tampilan gloss atau
matt sesuai dengan kebutuhan. Cara aplikasinya mudah sekali Anda cukup mencampurkan
clear coat dengan air perbandingan 2 bahan ; 1 air di dalam gelas plastik. Lalu oleskan ke
seluruh permukaan  menggunakan kuas searah serat kayu seperti ketika Anda
mengaplikasikan Biovarnish Wood Stain. Tunggu lapisan coating mengering sekitar satu
malam maka kusen akan memiliki lapisan film sekaligus warna natural yang menarik
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 105

Jika mengikuti kedua tahapan pengecatan kusen menggunakan pernis kayu Biovarnish maka
tidak akan terlalu sulit bagi Anda untuk melakukannya. Proses pengecatan hanya
membutuhkan bahan pengecer air saja yang sangat mudah untuk diaplikasikan,
dicampurkan dan juga sangat cepat kering dibandingkan dengan produk yang lainnya. 
beberapa tips mengecat kusen berikut ini:
Mengecat menggunakan cat water based dimulai dari
jenis kuas yang digunakan. Agar hasilnya maksimal
maka gunakan jenis kuas nylon. Jenis kuas nylon tidak
akan membuat bulu kuas mudah rontok. Berbeda jika
Anda menggunakan kuas bulu babi untuk cat water
based maka akan banyak bulu kuas yang terlepas
bahkan menempel pada permukaan kusen kayu.
Untuk hasil yang lebih halus lagi Anda bisa
menggunakan kuas yang dibalut dengan kain katun
putih yang kering. Ikatlah kain pada kuas hingga sangat
kencang. Cara ini akan mempermudah untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dan juga rata.

Cara aplikasi kuas menyesuaikan dengan permukaan kusen yang akan dicat. Jika Anda akan
mengecat permukaan yang lebar maka penggunaan kuas bisa secara horisontal agar proses
aplikasi bisa luas sedangkan untuk bagian sudut maka bisa menggunakan kuas secara
vertikal agar bisa menjangkau bagian yang tersudut.
Pemilihan warna kusen dengan jendela atau pintu bahkan kusen untuk lubang angin harus
sama. Pemilihan yang sama akan memberikan tampilan atau hasil akhir yang harmoni.
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 106

TATA CARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

START

Permohonan Pekerjaan
Telah Selesai

Konsultan MK Perintahkan Kontraktor


Periksa Pekerjaan Perbaiki Pekerjaan

Dapat Tidak
Disetujui
?

Ya

Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
Memeriksa Pekerjaan

Dapat Tidak
Disetujui
?
Keterangan :
- Diagram di atas untuk serah terima kesatu (Provision Hand Over)
- Untuk Serah Terima Kedua (Final, Hand Over), Kotak ke empat
Ya diatas berubah menjadi :
KPA = Kuasa Pengguna Anggaran

KPA & Kontraktor


Tanda Tangani Berita Ada
Acara Serah Terima Ya
Kerusakan
?

Tidak
Selesai
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 107

SISTEM MANAJEMEN MUTU

Untuk menjamin bahwa hasil pekerjaan yang dibuat sesuai dengan kualitas rencana yang diinginkan, maka
berdasarkan Standar Operasional Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dibentuk Project Quality Assurance( PQA
) yang bertanggung jawab khusus terhadap kualitas bahan yang dipergunakan, tenaga kerja yang melaksanakan,
proses dan akhir pelaksanaan. Sehingga dengan control yang dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan dapat diperoleh hasil akhir dengan kualitas maksimum sesuai dengan waktu yang
direncanakan oleh pemberi kerja. Kualitas pekerjaan yang ditetapkan oleh pemilik proyek dituangkan dalam
Rencana Mutu Proyek sebagai acuan pelaksanaan seluruh item pekerjaan.Dalam Rencana Mutu Proyek berisi
spesifikasi kualitas, mekanisme pelaksanaan, sumber daya yang dipakai, dan urutan kerja dalam kontrak.

Penerapan Sistem Manajemen Mutu untuk lingkup proyek meliputi :


1. Implementasi Prosedur dan instruksi kerja untuk setiap item pekerjaan, Prosedur dan instruksi kerja yang
disusun untuk melaksanakan seluruh item pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
dan merupakan panduan bagi manajemen proyek terutama penyediaan sumber daya untuk memenuhi
kepuasan pemilik proyek.
DIAGRAM ALIR II
2. Audit internal dan Eksternal secara periodic,
PROSES PENGENDALIAN MUTU
Audit internal dan eksternal dilakukan untuk memonitor pencapaian target penyelesaian pekerjaan selama
proses berlangsung secara periodic, guna mengantisipasi terjadinya penyimpangan untuk
mengurangi kesalahan atau kerugian yangSTART
lebih besar.

3. Pengukuran dan Analisa


Kontrak,
dan Analisa dilakukan untukProposal
PengukuranGambar Material
menetapkan Perubahan Material
program perbaikan dari hasil temuan audit, sehingga
persyaratan&dan
RKSspesifikasi yang telah ditentukan oleh pemilik proyek dapat terpenuhi.

