Anda di halaman 1dari 77

PEMBUATAN BANGUNAN

GARASI / POOL KENDARAAN


DALKARHUTLA
T.A 2019
METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN LANGGAR AL-MAJIDAH SAMARINDA


(ABT)

Dengan ini kami dari CV. INDIWA JAYA KONSTRUKSI menyampaikan


metode pelaksanaan kegiatan PEMBUATAN BANGUNAN GARASI/POOL
KENDARAAN DALKARHUTLA, dimana metode pelaksanaan pekerjaan ini akan kami
jadikan acuan dan langkah – langkah agar tepat speksIfikasi, mutu dan waktu pekerjaan
yang telah ditentukan. Apabila kami dari CV. INDIWA JAYA KONSTRUKSI diberi
kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Berikut ini metode yang kami sampaikan yang kami susun dan urutkan berdasarkan
pada jadwal pelaksanaan dan pengalaman kami bekerja, adapun sebagai berikut :

1. TAHAPAN dan PERHITUNGAN WAKTU PADA TIME SCHEDULE


Nama Paket Pekerjaan : Pembuatan Bangunan Garasi/Pool Kendaraan
Dalkarhutla.
Uraian Singkat Pekerjaan : - Pekerjaan Pendahuluan
- Pekerjaan Tanah/Pondasi
- Pekerjaan Struktur & Beton
- Pekerjaan Pasangan
- Pekerjaan Lantai
- Pekerjaan Kusen Pintu/Jendela
- Pekerjaan Rangka Kap Atap + Plafond
- Pekerjaan Instalasi Listrik
- Pekerjaan Pengecatan
Pokja ULP : Kelompok Kerja Pemilihan Pembuatan Bangunan
Garasi/Pool Kendaraan Dalkarhutla.
Jangka Waktu : 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender.
Sumber Dana : APBD Provinsi Kalimantan Timur
Tahun Anggaran 2019.
TIME SCHEDULE

TERLAMPIR
SISTEM KOORDINASI dan PENUGASAN ANTAR PERSONIL LAPANGAN

A. LINGKUP PEKERJAAN DAN INFORMASI PENYEDIA JASA


A.1 Lingkup Pekerjaan
Rencana Mutu ini merupakan panduan pengendalian proses mutu, berlaku untuk
pelaksanaan Pekerjaan Pembutan Bangunan Garasi/Pool Kendaraan Dalkarhutla.
Sedangkan lingkup pekerjaan pada proyek ini, antara lain:

A. PEKERJAAN PENADAHULUAN
1. Pasang Bouplank
2. Pembersihan Lokasi
3. Pasang Papan Nama Pekerjaan
4. Rencana Keselamatan Konstruksi

B. PEKERJAAN TANAH / PONDASI


1. Galian Tanah Pondasi
2. Pancangan Ulin 10/10
3. Kalang Sunduk
4. Pas. Batu Gunung
5. Urugan Tana dalam bangunan
6. Urugan Pasir bawah lantai

C. PEKERJAAN STRUKTUR & BETON


1. Kolom Beton 25/25
- Beton
- Pembesian
- Bekisting
2. Kolom Beton 13/13
- Beton
- Pembesian
- Bekisting
3. Sloof Beton 25/40
- Beton
- Pembesian
- Bekisting
4. Ring Balk/Balok Utama Beton 20/35
- Beton
- Pembesian
- Bekisting
5. Ring Balk/Balok Latei Beton 15/20
- Beton
- Pembesian
- Bekisting
6. Cor Rabat dibawah Keramik T 5 cm
D. PEKERJAAN PASANGAN
1. Pasangan Batu Bata 1 : 4, T 4 m
2. Pasangan Batu Bata 1: 4 Dinding Layar
3. Plesteran 1 : 4 + Acian T 4 m
4. Plesteran 1 : 4 + Acian Dinding Layar

E. PEKERJAAN LANTAI
1. Cor Lantai 10 cm Mutu K 255
2. Pasang Keramik Gudang & Kantor Polish 40 x 40
3. Pasang Keramik Tangga Teras Kantor 30 x 30

F. PEKERJAAN KOSEN PINTU / JENDELA


1. Kusen Pintu/Jendela Kayu Bengkirai lengkap
2. Daun Pintu Bengkirai
3. Daun Jendela
4. Bouven (BV)
5. Pas. Engsel Jendela 3
6. Pas. Engsel Pintu 5
7. Pas. Handle Jendela
8. Pas. Handle Pintu + Kunci Biasa
9. Pas. Hak Angin Jendela
10. Pas. Grendel Jendela
11. Pas. Kunci Tanam

G. PEKERJAAN RANGKA KAP ATAP + PLAFOND


1. Pasangan Rangka Kuda-kuda + Reng Baja Ringan
2. Pasang Atap Spandek
3. Nok Bubungan Atap Spandek
4. Pasang Listplank Kalsiboard
5. Rangka + Plafond Gypsum
6. Pas. Kanopi Hollow + Atap Spandek

H. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1. Penyambungan + Meteran Listrik PLN 1300 Watt
2. Instalasi Lampu
3. Instalasi Stop Kontak
4. Stop Kontak
5. Saklar Tunggal
6. Saklar Ganda
7. Lampu SL 10 Watt
8. Lampu SL 40 Watt
9. Panel MCB
I. PEKERJAAN CAT-CATAN
1. Cat Tembok
2. Cat Plafond
3. Cat Kayu (Kusen, Pintu dan Jendela)

A.2 Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa


A. Pengguna Jasa
Nama : Kuasa Pengguna Anggaran UPTD KPHP DAS Belayan Dinas
Kehutanan , Provinsi Kalimantan Timur
Alamat : Samarinda
Telepon : -

B. Penyedia Jasa
Nama : CV. Indiwa Jaya Konstruksi
Alamat : Jl. Soeakarno Hatta Perum Sejahtera RT.10 No 8 Tani Aman,
Loajanan Ilir, Samarinda, Kal-tim
Telepon : 085200008769
Email : indiwa.jaya.konstruksi@gmail.com
C. STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA

IWAN SUBIYANTRO, ST
Direktur

IWAN SUBIYANTORO, ST MUH. JUMADIL ADZAN. T, SE


PJT Administrasi

HERMAN LAJA, ST
Site Manager

UMAR IBNU KHATTAB, A.Md JIAN TRIAS PUJIANTO, ST


Pelaksana Lapangan Petugas/Pelaksana K3
C. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

C.1 Tugas dan Tanggung Jawab Pengguna Jasa


Adapun tugas dan tanggung jawab Pengguna Jasa pada pekerjaan ini antara lain:
 Memberikan wewenang kepada Penyedia Jasa dalam rangka pelaksanan
pekerjaan,
 Menandatangani kontrak dengan Penyedia Jasa,
 Melakukan koodinasi dengan Pihak Penyedia Jasa dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan baik teknis maupun administrasi,
 Memberikan arahan terhadap jalannya pekerjaan,
 Melakukan pemeriksaan atas rencana mutu kontrak yang diusulkan Penyedia Jasa
sebelum meyetujuinya,
 Memberikan tanggapan dan rekomendasi jika ditemukan penyimpangan,
 Mengundang Istansi terkait dalam rangka rapat pembahasan serta pelaksanaan On
The Job Training,
 Menyediakan data informasi yang dibutuhkan sepanjang tersedia,
 Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa,
 Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh penyedia jasa,
 Melakukan perubahan kontrak,
 Menangguhkan pembayaran,
 Mengenakan denda keterlambatan,
 Membayar uang muka, hasil pekerjaan dan uang retensi,
 Menyerahkan seluruh atau sebagian lapangan pekerjaan,
 Memberikan instruksi sesuai jadwal,
 Membayar ganti rugi, melindungi dan membela penyedia jasa terhadap semua
tuntutan hukum, tuntutan lainnya dan tanggungan yang timbul karena kesalahan,
kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh pengguna jasa.

C.2 Tugas dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa


Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa dalam pekerjaan ini adalah:
 Melakukan koordinasi dengan Pihak Penguna Jasa dalam Rangka Pelaksanaan
Pekerjaan Teknis maupun adminitrasi,
 Melakukan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ruang lingkup didalam
kontrak pekerjaan,
 Melakukan mobilisasi personil, peralatan dan bahan,
 Melakukan pengawasan terhadap kinerja Tim dan Progress pekerjaan,
 Melakukan pemeriksaan/audit internal terhadap RMK yang disiapkan,
 Menyiapkan penarikan termyn sesuai dengan progress yang dicapai,
 Menyerahkan pekerjaan kepada Pengguna Jasa apabila pekerjaan telah selesai
dikerjakan,
 Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan secara keseluruhan,
 Menerima pembayaran uang muka, hasil pekerjaan dan uang retensi,
 Menerima pembayaran ganti rugi/kompensasi (bila ada),
 Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak,
 Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada pengguna jasa,
 Memberikan peringatan dini dan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan pengguna jasa,
 Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam kontrak,
 Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan,baik di
dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan
pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun miliknya,sebagai akibat polusi,
kebisingan dan kerusakan lain yang disebabkan kegiatan penyedia jasa.

C.3 Tugas dan Tanggung Jawab Personil (Job Description)

1.) Site Manager


Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab Site Manager:
 Menyiapkan dan melengkapi metode konstruksi dan program mingguan untuk
kegiatan pelaksanaan di proyek,
 Melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan proyek,
 Menyusun rencana kebutuhan dana kerja proyek,
 Menyiapkan, menyelesaikan dan mengumpulkan dokumen pendukung untuk
pembuatan addendum / amademen kontrak baik yang berkaitan dengan
perubahan serta volume pekerjaan, waktu pelaksanaan maupun perubahan
persyaratan kontrak lainnya,
 Mempelajari dan memahami persyaratan-persyaratan kontrak serta memonitor
pelaksanaannya,
 Menyiapkan kontrak dan SPK antara Perusahaan dengan mitra usaha (kontraktor
atau sub-kontraktor) dan bersama Pelaksana menyiapkan Berita Acara
pemeriksanaan untuk kelengkapan dokumen untuk kelengkapan dokumen tagihan
dan pembayaran kepada subkontraktor,
 Mengupayakan peningkatan-peningkatan produktivitas alat di proyek,
 Menyiapkan, menyelesaikan dan mengumpulkan surat / dokumen yang
berkaitan dengan pelaksanaan kontrak, untuk bahan pengajuan klaim dan
keperluan lain pembuatan addendum / amandemen kontrak,
 Melaksanakan manajemen K2L di lingkungan unit kerjanya.
 Memastikan terlaksananya kegiatan Sistem Mutu secara konsisten dijajarannya,

2.) Pelaksana Lapangan


 Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan dilapangan.
 Bersama dengan bagian engineering menyusun kembali metode pelaksanaan
konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
 Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai
dengan persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
 Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan
harian kepada pelaksana pekerjaan.
 Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan
dilapangan.
 Membuat program penyesuaian dan tindakan turun tangan, apabila terjadi
keterlambatan dan penyimpangan pekerjaan di lapangan.
 Bersama dengan bagian teknik melakukan pemeriksaan dan memproses berita
acara kemajuan pekerjaan dilapangan.
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan, metode
kerja, gambar kerja dan spesifikasi teknik.
 Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan mengatur
pelaksanaan tenaga dan peralatan proyek.
 Mengupayakan efisinsi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga dan alat di
lapangan.
 Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran hasil pekerjaan
dilapangan
 Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan dilapangan.
 Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu sesuai
dengan metode konstruksi dan instruksi kerja yang telah ditetapkan.
 Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan di lapangan.

3.) Petugas K3
Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab Petugas K3 Konstruksi
Pengendali Resiko K3 Konstruksi:
 Memahami pekerjaan dan resiko masing-masing pekerjaan,
 Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan,
 Menyusun program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan
Harian kepada para pengawas,
 Menyusun program penyesuaian dan tindak lanjut apabila terjadi
keterlambatan dan atau penyimpangan masalah K3 di proyek,
 Mengadakan evaluasi & membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan pemeriksaan kemajuan pekerjaan,
 Mencari alternatif metode kerja yang lebih baik agar hasil kerja lebih efisien,
 Melaksanakan manajemen K3L dilingkungan unit kerjanya,
 Memastikan terlaksananya kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi,
 Memastikan terlaksanakannya metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
K3.

4.) Administrasi
Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab Administrasi dan Keuangan
Proyek:
 Menyusun dan menyelenggarakan Administrasi dan Keuangan Proyek,
 Mengkoordinasikan/penyelesaian dokumen tagihan proyek atau uang muka
proyek agar bisa secepatnya cair dengan instansi terkait pembayaran tagihan,
 Melakukan pengawasan dan pengendalian serta pembinaan fungsi administrasi
dan keuangan proyek, termasuk pencatatan dan pelaporan barang-barang
Ekstra Compatibel,
 Menyelenggarakan tata usaha keuangan proyek meliputi bidang
kebendaharaan dan pembukuan/akuntansi, serta menyusun rencana kebutuhan
alokasi dana bulanan proyek,
 Mengatur likuiditas proyek dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional
proyek,
 Menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan proyek dan
mengkoordinasikan laporan pertanggung jawaban dalam perhitungan
laba/rugi,
 Mengurus Asuransi, referensi dan garansi bank serta fasilitas perbankkan
lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
 Menyelenggarakan tata usaha/administrasi barang meliputi pengadaan,
inventarisasi, penyimpanan/pemeliharaan dan pengawasan perlengkapan
Perusahaan yang berada dibawah pengelolaan Proyek,
 Melakukan pembinaan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan intern, baik
yang dilaksanakan sendiri maupun bersama Kantor Pusat,
 Bertanggungjawab dalam proses pembuatan Berita Acara Penyerahan proyek
(BAPP) untuk proyek selesai/pergantian Kepala Proyek,
 Menjalankan instruksi lainnya sesuai instruksi Kepala Proyek,
 Pada bidang kepersonaliaan menyelenggarakan Dokumentasi Lamaran,
Seleksi Administrasi Pegawai, dan menyiapkan Ikatan Kerja.
 Memastikan terlaksananya kegiatan Sistem Mutu secara konsisten
dijajarannya.
 Memastikan terlaksananya kegiatan bidang Administrasi & Keuangan di
lingkup Proyek secara optimal dan memenuhi persyaratan biaya yang
ditetapkan

D. METODE PENCAPAIAN SASARAN


Metode pencapaian sasaran merupakan suatu sistem Manajemen yang dalam
pelaksanaannya didukung dengan sarana-sarana berupa perangkat lunak "Software"
sebagai sarana pengendali dan perangkat keras "Hardware" yang berupa peralatan dan
bahan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

1. Sistem Pengendalian Proyek


Pengendalian Proyek merupakan sarana yang sangat penting untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, segala hal yang
berkaitan dengan pengendalian proyek disiapkan dan dianalisa, kemudian dituangkan
dalam bentuk daftar isian, formulir maupun bentuk lainya.Semua bentuk sarana
pengendalian tersebut mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal
penyediaan peralatan, bahan dan tenaga kerja. Kegiatan Pokok yang telah tercantum
dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut dijabarkan lagi secara lebih rinci guna
keperluan pelaksanaan pekerjaan lapangan.

Program kerja mingguan dibuat untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan di


lapangan dan realisasinya dipantau dan dilaporkan dalam bentuk formulir/ daftar isian
pekerjan yang telah dibuat sebelumnya maupun dalam bentuk lainnya. Untuk
memandu pelaksanaan pekerjaan dilapangan dibuat metode kerja yang rinci dan
dilengkapi dengan gambar pelaksanaan (Shop Drawing) yang mudah dibaca dan
dipahami oleh yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan tetap mengacu
pada prosedur kerja yang telah ditentukan dan menggunakan sarana-sarana
pengendalian tersebut di atas diharapkan dapat tercapai sasaran kerja sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan.

2. Pemilihan Peralatan
Pemilihan peralatan yang tepat dan baik dari jenis, jumlah maupun kapasitasnya
serta kesesuaian peralatan dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya
sasaran pelaksanaan pekerjaan yaitu Tepat Mutu, Tepat Waktu dan Biaya.
Berdasarkan beberapa pengalaman perusahaan selama ini untuk melaksanakan
pekerjaan seperti proyek ini, peralatan untuk pekerjaan konstruksi adalah sebagai
berikut:
1. Gerobak Dorong
2. Tandon Air
3. Concrete Mixer / Molen
4. Mesin Potong Keramik
5. Mobil Pick Up
3. Bahan Material
Bahan Material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah
ditentukan dan selalu harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi
Lapangan.

4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dipekerjakan untuk melaksanakan pekerjaan diutamakan dari
daerah terdekat di sekitar lokasi proyek:
1. Mandor
2. Kepala Tukang
3. Tukang
4. Pekerja

Adapun pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus bila tidak tersedia didaerah
setempat maka akan dilaksanakan pendatangan dari luar daerah.
Tenaga-tenaga terpilih yang telah berpengalaman dalam menangani proyek-
proyek besar dan pekerjaan sejenis akan ditempatkan diproyek ini sebagai Personil
Inti/ Key Personil.
Pekerja pokok yang akan terjun langsung menangani pekerjaan ini merupakan
tenaga terpilih dan berpengalaman serta telah terbina dengan baik, dan jumlah tenaga
kerja yang akan digunakan disesuaikan dengan keperluan.

5. Koordinasi Antar Bagian


Selama pelaksanaan pekerjaan akan banyak macam kegiatan pekerjaan yang
saling terkait antara satu dengan lainnya, oleh karenanya diperlukan koordinasi yang
baik dan terpadu untuk menghindari overlapping kepentingan dan kerancuan
pelaksanaan pekerjaan. Keadaan demikian tentu dapat mengakibatkan terjadinya
hambatan-hambatan yang tidak diinginkan. Dengan kondisi yang baik, masing-
masing pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan,
dengan adanya koordinasi tersebut maka penyelesaian proyek secara keseluruhan
akan dapat dicapai sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah dibuat sebelumnya.

6. Keamanan dan Keselamatan Kerja


Untuk pengawasan keamanan proyek ini, perusahaan akan menempatkan tenaga
keamanan setempat sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas khusus dalam menangani
hal-hal sebagai berikut:
1. Pengawasan terhadap para pekerja,
2. Pengawasan terhadap bahan-bahan, peralatan dan barang-barang milik
kontraktor maupun milik proyek untuk mencegah/ mengindari pencurian,
3. Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan melarang
para pekerja membuat api untuk keperluan apapun,
4. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian peralatan keselamatan kerja seperti
topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dsb,
5. Menjaga keamanan para pekerja dan petugas proyek terhadap gangguan/
ancaman dari pihak luar serta mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan/
perkelahian di dalam lingkungan proyek.

Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan petugas yang terlibat dalam kegiatan
proyek, akan dibentuk Unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut diatas
dan akan diawasi oleh keamanan. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin akan
terjadi, maka Unit K-3 akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik Rumah Sakit
maupun Instansi yang terkait, selain dari itu untuk menjamin bila terjadi hal-hal yang
tidak diharapkan maka kami akan mengikut sertakan seruruh staff personil, pekerja,
pengawas lapangan dan semua yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan proyek
dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

7. Pengendalian Mutu
Pengendalian Mutu (Quality Control) dilakukan untuk menjamin agar hasil
pekerjaan sesuai dengan mutu yang disyaratkan. Pengendalian mutu dilakukan dengan
cara pemeriksaan/ pengawasan yang teratur, baik dengan bahan-bahan yang akan
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan maupun terhadap pelaksanaan pekerjaan itu
sendiri.

Pengawasan terhadap bahan-bahan, peralatan dan barang-barang milik kontraktor


maupun milik proyek untuk mencagah/ mengindari pencurian. Mencegah dan
menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan melarang para pekerja membuat
api untuk keperluan apapun. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian peralatan
keselamatan kerja seperti topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dsb.

Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan meliputi pula seleksi/ penempatan


tenaga kerja, pemilihan peralatan serta pemeliharaan yang teratur maupun penggunaan
perlengkapan lain yang diperlukan. Bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk
proyek ini sebelumnya diuji/ diperiksa terlebih dahulu di laboratorium untuk diketahui
karakteristiknya dan dapat juga diuji dilapangan bila diperlukan.

Barang-barang pabrikasi dilampiri sertifikat/ rekomendasi dan garansi dari pabrik


pembuatnya serta dilakukan pengujian laboratorium jika perlu. Pengiriman bahan
dilokasi proyek dan cara penyimpanannya perlu dilakukan dengan benar, agar bahan
tersebut tidak berubah bentuk ataupun mengalami penurunan mutu sehingga tidak
dapat dipergunakan lagi.

Pemeliharaan dan perawatan hasil pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan,


sebelum hasil pekerjaan tersebut dinyatakan memenuhi syarat untuk dipergunakan.

Pengujian lapangan terhadap hasil pekerjaan dilakukan pada setiap penyelesaian


suatu pekerjaan untuk mengetahui kualitasnya. Apabila hasilnya tidak memenuhi
syarat, baik secara mutu maupun penampilannya, maka dicari alternatif lain untuk
perbaikannya dan dilakukan evaluasi terhadap penggunaan bahan serta metode
kerjanya, dengan demikian hasil pekerjaan yang akan datang sesuai dengan mutu yang
disyaratkan.

Pengisisan bahan bakar serta pelumas dan penggantian suku cadang menjadi
perhatian utama agar pelaksanaan pekerjaan tidak terganggu. Hal-hal tersebut
dilakukan dengan teliti agar hasil pekerjaan tetap memenuhi syarat, baik dari segi
mutu, dimansi maupun penampilannya.
Setelah digunakan, peralatan kontruksi diperiksa lagi dengan cermat dan
dipelihara dengan teliti agar selalu siap untuk melaksanakan pekerjaan selanjutnya.