4. Perbaikan (improvement) mutu secara terus menerus.


MK
Setiap perbaikan yang diusulkan untuk peningkatan
Setuju dan pengembangan perusahaan harus dilakukan
NO
pengujian terhadap operasional dan keuntungan perusahaan sebagai panduan untuk menetapkan
target perusahaan dan sumber daya. YES
S
Network &
Schedule Pengadaan Material Penolakan Material

Material
datang sesuai
Metode proposal
NO
Kerja

YES
S
Pelaksanaan Tindakan Koreksi
Pengadaan Tenaga
Pekerjaan dan Pencegahan
dan Peralatan

Proses dan hasil


Pelaksanaan Sesuai
Shop persyaratan NO
Drawing

YES
S

MK
Setuju
NO
YES
S

END
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 108

DIAGRAM ALIR VI
PROSES PENGENDALIAN BIAYA
YES NO
START S Rescheduling END

Kontrak,
Gambar
& RKS
Sesuai Rencana
Biaya
Metode NO
Kerja Ubah YES
Network S
Ubah
& Time
Rencana
Schedule Evaluasi dan Monitoring Biaya
Biaya &
Pelaksanaan Pekerjaan Global
Cash Flow
Rencana Biaya
Pelaksanaan NO
Proyek
Network & YES
Time S Rescheduling
Schedule

Rencana Cash
Ubah YES
Flow Induk
Schedule S
Bulanan
Sesuai
Rencana
Rencana Cash Flow Schedule NO Biaya
Bulanan Bulanan
Ubah
Rencana
Cash Flow

Rencana Cash Flow Schedule


Evaluasi dan
Mingguan Mingguan
monitoring
Biaya
Ubah Pelaksanaan
Schedule Pekerjaan
Mingguan Bulanan
Monitoring Biaya
Ubah
Pelaksanaan
Rencana
Pekerjaan Harian
Cash Flow YES
S
NO
Rescheduling
Evaluasi dan NO
Monitoring Biaya Sesuai
Pelaksanaan Rencana
Pekerjaan Biaya
YES
Mingguan S
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 109

TATA CARA PERMOHONAN PERPANJANGAN


JADUAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

START

Permohonan Perpanjangan
W aktu Pelaksanaan
Pekerjaan Kontrkor Diajukan
ke KPA

Konsultn MK Menganalisa
& Mengirimkan Hasilnya ke
KPA

KPA Tidak
Permohonan Ditolak
Setuju

Ya

KPA Menandatangani
Berita Acara
Perpanjangan W aktu
/ Amandemen
Kontrak

Selesai
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 110

Sebelum pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya, maka dalam rangka persiapan penyerahaperlu
dilakukan langkah-langkah yang perlu diperhatikan :

1. Finishing.
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan merapikan atau menempatkan pekerjaan pada posisi yang
sebenarnya diantaranya adalah merapikan cat dinding, plesteran, pembersihan bangunan dll.
2. As Build Drawing.
Sementara pekerjaan perapian dilaksanakan, pekerjaan asbuild drawing dilaksanakan dengan
berpedoman pada gambar pelaksanaan (shop drawing) sambil konsultasi dengan direksi.
3. Dokumentasi 100%
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 111

Setelah pekerjaan benar-benar selesai, pekerjaan dokumentasi untuk 100% dilaksanakan dengan
pengambilan 3 (tiga) arah dalam 1 (satu) titik lokasi.
4. Mutual check 100
Mengadakan mutual check 100 (MC 100%) antara penyedia jasa dengan pengguna jasa untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan sesuai dengan gambar.
5. Amandemen II
Setelah mutual check selesai maka langkah berikutnya adalah membuat amandemen kontrak sebagai
realisasi administrasi mutual check up yang telah disusun oleh kedua belah pihak.
6. PHO
PHO atau penyerahan pertama dilakukan setelah pekerjaan selesai kemudian diadakan pemeriksaan
pekerjaan oleh tim pemeriksa.
7. FHO.
Setelah melewati masa pemeliharaan yang kegiatannnya adalah mengadakan perbaikan-perbaikan
apabila ada kerusakan pada pekerjaan maka dilakukan penyerahan akhir yang pemeriksaannya
dilakukan oleh tim pemeriksa dan dibuat Berita Acara Penyerahan Akhir Pekerjaan.

Demikian kiranya yang disampaikan oleh kontraktor pelaksana dalam hal metode
pelaksanaan yang dapat disampaikan untuk dipergunakan pada Pekerjaan.

Keberhasilan dalam manajemen proyek sangat bergantung pada kesiapan sumber daya baik manusia (Man),
peralatan (Machine), Material, keuangan (Money), Methode pelaksanaan, dan penguasaan pasar (Market)
yang lebih dikenal dengan 6M . Dengan organisasi yang handal mampu mengelola 6M tersebut agar lebih
berdaya guna, terintegrasi, dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal.

Maka pemimpin proyek (Site Manager) dengan wewenang kepemimpinannya melalui pelaksana lapangan baik
bidang struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal, sehingga 6M dan semua proses manajemen tertuju dan
terarah kepada tujuan yang diinginkan. Mengatur 6M tersebut melalui proses dari urutan fungsi-fungsi
manajemen yaitu (Planning, organizing, directing, and controlling) hal ini searah dengan Sistem Manajemen
Pembangunan garasi mobil Darkarhutla (Revisi P) 112

Mutu ISO 9001:2008 dan Sistem Manajemen K3, yang dilakukan di dalam struktur organisasi, sebab dalam
organisasi proyek inilah tempat kerja sama, proses manajemen, pembagian kerja, koordinasi, integrasi
dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan tercapai yaitu Pembangunan Garasi Mobil Dalkarhutla
(Revisi P) sehingga dapat tecapai sesuai target biaya, mutu dan waktu.

Samarinda, 13 November 2019


CV. ALFI MANDIRI

MULYATI, SE
Direktur

Anda mungkin juga menyukai