Para pekerja dan Operator selalu diamatai cara kerjanya dan dikoreksi apabila
terjadi penyimpangan-penyimpangan dari prosedur dan cara kerjanya, kemampuan
dan keterampilan para pekerja selalu di kembangkan dan ditingkatkan sehingga akan
dapat memberikan nilai tambah bagi proyek ini, perusahaan maupun terhadap
pekerjaan sendiri. Untuk keperluan pengawasan/pengendalian yang telah di sebutkan
diatas telah ada penanggung jawabnya masing-masing. Meskipun demikian secara
keseluruhan perlu ditunjukan petugas khusus yang akan menangani masalah
Pengendalian Mutu (Quality Control).
E. PEMERIKSAAN MUTU DAN PENGUJIAN
• Pemeriksaan sistem pengendalian kualitas dan “assurance system” dijelaskan
secara lengkap pada kontrak. Direksi akan memeriksa setiap item pekerjaan
untuk dievaluasi pada setiap aspek.
• Penyampaian ke Direksi tentang “Detailed Statement of Quality Assurance”
pada pekerjaan dengan uraian secara organisasi, sumber daya, peralatan dan
mengajukan untuk menyediakan, mengendalikan kualitas pekerjaan, termasuk
kualitas material dari supplier dan sub kontraktor.
• Standar yang akan digunakan pada pekerjaan tersebut sesuai kontrak, sehingga
kontraktor mengajukan ke Direksi, atau yang akan digunakan.
• Standar lain dapat juga digunakan yang terutama tertera dalam spesifikasi atau
yang disetujui secara tertulis oleh Direksi
• Disetiap masalah dimana kualitas dari perencanaan atau material dam metode
pengambilan sample dan pengujian yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi,
maka dibutuhkan test standar, sebagai berikut:

o ASTM : American Society for Testing and Materials


o AASHTO: American Association of State Highway and
Transportation Officials
o BS : British Standard
o SNI : Standar Nasional Indonesia
o SII : Standar Industri Indonesia
o ACI : American Concrete Institue
o AGMA : American Gear Manufacturers Association
o AISC : American Institute of Steel Construction
o AISI : American Iron and Steel Institute
o ASME : American Society of Mechanical Engineers
o AWS : American Welder Society
o AWWA : American Water Works Association
o DIN : Deutsches Institut fur Normalisierung
o IEC : International Electrotechnical Commision
o IEEE : Institute of Electrical and Electronics Engineers
o ISO : International Standard Organization
o NACE : National Association of Corrosion Engineers
o NEC : National Electrical Code
o NEMA : National Electrical Manufacturers Association
o USBR : United State Bureau of Reclamation

• Inspeksi pekerjaan sesuai rencana mutu pekerjaan

Tabel 1: Inspeksi pekerjaan


No. Inspeksi Pekerjaan Cek Alat yang Dipakai
Parameter/Dimensi
QCI Pekerjaan Pendahuluan Aman, Rapih dan Linggis, Palu,
kebersihan peralatan safety, dll
QC2 Pekerjaan Tanah & Pondasi Kerapihan, Dimensi, Concrete Mixer,
Kebersihan, Kualitas Meteran,Waterpass,
Benang, peralatan
Safety dan Peralatan
Tukang Lainnya
QC3 Pekerjaan Struktur & Beton Dimensi, kekuatan, Concrete Mixer,
Kualitas dan Meteran, Benang,
kerapihan Gerobak, peralatan
Safety dan Peralatan
Tukang Lainnya
QC4 Pekerjaan Pasangan Kerapihan, Dimensi Concrete Mixer,
Kebersihan, Kualitas Gerobak, Waterpass,
Ketgakan dan kerataan peralatan Safety dan
Peralatan Tukang
Lainnya
QC5 Pekerjaan Lantai Dimensi, kekuatan, Meteran, Benang
Kerapian, Kualitas, Waterpass, peralatan
Kerataan dan Safety dan Peralatan
Kebersihan Tukang Lainnya
QC6 Pekerjaan Kusen Pintu / Jendela Kerataan, Kekuatan, Circle, Mesin Ketam
Dimensi, Kualitas, Bor Listrik, peralatan
kerapian dan Safety dan Peralatan
kebersihan Tukang Lainnya
QC7 Pekerjaan Rangka Kap Atap + Plafond Kerapian, Kualitas, Bor Listrik, Meteran,
Keamanan dan Waterpass, peralatan
Kekuatan Safety dan Peralatan
Tukang Lainnya
QC8 Pekerjaan Instalasi Elektrikal Kerapian, Keamanan, Obeng, Volt Meter,
Kualitas dan Kekuatan Peralatan Safety dan
Peralatan Lainnya
QC9 Pekerjaan Cat Catan Kerapian, Ketebalan Kuas, Roller,
dan Kualitas Peralatan Safety dan
Peralatan Lainnya

• Kalibrasi peralatan

Tabel 2: Kalibrasi peralatan

No. Kegiatan Kalibrasi Instruksi Toleransi / Penanggung


Koreksi Jawab
1. Theodolite Instruction work V. 90° - 270° = 0° Technique /
Calibrate H. 0° - 180° = 0° Surveyor
Theodolite
2. Waterpass Instruction work K < 0.05 mm/m Technique /
Calibrate Waterpass Surveyor
3. Dial Gauge Instruction work Technique /
Calibrate Gauge Quality Control
4. Labolatory equipment Instruction work Technique /
Calibrate of Scale Quality Control
or Balance
5. Compresive Strength Instruction work Technique /
Machine Dial Calibrate of Dial Quality Control
(every 1 year)
F. BAGAN ALIR PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN GARASI/POOL
KENDARAAN DALKARHUTLA

Mulai

Mobilisasi

Bahan Alat Tenaga

Pembuatan
Direksi Keet

MC O
Data Ukur
Pengukuran

Perhitungan
Volume
Pekerjaan

Pembuatan Bangunan
Pekerjaan Peningkatan
Garasi/Pool Kendaraan Persiapan
Shop Drawing
Jaringan Irigasi D.I. Biatan
Dalkarhutla Pekerjaan

Shop Drawing as Build


Drawing Back up Data Foto
Dokumentasi

Tidak
Cek

Ya PHO & FHO

Selesai

Gambar 1: Bagan Alir Pekerjaan Pembuatan Bangunan Garasi/Pool Kendaraan Dalkarhutla


3. RENCANA PERSIAPAN PENANGANAN PEKERJAAN
Pekerjaan persiapan meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:
• Mobilisasi personil, bahan dan peralatan. Peralatan yang akan dimobilisasi semuanya
dalam kondisi baik dan siap pakai. Pemilihan peralatan sesuai dengan jenis, kapasitas
maupun jumlah dan sesuai dengan kondisi lapangan serta volume pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
• Pre-Construction Meeting (PCM) paling lambat 7 hari setelah penandatanganan
kontrak.
• Pembuatan Kantor Direksi Keet dan Gudang Bahan Material
• Foto Dokumentasi Pekerjaan 0%
• Pembuatan papan nama pekerjaan
• Melaksanakan pengukuran MC0
• Fasilitas K3

A. Mobilisasi Personil, Bahan dan Peralatan


Penyedia jasa harus menyediakan peralatan dan personil sesuai dengan kebutuhan
seperti yang termuat dalam kontrak untuk menyelesaikan pekerjaan. Sebelum mobilisasi
dilaksanakan, penyedia jasa harus melaporkan kepada direksi untuk mendapakan
persetujuan. Alat yang dimobilisasi di sekitar Samarinda menggunakan jalur darat.

Jenis-jenis alat yang akan dimobilisasi ke lokasi pekerjaan yaitu:

Tabel 3: Jenis Alat yang Akan Dimobilisasi

No. Nama Alat Tipe / Kapasitas Jumlah Unit


Minimal

1. Gerobak Dorong - 2 Unit

2. Tandon Air 1200 Liter 1 Unit

3. Concrete Mixer / Molen - 1 Unit

4. Mesin Potong Keramik - 1 Unit

5. Mobil Pick up 1200 cc 1 Unit


Gerobak Dorong Tandon Air

Concrete Mixer / Molen Mesin Potong Keramik

Mobil Pick Up
Gambar 2: Bagan Alir Mobilisasi

B. Foto Dukumentasi Pekerjaan 0%

Pengambilan foto 0% dilakukan pada saat pra konstruksi (sebelum pekerjaan),


pengambilan foto dilakukan dengan menggunakan kamera digital.

C. Pembuatan Papan Nama Pekerjaan

Papan nama pekerjaan dibuat dengan ukuran yang telah disepakati bersama
direksi pekerjaan dan terbuat dari bahan tripleks/ kertas reklame (Glosy paper).
Papan nama pekerjaan berisi Nama Pekerjaan, Nomor Pekerjaan, Lokasi
Pekerjaan, Wilayah, Waktu Pelaksanaan, Nama penyedia jasa konstruksi,
konsultan supervisi, Nilai Pekerjaan dan lain-lain. Pemasangan papan nama
pekerjaan bertujuan sebagai pemberitahuan kepada masyarakat disekitar lokasi
pekerjaan bahwa dilokasi tersebut sedang dilaksanaan kegiatan pekerjaan.

D. Melaksanakan Pengukuran MC0

Pengukuran MC-0 dilakukan untuk mengetahui data awal dilapangan dan


sebagai dasar acuan untuk menghitung volume masing-masing item pekerjaan yang
akan dilaksanakan. Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur theodolite
ataupun waterpass. Setelah pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar
rencana kerja yang dilengkapi dengan rencana letak konstruksi dan sebagai acuan
pekerjaan dilapangan.

E. Pemasangan Pagar Pekerjaan

Pekerjaan Pagar Pengaman Proyek dilaksanakan diawal pekerjaan demi


keamanan dalam lokasi pekerjaan. Pekerjaan pagar pengaman proyek meliputi
pengadaan material dan pemasangan pagar pengaman.

F. Fasilitas K3

• Penyedia jasa mengadakan perlengkapan dan tenaga terlatih dan SOP untuk
pertolongan pertama dan kerjasama dengan rumah sakit terdekat. Perlengkapan
termasuk Alat Pelindung Diri (APD) untuk pekerja dan kotak P3K.
• Penyedia jasa mengadakan tindakan pengamanan lokasi pekerjaan.

4. RENCANA PENANGANAN PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN


GARASI/POOL KENDARAAN DALKARHUTLA

1. Pekerjaan Pendahuluan
a. Pasang Bowplank

Adapun metode pelaksanaan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank adalah:


 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pembuangan di lokasi pekerjaan.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengukuran lokasi pekerjaan harus dibersihkan
dari semua bekas puing bongkaran dan pepohonan apapun yang berada diatas
lokasi pekerjaan.
 Sebelum dimulai pekerjaan maka terlebih dahulu dilaksanakan pengukuran awal
bersama-sama konsultan pengawas dan pimpinan kegiatan, pengukuran site
secara keseluruhan kemudian pengukuran berdasarkan item pekerjaan yang akan
dilaksanakan, ukuran penempatan bangunan pada site semaksimal mungkin harus
sesuai dengan gambar site yang ada sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara
bangunan satu dengan yang lain yang dapat merubah tata layout bangunan secara
keseluruhan.
 Pengukuran lokasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur theodolite sehingga
dapat ditentukan feil lantai bangunan dengan tinggi timbunan serta kedalaman
galian pondasi dan saluran.
 Setelah diukur dan telah dicek dengan baik serta dinyatakan benar oleh Direksi
teknis dan Konsultan pengawas maka dilanjutkan dengan pembuatan bouwplank
setiap bangunan kemudian diukur kembali untuk mengecek kebenarannya.

Gambar : Ilustrasi Pemasangan Bowplank

 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu


boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapian hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Balok Kayu Theodolite
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Papan Waterpass
3. Petugas K3 Tukang Paku, Benang Palu
4. Administrasi Pekerja dll Peralatan lainnya
1. Volume Pekerjaan 66,5 M¹
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

b. Pembersihan Lokasi
Pekerjaan ini meliputi Pembersihan di lokasi pekerjaan.
Adapun metode pelaksanaan Pembersihan lokasi adalah:
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk Pembersihan di lokasi pekerjaan.
 Pelaksana pengarahkan prosedur pekerjaan Pembersihan lokasi kepada mandor
dan diteruskan kepada pekerja.
 Pembuangan sisa-sisa puing hasil Pembersihan lokasi di letakkan sesuai tempat
yang telah disetujui oleh konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
(kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan hasil pekerjaan.
Personil yang terlibat
No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Tidak ada Alat Bantu
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang dll
3. Petugas K3 Tukang
4. Administrasi Pekerja

1. Volume Pekerjaan 184 M2


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

c. Pasang Papan Nama Pekerjaan


Papan nama pekerjaan dibuat dengan ukuran yang telah disepakati bersama direksi
pekerjaan dan terbuat dari bahan tripleks/ kertas reklame (Glosy paper). Papan
nama pekerjaan berisi Nama Pekerjaan, Nomor Pekerjaan, Lokasi Pekerjaan,
Wilayah, Waktu Pelaksanaan, Nama penyedia jasa konstruksi, konsultan supervisi,
Nilai Pekerjaan dan lain-lain. Pemasangan papan nama pekerjaan bertujuan sebagai
pemberitahuan kepada masyarakat disekitar lokasi pekerjaan bahwa dilokasi
tersebut sedang dilaksanaan kegiatan pekerjaan.
d. Rencana Keselamatan Konstruksi

 Penyedia jasa mengadakan perlengkapan dan tenaga terlatih dan SOP untuk
pertolongan pertama dan kerjasama dengan rumah sakit terdekat.
Perlengkapan termasuk Alat Perlengkapan Diri (APD) untuk pekerja, kotak
P3K.
 Penyedia jasa mengadakan tindakan pengamanan lokasi pekerjaan.

2. Pekerjaan Tanah / Pondasi


a. Galian Tanah Pondasi
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah. Pekerjaan Galian Tanah dikerjakan
sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan gambar kerja.
Adapun metode pelaksanaan galian tanah adalah:
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi pekerjaan.
 Melakukan survey dan pengukuran untuk menentukan lokasi dan elevasi galian
sesuai dengan gambar rencana kerja.
 Hasil survey dan pengukuran dituangkan dalam bentuk gambar kerja selanjutnya
diajukan oleh Site Manager ke konsultan pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
 Setelah mendapatkan persetujuan konsultan pengawas, gambar diserahkan oleh
Site Manager ke pelaksana lapangan kemudian didistribusikan ke tenaga kerja di
lapangan untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan
 Pelaksana pengarahkan prosedur pekerjaan galian tanah pondasi footplat, pondasi
menerus, tie beam dan pile cape kepada mandor dan diteruskan kepada pekerja.
 Pekerjaan galian dilaksanakan secara mekanis dengan alat bantu oleh pekerja
sampai pada batas elevasi rencana kerja dan gambar.
 Lubang galian tidak boleh terisi oleh air, untuk itu dibuat tanggul disekeliling
lubang galian dan membuat parit kecil untuk menahan laju air dan mengalirkan
air ke tempat lain.
 Selama pelaksanaan galian, dinding galian selalu dijaga terhadap keruntuhan
yang terjadi oleh sebab apapun.
Gambar : Ilustrasi Galian Tanah dan Penumpukan tanah galian

 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu


boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapian hasil pekerjaan.
Personil yang terlibat
No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Tidak ada Cangkul
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Linggis
3. Petugas K3 Tukang Sekop
4. Administrasi Pekerja Alat Bantu
5. dll
1. Volume Pekerjaan 4.03 M3
2. Jumlah Kelompok Kerja 21 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

b. Pancangan Ulin 10/10


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Pemancangan Kayu Ulin 10/10 cm. Pemancangan
Kayu Ulin 10/10 cm dikerjakan sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-
syarat dan gambar kerja.
Adapun metode pelaksanaan Pemancangan Kayu Ulin 10/10 cm adalah:
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan pemancangan kayu ulin
di lokasi pekerjaan.
 Melakukan survey dan pengukuran untuk menentukan lokasi dan elevasi
Pancangan sesuai dengan gambar rencana kerja.
 Hasil survey dan pengukuran dituangkan dalam bentuk gambar kerja selanjutnya
diajukan oleh Site Manager ke konsultan pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
 Setelah mendapatkan persetujuan konsultan pengawas, gambar diserahkan oleh
Site Manager ke pelaksana lapangan kemudian didistribusikan ke tenaga kerja di
lapangan untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan
 Pelaksana pengarahkan prosedur pekerjaan Pemancangan Kayu Ulin kepada
mandor dan diteruskan kepada pekerja.
 Sebelum pekerjaan pemancangan dimulai ujung kayu ulin di lancipkan terlebih
dahulu serta di pasangi kalang dan sunduk ulin.
 Pekerjaan pemancangan kayu ulin dilaksanakan di area galian pondasi yang
terlebih dahulu telah dilaksanakan.
 Pekerjaan Pemancangan dilaksanakan secara Semi/manual dengan alat bantu oleh
pekerja sampai pada batas elevasi rencana kerja dan gambar.
Gambar : Ilustrasi Tiang Pancang Kayu Ulin
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapian hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
Pancang Ulin
1. Site Manager Mandor Mesin Wing
10/10 – 200 cm
Sunduk Ulin
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Palu/Bodem
5/7/50
3. Petugas K3 Tukang Kalang Ulin 5/7/50 Linggis
4. Administrasi Pekerja Alat Bantu
5. dll

Volume Pekerjaan Pancang Ulin 10/10 = 72 M


1.
Kalang Sunduk = 0,21 M3
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

c. Pas. Batu Gunung


Metode pelaksanan pekerjaan batu gunung mengikuti beberapa tahap, yaitu yang
pertama adalah tahap persiapan. Dimana pada proses persiapan ini, pelaksana
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasangan batu kali.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain: batu kali, semen PC, pasir pasang, air,
dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain: theodolith, waterpass, meteran,
benang, selang air, dll.
Setelah tahap persiapan selesai, maka tahap berikutnya yang dilaksanakan dilapangan
adalah tahap pekerjaan pengukuran dengan mengikuti proses sebagai berikut:

 Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu gunung dimulai, terlebih


dahulu dilakukan pengukuran dengan menggunakan theodolith untuk
mendapatkan level pasangan batu gunung.
 Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna
cat.
Apabilan proses persiapan dan pengukuran telah dilaksanakan, maka tahap
selanjutnya adalah Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali, dengan mengikuti
langkah pekerjaan sebagai berikut :
 Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan kedalaman
sudah sesuai rencana.
 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
 Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
 Hamparkan pasir urug dan ratakan.
 Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
 Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.
 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan
adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali.
 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah
retak/patah dan berongga besar.
 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.
Gambar : Ilustrasi Pemasangan Batu Gunung

 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek,


sepatu boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapian hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Batu Gunung Theodolite
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Semen PC Waterpass
3. Petugas K3 Tukang Pasir Benang
Alat Tukang
4. Administrasi Pekerja air
Lainnya
5. dll dll

1. Volume Pekerjaan 20,08 M3


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

d. Urugan Tanah dalam Bangunan


Pekerjaan ini meliputi pelaksaan pekerjaan Urugan Tanah. Pelaksanaan pekerjaan
Urugan Tanah dilakukan sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan
gambar kerja.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan Urugan Tanah sebagai berikut adalah:
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh direksi pekerjaan.
 Pekerjaan Urugan Tanah dilaksanakan secara manual oleh pekerjaan sampai pada
batas elevasi rencana kerja dan gambar.
 Pekerjaan Urugan Tanah dihampar secara manual oleh pekerja dan dipadatkan
secara mekanis Stamper sampai pada batas elevasi rencana kerja dan gambar.
 Tanah urugan yang dipakai tidak boleh membentuk gumpalan-gumpalan yang
kepadatannya berbeda, jika terjadi hal demikian gumpalan-gumpalan tersebut
harus segera dihancurkan sehingga dapat dicampur dan dipadatkan.
 Pelaksanaan pengurungan harus dilakukan lapis demi lapis, dipadatkan sampai
mencapai kepadatan maksimum sesuai gambar kerja.
 Pekerjaan pengurugan tanah kembali yang telah selesai dan mendapat persetujuan
konsultan pengawasan harus dijaga dan tidak boleh rusak oleh pengaruh dari luar.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapian hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Tanah Urug Pick Up
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Sekop
3. Petugas K3 Tukang Stemper
4. Administrasi Pekerja Gerobak
5. Cangkul
Alat Bantu
6.
Lainnya
7.
1. Volume Pekerjaan 147.2 M3
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

e. Urugan Pasir bawah lantai


Pekerjaan ini meliputi pangadaan material urugan pasir dan pelaksanaan pekerjaan
Urugan Pasir bawah lantai. Pelaksanaan pekerjaan Urugan Pasir bawah lantai
dilakukan sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan gambar kerja.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan Urugan Pasir bawah lantai sebagai berikut
adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh direksi pekerjaan.
 Hamparan Pasir dibawah Pondasi dilaksanakan secara manual oleh pekerja
sampai pada batas elevasi rencana kerja dan gambar.
 Pekerjaan Urugan Pasir bawah lantai dilakukan dengan pasir yang bersih, bebas
dari kotoran.
 Urugan pasir harus dipadatkan perlapis dan apabila diperlukan disiram air
secukupnya sampai mencapai batas ketebalan sesuai gambar dan spesifikasi
teknis.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapian hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Pasir Urug Sekop
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Stemper
3. Petugas K3 Tukang Gerobak
4. Administrasi Pekerja Cangkul
5. Alat Bantu
6. dll

1. Volume Pekerjaan 9.2 M3


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

3. Pekerjaan Struktur / Beton


a. Kolom Beton 25/25
Pekerjaan ini meliputi pangadaan material dan pelaksanaan Pekerjaan Kolom Beton
25/25 yang terdiri dari perakitan besi, pemasangan bekisting dan pengecoran beton.
Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Beton 25/25 dilakukan sesuai spesifikasi teknis,
rencana kerja dan syarat-syarat dan gambar kerja.

Pekerjaan Kolom Beton 25/25 terdiri dari:


 Beton
 Pembesian
 Bekisting
Adapun metode pelaksanaan Pekerjaan Kolom Beton 25/25 sebagai berikut adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh konsultan pengawas maupun direksi pekerjaan.
 Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix
Formula untuk Pekerjaan Kolom Struktur sesuai Spesifikasi teknis.
 Menyiapkan sepatu kolom yang ditarik garis lurusnya dari sloof. Fungsinya agar
bekisting tepat berada pada titik koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan.
Sepatu kolom biasanya menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
 Melakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
 Memasang bekisting kolom. Jangan lupa beton decking atau tahu beton
penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut
beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
 Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran Kolom
yang digunakan relative sesuai dengan Shop Drawing. Untuk mengunci balok
tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri dari kayu dan besi
atau bisa membeli barang jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat
ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm.
 Memasang pipa support Untuk menjaga vertikaliti dari kolom terhadap sloof dan
balok.Untuk mendapatkan kolom struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh
miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support
dinilai sangat penting.
 Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton
sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus
dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan Alat Pelindung Diri (APD) lainnya untuk mencegah hal-
hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Besi Beton Gerobak
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Semen Waterpass
3. Petuga K3 Tukang Pasir Sekop
4. Administrasi Pekerja Air Cangkul
5. Kerikil Alat Bantu
6. Multipleks dll
Balok Kayu
7. dll

1. Volume Pekerjaan : Beton 4,2 M3


Pembesian 621,8 Kg
Bekisting 67,2 M2
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 2 Minggu
b. Kolom beton 13/13
Pekerjaan ini meliputi pangadaan material dan pelaksanaan Pekerjaan Kolom beton
13/13 cm yang terdiri dari perakitan besi, pemasangan bekisting dan pengecoran
beton. Pelaksanaan Pekerjaan Kolom beton 13/13 cm dilakukan sesuai spesifikasi
teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan gambar kerja.

Pekerjaan Kolom beton 13/13 cm terdiri dari:


 Beton
 Pembesian
 Bekisting
Adapun metode pelaksanaan Pekerjaan Kolom beton 13/13 cm sebagai berikut adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh konsultan pengawas maupun direksi pekerjaan.
 Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix
Formula untuk Pekerjaan Kolom Struktur sesuai Spesifikasi teknis.
 Menyiapkan sepatu kolom yang ditarik garis lurusnya dari sloof. Fungsinya agar
bekisting tepat berada pada titik koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan.
Sepatu kolom biasanya menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
 Melakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
 Memasang bekisting kolom. Jangan lupa beton decking atau tahu beton
penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut
beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
 Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran Kolom
yang digunakan relative sesuai dengan Shop Drawing. Untuk mengunci balok
tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri dari kayu dan besi
atau bisa membeli barang jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat
ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm.
 Memasang pipa support Untuk menjaga vertikaliti dari kolom terhadap sloof dan
balok.Untuk mendapatkan kolom struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh
miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support
dinilai sangat penting.
 Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton
sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus
dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan Alat Pelindung Diri (APD) lainnya untuk mencegah hal-
hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
Besi Beton &
1. Site Manager Mandor Gerobak
Kawat Bendrat
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Semen Waterpass
3. Petuga K3 Tukang Pasir Sekop
4. Administrasi Pekerja Air Cangkul
5. Kerikil Alat Bantu
6. Multipleks dll
Balok Kayu
7. dll

1. Volume Pekerjaan : Beton 0,07 M3


Pembesian 6,81 Kg
Bekisting 1,56 M2
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

c. Sloef Beton 25/40


Pekerjaan ini meliputi pangadaan material dan pelaksanaan Pekerjaan Sloef Beton
25/40 yang terdiri dari perakitan besi, pemasangan bekisting dan pengecoran beton.
Pelaksanaan Pekerjaan Sloef Beton 25/40 dilakukan sesuai spesifikasi teknis, rencana
kerja dan syarat-syarat dan gambar kerja.
Pekerjaan Sloef Beton 25/40 terdiri dari:
 Beton
 Pembesian
 Bekisting
Adapun metode pelaksanaan Pekerjaan Sloef Beton 25/40 sebagai berikut adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh konsultan pengawas maupun direksi pekerjaan.
 Melaksanakan pekerjaan lantai kerja terlebih dahulu sebelum pemasangan
bekisting dikerjakan.
 Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix
Formula untuk pekerjaan sloof beton sesuai Spesifikasi teknis.
 Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik
koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya
menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
 Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
 Memasang bekisting sloof seperti pada gambar. Jangan lupa beton decking atau
tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga
jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
 Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof
yang digunakan relative sesuai dengan Shop Drawing. Untuk mengunci sloof
tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli jadi.
Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm
dan plat besi tebal 3-5 mm. Jarak sloof sangat tergantung dari jarak pasangan
kolom. Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk sloof 2 dengan
jarak dibagi rata. Namun jika jarak kolom lebih dari 4 m maka menyesuaikan
dengan prinsip semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek karena bebannya
lebih besar di bawah.
 Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap
kolom.Untuk mendapatkan sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh
miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support
dinilai sangat penting.
 Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton
sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus
dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan Alat Pelindung Diri (APD) lainnya untuk mencegah hal-
hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Besi Beton Gerobak
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Semen Waterpass
3. Petuga K3 Tukang Pasir Sekop
4. Administrasi Pekerja Air Cangkul
5. Kerikil Alat Bantu
6. Multipleks dll
Balok Kayu
7. dll

1. Volume Pekerjaan : Beton 6,82 M3


Pembesian 719,94 Kg
Bekisting 54,58 M2
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 2 Minggu

d. Ring Balk/ Balok Utama Beton 20/35


Pekerjaan ini meliputi persiapan pangadaan material dan pelaksanaan Pekerjaan Ring
Balk/ Balok Utama Beton 20/35 yang terdiri dari perakitan besi, pemasangan
bekisting dan pengecoran beton. Pelaksanaan Pekerjaan Ring Balk/ Balok Utama
Beton 20/35 dilakukan sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan
gambar kerja.
Pekerjaan Ring Balk/ Balok Utama Beton 20/35 terdiri dari:
 Beton
 Pembesian
 Bekisting
Adapun metode pelaksanaan Pekerjaan Ring Balk/ Balok Utama Beton 20/35 sebagai
berikut adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh konsultan pengawas maupun direksi pekerjaan.
 Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix
Formula untuk Pekerjaan Ring Balk/ Balok Utama Beton 20/35 sesuai Spesifikasi
teknis.
 Memasang bekisting balok. Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga
besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar
tidak berubah selama proses pengecoran.
 Melakukan perakitan besi sesuai dengan shop drawing.
 Memasang sabuk Ringbalk pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran
Ringbalk yang digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci
balok tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli
jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10
mm dan plat besi tebal 3-5 mm. Jarak Ringbalk sangat tergantung dari jarak
pasangan kolom. Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk Ringbalk
4 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak kolom lebih dari 4 m maka
menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek
karena bebannya lebih besar di bawah.
 Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari Ringbalk terhadap kolom.
Untuk mendapatkan Ringbalk yang sempurna, bekisting tidak boleh miring
ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai
sangat penting.
 Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton
sesuai dengan jenis beton yang disyaratkan. Untuk hasil pengecoran merata harus
dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan Alat Pelindung Diri (APD) lainnya untuk mencegah hal-
hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
Besi Beton &
1. Site Manager Mandor Gerobak
Kawat Bendrat
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Semen Waterpass
3. Petuga K3 Tukang Pasir Sekop
4. Administrasi Pekerja Air Cangkul
5. Kerikil Ember
6. Multipleks Alat Bantu
Balok Kayu dll
7. dll

1. Volume Pekerjaan : Beton 4,05 M3


Pembesian 653,62 Kg
Bekisting 57,8 M2
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1Minggu

e. Ring Balk/Balok Latei Beton 15/20


Pekerjaan ini meliputi persiapan pangadaan material dan pelaksanaan Pekerjaan Ring
Balk/Balok Latei Beton 15/20 yang terdiri dari perakitan besi, pemasangan bekisting
dan pengecoran beton. Pelaksanaan Pekerjaan Ring Balk/Balok Latei Beton 15/20
dilakukan sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan gambar kerja.
Pekerjaan Ring Balk/Balok Latei Beton 15/20 terdiri dari:
 Beton
 Pembesian
 Bekisting
Adapun metode pelaksanaan Pekerjaan Ring Balk/Balok Latei Beton 15/20 sebagai
berikut adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh konsultan pengawas maupun direksi pekerjaan.
 Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix
Formula untuk Pekerjaan Ring Balk/Balok Latei Beton 15/20 sesuai Spesifikasi
teknis.
 Memasang bekisting balok. Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga
besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar
tidak berubah selama proses pengecoran.
 Melakukan perakitan besi sesuai dengan shop drawing.
 Memasang sabuk Ringbalk pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran
Ringbalk yang digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci
balok tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli
jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10
mm dan plat besi tebal 3-5 mm. Jarak Ringbalk sangat tergantung dari jarak
pasangan kolom. Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk Ringbalk
4 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak kolom lebih dari 4 m maka
menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek
karena bebannya lebih besar di bawah.
 Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari Ringbalk terhadap kolom.
Untuk mendapatkan Ringbalk yang sempurna, bekisting tidak boleh miring
ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai
sangat penting.
 Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton
sesuai dengan jenis beton yang disyaratkan. Untuk hasil pengecoran merata harus
dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan Alat Pelindung Diri (APD) lainnya untuk mencegah hal-
hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
Besi Beton &
1. Site Manager Mandor Gerobak
Kawat Bendrat
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Semen Waterpass
3. Petuga K3 Tukang Pasir Sekop
4. Administrasi Pekerja Air Cangkul
5. Kerikil Ember
6. Multipleks Alat Bantu
Balok Kayu dll
7. dll

1. Volume Pekerjaan : Beton 0,31 M3


Pembesian 54,14 Kg
Bekisting 5,73 M2
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1Minggu

f. Cor Rabat Dibawah Keramik T 5 cm


Pekerjaan ini meliputi pangadaan material dan pelaksanaan pekerjaan Cor Rabat
Dibawah Keramik T 5 cm. Pelaksanaan pekerjaan Cor Rabat Dibawah Keramik T 5
cm dilakukan sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan gambar
kerja.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan lantai kerja sebagai berikut adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh direksi pekerjaan.
 Landasan pondasi dari adukan 1pc : 3ps : 5kr digelar setebal 7 cm ditempatkan
pada dasar landasan dan dikerjakan sedikit sampai menutup semua landasan
pondasi beton.
 Spesi diratakan sedemikian rupa sampai rata permukaanya dengan menggunakan
kasutan.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapian hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Pasir Sekop
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Kerikil Concrete Mixer
3. Petuga K3 Tukang Semen Gerobak
4. Administrasi Pekerja Air Cangkul
5. dll Alat Bantu
6. dll

1. Volume Pekerjaan Beton 0,31 M3


Pembesian 54,14 Kg
Bekisting 5,73 M2
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

2 Pekerjaan Pasangan
a. Pasangan Batu Bata 1:4 T 4 m
Pekerjaan ini meliputi pangadaan material dan pelaksanaan pekerjaan Pasangan Batu
Bata 1:4 T 4 m. Pelaksanaan pekerjaan Pasangan Batu Bata 1:4 T 4 m s dilakukan
sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan gambar kerja.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan Pasangan Batu Bata 1:4 T 4 m sebagai berikut
adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan material, peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi
pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh direksi pekerjaan.
 Membuat acuan vertikal dan horizontal menggunakan benang yang dikaitkan
dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus
 Batu bata yang akan dipasang direndam atau dibasahi hingga jenuh air
 Diberikan angkur untuk pemasangan dinding bata yang menempel pada kolom.
 Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah
dipasang pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai
setinggi 1 m dengan menggunakan adukan 1 pc : 4ps untuk pasangan dinding
biasa dan 1pc : 3ps untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa
berbeda tergantung dari persyaratan yang ditetapkan).
 Kemudian bata merah disusun diatas adukan mortar tersebut sambil terus
diperiksa kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai
mencapai elevasi yang diinginkan.
 Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan
sesuai dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi
maksimum 1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu
dilanjutkan cor kolom praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai
elevasi yang ditentukan dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapian hasil pekerjaan

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Pasir Concrete Mixer
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Semen PC Sekop
Peralatan Tukang
3. Petuga K3 Tukang Batu Bata
lainnya
4. Administrasi Pekerja Air Dll
5. Dll

1. Volume Pekerjaan 202,69 M2


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

b. Pasangan Batu Bata 1:4 T 4 m Dinding Layar


Pekerjaan ini meliputi pangadaan material dan pelaksanaan pekerjaan Pasangan Batu
Bata 1:4 T 4 m Dinding Layar. Pelaksanaan pekerjaan Pasangan Batu Bata 1:4 T 4 m
Dinding Layar dilakukan sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan
gambar kerja.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan Pasangan Batu Bata 1:4 T 4 m Dinding Layar
sebagai berikut adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan material, peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi
pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh direksi pekerjaan.
 Membuat acuan vertikal dan horizontal menggunakan benang yang dikaitkan
dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus
 Batu bata yang akan dipasang direndam atau dibasahi hingga jenuh air
 Diberikan angkur untuk pemasangan dinding bata yang menempel pada kolom.
 Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah
dipasang pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai
setinggi 1 m dengan menggunakan adukan 1 pc : 4ps untuk pasangan dinding
biasa dan 1pc : 3ps untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa
berbeda tergantung dari persyaratan yang ditetapkan).
 Kemudian bata merah disusun diatas adukan mortar tersebut sambil terus
diperiksa kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai
mencapai elevasi yang diinginkan.
 Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan
sesuai dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi
maksimum 1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu
dilanjutkan cor kolom praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai
elevasi yang ditentukan dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapian hasil pekerjaan

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Pasir Concrete Mixer
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Semen PC Sekop
3. Petuga K3 Tukang Batu Bata dll
4. Administrasi Pekerja Air
5.

1. Volume Pekerjaan 31,8 M2


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

c. Plesteran 1 : 4 + Acian T 4 m
Pekerjaan ini meliputi pangadaan material dan pelaksanaan Pekerjaan Plesteran
Dinding 1pc : 5ps. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran Dinding 1pc : 5ps dilakukan
sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan gambar kerja.
Adapun metode pelaksanaan Pekerjaan Plesteran Dinding 1pc : 5ps sebagai berikut
adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan material, peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi
pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh direksi pekerjaan.
 Pekerjaan Plesteran Dinding 1pc : 5ps harus tepat pada sudut sikunya serta tegak
lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
 Menetukan titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan
dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
 Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat
bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
 Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian
ratakan dengan raskam dan jidar.
 Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
Perapian hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Pasir Concrete Mixer
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Semen PC Sekop
3. Petuga K3 Tukang Air dll
4. Administrasi Pekerja Dll
5.

1. Volume Pekerjaan 405,37 M2


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

d. Plesteran 1 : 4 + Acian T 4 m Dinding Layar


Pekerjaan ini meliputi pangadaan material dan pelaksanaan Pekerjaan Plesteran 1 : 4
+ Acian T 4 m Dinding Layar. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran 1 : 4 + Acian T 4 m
Dinding Layar dilakukan sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan
gambar kerja.
Adapun metode pelaksanaan Pekerjaan Plesteran 1 : 4 + Acian T 4 m Dinding Layar
sebagai berikut adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan material, peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi
pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh direksi pekerjaan.
 Pekerjaan Plesteran Dinding 1pc : 4ps harus tepat pada sudut sikunya serta tegak
lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
 Menetukan titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan
dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
 Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat
bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
 Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian
ratakan dengan raskam dan jidar.
 Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapian hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Pasir Concrete Mixer
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Semen Sekop
3. Petuga K3 Tukang Air dll
4. Administrasi Pekerja Dll
5.
1. Volume Pekerjaan 95,4 M2
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

3 Pekerjaan Lantai
a. Cor Lantai 10 cm Mutu K-225
Pekerjaan ini meliputi pangadaan material dan pelaksanaan pekerjaan Cor Lantai 10
cm Mutu K-225. Pelaksanaan pekerjaan Cor Lantai 10 cm Mutu K-225 dilakukan
sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat dan gambar kerja.
Adapun metode pelaksanaan Cor Lantai 10 cm Mutu K-225 sebagai berikut adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing termasuk Job Mix Desain (JMD) terlebih
dahulu untuk mendapat persetujuan oleh direksi pekerjaan.
 Setelah request disetujui oleh direksi pekerjaan dan konsultan pengawas
selanjutnya dilakukan pelaksanaan pengecoran Cor Lantai 10 cm Mutu K-225.
 Pencampuran beton dilaksanakan secara semi mekanis dengan menggunakan
Concrete Mixer/molen.
 Setelah pencampuran material beton sudah benar-benar homogen, selanjutnya
material beton di tuangkan ke gerobak kemudian di hampar dilokasi pekerjaan.
 Campuran Beton diratakan sedemikian rupa sampai rata permukaanya dan
mencapai level yang telah ditentukan dengan menggunakan kasutan.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapian hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Pasir Sekop
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Kerikil Concrete Mixer
3. Petuga K3 Tukang Semen PC Gerobak
4. Administrasi Pekerja Air Cangkul
5. dll Alat Bantu
6. dll

1. Volume Pekerjaan 22,7 M3


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

b. Pasang Keramik Gudang & Kantor Polish 40 x 40


Pekerjaan ini meliputi pengadaan material dan Pekerjaan Pasang Keramik Gudang &
Kantor Polish 40 x 40. Pelaksanaan. Pelaksanaan Pekerjaan Pasang Keramik Gudang
& Kantor Polish 40 x 40 dilakukan sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan
syarat-syarat dan gambar kerja.
Pelaksanaan Pekerjaan Pasang Keramik Gudang & Kantor Polish 40 x 40 terdiri dari:
Adapun metode pelaksanaan Pekerjaan Pasang Keramik Gudang & Kantor Polish 40
x 40 sebagai berikut adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan material, peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi
pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh direksi pekerjaan.Pekerjaan pemasangan penutup dinding dan lantai
meliputi, pengadaan material (Pasang Keramik Gudang & Kantor Polish 40 x 40),
pemasangan dan perapihan hasil pekerjaan.
 Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan maupun direksi sebelum pekerjaan.
 Mengajukan permohonan penggunaan bahan material Pasang Keramik Gudang &
Kantor Polish 40 x 40 kepada direksi.
 Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
 Permukaan yang akan dipasang Keramik Gudang & Kantor Polish 40 x 40g harus
rata dan meiliki lantai kerja baik berupa LC atau urugan pasir
 Selanjunya langkah awal pemasangan Keramik Gudang & Kantor Polish 40 x 40
pembuatan garis bantu (marking) sebagai pedoman pemasangan penutup dinding
dan lantai.
 Pemasangan Keramik Gudang & Kantor Polish 40 x 40 sebagai star point
pertama pemasangan diawali dari sudut dinding pintu untuk menyesuai pasangan
antara ruangan. Lalu dilakukan tarik benang arah x dan y serta memasangnya
secara berbaris sebagai patokan.
 Posisi garis nat antara lantai dengan nat dinding dibuat sama ketemu sejajar.
 Pemasangan penutup dinding dan lantai dengan menggunakan mortar perekat dan
memukul dengan palu karet dan mengecek permukaan penutup dinding dan lantai
dengan menggunakan waterpass.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Keramik Polish Mesin Gerinda
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang 40 x 40 Pemotong Keramik
3. Petuga K3 Tukang Semen waterpass
4. Administrasi Pekerja Air meteran
5. Dll selang air
6. Peralatan Tukang
7. dll

1. Volume Pekerjaan: 24 M2
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

c. Pasang Keramik Tangga Teras Kantor 30x30


Pekerjaan ini meliputi pengadaan material dan Pekerjaan Pasang Keramik Tangga
Teras Kantor 30x30. Pelaksanaan. Pelaksanaan Pekerjaan Pasang Keramik Tangga
Teras Kantor 30x30 dilakukan sesuai spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-
syarat dan gambar kerja.
Pelaksanaan Pekerjaan Pasang Keramik Tangga Teras Kantor 30x30 terdiri dari:
Adapun metode pelaksanaan Pekerjaan Pasang Keramik Tangga Teras Kantor 30x30
sebagai berikut adalah:

 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)


 Persiapan material, peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan di lokasi
pekerjaan.
 Mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh direksi pekerjaan.Pekerjaan pemasangan penutup dinding dan lantai
meliputi, pengadaan material (Pasang Keramik Tangga Teras Kantor 30x30),
pemasangan dan perapihan hasil pekerjaan.
 Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan maupun direksi sebelum pekerjaan.
 Mengajukan permohonan penggunaan bahan material Pasang Keramik Tangga
Teras Kantor 30x30 kepada direksi.
 Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
 Permukaan yang akan dipasang Keramik Tangga Teras Kantor 30x30 harus rata
dan meiliki lantai kerja baik berupa LC atau urugan pasir
 Selanjunya langkah awal pemasangan Keramik Tangga Teras Kantor 30x30
pembuatan garis bantu (marking) sebagai pedoman pemasangan penutup dinding
dan lantai.
 Pemasangan Keramik Tangga Teras Kantor 30x30 sebagai star point pertama
pemasangan diawali dari sudut dinding pintu untuk menyesuai pasangan antara
ruangan. Lalu dilakukan tarik benang arah x dan y serta memasangnya secara
berbaris sebagai patokan.
 Posisi garis nat antara lantai dengan nat dinding dibuat sama ketemu sejajar.
 Pemasangan penutup dinding dan lantai dengan menggunakan mortar perekat dan
memukul dengan palu karet dan mengecek permukaan penutup dinding dan lantai
dengan menggunakan waterpass.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Keramik Unpolish Mesin Gerinda
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang 30 x 30 Pemotong Keramik
3. Petuga K3 Tukang Semen waterpass
4. Administrasi Pekerja Air meteran
5. Dll selang air
6. Peralatan Tukang
7. dll

1. Volume Pekerjaan: 8,1 M2


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

4 Pekerjaan Kosen Pintu / Jendela


Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan Kusen Pintu / Jendela termasuk
Aksesoriesnya, penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya/operasinya sesuai spesifikasi teknis dan
gambar kerja.
Pekerjaan Kusen Pintu / Jendela Terdiri dari :
 Kusen Pintu/Jendela Kayu Bengkirai lengkap
 Daun Pintu Bengkirai
 Daun Jendela
 Bouven (BV)
 Pas. Engsel Jendela 3
 Pas. Handle Pintu 5
 Pas. Handle Jendela
 Pas. Handle Pintu + Kunci biasa
 Pas. Hak Angin Jendela
 Pas. Grendel Jendela
 Pas. Kunci Tanam
Adapun uraian pelaksanaan sebagai berikut :
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan tenaga, Bahan dan Peralatan
 Sebelum melakukan pekerjaan Kusen Pintu / Jendela beserta Aksesoriesnya,
material dan gambar kerja terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas.
 Menyiapkan alat dan material yang telah disetujui oleh konsultan pengawas.
 Berkoordinasi dengan pekerjaan lain bahwa lokasi sudah bisa dilakukan
pemasangan Kusen Pintu / Jendela, Daun Pintu Jendela beserta Aksesoriesnya.
 Tata letak pemasangan Kusen Pintu / Jendela, Daun Pintu Jendela beserta
Aksesoriesnya harus mengikuti spesifikasi teknis dan gambar kerja pelaksanaan
pekerjaan.
 Setelah pekerjaan pemasangan Kusen Pintu / Jendela, Daun Pintu Jendela
beserta Aksesoriesnya selesai dilakukan pengecekan untuk mengetahui apakah
pemasangan Kusen Pintu / Jendela, Daun Pintu Jendela beserta Aksesoriesnya
sudah berfungsi dengan baik atau belum, jika memang masih kurang dan belum
sesuai dengan yang disyaratkan maka harus dilakukan pengecekan kembali.
 Hasil pekerjaan terpasang sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar kerja.
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Kayu Bengkirai Mesin Ketam
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Engsel Jendela Mesin circel
3. Petuga K3 Tukang Engsel Pintu Mesin Router
4. Administrasi Pekerja Paku Palu
5. Handle Jendela Pahat
6. Grendel Jendela Bor Listrik
7. Hak Angin Jendela Obeng
Handle Pintu + Peralatan Tukang
Kunci tanam Lainnya
Dll

1. Volume Pekerjaan: Kusen Pintu/Jendela kayu 0,21 M3


bengkirai lengkap
Daun Pintu Bengkirai 4,8 M2
Daun Jendela 2,97 M2
Bouven (BV) 5 Bh
Pas. Engsel Jendela 3 8 Bh
Pas. Engsel Pintu 5 9 Bh
Pas. Handle Jendela 4 Bh
Pas. Handle Pintu + Kunci 3 Bh
biasa
Pas. Hak Angin Jendela 4 Bh
Pas. Grendel Jendela 4 Bh
Pas. Kunci Tanam 2 Bh
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

5 Pekerjaan Rangka Kap Atap + Plafond


a. Pasangan Rangka Kuda-Kuda + Reng Baja Ringan
Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya diantaranya
(kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka
atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya.
Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah:
 Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur
(dynabolt) pada kedua tumpuannya.
 Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
 Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata. d.
Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
 Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
 Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan
pelaksanaan pekerjaan.
Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Dipasang langsung di atas ringbalk.
b. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate.
Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus
dihindari, karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan
(leveling) ringbalk, jika ringbalk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan
berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam ringbalk menjadi
berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-plate yang
dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.

Tumpuan dengan Wall-plate dan Langsung ringbalk


Contoh sistem tumpuan Wall-Plate Kuda-kuda ditumpukan pada boxed C75.100,
diikat dengan grip segitiga

Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai berikut:


a. Langkah 1: Persiapan kerja
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan tenaga, Bahan dan Peralatan
 Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
 Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan
kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan
pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
 Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara
lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat
penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
b. Langkah 2: Leveling dan marking
 Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan
siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat
bantu.
 Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian
bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada
di bawahnya.
 Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar
rencana atap.
 Mengukur jarak antar kuda-kuda

c. Langkah 3: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda


 Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan
kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit.
 Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balk atau
wall- plate, berdasarkan gambar kerja.
 Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi
kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja
melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian
di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di
sebelah kanannya adalah sisi kanan.
 Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalk
menggunakan benang dan lot (unting-unting)
 Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan
menggunakan 4 buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
 Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt,
dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda
tidak berubah.
 Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda,
sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
 Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2
meter).
 Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex),
dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)

 Memasang balok nok.


 Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban
angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
 Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di
atas truss, jurai dan rafter
 Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis
penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda
diikat memakai screw ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua) buah
 Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang
menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang
sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda
terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan
di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.
Contoh hasil pemasangan outrigger dengan sistem overhang
Catatan: Beban diterima oleh reng tunggal, dan pada bagian tepi/ujung
ditumpu oleh C.75x0.75

 Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling


battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian
atas bottom chord kudakuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens
dengan ring balok di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua)
buah dynabolt. Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan
antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan memanjang ceiling battens
sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40
cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling
battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan
penggantungnya.
Pemasangan ceiling battens
 Setelah pekerjaan pemasangan rangka atap selesai, maka dilakukan pengecekan
untuk mengetahui apakah rangka atap sudah benar-benar kokoh atau masih ada
yang kurang, jika memang masih kurang dan belum sesuai dengan yang
disyaratkan maka harus dilakukan pengecekan kembali.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek,
sepatu boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Merapikan hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
C Truss Type CT-
1. Site Manager Mandor Bor Listrik
64 Uk. 64 x 35 mm
RengType RT-15
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Benang
30x45x15 mm
3. Petuga K3 Tukang Sekrup Waterpass
4. Administrasi Pekerja Selang Timbang
Peralatan Tukang
5.
Lainnya
1. Volume Pekerjaan: 276,85 M2
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

b. Pasang Atap Spandek


Atap Spandek adalah spandek yang terbuat dari bahan Alumunium 55%,
Kandungan Seng 43%, dan silicon berkisar 2%, atap spandek memiliki lapisan
pelindung yang berdaya tahan tinggi terhadap korosi juga ringan namun kuat
dan tidak membebani konstruksi bangunan.
Pekerjaan Pasang Atap Spandek yang akan di laksanakan adalah sebagi berikut:
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan tenaga, Bahan dan Peralatan
 Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor,
kedataran nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang
terpasang dengan benar.
 Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih
dahulu di atas jurai dan rafter
 Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan,
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan
screw10 – 16 x 16 HEX.
 Rangka Atap yang sudah selesai dilaksanakan menandakan sudah dapat
memasang atap spandek, pekerjaan ini harus dilakukan secara hati-hati dan
seksama, supaya rumah tidak mengalami kebocoran.
 Mengevaluasi kembali hasil pekerjaan, apabila ada yang terlihat salah
segera diperbaiki saat itu juga.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: hem proyek,
sepatu boot, sarung tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan Hasil Pekerjaan

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Atap Spandek Bor Listrik
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Sekrup Benang
3. Petuga K3 Tukang Dll Waterpass
4. Administrasi Pekerja Selang Timbang
Peralatan Tukang
5.
Lainnya

1. Volume Pekerjaan: 276,85 M2


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

c. Nok Bubungan Atap Spandek


Nok atau Bubungan Atap Spandek adalah bahan seng genteng
metalroofmemiliki lapisan pelindung yang berdaya tahan tinggi terhadap korosi
juga ringan namun kuat dan tidak membebani konstruksi bangunan.
Pekerjaan Pasang Nok Bubungan Atap Spandek yang akan di laksanakan adalah
sebagi berikut:
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja) termasuk persiapan material Nok
atau Bubungan termasuk warna Nok untuk disetujui oleh direksi pekerjaan
dan konsultan supervisi.
 Memastikan material Nok bubungan yang dating ke lokasi dalam kondisi
baik tidak cacat permukaan catnya dan tidak melengkung lapisan alumunium
sengnya.
 Memastikan bentuk dan model Nok sesuai dengan model atap spandek yang
telah terlbih dahulu terpasang.
 Setelah semuanya aman maka dilanjutkan dengan pemasangan Nok atau
Bubungan.
 Mengevaluasi kembali hasil pekerjaan, apabila ada yang terlihat salah segera
diperbaiki saat itu juga.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: hem proyek,
sepatu boot, sarung tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan Hasil Pekerjaan
Personil yang terlibat
No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Nok Spandek Bor Listrik
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Screw Benang
3. Petuga K3 Tukang Dll Waterpass
4. Administrasi Pekerja Selang Timbang
Peralatan Tukang
5.
Lainnya

1. Volume Pekerjaan: 24,2 M1


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

d. Pasang Listplank Kalsiboard

Pekerjaan ini meliputi pemasangan Listplank Kalsiboard,


pemasangan Listplank Kalsiboard sesuai dengan yang disebutkan dalam gambar
kerja dan Spesifikasi.

Adapun metode pelaksanaan pekerjaan pemasangan Listplank Kalsiboard


sebagai berikut :
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan tenaga, Bahan dan Peralatan
 Bahan List yang akan digunakan harus bermutu baik yang memenuhi
persyaratan sebagai bahan List serta telah mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
 Mengukur panjang area yang akan dipasang list. Pastikan ukurannya tepat
karena jika meleset beberapa centimeter saja bisa berpengaruh pada saat
pemasangan list yang lain (terutama bagian sambungan pojok).
 Listplank dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan atap dan sesuai
gambar kerja dan spesifikasi yang ada.
 Harus memperhatikan jarak antara sekrup yang dipasang pada lisplank
sebaiknya tidak terlalu jauh. Jarak tersebut bias bervariasi antar 20 cm – 40
cm (sepanjang profil memanjang lisplank tersebut) agar terkunci dengan baik
dan kuat.
 Setelah pemasangan listplank selesai, lakukan pendempulan pada setiap
sekrup lisplank dan sambungan antar papan lisplank. Agar tampak rapi
sebelum melaksanakan pengecatan.
 Gunakan dempul yang berkualitas baik dan tahan terhadap cuaca (hujan dan
panas).
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek,
sepatu boot, sarung tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Merapikan hasil pekerjaan

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor List Plank Bor Listrik
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Dempul Benang
3. Petuga K3 Tukang Screw Waterpass
4. Administrasi Pekerja Dll Perancah
Peralatan Tukang
5.
Lainnya

1. Volume Pekerjaan: 47,08 M1


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

e. Rangka + Plafond Gypsum


Pekerjaan ini meliputi pemasangan rangka plafond dan plafond gypsum
sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar kerja.
Adapun metode pelaksanan pekerjaan Pemasangan Rangka Plafond + Plafond
Gypsum adalah sebagai berikut :
 Mengajukan Aproval program kerja (workplan) termasuk metode
kerja, schedule, peralatan, material dan personil kerja untuk memulai
pekerjaan.
 Memberitahu konsultan secara tertulis paling lambat 24 jam sebelum
tanggal dilaksankannya pekerjaan.
 Menyediakan tangga pijakan untuk pemasangan gypsum.
 Membersihkan langit-langit yang akan dipasang gypsum
 Menyediakan alat-alat keselamatan K3 dan rambu-rambu peringatan
pemasangan plafond.

 Pengukuran spasi pemasangan rangka dan gantungan sesuai dengan


spesifikasi teknis yang dianjurkan.
 Pengukuran tinggi plafond untuk disesuaikan komponen MEP yang
akan di pasangkan diatas plafon.
 Pekerjaan pasang plafond pada plat lantai / balok yang pertama
dilakukan pasang penggantung rangka (tie rod) dengan menggunan
paku tembak.
 Bila pemasangan pada bagian top / tanpa plat lantai maka gantungan
dibuat pada rangka atap.
 Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan
plafond yang tidak gelombang.
 Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond, lakukan juga
pengecekan kedataran posisi rangka dengan waterpass. Rangka hollow
tulangan utama menggunakan ukuran 4x4 sedangkan untuk tumpuan
plafon rangka hollow ukuran 4x2. Setiap rangka diikat dengan
menggunakan screw # 1/8 dengan menggunakan bor / obeng.
 Jarak pemasangan tulangan utama (hollow 4x4) dan tulangan tumpuan
(hollow 2x4) harus sesuai spesifikasi.
 Kemudian dilanjukan dengan pemasangan gysum dengan
menggunakan screew # 1/8 dan bor sekrup.
 Selanjutnya adalah pekerjaan menutupi sambungan antar gypsum
dengan paper tape / kasa plafond untuk menghindari keretakan.
 Setelah selesai dilakukan pekerjaan compound pada sambungan
gypsum dan titik-titik sekrup.
 Lalu dilanjutkan dengan pengecatan plafon
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm
proyek, sepatu boot, sarung tangan dan Alat Pelindung Diri (APD)
Lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses
pengerjaan.
 Merapikan hasil pekerjaan.

Flow Chart Pekerjaan Pasangan Plafond


Personil yang terlibat
No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Plafond Gypsum Bor Sekrup
Baja Ringan
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Tembakan Paku
Hollow
3. Petuga K3 Tukang Screw Waterpass
4. Administrasi Pekerja Paku Beton Benang
5. Pak Tembak
Peralatan Tukang
6. dll
Lainnya

1. Volume Pekerjaan:
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu
f. Pas. Kanopi Hollow + Atap Spandek
6 Pekerjaan Instalasi Listrik
Pekerjaan ini meliputi pengadaan material dan pemasangan termasuk pekerjaan
instalasi dan Penyambungan + meteran Listrik PLN 1300 Watt, Peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai hingga tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakainnya/operasinya sesuai
spesifikasi teknis dan gambar kerja.
Adapun Pekerjaan Elektrikal terdiri dari:
 Penyambungan + Meteran Listrik PLN 1300 Watt
 Instalasi Lampu
 Instalasi Stop Kontak
 Stop Kontak
 Saklar Tunggal
 Saklar Ganda
 Lampu SL 10 Watt
 Lampu SL 40 Watt
 Panel MCB
Adapun tahapan pelaksanaan Pekerjaan Elektrikal sebagai berikut:
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan tenaga, Bahan dan Peralatan sesuai spesifikasi teknis dan gambar
kerja.
 Mengajukan contoh material/bahan yang akan digunakan terlebih dahulu untuk
mendapat persetujuan oleh direksi pekerjaan.
 Sebelum pekerjaan elektrikal dimulai, yang pertama dilakukan adalah meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, pemasangan titik-titik perangkat elektrikal, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
 Berkoordinasi dengan pekerja lain bahwa lokasi sudah bisa dilakukan pekerjaan
instalasi.
 Setelah pekerjaan instalasi dan pemsangan titik-titik elektrikal selesai maka
dilanjutkan dengan mengkoneksikan penyambungan aliran dari PLN.
 Setelah pekerjaan instalasi dan pemasangan titik lampu serta titik perangkat
elektrikal lainnya selesai, maka dilakukan pengecekan untuk mengetahui apakah
system sudah berfungsi dengan benar atau masih ada yang kurang, jika memang
masih kurang dan belum sesuai dengan yang disyaratkan maka harus dilakukan
pengecekan kembali.
 Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti: helm proyek,
sepatu boot, sarung tangan dan peralatan lainnya untuk mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan (kecelakaan).
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Merapikan hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
Meteran Listrik
1. Site Manager Mandor Volt Meter
PLN 1300 Watt
Kabel NYM
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Tespen
2x2,5 mm
3. Petuga K3 Tukang Stop Kontak Obeng
4. Administrasi Pekerja Saklar Tunggal Tang
5. Saklar Ganda Cutter
Peralatan Tukang
6. Lampu SL 10 Watt
Lainnya
7. Lampu SL 40 Watt
Panel MCB
dll

1. Volume Pekerjaan: Penyambungan + Meteran 1 Bh


Listrik PLN 1300 Watt
Instalasi Lampu 16 Bh
Instalasi Stop Kontak 8 Bh
Stop Kontak 8 Bh
Saklar Tunggal 1 Bh
Saklar Ganda 4 Bh
Lampu SL 10 Watt 5 Bh
Lampu SL 40 Watt 11 Bh
Panel MCB 1 Bh
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

7 Pekerjaan Cat – Catan


a. Cat Tembok
Pekerjaan cat-catan meliputi pekerjaan pengadaan peralatan dan material serta
pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar kerja.
Adapun metode pelaksanaan Cat Tembok Dinding, Setara Catylax/Dulux sebagai
berikut :
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan tenaga, Bahan dan Peralatan
 Melakukan identifikasi dan survey serta pengukuran untuk menentukan lokasi
elevasi, kebutuhan serta jenis cat yang digunakan.
 Hasil identifikasi dan survey serta pengukuran dituangkan dalam bentuk-bentuk
gambar/Shop-Drawing dan diajukan ke konsultan pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
 Bahan Cat yang akan digunakan setara dengan Catylax Dulux bermutu baik
yang memenuhi persyaratan sebagai bahan Cat serta telah mendapat persetujuan
dari konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
 Sebelum melakukan pekerjaan pengecatan permukaan bidang harus rata dan
dibersihkan terlebih dahulu.
 Untuk menutupi permukaan yang berpori dilakukan pekerjaan plamir.

 Untuk lapisan plamur dipakai pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan
alkali dan rembesan air harus diberi lapisan wall sealer.
 Permukaan dinding dihaluskan dahulu dengan menggunakan amplas kasar.
 Sebelum dilakukan pekerjaan cat, dasar/obyek yang akan dicat dibersihkan
dahulu dari semua jenis kotoran dan dalam kondisi kering.
 Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plamur lagi dan diamplas bila
setelah kering.

 Pengecatan akhir dengan berulang kali (3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.

 Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan “Roller/Kuas”.

 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.


 Hasil pekerjaan pengecatan harus mendapat persetujuan konsultan pengawas.
 Merapikan hasil pekerjaan

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
Cta Dinding Ex.
1. Site Manager Mandor Roller
Catylax/Dulux
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Plamur Kuas
3. Petuga K3 Tukang Air Tempat Cat
4. Administrasi Pekerja dll Peralatan Tukang
5. dll

1. Volume Pekerjaan: 433,57 M2


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

b. Cat Plafond
Pekerjaan Pengecatan Plafond meliputi pengadaan peralatan dan material serta
pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar kerja.
Adapun metode pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan Plafond sebagai berikut :
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan tenaga, Bahan dan Peralatan
 Bahan Cat yang akan digunakan setara Vinilex bermutu baik yang memenuhi
persyaratan sebagai bahan Cat serta telah mendapat persetujuan dari konsultan
pengawas dan direksi pekerjaan.
 Sebelum melakukan pekerjaan pengecatan permukaan bidang harus rata dan
dibersihkan terlebih dahulu.

 Sebelum dilakukan pekerjaan cat, dasar/obyek yang akan dicat dibersihkan


dahulu dari semua jenis kotoran dan dalam kondisi kering.
 Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plemur lagi dan diamplas bila
setelah kering.

 Pengecatan akhir dengan berulang kali (3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.

 Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan “Roller/Kuas”.

 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.


 Hasil pekerjaan pengecatan harus mendapat persetujuan konsultan pengawas.
 Merapikan hasil pekerjaan
Personil yang terlibat
No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
Cat Plafond Ex.
1. Site Manager Mandor Roller
Vinilex
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Plamur Kuas
3. Petuga K3 Tukang Air Tempat Cat
Peralatan Tukang
4. Administrasi Pekerja dll
Lainnya
5.

1. Volume Pekerjaan: 24 M2
2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu

c. Cat Kayu (Kusen, Pintu dan Jendela)


Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan Pengecatan Kusen, Pintu, Jendela & Boven.
Pekerjaan Pengecatan Kusen, Daun Pintu, Jendala & Boven sesuai dengan yang
disebutkan dalam gambar kerja dan Spesifikasi.
Adapun metode pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan Kusen, Daun Pintu, Jendala
& Boven sebagai berikut :
 Request kerja (Pengajuan Rencana Kerja)
 Persiapan tenaga, Bahan dan Peralatan
 Bahan Cat yang akan digunakan harus bermutu baik yang memenuhi
persyaratan sebagai bahan Cat serta telah mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
 Permukaan harus dibersihkan dengan baik tanpa debu, bintik-bintik, materi
yang mengandung minyak dll. Paku yang digunakan dalam pekerjaan kayu
harus dipukul sampai 3mm di bawah permukaan. Kayu pada bidang
pekerjaan sebaiknya menggunakan kayu yang sudah tua dan tidak
mengandung lebih dari 15% kadar air. Permukaannya harus kering.
 Cat dasar tidak lain adalah dengan menerapkan lapisan utama atau pertama
pada sebuah permukaan. Dalam kasus ini, permukaannya dihaluskan
dengan kertas amplas dan kemudian lapisan cat pertama diterapkan untuk
mengisi semua pori – pori pada permukaan kayu. Bahan yang digunakan
dalam lapisan utama ini sama dengan lapisan berikutnya namun
perbandingan jumlah atau komposisinya bisa bervariasi.
 Setelah mengisi semua pori-pori permukaan kayu pada pengcatan dasar,
saatnya mengisi lubang paku, bagian yang penyok, retak, dll. Dempul
digunakan sebagai bahan pengisi. Saat dempul dikeringkan, maka seluruh
permukaannya digosok dengan kertas amplas atau batu apung. Proses
penggosokan pada permukaan kayu ini disebut stopping.
 Secara umum, untuk kualitas hasil yang baik, 4 lapisan cat diaplikasikan
(cat dasar + pengulangan + finishing). Untuk kualitas biasa dilakukan
dengan 2 sampai 3 lapisan. Jadi, di bawah pelapis tidak lain adalah lapisan
kedua dan ketiga untuk hasil berkualitas, baik yang memberikan tampilan
atau bayangan yang sama seperti pelapis akhir. Untuk hasil yang lebih baik,
cukup waktu yang diperlukan untuk masing-masing lapisan.
 Finishing adalah pelapis terakhir yang diaplikasikan pada permukaan yang
umumnya diaplikasikan pada lapisan bawah. Ini harus diterapkan dengan
cara yang halus dan seragam. Karena menentukan keseluruhan tampilan
akhir permukaan, jadi, pekerja terampil dibutuhkan untuk hasil yang lebih
baik.
 Pelaksana berkoordinasi dengan direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
 Perapihan hasil pekerjaan.

Personil yang terlibat


No. Bahan Peralatan
Personil Managerial Tenaga Kerja
1. Site Manager Mandor Cat Kayu Kuas
Wadah
2. Pelaksana Lapangan Kepala Tukang Tinner
pencampuran
Peralatan tukang
3. Petuga K3 Tukang dll
Lainnya
4. Administrasi Pekerja dll

1. Volume Pekerjaan 17,58 Bh


2. Jumlah Kelompok Kerja 1 Kelompok Kerja
3. Waktu Pelaksanaan 1 Minggu
5. SERAH TERIMA PERTAMA DAN RENCANA PENANGANAN MASA
PEMELIHARAAN

A. FINISHING
1. Demobilisasi
Demobilisasi dilakukan apabila pekerjaan telah dianggap selesai. Baik dari segi
konstruksi maupun pekerjaan ringan. Demobilasasi dilakukan paling lambat 30 hari
setelah pelaksanaan pekerjaan di lapangan selesai. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan, demobilisasi dilakukan 14 hari (2 minggu) sebelum berakhirnya waktu
pelaksanaan yang ditawarkan.

Gambar 24 : Bagan Alir Demobilisasi

2. Pembersihan
Setelah pekerjaan semua selesai dan alat-alat didemobilisasi, maka lokasi
pekerjaan dibersihkan dari sisa-sisa bahan atau material yang sudah tidak digunakan.
Pembersihan ini dilakukan secara manual oleh pekerja dengan alat bantu sesuai
kebutuhan.
Kegiatan pembersihan termasuk pembongkaran direksi keet, gudang dan barak
pekerja. Bekas bongkaran dikumpulkan dan ditempatkan di area pembuangan yang
sudah ditentukan.
B. SERAH TERIMA PERTAMA

Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan semua (100%) akan diajukan permohonan untuk
diadakan pemeriksaan terhadap pekerjaan, setelah dinyatakan pekerjaan yang dilakukan
bagus dan cukup, akan dilakukan permohonan serah terima pertama (PHO). Setelah
diadakan serah terima pertama dilanjutkan dengan masa pemeliharaan.

C. PEMELIHARAAN

Pemeliharaan hasil pekerjaan dilakukan sesuai dalam Berita acara PHO (Pre – Hand –
Over). Pemeliharaan meliputi perawatan bangunan gedung dan perbaikan ketika terjadi
kerusakan.

Samarinda, 27 September 2019

CV. INDIWA JAYA KONSTRUKSI

IWAN SUBIYANTORO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai